2 Melakukan Penyuluhan Gizi pada Masyarakat di Dalam/Luar Ruangan
Hari / Tanggal : Selasa / 31 Desember 2013 Jenis Kegiatan : 1. Mendengarkan penjelasan mengenai Upaya Preventif dan Promotif tentang masalah Gizi Masyarakat 2. Program Daerah dalam Penanganan Masalah Gizi 3. Mengidentifikasi permasalahan mengenai gizi masyarakat di PKM kec.Muara Batu Diskusi : Anak balita merupakan kelompok umur yang rawan gizi dan rawan penyakit. Kelompok ini merupakan kelompok umur yang paling menderita akibat gizi (KKP) dan jumlah dalam populasi besar. Beberapa kondisi yang menyebabkan anak balita rawan gizi yaitu : a. Anak balita baru berada dalam masa transisi dari makanan bayi ke makanan orang dewasa b. Biasanya anak balita sudah mempunyai adik atau ibu sudah bekerja penuh sehingga perhatian ibu sudah berkurang c. Anak balita sudah main tanah dan di lingkungan rumah sehingga terpapar dengan lingkungan yang kotor dan kondisi yang mungkin untuk terinfeksi dengan penyakit. d. Anak balita belum dapat mengurus diri sendiri termasuk dalam memilih makanan ibu sudah tidak begitu memperhatikan lagi makanan anak balita. Dengan adanya posyandu yang sasaran untuk anak balita sangat tepat untuk meningkatkan gizi dan kesehatan anak balita. Pengukuran status gizi 1. Berat badan / Umur a. Gizi baik, BB > 89 % dari standard Harvard b. Gizi kurang, BB 60,1 % dari standard Harvard c. Gizi buruk, BB< 60 % dari standard Harvard 2. Tinggi badan / umur a. Gizi baik, PB > 80 % dari standard Harvard b. Gizi kurang, PB 70,1 % - 80 % dari standard Harvard c. Gizi buruk, BB < 70 % dari standard Harvard 3. Berat badan menurut tinggi a. Gizi baik, apabila BB menurut PB > 90 % b. Gizi kurang, apabila BB menurut PB 70,1 % - 90 % c. Gizi buruk, apabila BB menurut PB < 70 %. 4. Lingkar lengan atas (LLA) menurut umur a. Gizi baik, apabila LLA / U > 85 % b. Gizi kurang, apabila LLA / U 70,1 % - 85 % c. Gizi buruk, apabila LLA / U < 70 %. 5. IMT (Indeks massa tubuh) IMT = BB (kg) (TB (m)) Klasifikasi : - < 18 : Kurus - 18-25 : Normal - 25-30 : Gemuk - >30 : Obesitas
Masalah gizi yang terjadi pada balita 1. Kurang energi protein (KEP) a. Marasmus yaitu BB sangat rendah, ukuran kepala tidak sebanding dengan ukuran tubuh mudah terinfeksi penyakit rambut tipis dan mudah rontok. Kulit kering dan berlipat, tingkat kesadaran menurun dan sering diare. Masalah gizi ini sering terjadi pada anak usia 1 tahun yang tidak cukup ASI. b. Kwashiorkor yaitu banyak pada anak usia 1-3 tahun yang kurang asupan protein. Pembengkakan pada seluruh tubuh terutama pada bagian punggung kaki. Bila punggung kaki ditekan akan meninggalkan bekas seperti luban, otot mengecil dan muncul ruam warna merah. c. Kwashiorkor marasmus yaitu timbul jika makanan tidak mengandung cukup energi dan protein. 2. Kurang asupan zat besi (Fe) Yaitu kekurangan besi pada anak balita dapat menyebabkan anemia yaitu lemah, pucat dan mudah lelah. Berbagai jenis makanan yang mengandung zat besi tinggi yaitu sayuran yang berdaun hijau gelap, kacang-kacangan dan daging. 3. Kurang asupan vitamin A Yaitu penyakit mata yang sering muncul akibat kurang vitamin A disebut Xeroftalmia. Xeroftalmia paling sering pada usia 2-3 tahun. Berbagai makanan mengandung vitamin A yaitu wortel, bayam, keju, alpukat, telur dan mangga. 4. Kurang asupan zat Iodium Yaitu akibat pembengkakan kelenjar gondok, gangguan perkembangan fisik dan fungsi mental. Contoh pada udang, stroberi, kentang dan keju. 5. Obesitas Yaitu pengaturan pola makan , membiasakan anak aktif secar fisik melalui aktifitas olahraga atau bermain.