INDIKATOR KOMPETENSI

MAHASISWA MEMILIKI PENGUASAAN TENTANG

PENENTU, FUNGSI, ZONASI, DAN KEDUDUKAN IKLIM
MIKRO SEBAGAI SISTEM DAN HUBUNGAN DENGAN
SISTEM PERTANAMAN
IKLIM MIKRO
MIKROKLIMATOLOGI
ADALAH ILMU YG MEMPELAJARI TTG IKLIM MIKRO ATAU IKLIM YG TERDAPAT DI
DALAM DAERAH YG CUKUP KECIL. SALAH SATU PERBEDAAN POKOK ANTARA
MIKROMETEOROLOGI & MIKROKLIMATOLOGI ADL. :
MIKROMET. MEMERLUKAN DASAR MATEMATIKA & FISIKA YG LEBIH KOMPLEKS
SHG DAPAT MEMPELAJARI PROSES FISIS ATM. & TIDAK TERBATAS PD ATM.
DEKAT PERMUKAAN BUMI, TTP DPT. MEMPELAJARI MIKROFISIKA DR AWAN.
MIKROKLIM. TIDAK HANYA DITUJUKAN KPD. AHLI METEOROLOGI SAJA, TTP JUGA
DISAJIKAN UTK. MELAYANI AHLI LAIN YG BERMINAT UTK MEMPELAJARI TTG.
HUBUNGAN ANTARA KHIDUPAN DNG IKLM MIKRO TANPA MEMPUNYAI
DASAR MATEMATIKA & FISIKA YG KOKOH.
PERBEDAAN ANTARA IKLIM MIKRO & MAKRO, TRTM DISBBKAN PD JARAKNYA
DNG PERMK. BUMI. FAKTOR2 YG MEMPENGARUHI IKLIM MIKRO SBB :
a. MACAM TANAH : TNH HITAM, TNH ABU2, TNH LEMBEK, & TNH KERAS.
b. RELIEF LAHAN : BENTUK KONKAF (LEMBAH), KONVEKS (GUNUNG) &
DANAU.
c. COVER CROPS : RAWA, HUTAN, DLL. YG MEMPENGARUHI : JML RADIASI,
DAN PROFIL ANGIN
d. AKTIFITAS MANUSIA : DRH INDUSTRI, KAWASAN KOTA, PEDESAAN.
SBNARNYA ANTR IKLIM MAKRO & MIKRO TERDPT IKLIM MESO TTP TAK DIPAKAI
IKLIM MIKRO
ILMU YG MEMPELAJARI IKLIM DSBT KLIMATOLOGI, YG
MEMPELAJARI KEADAAN ATMOSFER DI DAERAH TTT DLM
SUATU PERIODE YG PANJANG (30 TH). METEOROLOGI
MEMPELAJARI KEADAAN ATMOSFER SESAAT. BERDASAR
PERBEDAAN SKALA, PEMBAHASAN KLIMATOLOGI DAPAT
DIBAGI-BAGI MENJADI IKLIM (MIKRO, MESO, LOKAL,
SINOPTIK, & GLOBAL). BERDASAR LINGKUNGAN PENGAMATAN
TERDAPAT IKLIM (PERTANIAN, HUTAN, TANAH, & SINOPTIK).
IKLIM MIKRO MRPK SALAH SATU ILMU LINGKUNGAN.
MENURUT KONSEP BIOMETEOROLOGI LINGKUNGAN YG
BERHUBUNGAN DNG TANAMAN & TERUTAMA MANUSIA ADL.
ZONA PERAKARAN HINGGA LAP. ATMOSFER YG MENYEBARKAN
SPORA & TEPUNGSARI KE SEGALA ARAH & LINGKUNGAN
KHUSUS.
MENURUT THOMP (1980) IKLIM MAKRO BERHUBUNGAN DNG
TANAMAN DI ATAS WILAYAH / LUASAN YG KHAS, SEDANG IKLIM
MIKRO MENGGAMBARKAN KONDISI LINGKUNGAN SEKITAR YG
BERHUBUNGAN LANGSUNG DNG ORGANISME HIDUP, BAIK
DEKAT PERMUKAAN BUMI MAUPUN PD LINGK. TERBATAS, MIS :
RUANGAN, PABRIK & RUMAH KACA.
MENURUT GEIGER (1959) IKLIM MIKRO ADL. IKLIM DEKAT
PERMUKAAN TANAH, YAITU IKLIM MIKRO SCR. VERTIKAL S/D
KETINGGIAN 1,5 2 M.
JIKA ATMOSFER DIANGGAP BERLAPIS-LAPIS, MK IKLIM MIKRO ADL
IKLIM DI LAP. TERBAWAH (BAG. BWH TROPOSFER). PD LAP. INI
KEBANYAKAN UNSUR2 IKLIM / CUACA MENGALAMI PERUBAHAN
YG MENCOLOK DLM SKALA RUANG & WAKTU. PERUBAHAN DI
DEKAT PERMUKAAN INI AKAN MEMPENGARUHI KEADAAN DI
ATASNYA, HINGGA KETINGGIAN TTT. OKI PENGAMATAN IKLIM
SKALA BESAR DIUSAHAKAN TERHINDAR DR FLUKTUASI BESAR DI
PERMUKAAN.
STASIUN PENGAMATAN DIBANGUN DI ATAS PERMUKAAN YG
HOMOGEN & PERMK. RUMPUT YG SENANTIASA DIJAGA TETAP
PENDEK, & ALAT2 UKUR PD UMUMNYA DILETAKKAN PD
KETINGGIAN 1,5 2 METER.
SCR. HORIZONTAL BATASAN KAJIAN IKLIM MIKRO LEBIH SULIT
DITENTUKAN. DIMULAI DR SKALA BBRP MILIMETER HINGGA
SUATU LUASAN YG HOMOGEN. HASIL MODIFIKASI DR
SMAGOKINSKY OLEH OLE (1978) JARAK HORIZONTAL IKLIM
MIKRO MELIPUTI 10 METER S/D 1 KM. PERMASALAHAN JARAK
HORIZONTAL INI TERLETAK PD.
LUASAN SUATU PERTANAMAN DIMANA IKLIM MIKRONYA HANYA
DIPENGARUHI OLEH KEADAAN FISIK PERTANAMAN TSB & TIDAK
DIPENGARUHI OLEH KEADAAN FISIK LINGKUNGAN SEKITARNYA.

DALAM SUATU PERTANAMAN GARIS PEMBATAS (BORDER ROWS)
DIANGGAP TIDAK MEWAKILI IKLIM MIKRO PD PERTANAMAN
TSB.,OKI JARAK HORIZONTAL MRPK PERSOALAN KHUSUS PD SETIAP
PERMK YG KHAS, SESUAI DNG MEDAN ANGIN.
MODIFIKASI IKLIM MIKRO TANAMAN
TANAMAN MEMERLUKAN MINERAL, ENERSI (SURYA) & AIR DLM PORSI
YG OPTIMAL. DSBT TANAH ITU SUBUR JIKA KANDUNGAN MINERAL
YG DIBUTUHKAN TANAMAN CUKUP, DNG AIR YG TERKANDUNG
DLM TANAH YG CUKUP. ENERSI BERGANTUNG PD JENIS
TANAMANNYA, ADA YG BISA LANGSUNG DISINARI, TTP ADA JUGA
YG PERLU DINAUNGI. JIKA INI DIDUKUNG OLEH KETERSEDIAAN
AIRNYA MK HASIL TANAMAN AKAN OPTIMAL.
MODIFIKASI TANAH BIASA DILAKUKAN DNG MEMUPUK SESUAI DNG
KEBUTUHAN MINERAL . SAAT PERTUMBUHAN VEGETATIF MK
PUPUK HARUS BANYAK MENGANDUNG N (UREA, ZA).
SAAT TANAMAN BERBUNGA BANYAK P & UTK PENGUATAN SEL.
MANISNYA BUAH ATAU PEMBESARAN UMBI DIPERLUKAN K, SERING
DIJUMPAI PUPUK MAJEMUK (NPK) DNG KANDUNGAN MASING2 UNSUR
BERBEDA BERGANTUNG PD FASE TANAMAN SAAT ITU. UTK MENSTABILKAN,
AGAR TIDAK MUDAH TERCUCI, SERING DITAMBAHKAN PUPUK ORGANIK.
MODIFIKASI ENERSI ADL. PENAUNGAN YG DAPAT MENGATUR
BANYAKNYA ENERSI CAHAYA SURYA YG OPTIMAL BISA DISERAP
TANAMAN.
MODIFIKASI AIR DILAKUKAN BISA DNG CARA MANUAL (DISIRAM)
ATAU LEWAT IRIGASI TETES (DRIP IRIGATION) YG LEBIH HEMAT AIR.
AIR MUDAH MENGUAP DR DALAM TANAH YG PERMUKAANNYA
TERBUKA MK DIBUTUHKAN MULSA (PENUTUP TANAH) UTK
MENGURANGI PENGUAPAN.
DI HUTAN ALAMI TERJADI KRN. DAUN2 TUA YG BERJATUHAN AKAN
MENUTUP TANAH & MEMBENTUK MULSA. BERBEDA DNG LAHAN
PERTANIAN YG SELALU BERGANTI2 TANAMAN HINGGA TIDAK
TERBENTUK MULSA MALAH DIANGGAP MEMBERI PELUANG BAGI
HAMA TANAMAN UTK BERSEMBUNYI DISANA.
PREDIKSI IKLIM
CUACA DAN IKLIM ADALAH GEJALA ATMOSFER YANG DAPAT DIPELAJARI
DENGAN BERBAGAI METODA SEPERTI MATEMATIS ATAU NUMERIS DAN
MODEL SPEKTRAL. MENGINGAT PENTINGNYA HUBUNGAN IKLIM DAN CUACA
DENGAN BERBAGAI ASPEK KEHIDUPAN MASYARAKAT, MAKA PENGUASAAN
AKAN PENGETAHUAN INI MULTAK DIPERLUKAN UNTUK MENUNJANG
KETERSEDIAAN SUMBER DAYA AIR BAIK UNTUK PERTANIAN, ENERGI
MAUPUN DOMESTIK.
MODEL CUACA DAN IKLIM AKAN DIGUNAKAN UNTUK MENGKAJI PRILAKU
ATMOSFER TERUTAMA UNTUK MENENTUKAN WAKTU PELAKSANAAN
MODIFIKASI CUACA YANG MERUPAKAN KOMPETENSI UPT HUJAN BUATAN.
MODEL CUACA YANG DAPAT DIGUNAKAN UNTUK PRAKIRAAN JANGKA
PENDEK YAITU ORDE HARIAN SAMPAI BEBERAPA BULAN KE DEPAN. INI
SANGAT PENTING UNTUK ALAT (TOOL) PROGNOSA DAN PERINGATAN DINI
KEJADIAN-KEJADIAN CUACA SEPERTI TERJADINYA BANJIR DAN KEMARAU
PANJANG. MODEL PRAKIRAAN IKLIM DAPAT DIGUNAKAN UNTUK PRAKIRAAN
SIFAT MUSIM HUJAN 3 SAMPAI 12 BULAN KE DEPAN. SISTEM PRAKIRAAN
IKLIM SANGAT DIPERLUKAN UNTUK PERENCANAN PERTANIAN, ENERGI DAN
PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR.
UNTUK MEMBUAT PRAKIRAAN CUACA DAN IKLIM INI SELAIN
PERANGKAT LUNAK, JUGA DIPERLUKAN DATA AWAL SEBAGAI
KONDISI AWAL, DIANTARANYA BERUPA DATA RADAR, RADIO
SONDE, DATA TERRAIN DAN SUHU PERMUKAAN LAUT.
TUJUAN :
MENDAPATKAN MODEL PREDIKSI IKLIM DAN CUACA YANG
SESUAI UNTUK WILAYAH INDONESIA GUNA MENGANTISIPASI
KEKERINGAN DAN BANJIR DENGAN MENGGUNAKAN DATA BLR,
CURAH HUJAN, RADAR ATMOSFER DAN DATA CUACA.
SASARAN :
DIPEROLEHNYA DATA PENDUKUNG MODEL PREDIKSI IKLIM DAN
CUACA
DIPEROLEHNYA MODEL PREDIKSI BANJIR TAHAP AWAL
DIPEROLEHNYA BASIS DATA PENUNJANG MODEL PREDIKSI
IKLIM DAN CUACA
HASIL : BASIS DATA & MODEL PREDIKSI CUACA BANJIR
PENAMBAHAN DAN PENGURANGAN INTENSITAS CURAH HUJAN
(PPICH)
TEKONOLOGI MODIFIKASI CUACA TELAH BANYAK DITERAPKAN SECARA
OPERASIONAL SEBAGAI BAGIAN INTEGRAL DARI PENGELOLAAN SUMBER DAYA
UNTUK MENAMBAH CURAH HUJAN MUSIMAN PADA SUATU DAERAH ALIRAN
SUNGAI. BANJIR DAN TANAH LONGSOR YANG BANYAK MERUGIKAN MASYARAKAT
DAN PEMERINTAH TIDAKLAH LEPAS DARI ASPEK INTENSITAS CURAH HUJAN YG
TINGGI YG TURUN DARI AWAN POTENSIAL PD KONDISI LINGKUNGAN ATMOSFER YG
FAVORABLE. SECARA MIKROFISIK, PD KONDISI TERTENTU DIMUNGKINKAN UNTUK
MENGHAMBAT, MENGURANGI ATAU MENGHENTIKAN PROSES HUJAN DI DALAM
AWAN.
KAJIAN TEKNOLOGI INI SANGAT BERNILAI STRATEGIS UNTUK MENGAMANKAN
HASIL-HASIL PEMBANGUNAN YG TELAH DICAPAI, MELANGGENGKAN DAN
MEMPERTAHANKAN PRODUKSI SEKTOR ENERGI, PERTANIAN, DAN PERTAMBANGAN,
SERTA PERKEBUNAN PADA DAERAH-DAERAH DI INDONESIA YG BERPOTENSI ATAU
RAWAN BANJIR DAN TANAH LONGSOR.
TUJUAN :
PENGUASAAN TEKNOLOGI MODIFIKASI CUACA UNTUK MENGURANGI INTENSITAS
CURAH HUJAN DENGAN CARA MENDAPATKAN METODE YANG TEPAT DALAM
MENGATASI KELEBIHAN CURAH HUJAN YANG MENYEBABKAN BANJIR,
YAITU DENGAN MENGURANGI ATAU MENGHENTIKAN LAJU
PROSES PRODUKSI HUJAN DARI SUATU AWAN, ATAU
MENGHAMBAT PERTUMBUHAN AWAN DI DAERAH UPWIND.
SASARAN :
MENDAPATKAN METODE ANALISIS YANG AKURAT UNTUK
KONDISI LINGKUNGAN ATMOSFER YANG MENGHASILKAN
HUJAN LEBAT/ HUJAN DENGAN INTENSITAS BESAR ATAU TIDAK
HUJAN / HUJAN RINGAN DENGAN INTENSITAS KECIL.
PENGUASAAN TEKNOLOGI MODIFIKASI CUACA UNTUK
MENGURANGI INTENSITAS CURAH HUJAN .
HASIL :
DAPAT MENGATASI ATAU MEMINIMALKAN DAMPAK NEGATIF
DARI BANJIR DAN TANAH LONGSOR SERTA KEBAKARAN HUTAN
DAN LAHAN.
METODA DAN STRATEGI PENYEMAIAN AWAN.





PENGEMBANGAN TEKNOLOGI MODIFIKASI CUACA
(PTMC)
TUJUAN :
MENGKAJI KONSEP SISTIM DAN LINGKUNGAN UNTUK
DITERAPKAN DALAM PENINGKATAN JUMLAH CURAH HUJAN.
SASARAN :
DIPEROLEH GAMBARAN YANG LEBIH JELAS ALIRAN AWAN
DAN ATAU MASSA UDARA DARI LINGKUNGAN (LUAR SISTIM)
KE DALAM SISTIM.
DIPEROLEHNYA DATA WAKTU AWAN BUYAR SETELAH
DIBERIKAN PERLAKUAN
DIPEROLEHNYA GAMBARAN YANG JELAS KONDISI ATMOSFER
YANG MENDUKUNG ALIRAN AWAN DAN ATAU MASSA UDARA
DARI LINGKUNGAN (LUAR SISTEM) KE DALAM SISTEM.
DIPEROLEHNYA BAHAN SEMAI YANG PALING EFEKTIF UNTUK
KEGIATAN PEMBUYARAN AWAN.

HASIL : PENGEMBANGAN METODA/STRATEGI PEMBUYARAN AWAN YANG
EFEKTIF
PEMAHAMAN ALIRAN MASSA UDARA DAN ATAU AWAN MELALUI BATAS
SISTIM (INFLOW DARI LUAR KE DALAM SISTIM)
MODEL :
BANJIR YG KERAP MENIMPA BERBAGAI DAERAH DI INDONESIA DENGAN
SEGALA AKIBATNYA TELAH MENYADARKAN SELURUH PIHAK YG
BERTANGGUNG JAWAB UNTUK MENGATASI, PALING TIDAK UNTUK
MENGURANGI KERUGIAN YANG DITIMBULKANNYA.
DAERAH KHUSUS IBUKOTA (DKI) JAKARTA TAK LUPUT, BAHKAN MENJADI
LANGGANAN BANJIR JIKA TERJADI HUJAN YG CUKUP LEBAT SEPERTI
KEJADIAN BANJIR PADA AWAL TAHUN 2002 LALU YG MENGGENANGI HAMPIR
70 % DARI LUAS WILAYAH INI.
KETEPATAN PREDIKSI MENJADI TUNTUTAN UTAMA DALAM USAHA
MENGURANGI DAMPAK NEGATIF YG DAPAT DITIMBULKAN OLEH BENCANA
ALAM SEPERTI BANJIR. DNG MOTIVASI UNTUK MENJAWAB TANTANGAN
ATAS TUNTUTAN INI TELAH DICOBA DIKEMBANGKAN METODA ADAPTIVE
NEURO FUZZY INFERENCE SYSTEM (ANFIS) ATAU METODA JARINGAN SARAF
TIRUAN SEBAGAI MODEL PREDIKSI BANJIR DI WILAYAH DKI JAKARTA.

METODA INI PERTAMA DIPAKAI DLM BIDANG KONTROL/IDENTIFIKASI KELAKUAN
SISTEM PD TH 1985 OLEH M. SUGENO & T. TAKAGI. PRINSIP METODA INI ADALAH
MENGGUNAKAN KEMAMPUAN LOGIKA SAMAR DAN JARINGAN NEUTRAL SBG
UNIVERSAL APPROXIMATOR, YAITU KEMAMPUAN MENDEKATI SUATU FUNGSI,
SEHINGGA DAPAT MELAKUKAN INTERPOLASI DAN EKSTRAPOLASI.
METODA ANFIS DIPILIH UNTUK DIPAKAI KARENA METODA INI TIDAK MEMERLUKAN
KOMPUTER DENGAN KEMAMPUAN YG BESAR, CUKUP DENGAN PERSONAL COMPUTER
(PC) SEHINGGA BIAYA KOMPUTASI CUKUP MURAH DAN PERHITUNGAN YG RELATIF
CEPAT JIKA DIBANDINGKAN DENGAN MODEL LAINNYA.
TUJUAN :
ADALAH UNTUK MEMBUAT MODEL ALIRAN GUNA MEMPREDIKSI BANJIR DI WILAYAH
DKI JAKARTA MENGUNAKAN TEKNIK ARTIFICIAL INTELIGENCE DAN MENGGUNAKAN
DATA ALIRAN SUNGAI CILIWUNG. MODEL YG DIBUAT ADALAH MODEL ALIRAN TAHAP
AWAL DAN UNTUK MENDAPATKAN MODEL ALIRAN, YANG FINAL PERLU DILANJUTKAN
DNG TERLEBIH DAHULU MELIHAT HASIL UJI COBA MODEL ALIRAN TAHAP AWAL.
SASARAN :
DIPEROLEH MODEL ALIRAN GUNA MEMPREDIKSI BANJIR DI WILAYAH DKI JAKARTA
DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK ARTICIAL INTELIGENCE DAN MENGGUNAKAN DATA
ALIRAN SUNGAI CILIWUNG.
HASIL : DIDAPATKAN MODEL ALIRAN YG MEMPUNYAI AKURASI TINGGI, SHG AKAN LEBIH
MEMUDAHKAN DALAM MANAJEMEN ANTISIPASI BANJIR DI WILAYAH DKI JAKARTA.