Está en la página 1de 3

ENDOKRIN ON AGING PROCCESS

Penuaan merupakan proses alamiah yang dilalui oleh setiap mahluk hidup bila
mempunyai umur panjang, sekaligus sebagai proses yang sangat ditakuti oleh kebanyakan
orang. Selama proses tersebut, terjadi perubahan anatomi dan penurunan fungsi organ tubuh.
Ada banyak teori yang mengungkapkan tentang proses penuaan. Beberapa teori
penyebab penuaan sebagai faktor internal adalah Wear and Tear Theory, yang diperkenalkan
oleh Dr. August Weismann seorang ahli biologi dari Jerman pada tahun 1882. Dia
menyatakan bahwa tubuh dan sel-selnya rusak oleh karena terlalu banyak digunakan
(overuse) dan disalah gunakan (abuse).
Neuroendocrine Theory, teori ini dikembangkan oleh Vladimir Dilman, menekankan
pada sistem neuroendokrin, yang merupakan jaringan biokimia yang rumit dalam pelepasan
hormon dan elemen vital tubuh. Genetic Control Theory, fokus teori ini terletak pada
program genetik DNA. Manusia dengan kode genetik unik yang menentukan berapa umur
dan lama hidupnya.
Free Radical Theory, diperkenalkan oleh R. Greschman, pada tahun 1954, kemudian
dikembangkan oleh Dr. Denham Harman. Teori ini memberikan penekanan pada radikal
bebas yang dapat merusak sel-sel tubuh manusia. Empat teori di atas merupakan faktor
internal. Sedangkan faktor eksternal yang berkontribusi terhadap proses penuaan adalah gaya
hidup tidak sehat, diet tidak sehat, kebiasaan yang salah, lingkungan, stress dan kemiskinan
Proses penuaan yang paling mudah dilihat adalah proses penuaan secara fisik. Proses
penuaan berlangsung melalui tiga tahap, yaitu tahap subklinik (usia 25-35 tahun), tahap
transisi (usia 35-45 tahun), dan tahap klinik (usia 45 tahun keatas). Pada tahap sub klinik
sebagian besar hormon didalam tubuh seperti testosteron, growth hormone, dan estrogen
mulai menurun. Kerusakan sel dan DNA mulai mempengaruhi tubuh, tetapi tidak dirasakan
oleh individu bersangkutan. Pada tahap transisi penurunan hormon mencapai 25%, massa
otot berkurang sebanyak satu kg per tahun yang menyebabkan tenaga dan kekuatan dirasakan
menghilang, sedangkan komposisi lemak tubuh bertambah yang mengakibatkan resistensi
insulin, resiko penyakit jantung dan pembuluh darah meningkat, dan obesitas. Kerusakan
DNA mulai diekspresikan, yang dapat mengakibatkan penyakit, menurunnya memori, dan
diabetes. Pada tahap klinik, penurunan kadar hormon terus berlanjut yang mengakibatkan
menurunnya bahkan hilangnya kemampuan penyerapan bahan makanan, vitamin, dan
mineral. Densitas tulang menurun dan massa otot berkurang.
Proses penuaan biologis mempunyai karakteristik progresif dan sebagian besar adalah
kehilangan koordinasi sel dan fungsi jaringan yang dapat diprediksi, sehingga organisme
tersebut secara bertahap menjadi kurang baik dalam reproduksi dan bertahan. Kecepatan
proses tergantung dari spesies dan perubahan bermanifestasi di berbagai organ dan sistim.
Kemunduran dari fungsi tidak sama diantara sistim dan individu, pada awalnya kehilangan
kapasitas cadangan dan kemampuan untuk memperbaiki hemostasis pada keadaan stress,
kemudian diikuti dengan gangguan fungsi saat keadaan normal.
Dalam mempertimbangkan perubahan fungsi endokrin pada orang tua, penting untuk
membedakan efek penuaan itu sendiri antara fisiologi endokrin dengan penyakit yang
berkaitan dengan usia (degeneratif), oleh karena prevalensi yang tinggi dari gangguan ini,
baik simptomatik dan asimptomatik. Perubahan endokrin yang terjadi signifikan pada
mayoritas orang tua, khususnya jika hal tersebut dicatat pada individu tanpa penyakit kronik
yang serius, adalah proses akibat penuaan.
Berikut adalah beberapa perubahn endokrin yang dialami oleh geriatri


Selain itu terdapat pergeseran dalam waktu dan jarak pada ritme sirkadian dari
kortikotropin (ACTH), tirotropin (TSH), dan hormon pertumbuhan (GH) pada subjek geriatri
normal. Kebanyakan dari perubahan tersebut kecil, namun untuk GH, dan mungkin pada
ACTH, perubahannya penting secara klinis.
Sekresi GH dan konsentrasi serum GH menurun sesuai usia, baik secara basal maupun
terhadap respon dari stimulus, dan juga berhubungan pararel dengan penurunan IGF-1.
Penurunan sekresi GH akibat dari penurunan sekresi GH-releasing hormon (GHRH) dari
hipotalamus dan penurunan respon dari somatotrop pada GHRH. Kebugaran fisik yang
rendah dan tingginya adipositas juga mempengaruhi penurunan sekresi GH pada geriatri.
Dimana sekarang diketahui bahwa Growth hormon atau Hormon pertumbuhan yang dulunya
hanya dianggap berperan pada pertumbuhan bayi sampai remaja (0 20 tahun), ternyata mempunyai
peranan penting dalam terjadinya proses penuaan setelah manusia berusia 30 tahun keatas.

También podría gustarte