Documentos de Académico
Documentos de Profesional
Documentos de Cultura
(asam me6enamat)
Ada riwayat alergi?
Ada riwayat penyakit khusus?
(erdasarkan =a<aban pasien tersebut maka apoteker dapat menyimpulkan
sementara keluhan yang dirasakan oleh pasien% #ntuk lebih meyakinkan anamnese
tersebut apoteker =uga melakukan komunikasi atau konsultasi dengan dokter penulis
resep untuk menanyakan pertimbangan terapi yang diberikan dokter% >al ini
bertu=uan untuk menghindari tumpang tindihnya in6ormasi yang diberikan apoteker
terhadap pasien dan dokter terhadap pasien%
#,2 O6ye1ti4
#ntuk menganalisis 6armakologi resep yang diterima1 apoteker harus
mengumpulkan data yang dapat menun=ang amnanese ke6armasian selain data
subyekti6% Pengumpulan data ini dapat dilakukan oleh apoteker dengan melihat data
rekam medis pasien% Selain itu data =uga dapat diperoleh berdasarkan dialog dengan
pasien% dapun data yang diperoleh dapat dilihat pada dialog berikut/
pt / Fpakah ibu pernah melakukan test laboratorium atau test lain terkait
keluhan ini sebelumnyaGH
Pasien/ FTidak ;bak1 saya tidak pernah melakukan test laboratoriumH
!arena tida" terdapat hasil test laboratorium, ma"a apote"er dapat melihat data
re"am medis dari pasien#.
Dalam kasus ini rekam medis pasien tidak menun=ukkan data ob=ekti6 terkait
keluhan yang dialami pasien% :leh karena itu penilaian (assessment) terkait kondisi
pasien hanya didasarkan pada data sub=ekti6 pasien dan hasil diskusi diagnosa dari
dokter penulis resep%
#,# A((e(3e0t
Dalam tahapan assesment seorang apoteker dapat melakukan penilaian terhadap
kemungkinan kondisi klinis yang dialami pasien (anamnese ke6armasian) dan
identi6ikasi drug related problem dengan tu=uan analisa penggunaan obat rasional
untuk kondisi pasien tersebut%
A, A0a30e(e Ke4ar3a(ia0
(erdasarkan analisa =enis1 dosis1 dan indikasi masing.masing obat yang
disesuaikan dengan guideline dari beberapa indikasi yang dimungkinkan1 serta
dengan hasil kon6irmasi kepada dokter terkait analisa sub=ekti6 dan ob=ekti6 yang
telah diperoleh1 seorang apoteker dapat memutuskan anamnese ke6armasian untuk
pasien dalam kasus ini% >asil anamnese ke6armasian apoteker dalam kasus ini
ditampilkan dalam tabel )%,%
Ta6el #,2 *a(il A0a30e(e Ke4ar3a(ia0 A-/te1er
)e0i( O6at I0di1a(i 5 Use ya02
Di3021i01a0 Ter1ait
Ka((
A0ali(a S68e1ti4
da0 O68e1ti4
A0a30e(e
Ke4ar3a(ia0
Se3e0tara
Propepsa Sirup
'00mg2'mB
(Sukral6at)
S1ral4at :
;elindumgi lambung dari
asam lambung1 pepsin1 dan
Sub=ekti6 /
Pasien merasa nyeri di
bagian perut terutama
!ombinasi ketiga obat
ini diduga untuk
mengatasi ulkus
Pumpitor Tab ,0
mg
(:mpera4ole)
9ita4ym tab
(En4im
pen8ernaan dan
9itamin (8om)
garam empedu dengan
membentuk lapisan di
dinding lambung (Ba8y et
al%1 ,0&,)%
O3e-ra9/le :
;erupakan obat golongan
proton pump inhibitor
PP$# yang beker=a
menghambat sekresi asam
lambung (Ba8y et al%1
,0&,)%
+ita9y3 :
Digunakan untuk
membantu pen8ernaan dan
meringankan ge=ala perut
kembung%
malam hari% Pasien
sudah merasakan
keluhan lebih dari satu
minggu yang lalu dan
semakin parah se=ak
dua hari yang lalu%
:b=ekti6 /
.
peptikum yang mungkin
diderita pasien%
;elihat kombinasi obat
yang diberikan dokter
kepada pasien1 diprediksi
bah<a pasien mengalami
ulkus peptikum yang
bukan disebabkan oleh
bakteri >P% Dugaan ini
dikarenakan tidak
diberikannya antibiotik
untuk >P seperti
amo7i8illin1
klaritomy8in1 dan
metronida4ole%
Stela4ine Tab &
mg
(Tri6luopera4ine)
;eringankan kondisi
ansietas1 kondisi
neurotik2psikosomatis1
mual dan muntah (Ba8y et
al%1 ,0&,)%
Sub=ekti6 /
Pasien mengeluh sulit
tidur di malam hari
akibat stres (banyak
pikiran) dan
merasakan mual dan
sesekali muntah
terutama pada malam
hari%
:b=ekti6 / .
:bat ini diduga
digunakan untuk
mengatasi mual dan
muntah yang dialami
pasien dan membantu
menghilangkan sindrome
sulit tidur yang dialami
pasien%
Do7e6 3ap '00
mg
(3e6adro7il)
ntibiotik golongan
8hepalosporins yang pada
umumnya digunakan untuk
6aringhitis1 in6eksi kulit1
tonsilitis1 in6eksi saluran
kemih1 dan endokarditis
(Ba8y et al%1 ,0&,)%
Sub=ekti6 /
Pasien mengeluh
batuk1 pilek1 hidung
tersumbat pusing dan
demam lebih dari satu
minggu%
:b=ekti6 /.
Pasien diduga mengalmi
ISP pneumoni dan
antibiotik 8e6adro7il
dipilih untuk mengobati
in6eksi yang ter=adi pada
pasien%
Tu4alos Tablet
(D;P1PP1 3T;
I P3T)
Digunakan untuk
meredakan batuk kering1
pilek dan hidung
tersumbat1 alergi1 dan
demam (Ba8y et al%1 ,0&,)%
Sub=ekti6 /
Pasien mengeluh
batuk1 pilek1 hidung
tersumbat pusing dan
demam lebih dari &
minggu%
:b=ekti6 /.
!ombinasi D;P1 PP1
3T;1 dan P3T dipilih
dokter untuk meredakan
ge=ala simtomatis seperti
pusing1 demam1 batuk1
pilek dan hidung
tersumbat%
(erdasarkan resep yang telah dibahas sebelumnya diketahui bah<a pasien
mendapatkan Pumpitor (:mepra4ole ,0 mg) dan Propepsa Syr (Suklar6at '00mg2mB)
yang merupakan kombinasi dari obat ulkus peptikum non.>P golongan Proton Pump
$nhibitor PP$# dan %astroisntestine agent% !ombinasi kedua obat tersebut umumnya
dapat digunakan untuk menangani ulkus peptikum yang tidak disebabkan oleh bakteri
Helicobacter pylory% Sedangkan 9ita4ym (en4im pen8ernaan dan Aitamin (8om)
digunakan untuk membantu proses 6isiologi pen8ernaan dan meringankan ge=ala perut
kembung% %uideline therapy dari indikasi yang dimungkinkan tersebut ditampilkan
dalam gambar ,%&
Eambar )%& lgoritma Terapi Peptic &lcer 'iseases P&'# ((urns et al%1 ,00-)
Eambar )%, lgoritma Terapi Peptic &lcer 'iseases P&'# Non.Helicobacter
pylory (;elni8k et al%1 ,00')%
(erdasarkan analisis obat yang diresepkan oleh dokter untuk pasien tersebut1
diduga pasien memiliki ri<ayat menggunakan NSIDs sehingga menginduksi
ter=adinya ulkus peptikum% Ri<ayat penggunaan NSIDs diduga kuat akibat kondisi
psikologi pasien yang terlalu banyak pikiran sehingga memiliki potensi besar dalam
menggunakan obat.obat golongan NSIDs% Pasien =uga mengaku akhir.akhir ini rutin
mengonsumsi =amu.=amuan (=amu pegalinu)1 baik =amu gendong ataupun kedai.kedai
=amu pinggir =alan% >al ini diduga mengambil andil memperburuk kondisi dispepsia
pasien1 karena saat ini penambahan bahan kimia obat ((!:) pada produk =amu
sedang marak ter=adi% Dapat diduga =amu pegalinu yang dikonsumsi pasien
mengandung (!: berupa obat.obat NSIDs%
Disamping indikasi obat yang menga8u pada P#D1 pasien =uga mendapatkan
Tu4alos (DP;1 PP1 3T;1 P3T)1 Do78e6 (3e6adro7il '00 mg)1 dan Stela4ine
(Tri6luopera4ine & mg)% Pemberian Tu4alos dan Do7e6 ditu=ukan untuk terapi ISP
Pneumoni yang diderita pasien% Pemberian obat ini telah dikon6irmasi berdasarkan
keluhan pasien yang merasa pusing1 batuk1 pilek1 hidung tersumbat dan demam sudah
lebih dari satu minggu% dapun algoritma terapi ISP dapat dilihat pada gambar
berikut /
Eambar )%) lgoritma Terapi ISP (3hoby1 ,00C)
Pemberian stela4ine & mg kepada pasien ditu=ukan untuk menekan tingkat stres
pasien sehingga sindroma sulit tidur pasien dimalam hari dapat diatasi% Disamping itu
pemberian stela4ine & mg dapat menekan rasa mual dan muntah yang dialami pasien
se=ak dua hari terakhir%
B, Drug Related Problem !DRP'
nalisa penggunaan obat yang rasional dapat dilakukan dengan identi6ikasi 'rug
(elated Problem (DRP) yang berpotensi ter=adi dari obat yang diresepkan oleh
dokter% Terdapat delapan parameter DRP yang harus dianalisa oleh apoteker1 yakni
&nnecesary 'rug Therapy, )rong 'rug, 'ose too high, 'ose to *o+, Adverse 'rug
reaction, 'rug $nteraction, $nnapropriate Addherence, dan ,eed Additional Therapy.
(erdasarkan - katagori DRP di atas maka dapat dianalisa obat yang diterima
pasien termasuk dalam katagori DRP atau tidak% dapun hasil ka=ian penyakit dapat
dilihat pada tabel )%) berikut /
Tabel )%) Tabel nalisis DRP pada Pasien dengan P#D
Pr/6le3 3edi1
S6ye1ti4 da0
/6ye1ti4
Tera-i DRP
Nyeri perut
(Dispepsia)1 dan
nyeri ulu hati
Heart -urn#
Sub=ekti6 /
. Pasien merasa
nyeri di bagian
perut dan ulu hati
terutama malam
hari%
:b=ekti6 / .
Pumpitor tab
,0 mg%
S &.0.&%
Propepsa syr
S)dd 3 I
9ita4ym
S 0.&.&
D/(i( Pr/-e-(a terlal ti022i
(Dose too High) :
Dosis sukral6at sehari pakai
terlalu tinggi% Dosis maksimum
sukral6at yang dibutuhkan untuk
ulkus peptikum adalah 4 gram
sehari terbagi tiap &, =am atau *
=am (Dipiro% et al., ,00- J
;elni8k et al%1 ,00')%
Propepsa syr mengandung &00
mg sukral6at tiap mB% Pasien
memperoleh 41' gram sehari%
Durasi terapi sukral6at perlu
dilan=utkan hingga 4.- minggu
(Dose too Low),
O3e-ra9/le (Dose too Low) :
(erdasarkan algoritma terapi
P#D1 durasi terapi omepra4ol
perlu dilan=utkan hingga total
durasi terapi sama dengan &4
hari%
Pusing1 demam1
batuk kering1 pilek
dan hidung
tersumbat%
Sub=ekti6 /
Pasien mengalami
pusing1 demam1
batuk1 pilek dan
hidung terseumbat
se=ak kemarin%
:b=ekti6 / .
Do7e6 8ap '00
mg
S)dd I
Tu4alos
s)dd I
Di6th1a0 ta36aha0 dra(i
tera-i D/:e4 (Dose too Low) :
Durasi terapi 8e6ado7il untuk
menangani ISP berdasarkan
algoritma terapi belum 8ukup1
dimana durasi terapi yang
dibutuhkan adalah &0 hari1 sehingga
terapi 8e6adro7il perlu dilan=utkan
hingga total terapi sama dengan &0
hari%
(anyak pikiran1
susah tidur1 mual
dan muntah%
Sub=ekti6 /
Pasien mengaku
sulit tidur dimalam
hari dan
mengalami mual
dan sesekali
muntah% Ee=ala
timbul terutama
pada malam hari%
:b=ekti6 / .
Stela4ine Tab
& mg%
S 0.0.&%
Tera-i ya02 tida1 di-erl1a0
!Unnecesary Drug Therapy) :
(erdasarkan algoritma terapi P#D1
obat.obat antipsycotic tidak masuk
dalam terapi P#D% Penggunaan
obat.obat antipsycotic dalam terapi
P#D yang diinduksi oleh stres
masih kontroAesi (ppl% et al.,
,0&,)%
Sulit tidur yang dialami pasien
kemungkinan disebabkan oleh asam
lambung pasien meningkat yang
menyebabkan rasa tidak nyaman di
perut dan menginduksi timbulnya
mual dan muntah%
7, Pe02ata(a0 DRP
dapun pengatasan DRP yang ter=adi antara lain /
&% 'ose too High (Dosis :bat Terlalu Tinggi)
Propepsa Syr '00 mg2' mB (Sukral6at)
Dosis de<asa sukral6at sehari pakai dalam terapi P#D yang
dibutuhkan adalah 4 gram1 yang dapat dibagi men=adi & gram setiap *
=am1 atau , gram tiap &, =am (Dipiro% et al., ,00- J ;elni8k et al%1
,00')% Pasien mendapatkan dosis sukral6at &1' gram sekali pakai dan
41' gram sehari pakai% (erdasarkan algoritma terapi P#D dosis sekali
pakai yang diterima pasien masih berada dalam rentang dosis la4im1
akan tetapi dosis sehari pakai dinilai terlalu tinggi% Penggunaan
sukral6at dengan dosis lebih dari 4 gram sehari dapat memi8u
ter=adinya konstipasi dengan persentase , K (Ba8y% et al%1 ,0&,)%
Pertimbangan pengatasan DRP tersebut adalah dengan merubah
6rekuensi pemberian dan dosis sukral6at men=adi dua kali sehari &
sendok makan (3) atau setara dengan ,0 mB%
,% 'ose too *o+ (Dosis :bat Terlalu Rendah)
a% Pumpitor (:mepra4ole ,0 mg)
Terapi PPI pada P#D dibutuhkan dosis ,0 mg dua kali sehari selama
&0.&4 hari ("endri8k% et al%1 ,00' J Dipiro% et al., ,00-)% Pasien
memperoleh omepra4ole ,0 mg dua kali sehari selama ' hari% Dosis
dan 6rekuensi pemberian omepra4ole sudah sesuai dengan algoritma
terapi1 akan tetapi durasi terapi masih belum adekuat%
Pertimbangan pengatasan DRP tersebut adalah dengan memberikan
pertimbangan pada dokter untuk menambahkan durasi terapi hingga
total terapi sama dengan &4 hari% Pasien memerlukan perpan=angan
durasi terapi C hari lagi dengan total omepra4ol ,0 mg yang
dibutuhkan adalah ,- kapsul%
b% Do7e6 (3e6adro7il '00 mg)
(erdasarkan algoritma terapi ISP1 terapi 8e6adro7il yang diperlukan
untuk penanganan penyakit tersebut adalah &0 hari% Pasien dalam
resep hanya memperoleh 8e6ado7il selama dua hari sa=a1 sehingga
perlu dilakukannya terapi tambahan hingga total terapi &0 hari untuk
menghindari ter=adinya resistensi dengan pengatasan in6eksi se8ara
tuntas%
Pengatasan permasalahan tersebut dengan konsultasi ke dokter untuk
mempertimbangkan melan=utkan terapi 8e6adro7il dengan dosis '00
mg dua kali sehari selama &0 hari% Pasien sudah mendapatkan * kapsul
8e6adro7il sehingga diperlukannya &4 kapsul 8e6adro7il '00 mg untuk
menyelesaikan terapi ISP hingga total terapi sama dengan &0 hari%
Selain itu perlu dilakukan konsultasi ke dokter terkait 6rekuensi
penggunaan dari 8e6adro7il% Dalam resep pasien mendapatkan
8e6adro7il dengan dosis '00 mg sekali pakai dengan 6rekuensi
pemberian tiap - =am% Dosis dalam resep yang dian=urkan masih
berada di ba<ah dosis maksimum 8e6adro7il (,g2hari)% Namun dalam
kasus ini pasien mendapatkan 8e6adro7il dengan 6rekuensi pemberian
sebanyak tiga kali% 3e6adro7il merupakan antibiotika yang termasuk
dalam golongan time.dependent, dimana potensi antibiotiknya tidak
tergantung terhadap besarnya konsentrasi di atas /inimum $nhibitor
0oncentration (;I3)1 akan tetapi tergantung terhadap <aktu dimana
konsentrasi 8e6adro7il dalam darah berada di atas ;I31 sehingga akan
lebih e6ekti6 bila diberikan dalam 6rekuensi satu hingga dua kali sehari%
8% Propepsa Syr '00 mg2' mB (Sukral6at)
Terapi sukral6at pada penderita ulkus peptikum direkomendasikan
dengan dosis 4 gram sehari terbagi tiap &, =am selama 4.- minggu
(Dipiro% et al., ,00- J ;elni8k et al%1 ,00')% Dalam resep pasien
diberikan propepsa sirup ,00 mB sehingga durasi terapi hanya selama
' hari%
Pengatasan permasalahan ini dapat dilakukan dengan konsultasi ke
dokter terkait durasi terapi yang e6ekti61 dan apabila telah disetu=ui
maka apoteker dapat menghubungi kembali pasien pada hari ke empat
untuk mengambil propepsa sirup pada hari ke lima1 hingga total terapi
4.- minggu%
)% &nnecasary 'rug Therapy (Terapi :bat yang Tidak Diperlukan)
Stela4ine (Tri6luopera4ine & mg)
(erdasarkan hasil diskusi dengan dokter penulis resep1 diperoleh
in6ormasi bah<a stela4ine diberikan untuk menghilangkan sindoma
sulit untuk tidur dan mual muntah yang dialami pasien% Penelusuran
literatur lebih lan=ut1 hingga saat ini belum dapat dikon6irmasi
hubungan sebab.akibat antara stres dengan pemi8u timbulnya P#D1
sehingga penggunaan obat.obat antipsikotik dan antidepresan dalam
terapi P#D masih kontroAersial (ppl% et al., ,0&, J ;elni8k et al%1
,00')% >ingga saat ini belum ditemukannya evidence dan algoritma
pemakaian obat antipsikotik dalam terapi P#D1 sehingga pemberian
stela4ine & mg kepada pasien dinilai tidak diperlukan%
Sindoma sulit tidur1 mual dan muntah disamping karena 6aktor stres
dapat disebabkan pula oleh ulkus peptikum yang diderita pasien% >al
ini didukung oleh ge=ala tersebut dominan mun8ul pada malam hari
dimana sekresi asam lambung meningkat pada malam hari ("endri8k%
et al%1 ,00')%
Pertimbangan pengatasan permasalahan tersebut adalah dengan
memberikan pertimbangan kepada dokter untuk tidak diberikannya
stela4ine & mg dalam terapi% ;ual dan muntah yang dialami pasien
akbiat rangsangan pada a6eren Aiseral 6aring dan EI oleh asam
lambung sehingga impuls tersebut diteruskan ke pusat muntah
(Dipiro% et al., ,00-)% ;ual muntah akan dapat hilang se8ara
sendirinya =ika 6aktor penyebab yang dalam hal ini asam lambung dan
ul8er sudah dapat diatasi% Terapi mual muntah dan stres yang diderita
pasien lebih disarankan kepada terapi non 6armakologi%
4% DR (Adverse 'rug (eaction)
Penggunaan obat1 dapat memiliki risiko DR% dapun DR yang dapat
ter=adi pada pemakaian seluruh obat.obat tersebut seperti konstipasi1 diare1
sakit kepala1 dan lain sebagainya% Pengatasan yang dapat dilakukan adalah
!IE pasien agar tidak panik dan segera menghubungi dokter apabila hal
tersebut ter=adi%
'% $nnapropriate Addherence (!etidakpatuhan Pasien)
$ika dokter menyetu=ui dilakukannya perpan=angan durasi terapi P#D dan
antibiotik 8e6ado7il1 maka regimen terapi kompleks dan <aktu pemberian
obat yang berbeda.beda memiliki risiko penurunan kepatuhan pasien dalam
terapi% >al ini dapat diatasi dengan pemberian 8atatan <aktu pemberian obat%
#,4 Pla0
A, Pe0yia-a0 O6at !Compounding'
pabila resep telah dikonsultasikan dan obat yang diperlukan tersedia pada
apotek tersebut (resep siap untuk diker=akan)1 maka selan=utnya dilakukan penyiapan
obat1 yaitu/
a% Sediaan suspensi Propepsa ,00 ml diberikan & botol ('00 mg2 ' mB)1 diberi label
etiket putih dengan keterangan diminum , kali sehari & sendok makan (3) atau
setara dengan ,0 mB1 diminum & =am sebelum makan (pada pagi dan malam hari)%
pabila perpan=angan durasi terapi hingga - minggu disetu=ui oleh dokter1 maka
pasien akan dihubungi kembali hari ke.4 untuk mengin6ormasikan bah<a
Propepsa akan habis pada hari ke.' dan mengambil kembali obat tersebut pada
hari kelima% !egiatan ini harus rutin dilakukan setiap minggu hingga total durasi
terapi sukral6at sama dengan - minggu%
Pelabelan sediaan suspensi Propepsa /
b% Do7e6 diberikan ,0 kapsul1 dikemas dengan klip obat1 diberi label etiket putih
dengan keterangan diminum , kali sehari & kapsul ('00 mg) setelah makan1
diminum sampai habis (diminum pada pagi dan malam hari)%
A-/te1 Ki3ia Far3a 242 Raya Kta
)l, Raya Kta N/ "$2Bali
A-/te1er : Da0a02 T8a0dra Adt3a8a. S,Far3. M,M. A-t,
SIPA : 445";524&&5DB5DP52$"
No / 0,* Tgl/ &&242,0&4
Nama pasien / ;rs% 5
#mur / )0 tahun
Suspensi Propepsa
Diminum , 7 sehari & sendok makan (,0 ml)
Diminum & =am Sebelum ;akan
(pada pagi dan malam hari)
Ttd poteker
A-/te1 Ki3ia Far3a 242 Raya Kta
)l, Raya Kta N/ "$2Bali
A-/te1er : Da0a02 T8a0dra Adt3a8a. S,Far3. M,M. A-t,
SIPA : 445";524&&5DB5DP52$"
No / 0,* Tgl/ &&242,0&4
Nama pasien / ;rs% 5
#mur / )0 tahun
!apsul Do7e6
Diminum , 7 sehari & kapsul
Diminum Setelah ;akan (pada pagi dan malam hari)
DI>(IS!N
Ttd poteker
8% Tu4alos diberikan &0 tablet1 dikemas dengan klip obat1 diberi label etiket putih
dengan keterangan diminum , kali sehari & tablet setelah makan (diminum pada
pagi dan malam hari)%
d% 9ita4ym diberikan &0 tablet1 dikemas dengan klip obat1 diberi label etiket putih
dengan keterangan diminum , kali sehari & tablet diminum segera setelah makan1
diminum siang dan sore hari%
A-/te1 Ki3ia Far3a 242 Raya Kta
)l, Raya Kta N/ "$2Bali
A-/te1er : Da0a02 T8a0dra Adt3a8a. S,Far3. M,M. A-t,
SIPA : 445";524&&5DB5DP52$"
No / 0,* Tgl/ &&242,0&4
Nama pasien / ;rs% 5
#mur / )0 tahun
Tablet Tusalos
Diminum , 7 sehari & tablet
Diminum Setelah ;akan (pada pagi dan malam hari)
Ttd poteker
A-/te1 Ki3ia Far3a 242 Raya Kta
)l, Raya Kta N/ "$2Bali
A-/te1er : Da0a02 T8a0dra Adt3a8a. S,Far3. M,M. A-t,
SIPA : 445";524&&5DB5DP52$"
No / 0,* Tgl/ &&242,0&4
Nama pasien / ;rs% 5
#mur / )0 tahun
Tablet 9ita4ym
Diminum , 7 sehari & tablet
Diminum Setelah ;akan (siang dan sore hari)
Ttd poteker
e% Pumpitor diberikan ,- kapsul1 dikemas dengan klip obat1 diberi label etiket putih
dengan keterangan diminum , kali sehari & kapsul & =am sebelum makan1
diminum pagi dan malam hari%
B, 7atata0 <a1t -e36eria0 /6at
Tabel )%* 3atatan <aktu pemberian obat pada pasien
Na3a
/6at
Atra0
Pa1ai
=a1t Pe36eria0 O6at
Pa2i hari Sia02 hari S/re *ari Mala3 hari
Sebelum
makan
Setelah
makan
Sebelum
makan
Setelah
makan
Sebelum
makan
Setelah
makan
Sebelum
makan
Setelah
makan
Propepsa ,7 sehari &
sendok
makan
& =am & =am
Do7e6 , 7 sehari &
kapsul
(dihabiskan)
> >
Tu4alos , 7 sehari &
tablet
> >
9ita4ym , 7 sehari &
tablet
> >
A-/te1 Ki3ia Far3a 242 Raya Kta
)l, Raya Kta N/ "$2Bali
A-/te1er : Da0a02 T8a0dra Adt3a8a. S,Far3. M,M. A-t,
SIPA : 445";524&&5DB5DP52$"
No / 0,* Tgl/ &&242,0&4
Nama pasien / ;rs% 5
#mur / )0 tahun
!apsul Pumpitor
Diminum , 7 sehari &kapsul
Diminum & =am Sebelum ;akan
(pagi dan malam hari)
Ttd poteker
Pumpitor , 7 sehari &
kapsul
& =am & =am
7, Pe0yeraha0 O6at !Dispensing' da0 K/30i1a(i I04/r3a(i Ed1a(i !KIE'
Penyerahan obat disertai dengan pemberian !IE (!omunikasi1 In6ormasi1 dan
Edukasi) kepada pasien mengenai 8ara penggunaan obat1 =angka <aktu penggunaan
obat1 e6ek samping yang mungkin mun8ul1 dan beberapa hal yang perlu dilakukan
oleh pasien yang men8akup pelaksanaan terapi non 6armakologi1 antara lain/
&)% Indikasi dan turan Pakai :bat
a% Sediaan suspensi Propepsa mengandung sukral6at yang ber6ungsi untuk melapisi
dan melindungi permukaan lambung dari produksi asam lambung yang
berlebihan% Propepsa diminum , kali sehari & sendok makan (3) atau setara
dengan ,0 mB1 diminum & =am sebelum makan (diminum pada pagi dan malam
hari)%
b% Do7e6 sebagai antibiotik diminum , kali sehari & kapsul setelah makan
(diminum pada pagi dan malam hari)% ntibiotik diminum sampai habis%
8% Tu4alos diminum , kali sehari & tablet setelah makan (diminum pada pagi dan
malam hari)% (ila keluhan pasien seperti batuk1 pilek1 hidung tersumbat1 dan
demam sudah hilang1 maka penggunaan obat ini dapat dihentikan%
d% 9ita4ym digunakan untuk membantu pen8ernaan dan meringankan ge=ala perut
kembung% Diminum , kali sehari & tablet diminum segera setelah makan
(diminum pada siang dan sore hari)%
e% Pumpitor digunakan untuk membantu mengurangi produksi asam lambung
diminum , kali sehari & kapsul1 diminum & =am sebelum makan (diminum pada
pagi dan malam hari)% :bat ini diminum sampai habis (diminum selama &4
hari)%
,)% E6ek Samping :bat
E6ek samping yang dapat ter=adi pada pemakaian seluruh obat.obat tersebut
seperti konstipasi (sembelit)1 diare1 dan sakit kepala% Diharapkan pasien pasien
agar tidak panik dan segera menghubungi dokter apabila hal tersebut ter=adi%
))% Penyimpanan :bat
:bat di simpan pada tempat yang kering pada suhu ruangan1 dalam <adah
tertutup rapat dan =auhkan dari sinar matahari%
4)% Terapi Non "armakologi
a% Pasien disarankan untuk beristirahat%
8% Pasien disarankan untuk menghindari makanan dan minuman yang dapat
merangsang pengeluaran asam lambung1 seperti makanan yang mengandung
bumbu.bumbu berlebihan1 makanan pedas1 kopi1 dan alkohol%
d% Pasien disarankan untuk tidak merokok1 karena dapat memperlambat
penyembuhan luka2ulkus%
e% >indari penggunaan obat NSID% $ika penggunaan NSID tidak dapat dihentikan
penggunaannya harus dipertimbangkan pemberian dosis rendah atau diganti
dengan parasetamol1 3:5
,
inhibitor relati6 selekti6 yang kurang menimbulkan
keluhan perut% Pemberian bersama makanan1 antagonis reseptor >
,
atau PPI
dapat menurunkan ge=ala dan kerusakan mukosa%
6% (ila setelah &4 hari keadaan pasien belum membaik (pasien masih merasakan
nyeri pada perut1 nyeri ulu hati1 mual1 dan muntah1 pasien disarankan untuk
melakukan pemeriksaan kembali ke dokter%
(Sukandar dkk1 ,00CJ !omite "armasi dan Terapi1 &CC4J Sudoyo dkk1 ,00*)
#,& M/0it/ri02 da0 E?ala(i
Setelah pasien menerima obat1 apoteker <a=ib melakukan monitoring dan
eAaluasi% ;onitoring dilakukan dengan 8ara memantau kepatuhan pasien dan
ketepatan pasien dalam menggunakan obat se8ara baik1 benar1 dan tepat serta menilai
perkembangan pasien% ;onitoring dilakukan untuk mengetahui perkembangan
kondisi kesehatan pasien setelah penggunaan obat1 bagaimana e6ikasi dari pengobatan
yang sedang di=alani1 mengetahui ada atau tidak e6ek yang tidak diinginkan dari
pengobatan tersebut serta untuk mengidenti6ikasikan DRP baru% ;onitoring dan
eAaluasi bisa dilakukan melalui telepon% dapun monitoring yang dapat dilakukan
yaitu/
#,&," Re0@a0a M/0it/ri02
&% !epatuhan pasien
!epatuhan pasien dimonitoring dengan menanyakan pasien mengenai penggunaan
obat yang diberikan kepada pasien1 apakah pasien sudah meminum obat sesuai
dengan aturan pakainya atau tidak%
,% E6ektiAitas Terapi
!ondisi klinik / ;onitoring e6ektiAitas terapi dapat dilakukan dengan
melihat kondisi ge=ala penyakit pasien sudah membaik
atau dengan menanyakan masih atau tidaknya nyeri perut1
nyeri ulu hati1 mual1 dan muntah yang dirasakan pasien%
)% E6ek samping obat
!ondisi klinik / ;onitoring e6ek samping terapi dapat dilakukan dengan
menanyakan ada atau tidaknya ge=ala.ge=ala yang
ditimbulkan akibat pengkonsumsian obat yang diberikan
seperti konstipasi1 diare1 dan sakit kepala%
4% poteker menghubungi pasien kembali pada hari ke 41 dimana pada hari ke ' sirup
propesa (mengandung sukral6at) yang diterima pasien akan habis% Sediaan
propepsa Aolumenya ,00 ml1 dengan aturan pakai , kali sehari & sendok makan
(3) atau setara dengan ,0 mB1 maka hanya 8ukup digunakan selama ' hari% Terapi
dengan menggunakan sukral6at diberikan selama 4.- minggu (Dipiro% et al., ,00- J
;elni8k et al%1 ,00')% Sehingga1 diperlukan pemeriksaan kembali oleh pasien ke
dokter mengenai penggunaan obat tersebut%
'% ;onitoring kembali dapat dilakukan pada hari ke &4% poteker menanyakan
mengenai keadaan pasien1 apakah keluhan yang dialami sudah hilang atau masih%
(ila pasien masih merasakan keluhanya1 maka apoteker dapat mengan=urkan
pasien untuk kembali periksa ke dokter1 dan apoteker menyarankan untuk
melakukan pemeriksaan endoskopi%
dapun pertanyaan yang akan ditanyakan pada pasien saat melakukan
monitoring dan eAaluasi antara lain/
&% !epatuhan pasien
a% pakah Ibu sudah meminum obat sesuai dengan aturan pakainyaG
b% pakah Ibu meminum obat tepat <aktuG
8% pakah Ibu meminum obat hingga habis (kapsul do7e61 kapsul omepra4ole1
dan sirup propepsa)G
,% E6ektiAitas Terapi
pakah Ibu masih mengalami nyeri pada bagian perut1 nyeri ulu hati1 mual1
dan muntahG
)% E6ek samping obat
Pada mengkonsumsi obat tersebut1 apakah Ibu mengalami konstipasi
(sembelit)1 diare1 dan sakit kepalaG
DAFTAR PUSTAKA
kil1 >%%;% ,00+%Tu"a" duodenum-u"u Ajar $lmu Penya"it 'alam 1disi $2%
Indonesia #niAersity Press / $akarta%
ppl1 >%1 Tobias1 >%1 Ste6an1 D%1 Ekkehard1 >%1 ndrea1 S and Ronald1 D% ,0&,%
Intera8tion o6 Re8ombinant >uman >istamine >
&
R1 >
,
R1 >
)
R1 and >
4
R Re8eptor
<ith )4 ntidepressnts and ntipsy8oti8s% 3ournal of 14perimental Phatology
and Pharmacology% 9ol )-,% P / +0.&4'%
(ennet1 P%N%1 and ;% $% (ro<n% ,00)% 0linical Pharmacologhy ,inth 1dition%
Bondon/ 3ur8hill BiAingstone%
(urns1 ;%%3%1 @ells1 (%E%1 S8h<inghammer1 T%B%1 ;alone1 P%;%1 !olesar1 $%;%1
Rots8ha6er1 $%3%1 and Dipiro1 $%T% ,00-%Pharmacotherapy5 Principles 6 Practice.
#S/ ;8Era<.>ill 3ompanies%
3hoby1 (% % ,00C% Diagnosis and Treatment o6 Strepto8o88al Pharyngitis% Am 7am
Physician. &J+C(')/)-).)C0%
3orrea P1 Pia4uelo ;(% ,00-% Natural history o6 >eli8oba8ter pylori in6e8tion% 'ig.
*iver 'is% 9ol 40%P / 4C00*%
Dipiro1 $%T%1 R%B% Talbert1 E%3% Lee1 E%R% ;at4ke1 (%E% @ells1 B%;% Posey% ,00-%
Pharmacotherapy5 A Pathophysiologic Approach +
th
Edition% Ne< Lork/ The
;a8Era<.>ill 3ompany In8%
"endri8k1 ;%1 Randall1 T%"%1 >arrison1 R%9%1 and S8heiman1 $%;%1 ,00'% Pepti8 #l8er
Disease / Euideline 3lini8al 3are% 3ournal of &/HS Peptic &lcer %uideline% P /
&.+%
Eoldman1 B% and %I% S8ha6er% ,0&,% %oldman8s 0ecil /edicine 9:8th 1dition% Ne<
Lork / ElseAier%
>erpianti1 N% ,0&,% #lkus Peptikum% (8ited &+th pril ,0&4)%
Aailable at/ http/22nikeherpianti%<ordpress%8om2,0&,2&020C2ulkus.peptikum.
pato6isiologi.dan.perbedaan.ulkus.duodenum.dengan.ulkus.
lambung2
!omite "armasi dan Terapi% &CC4% Pedoman 'iagnosis dan Terapi Penya"it 'alam%
Denpasar/ B(2S;" Penyakit Dalam1 "akultas !edokteran #niAersitas
#dayana1 Rumah Sakit #mum Pusat Sanglah%
Ba8y1 3% "%1 B% B% rmstrong1 ;% P% Eoldman1 B% B% Ban8e% ,0&,% 'rug $nformation
Handboo", 9;
th
1dition% :hio/ Be7i.3omp1 In8%
Bongo1 D%B%1 and %S% "au8i% ,0&0% Harrisons8s %astroenterology and Hepatology%
Ne< Lork / ;8Era< >ill%
;elni8k1 %1 !airys S%1 and !ermit1 N% ,00'% Protocol for 'iagnosis and Treatment
of Peptic &lcer in Adults% meri8an International >ealth llian8e / Ne< Lork%
P / &.&+%
;isnadiarly% ,00C% /engenal Penya"it Organ 0erna 5 %astritis 'yspepsia atau
maag#,$nfe"si /ycobacteria pada &lser %astrointestinal% Pustaka Populer
:bor / $akarta%
Priyatno1 dan Sri1 B%,00C%1ndos"opi %astrointestinal% $akarta/ Salemba ;edika%
Sudoyo1 %@%1 (ambang1S%1 Idrus1 % ;areelus1 S%! dan Siti%S% ,00*% -u"u Ajar
$lmu Penya"it 'alam 3ilid $ 1disi $2% $akarta/ Departemen Ilmu Penyakit Dalam
"akultas !edokteran #niAersitas Indonesia%
Sukandar1 E%L%1 R% ndra=ati1 $%I% Sigit1 !% dnyana1 % % P% Setiadi1 dan !usnandar%
,00-% IS: "armakoterapi% PT%IS"I Penerbitan $akarta / $akarta% >al /4,-.44'%
Sumandi I!% ,00-%Hubungan infe"si Helycobacter pylori dengan "adar pepsinogen
$$ serum penderita dispepsia.!arya akhir Bab2S;" Ilmu Penyakit Dalam "!
#nud.RS#P Sanglah Denpasar%(Tesis)%
T=ay1 T% >% dan !% Rahar=a% ,00+% Obat.Obat Penting1disi !eenam% $akarta /
Eramedia%>al / ,'+.,++%
La3-ira0 2
*a(il Di(1(i de02a0 D/1ter