Está en la página 1de 8

Alat Pelindung Diri

Posted on January 22, 2011


Walaupun dalam suatu sistim pekerjaan beberapa alat pengaman secara mekanis dan
elektrik telah dipasang, seperti katup pelepas tekanan, lampu-lampu pengaman,
detektor asap, dsb., tetapi setiap pekerja masih diwajibkan memakai alat pengaman
diri (APD). Karena pada hakekatnya APD dapat digunakan sebagai sistim pengaman
terakhir untuk pekerja. Alat Pelindung Diri (APD) di tempat kerja harus dilihat
dalam konteks sebagai pengaman pekerja untuk mencegah terjadinya kecelakaan
dan penyakit akibat kerja, oleh sebab itu perlunya dibahas mengenai alat pelindung
diri di laboratorium demi menunjang terciptanya kenyamanan para pengguna
laboratorium dalam melakukan praktikum.
1. Pengertian
Alat Pelindung Diri (APD) merupakan peralatan pelindung yang digunakan oleh
seorang pekerja untuk melindungi dirinya dari kontaminasi lingkungan. APD dalam
bahasa Inggris dikenal dengan sebutan Personal Protective Equipment (PPE). Dengan
melihat kata personal pada kata PPE terebut, maka setiap peralatan yang
dikenakan harus mampu memperoteksi si pemakainya.
Secara sederhana yang dimaksud dengan Alat Pelindung Diri (APD) adalah
seperangkat alat yang digunakan tenaga kerja untuk melindungi sebagian atau
seluruh tubuhnya dari adanya potensi bahaya/kecelakaan kerja. APD tidaklah
secara sempurna dapat melindungi tubuhnya, tetapi akan dapat mengurangi tingkat
keparahan yang mungkin terjadi. Pengendalian ini sebaiknya tetap dipadukan dan
sebagai pelengkap pengendalian teknis maupun pengendalian administratif.

Selain pengertian dari Alat Pelindung Diri adapula langkah-langkah yang penting
diperhatikan sebelum menentukan APD yang akan digunakan, adalah :
1. Inventarisasi potensi bahaya yang dapat terjadi.
Langkah ini sebagai langkah awal agar APD yang digunakan sesuai kebutuhan
2. menentukan jumlah APD yang akan disediakan.
Jumlah tenaga kerja yang terpapar langsung menjadi prioritas utama. Dalam
menentukan jumlah bergantung pula pada jenis APD yang digunakan sendiri-sendiri
(pribadi) atau APD yang dapat dipakai secara bergantian.
3. memilih kualitas / mutu dari APD yang akan digunakan.
Penentuan mutu akan menentukan tingkat keparahan kecelakaan / penyakit akibat
kerja yang dapat terjadi. Penentuan mutu suatu APD dapat dilakukan melalui proses
pengujian di laboratorium.
Alat pelindung diri yang telah dipilih hendaknya memenuhi ketentuan-ketentuan sebagai berikut
:
Dapat memberikan perlindungan terhadap bahaya
Berbobot ringan
Dapat dipakai secara fleksibel (tidak membedakan jenis kelamin)
Tidak menimbulkan bahaya tambahan
Tidak mudah rusak
Memenuhi ketentuan dari standar yang ada
Pemeliharaan mudah
Penggantian suku cadang mudah
Tidak membatasi gerak
Rasa tidak nyaman tidak berlebihan (rasa tidak nyaman tidak mungkin hilang sama sekali,
namun diharapkan masih dalam batas toleransi)
Bentuknya cukup menarik

1. Fungsi
Fungsi alat Pelindung Diri yaitu untuk mengisolasi tubuh pekerja terhadap
keterpaan bahan kimia berbahaya. Pemekaian alat pelindug diri merupakan cara
pengendalian setelah mengisolasi emisi polutan telah maksimum atau gagal.

1. Alat Pelndung diri yang biasanya dipakai

Proteksi Badan
Proteksi Mata
Proteksi Wajah
Proteksi Tangan
Proteksi Kaki
Respirator

Pemberi kerja bertanggung jawab untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi
bahaya pada pekerjaan yang akan ditangani, serta menentukan jenis APD yang
sesuai untuk mengurangi atau menghilangkan risiko kecelakaan pekerja. Dalam
melakukan identifikasi dan evaluasi bahaya yang ada, hendaknya dilakukan oleh
bagian keselamatan dengan bagian operasi secara bersama. Sehingga setiap
kemungkinan bahaya ditinjau dari sisi kejadian yang ada sehari hari serta dari
sisi petinjuk petunjuk keselamatan kerja yang lazim. Segala bahaya fisik, biologis
serta kimiawi harus tercakup dalam evaluasi ini. Setelah bahaya di-identifikasi
dan di-evaluasi, selanjutnya dipilih jenis alat pelindung diri yang tepat untuk
melindungi diri pekerja dari bahaya tersebut.

Berikut ini akan diuraikan lebih lanjut tenteng alat pelindung diri yang umumnya
digunakan di laboratorium

Proteksi Badan
Proteksi badan berfungsi sebagai pelindung tubuhatau pakaian dari kontak
dengan bahan kimia atau panas. Proteksi badan yang dikenakan selama
bekerja di laboratorium, yang dikenal dengan sebutan jas laboratorium ini,
merupakan suatu perlengkapan yang wajib dikenakan sebelum memasuki
laboratorium. Jas laboratorium yang kerap sekali dikenal oleh masyarakat
pengguna bahan kimia ini terbuat dari katun dan bahan sintetik. Ada
beberapa hal yang perlu diperhatikan ketika menggunakan jas
laboratorium antara lain.,kancing jas laboratorium tidak boleh dikenakan
dalam kondisi tidak terpasang dan ukuran dari jas laboratorium pas
dengan ukuran badan pemakainya. Jas laboratorium merupakan pelindung
badan Anda dari tumpahan bahan kimia dan api sebelum mengenai kulit
pemakainya. Jika jas laboratorium Anda terkontaminasi oleh tumpahan
bahan kimia, lepaslah jas tersebut secepatnya.

kancing

ukuran jas

Gbr Jas Lab dan dua bagian yang perlu diperhatikan.

Selain jas laboratorium, perlindungan badan lainnya adalah Apron dan
Jumpsuits. Apron sering kali digunakan untuk memproteksi diri dari cairan
yang bersifat korosif dan mengiritasi. Perlengkapan yang berbentuk seperti
celemek ini biasanya terbuat dari karet atau plastik.Untuk apron yang
terbuat dari plastik, perlu digarisbawahi, bahwa tidak dikenakan pada area
larutan yang mudah terbakar dan bahan-bahan kimia yang dapat terbakar
yang dipicu oleh elektrik statis, karena apron jenis ini dapat mengakumulasi
loncatan listrik statis.
Jumpsuits atau dikenal dengan sebutan baju parasut ini direkomendasikan untuk dipakai pada
kondisi beresiko tinggi (mis., ketika menangani bahan kimia yang bersifat karsinogenik dalam
jumlah yang sangat banyak). Baju parasut ini terbuat dari material yang dapat didaur ulang.
Bahan dari peralatan perlindungan badan ini haruslah mampu memberi perlindungan kepada
pekerja laboratorium dari percikan bahan kimia, panas, dingin, uap lembab, dan radiasi.

Proteksi Mata
Proteksi mata dan wajah merupakan persyaratan yang
mutlak yang harus dikenakan oleh pemakai dikala bekerja
dengan bahan kimia. Hal ini dimaksud untuk melindungi
mata dan wajah dari kecelakaan sebagai akibat dari
tumpahan bahan kimia, uap kimia, dan radiasi. Secara
umum perlindungan mata terdiri dari :
Kacamata pelindung
Goggle
Pelindung wajah
Pelindung mata special (goggle yang menyatu dengan masker khusus untuk
melindungi mata dan wajah dari radiasi dan bahaya laser). Perlindungan dengan
goggles lebih aman daripada kaca mata karena goggles lebih kuat terikat dan lebih
banyak bagian muka yang terlindung daripada kacamata. Tetapi kacamata lebih enak
dipakai daripada goggles. Oleh karena itu dibanyak laboratorium, pemakaian
kacamata diwajibkan bagi para pekerjaatau mahasiswa sebagai persyaratan minimal
pelindung mata. Goggles dipakai untuk percobaan yang mungkin amat berbahaya bagi
mata. Lensa pada kacamata atau goggles terbuat dari plastic atau kaca yang anti
pecah.

Proteksi Wajah
Proteksi wajah dipakai untuk melindungi muka secara sempurna
termasuk mata. Alat tersebut tahan terhadap benturan
mekanik atau bhan kimia. Amat baik dipakai pada waktu
menangani asam, basa dan terutama bahan-bahan atau
percobaan yang eksplosif.






Proteksi Tangan
Kontak pada kulit tangan merupakan permasalahan yang
sangat penting apabila Anda terpapar bahan kimia yang
korosif dan beracun. Sarung tangan menjadi solusi bagi Anda.
Tidak hanya melindungi tangan terhadap karakteristik
bahaya bahan kimia tersebut, sarung tangan juga dapat
memberi perlindungan dari peralatan gelas yang pecan atau
rusak, permukaan benda yang kasar atau tajam, dan material yang panas atau dingin.




Bahan kimia dapat dengan cepat merusak sarung tangan yang Anda pakai jika tidak
dipilih bahannya dengan benar berdasarkan bahan kimia yang ditangani. Selain itu,
kriteria yang lain adalah berdasarkan pada ketebalan dan rata-rata daya tembus
atau terobos bahan kimia ke kulit tangan. Sarung tangan harus secara periodik
diganti berdasarkan frekuensi pemakaian dan permeabilitas bahan kimia yang
ditangani. Jenis sarung tangan yang sering dipakai di laboratorium, diantaranya,
terbuat dari bahan karet, kulit dan pengisolasi (asbestos) untuk temperatur tinggi.
Jenis karet yang digunakan pada sarung tangan, diantaranya adalah karet butil atau
alam, neoprene, nitril, dan PVC (Polivinil klorida). Semua jenis sarung tangan
tersebut dipilih berdasarkan bahan kimia yang akan ditangani. Sebagai contoh,
sarung tangan yang terbuat dari karet alam baik apabila Anda bekerja dengan
Ammonium hidroxida, tetapi tidak baik bila bekerja dengan Dietil eter.

Proteksi Kaki



Proteksi kaki untuk melindungi kaki kemungkinan tumpahan bahan kimia
korosif/beracun, sepatu biasa yang tidak licin dan bertumit rendah dapat dipakai.
Pemakaian sandal atau sepatu yang terbuka perlu dihindarkan.

Respirator
Kontaminasi bahan kimia yang paling sering masuk ke dalam tubuh manusia adalah
lewat pernafasan. Banyak sekali partikel-partikel udara, debu, uap dan gas yang
dapat membahayakan pernafasan. Laboratorium merupakan salah satu tempat kerja
dengan bahan kimia yang memberikan efek kontaminasi tersebut. Oleh karena itu,
para pekerjanya harus memakai perlindungan pernafasan, atau yang lebih dikenal
dengan sebutan masker, yang sesuai. Pemilihan masker yang sesuai didasarkan pada
jenis kontaminasi, kosentrasi, dan batas paparan. . Alat Pelindung Pernafasan
Berguna untuk melindungi pernafasan terhadap gas, uap, debu, atau udara yang
terkontaminasi di tempat kerja yang dapat bersifat racun, korosi ataupun
rangsangan.
Masker untuk melindungi debu / partikel-partikel yang lebih besar yang masuk
kedalam pernafasan, dapat terbuat dari kain dengan ukuran pori-pori tertentu.
Bergantung pada jenis dan kadar pencemar, ada beberapa jenis respirator, yaitu :

Respirator pemurni udara
Membersihkan udara dengan cara menyaring atau menyerap
kontaminan dengan toksinitas rendah sebelum memasuki sistim
pernafasan, alat pembersihnya terdiri dari filter untuk menangkap debu dari
udara atau tabung kimia yang dapat menyerap gas, uap dan kabut.



Jenis fiter atau kanister yang dipakai bergantung pada jenis kontaminan yang ada.
Kontaminan debu dapat disaring dengan fiter mekanik. Semakin halus filter,
semakin kecil ukuran debu yang dapat diambil. Kain verban yang biasa dipakai para
pekerja, hanya efektif untuk partikel debu yang besar, dan tentu saja tidak
bermanfaat untuk kontaminasigas atau uap beracun. Untuk as dan uap beracun
dipakai kanister yang dapat menyerapgas-gas tersebut secara kimia atau fisika.
Dengan sendirinya kanister kan berbeda untuk gas atau uap yang berlainan pula.
Biasanya kanister tersebut diberi warna yang berbeda sesuai kemampuan
penyerapan gas, seperti :

Gas asam : putih
Gas asam sianida : putih dengan strip hijau
Gas klor : putih dengan stri kuning
Uap Organik : hitam
Gas amonia : hijau
Gas karbon monoksida : biru
Gas asam dan uap organik : kuning
Gas asam, uap organik dan amonia : cokelat
Kanister-kanister tersebut dapat di copot dan dipasang kembali sesai dengan
kebutuhan. Karena kanister mengandung bahan penyerap, maka umur/ daya pakai
juga bergantung pada lama pemakaian dan besarnya kadar kontaminan. Meskipun
pemakaian kanister terbatas umur pakainya, tetapi cukup praktis dan aman sehingga
banyak dipakai secara rutin. Tetapi peralatan ini tidak dapat mengatasi adanya
difesiensi (pengurangan) oksigen. Untuk itu dipakai pelindung pernapasan kedua
dengan pemasok (supply) uadara atau oksigen.

Respirator dengan pemasok udara
Peralatan ini mirip peralatan pernapasan untuk para penyelam, dimana disediakan
udara/oksigen untuk pernapasan. Alat pelindung demikian
diperlukan untuk bekerja dalam ruang yang mungkin
berkadar oksigen rendah seperti ruang tertutup atau ruang
terpolusi berat, seperti adanya gas aspiksian (N
2
metan
CO
2
) atau aspiksian kimia (NH
3
, CO, HCN) pada kosentrasi
tinggi. Pemasokudara pernapasan berupa udara tekan, dapat
dipakai selama 30 menit sampai 1 jam dan udara atau oksigen cair untuk
perlindungan antara 1-2 jam.

También podría gustarte