Fraktur terbuka adalah suatu keadaan darurat dimana memerluka
penanganan yang segera dan tepat unruk mencegah ataupun mengurangi resiko infeksi dan juga agar terjadi penyembuhan tulang dan restorasi fungsi anggota gerak dengan baik. Beberapa hal yang penting untuk dilakukan dalam penanganan fraktur terbuka antara lain operasi yang dilakukan dengan segera, debridemen berulang, stabilisasi fraktur, penutupan kulit dan bone grafting yang dini dan pemberian antibiotic yang berulang. Tahap tahap tatalaksana pada fraktur terbuka Pembersihan luka Pembersihan luka dilakukan dengan cara irigasi dengn cairan NaCl fsiologis secara mekanis untuk mengeluarkan benda asing yang melekat ebridemen !emua jaringan yang kehilangan "askularisasi nya disingkirkn, karena merupakn tempat perkembang biakan bakteri, sehingga diperlukan eksisi secara operasi pada kulit, jaringan sub kutan, lemak, fascia, otot dan frgmen fragmen yang terlepas Tindakan pada fraktur Fraktur dengan luka yang hebat memerlukan traksi skeletal atau reduksi terbuka dengan fksasi eksterna tulang. Fraktur grade # dan $ sebaiknya di fksasi dengan fksasi eksterna. Tindakan didasarkan pada grading %ustilo, &erko' dan Templeman. o %rade ( dan #, dilakukan )*+F ,)pen *eduction +nterna Fi-ation. sebagaimana penanganan pada fraktur tertutup, setelah sebelum nya dilakukan debridemen. o %rade # dan $ dapat dilakukan *eduksi Terbuka dengan Fiksasi Tertutup. *eduksi terbuka dengan alat fksasi eksterna dengan menggunakan kanselosa scre' dengan metilmetakrilat. Penutupan kulit /pabila fraktur terbuka ditangani dalam golden period ,012 jam post trauma. sebaiknya kulit ditutup. Tapi penutupan tidak dilakukan bila penutupan membuat kulit sangat tegang. apat dilakukan split thickness skin graft dan pemasangan drainase. 3uka dapat dibiarkan terbuka, namun tidak lebih dari (4 hari. Pemberian antibiotic Pemberian bertujuan untuk mencegah infeksi. /ntibiotic diberikn sebelum, saat tindakan dan pasca tindkan. 5omplikasi 5omplikasi fraktur terbuka, antara lain Perdarahan, syok septik sampai kematian !epticemia, toksemia karena infeksi piogenik Tetanus %angrene Perdarahan sekunder )steomyelitis kronik elayed union Non union dan malunion 5ekakuan sendi 5omplikasi lain karena penanganan yang terlambat
6ntuk mendiagnosis fraktur terbuka, dapat ditinjau dari anamnesa ,terutama
ri'ayat trauma., pemeriksaan fsik dimana didapatkan adanya hubungan fraktur dengan lingkungan luar yang amat jelas terlihat. &aka dari itu, kita dapat membuat sebuah diagnosis pasti frktur terbuka dari anamnesis m7dan pemeriksaan fsik. Pemeriksaan penunjang berupa foto rontgent, bertujuan untuk memastikan lokasi fraktur. Prognosis Prognosis fraktur terbuka, sangat tergantung dari penanganan yang pasien terima. !emakin cepat penanganan, prognosis pasien makin baik. %olden period untuk penanganan fraktur terbuka berkisar 012 jam. Perlu diperhatikan pula berbagai hal yag mempengaruhi prognosis, antara lain kebersihan luka.