Está en la página 1de 3

Agama Hindu sebagai Landasan Hukum dalam Rangka Penegakan Keadilan

1. Agama Hindu menumbuhkan kesadaran untuk taat hukum


Setelah menciptakan segala ciptaannya Tuhan Yang Maha Ada menciptakan hukum
untuk mengatur hubungan antar partikelpartikel yang diciptakan!ya. Hukum itu
disebut Rta" yaitu hukum alam yang bersi#at abs$lut tidak ada yang dapat
menentangnya dan berlaku seperti itu untuk selamalamanya. RTA atau R%TA ini
kemudian di&abarkan ke dalam tingkah laku manusia dan disebut 'harma. Adapun
Hukum Agama yang disebut 'harma itu si#atnya Relati#" karena ia selalu dikaitkan
dengan pengalaman Manusia dalam mengatur tingkah laku manusia untuk mencapai
kebahagian di dalam kehidupanya. Sedangkan RTA sering diter&emahkan dengan
(rde atau Hukum" tetapi dalam arti hukum yang kekal dan tidak pernah berubah.
'i dalam )eda diterangkan bah*a mulamula Tuhan menciptakan alam semesta"
kemudian menciptakan Hukum yang mengatur hubungan +hubungan antara yang
diciptakanya itu. Selan&utnya $leh Karena tuhan menciptakan hukum dan sekalian
sebagai pengendali atas hukunya itu" maka tuhan &uga disebut Rita*an dan dalam
perkembangan kesusastraan sansekerta istilah RTA ini kemudian diartikan )idhi
yang maknanya sama pula dengan aturanaturan yang ditetapkan $leh Tuhan. 'ari
kata )%'H% ini akhirnya lahir istilah SA!, HYA!, )%'H% atau SA!, HYA!,
)%'H% )ASA dengan arti Tuhan yang maha -sa atau penguasa atas Hukumnya.
'i dalam ilmu s$sial" k$nsepsi istilah hukum berkembang dalam bentuk dua istilah
yaitu Hukum Alam dan Hukum .angsa. Hukum Alam ini dalam agama Hindu disebut
RTA dan Hukum .angsa suatu kel$mp$k masyrakat disebut 'HARMA yang
bentuknya berbeda+beda menurut keadaan setempatsetempat. Karena istilah
'HARMA sebagai Hukum tidak sama bentuknya di semua tempat" melainkan selalu
dihubngkan dengan kebiasaankebiasaan setempat dan disamakan pula dengan
pengertian yang terkandung dalam istilah 'R-STA. Adapun Hukum Abadi atau RTA
dalam se&arah pertumbuhan Agama Hindu itu berkembang sebagai landasan idiil
mengenai bentuk hukum yang ingin diterapkan dalam pengaturan masayrakat di
dunia ini" yang dikenal dengan nama /A&aran 'harma0. Kemudian dalam
perkembangan A&aran 'harma itu " 'harma dianggap bersumber pada SR1T%"
SM-RT% " S%LA" A2ARA" dan ATMA!AST1T%" sedangkan RTA berkembang men&adi
bentuk suatu keyakinan tentang adanya nasib yang ditentukan $leh Tuhan.
RTA dan 'HARMA merupakan landasan daripada a&aran KARMA PHALA " yaitu
RTA mengatur akibat tingkah laku manusia sebagai suatu kekuatan yang tidak dapat
dilihat $leh manusia. %a hanya dapat dirasakan berdasarkan keyakinan akan adanya
kebenaran yang abs$lute . dengan keyakinan atas kebenaran yang abs$lute itu "
RTA dapat dihayati melalui em$si keagamaan serta menumbuhkan keyakinan akan
adanya RTA dan 'HARMA sebagai salah satu 1nsur SRA'HA atau keimanan
dalam agama Hindu" RTA dan 'HARMA mem$unyai ruang lingkup yang sangat
luas meliputi pengertian Hukum Abadi sebagai a&aran kesusilaan yang mengandung
estetika dan mencakup pula pengertian s$sial .
'engan pemahaman demikian" seharusnya secara sadar $rang lebih memilih
ketaatan pada hukum.
3. Peranan Agama Hindu dalam Rumusan dan Penegkan Hukum yang Adil
Perumusan hukum menurut Hindu diatur secara k$nsepsi$mnal" di mana sistem
danasas yang dipergunakan dalam Hukum Hindu bersumber pada kitab suci 4eda.
Menurut4eda" hukum Hindu bersumber pada 5
a. /SR1T%0 artinya sama dengan *ahyu" atau *ahyu yang di himpunan dalam
mantra
Samhita. Kalau kita bandingkan dalam bentuk perundangundangan !egara"
Sruti dianggap sebagai 11'" karena Sruti merupakan sumber dari ketentuan
ketentuan berikutnya.
b. /SM-RT%0 adalah himpunanhimpunan yang berisi tentang pena#siran dari
Sruti. 'idalam Smerti di&abarkan atau diaplikasikan Sruti tersebut.6.
c. /S%LA0 mempunyai arti tingkah laku dari $rang suci. Yang dimaksud dengan
$rang suci adalah $rang yang memiliki kekuatan mata batin dapat
memancarkan kekuatanr$hani serta mempunyai kepekakan untuk menerima
getarangetaran gaib" dalampenampilannya menun&ukan kelu*esan dan rasa
*elas asih yang disertai kemurniandan kebersihan lahir batin tidak
terpengaruh $leh materi dunia*i dan dipakaipantuan di masyarakat 7 c$nt$h5
Para Mahasis*a" !abi dalam agama %slam 8.
d. /A2ARA0 merupakan adat istiadat yang keramat yang berlaku di suatu tempat.
e. /ATMA!AST1T%0 rasa puas diri. Rasa puasa adalah ukuran yang selalu
diusahakan$lesh setiap manusia untuk mencapai kepuasan tersebut harus
didasarkan padakebenaran atau a&aran agama
K$nsepsi keadilan menurut hukum karma phala bah*a hasil perbuatan sese$rang
atau pahalanya pasti ia dapatkan cepat atau lambat" siapapun yang berbuat dia
pulalah yang mendapatkan pahala itu.
Hakikat a&aran Hindu bah*a dengan dharma dapat mencapai kese&ahteraan"
kebahagiaan dan kesempurnaan.
Peran agama Hindu dalam perumusan dan penegakan hukum yang adil adalah perlu
penyiapan payung hukum" agar setiap masalah tertangani tuntas" penyiapan
lembaga peradilan agar dapat menangani semua perkara" dengan hakimhakim dan
perangkatnya $rang$rang yang tepat sesuai persyaratan menurut sastrasastra
agama. .ila ada perkara yang aturan hukumnya belum ada serahkan pada lembaga
sadacara. 'engan berkembangnya masyarakat hukum &uga harus berkembang
supaya tidak ketinggalan.
PENUTUP
Simpulan
Norma hukum Hindu belum sepenuhnya melembaga di hati nurani setiap umat Hindu di Bali,
sehingga cenderung terjadi pelanggaran-pelanggaran. Agar norma hukum Hindu dapat
ditegakkan, maka norma dimaksud seyogyanya dilembagakan pada hati nurani masyarakat
Hindu. Proses pelembagaan terjadi apabila norma dimaksud, dikenal, diakui, dihargai dan
ditaati dalam praktek hidup dan kehidupan di dunia ini.

También podría gustarte