Está en la página 1de 10

1

BAB 3
ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS JIWA MASYARAKAT

1.1 Pengkajian Keperawatan
1.1.1 Data Inti (Core)
1. Riwayat :
a. Usia penderita:
Anak : 15 20 tahun
Orang tua : 32 tahun
b. Jenis ganguan jiwa yang pernah diderita: gangguan konsep diri: harga diri
rendah, memandang dirinya tidak sebaik teman-temannya di sekolah.
c. Riwayat trauma : takut yang berlebihan
d. Konflik : penganiayaan
2. Demografi
a. Vital statistik:
Kelurahan Patimuan terletak di Kecamatan Patimuan, Kabupaten Cilacap.
Kelurahan Patimuan berbatasan langsung dengan 4 Kelurahan. Sebelah
utara berbatasan dengan Kelurahan purwodadi, sebelah Selatan berbatasan
dengan Kelurahan cinyawang, sebelah timur berbatasan dengan Kelurahan
sidamukti, dan sebelah barat berbatasan dengan Kelurahan Maos. Kelurahan
Patimuan terdapat 5 RW, dan setiap RW ada 5 RT, dan setiap RT terdapat
28 Kepala Keluarga.
b. Agama : Islam
c. Budaya : Jawa
3. Data Delapan subsistem
a. Lingkungan fisik
Kualitas udara di Kelurahan Patimuan cukup bersih tidak ada polusi udara,
karena Kelurahan tersebut masih banyak terdapat pohon-pohon rindang. Di
Kelurahan Patimuan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari memakai air
sumur jadi selama pohon-pohon itu masih mampu menampung air,
ketersediaan air bersih akan terpenuhi.
2

Tingkat kebisingan di Kelurahan Patimuan masih diambang batas normal,
karena di Kelurahan tersebut tidak terdapat pabrik ataupun industri. Selain
itu kendaraan bermotor yang bisa menjadi sumber kebisingan juga jarang
berlalu-lalang di Kelurahan tersebut, karena warga di Kelurahan Patimuan
lebih banyak menggunakan sepeda untuk beraktifitas sehari-hari.
Jarak antar rumah di Kelurahan Patimuan sangan dekat, hampir tak ada
pagar pembatas untuk tiap-tiap rumah. Kepadatan penduduk di Kelurahan
Patimuan sangat padat. Faktor pengganggu seperti hewan buas ataupun
hewan pemangsa tidak ada. Sebagian besar pendidikan warga masyarakat
Kelurahan Patimuan lulusan SD, urutan yang kedua lulusan SMP dan
sisanya lulusan SMA. Untuk yang sekolah sampai sarjana masih bisa di
hitung dengan jari. Sarana pendidikan belum begitu terpenuhi, apalagi
terkait sarana pendidikan jiwa, belum ada. Terkait sarana pendidikan formal
terdapat 5 SD di Kelurahan Patimuan, untuk sekolah SMP ada satu dan
SMA juga ada satu.
b. Keamanan & transportasi
Petugas keamanan di Kelurahan Patimuan sistemnya digilir. Jadi setiap
malam ronda yang terpusat di pos kamling kemudian keliling Kelurahan,
untuk pembagian jadwalnya diatur oleh penanggung jawab keamanan di
Kelurahan tersebut. Setiap malam ada 2 orang yang bertugas.
Sarana tranportasi yang biasa digunakan adalah sepeda onthel dan
sebagian kecil menggunakan motor sebagai alat transportasinya. Tidak
jarang orang bepergian ke kota harus jalan kaki dahulu keluar Kelurahan,
setelah itu naik angkot atau kendaraan umum lainnya. Untuk keamanan
transportasi sendiri masih terjaga, selain karena ada jadwal pos kamling
setiap malam, warga Kelurahan Patimuan orangnya lebih bangga dengan
barang-barangnya sendiri. Jadi untuk situasi keamanan lingkungan masih
terjaga. Tidak ada pencurian, perampokan, perkosaan apalagi perkelahian
antar warga. Kelurahan Patimuan walaupun sebagian besar tingkat
penghasilan warganya tergolong menengah kebawah, namun mereka bangga
dengan hasil yang halal, untuk pencurian atau perampokan jarang terjadi.
3

Keamanan di jalan bisa dipastikan kurang terpenuhi, selain karena jalannya
apabila hujan licin, dan apabila musim kemarau berdebu. Jadi untuk
keamanan di jalan kurang terjaga, masih ada yang terjatuh gara-gara selip
ataupun senggolan karena sempitnya gang masuk di Kelurahan tersebut.
c. Petugas di jalan raya
Petugas dijalan raya di dekat Kelurahan Patimuan sudah bekerja seoptimal
mungkin. Kecelakaan juga jarang terjadi, karena polisi yang bertugas di lalu
lintas mewajibkan setiap pengendara sepeda motor memakai helm, dan
untuk pengendara mobil wajib memakai sabuk pengaman. Jadi walaupun di
jalan raya ramai dengan kendaraan, kecelakaan bisa di minimalisir.
Antara Kelurahan Patimuan dengan Kelurahan sebelah dihubungkan dengan
jembatan penyeberangan. Jembatan tersebut terbuat dari bahan bangunan.
Jadi untuk keamanan sudah terpenuhi. Tidak ikut hanyut terbawa sungai,
kalaupun itu hujan deras.
d. Politik & pemerintahan
Pemerintah daerah (Pemda) setempat kurang tanggap dengan kejadian
gangguan jiwa di masyarakat. Pemda masih fokus dengan masalah-masalah
yang sifatnya medis, misalnya demam berdarah, diare, kusta, terkait
program imunisasi lengkap. Gangguan jiwa masyarakat belum mendapatkan
perhatian khusus. Skrining warga dengan gangguan jiwa juga belum pernah
dilakukan. Aturan pemda tentang jiwa di masyarakat sudah ada, tetapi
dalam prakteknya keluarga pasien yang berinisiatif membawanya berobat ke
pelayanan pengobatan terkait. Perlindungan warga dari pasien jiwa juga
kurang optimal. Stigma negatif untuk orang dengan gangguan jiwa masih
melekat dalam kehidupan warga Kelurahan Patimuan.
Situasi politik di Kelurahan Patimuan juga kurang terlihat. Pemerintah
setempat lebih tertarik membiayai pemenuhan sarana dan prasarana di
Kelurahan Patimuan, bukan tertarik di kesehatannya, lebih-lebih tertarik
dengan kesehatan jiwa masyarakat. Jadi pengaruhnya dengan jiwa
masyarakat tidak terdeteksi lebih dini. Banyak orang stress dengan semakin
meningkatnya kebutuhan, tetapi tingkat penghasilan minimal. Yang seperti
itu kurang mendapatkan perhatian dari pemerintah setempat.
4

e. Pelayanan umum dan kesehatan
Akses pelayanan kesehatan jiwa terhadap masyarakat kurang terjangkau.
Ada puskesmas pembantu di Kelurahan Patimuan itupun melayani penyakit
yang umum dimasyarakat seperti flu, batuk, dan panas. Puskesmas di
Kecamatan harus menempuh jarak 10 km untuk mengakses pelayanan
kesehatan tersebut. Kalau mau ke RS harus menempuh jarak 20 km.
Jenis pelayanan kesehatan jiwa yang diberikan adalah belum begitu
berpengaruh dengan masih tingginya tingkat stress warga di Kelurahan
Patimuan. Pelayanan yang biasanya dilakukan adalah memberikan
penyuluhan sederhana terkait steres dan dampaknya jangka panjang.
Dampak pelayanan kesehatan bagi kesehatan jiwa masyarakat bisa
diminimalisir untuk kejadian gannguan jiwa, apalagi yang sampai
mengamuk ataupun merusak prasarana Kelurahan. Jadi deteksi dini jiwa
msyarakat perlu dioptimalkan lagi oleh petugas pelayanan kesehatan
terutama kita sebagai perawat. Tidak menungga ada kasus, tetapi kita harus
peka dengan kejadian walaupun itu baru stress masyarakat.
Jenis pelayanan umum untuk masyarakat adalah kesehatan ibu dan anak,
KB, imunisasi, pelayanan kesehatan untuk masyarakat yang sakit umum,
seperti flu, batuk, panas. Untuk penyakit serius akan di rujuk di RS terdekat.
f. Komunikasi
Komunikasi yang digunakan diwilayah tersebut adalah musyawarah yang
dilakukan antar warga dan pejabat kelurahan, serta setiap informasi yang
ada sering dilakukan melalui masjid yang ada. Media komunikasi yang ada
di masyarakat Patimuan cukup di mengerti oleh warga, namun terhadap
kesehatan jiwa belum begitu berdampak karena masih sedikit media yang
menjelaskan mengenai kesehatan jiwa.
g. Ekonomi
Kondisi ekonomi yang sedang sulit disebagian keluarga di kelurahan
Patimuan, maka kesejahteraan masyarakatnya terbilang masih rendah.
Karena kesejahteraaan ekonomi yang rendah, maka ada sebagian keluarga
yang mengalami sedikit gangguan jiwa seperti seringnya marah-marah pada
anak sehingga anak mengalami gangguan konsep diri. Peluang penghasilan
5

tambahan masyarakat di kelurahan Patimuan ke banyakan warganya adalah
petani, namun karena musim yang sedang mendukung ada juga sebagian
warga menggunakan kendaraan sepeda motornya untuk mengojeg, dan ada
ibu-ibu yang berdagang di depan rumahnya.
Kepadatan kerja masyarakat dan dampak terhadap kesehatan jiwa
masyarakat. Karena kebanyakan warga hanya petani, pada saat musim tidak
mendukung untuk bertani maka sebagian warga beralih ke pekerjaan yang
sama seperti mengojeg, sehingga menyebabkan saingan dan juga
pendapatan yang kurang maka para orang tua sering marah pada anaknya
sebagai pelampiasan kekesalannya terhaap kondisi ekonomi.
h. Rekreasi
Sarana rekreasi yang sering digunakan oleh warga yang ada di kelurahan
Patimuan adalah bermain bersama di lapangan bola setiap sore, dan sering
berkumpul mengobrol di lingkungan rumah. Warga yang ada di kelurahan
Patimuan biasanya melakukan rekreasi di lapangan pada sore hari dan
berkumpul di lingkungan rumah pada saat malam sehabis magrib.
Dampak rekreasi terhdap kesehatan jiwa masyarakat rekreasi yang ada
cukup memberikan dampak positif pada warga, karena semakin terjalinnya
kebersamaan dan rasa peduli antar warga dan sering berdiskusi untuk
mengatasi masalah ekonomi yang sulit sehinga kondisi emosional sebagian
warga yang sering marah dapat di kurangi dengan saling berdiskusi pada
saat berkumpul di lingkungan rumah.

1.2 Diagnosa Keperawatan
Harga diri rendah situasional pada remaja di kelurahan Patimuan
berhubungan dengan Gangguan gambaran diri yang dimanifestasikan dengan
Akibat dimarahi dan diperlakukan kasar sama orang tua.

1.3 Perencanan
1. Tujuan jangka panjang
Koping komunitas di kelurahan Patimuan menjadi efektif dalam menjalani
masalah.
6

2. Tujuan jangka pendek
a. Orangtua di kelurahan patimuan dapat mengatasi stres.
b. Tidak terjadi kekerasan pada remaja di kelurahan patimuan.
c. Remaja di kelurahan patimuan tidak lagi takut dengan orangtuanya.
d. Percaya diri paa remaja di kelurahan patimuan meningkat.
e. Kedekatan orang tua dan remaja menjadi lebih baik.

7

3.3 Implementasi
Dx Tujuan Umum Tujuan Khusus Strategi Rencana Kegiatan Sumber Tempat Waktu
Kriteri
a
Standar Evaluasi Evaluator
. I Setelah dilakukan
tind.keperawatan
selama 3 minggu
diharapkan
orangtua bisa
melakukan
tindakan koping
yang efektif.



Setelah dilakukan
tind. keperawatan
selama 1 minggu:
Warga Kelurahan
Patimuan dapat
membentuk
kelompok kerja
kesehatan jiwa di
desa dan
kelompok
pendukung .
Proses
kelompok
1. Pembentukan
kelompok kerja
kesehatan jiwa di
desa
2. Pembentukan
kelompok
pendukung seperti
kelompok
pengajian,
kelompok diskusi
kesehatan jiwa.
1. Kader
kesehatan
2. Tokoh
masy.
3. Maha
siswa
4. Materi ttg
kesehatan
jiwa

Aula
Kelurahan
Patimuan

Setiap
hari
minggu,
dilakukan
2 kali/
minggu.
Respon
verbal
1. Warga
mengikuti
kelompok kerja
kesehatan jiwa
di desa
2. Warga
mengikuti
kelompok
pengajian
Mahasiswa
Kader
kesehatan

Setelah dilakukan
tind keperawatan
selama 2 minggu
warga kelurahan
patimuan dapat
melakukan
Pedidikan
kesehatan
Jiwa
melalui
Formasi
kepemimp
3. Latihan
kepemimpinan
(mengadakan
training motivasi)
4. Edukasi
(penyuluhan
1. kader
kesehatan
2. Tokoh
masy.
3. Tokoh
Agama
Aula
Kelurahan
Patimuan

Setiap
hari
minggu,
dilakukan
2 kali/ 1
minggu
Respon
verbal
1. Warga
mengikuti
training motivasi
2. Warga bisa
menyebut
bagaimana cara
Mahasiswa
Kader
kesehatan
8

demonstrasi ttg
bagaimana cara
menyelesaikan
suatu masalah
yang baik.
inan tentang
bagaimana cara
memecahkan
masalah)
4. mahasiswa
5. materi
tentang
kesehatan
jiwa
memecahkan
masalah
Setelah dilakukan
tind. keperawatan
selama 3 minggu
warga kelurahan
patimuan dapat
melakukan studi
kasus tentang
masalah yang
sering dihadapi
Pemberda
yaan dan
kemitraan
1. Pembinaan
keluarga sehat dan
anggota keluarga
resiko gang. jiwa
membahas kasus
terkait manajemen
stress dan di
diskusikan.
2. Pembinaan
kelompok &
masy. melalui
kunjungan Perawa
t Puskesmas/
Komunitas
3. Kerjasama LP
dengan Dinas
1. Kader
kesehatan
2. Tokoh
masy.
3. Maha
siswa
4. Materi
tentang
kesehatan
jiwa

Aula
Kelurahan
Patimuan

Setiap
hari
minggu,
dilakukan
2 kali/ 1
minggu
Respon
Psikom
otor





Respon
Afektif
1. Warga aktif
diskusi terkait
kasus yang ada
2. Warga
terkontrol
emosinya
dengan
kelompok
diskusi tersebut
3. Masyarakat
lebih mampu
menghadapi
kemungkinan
masalah yg ada
warga terbuka
wawasan dan
Mahasiswa
Kader
kesehatan
9

Kesehatan
Kabupaten berupa
pengadaan
kegiatan rutin Life
Skill Education
dan LS berupa
pelatihan
kewirausaan dari
Dinas Perikanan.
peluang usaha
untuk perbaikan
ekonominya.
Setelah dilakukan
tind.keperawatan
selama 4 minggu
warga kelurahan
patimuan dapat
melakukan studi
kasus tentang
masalah yang
sering dihadapi
Intervensi
profesiona
l
1. Terapi modalitas
keperawatan
berupa pemberian
teknik relaksasi
nafas dalam.
2. Terapi
komplementer
berupa
manajemen stress
3. Pemberian
bimbingan
keagamaan
4. Perawat
5. Tokoh
masy.
6. Tokoh
agama
7. Maha
siswa


Aula
Kelurahan
Patimuan
Setiap 2
hari
sekali/min
ggu
Respon
verbal
1. Warga merasa
lebih tenang
2. Warga merasa
lebih semangat
3. Warga bisa
mengontrol
emosinya
Mahasiswa
dan kader
kesehatan
10

(spiritual)

También podría gustarte