0 calificaciones0% encontró este documento útil (0 votos)
2K vistas3 páginas
Agama Hindu memainkan peran penting dalam perumusan dan penegakan hukum yang adil di Indonesia. Hukum Hindu bersumber dari kitab suci Weda dan meliputi konsep Rta sebagai hukum alam, Dharma sebagai hukum sosial, dan karma sebagai akibat perbuatan. Agar hukum Hindu dapat ditegakkan dengan baik, perlu adanya lembaga peradilan yang kompeten dan pengembangan hukum seiring perkembangan masyarakat.
Agama Hindu memainkan peran penting dalam perumusan dan penegakan hukum yang adil di Indonesia. Hukum Hindu bersumber dari kitab suci Weda dan meliputi konsep Rta sebagai hukum alam, Dharma sebagai hukum sosial, dan karma sebagai akibat perbuatan. Agar hukum Hindu dapat ditegakkan dengan baik, perlu adanya lembaga peradilan yang kompeten dan pengembangan hukum seiring perkembangan masyarakat.
Agama Hindu memainkan peran penting dalam perumusan dan penegakan hukum yang adil di Indonesia. Hukum Hindu bersumber dari kitab suci Weda dan meliputi konsep Rta sebagai hukum alam, Dharma sebagai hukum sosial, dan karma sebagai akibat perbuatan. Agar hukum Hindu dapat ditegakkan dengan baik, perlu adanya lembaga peradilan yang kompeten dan pengembangan hukum seiring perkembangan masyarakat.
Agama Hindu sebagai Landasan Hukum dalam Rangka Penegakan Keadilan
1. Agama Hindu menumbuhkan kesadaran untuk taat hukum
Setelah menciptakan segala ciptaannya Tuhan Yang Maha Ada menciptakan hukum untuk mengatur hubungan antar partikelpartikel yang diciptakan!ya. Hukum itu disebut Rta" yaitu hukum alam yang bersi#at abs$lut tidak ada yang dapat menentangnya dan berlaku seperti itu untuk selamalamanya. RTA atau R%TA ini kemudian di&abarkan ke dalam tingkah laku manusia dan disebut 'harma. Adapun Hukum Agama yang disebut 'harma itu si#atnya Relati#" karena ia selalu dikaitkan dengan pengalaman Manusia dalam mengatur tingkah laku manusia untuk mencapai kebahagian di dalam kehidupanya. Sedangkan RTA sering diter&emahkan dengan (rde atau Hukum" tetapi dalam arti hukum yang kekal dan tidak pernah berubah. 'i dalam )eda diterangkan bah*a mulamula Tuhan menciptakan alam semesta" kemudian menciptakan Hukum yang mengatur hubungan +hubungan antara yang diciptakanya itu. Selan&utnya $leh Karena tuhan menciptakan hukum dan sekalian sebagai pengendali atas hukunya itu" maka tuhan &uga disebut Rita*an dan dalam perkembangan kesusastraan sansekerta istilah RTA ini kemudian diartikan )idhi yang maknanya sama pula dengan aturanaturan yang ditetapkan $leh Tuhan. 'ari kata )%'H% ini akhirnya lahir istilah SA!, HYA!, )%'H% atau SA!, HYA!, )%'H% )ASA dengan arti Tuhan yang maha -sa atau penguasa atas Hukumnya. 'i dalam ilmu s$sial" k$nsepsi istilah hukum berkembang dalam bentuk dua istilah yaitu Hukum Alam dan Hukum .angsa. Hukum Alam ini dalam agama Hindu disebut RTA dan Hukum .angsa suatu kel$mp$k masyrakat disebut 'HARMA yang bentuknya berbeda+beda menurut keadaan setempatsetempat. Karena istilah 'HARMA sebagai Hukum tidak sama bentuknya di semua tempat" melainkan selalu dihubngkan dengan kebiasaankebiasaan setempat dan disamakan pula dengan pengertian yang terkandung dalam istilah 'R-STA. Adapun Hukum Abadi atau RTA dalam se&arah pertumbuhan Agama Hindu itu berkembang sebagai landasan idiil mengenai bentuk hukum yang ingin diterapkan dalam pengaturan masayrakat di dunia ini" yang dikenal dengan nama /A&aran 'harma0. Kemudian dalam perkembangan A&aran 'harma itu " 'harma dianggap bersumber pada SR1T%" SM-RT% " S%LA" A2ARA" dan ATMA!AST1T%" sedangkan RTA berkembang men&adi bentuk suatu keyakinan tentang adanya nasib yang ditentukan $leh Tuhan. RTA dan 'HARMA merupakan landasan daripada a&aran KARMA PHALA " yaitu RTA mengatur akibat tingkah laku manusia sebagai suatu kekuatan yang tidak dapat dilihat $leh manusia. %a hanya dapat dirasakan berdasarkan keyakinan akan adanya kebenaran yang abs$lute . dengan keyakinan atas kebenaran yang abs$lute itu " RTA dapat dihayati melalui em$si keagamaan serta menumbuhkan keyakinan akan adanya RTA dan 'HARMA sebagai salah satu 1nsur SRA'HA atau keimanan dalam agama Hindu" RTA dan 'HARMA mem$unyai ruang lingkup yang sangat luas meliputi pengertian Hukum Abadi sebagai a&aran kesusilaan yang mengandung estetika dan mencakup pula pengertian s$sial . 'engan pemahaman demikian" seharusnya secara sadar $rang lebih memilih ketaatan pada hukum. 3. Peranan Agama Hindu dalam Rumusan dan Penegkan Hukum yang Adil Perumusan hukum menurut Hindu diatur secara k$nsepsi$mnal" di mana sistem danasas yang dipergunakan dalam Hukum Hindu bersumber pada kitab suci 4eda. Menurut4eda" hukum Hindu bersumber pada 5 a. /SR1T%0 artinya sama dengan *ahyu" atau *ahyu yang di himpunan dalam mantra Samhita. Kalau kita bandingkan dalam bentuk perundangundangan !egara" Sruti dianggap sebagai 11'" karena Sruti merupakan sumber dari ketentuan ketentuan berikutnya. b. /SM-RT%0 adalah himpunanhimpunan yang berisi tentang pena#siran dari Sruti. 'idalam Smerti di&abarkan atau diaplikasikan Sruti tersebut.6. c. /S%LA0 mempunyai arti tingkah laku dari $rang suci. Yang dimaksud dengan $rang suci adalah $rang yang memiliki kekuatan mata batin dapat memancarkan kekuatanr$hani serta mempunyai kepekakan untuk menerima getarangetaran gaib" dalampenampilannya menun&ukan kelu*esan dan rasa *elas asih yang disertai kemurniandan kebersihan lahir batin tidak terpengaruh $leh materi dunia*i dan dipakaipantuan di masyarakat 7 c$nt$h5 Para Mahasis*a" !abi dalam agama %slam 8. d. /A2ARA0 merupakan adat istiadat yang keramat yang berlaku di suatu tempat. e. /ATMA!AST1T%0 rasa puas diri. Rasa puasa adalah ukuran yang selalu diusahakan$lesh setiap manusia untuk mencapai kepuasan tersebut harus didasarkan padakebenaran atau a&aran agama K$nsepsi keadilan menurut hukum karma phala bah*a hasil perbuatan sese$rang atau pahalanya pasti ia dapatkan cepat atau lambat" siapapun yang berbuat dia pulalah yang mendapatkan pahala itu. Hakikat a&aran Hindu bah*a dengan dharma dapat mencapai kese&ahteraan" kebahagiaan dan kesempurnaan. Peran agama Hindu dalam perumusan dan penegakan hukum yang adil adalah perlu penyiapan payung hukum" agar setiap masalah tertangani tuntas" penyiapan lembaga peradilan agar dapat menangani semua perkara" dengan hakimhakim dan perangkatnya $rang$rang yang tepat sesuai persyaratan menurut sastrasastra agama. .ila ada perkara yang aturan hukumnya belum ada serahkan pada lembaga sadacara. 'engan berkembangnya masyarakat hukum &uga harus berkembang supaya tidak ketinggalan. PENUTUP Simpulan Norma hukum Hindu belum sepenuhnya melembaga di hati nurani setiap umat Hindu di Bali, sehingga cenderung terjadi pelanggaran-pelanggaran. Agar norma hukum Hindu dapat ditegakkan, maka norma dimaksud seyogyanya dilembagakan pada hati nurani masyarakat Hindu. Proses pelembagaan terjadi apabila norma dimaksud, dikenal, diakui, dihargai dan ditaati dalam praktek hidup dan kehidupan di dunia ini.