Está en la página 1de 33

BAB II

LANDASAN TEORI
II.1 Dasar Perpajakan
II.1.1 Pengertian Pajak
Pengertian pajak menurut Undang-undang Nomor 28 Tahun 2007 tentang
Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan adalah kontribusi wajib kepada Negara
ang terutang oleh orang pribadi atau badan ang bersi!at memaksa berdasarkan
undang-undang" dengan tidak mendapatkan imbalan se#ara langsung dan digunakan
untuk keperluan negara bagi sebesar-besarna kemakmuran rakat$
%enurut &ero 'eaulieu dalam (antoso )200* + *, - Pajak adalah bantuan"
baik se#ara langsung maupun tidak langsung ang dipaksakan oleh kekuasaan publik
dari penduduk atau dari barang" untuk menutup belanja pemerintah$. %enurut Pro!$ /r$
0o#hmat (oemitro" ($1$ dalam 2las dan 'urton )2007 + 3, - Pajak adalah iuran rakat
kepada kas negara berdasarkan undang-undang ang dapat dipaksakan dengan tiada
mendapat jasa-timbal )kontra-prestasi," ang langsung dapat ditunjukan dan ang
digunakan untuk membaar pengeluaran umum$.
/ari pengertian-pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa #iri-#iri ang
melekat pada pengertian pajak sebagai berikut +
4$ 2uran masarakat kepada negara5 dalam arti bahwa ang berhak untuk
melakukan pemungutan pajak hanalah negara" dengan alasan apapun swasta
atau partikelir tidak boleh memungut pajak$
40
2$ 'erdasarkan undang-undang )ang dapat dipaksakan,5 dalam arti bahwa
walaupun negara mempunai hak untuk memungut pajak namun
pelaksanaanna harus memperoleh persetujuan dari rakatna aitu melalui
undang-undang$
*$ Tanpa jasa timbal )prestasi, dari negara ang dapat langsung ditunjuk5 dalam
arti bahwa jasa timbal atau kontra prestasi ang diberikan oleh negara kepada
rakatna dapat dihubungkan se#ara langsung dengan besarna pajak$
6$ Untuk membiaai pengeluaran pemerintah ang bersi!at umum5 dalam arti
bahwa pengeluaran-pengeluaran pemerintah tersebut mempunai man!aat bagi
masarakat se#ara umum$
II.2 Pajak Penghasilan
%enurut 2las )2007 + 47, pajak penghasilan merupakan jenis pajak ang
bersi!at langsung aitu pajak ang bebanna ditanggung sendiri oleh wajib pajak dan
dikenakan berulang-ulang pada waktu tertentu$ (elain itu" pajak penghasilan merupakan
pajak subjekti! ang dikenakan dengan memerhatikan keadaan pribadi subjekna$ 8adi"
PPh merupakan pajak ang akan dikenai kepada subjek pajak )wajib pajak, atas
penghasilan ang diperoleh dalam satu tahun pajak$ Pajak Penghasilan bisa diberlakukan
progresi!" proporsional" atau regresi!$
%enurut Undang-undang PPh Nomor *9 Tahun 2008" penghasilan ang
diperoleh oleh wajib pajak dikenai PPh sesuai dengan ketentuan dan jenis pajakna$ PPh
ang telah disetor oleh wajib pajak dapat dikreditkan dengan beberapa pajak penghasilan
ang telah dipotong atau dipungut oleh pihak lain" seperti Pajak Penghasilan pasal 22
44
)PPh 22, dan Pajak Penghasilan pasal 24:29 )PPh 24:29,$ Pajak Penghasilan Pasal 22
merupakan pajak ang dipungut atas transaksi pembelian ang danana bersumber dari
;P'N:;P'/ dan transaksi ang dilakukan oleh lembaga-lembaga atau badan tertentu"
baik badan pemerintah maupun swasta berkenaan kegiatan dibidang impor atau kegiatan
usaha dibidang lain$ Pada PPh 22 menggunakan istilah pemungutan ang akan
menambah pembaaran bagi pihak ang bertransaksi atau pembeli ang ketentuanna
diatur lebih lanjut dalam Peraturan %enteri Keuangan Nomor P%K$436:P%K$0*:2040
tanggal *4 ;gustus 2040 ang merupakan perubahan dari P%K$240:P%K$0*:2008$ PPh
24:29 merupakan pajak ang dikenakan atas penghasilan berupa gaji" upah" honorarium"
tunjangan" dan pembaaran lain dengan bentuk dan nama apapun ang diterima oleh
wajib pajak orang pribadi dan wajib pajak orang pribadi luar negeri sehubungan dengan
pekerjaan atau kegiatanna$ /alam PPh 24:29 dikenal dengan istilah pemotongan ang
berarti penghasilan bruto ang dibaar oleh pemberi kerja pada penerima penghasilan
akan dipotong PPh pasal 24:29$
(edangkan PPh ang tidak dapat dikreditkan seperti Pajak Penghasilan pasal 6
aat )2, atau disebut dengan PPh <inal ang merupakan jenis pajak ang dikenai pada
penghasilan ang diterima atau diperoleh oleh wajib pajak berupa bunga deposito" bunga
tabungan" bunga obligasi" hadiah undian" transaksi saham dan sekuritas lainna"
transaksi pengalihan harta berupa tanah:bangunan" usaha jasa konstruksi" dan persewaan
tanah dan atau bangunan$
42
II.2.1 Subjek Pajak Penghasilan
-(ubjek pajak diartikan sebagai orang ang dituju dalam pasal 2 UU PPh No$
*9 Tahun 2008 untuk dikenakan pajak$ Pajak penghasilan dikenakan terhadap subjek
pajak ang berkenaan dengan penghasilan ang diterima atau diperolehna dalam tahun
pajak.$ )=aluo"2002+36,$
%enurut UU PPh No$ *9 Tahun 2008 menebutkan subjek pajak adalah orang
pribadi" warisan ang belum terbagi sebagai satu kesatuan menggantikan ang berhak"
badan" dan bentuk usaha tetap$ 'erdasarkan lokasi geogra!is subjek pajak dibedakan
menjadi subjek pajak dalam negeri )orang pribadi" badan" bentuk usaha tetap dan
warisan ang belum terbagi sebagai satu kesatuan" menggantikan ang berhak, dan
subjek pajak luar negeri ang dapat dibedakan dengan mengetahui apa tujuan subjek
pajak tersebut serta berapa lama subjek pajak tersebut berada di 2ndonesia$
%enurut /juanda dan &ubis )2007 + 3, orang pribadi ang menjadi subjek
pajak dalam negeri adalah orang pribadi ang bertempat tinggal atau berada di 2ndonesia
dan ang memiliki niat untuk bertempat tinggal di 2ndonesia$ Penunjukan warisan ang
belum terbagi sebagai subjek pajak pengganti dimaksudkan untuk pengenaan pajak atas
penghasilan ang berasal dari warisan tersebut tetap dapat dilaksanakan$
(ebagaimana diatur dalam UU KUP No$ 28 Tahun 2007" badan adalah
sekumpulan orang dan atau modal ang merupakan kesatuan baik ang melakukan
usaha atau tidak melakukan usaha ang meliputi perseroan terbatas" perseroan
komanditer" perseroan lainna" dan 'adan Usaha %ilik Negara )'U%N, atau /aerah
)'U%/, dengan nama dan dalam bentuk apapun dan bentuk badan lainna$
4*
%enurut /juanda dan &ubis )2007 + 9, 'entuk Usaha Tetap )'UT, adalah
bentuk usaha ang dipergunakan oleh orang pribadi ang tidak bertempat tinggal di
2ndonesia atau berada di 2ndonesia tidak lebih dari 48* hari dalam jangka waktu 42
bulan" atau badan ang tidak didirikan dan tidak berkedudukan di 2ndonesia" untuk
menjalankan usaha atau melakukan kegiatan di 2ndonesia ang dapat berupa #abang
perusahaan" pabrik" bengkel" gedung kantor dan lain-lain$
II.2.2 Objek Pajak Penghasilan
>bjek PPh adalah penghasilan ang diterima dan diperoleh oleh wajib pajak$
1al ini dijelaskan dalam UU PPh No$ *9 Tahun 2008 pasal 6 aat )4," objek pajak adalah
penghasilan aitu setiap tambahan kemampuan ekonomis ang diterima atau diperoleh
wajib pajak" ang berasal dari 2ndonesia maupun dari luar 2ndonesia" ang dapat dipakai
untuk konsumsi atau untuk menambah kekaaan wajib pajak ang bersangkutan" dengan
nama dan dalam bentuk apapun$
/engan demikian" maksud dari pasal di atas menekankan bahwa seluruh
penghasilan ang diperoleh dan diterima oleh wajib pajak menjadi objek pajak apabila
memiliki tambahan kemampuan ekonomis$ Penghasilan dapat dikelompokan menjadi +
4$ Penghasilan ang diperoleh dari usaha dan kegiatan$
2$ Penghasilan ang diperoleh karena adana hubungan kerja misalna gaji atau
karena adana pekerjaan bebas misalna penghasilan dari praktik dokter$
*$ Penghasilan ang diperoleh dari modal ang dapat berupa harta bergerak dan
harta tidak bergerak" misalna bunga" di?iden" dan lain @ lain$
6$ Penghasilan lainna" misalna hadiah$
46
Tidak semua penghasilan dapat dikenakan Pajak Penghasilan UU PPh No$ *9
Tahun 2008 pasal 6 aat )*, menjelaskan penghasilan ang dike#ualikan dari objek
pajak" aitu +
4$ Penghasilan ang berasal dari bantuan atau sumbangan" Aakat" dan hibah
dengan sarat tertentu5
2$ =arisan5
*$ (etoran tunai sebagai pengganti saham atau pengganti penertaan modal$
(etoran tunai ang dimaksud adalah setoran tunai ang diterima oleh =ajib
Pajak badan5
6$ Penggantian atau imbalan dengan sarat tertentu5
3$ Pembaaran dari perusahaan asuransi untuk =ajib Pajak orang pribadi5
9$ /i?iden dengan sarat tertentu5
7$ 2uran pensiun dengan sarat tertentu5
8$ 'easiswa5
7$ Penghasilan bukan objek pajak lainna ang diatur dalam Undang-undang
tersebut$
II.2. Bia!a "iskal
Pengukuran biaa dalam ketentuan perpajakan disesuaikan dengan metode
atau #ara pen#atatan ang digunakan dalam pembukuan wajib pajak khususna wajib
pajak badan$ %enurut =aluo )2008 + 222, menebutkan terdapat dua metode
pen#atatan aitu metode kas dan metode akrual$ %etode kas dipakai dengan mengakui
43
biaa pada saat pembaaran" sedangkan metode akrual mengakui biaa pada saat
terutang$
Undang-undang PPh menganut pemajakan ang berbasis neto aitu
pengenaan pajak didasarkan pada penghasilan bruto usaha dikurangi dengan
pengeluaran atau biaa ang sesuai dengan Undang-undang$ Pengeluaran atau biaa
adalah penurunan masa man!aat ekonomi selama satu periode akuntansi dalam bentuk
arus kas keluar serta kerugian ang belum direalisasi" misalna kerugian akibat selisih
kurs mata uang asing$ Pengeluaran atau biaa ang dapat dikurangkan dari penghasilan
bruto bagi wajib pajak dalam negeri dan 'UT dapat dibedakan$
%enurut =aluo )2008 + 22*," terdapat biaa ang masa man!aatna satu
tahun atau kurang dari satu tahun dan ang memiliki masa man!aat lebih dari satu
tahun$ 'iaa dengan masa man!aat satu tahun atau kurang pembebananna dilakukan
langsung pada tahun ang bersangkutan" misalna biaa gaji" sedangkan biaa ang
dengan masa man!aat lebih dari satu tahun pembebananna dilakukan dengan
menggunakan penusutan )depreciation, atau amortisasi )amortization,$
II.2..1 Bia!a !ang B#leh Dikurangkan $ari Penghasilan Brut#
Pengeluaran-pengeluaran ang dilakukan oleh =ajib Pajak 'adan ang
merupakan pengurang penghasilan bruto" menurut periode man!aatna dapat dibagi
menjadi dua" aitu+
a$ 'eban atau biaa ang memiliki masa man!aat tidak lebih dari satu tahun"
seperti biaa gaji" biaa perlengkapan kantor" biaa administrasi" dan lain-lain5
49
b$ 'eban atau biaa ang mempunai masa man!aat lebih dari satu tahun" seperti
penusutan" biaa dibaar dimuka" dan lain-lain$
(elain biaa-biaa tersebut di atas" pada dasarna biaa-biaa ang dikeluarkan boleh
menjadi pengurang penghasilan bruto =ajib Pajak dalam perhitungan PPh terutang$
'iaa-biaa ang dapat dikurangkan untuk menghitung penghasilan kena pajak menurut
Pasal 9 UU PPh No$ *9 Tahun 2008 adalah biaa untuk mendapatkan" menagih dan
memelihara penghasilan" terdiri atas +
a$ 'iaa pembelian bahan" biaa ang berkenaan dengan pekerjaan atau jasa
termasuk upah" gaji" honorarium" bonus" grati!ikasi" dan tunjangan ang
diberikan dalam bentuk uang" bunga" sewa" roalti" biaa perjalanan" biaa
pengolahan limbah" piutang ang nata-nata tidak dapat ditagih" premi asuransi"
biaa administrasi" pajak ke#uali pajak penghasilan dan biaa promosi$ 'iaa
promosi merupakan penambahan biaa dalam pasal 9 aat )4, UU PPh No$ *9
Tahun 2008 ang diatur berdasarkan Peraturan %enteri Keuangan Nomor
406:P%K$ 0*:2007 tanggal 40 8uni 2007$
b$ Penusutan atas pengeluaran untuk memperoleh harta berwujud dan amortisasi
atas pengeluaran untuk memperoleh hak dan atas biaa lain ang mempunai
masa man!aat lebih dari satu tahun$
Penusutan diatur lebih lanjut dalam pasal 44 dan 44;+
47
Tabel II.1 %etentuan Pen!usutan %el#&p#k 'arta Ber(uju$
Kelompok 1arta
'erwujud
%asa %an!aat
Tari! Penusutan
Baris
&urus
(aldo %enurun
2$ 'ukan 'angunan
Kelompok 4 6 Tahun 23C 30C
Kelompok 2 8 Tahun 42"30C 23C
Kelompok * 49 Tahun 9"23C 42"30C
Kelompok 6 20 Tahun 3C 40C
22$ 'angunan
Permanen 20 Tahun 3C
Tidak Permanen 40 Tahun 40C
Sumber: Undang-undang PPh Ps.11dan 11A No 36 Tahun 2!
Tabel II.2 %etentuan Pen!usutan %el#&p#k 'arta Ti$ak Ber(uju$
Kelompok Tak 'erwujud %asa %an!aat
Tari! ;mortisasi
Baris
&urus
(aldo %enurun
Kelompok 4 6 Tahun 23C 30C
Kelompok 2 8 Tahun 42"30C 23C
Kelompok * 49 Tahun 9"23C 42"30C
Kelompok 6 20 Tahun 3C 40C
Sumber: Undang-undang PPh Ps.11dan 11A No 36 Tahun 2!
8enis-jenis harta atau akti?a berwujud diatur lebih lanjut dalam Keputusan
%enteri Keuangan Nomor K%K$4*8:K%K$0*:2002 tanggal 8 ;pril 2002 ang
telah diubah kedalam Peraturan %enteri Keuangan Nomor P%K$79:P%K 0*
Tahun 2007 tanggal 43 %ei 2007$
#$ 2uran kepada dana pensiun ang pendirianna telah disahkan oleh %enteri
Keuangan5
48
d$ Kerugian karena penjualan atau penagihan harta ang dimiliki dan digunakan
dalam perusahaan atau ang dimiliki untuk mendapatkan" menagih" dan
memelihara penghasilan5
e$ Kerugian dari selisih kurs mata uang asing5
!$ 'iaa penelitian dan pengembangan perusahaan ang dilakukan di 2ndonesia5
g$ 'iaa beasiswa" magang" dan pelatihan5
h$ Piutang ang nata-nata tidak dapat ditagih" dengan sarat +
4, Telah dibebankan sebagai biaa dalam laporan laba rugi komersial5
2, Telah diserahkan perkara penagihanna kepada Pengadilan Negeri atau
'adan Urusan Piutang dan &elang Negara )'UP&N, atau adana
perjanjian tertulis mengenai penghapusan piutang atau pembebasan utang
antara kreditor dengan debitor ang bersangkutan5
*, Telah dipublikasikan dalam penerbitan umum atau khusus5
6, =ajib pajak harus menerahkan da!tar piutang ang tidak dapat ditagih
kepada /irjen Pajak$
i$ (umbangan dalam rangka penanggulangan ben#ana nasional5
j$ (umbangan dalam rangka penelitian dan pengembangan ang dilakukan di
2ndonesia5
k$ 'iaa pembangunan in!rastruktur sosial5
l$ (umbangan !asilitas pendidikan5
m$ (umbangan dalam rangka pembinaan olahraga$
47
'iaa-biaa ang dijelaskan pada huru! i sampai dengan huru! m merupakan
penambahan dalam UU PPh No$ *9 Tahun 2008 ang diatur lebih lanjut dalam
Peraturan Pemerintah No$ 48 Tahun 2007 tanggal 7 <ebruari 2007$
Ketentuan biaa ang dapat dikurangkan dari penghasilan bruto selain diatur
dalam pasal 9 UU PPh No$ *9 Tahun 2008" diatur juga dalam Keputusan /irektorat
8enderal Pajak Nomor KDP$220:P8:2002 tanggal 48 ;pril 2002 ang menjelaskan biaa
ang boleh dikurangkan sebesar 30C untuk menghitung penghasilan kena pajak adalah
sebagai berikut +
4$ 'iaa perolehan atau pembelian telepon selular ang dimiliki dan dipergunakan
perusahaan untuk pegawai tertentu karena jabatan atau pekerjaanna5
2$ 'iaa berlangganan atau pengisian ulang pulsa dan perbaikan telepon selular
ang dimiliki dan dipergunakan perusahaan untuk pegawai tertentu karena
jabatan atau pekerjaanna5
*$ 'iaa perolehan" pembelian" dan atau perbaikan besar kendaraan sedan atau
sejenis ang dimiliki dan dipergunakan perusahaan untuk pegawai tertentu
karena jabatan atau pekerjaanna5
6$ 'iaa pemeliharaan atau perbaikan rutin kendaraan sedan atau sejenis ang
dimiliki dan dipergunakan perusahaan untuk pegawai tertentu karena jabatan
atau pekerjaanna$
'iaa entertainment atau biaa representati?e dapat dibebankan sebagai biaa
apabila digunakan untuk menagih" mendapatkan" dan memelihara penghasilan$ /alam
(D-**6:P8$*42:200* tanggal 22 %ei 200* ang merupakan penegasan (urat Ddaran
20
/irektur 8enderal Pajak Nomor (D-27:P8$22:4789 tanggal 46 8uni 4789 tentang biaa
entertainment dan sejenisna ang ditegaskan bahwa+
4$ 'iaa entertainment" representasi" jamuan dan sejenisna untuk mendapatkan"
menagih dan memelihara penghasilan pada dasarna dapat dikurangkan dari
penghasilan bruto sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 aat )4, huru! a UU
PPh No$ *9 Tahun 20085
2$ =ajib Pajak harus dapat membuktikan" bahwa biaa-biaa tersebut telah benar-
benar dikeluarkan )!ormal, dan benar ada hubunganna dengan kegiatan
perusahaan untuk mendapatkan" menagih dan memelihara penghasilan
perusahaan )materil,5
*$ =ajib Pajak ang mengurangkan biaa-biaa tersebut dari penghasilan brutona"
agar melampirkan pada (urat Pemberitahuan Tahunan da!tar nominati! atas
biaa-biaa tersebut$
II.2..2 Bia!a !ang Ti$ak B#leh Dikurangkan $ari Penghasilan Brut#
(e#ara umum biaa-biaa ang tidak boleh dikurangkan dari penghasilan
bruto untuk menghitung PPh terutang memiliki karakteristik sebagai berikut+
1. 'iaa tersebut dalam Pasal 7 aat )4, UU PPh$
2. 'iaa untuk mendapatkan" menagih dan memelihara )*%, penghasilan ang
bukan merupakan objek pajak atau ang penghasilanna dikenakan PPh <inal
atau Norma Perhitungan Penghasilan Neto dan Norma Perhitungan Khusus
"deemed pre#it$.
24
3. 'iaa ang dikeluarkan di luar praktek akuntansi ang sehat )kondisi tidak
wajar,$
%. 'iaa ang tidak dapat dibuktikan pengeluaranna )tanpa bukti" da!tar
nominati!" dokumen" dan lain-lain,
&. PPh ang ditanggung oleh pemberi penghasilan" ke#uali PPh Pasal 29 )tidak
termasuk di?iden, sepanjang PPh tersebut ditambahkan dalam perhitungan
dasar untuk pemotongan pajak )di-gross up$
6. Kerugian dari harta atau utang ang tidak memiliki dan tidak dipergunakan
dalam usaha atau kegiatan untuk mendapatkan" menagih" dan memelihara
penghasilan ang merupakan objek pajak$
'. Pajak %asukan ang memenuhi kriteria+
- <aktur Pajak atas perolehan 'KP:8KP termasuk !aktur pajak #a#at"
ke#uali dapat dibuktikan atas P% tersebut benar-benar telah dibaar oleh
PKP5
- <aktur Pajak ang dibuat atas perolehan 'KP:8KP ang berkaitan dengan
Pasal 7 aat )4, UU PPh$
;dapun biaa-biaa ang tidak dapat dijadikan sebagai pengurang penghasilan bruto
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 aat )4, UU PPh adalah sebagai berikut+
a$ Pembagian laba dengan nama dan dalam bentuk apapun seperti di?iden"
termasuk di?iden ang dibaarkan oleh perusahaan asuransi kepada pemegang
polis" dan pembagian sisa hasil usaha koperasi5
b$ 'iaa ang dibebankan atau dikeluarkan untuk kepentingan pribadi pemegang
saham" sekutu" atau anggota5
22
#$ Pembentukan atau pemupukan dana #adangan ke#uali #adangan piutang tak
tertagih untuk usaha bank dan sewa guna usaha dengan hak opsi" #adangan untuk
usaha asuransi" dan #adangan biaa reklamasi untuk usaha pertambangan" ang
ketentuan dan sarat-saratna ditetapkan dengan Keputusan %enteri Keuangan5
d$ Premi asuransi kesehatan" asuransi ke#elakaan" asuransi jiwa" asuransi dwiguna"
dan asuransi beasiswa ang dibaar oleh wajib pajak orang pribadi" ke#uali jika
dibaar oleh pemberi kerja dan premi tersebut dihitung sebagai penghasilan bagi
wajib pajak ang bersangkutan5
e$ Penggantian atau imbalan sehubungan dengan pekerjaan atau jasa ang diberikan
dalam bentuk natura dan kenikmatan" ke#uali penediaan makanan dan minuman
bagi seluruh pegawai serta penggantian atau imbalan dalam bentuk natura dan
kenikmatan di daerah tertentu dan ang berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan"
ang ditetapkan dengan Keputusan %enteri Keuangan5
!$ 8umlah ang melebihi kewajaran ang dibaarkan kepada pemegang saham atau
kepada pihak ang mempunai hubungan istimewa sebagai imbalan sehubungan
dengan pekerjaan ang dilakukan5
g$ 1arta ang dihibahkan" bantuan" atau sumbangan" ke#uali Aakat atas penghasilan
ang nata-nata dibaarkan oleh wajib pajak orang pribadi pemeluk agama
2slam dan:atau wajib pajak badan dalam negeri ang dimiliki oleh pemeluk
agama 2slam kepada badan amil Aakat atau lembaga amil Aakat ang dibentuk
atau disahkan oleh pemerintah5
h$ Pajak Penghasilan )PPh,5
2*
i$ 'iaa ang dibebankan atau dikeluarkan untuk kepentingan pribadi wajib pajak
atau orang ang menjadi tanggunganna5
j$ Baji ang dibaarkan pada anggota persekutuan !irma atau perseroan komanditer
ang modalna tidak terbagi atas saham5
k$ (anksi administrasi berupa bunga" denda" dan kenaikan" serta sanksi pidana
berupa denda ang berkenaan dengan pelaksanaan perundang-undangan dibidang
perpajakan5
l$ Pengeluaran untuk mendapatkan" menagih" dan memelihara penghasilan ang
mempunai masa man!aat lebih dari satu tahun tidak dibolehkan untuk
dibebankan sekaligus" melainkan dibebankan melalui penusutan atau
amortisasi$
1uru! e pasal 7 Undang undang PPh menjelaskan mengenai natura dan
kenikmatan ang diterima oleh pegawai$ Ketentuan mengenai pembaaran dalam bentuk
natura atau kenikmatan diatur oleh /irektur 8endral Pajak dalam (urat Ddaran No$ (
4824:P8$24:4783 tanggal 7 >ktober 4783$ Contoh pemberian natura atau kenikmatan
kepada karawan diantarana sebagai berikut+
1. "asilitas peng#batan
;pabila biaa pengobatan karawan dibaarkan langsung oleh perusahaan pada
klinik atau rumah sakit maka" ini merupakan kenikmatan bagi karawan dan
tidak dapat dibebankan oleh perusahaan sebagai biaa pengurang penghasilan
bruto$ 8ika karawan menerima !asilitas pengobatan dalam bentuk uang tunai
sebagai penggantian pengobatan" maka perusahaan dapat membebankanna
sebagai biaa$
26
2. "asilitas rekreasi $an #lah raga
Pengeluaran ang dilakukan oleh perusahaan untuk pengadaan dan membiaai
!asilitas rekreasi dan olah raga ang berada di luar kota dapat dibebankan sebagai
biaa" sedangkan pengadaan !asilitas rekreasi dan olah raga ang berada di
dalam kota tidak dapat dibebankan sebagai biaa oleh perusahaan$
. Bia!a perjalanan
'iaa perjalanan dalam rangka perjalanan dinas ang dilakukan oleh karawan
bukan merupakan penghasilan bagi karawan$ Pengeluaran ini merupakan biaa
ang dapat dikurangkan dari penghasilan bruto oleh perusahaan$
). "asilitas pelatihan $an pen$i$ikan
<asilitas pendidikan dan pelatihan dalam rangka meningkatkan keterampilan
karawan seperti kegiatan seminar dan (or)shop dapat dibebankan sebagai biaa
oleh perusahaan$
*. "asilitas ken$araan
;pabila kendaraan ang dimiliki perusahaan digunakan untuk kepentingan
perusahaan dan kegiatan operasional perusahaan serta tidak digunakan untuk
kepentingan pribadi pemilik atau karawan tertentu maka" biaa ang
berhubungan dengan kendaraan seperti biaa perbaikan dan perawatan
kendaraan dapat dibebankan sebagai biaa$
II.2.) Tari+ Pajak
23
%enurut UU PPh No$ 47 Tahun 2000 tari! PPh diatur dalam Pasal 47 aat )4,
ang menjelaskan tari! wajib pajak badan dalam negeri adalah sebagai berikut +
Tabel II. Tari+ Pajak Penghasilan Ba$an Tahun 2,,,-2,,.
Lapisan Penghasilan %ena Pajak Tari+ Pajak
(ampai dengan 0p 30$000$000"- 40C
/i atas 0p 30$000$000"- s$d$ 0p 400$000$000"- 43C
/i atas 0p 400$000$000"- *0C
Sumber: Undang-undang PPh Ps.1' a*at "1$ No 1' Tahun 2
(edangkan sesuai dengan ketentuan ang baru Undang-undang PPh No$*9 Tahun 2008
Pasal 47" besarna tari! PPh ang ditetapkan atas Penghasilan Kena Pajak bagi =ajib
Pajak 'adan /alam Negeri dan 'entuk Usaha Tetap sebagai berikut+
Tabel II.) Tari+ Pajak Penghasilan Ba$an Tahun 2,,/ $an 2,1,
'erlaku Tari! Tunggal
"sing+e ta,$
Tahun Pajak
Tari+
Pajak
2007 28C
2040 dan seterusna 23C
Sumber: Undang-undang PPh Ps.1' No 36 Tahun 2!
/alam penggunaan tari! PPh 'adan Pasal 47 UU PPh No$ *9 Tahun 2008 berlaku
mekanisme ang diatur dalam Pasal *4D huru! )e, sebagai berikut+
4$ 8ika Penghasilan 'ruto lebih dari 0p 30 %ilar" maka Penghasilan Kena
Pajakna langsung dikalikan dengan tari! 28C atau 23C pada tahun 2040 dan
seterusna$
2$ 8ika Penghasilan 'ruto berkisar antara 0p 0 s$d 0p 30 %ilar" maka+
29
a$ 8ika Penghasilan 'ruto kurang dari 0p 6"8 %ilar" maka Pengusaha Kena
Pajak mendapat pengurangan 30C
b$ 8ika Penghasilan 'ruto lebih dari 0p 6"8 %ilar tetapi tidak melebihi 0p
30 %ilar" maka ang mendapat pengurangan 30C hana bagian
Penghasilan 'ruto s$d 0p 6"8 %ilar$
II. Akuntansi Pajak Penghasilan
II..1 Lap#ran %euangan %#&ersil 0 "iskal
&aporan keuangan merupakan suatu bentuk in!ormasi ang dihasilkan oleh
perusahaan setiap tahunna$ &aporan keuangan ang disusun berdasarkan (tandar
;kuntansi Keuangan )(;K, biasa disebut laporan keuangan komersil$ Untuk keperluan
perpajakan" suatu perusahaan atau wajib pajak tidak hana diwajibkan menusun dan
melaporkan laporan keuangan komersil saja" namun wajib menusun dan melaporkan
laporan keuangan !iskal$
%enurut /juanda )2007 + 46, terdapat beberapa perbedaan antara laporan
keuangan komersil dan laporan keuangan !iskal$ Perbedaan tersebut diantarana dalam
hal dasar penusunan" tujuan" dan akibat penimpangan apabila laporan keuangan tidak
disusun dengan baik$
27
PPh )30C E 28C, E Penghasilan 28C E Penghasilan Kena
Terutang F Kena Pajak dari bagian Pajak dari bagian
peredaran bruto ang G peredaran bruto ang
%emperoleh !asilitas tidak memperoleh !asilitas$

0p6$800$000$000"00 E Penghasilan Kena Pajak
Peredaran 'ruto
Tabel II.*
Perbe$aan Lap#ran %euangan %#&ersil $an Lap#ran %euangan "iskal
%ETERAN1AN LAPORAN %E2AN1AN
%O3ERSIL
LAPORAN
%E2AN1AN "IS%AL
/asar Penusunan (tandar ;kuntansi Keuangan
)(;K,$
(tandar ;kuntansi
Keuangan disesuaikan
dengan undang @ undang
pajak ang berlaku$
Tujuan %enghitung laba
bersih )laba
akuntansi,
%engukur kinerja
&aporanna
digunakan untuk
pihak ketiga dan
manajemen$
%enghitung
besarna pajak
terhutang
berdasarkan laba
!iskal$
&aporanna
untuk pihak
!iskus$
;kibat Penimpangan Pengambilan
keputusan ang tidak
tepat oleh manajemen
>pini ang buruk
terhadap laporan
keuangan$
(anksi dibidang
perpajakan
)sanksi
administrasi dan
sanksi pidana,$
Sumber: Suand*- .ar+* "2!:3!$. Perencanaan Pa/a)
28
&aporan keuangan !iskal disusun setelah laporan keuangan komersil karena
laporan keuangan komersil digunakan oleh wajib pajak sebagai dasar melakukan
rekonsiliasi !iskal untuk menghasilkan laporan keuangan !iskal$ %enurut Hain )2008+
224, rekonsiliasi !iskal adalah upaa dalam penesuaian atau men#o#okan perbedaan
ang terdapat pada laporan keuangan komersil dan laporan keuangan !iskal$
&aba akuntansi atau disebut juga laba komersil merupakan pengukuran laba
ang biasa digunakan oleh perusahaan$ Penghitungan laba akuntansi harus sesuai dengan
prinsip atau aturan akuntansi ang berlaku umum di 2ndonesia aitu (tandar ;kuntansi
Keuangan )(;K,$ &aba akuntansi diatur ketentuanna dalam P(;K No$ 69 ang
menebutkan bahwa laba akuntansi adalah laba atau rugi bersih selama satu periode
sebelum dikurangi beban pajak$
%enurut =aluo )2008 + *0, penghitungan laba akuntansi harus sesuai dengan
prinsip penandingan antara pendapatan dengan biaa atau beban ang berkaitan dengan
kegiatan bisnis perusahaan$ ;pabila perusahaan memiliki pengeluaran atau biaa ang
tidak memiliki #uture economic bene#it- maka biaa tersebut tidak boleh dikategorikan
sebagai aset namun harus dibebankan sebagai biaa$
Penghasilan dalam laba akuntansi merupakan adana penambahan aset dan
penurunan kewajiban ang dapat meningkatkan ekuitas$ Pendapatan ang timbul dari
transaksi dan peristiwa ekonomi dan keuntungan ang diperoleh perusahaan merupakan
penghasilan dalam laba akuntansi$ 'iaa )cost, adalah pengurang terhadap penghasilan
sedangkan beban )e,pense, adalah suatu penurunan man!aat ekonomi dalam satu
periode akuntansi ang menebabkan adana penurunan ekuitas$
27
&aba pajak merupakan laba ang penghitunganna sesuai dengan undang-
undang dan peraturan perpajakan ang disebut sebagai penghasilan kena pajak$ %enurut
(uand )2008 + 447, prinsip penghasilan kena pajak adalah sebagai berikut+
-$$$penghitungan Penghasilan Kena Pajak berdasarkan pada
prinsip ta,abi+it* deductabi+it*- dengan prinsip ini suatu biaa baru
dapat dikurangkan dari penghasilan bruto apabila pihak ang
menerima pengeluaran atas biaa ang bersangkutan"
melaporkanna sebagai penghasilan dan penghasilan tersebut
dikenakan pajak$.
/ari penjelasan tersebut dapat diketahui bahwa tidak semua biaa dan beban
ang dikeluarkan atau ditanggung oleh perusahaan dapat mengurangi penghasilan bruto$
%isalna" tunjangan ang diberikan oleh perusahaan kepada karawan dapat diakui
sebagai biaa dan dapat mengurangi laba kotor apabila karawan tersebut mengakui
tunjangan ang diberikan sebagai bagian dari penghasilan bruto dan dikenakan PPh
Pasal 24$
II..2 Pen!esuaian "iskal P#siti+
Penesuaian !iskal positi! adalah penesuaian ang akan mengakibatkan
meningkatna penghasilan kena pajak ang pada akhirna akan membuat Pajak
Penghasilan 'adan terhutangna meningkat$
0in#ian jenis-jenis penesuaian !iskal positi! antara lain sebagai berikut+
a$ 'iaa ang dibebankan atau dikeluarkan untuk kepentingan pemegang saham"
sekutu atau anggota5
b$ Pembentukan atau pemupukan dana #adangan5
*0
#$ Penggantian atau imbalan pekerjaan atau jasa dalam bentuk natura atau
kenikmatan5
d$ 8umlah ang melebihi kewajaran ang dibaarkan kepada pemegang saham atau
pihak ang mempunai hubungan istimewa sehubungan dengan pekerjaan$
e$ 1arta ang dihibahkan" bantuan atau sumbangan$
!$ Pajak Penghasilan5
g$ Baji ang dibaarkan kepada anggota persekutuan" !irma" atau #? ang modalna
tidak terbagi atas saham$
h$ (anksi administrasi5
II.. Pen!esuaian "iskal Negati+
Penesuaian !iskal negati! adalah penesuaian ang akan mengakibatkan
menurunna penghasilan kena pajak$ Contoh penesuaian !iskal negati! antara lain+
penghasilan ang bukan objek pajak" penghasilan ang telah dikenakan Pajak
Penghasilan <inal )#ontoh+ pendapatan bunga bank,$
II.) 3anaje&en Pajak
/alam rangka penghematan pajak se#ara legal dapat dilakukan melalui
manajemen pajak$ %enurut (uand )2008 + 9, manajemen pajak dapat dide!inisikan
sebagai sarana untuk memenuhi kewajiban perpajakan dengan benar namun jumlah
pajak ang dibaar dapat ditekan serendah mungkin untuk memperoleh laba dan
likuiditas ang diharapkan$ 8adi manajemen pajak merupakan suatu proses pengelolaan
besarna pajak dengan menge!isiensikan jumlah pajak ang harus di setor pada negara$
*4
%enurut %angonting )2004 + 63, tujuan dari manajemen pajak pada umumna
sama dengan tujuan dari manajemen keuangan aitu memperoleh likuiditas dan laba
ang #ukup$ %anajemen pajak disini dide!inisikan sebagai memenuhi kewajiban pajak
dengan benar" tetapi jumlah pajak dapat ditekan serendah mungkin untuk memperoleh
laba ang diharapkan agar tidak menimbulkan denda$
/ari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa tujuan manajemen pajak
adalah untuk menerapkan kewajiban perpajakan ang sesuai dengan peraturan
perpajakan ang berlaku dan sebagai suatu usaha untuk menge!isiensikan laba$ %enurut
(uand )2008 + 9, tujuan manajemen pajak dapat di#apai melalui !ungsi @ !ungsi
manajemen pajak ang terdiri dari peren#anaan pajak )ta, p+anning," pelaksanaan
kewajiban perpajakan )ta, imp+ementation," dan pengendalian pajak )ta, contro+,$
II.* Peren4anaan pajak 5Tax Planning6
II.*.1 Pengertian Peren4anaan Pajak
Peren#anaan pajak merupakan langkah pertama dalam memenuhi manajemen
pajak$ Peren#anaan pajak adalah upaa dalam manajemen pajak ang dilakukan oleh
wajib pajak untuk mengoptimalkan laba perusahaan dengan menge!isiensikan beban
pajak ang harus dibaar$ Peren#anaan pajak dapat dilakukan dengan berbagai #ara" baik
ang masih memenuhi ketentuan perpajakan maupun ang melanggar ketentuan
perpajakan$ Namun peren#anaan pajak ang baik dan tepat adalah peren#anaan pajak
ang memenuhi ketentuan perpajakan ang berlaku$
%enurut <arid ;hmad dalam Bunadi )2007 + 277, peren#anaan pajak
merupakan serangkaian proses atau tindakan ang dilakukan =ajib Pajak untuk
*2
merekaasa sumber-sumber penghasilan dan beban maupun transaksi lainna dengan
tujuan minimalisasi atau mengeliminasi beban pajak ang masih berada dalam kerangka
peraturan perundang-undangan$
%enurut %angonting )2004 + 63, tujuan ta, p+anning se#ara khusus adalah
untuk menghilangkan pajak" menunda pengakuan penghasilan" mengubah penghasilan
rutin berbentuk capita+ gain" memperluas bisnis" menghindari pengenaan pajak ganda"
dan menghindari penghasilan ang bersi!at rutin atau teratur dengan memperbanak
pengurang pajak$ /ari tujuan tersebut" man!aat ang dapat diperoleh adalah mengatur
aliran kas dan penghematan kas keluar$
Tujuan peren#anaan pajak pada dasarna adalah untuk meminimalkan beban
pajak tanpa melanggar peraturan dan undang-undang perpajakan$ %enurut (uand
) 2008 + 7, peren#anaan pajak ang dilakukan oleh wajib pajak harus memenuhi tiga hal
berikut ini+
4$ Peren#anaan pajak ang dilakukan untuk menghemat pajak tidak melanggar
peraturan dan ketentuan perpajakan agar tidak melemahkan keberhasilan
peren#anaan pajak tersebut$
2$ Peren#anaan pajak ang dilakukan se#ara bisnis harus masuk akal$
*$ Peren#anaan pajak harus memiliki bukti-bukti pendukung seperti !aktur dan
perlakuan akuntansina$
II.*.2 Pelaksanaan %e(ajiban Perpajakan
(etelah memahami aspek-aspek peren#anaan pajak" maka langkah selanjutna
adalah melaksanakan hasil peren#anaan pajak se#ara maksimal dengan memastikan
**
pelaksanaan kewajiban perpajakan telah memenuhi ketentuan perpajakan ang berlaku
dan sejalan dengan peren#anaan pajak$ %enurut (uand )2008 + 7, terdapat dua hal ang
harus dikuasai dan dilakukan oleh wajib pajak untuk men#apai tujuan manajemen pajak
sebagai berikut +
4$ %emahami ketentuan dan peraturan perpajakan seperti undang-undang"
Keputusan %enteri Keuangan" dan Keputusan /irjen Pajak ang bertujuan untuk
mengetahui peluang ang dapat diman!aatkan dalam melakukan peren#anaan
pajak dan peraturan lainna$
2$ %enelenggarakan pembukuan sesuai ketentuan ang berlaku karena pembukuan
merupakan sarana ang penting dalam mendukung penajian laporan keuangan
perusahaan karena menurut Pasal 4 UU KUP No$ 28 Tahun 2007 pembukuan
adalah suatu proses pen#atatan ang dilakukan se#ara teratur untuk
mengumpulkan data dan in!ormasi keuangan ang meliputi harta" kewajiban"
modal" penghasilan dan biaa" serta jumlah harga perolehan atau penerahan
barang atau jasa" ang ditutup dengan penusunan laporan keuangan berupa
nera#a dan laporan laba rugi untuk periode tahun pajak tersebut$
II.*. Tahapan Dala& 3e&buat Peren4anaan Pajak
%enurut Hain )2008 + 70, langkah-langkah ang harus diperhatikan dalam
penusunan peren#anaan pajak adalah sebagai berikut +
4$ %enetapkan sasaran atau tujuan manajemen pajak ang meliputi +
a, Usaha-usaha menge!isienkan beban pajak ang terdapat pada ruang
lingkup pemajakan dan tidak melanggar ketentuan peraturan perundang-
undangan perpajakan$
*6
b, %emahami segala ketentuan administrati!" sehingga terhindar dari
pengenaan sanksi-sanksi" baik sanksi administrasi maupun sanksi pidana"
seperti bunga" denda" kenaikan" dan hukum kurungan penjara$
#, %elaksanakan se#ara e!ekti! segala ketentuan peraturan perundang-
undangan perpajakan seperti pelaksanaan pemotongan atau pemungutan
pajak$
2$ %elakukan identi!ikasi situasi sekarang baik ang mendukung atau menghambat
peren#anaan meliputi +
a, 2denti!ikasi !aktor lingkungan peren#anaan pajak jangka panjang$ <aktor
ini umumna memiliki si!at ang permanen ang se#ara eksplisit terdapat
dan melekat pada ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan$
b, Dtika kebijakan perusahaan dan ketentuan ang jelas mengenai !ungsi
dan tanggung jawab manajemen perpajakan serta tata #ara manajemen
perpajakan ang berlaku bagi personil perusahaan$
#, (trategi dan peren#anaan pajak ang terintegrasi dengan peren#anaan
perusahaan$
*$ %elakukan pengembangan ren#ana meliputi +
a, %engadakan sistem in!ormasi ang memadai dalam kaitanna dengan
penampaian peren#anaan pajak kepada para petugas ang memonitor
perpajakan dan kepastian ke!ekti!an pengendalian pajak penghasilan ang
terkait" seperti pen#antuman masalah perpajakan dalam setiap kontrak
bisnis" sehingga tidak terjadi pelanggaran ketentuan perpajakan$ 1al ini
sangat erat kaitanna dengan sistem akuntansi perusahaan$
*3
b, %elakukan pengendalian dan penesuaian sedemikian rupa sehingga
setiap modi!ikasi ren#ana dan tindakan dapat dilakukan dengan waktu
ang sesuai$
II.*.) Strategi 3enge+isiensikan Beban Pajak Penghasilan Ba$an
%enurut (uand )2008 + 424-428, strategi ang dapat digunakan untuk
menge!isiensikan beban PPh badan adalah sebagai berikut +
1. Pe&ilihan alternati+ $asar pe&bukuan7 basis kas atau basis akrual
Pemilihan dasar pembukuan harus dilakukan se#ara konsisten$ 'asis
akrual )accrua+ basis, dan basis kas ang dimodi!ikasi merupakan bentuk dasar
pembukuan ang diakui oleh /irjen Pajak$ Pada basis akrual" pendapatan dan
biaa di#atat dan dilaporkan pada saat timbulna hak dan kewajiban atau pada
saat terjadina transaksi meskipun belum terjadi pembaaran$ Tata #ara
pembukuan menurut basis kas ang diakui oleh /irjen Pajak dalam melaporkan
pendapatan dan beban dalam menghitung besarna PPh badan adalah sebagai
berikut +
a$ Penghitungan jumlah penjualan dalam satu periode harus meliputi
seluruh penjualan5
b$ Perolehan harta berwujud dan tidak berwujud" biaa ang dapat
dikurangkan dari penghasilan adalah biaa penusutan dan amortisasi
dari harta tersebut5
#$ 'iaa-biaa ang dapat dibebankan adalah biaa ang telah dibaar$
*9
2. Pengel#laan transaksi !ang berkaitan $engan pe&berian kesejahteraan
kepa$a kar!a(an
Pada biaa-biaa ang berkaitan dengan pemberian kesejahteraan
karawan terdapat peluang untuk menge!isiensikan beban PPh badan$ (trategi
utama dalam hal ini tergantung dari kondisi perusahaan$ Peluang e!isiensi beban
pajak ang berhubungan dengan kesejahteraan karawan diantarana+
a$ %emberikan tunjangan PPh Pasal 24$
Tunjangan ini akan ter#antum dalam da!tar gaji setiap karawan$ /alam
perhitungan laba rugi perusahaan" tunjangan PPh Pasal 24 ini menatu
dengan pos gaji di laporan laba rugi sehingga tunjangan ini dapat
dibebankan sebagai biaa$
%enurut 1andoko dalam artikelna metode pemotongan pajak ang
dapat digunakan oleh perusahaan untuk peren#anaan pajak adalah metode
gross up$ %etode gross up merupakan metode pemotongan pajak ang
ditanggung oleh perusahaan dengan memberikan tunjangan pajak ang
jumlahna sama besar dengan jumlah pajak ang dipotong dari
karawan$
b$ Perjalanan dinas karawan
'iaa dalam rangka menjalankan tugas perusahaan misalna biaa
transport dan biaa perjalanan dinas karawan merupakan biaa
perusahaan dan bukan penghasilan bagi karawan$ ;pabila biaa
perjalanan dinas ang dikeluarkan oleh perusahaan tidak ada unsur untuk
kepentingan pribadi karawan maka dapat dibebankan sebagai biaa$
*7
#$ Pakaian seragam untuk karawan
Pemberian pakaian seragam untuk karawan merupakan keharusan dalam
rangka pelaksanaan pekerjaan" keamanan" dan keselamatan dalam
lingkungan pekerjaan$ /epartemen Tenaga Kerja dan Pemerintah /aerah
setempat mewajibkan perusahaan tertentu untuk memberikan pakaian
seragam kepada karawan untuk menjaga keselamatan dan keamanan
karawan" seperti pakaian pemadam kebakaran" proek" dan pakaian
untuk satpam$ Pemberian pakaian seragam untuk karawan ini dapat
dibebankan sebagai biaa$
d$ Transportasi untuk karawan
'iaa transportasi dapat dibebankan sebagai biaa$ Transportasi untuk
karawan dapat diberikan dalam bentuk memberikan tunjangan
transportasi" !asilitas antar jemput" dan memberikan !asilitas kendaraan
kepada karawan$
e$ %akanan dan natura lainna
Pemberian makanan di tepat kerja ang disediakan perusahaan dengan
menggunakan jasa #atering atau pemberian beras pada seluruh karawan
dapat dibebankan sebagai biaa$ Pemberian natura lainna ang dapat
dilakukan oleh perusahaan aitu pemberiaan tunjangan atau uang makan
pada karawan$ %enurut %uljono )2007 + 440, pembaaran natura
maupun kenikmatan kepada pegawai pada dasarna bukan merupakan
penghasilan bagi pegawai" tetapi juga bukan merupakan biaa bagi
perusahaan$ Namun" apabila pemberian natura dan kenikmatan diberikan
*8
dalam bentuk tunjangan seperti tunjangan makan maka" pembaaran
tersebut dapat menjadi biaa bagi perusahaan dan merupakan penghasilan
bagi pegawai$
. Pe&ilihan &et#$e penilaian perse$iaan
Pemilihan metode dalam menilai persediaan #ukup penting untuk
perusahaan ang bergerak dibidang manu!aktur dan perdagangan dalam
menge!isiensikan beban pajak perusahaan$ %etode rata-rata dan metode <2<>
dapat digunakan oleh perusahaan untuk menilai persediaan$ %etode rata-rata
dapat digunakan apabila sedang terjadi in!lasi dan harga barang sedang
meningkat" karena dibandingkan dengan metode <2<>" metode rata-rata akan
menghasilkan 1arga Pokok Penjualan )1PP, ang #ukup tinggi$ %enurut
%uljono )2007 + 407, untuk kondisi harga ang terus meningkat" metode <2<>
akan menghasilkan biaa ang lebih rendah sehingga menghasilkan laba ang
tinggi dan besarna PPh terutang menjadi besar$
). Pe&ilihan &et#$e pen!usutan aset tetap $an a&#rtisasi aset ti$ak ber(uju$
%etode penusutan dan amortisasi ang diakui oleh !iskus adalah metode
garis lurus dan saldo menurun$ Pemilihan metode penusutan untuk melakukan
peren#anaan pajak dapat dilakukan perusahaan dengan melihat kondisi dari
perusahaan$ 8ika kondisi perusahaan adalah laba" maka metode saldo menurun
akan lebih menguntungkan$ (edangkan" apabila kondisi perusahaan adalah rugi
maka metode garis lurus lebih menguntungkan$ Penusutan dan amortisasi
dengan metode saldo menurun akan menghasilkan beban penusutan lebih besar
pada awal periode dan akan menurun pada periode berikutna$
*7
*. Opti&alisasi pengkre$itan pajak !ang telah $iba!ar
%elakukan pengkreditan pajak akan membantu perusahaan mengurangi
beban pajak ang harus dibaar$ Pajak ang dapat dikreditkan selain angsuran
masa bulanan )PPh Pasal 23, atas PPh badan ang terutang pada akhir tahun
adalah PPh dibaar maupun ang dipungut oleh pihak lain ang bersi!at tidak
!inal$ PPh an dapat dikreditkan diantarana PPh Pasal 22 atas 2mpor dan PPh
Pasal 26 ang dipotong diluar negeri" PPh Pasal 2* atas bunga dari nonbank" dan
PPh atas penghasilan tanah atau bangunan bagi perusahaan ang bukan bergerak
di bidang real estat$
8. Per&#h#nan penurunan pe&ba!aran angsuran &asa 5Pajak Penghasilan
Pasal 2* bulanan6
'esarna pembaaran Pajak Penghasilan Pasal 23 tergantung dari besarna Pajak
Penghasilan terutang tahun lalu$ Namun bisa saja terjadi diproeksikan dalam
tahun berjalan akan terdapat penurunan laba )Penghasilan Kena Pajak," sehingga
jika kita mengangsur Pajak Penghasilan Pasal 23 ang besarna berdasarkan
tahun lalu maka kemungkinan pada akhir tahun akan terjadi kelebihan
pembaaran pajak$ Untuk itu" perusahaan sebaikna mengajukan permohonan
penurunan angsuran masa dengan disertai proek laba pada akhir tahun dan
alasanna terjadi penurunan laba$ 1al ini disebabkan jika terjadi kelebihan
pembaaran pajak ang walaupun dapat direstitusi" tetapi sebelumna =ajib
Pajak akan dikenakan tindakan pemeriksaan$
9. Pengel#laan transaksi !ang bia!an!a ti$ak $apat $ikurangkan se4ara +iskal
60
%anajemen perusahaan diwajibkan memahami dengan baik
pengalokasian biaa-biaa ang dikeluarkan oleh perusahaan dalam penusunan
laporan laba rugi perusahaan$ %isalna" biaa entertainment ang tidak
memiliki dokumen pendukung dialokasikan pada biaa lain-lain" dan biaa
liburan direktur dialokasikan pada biaa perjalanan dinas perusahaan$
;pabila perusahaan salah dalam melakukan pengalokasian biaa dalam laporan
laba rugi dan harus mengalami pemeriksaan oleh aparat pajak" maka biaa-biaa
tersebut tidak dapat dikurangkan dari penghasilan bruto perusahaan$
.. Rek#nsiliasi Surat Pe&beritahuan SPT
Perusahaan dapat melakukan rekonsiliasi se#ara periodik antara rekening
ang ada dalam (PT badan" (PT PPh 24" dan (PT PPN$ ;pabila terdapat
perbedaan dapat dilakukan koreksi untuk menghindari pengenaan sanksi
perpajakan$
/. Pen!ertaan &#$al pa$a Perser#an Terbatas 5PT.6 $ala& negeri
/i?iden dike#ualikan dari pengenaan PPh apabila jumlah saham ang
dimiliki minimal 23C )dua puluh lima persen,$ >leh karena itu" perusahaan ang
berbentuk perseroan terbatas dapat melakukan in?estasi dengan membeli
sejumlah saham$
1,. Bia!a pen$irian $an perluasan &#$al
Untuk biaa pendirian dan perluasan modal dapat digunakan dalam Pasal
44; aat )*, UU PPh No$ *9 Tahun 2008 ang menediakan dua pilihan antara
tingkat tari! amortisasi kelompok 2 apabila menggunakan metode saldo menurun
dengan tari! 30 C dan metode garis lurus dengan tari! 23C" atau biaa
64
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 aat )4, huru! a sesuai dengan
pembukuanna$
/ari penjelasan mengenai strategi atau #ara ang dapat dilakukan untuk
peren#anaan pajak" setiap wajib pajak badan berhak menentukan strategi apa ang akan
dipakai untuk melakukan peren#anaan pajak dengan memperhatikan kondisi usahana$
(etiap strategi atau #ara peren#anaan pajak memiliki aturan khusus ang diatur dalam
peraturan dan perundang-undangan pajak$ >leh karena itu" wajib pajak badan harus
memahami peraturan dan perundangan-undangan tersebut agar peren#anaan pajak ang
dilakukan tetap sejalan dengan aturan perpajakan ang berlaku$
62

También podría gustarte