Está en la página 1de 11

Infark Miokard Akut (AMI)

IWAN PURNAWAN, S.Kep,. Ns.


A. DEFINISI
AMI merupakan kondisi kematian pada miokard (otot jantung) akibat dari aliran darah ke
bagian otot jantung terhambat. AMI merupakan penyebab kematian utam bagi laki-laki dan
perempuan di USA. Diperkirakan lebih dari 1 juta orang menderita infark miokard setiap
tahunnya dan lebih dari 6 orang meninggal akibat penyakit ini. Untungnya saat ini terdapat
pengobatan mutakhir bagi heart atta!k yang dapat menyelamatkan nya"a dab men!egah
ke!a!atan yang disebabkannya. #engobatan paling efekti$e bila dimulaai dalam 1 jam dari
permulaan gejala. So jika menemui ada orang yang mengalami serangan jantung segera
hubungi %11 atau di Indonesia 11&.
B. ETIOLOGI:
Intina AMI terjadi jika suplai oksigen yang tidak sesuai dengan kebutuhan tidak
tertangani dengan baik sehingga menyebabkab kematian sel-sel jantung tersebut.
'eberapa hal yang menimbulkan gangguan oksigenasi tersebut diantaranya(
1. Berkurangna !u"#ai ok!igen ke $iokard.
Menuruna sup!ai oksigen disebabkan o!e" tiga #a$tor, antara !ain%
a. )aktor pembuluh darah
&a! ini berkaitan dengan kepatenan pembu!u" dara" sebagai ja!an dara"
men$apai se!'se! jantung. (eberapa "a! ang bisa mengganggu kepatenan
pembu!u" dara" diantarana% atheros!lerosis* spasme* dan arteritis.
Spasme pembu!u" dara" bisa juga terjadi pada orang ang tidak memi!iki
ri)aat penakit jantung sebe!umna, dan biasana di"ubungkan dengan
beberapa "a! antara !ain% (a+ mengkonsumsi obat-obatan tertentu, -b+ stress
emosional atau nyeri, -!+ terpapar suhu dingin yang ekstrim* -d+ merokok.
b. )aktor Sirkulasi
Sirku!asi berkaitan dengan ke!an$aran peredaran dara" dari jantung kese!uru"
tubu" sampai kemba!i !agi ke jantung. Se"ingga "a! ini tidak akan !epas dari
#a$tor pemompaan dan *o!ume dara" ang dipompakan. Kondisi ang
menebabkan gangguan pada sirku!asi diantarana kondisi "ipotensi. Stenosis
maupun isu#isiensi ang terjadi pada katup'katup jantung -aorta* mitrlalis*
maupun trikuspidalis+ menyebabkan menurunnya !arda! out put -./#+.
#enurunan ./# yang diikuti oleh penurunan sirkulasi menyebabkan
bebarapa bagian tubuh tidak tersuplai darah dengan adekuat* termasuk
dalam hal ini otot jantung.
$. )aktor darah
+ara" merupakan pengangkut oksigen menuju se!uru" bagian tubu". ,ika
daa angkut dara" berkurang, maka sebagus apapun ja!an (pembu!u" dara")
dan pemompaan jantung maka "a! tersebut tidak $ukup membantu. &a!'"a!
ang menebabkan tergangguna daa angkut dara" antara !ain( anemia*
hipoksemia* dan polisitemia.
-. Meningkatna kebutu"an oksigen tubu"
Pada orang norma! meningkatna kebutu"an oksigen mampu dikompensasi
diantarana dengan meningkatkan denut jantung untuk meningkatkan ./P. Akan
tetapi jika orang tersebut te!a" mengidap penakit jantung, mekanisme kompensasi
justru pada ak"irna makin memperberat kondisina karena kebutu"an oksigen
semakin meningkat, sedangkan sup!ai oksigen tidak bertamba".
/!e" karena itu sega!a akti*itas ang menebabkan meningkatna kebutu"an
oksigen akan memi$u terjadina in#ark. Misa!na% akti*tas ber!ebi", emosi, makan
ter!a!u banak dan !ain'!ain. &ipertropi miokard bisa memi$u terjadina in#ark karea
semakin banyak sel yang harus disuplai oksigen* sedangkan asupan oksien menurun
akibat dari pemompaan yang tidak efekti$e.
.. 0AK1/R R2SIK/
Se$ara garis besar terdapat dua jenis #a$tor resiko bagi setiap orang untuk terkena AMI,
aitu #a$tor resiko ang bisa dimodi#ikasi dan #a$tor resiko ang tidak bisa dimodi#ikasi.
a. )aktor 0esiko 1ang Dapat Dimodifikasi
Merupakan #a$tor resiko ang bisa dikenda!ikan se"ingga dengan inter$ensi
tertentu maka bisa dihilangkan. 1ang termasuk dalam kelompok ini diantaranya(
Merokok
Peran rokok da!am penakit jantung koroner ini antara !ain% menimbu!kan
aterosk!erosis3 peningkatan trombogenessis dan *asokontriksi3
peningkatan tekanan darah, pemi!u aritmia jantung* meningkatkan
kebutuhan oksigen jantung* dan penurunan kapasitas pengangkutan
oksigen
Merokok -4 batang rokok atau !ebi" da!am se"ari bisa meningkatkan
resiko -'5 ka!i disbanding ang tidak merokok.
2onsumsi al!ohol
Meskipun ada dasar teori mengenai e#ek protekti# a!$o"o! dosis renda"
"ingga moderat, dimana ia bisa meningkatkan trombo!isis endogen,
mengurangi ad"esi p!ate!et, dan meningkatkan kadar &+6 da!am sirku!asi,
akan tetapi semuana masi" $ontro*ersia!
1idak semua !iterature mendukung konsep ini, ba"kan peningkatan dosis
a!$o"o! dikaitkan dengan peningkatan morta!itas $ardio*as$u!ar karena
aritmia, "ipertensi sistemik dan kardiomiopati di!atasi.
Infeksi
In#eksi ."!amdia pneumoniae , organisme gram negati*e intrase!u!er dan penebab
umum penakit sa!uran pera#asan, tampakna ber"ubungan dengan penakit koroner
aterosk!erotik
3ipertensi sistemik.
&ipertens sistemik menebabkan meningkatnya after load yang se!ara
tidak langsung akan meningkan beban kerja jantung. 2ondisi seperti ini
akan memi!u hipertropi $entrikel kiri sebagai kompensasi dari
meningkatnya after load yang pada akhirnya meningkatan kebutuhan
oksigen jantung.
/besitas
1erdapat hubungan yang erat antara berat badan* peningkatan tekanan
darah* peningkatan kolesterol darah* DM tidak tergantung insulin* dan
tingkat akti$itas yang rendah.
2urang olahraga
Akti*itas aerobi! yang teratur akan menurunkan resiko terkena penyakit
jantung koroner* yaitu sebesar 4-5 6.
#enyakit Diabetes
Resiko terjadina penakit jantung koroner pada pasien dengan +M
sebesar 4- 5 lebih tinggi dibandingkan orang biasa.
&a! ini berkaitan dengan adana abnorma!itas metabo!isme !ipid, obesitas,
"ipertensi sistemik* peningkatan trombogenesis -peningkatan tingkat
adhesi platelet dan peningkatan trombogenesis+.
b. )aktor 0esiko 1ang 7idak Dapat Dimodifikasi
Merupakan #a$tor resiko ang tidak bisa diruba" atau dikenda!ikan, aitu
diantarana%
Usia
Resiko meningkat pada pria datas 58 tahun dan "anita diatas 88 tahun
-umumnnya setelah menopause+
9enis 2elamin
Morbiditas akibat penakit jantung koroner (P,K)pada !aki'!aki dua ka!i
!ebi" besar dibandingkan pada perempuan, "a! ini berkaitan dengan
estrogen endogn yang bersifat prote!ti$e pada perempuan.
&a! ini terbukti insidensi P,K meningkat dengan $epat dan ak"irna setare
dengan !aki pada )anita sete!a" masa menopause
0i"ayat 2eluarga
Ri)aat anggota ke!uarga sedara" ang menga!ami P,K sebe!m usia 74
ta"un merupakan fa!tor resiko independent untuk terjadinya #92.
Agregasi P,K ke!uarga menandakan adana predisposisi geneti$ pada
keadaan ini.
1erdapat bukti ba")a ri)aat positi# pada ke!uarga mempengaru"i onset
penderita P,K pada ke!uarga dekat
0AS
Insidensi kematian akiat #92 pada orang Asia yang tinggal di Inggris
lebih tinggi dibandingkan dengan peduduk lo!al* sedangkan angka yang
rendah terdapat pada 0AS apro-karibia
:eografi
1ingkat kematian akibat P,K !ebi" tinggi di Ir!andia Utara, Skot!andia,
dan bagian Inggris Utara dan dapat merefleksikan perbedaan diet*
kemurnian air* merokok* struktur sosio-ekonomi* dan kehidupan urban.
7ipe kepribadian
1ipe kepribadian A ang memi!iki si#at agresi#, kompetiti#, kasar, sinis,
gi!a "ormat, ambisius, dan gampang marah sangat rentan untuk terkena
#92.
1erdapat "ubungan antara stress dengan abnnormalitas metabolisme lipid.
2elas so!ial
1ingkat kematian akibat P,K tiga ka!i !ebi" tinggi pada pekerja kasar !aki'
!aki ter!ati" dibandingkan dengan ke!ompok pekerja profesi -missal
dokter* penga!ara dll+.
Se!ain itu #rekuensi istri pekerja kasar ternata - ka!i !ebi" besar untuk
menga!ami kematian dini akibat P,K dibandingkan istri pekerja
pro#essiona!8non'manua!.
.. PA1/0ISI/6/9IAMI
terjadi ketika iskemia yang terjadi berlangsung !ukup lama aitu !ebi" dari 54':; menit
se"ingga menebabkan kerusakan se!u!er ang ire*ersibe!. (agian jantung ang terkena
in#ark akan ber"enti berkontraksi se!amana. Iskemia ang terjadi pa!ing banak
disebabkan o!e" penakit arteri koroner8$oronar arter disease (.A+). Pada penakit ini
terdapat materi !emak (p!a<ue) ang te!a" terbentuk da!am beberapa ta"un di da!am
!umen arteri koronaria (arteri ang mensuplay darah dan oksigen pada jantung) P!a<ue
dapat rupture se"ingga menebabkan terbentukna bekuan dara" pada permukaan p!a<ue. ,ika
bekuan menjadi $ukup besar, maka bisa meng"ambat a!iran dara" baik tota! maupun sebagian
pada arteri koroner.

1erbendungna a!iran darah menghambat darah yang kaya oksigen men!apai bagian otot
jantung yang disuplai oleh arteri tersebut. 2urangnya oksigen akan merusak otot jantung. 9ika
sumbatan itu tidak ditangani dengan !epat* otot jantung ang rusak itu akan mulai mati. Selain
disebabkan oleh terbentuknya sumbatan oleh pla;ue ternyata infark juga bisa terjadi pada orang
dengan arteri koroner normal -86+. Diasumsikan bah"a spasme arteri koroner berperan dalam
beberapa kasus ini. Spasme yang terjadi bisa dipi!u oleh beberapa hal antara lain(
mengkonsumsi obat-obatan tertentu, stress emosional, merokok, dan paparan suhu dingin yang
ekstrim Spasme bisa terjadi pada pembuluh darah yang mengalami aterosklerotik sehingga bisa
menimbulkan oklusi kritis sehingga bisa menimbulkan infark jika terlambat dalam penangananya
6etak in#ark ditentukan juga o!e" !etak sumbatan arteri koroner ang mensup!ai dara" ke jantung.
1erdapat dua arteri koroner besar aitu arteri koroner kanan dan kiri. Kemudian arteri koroner
kiri ber$abang menjadi dua aitu +esenden Anterior dan arteri sirkumpeks kiri. Arteri koronaria
+esenden Anterior kiri berja!an me!a!ui ba)a" anterior dinding ke ara" a#eks jantung. (agian ini
menup!ai a!iran dua pertiga dari septum intra*entrike!, sebagaian besar apeks, dan *entrike! kiri
anterior.
Sedangkan $abang sirkump!eks kiri berja!an dari koroner kiri keara" dinding !atera! kiri dan
*entrike! kiri. +aera" ang disup!ai me!iputi atrium kiri, se!uru" dinding posterior, dan sepertiga
septum intra*entrike! posterior.Se!anjutna arteri koroner kanan berja!an dari aorta sisi kanan
arteri pu!mona! keara" dinding !atera! kanan sampai ke posterior jantung. (agian jantung ang
disup!ai me!iputi% atrium kanan, *entrike! kanan, nodus SA, nodus A=, septum inter*entrike!
posterior superior, bagian atrium kiri, dan permukaan dia#ragmatik *entrike! kiri. (erdasarkan "a!
diatas maka dapat diketa"ui jika in#ark anterior kemungkinan disebabkan gangguan pada $abang
desenden anterior kiri, sedangkan in#ark in#erior bisa disebabkan o!e" !esi pada arteri koroner
kanan.
(erdasarkan keteba!an dinding otot jantung ang terkena maka in#ark bisa dibedakan menjadi
in#ark transmura! dan subendokardia!. Kerusakan pada se!uru" !apisan miokardiom disebut in#ark
transmura!, sedangkan jika "ana mengenai !apisan bagian da!am saja disebut in#ark
subendokardia!. In#ark miokardium akan mengurangi #ungsi *entrike! karena otot ang nekrosis
akan ke"i!angan daa kotraksina begitupun otot ang menga!ami iskemi (diseke!i!ing daera"
in#ark).
Se$ara #ungsiona! in#ark miokardium menebabkan peruba"an'peruba"an sebagai berikut% Daya
kontraksi menurun, :erakan dinding abnormal -daerah yang terkena infark akan menonjol
keluar saat yang lain melakukan kontraksi+, #erubahan daya kembang dinding $entrikel,
#enurunan $olume sekun!up, #enurunan fraksi ejeksi
9angguan #ungsiona! ang terjadi tergantung pada beberapa #a$tor diba)a" ini% Ukuran in#ark
jika men!apai 56 bisa menyebabkan syok kardiogenik, <okasi Infark dinding anterior
mengurangi fungsi mekanik jantung lebih besar dibandingkan jika terjadi pada bagian inferior,
Sirkulasi kolateral berkembang sebagai respon terhadap iskemi kronik dan hiperferfusi
regional untuk memperbaiki aliran darah yang menuju miokardium. Sehingga semakin banyak
sirkulasi kolateral* maka gangguan yang terjadi minimal, Mekanisme kompensasi bertujuan
untuk mempertahankan !urah jantung dan perfusi perifer. :angguan akan mulai terasa ketika
mekanisme kompensasi jantung tidak berfungsi dengan baik.
+. M2KANISM2 K6INIS
1idak semua serangan mu!ai se$ara tiba'tiba disertai neri ang sangat para" seperti ang sering
kita !i"at pada taangan 1= atau sinema. 1anda dan geja!a dari serangan jantung tiap orang tidak
sama. (anak serangan jantung berja!an !ambat sebagai neri ringan atau perasaan tidak naman.
(a"kan beberapa orang tanpa geja!a sedikitpun (dinamakan si!ent "eart atta$k)
Akan tetapi pada umumna serangan AMI ini ditandai o!e" beberapa "a! berikut%
Neri +ada
Maoritas pasien AMI (>4?) datang dengan keluhan nyeri dada. #erbedaan dengan nyeri pada
angina adalah nyer pada AMI lebih panjang yaitu minimal = menit* sedangkan pada angina
kurang dari itu. Disamping itu pada angina biasanya nyeri akan hilang dengan istirahat akan
tetapi pada infark tidak.>yeri dan rasa tertekan pada dada itu bisa disertai dengan keluarnya
keringat dingin atau perasaan takut. Meskipun AMI memiliki !iri nyeri yang khas yaitu menjalar
ke lengan kiri* bahu* leher sampai ke epigastrium* akan tetapi pada orang tertentu nyeri yang
terasa hanya sedikit. 3al tersebut biasanya terjadi pada manula, atau penderita DM berkaitan
dengan neuropathy.
Sesak Na#as
Sesak na#as bisa disebabkan o!e" peningkatan mendadak tekanan ak"ir diastoli! $entrikel kiri*
disamping itu perasaan !emas bisa menimbulkan hiper$enntilasi.#ada infark yang tanpa gejala
nyeri* sesak nafas merupakan tanda adanya disfungsi $entrikel kiri yang bermakna !. :ejala
:astrointestinal#eningkatan akti$itas $agal menyebabkan mual dan muntah* dan biasanya lebih
sering pada infark inferior* dan stimulasi diafragma pada infak inferior juga bisa menyebabkan
!egukan d. :ejala <ain7ermasuk palpitasi* rasa pusing* atau sinkop dari aritmia $entrikel* dan
gejala akibat emboli arteri -misalnya stroke* iskemia ekstrimitas+
9. P2M2RIKSAAN 0ISIK
a. 7ampilan Umum
Pasien tampak pu$at, berkeringat, dan ge!isa" akibat akti*itas simpatis ber!ebi"an. Pasien juga
tampak sesak. +emam derajat sedang (@ 5A .) bisa timbu! sete!a" B-'-: jam pas$a in#arkb.
Denyut >adi dan 7ekanan Darah Sinus takikardi -1-14 ?@mnt+ terjadi pada sepertiga pasien*
biasanya akan melambat dengan pemberian analgesi! yang adekuat.Denyut jantung yang rendah
mengindikasikan adanya sinus bradikardi atau blok jantung sebagai komplikasi dari infark.
#eningkatan 7D moderat merupakan akibat dari pelepasan kotekolamin.Sedangkan jika terjadi
hipotensi maka hal tersebut merupakan akibat dari akti$itas $agus berlebih* dehidrasi* infark
$entrikel kanan* atau tanda dari syok kardiogenik.
$. #emeriksaan jantung
1erdangar buni jantung S: dan S5 , atau mur'mur. (uni gesekan perikard jarang terdengar
"ingga "ari ke dua atau ketiga atau !ebi" !ama !agi ("ingga C minggu) sebagai gambatan dari
sindrom +ress!er.
d. #emeriksaan paru
Ronk"i ak"ir perna#asan bisa terdengar, )a!aupun mungkin tidak terdapat gambaran edema paru
pada radiogra#i. ,ika terdapat edema paru, maka "a! itu merupakan komp!ikasi in#ark !uas,
biasana anterior.
&. P2M2RIKSAAN P2NUN,AN9Penegakan diagnosa serangan jantung berdasarkan geja!a,
ri)aat kese"atan prbadi dan ke!arga, serta "asi! test diagnosti$.
a. E%G (E#e&tro&ardiogra$)
Pada 2K9 B- !ead, jaringan iskemik tetapi masi" ber#ungsi akan menmg"asi!kan
peruba"an ge!ombang 1, menebabkan iner*asi saat a!iran !istrik diara"kan menjau"
dari jaringan iskemik, !ebi" serius !agi, jaringan iskemik akan menguba" segmen S1
menebabkan depresi S1.
Pada in#ark, miokard ang mati tidak mengkonduksi !istrik dan gaga! untuk repo!arisasi
se$ara norma!, mengakibatkan ele$asi segmen S7. Saat nekrosis terbentuk* dengan
penyembuhan !in!in iskemik disekitar area nekrotik* gelombang A terbentuk. Area
nekrotik adalah jaringan parut yang tak aktif se!ara elektrikal* tetapi Bona nekrotik akan
menggambarkan perubahan gelombang 7 saat iskemik terjasi lagi. #ada a"al infark
miokard* ele$asi S7 disertai dengan gelombang 7 tinggi. Selama berjam-jam atau
berhari-hari berikutnya* gelombang 7 membalik. Sesuai dengan umur infark miokard*
gelombang A menetap dan segmen S7 kembali normal.
9ambaran spesi#ik pada rekaman 2K9
+aera" in#ark Peruba"an 2K9
Anterior 2!e*asi segmen S1 pada !ead =5 '=:, peruba"an resiproka!
(depresi S1) pada !ead II, III, a=0.
In#erior 2!e*asi segmen 1 pada !ead II, III, a=0, peruba"an resiproka!
(depresi S1) =B D =C, I, a=6.
6atera! 2!e*asi segmen S1 pada I, a=6, =; D =C.
Posterior Peruba"an resiproka! (depresi S1) pada II, III, a=0, terutama
ge!ombang R pada =B D =-.
=entrike! kanan Peruba"an gambaran dinding in#erior
'. Te!t Dara(
Se!ama serangan, se!'se! otot jantung mati dan pe$a" se"ingga protein'protein tertentu ke!uar
masuk a!iran dara".
Kreatinin Pospokinase (.PK) termasuk da!am "a! ini .PK'M( terdetekai sete!a" C'A jam,
men$apai pun$ak sete!a" -: jam dan kemba!i menjadi norma! sete!a" -: jam berikutna.
6+& (6aktat +e"idrogenisasi) terjadi pada ta"ap !anjut in#ark miokard aitu sete!a" -: jam
kemudian men$apai pun$ak da!am 5'C "ari. Masi" dapat dideteksi sampai dengan - minggu.Iso
enEim 6+& !ebi" spesi#ik dibandingkan .PK'M( akan tetapi penggunaan k!inisna masi" ka!a"
akurat dengan ni!ai 1roponin, terutama 1roponin 1. Seperti ang kita keta"ui ba")a ternata
isoenEim .PK'M( maupun 6+& se!ain ditemukan pada otot jantung juga bisa ditemukan pada
otot ske!eta!.
1roponin 1 F I merupakan protein merupakan tanda pa!ing spesi#ik $edera otot jantung*
terutama 7roponin 7 -7n7+7n 7 sudah terdeteksi =-5 jam pas!a kerusakan miokard dan masih
tetap tinggi dalam serum selama 1-= minggu.#engukuran serial enBim jantung diukur setiap
selama tiga hari pertama, peningkatan bermakna jika nilainya 4 kali batas tertinggi nilai
normal.
$. .oronar Angiograp"
.oronar angiograp" merupakan pemeriksaan k"usus dengan sinar G pada jantung dan
pembu!u" dara". Sering di!akukan se!ama serangan untuk menemukan !etak sumbatan pada arteri
koroner. +okter memasukan kateter me!a!ui arteri pada !engan atau pa"a menujua jantung.
Prosedur ini dinamakan kateterisasi jantung, ang merupakan bagian dari angiogra#i koroner Hat
kontras ang ter!i"at me!a!ui sinar G diinjeksikan me!a!ui ujung kateter pada a!iran dara". Hat
kontras itu memingkinkan dokter dapat mempe!ajari a!iran dara" ang me!e)ati pembu!u" dara"
dan jantung ,ika ditemukan sumbatan, tindakan !ain ang dinamakan angiop!ast, dpat di!akukan
untuk memu!i"kan a!iran dara" pada arteri tersebut. Kadang'kadang akan ditempatkan stent (pipa
ke$i! ang berpori) da!am arteri untuk menjaga arteri tetap terbuka.
)ENANGANAN
1ujuan dari penanganan pada in#ark miokard ada!a" meng"entikan perkembangan serangan
jantung, menurunkan beban kerja jantung (memberikan kesempatan untuk penembu"an) dan
men$ega" komp!ikasi !ebi" !anjut.(erikut ini ada!a" penanganan ang di!akukan pada pasien
dengan AMI%
'erikan oksigen meskipun kadar oksigen darah normal. #ersediaan oksigen yang melimpah
untuk jaringan* dapat menurunkan beban kerja jantung. /ksigen yang diberikan 8-6 < @menit
melalu binasal kanul.
pasang monitor kontinyu C2: segera* karena aritmia yang mematikan dapat terjadi dalam
jam-jam pertama pas!a serangan
. #asien dalam kondisi bedrest untuk menurunkan kerja jantung sehingga men!egah kerusakan
otot jantung lebih lanjut. Mengistirahatkan jantung berarti memberikan kesempatan kepada sel-
selnya untuk memulihkan diri
. #emasangan ID line untuk memudahkan pemberan obat-obatan dan nutrisi yang diperlukan.
#ada a"al-a"al serangan pasien tidak diperbolehkan mendapatkan asupa nutrisi le"at mulut
karena akan meningkatkan kebutuhan tubuh erhadap oksigen sehingga bisa membebani jantung.
#asien yang di!urigai atau dinyatakan mengalami infark seharusnya mendapatkan aspirin
-antiplatelet+ untuk men!egah pembekuan darah. Sedangkan bagi pasien yang elergi terhadap
aspirin dapat diganti dengan !lopidogrel.
Nitrogly!erin dapat diberikan untuk menurunkan beban kerja jantung dan memperbaiki
aliran darah yang melalui arteri koroner. >itrogliserin juga dapat membedakan apakah
ia Infark atau Angina* pada infark biasanya nyeri tidak hilang dengan pemberian
nitrogliserin.
Morp"in merupakan antineri narkotik pa!ing poten, akan tetapi sangat mendepresi
akti*itas perna#asan, se"ingga tdak bo!e" digunakan pada pasien dengan ri)aat
gangguan perna#asan. Sebagai gantina maka digunakan petidin
Pada prinsipna jika mendapatkan korban ang di$urigai mendapatkan serangan jantung, segera
"ubungi BBA untuk mendapatkan perto!ongan segera. Karena ter!ambat B'- menit saa na)a
korban mungkin tidak terse!amatkan !agi.
/bat'obatan ang digunakan pada pasien dengan AMI diantarana%
B. /bat-obatan trombolitik
/bat'obatan ini ditujukan untuk memperbaiki kembali airan darah pembuluh darah koroner*
sehingga referfusi dapat men!egah kerusakan miokard lebih lanjut. /bat-obatan ini digunakan
untuk melarutkan bekuan darah yang menyumbat arteri koroner. Eaktu paling efekti$e
pemberiannya adalah 1 jam stelah timbul gejal pertama dan tidak boleh lebih dari 14 jam pas!a
serangan. Selain itu tidak boleh diberikan pada pasien diatas F8 tahun .ontohnya adalah
streptokinase
-. 'eta 'lo!ker
/bat'obatan ini menrunkan beban kerja jantung. 'isa juga digunakan untuk mengurangi nyeri
dada atau ketidaknyamanan dan juga men!egah serangan jantung tambahan. 'eta bloker juga
bisa digunakan untuk memperbaiki aritmia. 7erdapat dua jenis yaitu !ardiosele!ti$e -metoprolol*
atenolol* dan a!ebutol+ dan non-!ardiosele!ti$e -propanolol* pindolol* dan nadolol+
5. Angiotensin-.on$erting CnByme -A.C+
In"ibitors/bat'obatan ini menurunkan tekanan darah dan mengurangi !edera pada otot jantung.
/bat ini juga dapat digunakan untuk memperlambat kelemahan pada otot jantung. Misalnya
captropil
:. /bat-obatan antikoagulan
/bat' obatan ini mengen$erkan dara" dan men!egah pembentukan bekuan darah pada arteri.
Missal( heparin dan enoksaparin.
;. /bat-obatan Antiplatelet
/bat'obatan ini (misa! aspirin dan clopidogrel+ menghentikan platelet untuk membentuk bekuan
yang tidak diinginkan.
,ika obat'obatan tidak mampu menangani8menghentikan serangan jantung.* maka dpat dilakukan
tindakan medis* yaitu antara lain
a. Angiop!asti
1indakan non'beda" ini dapat dilakukan dengan membuka arteri koroner yang tersumbat oleh
bekuan darah. Selama angioplasty kateter dengan balon pada ujungnya dimasukan melalui
pembuluh darah menuju arteri koroner yang tersumbat. 2emudian balon dikembangkan untuk
mendorong pla; mela"an dinding arteri. Melebarnya bagian dalam arteri akan mengembalikan
aliran darah.#ada angioplasti* dapat diletakan tabung ke!il -stent+ dalam arteri yang tersumbat
sehingga menjaganya tetap terbuka. 'eberapa stent biasanya dilapisi obat-obatan yang
men!egah terjadinya bendungan ulang pada arteri.
b. .A': -.oronary Artery 'ypass :rafting+
Merupakan tindakan pembeda"an dimana arteri atau *ena diambi! dari bagian tubu" !ain
kemudian disambungkan untuk membentuk ja!an pintas me!e)ati arteri koroner ang tersumbat.
Se"ingga menediakan ja!an baru untuk a!iran dara" ang menuju se!'se! otot jantung.
Sete!a" pasien kemba!i ke ruma" maka penanganan tidak ber"enti, terdapat beberapa "a! ang
per!u diper"atikan%
Mematu"i manajemen terapi !anjutan diruma" baik berupa obat'obatan maupn mengikuti
program re"abi!itasi.
Me!akukan upaa peruba"an gaa "idup se"at ang bertujuan untuk menurunkan
kemungkinan kekambu"an, misa!na antara !ain% meng"indari merokok, menurunkan
((, meruba" dit, dan meningatkan akti*itas fisik.
+IA9N/SA K2P2RAWA1AN
+iagnosa kepera)atan ang bisa mun$u! diantarana%
B. 2etidakefektifan pola nafas bd.
2e!emasan
3iper$entilasi
-. #enurunan !ardia! out put bd
:angguan stroke $olume -preload* afterload* kontraktilitas+
5. >yeri akut bd
Agen injuri -fisik+
Re#erensi %
&udak F 9a!!o, B>>;, Kepera)atan Kritis% Pendekatan &o!istik, 29. % ,akarta
NAN+A, Nursing +iagnoses% +e#initions F .!assi#i$ation -44B'-44- , P"i!ade!p"ia
IIID, A$ute Mio$ard In#ark, do)n !oad #rom )))."ea!t"atoE.$om 14 September 4F

También podría gustarte