1. Ketidakefektifan bersihan jalan napas a. Defnisi: ketidakmampuan utk membersihkan sekresi atau obstruksi saluran pernapasan guna empertahankan jalan napas yg bersih b. Batasan karakteristik 1) Bunyi napas tambahan (contoh: ronki basah halus,ronki basah kasar) 2) Perubahan irama dan frekuensi pernpasan 3) idak mampu!tidak efektifnya batuk ") #ianosis $) #ulit bersuara %) Penurunan bunyi napas &) 'elisah () )danya sputum c. Faktor yang berubungan 1) *bstruksi jalan napas: spasme jalan napas, pengumpulan sekresi, mukus berlebih, adanya jalan napas buatan, terdapat benda asing, sekresi pada bronki dan eksudat pada al+eoli, 2) -isiologi: disfungsi neuromuskuler, hiperplasia dinding bronkial, PP*., infeksi, asma, alergi jalan napas dan trauma, d. NO 1) !tatus pernapasan: pertukaran gas: #a*2 dalam batas normal, mudah bernapas, tidak ada dispnea!sianosis!gelisah, temuan sinar / dada dalam rentang yang diharapkan, pertukaran 0*2 atau *2 al+eolar untuk memertahankan konsentrasi gas darah arteri, 2) "entilasi: pergerakan udara masuk dan keluar paru ontoh penulisan tujuan berdasar 1ursing *utcome 0lassi2cation: #etelah dilakukan tindakan kepera3atan selama "42" jam, pasien akan: 1) 5empunyai jalan napas paten 2) 6apat mengeluarkan sekret secara efektif 3) 7rama dan frekuensi napas dalam rentang normal ") 5empunyai fungsi paru dalam batas normal $) 5ampu mendiskripsikan rencana untuk pera3atan di rumah e. N# prioritas 1) $engelolaan jalan napas: fasilitas untuk kepatenan jalan udara 2) $engisapan jalan napas: memindahkan sekresi jalan napas dengan memasukkan sebuah kateter penghisap ke dalam jalan napas oral dan atau trakea, %K&#"#&%!: 1) .aji dan dokumentasikan keefektifan pemberian oksigen, pengobatan yang diresepkan dan kaji kecenderungan pada gas darah arteri 2) )uskultasi bagian dada anterior dan posterior untuk mengetahui adanya penurunan atau tidak adanya +entilasi dan adanya bunyi tambahan 3) entukan kebutuhan pengisapan oral dan atau trakea ") Pantau status oksigen pasien dan status hemodinamik (tingkat 5ean )rterial Pressure dan irama jantung) segera sebelum, selama dan setelah pengisapan $) 0atat tipe dan jumlah sekret yang dikumpulkan, P816767.)1 919. P)#781!.8:9);'): %) <elaskan pengunaan peralatan pendukung dengan benar (misalnya oksigen, pengisapan, spirometer, inhaler) &) 7nformasikan kepada pasien dan keluarga bah3a merokok merupakan kegiatan yang dilarang di dalam ruang pera3atan () 7nstruksikan kepada pasien dan keluarga dalam rencana pera3atan di rumah (misal pengobatan, hidrasi, nebulisasi, peralatan, drainase postural, tanda dan gejala komplikasi) =) 7nstruksikan kepada pasien tentang batuk efektif dan teknik napas dalam untuk memudahkan keluarnya sekresi 1>) )jarkan untuk mencatat dan mencermati perubahan pada sputum seperti: 3arna, karakter, jumlah dan bau 11) )jarkan pada pasien atau keluarga bagaimana cara melakukan pengisapan sesuai denan kebutuhan, ).7?7)# .*:)B*;)#7 12) .onsultasikan dengan dokter atau ahli pernapasan tentang kebutuhan untuk perkusi dan atau alat pendukung 13) Berikan oksigen yang telah dihumidi2kasi sesuai protap 1") Bantu dengan memberikan aerosol, nebuli@er dan pera3atan paru lain sesuai kebijakan institusi 1$) Beritahu dokter ketika analisa gas darah arteri abnormal ).7?7)# :)71 1%) )njurkan akti+itas 2sik untuk meningkatkan pergerakan sekresi 1&) :akukan ambulasi tiap dua jam jika pasien mampu 1() 7nformasikan kepada pasien sebelum memulai prosedur untuk menurunkan kecemasan dan peningkatan kontrol diri, 1=) Pertahankan keadekuatan hidrasi untuk menurunkan +iskositas sekret
'. Ketidakefektifan pola napas a. Defnisi: inspirasi dan atau ekspirasi yang tidak memberi +entilasi yang adekuat, b. Batasan karakteristik 1) Pasien mengeluh sesak napas atau napas pendekApendek 2) Perubahan gerakan dada 3) Penurunan tekanan inspirasi !ekspirasi ") Penurunan kapasitas +ital paru $) 1apas dalam %) Peningkatan diameter anteriorAposterior paru &) 1apas cuping hidung () *rtopnea =) -ase ekspirasi lama 1>) Pernapasan purse lip 11) Pengunaan ototAotot bantu napas c. Faktor yang berubungan 1) )nsietas 2) Posisi tubuh 3) 6eformitas tulang ") 6eformitas dinding dada $) Penurunan energi!terjadi kelelahan %) Biper+entilasi &) #indrom hipo+entilasi () .erusakan muskuloskeletal =) 7maturitas neurologis 1>) 6isfungsi neuromuskular 11) *besitas 12) 1yeri 13) .erusakan persepsi!kognitif 1") .elelahan ototAotot respirasi 1$) 0edera tulang belakang d. NO 1) !tatus (espirasi: "entilasi: pergerakan udara masuk dan keluar paru 2) !tatus tanda )ital: #uhu, nadi, respirasi dan tekanan darah dalam rentang yang diharapkan dari indi+idu ontoh: setelah dilakukan tindakan kepera3atan selama 342" jam, pasien diharapkan menunjukkan status pernapasan: +entilasi tidak terganggu ditandai dengan: 1) 1apas pendek tidak ada 2) idak ada penggunaan otot bantu 3) Bunyi napastambahan tidak ada ") 8kspansi dada simetris e. N# prioritas 1) $engelolaan jalan napas: fasilitasi untuk kepatenan jalan napas 2) $e*antauan pernapasan: pengumpulan dan analisis data pasien untuk memastikan kepatenan jalan napas dan keadekuatan pertukaran gas, %K&#"#&%! 1) Pantau adanya pucat atau sianosis 2) Pantau efek obat terhadap status respirasi 3) entukan lokasi dan luasnya krepitasi di tulang dada ") .aji kebutuhan insersi jalan napas $) *bser+asi dan dokumentasikan ekspansi dada bilateral pada pasien dengan +entilator Pemantauan pernapasan (NIC): %) Pantau kecepatan, irama, kedalaman dan usaha respirasi &) Perhatikan pergerakan dada, kesimetrisannya, penggunaan otot bantu serta retraksi otot suprakla+ikular dan interkostal () Pantau respirasi yang berbunyi =) Pantau pola pernapasan: bradipnea, takipnea, hiper+entilasi, pernapasan .ussmaul, pernapasan 0heyneA#tokes 1>) Perhatikan lokasi trakea 11) )uskultasi bunyi napas, perhatikan area penurunan sampai tidak adanya bunyi napas atau bunyi napas tambahan 12) Pantau kegelisahan, ansietas, dan tersengalAsengal 13) 0atat perubahan pada saturasi oksigen dan nilai gas darah arteri P816767.)1 919. P8#781 6)1 .8:9);') 1") )jarkan pada pasien dan keluarga tentang teknik relaksasi untuk meningkatkan pola napas, #pesi2kan teknik yang digunakan, misal: napas dalam 1$) 6iskusikan perencanaan pera3atan di rumah (pengobatan, peralatan) dan anjurkan untuk menga3asi dan melapor jika ada komplikasi yang muncul, 1%) )jarkan cara batuk efektif ).7?7)# .*:)B*;)7- 1&) ;ujuk pada ahli terapi pernapasan untuk memastikan keadekuatan +entilator mekanis 1() :aporkan adanya perubahan sensori, bunyi napas, pola pernapasan, nilai )'6, sputum, dst, sesuai kebutuhan atau protokol 1=) Berikan tindakan(misal pemberian bronkodilator) sesuai program terapi 2>) Berikan nebuli@er dan humidi2er atau oksigen sesuai program atau protokol 21) Berikan obat nyeri untuk pengoptimalan pola pernapasan, spesi2kkan jad3al ).7?7)# :)71 22) Bubungkan dan dokumentasikan semua data pengkajian (misal: bunyi napas, pola napas, nilai )'6, sputum dan efek obat pada pasien) 23) )jurkan pasien untuk napas dalam melalui abdomen selama periode distres pernapasan 2") :akukan pengisapan sesuai dengan kebutuhan untuk membersihkan sekresi 2$) 5inta pasien untuk pindah posisi, batuk dan napas dalam 2%) 7nformasikan kepada pasien sebelum prosedur dimulai untuk menurunkan kecemasan 2&) Pertahankan oksigen aliran rendah dengan nasal kanul, masker, sungkup, #pesi2kkan kecepatan aliran, 2() Posisikan pasien untuk mengoptimalkan pernapasan, #pesi2kkan posisi, 2=) #inkronisasikan antara pola pernapasan pasien dan kecepatan +entilasi,
+. ,angguan pertukaran gas a. Defnisi: .elebihan dan kekurangan oksigenasi dan!atau eliminasi karbondioksida di membran kapilarAal+eolar b. Batasan karakteristik #ubyektif: dispnea, sakit pada saat bangun dan gangguan penglihatan *byektif: 1) 'as darah arteri tidak normal 2) pB arteri tidak normal 3) .etidaknormalan frekuensi dan kedalaman pernapasan ") Carna kulit tidak normal $) .onfusi %) #ianosis &) .arbondioksida menurun () 6iaforesis =) Biperkapnia 1>) Biperkarbia 11) Bipoksia 12) Bipoksemia 13) 7ritabilitas 1") 0uping hidung mengembang 1$) 'elisah 1%) #omnolen 1&) akikardi c. Faktor yang berubungan 1) Perubahan membran kapilerAal+eolar 2) .etidakseimbangan perfusiA+entilasi d. NO 1) !tatus $ernapasan: pertukaran gas: Pertukaran 0*2 atau *2 di al+eolar untuk memertahankan konsentrasi gas darah arteri 2) !tatus $ernapasan: )entilasi: Perpindahan udara masuk dan keluar dari paruAparu ontoh: #etelah dilakukan tindakan kepera3atan selama 142" jam, pasien mempunyai status pernapasan: pertukaran gas tidak akan terganggu dibuktikan dengan: 1) #tatus neurologis dalam rentang yang diharapkan 2) 6ispnea pada saat istirahat dan akti+itas tidak ada 3) Pa*2, Pa0*2, pB arteri dan #a*2 dalam batas normal ") idak ada gelisah, sianosis, dan keletihan e. N# 1) $engelolaan %sa*-Basa: meningkatkan keseimbangan asamAbasa dan mencegah komplikasi akibat dari ketidakseimbangannya 2) $engelolaan jalan napas: memfasilitasi kepatenan jalan napas ).7?7)# .8P8;)C))1 1) .aji bunyi paru, frekuensi napas,kedalaman dan usaha napas serta produksi sputum 2) Pantau saturasi *2 dengan oksimeter nadi 3) Pantau hasil gas darah (misal Pa*2 yang rendah, Pa0*2 yang meningkat, kemunduran tingkat respirasi) ") Pantau kadar elektrolit $) Pantau status mental %) Peningkatan frekuensi pemantauan pada saat pasien tampak somnolen &) *bser+asi terhadap sianosis, terutama membran mukosa mulut () 7denti2kasi kebutuhan pasien akan insersi jalan napas aktual!potensial =) )uskultasi bunyi napas, tandai area penurunan atau hilangnya +entilasi dan adanya bunyi tambahan 1>) Pantau status pernapasan dan oksigenasi P816767.)1 919. P)#781 6)1 .8:9);') 11) <elaskan penggunaan alat bantu yang diperlukan (oksigen, pengisap,spirometer) 12) )jarkan teknik bernapas dan relaksasi 13) <elaskan pada pasien dan keluarga alasan suatu tindakan dilakukan misal: terapi oksigen 1") )jarkan teknik pera3atan di rumah (pengobatan, akti+itas, alat bantu, tanda dan gejala yang perlu dilaporkan) 1$) )jarkan batuk efektif ).7?7)# .*:)B*;)7- 1%) .onsultasikan dengan dokter tentang kebutuhan akan pemeriksaan gas darah arteri dan penggunaan alat bantu yang dianjurkan sesuai dengan adanya perubahan kondisi pasien, 1&) :aporkan perubahan sehubungan dengan pengkajian data (misal: bunyi napas, pola napas, analisa gas darah arteri,sputum,efek dari pengobatan) 1() Berikan obat yang diresepkan (misal: natrium bikarbonat) untuk mempertahankan kesiembangan asamAbasa 1=) #iapkan pasien untuk +entilasi mekanis 2>) Berikan oksigen atau udara yang dilembabkan sesuai dengan keperluan 21) Berikan bronkodilator, aerosol, nebulasi ).7?7)# :)71 22) <elaskan kepada pasien sebelum memulai pelaksanaan prosedur untuk menurunkan ansietas dan meningkatkan rasa kendali 23) Beri jaminan kepada pasien selama periode disstres atau cemas 2") :akukan higiene mulut secara teratur 2$) :akukan tindakan untuk menurunkan konsumsi oksigen (misal mengurangi kecemasan, pengendalian demam dan nyeri) 2%) )tur posisi untuk memaksimalkan potensial +entilasi dan megurangi dispnea 2&) 5asukkan jalan napas buatan melalui hidung atau nasofaring 2() :akukan 2sioterapi dada sesuai kebutuhan 2=) Bersihkan sekret dengan suctioning atau batuk efektif 3>) ;encanakan pera3atan pasien yang menggunakan +entilator: a), 5eyakinkan keadekuatan pemberian oksigen dengan melaporkan ketidaknormalan gas darah arteri, menggunakan ambubeg yang dilekatkan pada sumber oksigen di sisi bed dan melakukan hiperoksigenasi sebelum melakukan pengisapan, b), 5eyakinkan keefektifan pola napas dengan megkaji sinkronisasi dan kemungkinan kebutuhan sedasi, c), 5emertahankan kepatenan jalan napas dengan melakukan pengisapan dan memertahankan selang endotrakea atau pindahkan ke sisi tempat tidur, d), 5emantau komplikasi (pneumotoraks) e), 5emastikan ketepatan penempatan selang 8