Está en la página 1de 8

KARAKTERISTIK PERKEMBANGAN

ANAK USIA DINI






KELOMPOK VI
SAUMI AMRANI
ANDI FAUZAH RAMADANI
AHMAD ALBAR



ICP OF MATHEMATICS
MAKASSAR STATE UNIVERSITY
Karakteristik Perkembangan Anak Usia Dini
A. Karakteristik Umum Anak Usia Dini
Usia dini merupakan masa perkembangan dan pertumbuhan yang sangat
menentukan perkembangan masa selanjutnya. Berbagai studi yang dilakukan
para ahli menyimpulkan bahwa pendidikan anak sejak usia dini dapat
memperbaiki prestasi dan meningkatkan produktivitas kerja masa dewasanya.

Begitu pentingnya masa usia dini, Sigmund Freud berpendapat bahwa
Child is father of man, artinya masa anak sangat berpengaruh terhadap
perkembangan kepribadian masa dewasa seseorang.

Secara umum, karakteristik perkembangan anak usia dini:
1. Unik
2. Egosentris
3. Aktif dan energik
4. Rasa ingin tahu yang kuat
5. Eksploratif dan berjiwa petualang
6. Spontan
7. Senang dan kaya dengan fantasi
8. Masih mudah frustasi
9. Masih kurang pertimbangan dalam melakukan sesuatu
10. Daya perhatian yang pendek
11. Bergairah untuk belajar dan banyak belajar dari pengalaman
12. Semakin menunjukkan minat terhadap teman
Menurut Yelon dan Weinstein (1977: 15-17), karakteristik perkembangan anak
usia dini:
Aspek Usia Usia 1 - 3 Usia Prasekolah
1. Fisik 1. Sangat aktif
2. Belajar merangkak,
berjalan, lari, memanjat,
bermain, makan sendiri,
dan menggaruk
3. Belajar kebiasaan ke toilet
1. Sangat aktif
2. Dapat mengoordinasikan mata
dan tangan, melempar,
menangkap, loncat,
melompat, menggambar, dan
menulis
3. Dapat belajar berbagai
keterampilan tangan
sederhana
2. Mental 1. Perkembangan bahasa dari
menangis ke berbicara
2. Belajar konsep-konsep
seperti warna, satu, dan
banyak
3. Memandang benda
sebagai sesuatu yang
dapat berperilaku
1. Egosentris, belum memahami
pandangan atau perasaan
orang lain
2. Perkembangan bahasa: dapat
berbicara dalam bentuk satu
kalimat, perbendaharaan
bahasanya sudah bertambah
banyak, dan sangat tertarik
dengan kisah-kisah
3. Memiliki kesulitan untuk
berpikir abstrak
3. Sosial 1. Mulai senang bermain di
luar rumah
2. Menyenangi anak-anak
yang lain, tetapi belum bisa
bermain dengan mereka
1. Mulai menghormati otoritas
2. Sudah dapat mengikuti aturan
3. Sudah dapat berteman,
meskipun belum mempunyai
teman yang tetap
4. Emosional 1. Dapat merespon terhadap
kasih sayang dan
persetujuan
2. Masih tergantung kepada
orang tua
3. Berkembangnya beberapa
bentuk pernyataan
perasaan dari yang
sebelumnya hanya dengan
menangis
1. Dapat merespon terhadap
kasih sayang dan persetujuan
2. Mulai memerhatikan tipe-tipe
orang, baik yang terkait
dengan jenis kelamin,
peranan, maupun
kemampuannya
3. Dapat merespon kegiatan rutin
dengan baik
4. Dapat mengekspresikan
emosinya dengan baik
5. Respons
orang
dewasa
(orang tua
atau guru)
1. Menanamkan kedisiplinan
yang ringan secara
konsisten
2. Memberikan perlindungan
tanpa bersikap over
1. Menanamkan sikap tanggung
jawab dan independen
2. Menjawab pertanyaan anak
3. Memberikan berbagai objek
fisik untuk dieksplorasi
protection
3. Berbicara dengan anak dan
merespon pembicaraannya
4. Memberikan kesempatan
untuk aktif bergerak dan
bereksplorasi
5. Memberikan penghargaan
kepada perilaku anak yang
baik
4. Memberikan pengalaman
berinteraksi social melalui
bekerja dengan kelompok
kecil
5. Membuat program-program
kegiatan, seperti menyanyi
dan menari
6. Melakukan berbagai kegiatan
untuk mengembangkan
bahasa anak, seperti:
bercerita kisah-kisah,
membuat klasifikasi (benda-
benda atau hal lain),
mendiskusikan masalah-
masalah sederhana, dan
membuat peraturan

Menurut Balitbang Diknas (2002), karakteristik perkembangan anak usia dini:
Aspek usia 0 12 bulan 1 3 tahun 4 6 tahun
1. Fisik 1. Motorik halus
- Memegang,
mengambil,
dan melempar
benda
- Memegang
botol susu
dalam
mulutnya
- Bertepuk
tangan
2. Motorik kasar
- Mengangkat
kepala
- Membalikan
1. Motorik halus
- Mencoret-
coret dengan
alat tulis dan
menggambar
bentuk
sederhana
- Bermain
dengan balok
2. Motorik kasar
- Dapat
berjalan
dengan lancar
- Mencoba
memanjat
1. Motorik halus
- Dapat
mengurus
sendiri
- Belajar
menggunting
- Melipat kertas
sederhana
2. Motorik kasar
- Berlari dengan
cepat
- Naik tangga
- Melompat di
tempat
badan
- merangkak
ketinggian
2. Bahasa 1. Menangis
2. Mengoceh
3. Bereaksi ketika
namanya dipanggil
1. Mengucapkan
kalimat terdiri dari
dua kata
2. Dapat
menggunakan
bahasa isyarat
3. Mengerti perintah
sederhana
1. Menyebutkan
nama, jenis
kelamin, umur, dan
alamat rumah
2. Berbicara lancar
dengan kalimat
sederhana
3. Senang
mendengarkan dan
menceritakan
kembali cerita
sederhana
3. Kognitif 1. Mengamati mainan
2. Mengenal dan
membedakan
wajah ibu dan
ayah
3. Memasukkan
benda ke dalam
mulut
1. Mulai mengenal
benda milik
sendiri
2. Mulai mengenal
konsep warna
dan bentuk
3. Meniru perbuatan
orang lain
1. Dapat
menggunakan
konsep waktu
2. Dapat
mengelompokkan
benda dengan
berbagai cara
3. Mengenal
bermacam-macam
bau, suara, rasa,
ukuran, dan jarak
4. Sosial-
emosi
1. Membalas
senyuman orang
lain
2. Menangis sebagai
reaksi terhadap
perasaan yang
tidak nyaman
3. Mengenal wajah
anggota keluarga
1. Dapat berinteraksi
social dengan
anggota keluarga
2. Menunjukkan
reaksi emosi yang
wajar
1. Tenggang rasa
2. Bekerja sama
3. Dapat bermain atau
bergaul dengan
teman
5. Seni --- 1. Dapat bertepuk 1. Meronce dengan
tangan
2. Melakukan
gerakan
mengikuti irama
musik
3. Bernyanyi dengan
bimbingan orang
tua atau guru
manik-manik besar
2. Menggambar bebas
3. Mewarnai gambar
6. Moral-
spiritual
--- 1. Dapat meniru
ucapan doa-doa
pendek
2. Dapat mengikuti
gerakan-gerakan
shalat


B. Perkembangan Kognitif Anak Usia Dini
Terkait dengan perkembangan kognitif anak usia dini, Piaget berpendapat
bahwa anak berada pada tahap atau periode Praoperasional, yang deskripsi
kemampuannya adalah sebagai berikut:

Periode Deskripsi
Praoperasional 1. Mampu berpikir dengan menggunakan simbol (symbolic-
function). Kemampuan ini merupakan subtahap pertama
pada praoperasional, yang terjadi kira-kira antara usia 2-
4 tahun. Pada tahap ini, anak dapat mengembangkan
kemampuan untuk membayangkan secara mental suatu
objek (seperti manusia, rumah, hewan, dll) yang tidak
ada
2. Berpikirnya masih dibatasi oleh persepsinya. Mereka
meyakini apa yang dilihatnya, dan hanya terfokus
kepada satu atribut/dimensi terhadap satu objek dalam
waktu yang sama. Cara berpikir mereka bersifat
memusat (centering). Perhatiannya terpusat kepada satu
karakteristik dan mengesampingkan karakteristik yang
lainnya
3. Berpikirnya masih kaku belum fleksibel. Cara berpikirnya
terfokus kepada keadaan awal atau akhir dari suatu
transformasi (perubahan), bukan kepada
transformasinya itu sendiri yang mengantarai keadaan
tersebut. Contoh: anak mungkin memahami bahwa dia
lebih tua dari adiknya, tetapi mungkin tidak
memahaminya, bahwa adiknya lebih muda dari dirinya
4. Dapat mengelompokkan sesuatu berdasarkan satu
dimensi, seperti: kesamaan warna, bentuk, dan ukuran
5. Dikatakan juga bahwa cara berpikirnya masih
egocentrism, yaitu ketidakmampuan untuk membedakan
antara perspektif sendiri dengan perspektif orang lain


C. Beberapa Upaya Memfasilitasi Perkembangan Anak Usia Dini
Upaya-upaya dalam rangka membimbing atau memfasilitasi
perkembangan potensi anak secara optimal:

Potensi Aspek Upaya Pengembangan
A. Fisik 1. Kesehatan
2. Motorik (kasar &
halus)
3. Pemahaman
tentang bagian
dan fungsi tubuh
1. Mengembangkan pemahaman dan sikap
positif terhadap kondisi fisiknya
2. Menyediakan sarana untuk bermain atau
berolahraga
3. Melatih olahraga dan keterampilan
4. Menjelaskan bagian-bagian dan fungsi
tubuh
5. Menjelaskan keterbatasan tubuh
B. Intelektual
(Kecerdasan)
Keberbakatan/kreati
vitas/daya pikir/daya
cipta
1. Memberi contoh atau mendorong anak
gemar membaca
2. Mengenalkan lingkungan atau
menstimulasi anak dengan berbagai
informasi yang berada dalam
lingkungannya
3. Mengenalkan angka, huruf, dan bangun
geometri
4. Melatih anak untuk belajar berpikir sebab
akibat
5. Membiasakan anak untuk berani
mengungkapkan ide/gagasan atau
mengajukan pertanyaan
C. Emosi Kecerdasan
emosional
(kematangan
emosional)
1. Menciptakan suasana emosional yang
kondusif, baik di rumah maupun di
sekolah
2. Membicarakan tentang perasaan-
perasaan, baik diri sendiri maupun orang
lain
3. Membicarakan tentang cara menyalurkan
keinginan tanpa menganggu perasaan
orang lain
4. Mengembangkan sikap dan kebiasaan
saling menyayangi dengan teman
5. Mengembangkan sikap positif terhadap
diri sendiri dan orang lain
D. Sosial 1. Kedisiplinan
2. Sikap toleransi
3. Sikap altruis
(tolong
menolong)
4. Sikap
kooperasi/kolabo
rasi (kebiasaan
bekerja sama)
1. Menyusun tata tertib
2. Mengembangkan sikap dan kebiasaan
untuk menaati tata tertib dan menjelaskan
alasan penerapannya
3. Mengembangkap sikap dan kebiasaan
untuk saling menghormati, menolong, dan
menjalin persahabatan
4. Memberikan informasi tentang adanya
keragaman budaya, agama, dan suku
dalam masyarakat
5. Menyusun program yang melibatkan
siswa dalam kegiatan kelompok

También podría gustarte