Está en la página 1de 11

Tanggal : 4 Oktober 2001

Dosen : Joni Haryanto, S.Kp


ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN KEGAWAT DARURATAN
SISTEM KARDIOVASKULER AKIBAT DISRITMIA DAN GANGGUAN
KONDUKSI
Pendahuluan
Stimulasi irama jantung bermula dari nodus SA di dinding atrium kanan dekat muara
vena kava superior. Menyebar seluruh dinding atrium dan sampai ke nodus AV
terletak di dasar atrium kanan diatas katup trikuspidalis. Stimulasi diteruskan melalui
berkas his dan membagi 2 jaras menuju miokard ventrikel melalui serat purkinje.
Depolarisasi miokard atrium digambarkan sebagai gelombang P pada EK dan
perlambatan di nodus AV terrekam sebagai interval P!. Depolarisasi miokard
ventrikel digambarkan sebagai gelombang "!S dan disusul proses repolarisasi kedua
ventrikel terrekam sebagai gelombang #.
Disritmia dapat diketahui dari gambaran irama dan morfologi EKG.
Pada akhir perkuliahan ini diharapkan mahasis$a adakan dapat %
&. Menjelaskan pengertian disritmia dan gangguan konduksi.
2. Menyebutkan klasi'ikasi disritmia.
(. Menjelaskan penanggulangan kega$at daruratan jantung )disritmia*.
+. Merumuskan diagnosa kepera$atan klien dengan disritmia.
,. Menyusun ren-ana kepera$atan klien dengan disritmia.
Pengertian
Disritmia adalah suatu kelainan ireguler dari denyut jantung yang disebabkan oleh
pembentukan impuls yang abnormal dan kelainan konduksi impuls atau keduanya.
Aritmia sinus
#anpa disertai bradikardia sinus.
angguan struktur ta-hi-ardia sinus
.antung prematur arterial
Ventri-ular beats
Disritmia ta-hiaritmia / SV#
0ibrilasi ventrikel.
Kelainan organik 0lutter
Struktur jantung 'ibrilasi atrial
AV blo-k derajat & 1 (
Kega!at daruratan "antung
DOKUM! : SU"H#! $S%K &K U!#%' SU'#"#(#
#!)K#T#! %%%
1
Tanggal : 4 Oktober 2001
Dosen : Joni Haryanto, S.Kp
# Ta$iarit%ia & SVT
Supraventrikular #akiaritmia terjadi karena adanya 'aktor reentri impuls pada SA
node / atrium. #ekan karotid 1 manuver valsava dapat memperlambat denyut
jantung.
SV# dapat diketahui dengan perubahan gelombang P%
,2 3 terjadi gel. P menghilang 1 terbenam dalam "!S atau retrograde
gelombang.
&2 4 (2 3 terjadi anterograde atau polimor' gel. P5 reentri pada AV node.
, 4 &2 3 terdapat reentri SA node yaitu intra arterial reentri yang ditandai
dengan gelombang p anterograde.
Sisanya adalah intra aterial reentri ditandai dengan bi'asik gelombang P.
' (i)rila*i +entri$uler
Adalah sebagian depolarisasi ventrikel yang tidak e'ekti'5 -epat5 tak teratur. 6ni
terjadi karena iskemik5 in'ark miokard5 manipulasi kateter dan karena sengatan
listrik. Disritmia ventrikel merupakan permulaan dari 'ibrilasi ventrikel. 0ibrilasi
ventrikel ditandai dengan perpanjangan interval " 4 # dan 7! &,2 4 2222 8 /
menit atau bahkan lebih. 0ibrilasi ventrikel merupakan penyebab kematian tiba4
tiba bila resusitasi tidak dilakukan segera.
, (lutter
Sering dikenal dengan 'lutter arterial karena 'lutter ventrikel biasanya mengikuti
setengahnya seperti perbandingan 2 % &. ( % & 1 + % &. 0lutter merupakan irama
ektopik atrium -epat dengan 'rekuensi 2,2 4 (,2 8 / menit. 0rekuensi -epat
menimbulkan gelombang EK seperti gigi gergaji atau pi-ket 'en-e. elombang
'lutter se-ara parsial tersembunyi didalam "!S atau gelombang #. penyebab
'lutter adalah jantung koroner5 -or4pulmonarle dan jantung reumatik. .ika
'rekuensi ventrikel -epat5 dilakukan masase sinus karotid )stimulasi / manuver
vagal* yang akan meningkatkan derajat blo-k AV.
- (i)rila*i aterial
Sebagai gangguan irama ektopik atrium yang -epat dengan 'rekuensi atrium +22 4
9,2 8 / menit. !espon ventrikuler biasanya &+2 4 &:2 8 / menit atau tergantung
kondisi AV jun-tion. Penyebabnya adalah ;705 !7D5 Post op jantung terbuka
dengan kelainan paru5 penyakit otot atrium dan distensi atrium dengan penyakit
nodus sinus. 0ibrilasi menyebabkan ;< berkurang dimana 7! -epat
mengakibatkan berkurangnya pengisian ventrikel dan hilangnya e'ekti'itas
DOKUM! : SU"H#! $S%K &K U!#%' SU'#"#(#
#!)K#T#! %%%
2
Tanggal : 4 Oktober 2001
Dosen : Joni Haryanto, S.Kp
kontraksi atrium.
. AV Bl/0$ dera"at # *a%1ai ,
7eart blo-k merupakan suatu keadaan gangguan konduksi di AV node dan
interval P! adalah $aktu yang dibutuhkan oleh impuls listrik untuk menjalar dari
atrium ke AV node 4 bundle his 4 -abang ventrikel. 6nterval P! normal berkisar
)25&2 4 2522 detik*.
AV Bl/0$ dera"at #
#erjadi perpanjangan interval P! yaitu = 2522 detik sampai 252+ detik5 tetapi
setiap gelombang P masih diikuti kompleks "!S. angguan terjadi pada
konduksi proksimal bundle his yang disebabkan oleh intoksikasi digitalis5
peradangan5 degenerasi dan variasi normal.
Biasanya tidak membutuhkan terapi apa-apa.
AV Bl/0$ dera"at '
Dibagi dalam 2 type yaitu %
a. Mobit> type & ) $en-keba-h blo-k*
?en-keba-h blo-k merupakan perpanjangan interval P! yang progresi'
kegagalan impuls yang intermiten sehingga impuls tidak dapat sampai
ventrikel akhirnya kompleks "!S tidak mun-ul. Mobit> type & ini terjadi
karena blokade impuls di proksimal bundle his oleh karena penekanan
vagal re'lek5 digitalis dan iskemik miokard sampai gangguan
haemodinamik.
b. Mobit> type 2
@aitu merupakan berkurangnya denyut ventrikel )dropped beat* tetapi
interval P! tetap sama. Kekurangan denyut ventrikel bisa tidak teratur dan
blokade terjadi pada distal bundel his. Penyebabnya adalah 6MA5
miokarditis dan degenerati'. Mobit> type 2 sering menimbulkan serangan
sinkope dan membutuhkan pemasangan pa-e maker.
AV Bl/0$ dera"at ,
6ni adalah bentuk blokade jantung yang komplit yaitu tidak adan impuls
atrium yang men-apai ventrikel sehingga ventrikel berdenyut sendiri berasal
dari nodus ventrikel sendiri. ambaran EK memperlihatkan gelombang P
teratur dengan 'rekuensi 92 4 A2 8 / menit5 sedangkan kompleks "!S
mempunyai 'rekuensi +2 4 92 8 / menit. Penyebabnya adalah degenerasi5
6MA5 peradangan5 intoksikasi5 in'ark sering terjadi sementara. Bila blokade
menetap perlu pemasangan pa-e maker permanen. #ype ini dapat
menyebabkan sinkope5 kelelahan5 sesak dan angina pada orang tua karena
DOKUM! : SU"H#! $S%K &K U!#%' SU'#"#(#
#!)K#T#! %%%
*
Tanggal : 4 Oktober 2001
Dosen : Joni Haryanto, S.Kp
gangguan haemodinamik.
K/%1/nen Penangulangan Kega!atdaruratan
&. Komponen luar !S )Pra !S* .
Meliputi ketenagaan.
#ransportasi
Komunikasi
2. Komponen dalam !S )6ntra !S*5 meliputi%
Melakukan resusitasi dan li'e support.
Melakukan re'eral klien sesuai kondisi dan kemampuan.
Penampungan dan penangulangan.
Melakukan komunikasi.
Menangulangi C#rue 1 0alse Emergen-yC baik medi-al / surgi-al.
K/%1/nen 1ra ru%ah *a$it
Dx. Keperawatan:
angguan oksigenasi r/ ;< menurun d.d. sinkope5 sesak5 kelelahan dan
angina.
Renana Keperawatan:
#ujuan % <ksigenasi ke otak baik.
Kriteria % Kesadaran komposmentis
Klien tidak gelisah.
Dapat merespon dengan baik.
<rientasi )pla-e5 person5 time* baik.
!nter"ensi :
Detakkan penderita terlentang dengan alas rata.
Posisi kepala lebih rendah dari anggota badan.
Segera -ari bantuan % a. Mengamankan penderita.
-. hubungi ambulan-e &&E
d. hubungi tim emergen-y !S terdekat.
e. Menertibkan masyarakat.
Bila henti jantung dan napas dilakukan resusitasi.
Pindahkan korban ke motor / ambulan-e5 penderita tetap dalam keadaan
rest.
Pertahankan komunikasi dengan tim emergen-y )-riti-al -are* dengan
DOKUM! : SU"H#! $S%K &K U!#%' SU'#"#(#
#!)K#T#! %%%
4
Tanggal : 4 Oktober 2001
Dosen : Joni Haryanto, S.Kp
mengin'ormasikan keadaan penderita.
K/%1/nen intra ru%ah *a$it
Dx. Keperawatan:
angguan <ksigenasi r/ ;< menurun e-. Supraventrikular takiaritmia dd.
elombang P neg. di lead 665 666 dan AV0 dan takikardia yang diikuti
perubahan gelombang P.
Renana Keperawatan:
#ujuan % <ksigenasi adekuat.
Kriteria % Kesadaran komposmentis.
irama jantung ritmis.
;!# F ( detik.
elombang P dalam batas normal.
<rientasi )pla-e5 person5 time* baik.
P7 ):5(, 4 :5+,*
Pa;<2 )(, mm7g 4 +, mm7g*
BE ) 42mEG/D s/d H2mEG/ D*
Pa<2 )E2 4 &22 mm7g*.
Sa<2 )A, 4 &22 3*
Inter+en*i Ra*i/nal
Th. Keperawatan:
Detakkan posisi terlentang kepala
lebih rendah dari anggota badan.
Berikan oksigen 2 4 + liter / menit
dengan kanula nasal.
Stimulasi vagal dengan masage
karotid.
Dakukan valsaval manuver.
Berikan -airan 'isiologis melalui
6V -ateter.
Darah memba$a <2 akan
menuju daerah yang lebih
rendah karena 'aktor gravitasi.
Mem'asilitasi di'usi se-ara
maksimal dengan tekanan dan
volume <2 yang optimal.
Menstimulasi vagal akan
mendapatkan respon
bradikardia.
Valsaval punya respon
bradikardia ventrikel.
0luid 'isiologis untuk jaga
terjadinya hipotensi dan
program therapi.
DOKUM! : SU"H#! $S%K &K U!#%' SU'#"#(#
#!)K#T#! %%%
+
Tanggal : 4 Oktober 2001
Dosen : Joni Haryanto, S.Kp
Observasi Monitoring:
Pemantauan jantung kontinue
dengan EK
Monitor keadaan haemodinamik
)#D5 7!5 !!5 #*
<bservasi 'ungsi ginjal) jumlah
urine*
#entukan e'ek disritmia )sesak5
kelelahan dan kesadaran*
Evaluasi 'rekuensi5 bentuk dan
kompleksitas gelombang P.
Health Education:
.elaskan klien tentang keadaan
lebih baik dari sebelumnya.
Berikan support / motivasi.
.elaskan pentingnya istirahat / rest.
Kolaborasi:
Pemberian penghilang 'aktor
penyebab.
Pemberian adenosis
Pemberian digitalis / inotropik
)verapamil5 digoksi5 beta bloker*
Mengetahui irama jantung tiap
$aktu sehingga as. Dapat
ditentukan.
Intuk menentukan tindakan
selanjutnya dan ketetapan
#erapi.
Penurunan jumlah berat blood
'lo$ ke renal nurun dan per'usi
menurun.
Intuk menentukan tindakan
yang tepat dan terapi yang
-o-ok sesuai keadaan.
elombang P yang tenggelam
pada "!S / mendahului
gelombang # menunjukan
kera-unan digitalis.
Ketenagan dapat memperbaiki
respon ritme jantung sehingga
e'ek terapi dapat dipantau
se-ara baik.
Dukungan bere'ek kooperati'.
Mengerti tentang rest akan
bere'ek pada penguranagan
beban jantung.
Menghentikan digitalis dapat
memperbaiki ritme.
Adenosi memperlambat
konduksi AV.
Digitalis / inotropik diberikan
pada penyebab iskhemik /
reumatik jantung.
DOKUM! : SU"H#! $S%K &K U!#%' SU'#"#(#
#!)K#T#! %%%
,
Tanggal : 4 Oktober 2001
Dosen : Joni Haryanto, S.Kp
Dx. Keperawatan:
Ansietas r/ an-aman kehidupan e-. Supraventrikular takikardia dd. Klien
merasa akan mati5 jantung berdebar4debar5 denyut ventrikular prematur5
disritmia.
Renana Keperawatan:
#ujuan % Klien tidak -emas )koping e'ekti'*.
Kriteria % Klien per-aya diri
?ajah -erah.
Klien tidak bertanya tentang kematian / bertanya
seperlunya.
Denyut jantung ritmis5 tidak berdebar4debar.
#idak tampak kebingunngan.
Inter+en*i Ra*i/nal
Th/ Keperawatan:
;iptakan hubungan trust
unakan teknik komunikasi yang
terapeutik.
Observasi / monitoring:
Kaji tingkat ke-emasan.
Monitoring vital sign
Amati perilaku non verbal klien.
Health education:
Ajarkan keluarga untuk beri
dukungan
Motivasi mengambilan keputusan
yang tepat.
.elaskan keadaan penyakit klien.
Per-aya mem'asilitasi
kooperati'
Komunikasi yang terapeutik
dapat menimbulkan kepuasan
dan mendukung kesembuhan.
Menentukan tindakan
selanjutnya.
Menentukan tindakan
selanjutnya.
Jon verbar bahavior ad respon
kondisi psikologis.
6nterval keluarga sangat
membantu penurunan
ke-emasan.
Koping e'ekti' dapat
mendukung ter-apainya asuhan
kepera$atan.
#ingkat pengetahuan
menurunkan tingkat ke-emasan.
DOKUM! : SU"H#! $S%K &K U!#%' SU'#"#(#
#!)K#T#! %%%
-
Tanggal : 4 Oktober 2001
Dosen : Joni Haryanto, S.Kp
.elaskan lingkungan ruangan
6D / 6!D
Kolaborasi:
Pemberian sedasi.
Mengetahui keadaan
lingkungan 6D dapat
mem'asilitasi menurunkan rasa
-emas.
Sedtive menurunkan aktivitas
proses respon stimuli.
Dx. Keperawatan:
Kno$ledge de'i-it r/ kurangnya in'ormasi tentang tindakan dd. Klien
bertanya apa yang akan dilakukan pada dirinya serta e'ek tindakan di instalasi
ra$at darurat.
Renana Keperawatan:
#ujuan % mempunyai kemampuan pengetahuan tentang #indakan di
instalasi ra$at darurat.
Kriteria % Klien menggambarkan mengapa diba$a ke 6!D
Klien menggambarkan program tindakan penyakitnya.
Klien menjelaskan kembali ttg. #indakan di 6!D
Inter+en*i Ra*i/nal
Th/ Keperawatan:
Pertahankan hub. #rus
Observasi / monitoring:
Evaluasi pemahaman klien.
Kaji tingkat pengetahuan ttg.
#indakan di 6!D.
;atat semua respon klien.
#anyakan kembali ttg mengapa di
ba$a ke 6!D
Health education:
Dibatkan keluarga dalam proses
penyuluhan.
Beri gambaran seluruh tindakan di
6!D.
Keper-ayaan mem'asilitasi di
terimanya pengetahuan
Menentukan tindakan
selanjutnya
Memudahkan menga$ali
penyuluhan ttg. 6!D.
Membantu menentukan
tindakan yang diberikan.
Mengetahui pengetahuan klien
ttg. Penyakitnya.
Keterlibatan keluarga sangat
mendukung ter-apainya trust.
Meningkatkan pengetahuan ttg.
#indakan di 6!D.
DOKUM! : SU"H#! $S%K &K U!#%' SU'#"#(#
#!)K#T#! %%%
.
Tanggal : 4 Oktober 2001
Dosen : Joni Haryanto, S.Kp
unakan teknik komunikasi yang
sesuai.
Beri gambaran ttg. Keadaan
penyakitnya sampai diba$a ke
6!D.
.elaskan semua tindakan di 6!D
#eknik komunikasi yang tepat
dapat membantu penyembuhan
klien.
Meningkatkan pengetahuan ttg.
Penyakit klien / pasien.
Pemantapan akan menguatkan
daya ingat klien ttg. #indakan di
6!D.
Dx. Keperawatan:
angguan oksigenasi r/ ;< menurun e-. 0ibrilasi ventrikuler dd. #akikardia
ventrikel yang aritmia5 denyut ventrikuler prematur5 EK terjadi 'enomena !
on #
Renana Keperawatan:
#ujuan % oksigenasi adekuat.
Kriteria % Komposmentis
6rama jantung ritmis.
;!# F ( detik.
el. "!S 1 # dalam batas normal.
<rientasi )pla-e5 person5 time * baik
Intervensi:
#h. Kepera$atan%
Detakkan posisi terlentang kepala lebih rendah dari anggota badan.
Berikan oksigen 2 4 + liter / menit dengan kanula nasal.
Berikan -airan 'isiologis melalui 6V -ateter.
<bservasi / monitoring%
Pemantauan jantung kontinue dengan EK.
Monitor keadaan hemodinamik )#D5 7!5 !!5 #*
<bservasi 'ungsi ginjal )jumlah urine*
#entukan e'ek disritmia )sesak5 kelelahan dan kesadaran*
Evaluasi 'enomena ! on #
7ealth edu-ation %
.elaskan klien tentang keadaan lebih baik dari sebelumnya.
Berikan support / motivasi.
DOKUM! : SU"H#! $S%K &K U!#%' SU'#"#(#
#!)K#T#! %%%
/
Tanggal : 4 Oktober 2001
Dosen : Joni Haryanto, S.Kp
.elaskan pentingnya istirahat / rest.
Kolaborasi %
Pemberian penghilang 'aktor penyebab.
Pemberian lidokain dengan prokainamid )bila akut*
Pemberian agen antiaritmia untuk terapi kronis Guinidin dan amiodoran.
.ika kalium serum rendah dapat dikoreksi pemberian kalium.
.ika disritmia karena intoksikasi digitalis. Digitalis dapat dihentikan akan
memperbaiki keadaan.
Dx. Keperawatan:
angguan oksigenasi r/ ;< menurun e-. 0lutter atrial dd. 0rekuensi atrium
-epat diikuti ventrikel
Dx. Keperawatan:
angguan oksigenasi r/ per'usi tidak adekuat5 penurunan -urah jantung e-.
0ibrilasi atrial
Dx. Keperawatan:
angguan oksigenasi r/ per'usi jaringan tidak adekuat5 penurunan -urah
jantung e-. AV Blo-k derajat & 1 (
POTENSIAL AKSI OTOT 2ANTUNG
.antung merupakan organ penting dengan mempunyai sepesialisasi ototnya5 yaitu%
Eksitasi sendiri.
Durasi dari potensial aksi lebih lama &22 mt.
Periode kekerasan otot lebih lama.
Kontraksi selalu lebih kuat dan -epat.
<tot jantung saling berkaitan )gap jun-tion*
Dalam eksitasi mengakibatkan otot mampu memendek5 menebal dan memberikan
desakan pada ruang jantung sehingga darah dipompakan ke seluruh tubuh ,222
ml/mt.
Peran A-tin 1 miosin 'ilamen%
A-tin su/ mol protein berbentuk buah pir dengan diameter + nm.
Myosin su/ mol protein bentuk memanjang ) &92 nm* mempunyai kepala di
DOKUM! : SU"H#! $S%K &K U!#%' SU'#"#(#
#!)K#T#! %%%
10
Tanggal : 4 Oktober 2001
Dosen : Joni Haryanto, S.Kp
ujungnya disebut myosin head.
Energy -ontra-tion.
A#P ADP H Phosphate H Energy
&. !elaKed Mus-le myopsin head mengambil energi
2. Atta-hment dengan penambahan ;a H H ions energi dihubungkan
ke a-tin.
(. Po$er stroke interaksi a-tin H myosin mengakibatkan pembebasan
energi
+. !igor kompleK tidak adanya A#P.
,. !elease myosin head mulai mengambil energi dan otot jadi
lunak
DOKUM! : SU"H#! $S%K &K U!#%' SU'#"#(#
#!)K#T#! %%%
11

También podría gustarte