Está en la página 1de 19

BAB II

TINJAUAN TEORITIS
1. Pengertian
Asma adalah proses obstruksi reversibel yang ditandai dengan peningkatan
responsivitas dan inflamasi jalan nafas terutama jalan nafas bagian bawah. (Donna L.
Wong. 200 ! "#$%
Asma adalah penyakit yang disebabkan oleh peningkatan respon dari tra&hea
dan bronkus terhadap berma&am'ma&am stimuli yang ditandai dengan penyempitan
bronkus atau bronkhiolus dan sekresi yang berlebih'lebihan dari kelenjer'kelenjer
dimukosa bron&hus.(www.google.%
Asma adalah suatu gangguan yang kompleks dari bronkial yang
dikarakteristikan oleh periode bronkospasme (kontraksi spasme yang lama pada jalan
nafas%. (poloski ! ())*%
Asma adalah penyakit jalan nafas obstruktif intermiten+ reversible dimana
trakea dan bron&hi berespon se&ara hiperaktif terhadap stimulasi tertentu
(www.google.&om%
Asma adalah suatu penyakit gangguan jalan nafas obstruktif intermiten yang
bersifat reversible+ ditandai dengan adanya priode bronkospasme+ peningkatan respon
trakea dan bronkus terhadap berbagai rangsangan yang menyebabkan penyempitan
jalan nafas (www.gooogle.&om%
Asma adalah suatu keadaan dimana saluran nafas mengalami penyempitan
kartena hiperaktivitas terhadap rangsangan tertentu yang menyebabkan peradangan
(www. ,oogle. -om %
2. Etiologi :
.enyebab asma masih belum jelas idiomatik. Diduga yang memegang peranan utama
ialah reaksi berlebihan dari trakea dan bronkus / hiperaktivitas bronkus. 0aktor genetik+
imunologis+ infeksi dan lingkungan lainnya dapat turut serta dalam proses terjadinya
manifestasi asma.
1a&am'ma&am pen&etus asma
(. Alergen
.ada bayi dan anak ke&il sering berhubungan dengan isi dari debu rumah+ misalnya
tungau+ serpih/bulu binatang+ spora jamur yang terdapat di dalam rumah. Asma
karena makanan biasanya terjadi pada bayi dan anak ke&il.
2. 2nfeksi
3iasanya infeksi virus. 4irus penyebabnya biasanya respiratory syn&yhal virus
(564% dan virus parainfluen7a. 8adang'kadang dapat juga oleh bakteri
streptokokus serta hemolitikus.
. 2ritan
9airspray+ minyak wangi+ asap rokok+ &erutu dan pipa bau tajam dari &at. 2ritasi
hidung dan batuk dapat menimbulkan refleks bronkokonstruksi.
". -ua&a
.erubahan tekanan udara+ suhu+ angin+ dan kelembaban dihubungkan dengan
per&epatan dan terjadinya serangan asma.
$. 8egiatan jasmani
8egiatan jasmani yang berat misalnya berlari+ dan naik sepeda dapat menimbulkan
serangan jantung pada anak dengan asma. .ada anak dengan faal paru dibawah
normal sangat rentan terhadap kegiatan jasmani.
*. 2nfeksi saluran nafas bagian atas
Disamping infeksi virus saluran nafas bagian atas sinusitis akut dan kronik+ dapat
memudahkan terjadinya asma.
#. 5efluks gastrointestinal
2ritasi trakeabronkial karena isi lambung dalam dapat memberatkan asma pada anak
dan orang dewasa.
a. 0aktor eksrinsik / alergi !
Asma yang timbul karena reaksi hipersensitivitas yang disebabkan oleh
adanya 2g.: yang bereaksi terhadap antigen yang terdapat diudara (antigen '
inhalasi%+ seperti debu+ bulu binatang+ makanan+ asap rokok + dan obat'obatan.
b. 0aktor intrinsi& / idiopatik !
2nfeksi!
(%. 4irus yang menyebabkan ialah para influen7a virus+ retiratory
syn&ytial virus (564%
2%. 3akteri +misalnya pertusis dan streptokokkus
%. ;amur + misalnya aspergillus
-ua&a ! perubahan tekanan udara+ suhu udara+ angin dan kelembaban
.sikologis/ emosional ! takut+ &emas+ stress dan tegang
Aktifitas yang berlebihan + misalnya berlari
Lingkungan
&. ,abungan / &ampuran ! asma yang terjadi /timbul karena adanya komponen
ekstrinsik dan instrinsik
(www.google.&om%
3. Anatomi Fisiologi
6aluran pernafasan ada 2 yaitu !
(. 6aluran nafas atas
a. 9idung
<erdiri dari 2 bagian yaitu !
3agian eksternal ! menonjol dari wajah dan disangga oleh tulang
hidung dan kartilago
3agian internal ! hidung adalah rongga berlorong yang dipisahkan
menjadi rongga hidung kanan dan kiri oleh pembagi
vertikal yang sempit+ yang disebut septum
5ongga hidung dilapisi dengan membran mukosa yang sangat banyak
mengandung vaskular yang disebut mukosa hidung .ermukaan mukosa hidung
dilapisi oleh sel'sel goblet yang mensekresi lendir se&ara terus menerus dan
bergerak ke belakang ke nasofaring oleh gerakan silia.
0ungsi hidung terdiri dari !
3ekerja sebagai saluran udara pernafasan
6ebagai penyaring udara pernafasn yang dilakukan oleh bulu'bulu hidung
Dapat menghangatkan udara pernfasan oleh mukosa
1embunuh kuman yang masauk bersama'sama udara oleh leukosit yang
terdapat dalam selaput lendir (mukosa% / hidung
6ebagai alat pen&ium yang terletak dipun&ak hidung
b. 0aring
1erupakan persimpangan antara saluran pernafasan dan saluran rongga
makanan terdapat dibawah dasar tenggorok dibelakang rongga hidung dan
mulut sebelah depan ruas tulang leher. 0aring dilapisi oleh selaput lendir
(mukosa% yang dibawahnya terdapat otot faring+ otot'otot faring ini penting
untuk mekanisme menelan.
&. Laring
1erupakan saluran udara dan bertindak sebagai pembentukan suara
terletak didepan bagian faring samapai ketinggian vertebra servikalis dan
masuk dalam trakea dibawahnya pangkal tenggorokan ini dapat ditup dengan
oleh sebuah empang tenggorokan yang disebut epiglotis yang terdiri dari
tulang'tulang yang berfungsi pada waktu kita menelan makanan menutupi
laring
d. <rakea
1erupakan lanjutan dari laring yang dibentuk oleh (* / 20 &in&in yang
terdiri'dari tulang'tulang rawan yang berbentuk huruf -. 6ebeklah dalam
diliputi oleh lendir yang berbulu getar yang disebut sel bersilia+ hanya bergerak
kearah luar. .anjang trakea ) = (( &m dari belakang terdiri dari jaringan ikat
yang dilapisi otot polos. 6el'sel bersilia gunanya untuk mengeluarkan benda'
benda asing yang masuk bersama'sama dengan udara pernafasan. >ang
memisahkan trakea menjadi bronkus kiri dan kanan disebut kavernea
2. 6aluran nafas bawah
a. 3ron&kus
1erupakan lubang trakea setinggi vertebra thora&alis lima yaitu setinggi
bronkus kiri dan kanan. 3ronkus dibentuk oleh &in&in tulang rawan dan lebih
panjang sedangkan bronkus kanan lebih lebar dan lebih pendek
b. 3ronkiolus
3ronkus segmental ber&abang'&abang menjadi bronkiolus? 3ronkiolus
mengadung kelenjar submukosa yang memproduksi lendir yang membentuk
selimut tidak terputus untuk melapisi bagian dalam jalan napas
&. 3ronkiolus terminalis
3ronkiolus membentuk per&abangan menjadi bronkiolus terminalis
(yang tidak mempunyai kelenjar lendir dan silia%
d. 3ronkiolus 5espirator
3ronkiolus respiratori dianggap sebagai saluran transisional antara jalan
napas konduksi dan jalan udara pertukaran gas
e. Duktus Alveolar dan Duktus Alveolan
3ronkiolus respiratori kemudian mengarah ke dalam duktus alveolar
dan sakus alveolar. Dan kemudian menjadi alveoli
f. alveoli
1erupakan tempat pertukaran @2 dan -@2.<erdapat sekitar 00 juta
yang jika bersatu membentuk satu lembar akan seluas #0 m2
<erdiri atas tipe !
6el'sel alveolar tipe 2 ! adalah sel epitel yang membentuk dinding
alveoli
6el'sel alveolar tipe 22 ! adalah sel yang aktif se&ara metabolik dan
mensekrei surfaktan (suatu fosfolipid yang melapisi permukaan dalam dan
men&egah alveolar agar tidak kolaps%
6el'sel alveolar tipe 222 ! adalah makrofag yang merupakan sel'sel
fagotosis dan bekerja sebagai mekanisme pertahanan
g. .aru
1erupakan organ yang elastis berbentuk keru&ut.<erletak dalam rongga
dada atau toraks.8edua paru dipisahkan oleh mediastinum sentral yang berisi
jantung dan beberapa pembuluh darah besar.6etiap paru mempunyai apeks dan
basis. .aru kanan lebih besar dan terbagi menjadi lobus oleh fisura
interlobaris .aru kiri lebih ke&il dan terbagi menjadi 2 lobus+Lobos'lobus
tersebut terbagi lagi menjadi beberapa segmen sesuai dengan segmen
bronkusnya
h. .leura
1erupakan lapisan tipis yang mengandung kolagen dan jaringan elastis
<erbagi mejadi 2 !
.leura parietalis yaitu yang melapisi rongga dada
.leura viseralis yaitu yang menyelubingi setiap paru'paru
Diantara pleura terdapat rongga pleura yang berisi &airan tipis pleura
yang berfungsi untuk memudahkan kedua permukaan itu bergerak selama
pernapasan+ dan juga untuk men&egah pemisahan toraks dengan paru'paru.
<ekanan dalam rongga pleura lebih rendah dari tekanan atmosfir+ hal ini untuk
men&egah kolap paru'paru
Fisiologi Pernafasan
3ernafas / pernafasan merupakan proses pertukaran udara diantara individu dan
lingkungannya dimana @2 yang dihirup (inspirasi% dan -@2 yang dibuang (ekspirasi%.
.roses bernafas terdiri dari bagian+ yaitu !
a. ventilasi
ventilasi yaitu masuk dan keluarnya udara atmosfir dari alveolus ke paru'paru
atau sebaliknya. .roses keluar masuknya udara paru'paru tergantung pada
perbedaan tekanan antara udara atmosfir dengan alveoli. .ada inspirasi+ dada
mengembang+ diafragma turun dan volume paru bertambah. 6edangkan ekspirasi
merupakangerakanpasif.
0aktor'faktor yang mempengaruhi ventilasi !
<ekanan udara atmosfir
;alan nafas yang bersih
.engembangan paru yang adekuat
. Difusi
yaitu pertukaran gas'gas (oksigen dan karbondioksida% antara alveolus dan
kapiler paru'paru..roses keluar masuknya udara yaitu dari darah yang
bertekanan/konsentrasi lebih besar ke darah dengan tekanan/konsentrasi yang lebih
rendah. 8arena dinding alveoli sangat tipis dan dikelilingi oleh jaringan pembuluh
darah kapiler yang sangat rapat+ membran ini kadang disebut membran respirasi.
.erbedaan tekanan pada gas'gas yang terdapat pada masing'masing sisi membran
respirasi sangat mempengaruhi proses difusi. 6e&ara normal gradien tekanan
oksigen antara alveoli dan darah yang memasuki kapiler pulmonal sekitar "0
mm9g.
0aktor'faktor yang mempengaruhi difusi !
Luas permukaan paru
<ebal membran respiras
;umlah darah
8eadaan/jumlah kapiler darah
Afinitas Waktu adanya udara di alveoli
!. <ranspor
yaitu pengangkutan oksigen melalui darah ke sel'sel jaringan tubuh dan
sebaliknya karbondioksida dari jaringan tubuh ke kapiler. @ksigen perlu
ditransportasikan dari paru'paru ke jaringan dan karbondioksida harus
ditransportasikan dari jaringan kembali ke paru'paru. 6e&ara normal )# A oksigen
akan berikatan dengan hemoglobin di dalam sel darah merah dan dibawa ke
jaringan sebagai oksihemoglobin. 6isanya A ditransportasikan ke dalam &airan
plasma dan sel'sel.
0aktor'faktor yang mempengaruhi laju transportasi !
-urahjantung(&ardia&@utput/-@%
;umlah sel darah merah
9ematokrit darah
Latihan (eBer&ise%
". Patofisiologi
.roses perjalanan penyakit asma dipengaruhi oleh faktor ekstrinsik+ instrinsik
dan gabungan antara ekstrinsik dengan intrinsik. 0aktor tersebut dapat meningkatkan
terjadinya kontraksi otot'otot polos+ meningkatnya sekret abnormal mukus pada
bronkiolus dan adanya kontraksi pada trakea serta meningkatnya produksi mukus jalan
nafas+ sehingga terjadi penyempitan pada jalan nafas dan penumpukan udara diterminal
oleh berbagai ma&am sebab maka akan menimbulkan gangguan seperti gangguan
ventilasi (hipoventilas%+ gangguan difusi.
.ada stadium permulaan mukosa pu&at+terdapat edema dan sekret bertambah.
Lumen bronkus menyempit akibat spasme. <erlihat kongesti pembuluh darah+ infiltrasi
sel eosinofil dalam sekret didalam lumen saluran nafas. ;ika serangan terjadi dan lama
atau menahun akan terlihat deskuamasi (mengelupas% epitel+ penebalan membran
hialin. 6ehingga terjadi penyempitan jalan nafas dan hiperaktif dengan respon terhadap
bahan iritasi dan stimulasi lain.
Dengan adanya bahan iritasi dan alergen otot'otot bronkus menjadi spasme dan
7at antigen tubuh mun&ul (2g. :% dengan adanya alergi. 2g. : pada reseptor sel mast
yang menyebabkan pengeluaran histamin dan 7at mediator lainnya. 1ediator tersebut
akan memberikan gejala asma.
8lien yang mengalami asma mudah untuk inhalasi dan sukar dalam ekshalasi
karena edema pada jalan nafas. Dan ini menyebabkan hiperinflasi pada alveoli dan
perubahan pertukaran gas. ;alan nafas menjadi obstruksi yang kemudian tidak adekuat
ventilasi dan saturasi oksigen+ sehingga terjadi penurunan .@2 (hipoksia%. 6elama
serangan asma -@2 tertahan dengan meningkatnya resistensi jalan nafas selam
ekspirasi+ dan menyebabkan asidosis respiratori dan hiper&apnea. 8emudian sistem
pernafasn akan mengadakan kompensasi dengan meningkatkan pernafasan
(ta&hypnea%. 8ompensasi tersebut menimbulkan hiperventilasi dapat menurunkan
kadar -@2 dalam darah (hipo&apnea%. (www.google.&om%
#O$ AS%A
2ntrinsik :kstrinsik ,abungan
5espon radang
2nflamasi saluran nafas
8erusakan epitel 1ekanisme neurologist @tot polos
6aluran nafas
3ronkokonstriksi 5espon para simpatis 9ipertrofi otot
9iperaktivitas saluran nafas
6pasme otot bronkus 6umbatan mu&us :dema 2nflamasi
/sekresi dinding bronkus
Alveolus tertutup mu&us @bstruksi saluran nafas
4entilasi menurun .enyempitan saluran nafas
9ipoksemia 5etensi -@2 Cdara tersumbat 1ual+muntah 3atuk/sesak
Dlm waktu lama 9iperventilasi 9iperkapnia 4olume residu AnoreBia 1k!bersihan
1eningkat jln nafas
Asidosis menurun .embuangan Asidosis Dispnea 1k! gangguan nutrisi
-@2 meningkat respiratori kurang dari kebutuhan
.enggunaan <ubuh
9iperkapnia .-@2 menurun otot bantu nafas
1k!.ola nafas tidak efektif
,agal nafas Alkalosis respirasi 8elemahan
1k! 8erusakan pertukaran 1k!2ntoleransi aktivitas
gas
&. Sta'i(m Asma !
(. stadium 2
waktu terjadinya edema dinding bron&hus+ batuk paroksimal karena iritasi dan
batuk kering+ sputum yang kental dan mengumpul merupakan benda asing yang
merangsang batuk .
2. 6tadium 22
6ekresi bron&hus bertambah batuk dengan dahak jernih dan berbusa pada
stadium ini. 1ulai terasa sesak nafas berusaha bernafas lebih dalam+ ekspirasi
memanjang dan ada whe7ing + otot nafas tambah turun bekerja terdapat retraksi
supra sternal epigastrium.
. 6tadium 222
@bstruksi / spasme bron&hus lebih berat. Aliran darah sangat sedikit sehingga
suara nafas hampir tigdak terdengar+ stadium ini sangat berbahaya karena sering
disangka ada perbaikan pernafasan dangkal tidak teratur dan frekuensi nafas
menjadi tinggi
). Jenis*Jenis Asma
Asma sering di&irikan sebagai alergi+ idiopatik+ nonalergi+ atau gabungan
a. Asma Alergik
Disebabkan oleh alergen'alergen yang dikenal misalnya serbuk sari+ binatang+
makanan dan jamur%. 8ebanyakan alergi terdapat diudara dan musiman. .asien
dengan asma alergi biasanya mempunyai riwayat keluarga yang alergi dan riwayat
medis masa lalu atau rhinitis alergik
b. Asma 2diopatik atau nonalergik
<idak berhubungan dengan alergen spesifik. 0aktor'faktor seperti infeksi traktus
respiratorius+ latihan+ emosi dan polutan lingkungan dapat men&etuskan serangan.
3eberapa agen farmakologi seperti aspirin dan agen anti infalasi nonsteroid lain.
.ewarna rambut+ antagonis+ beta'adrenergik dan agen sulfite (pengawet makanan%
juga mungkin menjadi faktor.
&. Asma ,abungan
Adalah bentuk asma yang paling umum. Asma ini mempunyai karakteristik dari
bentuk alergik maupun idiopotik atau nonalergik.
Dengan mengetahui gambaran klinis asma pada anak+ maka dapat dilihat luas
permasalahan dan seberapa jauh perlu dikerjakan upaya untuk men&egah serangan
asma.
.embagian asma menurut .helan+dkk (()D% adalah !
2. Asma episodik yang jarang
3iasanya terdapat pada anak pada umur '* tahun. 6erangan umumnya di&etuskan
oleh infeksi virus saluran nafas bagian atas. ,ejala'gejala yang timbul lebih
menonjol pada malam hari+ menggigil dan batuk.
22. Asma episodik sering
6erangan pertama terjadi pada umur '$ tahun. .ada permulaan serangan
berhubungan dengan infeksi saluran nafas akut. .ada umur $'* tahun dapat terjadi
serangan tanda infeksi yang jelas. 3iasang orang tua menghubungkannya dengan
perubahan udara+ adanya allergen+ aktifitas fisik dan stress.
222. Asma kronik
.ada umur $ = * tahun akan lebih jelas terjadinya obstruksi saluran nafas yang
persisten dan hampir selalu terdapat mengi setiap hari. Aktifitas fisik setiap hari
menyebabkan mengi.
.ada umur dewasa muda $0A fsti golongan ini tetap menderita asma persisten
/sering. ;arang yang betul'betul bebas mengi pada umur dewasa muda. .ada
pemeriksaan fisik dapat terjadi perubahan bentuk thoraks seperti dada burung.
.ada golong ini terdapat gangguan pertumbuhan yaitu bertubuh ke&il.
+. %anifestasi ,linis
a. Whe7ing
(%. Dyspnea dengan lama ekspirasi ! penggunaan otot0otot asesori
pernafasan+ &uping hidung
2%. 3atuk kering ! karena sekret kental dan lumen jalan nafas sempit.
b. 6ianosis
&. ,elisah
d. Eyeri abdomen terhadap aktifitas+ makan+ bermain+ berjalan+ bahkan berbi&ara
e. 8e&emasan
f. 6erangan terjadi se&ara tiba'tiba
g. 6esak nafas
h. Eyeri pada dada
i. Anoreksia
j. .ernafasan ! &uping hidung+ nafas &epat dan dalam
(www.google.&om%
-. ,om.li/asi
a. ,agal nafas
b. 0raktur iga
&. Ateletaksis
d. .neumothoraks
8erja pernafasan meningkat+ kebutuhan @2 meningkat. @rang asma tidak
sanggup memenuhi kebutuhan @2 yang sangat tinggi yang dibutuhkan untuk
bernafas untuk melawan spasme'spasme bronkhiolus+ pembengkakana bronkhiolus
dan mukus yang kental.. situasi ini dapat menimbulkan pneumothoraks akibat
besarnya tekanan untuk melakukan ventilasi
e. 8ematian
(wwww.google.&om%
0. Penatala/sanaan
.en&egahan !
a. 1enghindari penyebab asma
b. 3anyak makanan yang bergi7i
&. 2stirahat yang &ukup
d. 9indari stress
e. .eriksa kesehatan se&ara teratur
f. @bat'obatan (www.google.&om
.engobatan !
(. 3ron&hodilator
Adrenalin+ epetrin+ terbutallin+ fenotiron
2. Anti kolinergin
2ptropiem bromit (atrovont%
. 8ortikosteroid
.retrison+ hidrokortison+ orodeBon
". 1ukolitin
3.9+ @39+ bisolvon+ mu&apoel+ dan banyak minumair putih
.emeriksaan Dignostik !
(. sinar F (5onsen thorak%
<erlihat adanya hiperinflasi paru'paru difragma mendatar.
2. tes fungsi paru
Ditemukan dyspnea+ volume residu meningkat+ dan adanya obstruksi atau retriksi
dijalan nafas
. ,DA
.@2 menurun
.-@2 meningkat
.9 menurun
:osinofil meningkat
". 6putum (labotratorium%
1enentukan adanya infeksi biasanya pada asma tanpa disertai infeksi.
(www.google.&om%
ASU1AN ,EPERA#ATAN PA2A PASIEN AS%A
I. PEN3,AJIAN
(. 2dentitas klien
2. .engkajian Awal
A G 3iasanya ditemukan sekret dijalan nafas+ 3ronkospasme
3 G 3iasanya terjadi retraksi iga pernafasan+ &epat+ nafas &uping hidung+ nafas
sesak
- G 3iasanya denyut nadi meningkat+ sianosis
D G <ingkat kesadaran biasanya kesadaran klien &omposmentis kooperatif
. 5iwayat kesehatan
a. 5iwayat kesehatan dahulu
3iasanya klien pernah menderita penyakit asma atau alergi dan serangan asma
yang lalu+ dan masalah kesehatan spesifik (pernafasan%
b. 5iwayat kesehatan sekarang
3iasanya klien sesak nafas+ pernafasan &epat dan pendek+ bunyi nafas
whee7ing+ pernafasan &uping hidung+ batuk'batuk+ adanya sekret / sputum+
kelemahan/ keletihan+ tidak ada nafsu makan+ mual dan muntah+ dada terasa
tertekan+ sesak setelah melakukan aktivitas/ ketidak mampuan melakukan
aktivitas+ sesak nafas karena reaksi alergi / sensitif terhadap 7at
&. 5iwayat kesehatan keluarga
3iasanya ada anggota keluarga yang mengalami penyakit yang sama dengan
klien.
". .emeriksaan fisik
a. Aktivitas / istirahat
,ejala !
8eletihan+ kelelahan
8etidakmampuan untuk melakukan aktivitas sehari'hari karena sulit
bernafas
8etikmampuan untuk tidur perlu tidur dalam posisi semi foewler
Dispnea
b. 1akanan dan &airan
,ejala !
1ual / muntah
Eafsu makan menurun
8etidak mampuan untuk makan
&. .ernafasan
,ejala !
Eafas pendek+ dada rasa tertekan dan ketidak mampuan untuk bernafas/
sesak nafas
3atuk dengan produksi sputum
<anda !
.ernafasna biasanya &epat+ fase ekspirasi biasanya memanjang
.enggunaan otot bantu pernafasan+ pernafasan &uping hidung
3unyi nafas mengi sepanjang area paru pada ekspirasi dan kemungkinan
selama inspirasi berlanjut sampai penurunan/ tidak adanya bunyi nafas
d. 8ardiovaskuler!
<akikardi
e. Eeurologis
-emas dan sulit tidur
f. 1uskoloskeletal
2ntoleransi aktivitas
g. 2ntegumen
6ianosis
h. 8eamanan
,ejala !
5iwayat reaksi alergi / sensitif terhadap 7at
II. 2IA3NOSA ,EPERA#ATAN
(. bersihan jalan nafas tidak efektif b/d peningkatan produksi
sekret/ sputum
2. ,angguan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
b / d intake yang tak adekuat
. intoleransi aktifitas b / d kelemahan fisik
". kerusakan pertukaran gas b / d gangguan suplay @2
III. INTER4ENSI
(. bersihan jalan nafas tidak efektif b/d peningkatan produksi
sekret/sputum
<ujuan ! bersihan jalan nafas kembali efektif
Dengan kriteria hasil !
6esak nafas berkurang/ hilang
3atuk berkurang / hilang
8lien dapat mengeluarkan sputum/ sekret
Whee7ing berkurang / hilang
<<4 dalam batas normal dan keadaan umum baik
2ntervensi !
a. Auskultasi bunyi nafas+ &atat adanya bunyi nafas+whe7ing
5/ ! 6ebagai sumber data adanya perubahan sebelum dan sesudah perawatan
diberikan
b. 3erikan posisi yang aman untuk klien misalanya posisi semi fowler
5/! 1engembangkan ekspansi paru
&. 3antu / ajarkan klien untuk latihan nafas dalam dan batuk efektif
5/ ! 1embantu membersihkan mukus dari paru dan nafas dalam memperbaiki
oksigenasi
d. Lakukan fisioterapi
5/ ! membantu pengeluaran sekresi+ meningkatkan ekspansi paru
e. 3erikan air hangat
5/ ! mengen&erkan sekret yang ada dijalan nafas
f. 8olaborasi
Lakukan su&tion jika perlu
5/ ! membantu mengeluarkan sekret yang tidak dapat dikeluarkan oleh klien.
3erikan bron&hodilator sesuai indikasi
5/ ! @tot pernafasan menjadi relaks dan steroid mengurangi inflamasi
2. ,angguan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
b / d intake yang tak adekuat
<ujuan ! 8ebutuhan nutrisi dapat terpenuhi
8riteria hasil !
8eadaan umum baik
1ukosa bibir lembab
Eafsu makan meningkat
<estur kulit baik
8lien menghabiskan porsi
makan yang disediakan
3erat badan dalam ideal
2ntervensi !
a. 8aji status nutrisi klien (testur kulit+rambut+ konjungtiva%
5/ ! 1enentukan dan membantu dalam intervensi selanjutnya
b. ;elaskan pada klien tentang pentinganya makanan untuk kehidupan dan
penyembuhan penyakitnya
5! 8lien termotivasi untuk menghabiskan makanan yang diberikan
&. <imbang dan berat badan
5/ ! penurunan berat badan yang signifikan merupakan indikator kurangnya nutrisi
d. Anjurkan klien minum air hangat saat makan
5/ ! Air hangat dapat mengurangi mual
e. 3erikan makanan dalam kondisi hangat
5! 1eransang nafsu makanan klien
f. Anjurkan klien makan sedikit =sedikit tapi sering
5/ ! 1akanan ke&il tapi sering menyediakan energi yang dibutuhkan+ lambung tidak
terlalu penuh+ sehingga memberikan kesempatan untuk penyerapan makanan
g. .erhatikan kebersihan mulut klien
5! 1eningkatkan motivasi untuk makan
h. 8olaborasi !
-onsul dengan tim gi7i / tim mendukung nutrisi
5/ ! 1enentukan kalori klien dan kebutuhan nutrisi dalam pembatasan
3erikan obat sesuai indikasi seperti antiemetik
5/ ! Cntuk menghilangkan mual / muntah
. intoleransi aktifitas b / d kelemahan fisik
<ujuan ! intoleransi aktifitas daat teratasi
kriteria hasil !
keadaan umum klien baik
badan tidak lemah
klien dapat beraktifas se&ara mandiri
2ntervensi!
a. Anjurkan klien untuk mengerakan kaki+jari'jari kaki dan tangan
5/! 8urang gerakan dapat menunjukan masalah saraf brakial inteskostal+dan
dapat menggangu sirkulasi
b. :valuasi respon klien terhadap aktivitas. -atat laporan dyspnea
peningkatan kelemahan/ keletihan dan perubahan <<4 selama dan setelah
aktivitas
5/ ! 1enetapkan kebutuhan/kemampuan klien dan memudahkan pilihan
intervensi
&. ;elaskan pentingnya istirahat dalam ren&ana pengobatan dan
perlunya keseimbangan aktivitas dan istirahat
5/ ! <irah baring dipertahankan selama fase akut untuk menurunkan kebutuhan
metabolik+ menghemat energi untuk penyembuhan
d. 3antu klien memilih posisi yang nyaman untuk istirahat dan tidur
5/! 8lien mungkin nyaman dengan kepala tinggi atau menunduk kedepan meja
atau bantal
e. 3antu aktivitas keperawatan diri yang diperlukan. 3erikan kemajuan
peningkatan aktivitas selama fase penyembuhan
5/! 1eminimalkan kelelahan dan membantu keseimbangan suplay dan
kebutuhan oksigen.
f. 3erikan lingkungan tenang dan batasi pengunjung selama fase akut
sesuai indikasi
5/! 1enurunkan stress dan rangsangan berlebihan dan meningkatkan istirahat
g. 8olaborasi dalam pemberian @2
5/! 1enambah kekurangan oksigenasi atau mengurangi sesak nafas
I4. I%P5E%ENTASI
6etelah ren&ana keperawatan disususn dengan sistematik selanjutnya ren&ana
keperawatan tersebut diterapkan dalam bentuk kegitan yang nyata dan terpadu guna
memenuhi kebutuhan dan men&apai tujuan yang diharapkan.
4. E4A5UASI
Akhir dari proses keperawatan adalah ketentuan hasil yang diharapkan terhadap
prilaku dan sejauhmana masalah klien dapat diatasi. Disamping itu perawat juga
melakukan umpan balik atau pengkajian ulang jika tujuan yang ditetapkan belum
berhasil atau belum teratasi.

También podría gustarte