Está en la página 1de 4

JURNAL PRAKTIKUM PEMISAHAN KIMIA

PEMISAHAN ION LOGAM DENGAN TEKNIK KROMATOGRAFI KERTAS



Nama : Anggie Puspita
NIM : 110332406434
Kelompok : 1
OFF : G
Hari dan tanggal : Jumat, 4 Oktober 2013

Tujuan
Dapat memisahkan dan mengidentifikasi campuran ion logam dengan kromatografi kertas.

Dasar Teori
Kromatografi kertas termasuk dalam kromatografi planar. Kromatografi kertas adalah
salah satu metode kromatografi yang sederhana namun penggunaannya sangat luas. Pada
kromatografi planar, sejumlah tertentu larutan contoh ditempatkan dengan cara
menotolkannya di dekat salah satu sisi dari kertas kromatografi. Teknik kromatografi kertas
bermacam-macam, salah satunya adalah dengan menempatkan kertas di dalam suatu bejana
tertutup yang telah dijenuhkan dengan uap pelarutyang akan digunakan sebagai eluen. Ketika
fasa gerak mencapai titik sampel, komponen dalam tiap titik akan terdistribusi baik ke dalam
fasa gerak maupun fasa diam, sehingga dapat terjadi pemisahan. Pada tipe kromatografi
kertas teknik ascending, keberadaan gaya kapiler akan mengakibatkan pelarut akan bergerak
ke atas sepanjang kertas dengan membawa serta komponen-komponen terlarut dari sampel.
Jika terdapat perbedaan interaksi dari masing-masing komponen yang akan dipisahkan
dengan pelarut, maka komponen-komponen tersebut akan bermigrasi dengan kecepatan yang
berbeda-beda pula. Perbandingan jarak migrasi tiap komponen dengan jarak migrasi eluen
didefinisikan sebagai faktor retensi (R
f
).
Alat dan Bahan
Alat: Gelas kimia 400 mL atau 600 mL (2 buah), Palstik, kertas saring kasar dan halus,
cawan petri dan tutup, pipa kapiler, botol semprot, hair dryer, penggaris, pensil.
Bahan: HCl 6 M, aseton, Larutan Fe(III) 0,5 M, larutan Cu(II) 0,5 M, larutan Co(II) 0,5 M,
Larutan Ni(II) 0,5 M, larutan NH
3
pekat, larutan NH
4
CNS 10% dalam alkohol, larutan DMG
10% dalam alkohol, NaOH 0,25 M, larutan K
4
[Fe(CN)
6
], sampel campuran ion-ion, etanol.

Langkah Kerja
Model I
Cara Kerja Hasil Pengamatan
Gelas kimia
Kertas Saring 11x18 cm
1. diisi 7 mL HCl 6 M
2. diisi 25 mL aseton
3. ditutup palstik
Bejana Kromatografi
1. dibuat garis berjarak
2 cm dari tepi bawah
2. dibuat garis berjarak
2 cm dari tepi atas
Bidang
Cuplikan
Bidang
Bidang



Model II
Cara Kerja Hasil Pengamatan
Gelas kimia
1. ditotolkan dengan pipa kapiler pada kertas saring
2. ditotolkan pada tiap titik larutan sebanyak 10 kali
3. urutan titik: (1) standar Fe(III), (2) sampel A, (3)
standar Cu(II), (4) sampel A, (5) standar Co(II), (6)
sampel A, (7) standar Ni(II), (8) sampel A
Hasil
1. dimasukkan ke dalam gelas
kimia yang telah berisi larutan
2. gelas kimia ditutup
Hasil
1. noda yang tidak tampak disemprot
reagen
2. kertas dikeringkan
Hasil
1. diisi 7 mL HCl 6 M
2. diisi 25 mL aseton
3. ditutup palstik
Bejana Kromatografi
Kertas Saring 11x16 cm
Cuplikan
Bidang
Bidang



1. dibuat garis berjarak
2 cm dari tepi bawah
2. dibuat garis berjarak
2 cm dari tepi atas
Bidang
1. ditotolkan dengan pipa kapiler pada kertas saring
2. ditotolkan pada tiap titik larutan sebanyak 10 kali
3. urutan titik: (1) standar Fe(III), (2) standar Cu(II),
(3) standar Co(II), (4) standar Ni(II), (5) campuran
dari keempat standar, (6) sampel A
Hasil
1. dimasukkan ke dalam gelas
kimia yang telah berisi larutan
2. gelas kimia ditutup
Hasil
1. noda yang tidak tampak disemprot
reagen
2. kertas dikeringkan
Hasil

También podría gustarte