Está en la página 1de 8

BAB I

PENDAHULUAN


I. LATAR BELAKANG
Lansia merupakan masa yang pasti akan dilalui oleh setiap manusia.Pada masa ini
sesearang akan mengalami banyak perubahan-peruibahan yang menuju masa degeneratif dan ini
terjadi secara fisiologis dalam kehidupan,baik pada tubuhnya ataupun fungsi kehidupannya, dan
ini bisa berupa fisik maupun psikis.Perubahan perubahan fisik yang terjadi antara lain pada
sluruh system tubuh misalnya pada sistem penglihatan ,sistem kulit,system respirasi,dll.Pada
system penglihatan,lansia akan mengalami sclerosis pada spingter pupil,kornea lebih berbentuk
sferis,hilangnya daya akomodasi, dll. Pada system kardiovaskuler, katup jantung lansia akan
menebal dan menjadi kaku, berkurangnya elastisitas pembuluh darah, dll. Sedangkan perubahan
psikis adalah perubahan pada proses mental. Perubahan perubahan tersebut tentunya akan
membawa dampak dampak baik positiof maupun negatif, Sehingga memerlukan persiapan
persiapan baik fisik maupun psikis untuk menuju masa tersebut.
Jika perubahan perubahan ini tidak mendapatkan persiapan dengan baik dan tepat
maka akan lebih cenderung menimbulkan dampk yang negatif. Dampak negatif ini bisa pada
fisik lansia maupun pada psikisnya. Beberapa kemungkinan yang terjadi pada fisik bisa berupa
timbulnya penyakit yaitu Hipertensi, Reumatik, dll. Sedangkan pada psikis kemungkinannya
dapat mengalami sedih dan sengsara yang seharusnya lansia itu hidup tenang dan damai. Hal ini
dapat diakibatkan karena faktor internal dan faktor eksternal dari lansia.Faktor internal berasal
dari individu itu sendiri yaitu merasa tersisih, tidak dibutuhkan, merasa tidak jaya seperti saat
muda. Faktor eksternalnya bisa diakibatkan dari stressor lingkungan (yaitu keluarga dan penyakit
akibat lingkungan ).
Lansia merupakan salah satu area dalam keperawatan dimana keperawatan pada lansia
ditujukan agar lansia dapat hidup damai, bahagia, sejahtera dalam fisik, mental dengan
melakukan kegiatan kegiatan positif bagi lansia agar tetap dapat beraktivitas secara optimal
disesuaikan dengan kemampuan dan kondisinya sehingga lansia tidak stress, salah satunya
dengan kegiatan Posyandu Lansia.
Posyandu lansia merupakan sarana bagi lansia untuk meningkatkan kesejahteraannya
dengan memeriksakan kesehatannya secara teratur, beraktivitas sesuai usia misal senam lansia,
mendapat penyuluhan kesehatan yang akan mendukung kehidupan lansia yang bahagia sehingga
Posyandu Lansia ini harus di kembangkan.
Dari hasil pengkajian didapatkan angka kejadian penyakit kronis ( linu-linu) sangat
tinggi hal tersebut mungkin saja terjadi karena tidak adanya pemeriksaan rutin/deteksi dini serta
pengobatan yang dapat mencegah penyakit agar tidak menjadi kronis untuk itulah perlu dibentuk
suatu wadah pos pelayanan terpadu khusus untuk lansia.

II. IDENTIFIKASI MASALAH
Dari latar belakang itulah perlu dipertanyakan mengapa angka kejadian penyakit kronis
bisa terjadi dilihat dari tidak adanya fasilitas bagi lansia untuk meningkatkan derajat
kesehatannya yaitu melalui posyandu lansia.

III. TUJUAN
Tujuan Umum
Meningkatkan status kesehatan dan kualitas kehidupan lansia agar dapat menikmati masa
tua yang sejahtera, bahagia dan berguna bagi diri, kehidupan keluarga dan masyarakat sesuai
dengan lingkungannya.
Tujuan Khusus
1. Posyandu lansia dapat berjalan efektif.
2. Kader mampu melakukan administrasi posyandu meliputi KMS Lansia, buku
registrasi, pemberian makanan tambahan, buku kegiatan harian, buku kegiatan
bulanan, buku tamu, buku pengobatan, dll.
3. Kader mampu memberikan informasi kesehatan pada lansia di RW. IX Dusun
Celaket.
4. Kader mampu melakukan kegiatan posyandu lansia sesuai dengan sistem kegiatan
5 meja.

IV. MANFAAT
Hasil dari penulisan asuhan keperawatan komunitas lanjut usia ini diharapkan dapat
memberikanmanfaat, diantaranya :
1. Bagi mahasiswa akan lebih mengetahui asuhan keperwatan komunitaslanjut usia dengan
mengaplikasikan konsep yang telah diperoleh secara langsung
2. Bagi lansia dapat membantu memecahkan masalah kesehatan yang sedang dihadapi

V. METODE DAN TEHNIK PENGUMPULAN DATA
Metode yang dipakai dalam penyusunan laporan ini adalah metode observasi, tipe study
kasus melalui pendekatan proses keperawatan. Sedangkan tehnik pengumpulan data melalui
observasi dan wawancara yng dilaksanakan secara langsung pada lansia meliputi bio-psiko-
sosio-spiritual,serta studi kepustakaan dengan mempelajari buku-buku sumber yang
berhubungan dengan masalah yang dibahas.

VI. SISTEMATIKA PENULISAN
a. Pengkajian
Kegiatan yang dilakukan dalam pengkajian adalah pengumpulan data dan analisa data
b. Analisa data
Analisa data adalah kemampuan untuk mengaitkan data dan menghubungkan data dengan
kemampuan yang dimiliki sehingga dapat diketahui kesenjangan atau masalah yang dihadapi
masyarakat lansia, apakah itu masalah keperawatan atau kesehatan yang dihadapi oleh
masyarakat .
c. Rumusan Masalah
Berdasarkandata yang telah didapatmaka diketahui masalah kesehatan dan keperawatan
yang telah dihadapi oleh masyarakat lansia serta semua masalah tersebut tidak mungkin
diatasi sekaligus oleh karena itu diperlukan prioritas masalah
d. Prioritas masalah
Dalam menentukan prioritas masalah keperawatan kesehatan lansia perlu dipertimbangkan
berbagai faktor sebagai kriteria antara lain :
Perhatian masyarakat lansia
Prevalensi
Berat ringannya masalah
Kemungkinan masalah untuk diatasi
Tersediannya SDM
e. Diagnosa keperawatan
Diagnosa keperawatan ditetapkan berdasarkan masalah yang ditemukan.Diagnosa
keperawatan akan memberikan gambaran tentang masalah status kesehatan
masyarakat lansia baik yang aktual maupun potensial.
f. Perencanaan
Perencanaan asuhan keperawatan kesehatan masyarakat lansia disusun
berdasarkan diagnoasa keperawatan yang telah ditetapakan.Rencana asuhan
keperawatan yang disusun mencakup :
Merumuskan tujuan keperawatan yang akan dicapai
Merencanakan kegiatan keperawatan
Kriteria hasil untuk menilai pencapaian tujuan
g. Pelaksanaan
Pelaksanaan merupakan tahap realisasi dari rencana asuahan keperawatan yang
telah disusun
h. Penilaian atau evaluasi
Membandingkan hasil tindakan yang telah dilaksankan dengan tujuan yang telah
ditetapkan
Menilai efektifitas proses keperawatan mulai dari tahap pengkajian sampai dengan
pelaksanaan
Hasil penilaian keperawatan digunakan sebagai hasil perencanaan selanjutnya
apabila hasil belum diatasi.












BAB II
TINJAUAN TEORI

2.1 Pengertian
a. Pengertian lansia
Menurut UU No.4 tahun 1965 lansia adalah seseorang yang mencapai usia 60 tahun
keatas.
Menurut Prof.Dr Koesoemato Setyonegoro lansia adalah seseorang yang telah berumur
65 tahun keatas.
b. Kegiatan Asuhan Keperawatan dasar bagi lansia.
Menurut DEPKES ( 1993 I b), dimaksudkan untuk memberikan bantuan, bimbingan
,pengawasan, perlindungan dan pertolongan kepada lanjut usia secara individu maupun
kelompok ,seperti dirumah/lingkungan keluarga,panti Werda maupun puskesmas yang
diberikan oleh perawat.
c. Pendekatan perawatan lansia
1. Pendekatan fisik
Perawatan yang memperhatikan kesehatan obyektif, kebutuhan, kejadian-kejadian
yang alami klien lansia semasa hidupnya,perubahan fisik pada organ tubuh, tingkat
kesehatan yang masih bisa dicapai kemudian dikembangkan dan penyakit yanga
dapat dicegah atau ditekan progesifnya
Perawqatan fisik dibagi menjadi dua, yaitu klien lansia yang masih aktif dan klien
lansia yang pasif
2. Pendekatan Psikis
Pendekatan yang dilakukan adalah pendekatan edukatif ,dimana perawat berperan
sebagai supporter dan intreperter terhadap segala sesuatu yang asing, sebagai
penampung rahasia yang pribadi dan sebagai sahabat yang akrab.
Perawat harus memegang prinsip Triple S yaitu sabar, Simpatik dan service.
3. Pendekatan Sosial
Mengadakan diskusi, tukar pikiran dan bercerita merupak salah satu upaya perawat
dalam pendekatan social.
4. Pendekatan Spiritual
5. Perawat harus bisa memberikan ketenangan dan kepuasan batin dalam hubungannya
dengan tuhan atau agama yang dianutnya terutama bila klien lanjut usia dalam
keadaan sakit atau mendekati kematian.
d. Tujuan asuhan keperwatan lansia
1. Agar lansia dapat melakukan kegiatan sehari-hari secara mandiri dengan pendekatan :
a) Peningkatan kesehatan atau Health Promotion
b) Pencegahan penyakit
c) Pemeliharaan kesehatan
2. Mempertahankan kesehatan serta kemapuan dari mereka yang usianya telah lanjut
dengan jalan perawatan dan penceganah
3. Membantu mempertahankan serta membeasrkan gaya hidup atau semangat klien
lanjut usia ( Life Support).
4. Menolong dan merawat klien lansia yang mnderita penyaklit atau mengalami
gangguan tertentu (kronis maupun akut).
5. Merangsang para petugas kesehatan (dokter,Perawat) untuk dapat mengenal dan
menegakkan diagnosa yang tepat dan dini bila mereka menjumpai suatu kelainan
tertentu.
6. Mencari upaya semaksimal mungkin, agar para klien lansi ayang menderita suatu
penyakit atau gangguan , masih dapat mempertahankan kebebasan yang maksimal
tanpa perlu suatu pertolongan (memelihara kemandirian secara maksimal)
e. Fokus asuhan keperawatan lansia
1. Peningkatan kesehatan ( health promotion)
2. Pencegahan penyakit ( Preventif)
3. Mengoptimalkan fungsi mental
4. Mengatasi gangguan kesehatan yang umum
f Pengkajian
Tujuan :
1. Menentukan kemampuan klien untuk memelihara diri sendiri
2. melengkapi dasar- dasar rencana perawatan individu
3. Membantu menghindari bentuk dan penandaan klien
4. Memberi waktu pada klien untuk menjawab
Meliputi Aspek :
1. Fisik
Wawancara
a. Pandanganl anjut usia tentang kesehatannya
b. Kegiatan yang mampu dilakukan lanjut usia
c. Kebiasaan lanjut usia merawat diri sendiri
d. Kekuatan fisik lanjut usia
e. Kebiasaan makan, minum, tidur/ istirahat, BAB dan BAK
f. Kebiasaan gerak badan/ olahraga/ senam lanjut usia
g. Perubahan- perubahan wujud tubuh yang sangat bermakna dirasakan
h. Kebiasaan lanjut usia dalam memelihara kesehatan dan kebiasaan minum obat
i. Masalah- masalah seksual yang dirasakan
Pemeriksaan Fisik
a. Pemeriksaan dolakukan secara inspeksi, palpasi, perkusi, auskultasi
b. Pendekatan yang digunakan dalam pemeriksaaan fisik :
Head to toe
Sistem tubuh



2. Psikologis
a. Apakah mengenal masalah- masalah utamanya
b. Bagaimana sikapnya terhadap proses penuaan
c. Apakah dirinya merasa dibutuhkan atau tidak
d. Apakah optimis dalam memandang suatu kehidupan
e. Bagaimana mengatasi stres yang dialami
f. Apakah mudah dalammenyesuakan diri
g. Apakah lanjut usia selalu mengalami kegagalan
h. Apakah harapan pada saat ini dan akan datang
i. Perlu dikaji juga mengenai fungsi kognitif :daya ingat, proses berfikir, orientasi dan
kemampuan dalam penyelesaian masalah

3. Sosial Ekonomi
a. Dari mana sumber keuangan lanjut usia
b. Apa saja kesibukan lanjut usia dalam mengisi waktu luang
c. Dengan siapa dia tinggal
d. Kegiatan organisasi apa yang diikuti lanjut usia
e. Bagaimana pandangan lanjut usia terhadap lingkungan
f. Berapa sering lanjut usia berhubungan dengan orang lain di luar rumah
g. Siapa saja yang biasa mengunjungi
h. Seberapa besar ketergantungannya
i. Apakah dapat menyalurkan hobi atau keinginannya dengan fasilitas yang ada
4. Spiritual
a. Apakah secara teratur melakukan ibadah sesuai dengan agamanya
b. Apakah secara teratur ikut atau terlibat aktif dalam kegiatan keagamaan
c. Bagaimana cara lanjut usia menyelesaikan masalah apakah dengan berdoa
d. Apakah lanjut usia telihat sabar dan tawakal
Pengkajian Dasar
1. Temperatur
a. Mungkin serendah 95 F (hipotermi ) 35 C
b. Lebih teliti diperiksa di sub lingual
2. Pulse (denyut nadi )
a. Kecepatan, irama, volume
b. Apikal, radial, pedal
3. Respirasi ( pernafasan )
a. Kecepatan,irama, dan kedalaman
b. Tidak tentunya pernafasan
4. Tekanan darah
a. Saat berbaring, duduk, berdiri
b. Hipotensi akibat potensi tubuh
5. Berat badan perlahan-lahan ilang pada tahun-tahun terakhir
6. Tingkat orientasi
7. Memori (ingatan)
8. Pola tidur
9. Penyesuain psikososial

Sistem Persyarafan
1. Kesimetrisan raut wajah
2. Tingkat kesadaran adanya perubahan-perubahan dari otak
a. Tidak semua orang tidak snile
b. Kebanyakan mempunyai daya ingatan menurun atau melemah
3. Mata: Pergerakan, kejelasan melihat, adanya katarak
4. Pupil : kesamaan, dilatasi
5. Ketajaman penglihatan menurun karena menua
6. Sensory depivation (gangguan sensorik)
7. Ketajaman pendengaran
8. Adanya sakit atau nyeri

Sistem Kardiovaskuler
1. Sirkulasi perifer, warna,dan kehangatan
2. Auskultasi denyut nasi apikal
3. Periksa adanya pembengkakan vena jugularis
4. Pusing,sakit, odema

Sistem Gastrointestinal
1. Status gizi
2. Pemasukan diet
3. Anoreksia, tidak cerna, mual dan muntah
4. Mengunyah dan menelan
5. Keadaan gigi, rahang, dan rongga mulut
6. Auskultasi bising usus
7. Palpasi apakah perut kembung ada pelebaran kolon
8. Apakah ada konstipasi(sembelit), diare, dan inkontensia alvi

Sistem Genitourinarius
1. Warna dan bau urine
2. Distensi kandung kemih, inkontensia (tidak dapat menahan untuk BAK)
3. Frekuensi, tekanan,atau desakan
4. Pemasukan dan pengeluaran cairan
5. Disuria
6. Seksualitas



Sistem Kulit
1. Kulit
a. Temperatur, tingkat kelembapan
b. Keutuhan luka, luka terbuka, robekan
c. Turgor
d. Perubahan pigmen
2. Adanya jaringan parut
3. Keadaan kuku
4. Keadaan rambut
5. Adanya gangguan-gangguan umum

Sistem Muskuloskeletal
1. Kontraktur
2. Tingkat mobilisasi
3. Gerakan sendi
4. Paralisis
5. Kiposis

Psikososial
1. Menunjukkan tanda tanda meningkatnya ketergantungan
2. Fokus-fokus pada diri bertambah
3. Memperlihatkan semakin sempitnya perhatian
4. Membutuhklanbukti nyata akan rasa kasih sayang yang berlebihan

También podría gustarte