Está en la página 1de 15

PENGANTAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

A. Latar Belakang Pendidikan Kewarganegaraan dan Kompetensi Yang Di Harapkan



Sejarah bangsa Indonesia dimulai sejak zaman dahulu dan selama masa penjajahan.
Kemudian para pahlawan memperebutkan kemerdekaan agar bangsa Indonesia terbebas dari
penjajah dan mempertahankan kemerdekaan itu. Semangat juang yang tinggi pada masa itu
menjadikan indonesia terbebas dari penjajah pada tanggal 17 agustus 1945. Dengan di landasi
oleh keimanan serta ketakwaan kepada Tuhan YME dan keikhlasan rela berkorban demi nusa
dan bangsa menjadi modal yang cukup kuat bagi pejuang pada masa itu.

Pada saat ini semangat juang bangsa Indonesia mengalami pasang surut yang cukup tajam.
Globalisasi adalah pengaruh utama turunnya semangat juang bangsa Indonesia. Untuk
mengatasi hal tersebut, semangat juang dilakukan tidak hanya dengan berperang ataupun
gencatan senjata, tetapi bisa juga di lakukan dari kegiatan sehari-hari. Khususnya pelajar,
mereka harus ditanamkan pendidikan kewarganegaraan sejak kecil agar memiliki jiwa
nasionalisme yang kuat pada saatnya nanti.

Kompetensi yang di harapkan agar pendidikan kewarganegaraan berjalan dengan baik yaitu
dengan cara :
Hidup rukun sesama warga Negara
Bergotong royong serta tidak individualis
Peduli terhadap lingkungan sekitar
Bersikap demokratis
Menampilkan perilaku perilaku yang sesuai dengan nilai pancasila
Memiliki jiwa nasionalisme

B. Pengertian Negara dan bangsa

Negara adalah suatu wilayah atau tempat tertentu yang dimana pemerintah berkuasa untuk
mengatur ekonomi, politik, social, hukum, pertahanan dan keamanan dan sebagainya. Unsur
unsur yang terkandung didalam suatu Negara yaitu rakyat, wilayah, pemerintahan yang
berdaulat serta pengakuan dari Negara lain.

Bangsa adalah sekumpulan anggota masyarakat yang bersatu pada satu wilayah dan
mempunyai keterikatan dengan wilyah itu sendiri. Keinginan membentuk suatu kesatuan di
landasi oleh sejarah dan persamaan nasib yang di alami oleh anggota masyarakat sehingga
menimbulkan kesatuan dan kesadaran berbangsa. Kebanyakan bangsa terbentuk karena
adanya factor obyektif tertentu yang membedakan dengan bangsa lain, yaitu nasionalisme .

C. Hak dan Kewajiban warga Negara

Hak adalah kewenangan atau sesuatu yang patut dan layak di terima baik secara pribadi
maupun umum. Sedangkan kewajiban merupakan segala sesuatu yang harus dilakukan atau
di kerjakan.

Hak warga Negara Indonesia :
Setiap warga Negara berhak mendapatkan pekerjaan dan kehidupan yang layak.
Setiap warga Negara berhak mendapatkan perlindungan hukum.
Setiap warga Negara berhak memperoleh pendidikan.
Setiap warga Negara bebas untuk memilih, memeluk, dan menjalankan agama dan
kepercayaan masing masing.
Setiap warga Negara berhak mempertahankan wilayah Negara kesatuan republik
Indonesia dari serangan musuh.
Setiap warga Negara memiliki hak dalam berserikat, berkumpul ataupun mengemukakan
pendapat.

Kewajiban warga Negara Indonesia

Setiap warga Negara wajib membayar retribusi pajak yang telah ditetapkan oleh
pemerintah pusat dan pemerintah daerah.
Setiap warga Negara berkewajiban taat, tunduk dan patuh terhadap segala hukum yang
berlaku di wilayah Indonesia.
Setiap warga Negara wajib mentaati serta menjunjung tinggi dasar Negara, hukum dan
pemerintahan serta dijalankan dengan sebaik baiknya.
Setiap warga Negara memiliki kewajiban untuk berperan serta dalam membela dan
mempertahankan kedaulatan Indonesia.
Setiap warga Negara wajib turut serta dalam pembangunan dan kemajuan bangsa
Indonesia.

D. Pemahaman tentang demokrasi

Demokrasi berasal dari bahasa yunani, yaitu demos yang berarti rakyat atau penduduk dan
cratein yang berarti kekuasaan atau kedaulatan. Demokrasi secara bahasa mempunyai arti
keadaan Negara dimana kedaulatan tertinggi ada pada rakyat atau dipegang oleh rakyat.

Pada bentuk kekuasaan diartikan sebagai peranan lembaga pemerintah dalam mengatur dan
menjalankan tata tertib kenegaraannya. Rakyat diartikan sebagai lembaga perakilan yang
bermaksud mewakili seluruh aspirasi masyarakat dan sebagai pengawas jalannya suatu
pemerintahan berdasarkan pada rakyat.

E. Sistem pemerintahan Negara

Pada zaman dewasa ini, Indonesia bertekad untuk menciptakan pemerintahan yang bersifat
demokratis. Pemerintah berkonstitusional bercirikan bahwa konstitusi Negara itu berisi :

Adanya pembatsan kekuasaan pemerintahan atau eksekutif.
Jaminan atas hak asasi manusia dan hak warga Negara.

F. Pokok pokok system pemerintahan di Indonesia adalah sebagai berikut :

Bentuk pemerintahan adalah republic dan kedaulatan berada di tangan rakyat serta
dilaksanakan menurut undang undang.
Bentuk Negara kesatuan dengan prinsip otonomi daerah yang luas dan wilyah terbagi atas
beberapa provinsi.
kabinet atau menteri diangkat oleh presiden.
Presiden adalah kepala Negara dan kepala pemerintahan.
Parlemen terdiri atas DPR dan MPR.
Kekuasaan yudikatif dijalankan oleh mahkamah agung dan badan peradilan di bawahnya.

Beberapa perubahan dari sistem pemerintahan presidensial di Indonesia adalah :
Presiden sewaktu waktu dapat di berhentikan oleh MPR atas usul DPR.
Presiden dalam pengambilan kebijakan keputusan harus melalui pertimbangan dan
persetujuan DPR.
Parlemen diberi kekuasaan yang lebih besar dalam hal membentuk undang undang dan
hak budget Negara.

G. Perkembangan pendidikan pendahuluan bela Negara

Pada dasarnya Pendidikan Pendahuluan Bela Negara diselenggarakan guna
memasyarakatkan upaya bela negara dengan cara menyadarkan segenap warga negara akan
hak dan kewajiban dalam upaya bela negara. Menyadari akan hal tersebut di atas, maka
pembinaan kesadaran bela negara akan dapat berhasil dengan baik apabila dilaksanakan
dengan memperhitungkan tingkat kesiapan dan tingkat perkembangan dari peserta didik.
Dalam rangka proses internalisasi kesadaran bela negara sebaiknya peserta didik diberi
kesempatan untuk dapat mengembangkan kepribadian sebaik-baiknya atas dasar pengalaman
pribadi yang diperolehnya melalui interaksi dengan lingkungan.

H. Pemahaman tentang Hak Asasi Manusia

Hak asasi adalah hak hak dasar yang dimiliki manusia sesuai dengan kodratnya. Hak untuk
hidup, hak untuk mendapat kebebasan, hak milik dan hak yang lain merupan hak asasi
manusia. Hak asasi manusia hakikatnya merupakan murni dari pemberian tuhan yang dibawa
sejak lahir. Hak hak asasi ini menjadi dasar hak dan kewajiban yang lainnya.





Wawasan Nusantara
A. Pengertian Wawasan Nusantara
Kata wawasan nusantara berasal dari kata wawas (bahasa jawa) yang berarti melihat
atau memandang. Jika ditambah dengan akhiran an maka secara harfiah berarti cara
penglihatan, cara tinjau, cara pandang. Nusantara adalah sebuah kata majmuk yang diambil
dari bahasa Jawa kuno yakni nusa yang berarti pulau, dan antara artinya lain.
Berdasarkan teori-teori tentang wawasan, latar belakang falsafah pancasila, latar belakang
pemikiran aspek kewilayahan, aspek sosial budaya dan aspek kesejarahan, terbentuklah suatu
wawasan nasional Indonesia yang disebut Wawasan Nusantara.
Berdasarkan ketetapan MPR Tahun 1993 dan 1998 tentang GBHN, Wawasan Nusantara yang
merupakan wawasan Nasional yang bersumber pada pancasila dan berdasarkan UUD 1945
adalah cara pandang dan sikap bangsa Indonesia mengenai diri dan lingkungannya dengan
mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa serta kesatuan wilayah dalam
menyelenggarakan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara untuk mencapai
tujuan nasional
Dalam sumber lain Wawasan Nusantara adalah cara pandang Bangsa Indonesia terhadap
rakyat, bangsa dan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang meliputi darat, laut
dan udara di atasnya sebagai satu kesatuan Politik, Ekonomi, Sosial, Budaya dan Pertahanan
Keamanan.
Secara umum wawasan nusantara berarti cara pandang suatu bangsa tentang diri dan
lingkungannya yang dijabarkan dari dasar falsafah dan sejarah bangsa itu sesuai dengan
posisi dan kondisi geografi negaranya untuk mencapai tujuan dan cita-cita nasionalnya.
Dengan demikian Wawasan Nusantara berperan untuk membimbing bangsa Indonesia dalam
penyelenggaran kehidupan serta sebagai rambu-rambu dalam perjuangan mengisi
kemerdekaanya. Wawasan Nusantara sebagai cara pandangan juga mengajarkan bagaimana
pentingnya membina persatuan dan kesatuan dalam segenap aspek kehidupan bangsa dan
Negara dalam mencapai tujuan dan cita-citanya.


B. Dasar Hukum
Wawasan Nusantara telah diterima dan disahkan sebagai konsepsi politik
kewarganegaraan yang termaktub/tercantum dalam dasar-dasar berikut ini :
1. Ketetapan MPR Nomor IV/MPR/1973 tanggal 22 maret 1973
2. TAP MPR Nomor IV/1978 tanggal 22 maret 1978 tentang GBHN
3. TAP MPR Nomor II/MPR/1983 tanggal 12 maret 1983
Ruang lingkup Wawasan Nusantara dalam TAP MPR 83 dalam mencapai tujuan
pembangunan Nasional antara lain :
Kesatuan Politik
Kesatuan Ekonomi
Kesatuan Sosial Budaya
Kesatuan Pertahanan Keamanan

C. Fungsi Wawasan Nusantara
Sebagai bangsa yang majmuk yang telah menegara, bangsa Indonesia dalam membina
dan membangun atau menyelenggarakan kehidupan nasionalnya, baik pada aspek politik,
ekonomi, social budaya dan pertahanan keamanan rakyat semestanya, selalu mengutamakan
persatuan dan kesatuan bangsa serta kesatuan wilayah. Untuk itu pembinaan dan
penyelenggaraan tata kehidupan bangsa dan Negara Indonesia disusun atas dasar hubungan
timbale balik antara falsafah, cita-cita dan tujuan nasional, serta kondisi sisial budaya dan
pengalaman sejarah yang menumbuhkan kesadaran tentang kemajemukan dan kebinekannya
dengan dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan nasional.
Gagasan untuk menjamin persatuan dan kesatuan dan kebinekaan tersebut dikenal dengan
Wasantara, singkatan dari wawasan nusantara. Bangsa Indonesia menyadari bahwa bumi, air
dan dirgantara diatasnya serta kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh
Negara dan dipergunakan sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Karena itu, dengan konsep
wawasan nusantarabangsa Indonesia bertekad mendaygunakan seluruh kekayaan alam,
sumberdaya serta seluruh potensi nasionalnya berdasarkan kebijaksanaan yang terpadu,
seimbang, serasi dan selaras untuk mewujudkan kesejahteraan dan keamanan segenap bangsa
dan seluruh tumpah darah dengan segenap memperhatikan kepentingan daerah penghasil
secara proporsional dalam keadilan.
Untuk itulah, mengapa Wawasan Nusantara perlu. Ini karena wawasan nusantara
mempunyai fungsi sebagai pedoman, motivasi, dorongan serta rambu-rambu dalam
menentukan segala kebijaksanaan, keputusan, tindakan dan perbuatan bagi penyelenggara
Negara di tingkat pusat dan daerah maupun bagi seluruh rakyat Indonesia dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Selain fungsi, Wawasan Nusantara bertujuan
mewujudkan nasionalisme yang tinggi disegala aspek kehidupan rakyat Indonesia yang lebih
mengutamakan kepentingan nasional dari pada kepentinagan individu, kelompok, golongan,
suku bangsa atau daerah. Kepentingan-kepentingan tersebut tetap dihormati, diakui, dan
dipenuhi selama tidak bertentangan dengan kepentingan nasional.
D. Implementasi Wawasan Nusantara
Sebagai cara pandang dan visi nasional Indonesia, wawasan nusantara harus dijadikan
arahan, pedoman, acuan dan tuntutan bagi setiap individu bangsa Indonesia dalam
membangun dan memelihara tuntutan bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Karena itu, implementasi atau penerapan Wawasan Nusantara harus tercermin pada pola
piker, pola sikap dan pola tindak yang senantiasa mendahulukan kepentingan bangsa dan
Negara Kesatuan Republik Indonesia, daripada kepentingan pribadi atau kelompok sendiri.
Beberapa implementasi Wawasan Nusantara dalam kehidupan Politik, ekonomi, social
budaya dan pertahanan keamanan (poleksosbud) Negara Kesatuan Republik Indonesia antara
lain :
1. Implementasi wawasan nusantara pada kehidupan politik akan menciptakan iklim
penyelanggaraan Negara yang sehat dan dinamis, Hal tersebut Nampak dalam wujud
pemerintahan yang kuat, aspiratif dan terpercaya yang dibangun sebagai penjelmaan
kedaulatan rakyat.
2. Implementasi wawasan nusantara dalam kehidupan ekonomi akan menciptakan
tatanan ekonomi yang benar-benar menjamin pemenuhan dan peningkatan
kesejahteraan dan kemakmuran rakyat secara merata dan adil. Disamping itu,
mencerminkan tanggung jawab pengelolaan sumber daya alam yang memperhatikan
kebutuhan masyarakat antar daerah secara timbale balik serta kelestarian sumber daya
alam itu sendiri.
3. Implementasi wawasan nusantara dlam kehidupan social budaya akan menciptakan
sikap batiniah dan sikap lahiriah yang mengakui, menerima dan menghormati segala
bentuk perbedaan atau kebhinekaan sebagai kenyataan hidup sekaligus sebagai
karunia sang pencipta. Implementasi ini juga akan menciptakan kehidupan
masyarakat dan bangsa yang rukun dan bersatu tanpa membeda-bedakan suku, asal-
usul daerah, agama dan kepercayaan serta golongan berdasarkan status sosialnya.
4. Implementasi wawasan nusantara dalam kehidupan hankam akan menumbuh-
kembangkan kesadaran cinta tanah air dan bangsa, yang lebih lanjut akan membentuk
sikap bela Negara pada setiap warga Negara Indonesia. Kesadaran dan sikap cinta
tanah air dan bangsa serta bela Negara ini akan menjadi modal utama yang akan
menggerakan partisipasi setiap warga Negara Indonesia dalam menanggapi setiap
bentuk ancaman, seberapapun kecilnya dan darimanapun datangnya atau setiap gejala
yang membahayakan keselamatan bangsa dan kedaulatan Negara.
Dalam pembinaan seluruh aspek kehidupan nasional, Wawasan Nusantara harus menjadi
nilai yang menjiwai segenap peraturan perundang-undangan yang berlaku pada setiap strata
diseluruh wilayah Negara. Disamping itu, Wawasan Nusantara dapat diimplementasikan
kedalam segenap pranata social yang berlaku di masyarakat dalam nuansa kebhinekaan
sehingga mendinamiskan kehidupan social yang akrab, peduli, toleran, hormat dan taat
hokum. Semua itu menggambarkan sikap, paham, dan semangat kebangsaan atau
nasionalisme yang tinggi sebagai identitas atau jati diri bangsa Indonesia.









KETAHANAN NASIONAL
A. Pengertian Ketahanan Sosial
Pengertian ketahanan nasional adalah kondisi dinamika, yaitu suatu bangsa yang berisi
keuletan dan ketangguhan yang mampu mengembangkan ketahanan, Kekuatan nasional
dalam menghadapi dan mengatasi segala tantangan, hambatan dan ancaman baik yang datang
dari dalam maupun dari luar. Juga secara langsung ataupun tidak langsung yang dapat
membahayakan integritas, identitas serta kelangsungan hidup bangsa dan negara.Dalam
perjuangan mencapai cita-cita/tujuan nasionalnya bangsa Indonesia tidak terhindar dari
berbagai ancaman-ancaman yang kadang-kadang membahayakan keselamatannya. Cara agar
dapat menghadapi ancaman-ancaman tersebut, bangsa Indonesia harus memiliki kemampuan,
keuletan, dan daya tahan yang dinamakan ketahanan nasional.
Kondisi atau situasi dan juga bisa dikatakan sikon bangsa kita ini selalu berubah-ubah tidak
statik. Ancaman yang dihadapi juga tidak sama, baik jenisnya maupun besarnya. Karena itu
ketahanan nasional harus selalu dibina dan ditingkatkan, sesuai dengan kondisi serta ancaman
yang akan dihadapi. Dan inilah yang disebut dengan sifat dinamika pada ketahanan nasional.
Kata ketahanan nasional telah sering kita dengar disurat kabar atau sumber-sumber lainnya.
Mungkin juga kita sudah memperoleh gambarannya.
Untuk mengetahui ketahanan nasional, sebelumnya kita sudah tau arti dari wawasan
nusantara. Ketahanan nasional merupakan kondisi dinamik yang dimiliki suatu bangsa, yang
didalamnya terkandung keuletan dan ketangguhan yang mampu mengembangkan kekuatan
nasional.
Kekuatan ini diperlukan untuk mengatasi segala macam ancaman, tantangan, hambatan dan
gangguan yang langsung atau tidak langsung akan membahayakan kesatuan, keberadaan,
serta kelangsungan hidup bangsa dan negara. Bisa jadi ancaman-ancaman tersebut dari dalam
ataupun dari luar.




B. Ketahanan Nasional Indonesia
1. Perkembangan Ketahanan Nasional
Dewasa ini istilah ketahanan nasional sudah dikenal diseluruh Indonesia. Dapat
dikatakan bahwa istilah itu telah menjadi milik nasianal. Ketahanan Nasional baru dikenal
sejak permulaan tahun 60 an. Pada saat itu istilah itu belum diberi devenisi tertentu.
Disamping itu belum pula disusun konsepsi yang lengkap menyeluruh tentang ketahanan
nasional. Istilah ketahanan nasional pada waktu itu dipakai dalam rangka pembahasan
masalah pembinaan ter itorial atau masalah pertahanan keamanan pada umumnya.
Walaupun banyak instansi maupun perorangan pada waktu itu menggunakan istilah
ketahanan nasional, namun lembaga yang secara serius dan terus-menerus mempelajari dan
membahas masalah ketahanan nasional adalah lembaga pertahanan nasional atau lemhanas.
Sejak Lemhanas didirikan pada tahun 1965, maka masalah ketahanan nasional selalu
memperoleh perhatian yang besar.
Sejak mulai dengan membahas masalah ketahanan nasional sampai sekarang, telah
dihasilkan tiga konsepsi.Pengertian atau devenisi pertama Lemhanas, yang disebut dalam
konsep 1968 adalah sebagai berikut :
Ketahanan nasional adalah keuletan dan daya tahan kita dalam menghadapi segala kekuatan
baik yang datang dari luar maupun dari dalam yang langsung maupun tidak langsung
membahayakan kelangsungan hidup Negara dan bangsa Indonesia.
Pengertian kedua dari Lemhanas yang disebut dalam ketahanan nasional konsepsi
tahun 1969 merupakan penyempurnaan dari konspsi pertama yaitu :
Ketahanan nasional adalah keuletan dan daya tahan suatu bangsa yang mengandung
kemampuan untuk memperkembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi segala
ancaman baik yang datang dari luar maupun yang datang dari dalam yang langsung maupun
tidak langsung membahayakan kelangsungan hidup Negara Indonesia.
Ketahanan nasional merupakan kodisi dinamis suatu bangsa, berisi keuletan dan
ketangguahan, yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional,didalam
menghadapi didalam menghadapi dan mengisi segala tantangan, ancaman ,hambatan, serta
gangguan baik yang datang dari luar maupun dari dalam, yang langsung maupun tidak
langsung membahayakan integritas,identitas , kelangsungan hidup bangsa dan Negara serta
perjuangan mengejar perjuangan nasional.
Apabila kita bandingkan dengan yang terdahulu, maka akan tampak perbedaan antara
lain seperti berikut :
Perumusan 1972 bersifat universal, dalam arti bahwa rumusan tersebut dapat
diterapkan dinegara-negara lain, terutama di Negara-negara yang sedang berkembang.
Tidak lagi diusahakan adanya suatu devenisi, sebagai gantinya dirumuskan apa yang
dimaksud kan dengan istilah ketahanan nasional.
Jika dahulu ketahanan nasional di identikkan dengan keuletan dan daya tahan , maka
ketahanan nasional merupakan suatu kondisi dinamis yang berisikan keuletan dan
ketangguhan, yang berarti bahwa kondisi itu dapat berubah.
Secara lengkap dicantumkan tantangan, ancaman , hambatan, serta ganguan.
Kelangsungan hidup lebih diperinci menjadi integritas, identitas, dan kelangsungan
hidup.

Dalam pidato kenegaraan Presiden Republik Indonesia Jendral Suharto di depan siding DPR
tanggal 16 Agustus 1975, dikatakan bahwa ketahanan nsional adalah tingkat keadaan dan
keuletan dan ketangguhan bahwa Indonesia dalam menghimpun dan mengarahkan
kesungguhan kemampuan nasional yang ada sehingga merupakan kekuatan nasional yang
mampu dan sanggup menghadapi setiap ancaman d an tantangan terhadap keutuhanan
maupun kepribadian bangsa dan mempertahankan kehidupan dabn kelangsungan cita-citanya.
Karena keadaan selalu berkembang serta bahaya dan tantangan selalu berubah, maka
ketahanan nasional itu juga harus dikembangkan dan dibina agar memadai dengan
perkembangan keadaan. Karena itu ketahanan nasional itu bersift dinamis, bukan statis.
Ikhtiar untuk mewujudkan ketahanan nasional yang kokoh ini bukanlah hl baru bagi kita.
Tetapiu pembinaan dan peningkatannya sesuai dengan kebutuhan kemampuan dan fasililitas
yang tersedi pula.
Pembinaan ketahanan nasional kita dilakukan dipelgai bidang : ideology , poluitik, ekonomi ,
sosial budaya dan hankam, baik secara serempak maupun menurut prioritas kebutuhan kita.
2. Perwujudan Ketahanan Nasional Indonesia dalan Trigarta
Untuk memberi gambaran umum tentang Indonesia, marilah kita membahasas dahulu dar
segi aspek-aspek alamiah atau Trigatra dengan mulai meninjau aspek lokasi dan posisi
Geografis Wilayah Indonesia
Jikalau kita melihat letak geografis wilayah Indonesia dalam peta dunia, maka akan nampak
jelas bahwa wilayah Negara tersebut merupakan suatu kepulauan, yang menurut wujud
kedalam, terdiri dari daerah air dengan ribuan pulau-pulau didalamnya. Yang dalam bahasa
asing bisa disebut sebagai suatu archipelago kelvar, kepulauan itu merupakan suatu
archipelago yang terletak antara benua Asia disebelah utara dan benua Australia disebelah
selatan serta samudra Indonesia disebelah barat dan samudra pasifik disebelah timr.
Berhubungan letak geografis antara dua benua dan samudra yang penting itu, maka dikatakan
bahwa Indonesia mempunyai suatu kedudukan geograpis ditengah tengah jalan lalu lintas
silang dunia. Karena kedudukannya yagn strategis itu, dipandang dari tiga segi kesejahtraan
dibidang politik, ekonomi dan sosial budaya Indonesia telah banyak mengalami pertemuan
dengan pengaruh pihak asing (akulturasi).
Menurut catatan Indonesia terdiri dari wilayah lautan dengan 13.667 pulau besar dan kecil,
diperkirakan 3.000 pulau diantaranya yang dialami penduduk.
Luas pulau-pulau diperkirakn 735.000 mil persegi, sedangkn luas perairannya ditaksir 3
sampai 4 kali luas tanah (pulau-pulau). Jarak antara ujung barat sampai ujung timur adalah
kira-kira 3.200 mil.












POLITIK dan STRATEGI NASIONAL
A. Pengertian Politik
Kata politik dalam bahasa yunani yaitu Politeal yang berasal dari kata polis yang
berarti kesatuan masyarakat yang berdiri sendiri yaitu Negara dan teal yang berarti urusan.
Politik secara umum adalah bermacam-macam kegiatan dalam suatu sistem politik atau
disebut Negara yang menyangkut proses menentukan tujuan-tujuan dari sistem tersebut dan
melaksanakan tujuan-tujuan tersebut meliputi pengambilan suatu keputusan mengenai tujuan
dari sistem politik itu menyangkut seleksi antara beberapa alternatif dan penyusunan skala
prioritas dari beberapa tujuan yang telah dipilih. Dan untuk melaksanakan tujuan-tujuan
tersebut perlu dibentuk kebijaksanaan-kebijaksanaan umum yang menyangkut pengaturan
dan pembagian dari sumber-sumber yang ada dan untuk melaksanakannya perlu memiliki
kekuasaan dan kewenangan yang berfungsi untuk membina kerjasama dan untuk
menyelsaikan konflik yang timbul dalam proses ini. Dari uraian tersebut, politik
membicarakan hal-hal yang berkaitan dengan :
Negara
Negara merupakan suatu organisasi dalam suatu wilayah yang memiliki
kekuasaan tertinggi yang sah dan ditaati rakyatnya, ataupun negara merupakan
bentuk masyarakat yang paling utama dan negara merupakan organisasi politik
yang paling utama dalam suatu wilayah yang berdaulat.
Kekuasaan
Kekuasaan adalah kemampuan seseorang atau kelompok untuk mempengaruhi
tingkah laku seseorang atau kelompok lain sesuai dengan kehendaknya. Dalam
politik perlu diperhatikan bagaimana kekuasaan itu diperoleh, dilaksanakan
ataupun dipertahankan.
Pengambilan Keputusan
Pengambilan keputusan sebagai aspek utama dari politik dalam pengambilan
keputusan perlu diperhatikan siapa pengambil keputusan tersebut dan untuk siapa
keputusan tersebut dibuat. Dalam politik keputrusan yang diambil menyangkut
sector public dari suatu negara.
Kebijaksanaan
Suatu kumpulan keputusan yang diambil seseorang atau kelompok politik dalam
rangka memilih tujuan dan cara mencapai tujuan tersebut dapat dikatakan sebagai
kebijaksanaan. Dasar pemikirannya adalah masayarakat memiliki beberapa tujuan
yang ingin dicapai secara bersama pula maka dari itu diperlukan rebcana yang
mengikat yang dirumuskan dalam kebijakan kebijakan oleh pihak berwenang.
Distribusi dan Alokasi Sumber Daya
Distribusi adalah pembagian atau penjatahan nilai-nilai dalam masyarakat, jadi
politik itu membicarkan bagaimana pembagian dan pengalokasian nilai-nilai
secara mengikat.

B. Pengertian Politik dan Strategi Nasional
Politik nasional adalah asas , haluan, usaha serta kebijaksanaan Negara tentang pembinaan,
perencanaan, pengembangan, pemeliharaan, dan pengendalian serta penggunaan secara
kekuatan nasional untuk mencapai tujuan nasional. Dalam melaksanakan politik nasional
maka susunlah strategi nasional. Misalnya strategi jangka pendek, jangka menengah, dan
jangka panjang. Strategi nasional adalah cara melaksanakan politik nasional dalam mencapai
sasaran-sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan oleh politik nasional.
Dasar Pemikiran Penyusunan Politik dan Strategi Nasional
Dasar pemikirannya adalah pokok-pokok pikiran yang terkandung dalam sistem
menejemen nasioanal yang berdasarkan ideology pancasila, UUD 1945, wawasan
nusantara dan ketahanan nasional. Landasan pemikiran dalam sistem menejemen
ini penting karena didalamnya terkandung dasar Negara, cita-cita nasional dan
konsep strategis bangsa Indonesia.
Penyusunan Politik dan Strategi Nasional
Politik dan strategi nasional yang telah berlangsung selama disusun berdasarkan
sistem kenegaraan yang menurut UUD 1945. Sejak tahun 1985 telah berkembang
pendapat yang menyatakan jajaran sebuah pemerintah dan lembaga-lembaga
tersebut dalam UUD 1945 disebut sebagai Suprastruktur Politik, yaitu MPR,
DPR, Presiden, BPK dan MA. Sedangkan badan-badan yang ada dalam suatu
masyarakat disebut sebagai Infrastruktur Politik, yang mencangkup pranata-
pranata politik yang ada dalam masyarakat, seperti partai politik, organisasi
kemasyarakatan, media massa, kelompok kepentingan (Interest Group) dan
kelompok penekan. Antara suprastruktur dan infrastruktur politik harus dapat
bekerja sama dan memiliki kekuatan yang seimbang.

Mekanisme penyusunan politik dan strategi nasional ditingkat suprastruktur politik diatur
oleh presiden (mandataris MPR). Dalam pelaksanaan tugasnya, presiden dibantu oleh
lembaga-lembaga tinggi negara lainnya serta dewan-dewan yang merupakan badan
koordinasi seperti dewan stabilitas ekonomi nasional, dewan pertahanan nasional RI, dewan
maritim, dewan otonomi daerah, dewan stabilitas politik dan keamanan.
Proses politik dan strategi politik nasional dinfrastruktur politik merupakan sasaran yang
akan dicapai oleh rakyat Indonesia dalam rangka pelaksanaan strategi nasional yang meliputi
bidang ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan dan keamanan. Sesuai
dengan kebijakan politik nasional maka penyelenggara Negara harus mengambil langkah-
langah untuk melakukan pembinaan terhadap semua lapisan masyarakat dengan
mencantumkan sebagian sasaran sektoralnya. Melalui pranata-pranata politik masyarakat ikut
berpartisipasi dalam kehidupan politik nasional. Dalam era reformasi saat ini peranan
masyarakat dalam mengontrol jalannya politik dan strategi nasional yang telah ditetapkan
MPR maupun yang dilaksanakan oleh presiden sangat besar sekali. Pandangan-pandangan
masyarakat terhadap kehidupan politik, ekonomi dll itu, selalu berkembang pada saat ini,
dikarenakan antara lain sebagai berikut:
Semakin tingginya kesadaran masyarakat dalam berbangsa dan bernegara
Semakin terbukanya akal dan pikiran untuk memperjuangkan haknya.
Semakin meningkatnya kemampuan untuk menentukan pilihan dalam pemenuhan
kebutuhan hidup.
Semakin meningkatnya kemampuan untuk mengatasi persoalan dengan
berjalannya semakin tinggi tingkat pendidikan yang ditunjak oleh IPTEK.
Semakin kritus dan terbukanya pikiran masyarakat dengan ide-ide baru.

También podría gustarte