Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Ekonomi Kerakyatan Dosen Pengampu : Bapak Ngadiyono, S.Pd
Disusun Oleh : Marlinda Sari NIM 12804244022 Dyah Ayu Anggraeni NIM 12804244024 Asterina Bela Khairiyah NIM 12804244033 Aan Munandhar NIM 12804244039
PRODI PENDIDIKAN EKONOMI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA YOGYAKARTA 2014 Mata Kuliah Ekonomi Kerakyatan Makalah Program Pemberdayaan Ekonomi Rakyat ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, serta inayah-Nya atas selesainya Makalah yang berjudul Program Pemberdayaan Ekonomi Rakyat. Makalah ini ditulis untuk menyelesaikan salah satu tugas mata kuliah Ekonomi Kerakyatan. Dengan membaca makalah ini diharapkan agar para pembaca dapat menambah tentang program-program pemberdayaan ekonomi rakyat. Makalah ini kami persembahkan kepada :. 1. Bapak Ngadiyono, S.Pd. 2. Serta teman teman yang telah mendukung terselesaikannya makalah ini. Walaupun dalam penyusunan Makalah ini sudah berusaha maksimal, namun kami menyadari Makalah ini jauh dari kesempurnaan dan banyak kekurangan. Maka kritik, saran, petunjuk, pengarahan, dan bimbingan dari berbagai pihak sangat kami harapkan. Semoga Makalah ini bermanfaat bagi kita semua dan mendapat Ridho dari Allah SWT. Amin.
Yogyakarta, Juli 2014
Penyusun
Mata Kuliah Ekonomi Kerakyatan Makalah Program Pemberdayaan Ekonomi Rakyat iii
DAFTAR ISI
Cover ...................................................................................................................... i Kata Pengantar ...................................................................................................... ii Daftar Isi .............................................................................................................. iii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ...................................................................................... 1 B. Rumusan Masalah ................................................................................ 2 C. Tujuan ................................................................................................... 2 BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Pemberdayaan Ekonomi Rakyat......................................... 3 B. Strategi Pemberdayaan Ekonomi Rakyat ............................................. 3 C. Upaya Pemberdayaan Ekonomi Rakyat ............................................... 5 D. Program Pemberdayaan Ekonomi Rakyat ............................................ 6 E. Contoh Program Pemberdayaan Ekonomi Rakyat ............................. 11 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan ......................................................................................... 17
Daftar Pustaka ..................................................................................................... 19
Mata Kuliah Ekonomi Kerakyatan Makalah Program Pemberdayaan Ekonomi Rakyat 1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pemberdayaan masyarakat sebagai sebuah strategi pembangunan sekarang sudah banyak diterima, bahkan telah berkembang berbagai pemikiran dan literatur tentang hal tersebut. Meskipun dalam kenyataannya strategi ini masih belum maksimal di aplikasikan. Disamping itu banyak pemikir dan praktisi belum memahami dan meyakini bahwa partisipatif dapat digunakan sebagai alternatif dalam memecahkan persoalan pembangunan yang dihadapi.Dilain pihak konsep pembangunan yang selama ini diterapkan belum mampu menjawab tuntutan-tuntutan yang menyangkut keadilan dan pemerataan serta keberpihakannya kepada masyarakat, sehingga pembangunan yang digagas belum mampu mengangkat penduduk yang hidup dibawah garis kemiskinan. Upaya meningkatkan keberpihakan pembangunan kepada kepentingan masyarakat, sepertinya tidak dapat dilepaskan dari upaya pemberdayaan masyarakat agar mampu berpartisipasi dalam pembangunan dimaksud.Berbagai kendala dalam penerapan disebabkan adanya perbedaan persepsi dalam menyikapi tentang pembangunan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Konsep tentang kemiskinan sangat beragam, mulai dari sekedar ketidakmampuan memenuhi kebutuhan konsumsi dasar dan memperbaiki keadaan, kurangnya kesempatan berusaha, hingga pengertian yang lebih luas yang memasukkan aspek sosial dan moral. Ada pendapat yang mengatakan bahwa kemiskinan terkait dengan sikap, budaya hidup, dan lingkungan dalam suatu masyarakat. Kemiskinan juga dapat diartikan sebagai ketidakberdayaan sekelompok masyarakat terhadap sistem yang diterapkan oleh suatu pemerintahan sehingga mereka berada pada posisi yang sangat lemah dan tereksploitasi (kemiskinan struktural). Tetapi pada umumnya, ketika kemiskinan dibicarakan, yang dimaksud adalah kemiskinan material. Dengan pengertian ini, maka seseorang masuk dalam kategori miskin apabila tidak mampu memenuhi standar minimum kebutuhan pokok untuk dapat hidup secara layak. Ini yang sering disebut dengan kemiskinan konsumsi. Definisi ini sangat bermanfaat untuk mempermudah membuat indikator orang miskin, tetapi defenisi ini sangat kurang memadai karena; (1) tidak cukup untuk memahami realitas kemiskinan; (2) dapat menjerumuskan ke kesimpulan yang salah bahwa menanggulangi kemiskinan cukup hanya dengan menyediakan bahan makanan yang memadai; (3) tidak bermanfaat bagi pengambil keputusan ketika harus merumuskan kebijakan lintas sektor, bahkan bisa kontraproduktif
Mata Kuliah Ekonomi Kerakyatan Makalah Program Pemberdayaan Ekonomi Rakyat 2
B. Rumusan Masalah Adapun rumusan masalah yang akan dibahas dalam penulisan makalah ini adalah sebagai berikut : 1. Apa yang dimaksud dengan pemberdayaan ekonomi rakyat? 2. Bagaimana strategi pemberdayaan ekonomi rakyat? 3. Bagaimana upaya pemberdayaan ekonomi rakyat? 4. Bagaimana program pemberdayaan ekonomi rakyat? 5. Apa contoh program pemberdayaan ekonomi rakyat?
C. Tujuan Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui : 1. Pemberdayaan ekonimi rakyat. 2. Strategi yang digunakan dalam pemberdayaan ekonomi rakyat. 3. Upaya-upaya pemberdayaan ekonomi rakyat. 4. Program pemberdayaan ekonomi rakyat. 5. Contoh Program pemberdayaan ekonomi rakyat.
Mata Kuliah Ekonomi Kerakyatan Makalah Program Pemberdayaan Ekonomi Rakyat 3
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Pemberdayaan Ekonomi Rakyat Pemberdayaan ekonomi rakyat adalah penguatan pemilikan faktor-faktor produksi, penguatan penguasaan distribusi dan pemasaran, penguatan masyarakat untuk mendapatkan gaji/upah yang memadai, dan penguatan masyarakat untuk memperoleh informasi, pengetahuan dan ketrampilan, yang harus dilakukan secara multi aspek, baik dari aspek masyarakatnya sendiri, maupun aspek kebijakannya. Menurut Ginandjar Kartasasmita (1996), pemberdayaan ekonomi rakyat adalah Upaya yang merupakan pengerahan sumber daya untuk mengembangkan potensi ekonomi rakyat untuk meningkatkan produktivitas rakyat sehingga, baik sumber daya manusia maupun sumber daya alam di sekitar keberadaan rakyat, dapat ditingkatkan produktivitasnya. Upaya pemberdayaan ekonomi masyarakat tidak terlepas dari perluasan kesempatan kerja dan peningkatan pendapatan masyarakat. Terkait dengan pemberdayaan masyarakat dalam memperluas kesempatan kerja, maka dipengaruhi salah satunya oleh kebijakan pengembangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). Pengembangan UMKM terutama Usaha Kecil Menengah (UKM), memiliki potensi yang strategis dalam rangka pemberdayaan masyarakat, mengingat pertumbuhan dan aktifnya sektor riil yang dijalankan oleh UKM mampu memberikan nilai tambah bagi masyarakat, yaitu tersedianya lapangan kerja dan meningkatnya pendapatan. Hal ini menunjukkan bahwa kelompok UKM dapat menjadi penyeimbang pemerataan dan penyerapan tenaga kerja.
B. Strategi Pemberdayaan Ekonomi Rakyat Pertama, demokrasi ekonomi diarahkan untuk menciptakan struktur ekonomi atau konstruksi bangunan ekonomi agar terwujudnya pengusaha menengah yang kuat dan besar jumlahnya. Di sisi lain terbentuknya keterkaitan dan kemitraan yang paling menguntungkan antara pelaku ekonomi yang meliputi usaha kecil, menengah dan koperasi, usaha besar swasta dan badan usaha milik negara yang saling memperkuat untuk mewujudkan demokrasi ekonomi dan efisiensi yang berdaya saing tinggi. Mata Kuliah Ekonomi Kerakyatan Makalah Program Pemberdayaan Ekonomi Rakyat 4
Kedua, kedaulatan ekonomi harus tetap dihormati agar harkat, martabat dan citra ekonomi rakyat dapat disejajarkan dengan ekonomi usaha besar swasta dan badan usaha milik negara, tanpa dijadikan objek balas jasa atau belas kasihan. Dengan demikian kedaulatan ekonomi rakyat harus benar-benar ditempatkan pada prioritas utama dalam kehidupan ekonomi, sehingga peran dan partisipasi ekonomi rakyat selalu mendapatkan perhatian dan kesempatan yang seluas-luasnya dalam pengelolaan dan pemanfaatan potensi sumber daya alam dan lainnya. Tujuannya agar pelaku ekonomi rakyat mampu profesional dan memenuhi standardisasi global. Ketiga, pilar ekonomi diarahkan untuk merancang komitmen yang kuat antar- stakeholder dalam mengoptimalkan sumber daya lokal untuk mendorong sekaligus menampung partisipasi bagi kepentingan rakyat banyak. Hal ini dimaksudkan agar ekonomi kerakyatan bisa menjadi tulang punggung perekonomian bangsa yang berbasis sosial budaya. Dengan demikian rakyat banyak menjadi pemilik, pengelola dan pengguna utama kekayaan dan aset ekonomi bangsa ini. Sehingga mereka mampu menjadi penggerak ekonomi, dengan kata lain sebagai tuan/panglima ekonomi bangsanya sendiri. Keempat, benteng ekonomi harus disusun melalui master plan ekonomi rakyat yang berbasis sosial budaya dengan tetap memperhatikan keseimbangan pertumbuhan, pemerataan dan keseimbangan stabilitas perekonomian rakyat dalam upaya mengatasi kesenjangan ekonomi antara golongan kapitalis dan nonkapitalis (golongan ekonomi lemah). Di samping itu sekaligus mampu membentengi/memproteksi pergerakan ekonomi global yang mau tidak mau, suka tidak suka sudah memasuki sistem dan tatanan perekonomian bangsa ini. Karena itulah diperlukan nilai-nilai perjuangan/jiwa wirausaha sejati yang berbasiskan kerakyatan. Kelima, kemandirian ekonomi diarahkan untuk bertumpu dan ditopang oleh kekuatan sumber daya internal yang dikelola dalam suatu sistem ekonomi. Dengan kata lain kegiatan ekonomi dilaksanakan dari rakyat, oleh rakyat dan sebesar-besarnya bagi kemakmuran rakyat, sehingga ekonomi bangsa ini tidak lagi tergantung pada kekuatan- kekuatan ekonomi di luar ekonomi rakyat itu sendiri. Tentu diharapkan peranan pemerintah (eksekutif), legislatif, dan yudikatif agar dapat memberikan kemudahan, keringanan dan peluang seluas-luasnya baik dari akses modal, akses pasar, teknologi, Mata Kuliah Ekonomi Kerakyatan Makalah Program Pemberdayaan Ekonomi Rakyat 5
jaringan usaha dan keamanan dalam iklim usaha sebagai upaya mempercepat kemandirian ekonomi rakyat.
C. Upaya Pemberdayaan Ekonomi Rakyat Secara praktis upaya yang merupakan pengerahan sumber daya untuk mengembangkan potensi ekonomi rakyat ini diarahkan untuk meningkatkan produktivitas rakyat sehingga, baik sumber daya manusia maupun sumber daya alam di sekitar keberadaan rakyat, dapat ditingkatkan produktivitasnya. Dengan demikian, rakyat dan lingkungannya mampu secara partisipatif menghasilkan dan menumbuhkan nilai tambah ekonomis. Rakyat miskin atau yang berada pada posisi belum termanfaatkan secara penuh potensinya akan meningkat bukan hanya ekonominya, tetapi juga harkat, martabat, rasa percaya diri, dan harga dirinya. Dengan demikian, dapatlah diartikan bahwa pemberdayaan rakyat adalah sebuah konsep pembangunan ekonomi yang merangkum nilai-nilai sosial. Dalam kerangka pikiran itu, upaya memberdayakan ekonomi rakyat, dapat dilihat dari tiga sisi, yaitu : Pertama, menciptakan suasana atau iklim yang memungkinkan potensi masyarakat berkembang (enabling). Di sini titik tolaknya adalah pengenalan bahwa setiap manusia, setiap masyarakat, memiliki potensi yang dapat dikembangkan. Artinya, tidak ada masyarakat yang sama sekali tanpa daya, karena, kalau demikian akan sudah punah. Pemberdayaan adalah upaya untuk membangun daya itu, dengan mendorong memotivasikan dan membangkitkan kesadaran akan potensi yang dimilikinya serta berupaya untuk mengembangkannya. Kedua, memperkuat potensi atau daya yang dimiliki oleh masyarakat (empowering). Dalam rangka ini diperlukan langkah-langkah lebih positif, selain dari hanya menciptakan iklim dan suasana. Perkuatan ini meliputi langkah-langkah nyata, dan menyangkut penyediaan berbagai masukan (input), serta pembukaan akses ke dalam berbagai peluang (opportunities) yang akan membuat masyarakat menjadi makin berdaya. Untuk itu, perlu ada program khusus bagi masyarakat yang kurang berdaya, karena program-program umum yang berlaku untuk semua, tidak selalu dapat menyentuh lapisan masyarakat ini. Ketiga, memberdayakan mengandung pula arti melindungi. Dalam proses pemberdayaan, harus dicegah yang lemah menjadi bertambah lemah, oleh karena Mata Kuliah Ekonomi Kerakyatan Makalah Program Pemberdayaan Ekonomi Rakyat 6
kekurangberdayaan dalam menghadapi yang kuat. Oleh karena itu, perlindungan dan pemihakan kepada yang lemah amat mendasar sifatnya dalam konsep pemberdayaan masyarakat. Melindungi tidak berarti mengisolasi atau menutupi dari interaksi. Melindungi harus dilihat sebagai upaya untuk mencegah terjadinya persaingan yang tidak seimbang, serta eksploitasi yang kuat atas yang lemah. Pemberdayaan bukan membuat rakyat menjadi makin tergantung pada berbagai program pemberian (charity) karena pada dasarnya setiap apa yang dinikmati, harus dihasilkan atas usaha sendiri (yang hasilnya dapat dipertukarkan dengan pihak lain). Dengan demikian, tujuan akhirnya adalah memandirikan rakyat, memampukan, dan membangunkemampuan untuk memajukan diri ke arah kehidupan yang lebih baik secara sinambung. Selain itu hal-hal mendesak yang harus dilakukan dalam pemberdayaan ekonomi rakyat adalah : 1. Penghapusan monopoli dengan keberpihakan pemerintah pada kepentingan rakyat. Sebagai catatan, sistem monopoli telah mengalami evolusi dari model yang kasat mata (misalnya bentuk 'tata niaga' sentralistik, contoh: BPPC) ke model monopoli kapitalis (monopoli yang terjadi akibat mekanisme pasar bebas yang tak terkendali, contoh akibatnya: matinya pasar ritel tradisional yang terdesak secara alami oleh masuknya korporasi besar ke sektor ritel). Salah satu tindakan pemerintah yang layak mendapat apresiasi adalah terbitnya Permendag no. 53/2008 yang memproteksi pasar tradisional. 2. Meningkatkan pendidikan rakyat baik secara kuantitas (implementasinya: pendidikan harus terjangkau oleh rakyat kebanyakan) maupun kualitas (kurikulum pendidikan yang bukan sekedar menciptakan masyarakat pekerja namun mendorong jiwa kewirausahawan, peningkatan kualitas pendidik, dsb).
D. Program Pemberdayaan Ekonomi Rakyat Berkaitan dengan upaya pemberdayaan ekonomi rakyat, maka beberapa program yang dilakukan Kementerian Koperasi dan UKM terhadap UKM antara lain: 1. Program pengembangan sistem pendukung usaha UKM Program ini ditujukan untuk meningkatkan pendapatan masyarakat yang bergerak dalam kegiatan usaha ekonomi di sektor informal yang berskala usaha mikro, terutama yang masih berstatus keluarga miskin dalam rangka memperoleh pendapatan yang tetap, melalui upaya peningkatan kapasitas usaha sehingga menjadi Mata Kuliah Ekonomi Kerakyatan Makalah Program Pemberdayaan Ekonomi Rakyat 7
unit usaha yang lebih mandiri, berkelanjutan dan siap untuk tumbuh dan bersaing. Program ini akan memfasilitasi peningkatan kapasitas usaha mikro dan keterampilan pengelolaan usaha serta sekaligus mendorong adanya kepastian, perlindungan dan pembinaan usaha. Kegiatan pokok yang akan dilaksanakan melalui program ini, yaitu: a. Sumber pembiayaan, khususnya skim kredit investasi dan penyediaan skim pembiayaan ekspor melalui lembaga modal ventura dan lembaga non bank lainnya, terutama yang mendukung UKM; b. Penguatan jaringan pasar domestik produk-produk UKM melalui pengembangan lembaga pemasaran, jaringan/kemitraan usaha, dan sistem transaksi usaha yang bersifat on-line, terutama bagi komoditas unggulan berdaya saing tinggi; c. Penguatan infrastruktur pembiayaan bagi petani dan nelayan di perdesaan dan pengembangan skim-skim pembiayaan alternatif seperti sistem bagi hasil dana bergulir, sistem tanggung renteng atau jaminan tokoh masyarakat setempat sebagai pengganti agunan, penyuluhan perkoperasian kepada masyarakat luas; d. Fasilitasi pengembangan skim penjaminan kredit melalui kerjasama bank dan lembaga asuransi, dan fasilitasi bantuan teknis kepada BPR dan Konsultan Keuangan Mitra Bank (KKMB) untuk meningkatkan penyaluran kredit bagi sektor pertanian; e e. Penyediaan dukungan pengembangan usaha mikro tradisional dan pengrajin, melalui pendekatan pembinaan sentra-sentra produksi/klaster disertai dengan dukungan penyediaan infrastruktur perdesaan; f. Bantuan perkuatan untuk KSP/USP yang masih dapat melakukan kegiatan; g. Memfasilitasi UKM untuk dapat berdagang di pasar darurat yang disediakan Departemen Perdagangan. Salah satu hal yang dapat mendukung berkembangnya suatu UKM agar tercipta perekonomian yang kokoh adalah faktor modal. Hingga saat ini faktor modal berupa kredit usaha masih diusahakan pemerintah dan tercantum dalam kebijakannya. Seperti yang telah disebutkan dalam kebijakan pemerintah di atas, pemerintah melakukan kegiatan pokok di bidang permodalan di antaranya adalah memperluas, memperkuat, dan memfasilitasi sumber-sumber pembiayaan serta meningkatkan kredit skala mikro dan kecil. Dengan demikian, permodalan menjadi faktor yang penting bagi kemajuan UKM dalam rangka menguatkan ekonomi Mata Kuliah Ekonomi Kerakyatan Makalah Program Pemberdayaan Ekonomi Rakyat 8
nasional meskipun dalam kenyataannya, beberapa pelaku UKM masih mengalami kesulitan dalam memperoleh kredit tersebut.
2. Progam Kelembagaan Koperasi Program ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas kelembagaan dan organisasi koperasi agar koperasi mampu tumbuh dan berkembang secara sehat sesuai dengan jati dirinya menjadi wadah kepentingan bersama bagi anggotanya untuk memperoleh efisiensi kolektif, sehingga citra koperasi menjadi semakin baik. Dengan demikian diharapkan kelembagaan dan organisasi koperasi di tingkat primer dan sekunder akan tertata dan berfungsi dengan baik; infrastruktur pendukung pengembangan koperasi semakin lengkap dan berkualitas; lembaga gerakan koperasi semakin berfungsi efektif dan mandiri; serta praktek berkoperasi yang baik (best practices) semakin berkembang di kalangan masyarakat luas. Kegiatan-kegiatan pokok dari program ini antara lain mencakup: a. Penyempurnaan undang-undang tentang koperasi beserta peraturan pelaksanaannya. b. Peninjauan dan penyempurnaan terhadap berbagai peraturan perundangan lainnya yang kurang kondusif bagi koperasi. c. Koordinasi dan pemberian dukungan dalam rangka penyempurnaan kurikulum pendidikan perkoperasian di sekolah-sekolah. d. Penyuluhan perkoperasian kepada masyarakat luas yang disertai dengan pemasyarakatan contoh-contoh koperasi sukses yang dikelola sesuai dengan nilai- nilai dan prinsip-prinsip koperasi. e. Peningkatan kualitas administrasi dan pengawasan pemberian badan hukum koperasi. f. Pemberian dukungan untuk membantu perkuatan dan kemandirian lembaga gerakan koperasi. g. Pemberian dukungan dan kemudahan kepada gerakan koperasi untuk melakukan penataan dan perkuatan organisasi serta modernisasi manajemen koperasi primer dan sekunder untuk meningkatkan pelayanan anggota. h. Pemberian dukungan dan kemudahan untuk pengembangan infrastruktur pendukung pengembangan koperasi di bidang pendidikan dan pelatihan, Mata Kuliah Ekonomi Kerakyatan Makalah Program Pemberdayaan Ekonomi Rakyat 9
penyuluhan, penelitian dan pengembangan, keuangan dan pembiayaan, teknologi, informasi, promosi dan pemasaran. i. Pengembangan sistem pendidikan, pelatihan dan penyuluhan perkoperasian bagi anggota dan pengelola koperasi, calon anggota dan kader koperasi, terutama untuk menanamkan nilai-nilai dasar dan prinsip-prinsip koperasi dalam kehidupan koperasi, yang mengatur secara jelas adanya pembagian tugas dan tanggung jawab antara Pemerintah dan gerakan koperasi.
3. Kemitraan Usaha Kemitraan usaha bukanlah suatu konsep baru. Kemitraan usaha mengandung pengertianadanya hubungan kerja sama usaha diantara berbagai pihak yang sinergis, bersifat sukarela, dandilandasi oleh prinsip saling membutuhkan, saling menghidupi, saling memperkuat, dan salingmenguntungkan. Prinsip kerja sama seperti itu dapat mengatasi pembatas potensi usaha yangmelekat pada satu unit usaha.Kemitraan ada yang bersifat vertikal (antarskala usaha), yaitu antara usaha kecil denganusaha menengah atau usaha besar, dan ada pula yang bersifat horisontal pada skala usaha yangsama. Namun, yang pada umumnya dimaksud dengan kemitraan adalah antarskala usaha. Ditinjau dari aspek bentuk usaha para pelakunya, kemitraan dapat terjalin antara koperasi, usahaswasta, dan BUMN.Dalam praktek bisnis internasional dewasa ini (era 1990-an) kemitraan usaha telahmenjadi bagian strategi bisnis perusahaan terutama bagi perusahaan-perusahaan besar yang tidaklagi dapat mengandalkan pada strategi internalisasi aktivitas usaha melalui akuisisi dan mergerdalam rangka integrasi vertikal dan horisontal. Dalam era globalisasi dan liberalisasiperdagangan dan investasi yang sarat dengan persaingan, kemitraan usaha dipandang sebagaisuatu cara untuk mengurangi risiko usaha serta meningkatkan efisiensi dan daya saing usaha.Dalam suasana persaingan yang ketat, hanya usaha yang lentur, lincah, dan cepat tanggat terhadap perubahan permintaan pasar yang dapat memenangkan persaingan. Untuk ituperusahaan-perusahaan besar cenderung melakukan restrukturisasi, perampingan, dan konsentrasipada bisnis utamanya, serta melakukan kemitraan usaha baik secara vertikal maupun horisontal. Kemitraan usaha akan menghasilkan efisiensi dan sinergi sumber daya yang dimiliki olehpihak-pihak yang bermitra dan karenanya menguntungkan semua pihak Mata Kuliah Ekonomi Kerakyatan Makalah Program Pemberdayaan Ekonomi Rakyat 10
yang bermitra. Selaindapat memberikan kelenturan dan kelincahan bagi usaha besar, kemitraan usaha juga dapatmenjawab masalah diseconomies of scale yang sering dihadapi oleh usaha besar. Kemitraan jugamemperkuat mekanisme pasar dan persaingan usaha yang efisien dan produktif sehingga dapatmengalihkan dari kecenderungan monopoli/monopsoni atau oligopoli/oligopsoni. Bagi usahakecil kemitraan jelas menguntungkan karena dapat turut mengambil manfaat dari pasar, modal,teknologi, manajemen, dan kewirausahaan yang dikuasai oleh usaha besar. Usaha besar jugadapat mengambil keuntungan dari keluwesan dan kelincahan usaha kecil.Dalam berbagai kesempatan telah sering saya kemukakan bahwa kemitraan usaha bukanlah penguasaan yang satu atas yang lain, khususnya yang besar atas yang kecil, melainkanmenjamin kemandirian pihak-pihak yang bermitra, karena kemitraan bukanlah proses mergeratau akuisisi. Kemitraan usaha yang kita inginkan bukanlah kemitraan yang bebas nilai. melainkan kemitraan yang tetap dilandasi oleh tanggung jawab moral dan etika bisnis yangsehat, yang sesuai dengan demokrasi ekonomi.Kemitraan hanya dapat berlangsung secara efektif dan berkesinambungan jikakemitraan dijalankan dalam kerangka berfikir pembangunan ekonomi, dan bukan semata-matakonsep sosial yang dilandasi motif belas kasihan atau kedermawanan. Kemitraan yang dilandasimotif belas kasihan cenderung mengarah kepada inefisiensi sehingga tidak akan berkembangsecara sinambung. Sebagai suatu strategi pengembangan usaha kecil, kemitraan telah terbukti berhasilditerapkan di banyak negara, antara lain di Jepang dan empat negara macan Asia, yaitu KoreaSelatan, Taiwan, Hongkong, dan Singapura. Di negara-negara tersebut kemitraan umumnyadilakukan melalui pola subkontrak yang memberikan peran kepada industri kecil dan menengahsebagai pemasok bahan baku dan komponen industri besar. Proses ini menciptakan keterkaitanantar usaha yang kukuh tanpa harus melakukan integrasi vertikal atau konglomerasi. Selanjutnya, pemerintah dapat berperan dalam memberikan pedoman dan rambu-rambutentang kemitraan melalui peraturan perundangan, misalnya bagaimana kemitraan itu dapat dijalankan secara saling menguntungkan, apa saja kriteria yang menjaminpenanggungan resiko dan pembagian keuntungan secara adil, serta bagaimana mengatasiperselisihan yang terjadi diantara pihak-pihak yang bermitra. Dalam Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1995 tentang Usaha Kecil sesungguhnya telah ada aturan-aturan dasar tentangkemitraan. Semuanya itu tinggal dimantapkan dan dilengkapi dengan peraturan-peraturanpelaksanaannya serta dilaksanakan Mata Kuliah Ekonomi Kerakyatan Makalah Program Pemberdayaan Ekonomi Rakyat 11
dengan konsekuen. Sehubungan dengan itu, seminar inidiharapkan dapat memberikan masukan yang berharga. Pemerintah juga berperan penting dalam memberikan informasi peluang kemitraan danbantuan teknis kepada usaha kecil dalam perencanaan kemitraan dan negosiasi bisnis. Pemerintah dapat mendukung kemitraan dengan memantapkan prasarana-sarana dan memperkuatkelembagaan pendukung kemitraan antara lain dengan mengembangkan sistem dan lembagakeuangan yang efektif bagi usaha kecil. Hal ini penting mengingat akses kepada dana, khususnyakredit perbankan dengan persyaratan teknisnya, masih menjadi kendala bagi usaha kecil dalampengembangan usahanya. Bagi usaha kecil lapisan bawah yang belum laik bank (bankable)barangkali patut dipikirkan pendekatan yang berbeda dengan cara-cara perbankan konvensional,termasuk pengembangan lembaga keuangan alternatif yang lebih sesuai dengan karakteristik dankebutuhan usaha kecil. Di samping itu, patut pula dipikirkan adanya upaya khusus yang dapatmembuka peluang bagi usaha kecil untuk melakukan kemitraan usaha dengan usaha besar,misalnya bagi usaha kecil yang ingin memanfaatkan peluang usaha sebagai subkontraktorusaha besar dalam program industri mobil nasional.
E. Contoh Program Pemberdayaan Ekonomi Rakyat Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri (PNPM Mandiri) Pengertian PNPM Mandiri adalah program nasional penanggulangan kemiskinan terutama yang berbasis pemberdayaan masyarakat. Pengertian yang terkandung mengenai PNPM Mandiri adalah : 1. PNPM Madiri adalah program nasional dalam wujud kerangka kebijakan sebagai dasar dan acuan pelaksanaan program-program penanggulangan kemiskinan berbasis pemberdayaan masyarakat. PNPM Mandiri dilaksanakan melalui harmonisasi dan pengembangan sistem serta mekanisme dan prosedur program, penyediaan pendampingan dan pendanaan stimulan untuk mendorong prakarsa dan inovasi masyarakat dalam upaya penanggulangan kemiskinan yang berkelanjutan. 2. Pemberdayaan masyarakat adalah upaya untuk menciptakan/meningkatkan kapasitas masyarakat, baik secara individu maupun berkelompok, dalam memecahkan berbagai persoalan terkait upaya peningkatan kualitas hidup, kemandirian dan kesejahteraannya. Pemberdayaan masyarakat memerlukan keterlibatan yang besar Mata Kuliah Ekonomi Kerakyatan Makalah Program Pemberdayaan Ekonomi Rakyat 12
dari perangkat pemerintah daerah serta berbagai pihak untuk memberikan kesempatan dan menjamin keberlanjutan berbagai hasil yang dicapai.
Tujuan Umum PNPM Mandiri bertujuan meningkatkan kesejahteraan dan kesempatan kerja masyarakat miskin secara mandiri. Tujuan Khusus 1. Meningkatnya partisipasi seluruh masyarakat, termasuk masyarakat miskin, kelompok perempuan, komunitas adat terpencil dan kelompok masyarakat lainnya yang rentan dan sering terpinggirkan ke dalam proses pengambilan keputusan dan pengelolaan pembangunan; 2. Meningkatnya kapasitas kelembagaan masyarakat yang mengakar, representatif dan akuntabel; 3. Meningkatnya kapasitas pemerintah dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat terutama masyarakat miskin melalui kebijakan, program dan penganggaran yang berpihak pada masyarakat miskin (pro-poor); 4. Meningkatnya sinergi masyarakat, pemerintah daerah, swasta, asosiasi, perguruan tinggi, lembaga swadaya masyarakat, organisasi masyarakat dan kelompok perduli lainnya untuk mengefektifkan upaya-upaya penanggulangan kemiskinan; 5. Meningkatnya keberadaan dan kemandirian masyarakat serta kapasitas pemerintah daerah dan kelompok perduli setempat dalam menanggulangi kemiskinan di wilayahnya; 6. Meningkatnya modal sosial masyarakat yang berkembang sesuai dengan potensi sosial dan budaya serta untuk melestarikan kearifan lokal; dan 7. Meningkatnya inovasi dan pemanfaatan teknologi tepat guna, informasi dan komunikasi dalam pemberdayaan masyarakat.
Dasar Hukum Dasar hukum pelaksanaan PNPM Mandiri mengacu pada landasan konstitusional UUD 1945 beserta amandemennya, landasan idiil Pancasila, dan peraturan perundang-undangan yang berlaku, serta landasan khusus pelaksanaan PNPM Mandiri. Peraturan perundang-undangan khususnya terkait sistem pemerintahan, perencanaan, keuangan negara, dan kebijakan penanggulangan kemiskinan adalah sebagai berikut: Mata Kuliah Ekonomi Kerakyatan Makalah Program Pemberdayaan Ekonomi Rakyat 13
1. Dasar peraturan perundangan sistem pemerintahan yang digunakan adalah: a. Undang-Undang No. 22 Tahun 1999 jo. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah; b. Peraturan Pemerintah No. 72 Tahun 2005 tentang Pemerintah Desa; c. Peraturan Pemerintah No. 73 Tahun 2005 tentang Kelurahan; dan d. Peraturan Presiden No. 54 Tahun 2005 tentang Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan. 2. Sistem Perencanaan, dasar peraturan perundangan yang terkait yaitu : a. Undang-Undang No. 25 Tahun 2004 tentang Sistem PerencanaanPembangunan Nasional (SPPN); b. Undang-Undang No. 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional 2005-2025; c. Peraturan Presiden No. 7 Tahun 2005 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Nasional 2004-2009; d. Peraturan Pemerintah No. 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan; e. Peraturan Pemerintah No. 40 Tahun 2007 tentang Tata Cara Penyusunan Rencana Pembangunan Nasional; dan f. Instruksi Presiden No. 9 Tahun 2000 tentang Pengarusutamaan Gender dalam Pembangunan Nasional. 3. Sistem Keuangan Negara, dasar peraturan perundangan yang terkait yaitu : a. Undang-Undang No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara; b. Undang-Undang No. 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara; c. Undang-Undang No. 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah; d. Peraturan Pemerintah No. 57 Tahun 2005 tentang Hibah Kepada Daerah; e. Peraturan Pemerintah No. 2 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengadaan Pinjaman dan/atau Penerimaan Hibah serta Penerusan Pinjaman dan/atau Hibah Luar Negeri; f. Keputusan Presiden No. 80 Tahun 2003 tentang Pedoman Pelaksanaan Barang/jasa Pemerintah; g. Peraturan Menteri PPN/Kepala Bappenas No. 005/MPPN/06/2006 tentang Tata cara Perencanaan dan Pengajuan Usulan serta Penilaian Kegiatan yang Dibiayai dari Pinjaman/Hibah Luar Negeri; Mata Kuliah Ekonomi Kerakyatan Makalah Program Pemberdayaan Ekonomi Rakyat 14
h. Peraturan Menteri Keuangan No. 52/PMK.010/2006 tentang Tata Cara Pemberian Hibah kepada Daerah; dan i. Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah.
Kategori, Komponen Program, dan Ruang Lingkup Kategori Program Program penanggulangan kemiskinan yang berbasis pemberdayaan masyarakat dapat dikategorikan sebagai berikut: 1. PNPM-Inti: terdiri dari program/kegiatan pemberdayaan masyarakat berbasis kewilayahan seperti : a) PNPM pedesaan b) PNPM perkotaan c) PNPM Insfrastruktur Sosial Ekonomi Wilayah (PISEW) d) PNPM Insfatruktur Pedesaan (PPIP) e) PNPM Desa Tertinggal dan Khusus (P2DTK) 2. PNPM-Penguatan: terdiri dari program-program pemberdayaan masyarakat berbasis sektoral, kewilayahan, serta khusus untuk mendukung penanggulangan kemiskinan yang pelaksanaannya terkait pencapaian target tertentu. Pelaksanaan program-program ini di tingkat komunitas mengacu pada kerangka kebijakan PNPM Mandiri, seperti : a) PNPM Peningkatan Usaha Agribisnis Pertanian (PUAP) b) PNPM Kelautan dan Perikanan (KP) c) PNPM Pariwisata d) PNPM Generasi e) PNPM Green Kecamatan Development Program (G-KDP) f) PNPM Neigbourhood Development Program (ND) g) PNPM Perumahaan dan Pemukiman. Komponen Program Rangkaian proses pemberdayaan masyarakat dilakukan melalui komponen program sebagai berikut: 1. Pengembangan Masyarakat Mata Kuliah Ekonomi Kerakyatan Makalah Program Pemberdayaan Ekonomi Rakyat 15
Komponen pengembangan masyarakat mencakup serangkaian kegiatan untuk membangun kesadaran kritis dan kemandirian masyarakat yangterdiri dari pemetaan potensi, masalah dan kebutuhan masyarakat, perencanaan partisipatif, pengorganisasian, pemanfaatan sumberdaya, pemantauan, dan pemeliharaan hasil- hasil yang telah dicapai. Untuk mendukung rangkaian kegiatan tersebut, disediakan dana pendukung kegiatan pembelajaran masyarakat, pengembangan relawan, dan operasional pendampingan masyarakat; dan fasilitator, pengembangan kapasitas, mediasi dan advokasi. Peran fasilitator terutama pada saat awal pemberdayaan, sedangkan relawan masyarakat adalah yang utama sebagai motor penggerak masyarakat di wilayahnya. 2. Bantuan Langsung Masyarakat Komponen Bantuan Langsung Masyarakat (BLM) adalah dana stimulant keswadayaan yang diberikan kepada kelompok masyarakat untuk membiayai sebagian kegiatan yang direncanakan oleh masyarakat dalam rangka meningkatkan kesejahteraan, terutama masyarakat miskin. 3. Peningkatan Kapasitas Pemerintahan dan Pelaku Lokal Komponen peningkatan kapasitas pemerintahan dan pelaku lokal adalah serangkaian kegiatan untuk meningkatkan kapasitas pemerintah daerah dan pelaku lokal/kelompok peduli lainnya agar mampu menciptakan kondisi yang kondusif dan sinergi yang positif bagi masyarakat terutama kelompok miskin dalam menyelenggarakan hidupnya secara layak. Kegiatan terkait dalam komponen ini antara lain seminar, pelatihan, lokakarya, kunjungan lapangan yang dilakukan secara selektif, dan sebagainya. 4. Bantuan Pengelolaan dan Pengembangan Program Komponen bantuan pengelolaan dan pengembangan program meliputi kegiatan- kegiatan untuk mendukung pemerintah dan berbagai kelompok peduli lainnya dalam pengelolaan kegiatan seperti penyediaan konsultan manajemen, pengendalian mutu, evaluasi, dan pengembangan program. Ruang Lingkup Kegiatan Ruang lingkup kegiatan PNPM-Mandiri pada dasarnya terbuka bagi semua kegiatan penanggulangan kemiskinan yang diusulkan dan disepakati masyarakat meliputi: 1. Penyediaan dan perbaikan prasarana/sarana lingkungan permukiman, sosial, dan ekonomi secara padat karya; Mata Kuliah Ekonomi Kerakyatan Makalah Program Pemberdayaan Ekonomi Rakyat 16
2. Penyediaan sumber daya keuangan melalui dana bergulir dan kredit mikro untuk mengembangkan kegiatan ekonomi masyarakat miskin. Perhatian yang lebih besar perlu diberikan bagi kaum perempuan dalam memanfaatkan dana bergulir ini; 3. Kegiatan terkait peningkatan kualitas sumberdaya manusia, terutama yang bertujuan mempercepat pencapaian target MDGs; dan Peningkatan kapasitas masyarakat dan pemerintahan lokal melalui penyadaran kritis, pelatihan ketrampilan usaha, manajemen organisasi dan keuangan, serta penerapan tata kepemerintahan yang baik.
Mata Kuliah Ekonomi Kerakyatan Makalah Program Pemberdayaan Ekonomi Rakyat 17
BAB III PENUTUP
A. KESIMPULAN Pemberdayaan ekonomi rakyat adalah penguatan pemilikan faktor-faktor produksi, penguatan penguasaan distribusi dan pemasaran, penguatan masyarakat untuk mendapatkan gaji/upah yang memadai, dan penguatan masyarakat untuk memperoleh informasi, pengetahuan dan ketrampilan, yang harus dilakukan secara multi aspek, baik dari aspek masyarakatnya sendiri, maupun aspek kebijakannya. Strategi pengembangan ekonomi rakyat Pertama, demokrasi ekonomi diarahkan untuk menciptakan struktur ekonomi atau konstruksi bangunan ekonomi agar terwujudnya pengusaha menengah yang kuat dan besar jumlahnya. Kedua, kedaulatan ekonomi harus tetap dihormati agar harkat, martabat dan citra ekonomi rakyat dapat disejajarkan dengan ekonomi usaha besar swasta dan badan usaha milik negara,. Ketiga, pilar ekonomi diarahkan untuk merancang komitmen yang kuat antar-stakeholder dalam mengoptimalkan sumber daya lokal.Keempat, benteng ekonomi harus disusun melalui master plan ekonomi rakyat yang berbasis sosial budaya Kelima, kemandirian ekonomi diarahkan untuk bertumpu dan ditopang oleh kekuatan sumber daya internal yang dikelola dalam suatu sistem ekonomi. Dalam kerangka pikiran itu, upaya memberdayakan ekonomi rakyat, dapat dilihat dari tiga sisi, yaitu Pertama, menciptakan suasana atau iklim yang memungkinkan potensi masyarakat berkembang (enabling). Kedua, memperkuat potensi atau daya yang dimiliki oleh masyarakat (empowering). Ketiga, memberdayakan mengandung pula arti melindungi. Berkaitan dengan upaya pemberdayaan ekonomi rakyat, maka beberapa program yang dilakukan Kementerian Koperasi dan UKM terhadap UKM antara lain: Program pengembangan sistem pendukung usaha UKM, Progam Kelembagaan Koperasi, kemitraan usaha. Contoh Program Pemberdayaan Ekonomi Rakyat adalah Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri (PNPM Mandiri) Program penanggulangan kemiskinan yang berbasis pemberdayaan masyarakat dapat dikategorikan sebagai berikut: Mata Kuliah Ekonomi Kerakyatan Makalah Program Pemberdayaan Ekonomi Rakyat 18
PNPM-Inti: terdiri dari program/kegiatan pemberdayaan masyarakat berbasis kewilayahan seperti :PNPM pedesaan, PNPM perkotaan, PNPM Insfrastruktur Sosial Ekonomi Wilayah (PISEW), PNPM Insfatruktur Pedesaan (PPIP), PNPM Desa Tertinggal dan Khusus (P2DTK) PNPM-Penguatan: terdiri dari program-program pemberdayaan masyarakat berbasis sektoral, kewilayahan, serta khusus untuk mendukung penanggulangan kemiskinan yang pelaksanaannya terkait pencapaian target tertentu. Pelaksanaan program-program ini di tingkat komunitas mengacu pada kerangka kebijakan PNPM Mandiri, seperti :PNPM Peningkatan Usaha Agribisnis Pertanian (PUAP),PNPM Kelautan dan Perikanan (KP), PNPM Pariwisata, PNPM Generasi, PNPM Green Kecamatan Development Program (G-KDP), PNPM Neigbourhood Development Program (ND), PNPM Perumahaan dan Pemukiman
Mata Kuliah Ekonomi Kerakyatan Makalah Program Pemberdayaan Ekonomi Rakyat 19