Está en la página 1de 33

ANALISA RASIONALITAS PENGGUNAAN OBAT

DALAM RESEP DI APOTEK KIMIA FARMA 242 RAYA KUTA


Oleh:
Made Gede Praditya Ptra !"#$%&"&$24'
Ida Ay Gede A(titi !"#$%&"&$2&'
PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI APOTEKER
)URUSAN FARMASI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETA*UAN ALAM
UNI+ERSITAS UDAYANA
2$"4
I, Re(e-
Resep diberikan oleh seorang dokter
spesialis penyakit dalam (INTERNIST)
kepada pasien dengan usia 40 tahun.
dr, ),M, Maitrita. S-,PD,
Spesialis Penyakir Dalam
(INTERNIST'
K/0(lta0t Pra1te1
Penyakit Dalam potek !imia
"arma
RS ngkatan Darat #dayana $l%Raya Tuban
No%&'
$l% P( Sudirman No% & Telp (0)*&) +'+4+,
Telp ,,-0*& Denpasar.bali $am / ,&%00 0 ,)%00
Denpasar1 && pril ,0&4
R2 Peptopel syr No% I
S )dd 3 I
R2 Stela4in & mg tab No% 5
S 0 0 0 0 & (malam)
R2 3e6rado7il '00 mg 8ap No% 9I
S )dd&
R2 Tu4alos tab No% 5
S ,dd&
R2 Tripan4ym tab No% 5
S 0 0 & 0 &(siang1 sore)
R2 :mepra4ole 3ap No% 5
S & 0 0 0 & (pagi1 malam)
Pro / ;rs% 5
#mur / .
lamat / .

II, S1ri0i02 Re(e-
(erdasarkan !eputusan ;enteri !esehatan Republik Indonesia
No%&0,+2;enkes2 S!2I52,004 tentang Standar Pelayanan !e6armasian di potek1
dinyatakan bah<a skrining resep yang dilakukan oleh apoteker meliputi/
&% Persyaratan administrati6 /
Nama1 SIP1 dan alamat dokter
Tanggal penulisan resep
Tanda tangan2para6 dokter penulis resep
Nama1 alamat1 umur1 =enis kelamin1 dan berat badan pasien
Nama obat1 potensi1 dosis1 dan =umlah yang diminta
3ara pemakaian yang =elas
In6ormasi lainnya
,% !esesuaian 6armasetik/ bentuk sediaan1 dosis1 potensi1 stabilitas1
inkompatibilitas1 dan 8ara pemberian%
)% Pertimbangan klinis/ adanya alergi1 e6ek samping1 interaksi1 kesesuaian (dosis1
durasi1 =umlah obat dan lain.lain)%
$ika dalam skrining resep terdapat keraguan dari apoteker terhadap materi
resep1 maka perlu dilakukan konsultasi dengan dokter penulis resep terkait keabsahan
maupun materi resep% poteker =uga melakukan penyiapan obat yang meliputi
pera8ikan1 etiket1 kemasan obat yang diserahkan1 penyerahan obat1 in6ormasi obat1
konseling1 dan monitoring penggunaan obat%
2," Per(yarata0 Ad3i0i(trati4
Tabel ,%& >asil Skrining dministrati6 Resep
Kele021a-a0 Re(e- Ada Tida1 ada
Identitas
dokter
Nama ?
SIP ?
SI! ?
lamat rumah ?
lamat praktek ?
No Telp ?
>ari dan =am ker=a ?
Supers8riptio
Simbol R2 ?
Nama !ota ?
Tanggal resep ?
Ins8riptio
Nama obat ?
!ekuatan2potensi obat ?
$umlah obat ?
Subs8riptio (entuk sediaan obat ?
Signatura
"rekuensi pemberian ?
$umlah pemberian obat ?
@aktu minum obat ?
In6ormasi lain ?
Penutup
Para6 ?
Tanda tangan ?
Identitas
pasien
Nama ?
lamat ?
#mur ?
$enis kelamin ?
(erat badan ?
Tinggi badan ?
>asil skrining administrasi menun=ukkan terdapat beberapa kelengkapan
administrasi yang tidak dipenuhi dalam resep ini% Identitas dokter yang menun=ukkan
keabsahan resep dalam kasus ini tidak lengkap (tidak ter8antum SIP dokter)%
Penulisan SIP dokter diperlukan untuk menun=ukkan bah<a dokter yang
bersangkutan mempunyai hak dan dilindungi undang.undang dalam memberikan
pengobatan bagi pasiennya sehingga dapat men=amin keamanan pasien% Pada resep
=uga tidak ter8antum para6 atau tanda tangan dokter penulis resep% Para6 dan tanda
tangan dokter penulis resep diperlukan untuk mengetahui keabsahan dari resep
sehingga apabila tidak terdapat para6 atau tanda tangan dokter penulis resep1 maka
resep dapat men=adi tidak sah%
$ika dilihat dari nama dan =umlah obat yang diberikan1 maka diduga dosis
yang diberikan kepada pasien adalah dosis untuk pasien de<asa% :leh karena itu
apabila berdasarkan pengamatan apoteker pasien memiliki luas permukaan tubuh
yang normal (tidak obesitas)1 maka penyesuaian dosis dilakukan menggunakan dosis
la4im dan dosis maksimum de<asa% Namun1 hal ini perlu ditanyakan kembali kepada
pemba<a resep/
2,2 S1ri0i02 Far3a(eti1
", Be0t1 Sediaa0
Dalam resep pasien menerima enam =enis sediaan meliputi pepto6el sirup1
stela4ine tablet1 8e6adro7il kapsul1 tu4alos tablet1 tripan4im tablet1 dan omepra4ole
kapsul% Pasien merupakan seorang <anita de<asa berumur 40 tahun1 sehingga
seluruh bentuk sediaan yang diresepkan telah sesuai dan tidak menyulitkan
pemberian terapi untuk pasien kategori de<asa%
2 P/te0(i5Ke1ata0
Dalam resep ini tidak di8antumkan kekuatan dari tiap sediaan yang diresepkan%
:bat hanya ditulis dalam bentuk1 =umlah sediaan% Potensi obat dapat disesuaikan
dengan potensi sediaan yang beredar dari branded name yang disebutkan% Pada resep
ini1 obat.obat yang potensinya tidak ter8antum dalam resep1 ternyata hanya beredar
dalam & =enis potensi sehingga tidak menimbulkan masalah% Namun1 =ika terdapat
lebih dari satu =enis potensi1 perlu dikonsultasikan kepada dokter penulis resep atau
=ika tidak dikonsultasikan kepada dokter penulis resep1 maka apoteker dapat
menggunakan dosis terke8il dari sediaan yang beredar%
#, Sta6ilita(
Resep tersebut terdiri * =enis sediaan meliputi pepto6el sirup1 stela4ine tablet1
8e6adro7il kapsul1 tu4alos tablet1 tripan4im tablet1 dan omepra4ole kapsul% Stela4ine,
tu4alos, tripan4im merupakan sediaan dalam bentuk tablet% 3e6adro7il dan
omepra4ole merupakan sediaan kapsul dan pepto6el merupakan sediaan dalam bentuk
sirup% !eenam sediaan merupakan sediaan tunggal1 yang stabilitasnya akan ter=aga
apabila disimpan dalam kondisi yang sesuai yakni pada suhu kamar1 kering1 dan
terlindung dari 8ahaya%
4 I01/3-ati6ilita(
Tidak terdapat masalah inkompatibilitas dari bahan.bahan untuk sediaan yang
diresepkan karena merupakan sediaan tunggal%
&, 7ara Pe36eria0
3ara penggunaan seluruh sediaan yang diresepkan dalam kasus ini adalah sebagai
berikut/
. Pepto6el diminum ) 7 sehari , sendok makan1 & =am setelah makan%
. Stela4ine diminum & 7 sehari & tablet1 pada malam hari%
. 3e6adro7il diminum ) 7 sehari & tablet1 & =am setelah makan%
. Tu4alos diminum , 7 sehari & tablet1 & =am setelah makan%
. Tripan4im diminum , 7 sehari & tablet1 & tablet pada siang hari dan &
tablet pada sore hari%
. :mepra4ol diminum , 7 sehari & tablet1 & tablet pada pagi hari dan & tablet
pada malam hari%
2,# S1ri0i02 Far3a1/l/2i
Pada tahapan ini dilakukan anamnese ke6armasian se8ara umum yang dilakukan
berdasarkan analisis terhadap =enis obat dan indikasi masing.masing obat yang
diresepkan dokter kepada pasien% >asil analisis terhadap indikasi dan tu=uan
pemberian masing.masing obat dalam resep perlu dipastikan kebenarannya dengan
bertanya kepada pasien menggunakan metode Three Prime Questionspada tahap
selan=utnya%
Pada kasus ini1 pasien diresepkan * =enis sediaan1 yaitu pepto6el sirup1 stela4ine
tablet1 8e6adro7il kapsul1 tu4alos tablet1 tripan4im tablet1 dan omepra4ole kapsul%
Namun karena beberapa sediaan yang diresepkan oleh dokter tidak ada di apotek
!imia "arma Tuban1 maka terdapat beberapa obat yang digantikan dengan brand
sediaan lain dengan kandungan yang sama dan atas persetu=uan pasien% Pepto6el yang
mengandung sukral6at digantikan dengan propepsa1 8e6adro7il digantikan dengan
do7e61 tripan4im digantikan dengan Aita4ym1 dan omepra4ole digantikan dengan
pumpitor% Propepsa merupakan sediaan suspensi yang mengandung sukral6at sebesar
'00mg tiap 'mB suspensi% Do7e6 merupakan sediaan tablet yang mengandung '00
mg 8e6adro7il1 dan stela4ine merupakan sediaan tablet yang mengandung
tri6luopera4in &mg% Tu4alo4 mengandung parasetamol '00 mg1 de7tromethorphan
>(r &0 mg1 phenylpropanolamin >3l &' mg1 dan 8hlorpheniraminen maleate & mg
yang tersedia dalam bentuk tablet% 9ita4ym merupakan tablet yang mengandung
amilase &0%000 I#1 protease C%000 I#1 lipase ,40 I#1 deo7y8holi8 a8id )0 mg
dimethylpolysilo7ane ,' mg1 Aitamin (&&0 mg1 Aitamin (,' mg1 Aitamin (&,' m8g1
nia8inamide&0 mg1 dan 3a pantothenate ' mg% Sedangkan pumpitor merupakan
sediaan tablet yang mengandung omepra4ole sebesar ,0 mg (;I;S1 ,0&))% dapun
obat.obatan yang diberikan kepada pasien serta indikasi dan dugaan tu=uan
pemberiannya ter8antum dalam Tabel ,%,%
Tabel ,%, :bat dalam Resep1 !omposisi1 !elas "armakologi1 dan Indikasinya
Na3a
(ediaa0
Ka0d02a0
Kate2/ri
Far3a1/l/2i
I0di1a(i
Stela4ine Tri6luopera4in
& mg
gen
antipsikosis1
tipi8al1
phenothia4ine
(Ba8y et al.1
,0&,)%
#ntuk pengobatan terhadap penyakit psikosis
seperti pengobatan Ski4o6renia1 mual dan muntah
serta terapi =angka pendek untuk mengendalikan
ke8emasan (Ba8y et al.1 ,0&,)%
Do7e6
3e6adro7il
'00 mg2ml
ntibiotik
3hepalosporin
(Ba8y et al%1
,0&,)%
Digunakan dalam terapi pengobatan in6eksi
bakteri1 termasuk penyebab mereka oleh
kelompok A Streptococus beta.hemolitik (Ba8y et
al%1 ,0&,)
Propepsa
Sukral6at
'00mg2'mB
suspensi (IS"I1
,00C)%
gen
gastrointestinal
(Ba8y et al%1
,0&,)%
- Terapi =angka pendek (D - minggu) ulkus
duodenum dan terapi pera<atan untuk ulkus
duodenum%
- Off lable use yakni untuk pengobatan ulkus
lambung%
- Sediaan suspensi dapat digunakan se8ara
topikal untuk mengobati peradangan pada
rongga mulut akibat kemoterapi dan
penyebab lain dari erosi esophagus dan erosi
lambung%
(Ba8y et al.1 ,0&,)
Pumpitor
:mepra4ole
,0 mg (IS"I1
,00C)
Proton Pump
Inhibitor (Ba8y
et al.1 ,0&,)%
- Pengobatan ulkus duodenum1
- Penyakit gastroesophageal re6lu7 (EERD)1
heart burn dan ge=ala lain yang terkait dengan
EERD1
- Pengobatan =angka pan=ang kondisi
hipersekresi patologis seperti multidrug
regiment pada H.pylori yang berakibat
kerusakan duodenum%
(Ba8y et al.1 ,0&,)
9ita4ym milase
&0%000 I#1
Protease C%000
I#1 Bipase ,40
I#1
Deo7y8holi8
a8id )0 mg
Dimethylpolys
ilo7ane ,' mg1
9itamin (&&0
mg1 9itamin
(,' mg1
9itamin (&,'
m8g1
Nia8inamide&
En4im1
anti6latulen1
digestan%
Insu6isiensi pankreas1 perut kembung (6latulensi)
(S<eetman1 ,00C
0 mg1 3a
Pantothenate
' mg (;I;S1
,0&,)
Tu4alos
Parasetamol
'00 mg
nalgesik (Ba8y
et al%1 ,00C)
#ntuk pengobatan pada nyeri skala ringan sampai
sedang dan demam (Ba8y et al%1 ,00C)%
De7tromethor.
phan >(r &0
mg
ntitusi6 (Ba8y
et al%1 ,00C)
Sebagai penekan batuk yang bersi6at non.
produkti6 (S<eetman1 ,00C)%
Phenylpropan
olamin >3l &'
mg
Dekongestan
(Ba8y et al%1
,00C)
Pengobatan ge=ala hidung tesumbat (S<eetman1
,00C)%
3hlorphenira
mine maleate
& mg
ntihistamin
(Ba8y et al%1
,00C)
#ntuk mengurangi ge=ala.ge=ala alergi termasuk
kondisi urtikaria dan angioedema1 rhinitis1 dan
kon=ungtiAitis1 gangguan kulit% Selain itu
digunakan untuk Pengobatan simptomatik batuk
danpilek (S<eetman1 ,00C)%
Dari tabel ,%, di atas diketahui bah<a terdapat beberapa kemungkinan
indikasi masing.masing obat yang diresepkan oleh dokter% :leh karena itu untuk
mengetahui tu=uan peresepan obat tersebut sehubungan dengan kondisi spesi6ik
pasien dalam kasus ini1 maka perlu dilakukan kon6irmasi kepada pasien dan dokter
dengan pendekatan S:P (Subjective, Objective, Assessment, Plan)%
# A0ali(i( Re(e- Met/de SOAP
#," S6ye1ti4
#ntuk menganalisis 6armakologi resep yang diterima1 apoteker harus
mengumpulkan data yang dapat menun=ang amnanese ke6armasian yang dilakukan
nantinya% dapun yang dapat dilakukan adalah menanyakan kepada pasien tentang
keluhan yang dialami pasien%#ntuk meyakinkan anamnese tersebut maka apoteker
bertanya kepada pasien2pemba<a resep terkait dengan kondisi pasien dengan metode
Three Prime Question. (erikut per8akapan yang dilakukan apoteker dengan pasien
untuk mengetahui kondisi pasien >asil analisa sub=ekti6 pasien ditampilkan dalam
tabel%)%&
Tabel )%& >asil nalisa Sub=ekti6 Pasien
Three Prime Questions Jawaban Pasien
Apa keluhan pasien? Nyeri di bagian perut terutama malam hari% Pasien
sudah merasakan keluhan lebih dari satu minggu
yang lalu dan semakin parah se=ak dua hari yang
lalu%, sering merasa pusing dan agak susah
tidur di malam hari
Bagaimana penjelasan dokter tentang obat
yang diterima?
Dokter meresepkan obat-obatan ini untuk
mengatasi sakit perut saya
Bagaimana penjelasan Dokter tentang cara
penggunaan obat tersebut?
Tidak ada penjelasan.
Apa Dokter ada mengatakan mengenai
bagaimana harapan setelah bapak
menggunakan obat ini?
Setelah minum obat ini sakit perut saya akan
hilang dan panas serta batuk flu saya akan
sembuh
Pertanyaan Tambahan Ya Tidak
Apa pasien ada sedang mengkonsumsi obat
lain?

(asam me6enamat)
Ada riwayat alergi?
Ada riwayat penyakit khusus?
(erdasarkan =a<aban pasien tersebut maka apoteker dapat menyimpulkan
sementara keluhan yang dirasakan oleh pasien% #ntuk lebih meyakinkan anamnese
tersebut apoteker =uga melakukan komunikasi atau konsultasi dengan dokter penulis
resep untuk menanyakan pertimbangan terapi yang diberikan dokter% >al ini
bertu=uan untuk menghindari tumpang tindihnya in6ormasi yang diberikan apoteker
terhadap pasien dan dokter terhadap pasien%
#,2 O6ye1ti4
#ntuk menganalisis 6armakologi resep yang diterima1 apoteker harus
mengumpulkan data yang dapat menun=ang amnanese ke6armasian selain data
subyekti6% Pengumpulan data ini dapat dilakukan oleh apoteker dengan melihat data
rekam medis pasien% Selain itu data =uga dapat diperoleh berdasarkan dialog dengan
pasien% dapun data yang diperoleh dapat dilihat pada dialog berikut/
pt / Fpakah ibu pernah melakukan test laboratorium atau test lain terkait
keluhan ini sebelumnyaGH
Pasien/ FTidak ;bak1 saya tidak pernah melakukan test laboratoriumH
!arena tida" terdapat hasil test laboratorium, ma"a apote"er dapat melihat data
re"am medis dari pasien#.
Dalam kasus ini rekam medis pasien tidak menun=ukkan data ob=ekti6 terkait
keluhan yang dialami pasien% :leh karena itu penilaian (assessment) terkait kondisi
pasien hanya didasarkan pada data sub=ekti6 pasien dan hasil diskusi diagnosa dari
dokter penulis resep%
#,# A((e(3e0t
Dalam tahapan assesment seorang apoteker dapat melakukan penilaian terhadap
kemungkinan kondisi klinis yang dialami pasien (anamnese ke6armasian) dan
identi6ikasi drug related problem dengan tu=uan analisa penggunaan obat rasional
untuk kondisi pasien tersebut%
A, A0a30e(e Ke4ar3a(ia0
(erdasarkan analisa =enis1 dosis1 dan indikasi masing.masing obat yang
disesuaikan dengan guideline dari beberapa indikasi yang dimungkinkan1 serta
dengan hasil kon6irmasi kepada dokter terkait analisa sub=ekti6 dan ob=ekti6 yang
telah diperoleh1 seorang apoteker dapat memutuskan anamnese ke6armasian untuk
pasien dalam kasus ini% >asil anamnese ke6armasian apoteker dalam kasus ini
ditampilkan dalam tabel )%,%
Ta6el #,2 *a(il A0a30e(e Ke4ar3a(ia0 A-/te1er
)e0i( O6at I0di1a(i 5 Use ya02
Di3021i01a0 Ter1ait
Ka((
A0ali(a S68e1ti4
da0 O68e1ti4
A0a30e(e
Ke4ar3a(ia0
Se3e0tara
Propepsa Sirup
'00mg2'mB
(Sukral6at)
S1ral4at :
;elindumgi lambung dari
asam lambung1 pepsin1 dan
Sub=ekti6 /
Pasien merasa nyeri di
bagian perut terutama
!ombinasi ketiga obat
ini diduga untuk
mengatasi ulkus
Pumpitor Tab ,0
mg
(:mpera4ole)
9ita4ym tab
(En4im
pen8ernaan dan
9itamin (8om)
garam empedu dengan
membentuk lapisan di
dinding lambung (Ba8y et
al%1 ,0&,)%
O3e-ra9/le :
;erupakan obat golongan
proton pump inhibitor
PP$# yang beker=a
menghambat sekresi asam
lambung (Ba8y et al%1
,0&,)%
+ita9y3 :
Digunakan untuk
membantu pen8ernaan dan
meringankan ge=ala perut
kembung%
malam hari% Pasien
sudah merasakan
keluhan lebih dari satu
minggu yang lalu dan
semakin parah se=ak
dua hari yang lalu%
:b=ekti6 /
.
peptikum yang mungkin
diderita pasien%
;elihat kombinasi obat
yang diberikan dokter
kepada pasien1 diprediksi
bah<a pasien mengalami
ulkus peptikum yang
bukan disebabkan oleh
bakteri >P% Dugaan ini
dikarenakan tidak
diberikannya antibiotik
untuk >P seperti
amo7i8illin1
klaritomy8in1 dan
metronida4ole%
Stela4ine Tab &
mg
(Tri6luopera4ine)
;eringankan kondisi
ansietas1 kondisi
neurotik2psikosomatis1
mual dan muntah (Ba8y et
al%1 ,0&,)%
Sub=ekti6 /
Pasien mengeluh sulit
tidur di malam hari
akibat stres (banyak
pikiran) dan
merasakan mual dan
sesekali muntah
terutama pada malam
hari%
:b=ekti6 / .
:bat ini diduga
digunakan untuk
mengatasi mual dan
muntah yang dialami
pasien dan membantu
menghilangkan sindrome
sulit tidur yang dialami
pasien%
Do7e6 3ap '00
mg
(3e6adro7il)
ntibiotik golongan
8hepalosporins yang pada
umumnya digunakan untuk
6aringhitis1 in6eksi kulit1
tonsilitis1 in6eksi saluran
kemih1 dan endokarditis
(Ba8y et al%1 ,0&,)%
Sub=ekti6 /
Pasien mengeluh
batuk1 pilek1 hidung
tersumbat pusing dan
demam lebih dari satu
minggu%
:b=ekti6 /.
Pasien diduga mengalmi
ISP pneumoni dan
antibiotik 8e6adro7il
dipilih untuk mengobati
in6eksi yang ter=adi pada
pasien%
Tu4alos Tablet
(D;P1PP1 3T;
I P3T)
Digunakan untuk
meredakan batuk kering1
pilek dan hidung
tersumbat1 alergi1 dan
demam (Ba8y et al%1 ,0&,)%
Sub=ekti6 /
Pasien mengeluh
batuk1 pilek1 hidung
tersumbat pusing dan
demam lebih dari &
minggu%
:b=ekti6 /.
!ombinasi D;P1 PP1
3T;1 dan P3T dipilih
dokter untuk meredakan
ge=ala simtomatis seperti
pusing1 demam1 batuk1
pilek dan hidung
tersumbat%
(erdasarkan resep yang telah dibahas sebelumnya diketahui bah<a pasien
mendapatkan Pumpitor (:mepra4ole ,0 mg) dan Propepsa Syr (Suklar6at '00mg2mB)
yang merupakan kombinasi dari obat ulkus peptikum non.>P golongan Proton Pump
$nhibitor PP$# dan %astroisntestine agent% !ombinasi kedua obat tersebut umumnya
dapat digunakan untuk menangani ulkus peptikum yang tidak disebabkan oleh bakteri
Helicobacter pylory% Sedangkan 9ita4ym (en4im pen8ernaan dan Aitamin (8om)
digunakan untuk membantu proses 6isiologi pen8ernaan dan meringankan ge=ala perut
kembung% %uideline therapy dari indikasi yang dimungkinkan tersebut ditampilkan
dalam gambar ,%&
Eambar )%& lgoritma Terapi Peptic &lcer 'iseases P&'# ((urns et al%1 ,00-)
Eambar )%, lgoritma Terapi Peptic &lcer 'iseases P&'# Non.Helicobacter
pylory (;elni8k et al%1 ,00')%
(erdasarkan analisis obat yang diresepkan oleh dokter untuk pasien tersebut1
diduga pasien memiliki ri<ayat menggunakan NSIDs sehingga menginduksi
ter=adinya ulkus peptikum% Ri<ayat penggunaan NSIDs diduga kuat akibat kondisi
psikologi pasien yang terlalu banyak pikiran sehingga memiliki potensi besar dalam
menggunakan obat.obat golongan NSIDs% Pasien =uga mengaku akhir.akhir ini rutin
mengonsumsi =amu.=amuan (=amu pegalinu)1 baik =amu gendong ataupun kedai.kedai
=amu pinggir =alan% >al ini diduga mengambil andil memperburuk kondisi dispepsia
pasien1 karena saat ini penambahan bahan kimia obat ((!:) pada produk =amu
sedang marak ter=adi% Dapat diduga =amu pegalinu yang dikonsumsi pasien
mengandung (!: berupa obat.obat NSIDs%
Disamping indikasi obat yang menga8u pada P#D1 pasien =uga mendapatkan
Tu4alos (DP;1 PP1 3T;1 P3T)1 Do78e6 (3e6adro7il '00 mg)1 dan Stela4ine
(Tri6luopera4ine & mg)% Pemberian Tu4alos dan Do7e6 ditu=ukan untuk terapi ISP
Pneumoni yang diderita pasien% Pemberian obat ini telah dikon6irmasi berdasarkan
keluhan pasien yang merasa pusing1 batuk1 pilek1 hidung tersumbat dan demam sudah
lebih dari satu minggu% dapun algoritma terapi ISP dapat dilihat pada gambar
berikut /
Eambar )%) lgoritma Terapi ISP (3hoby1 ,00C)
Pemberian stela4ine & mg kepada pasien ditu=ukan untuk menekan tingkat stres
pasien sehingga sindroma sulit tidur pasien dimalam hari dapat diatasi% Disamping itu
pemberian stela4ine & mg dapat menekan rasa mual dan muntah yang dialami pasien
se=ak dua hari terakhir%
B, Drug Related Problem !DRP'
nalisa penggunaan obat yang rasional dapat dilakukan dengan identi6ikasi 'rug
(elated Problem (DRP) yang berpotensi ter=adi dari obat yang diresepkan oleh
dokter% Terdapat delapan parameter DRP yang harus dianalisa oleh apoteker1 yakni
&nnecesary 'rug Therapy, )rong 'rug, 'ose too high, 'ose to *o+, Adverse 'rug
reaction, 'rug $nteraction, $nnapropriate Addherence, dan ,eed Additional Therapy.
(erdasarkan - katagori DRP di atas maka dapat dianalisa obat yang diterima
pasien termasuk dalam katagori DRP atau tidak% dapun hasil ka=ian penyakit dapat
dilihat pada tabel )%) berikut /
Tabel )%) Tabel nalisis DRP pada Pasien dengan P#D
Pr/6le3 3edi1
S6ye1ti4 da0
/6ye1ti4
Tera-i DRP
Nyeri perut
(Dispepsia)1 dan
nyeri ulu hati
Heart -urn#
Sub=ekti6 /
. Pasien merasa
nyeri di bagian
perut dan ulu hati
terutama malam
hari%
:b=ekti6 / .
Pumpitor tab
,0 mg%
S &.0.&%
Propepsa syr
S)dd 3 I
9ita4ym
S 0.&.&
D/(i( Pr/-e-(a terlal ti022i
(Dose too High) :
Dosis sukral6at sehari pakai
terlalu tinggi% Dosis maksimum
sukral6at yang dibutuhkan untuk
ulkus peptikum adalah 4 gram
sehari terbagi tiap &, =am atau *
=am (Dipiro% et al., ,00- J
;elni8k et al%1 ,00')%
Propepsa syr mengandung &00
mg sukral6at tiap mB% Pasien
memperoleh 41' gram sehari%
Durasi terapi sukral6at perlu
dilan=utkan hingga 4.- minggu
(Dose too Low),
O3e-ra9/le (Dose too Low) :
(erdasarkan algoritma terapi
P#D1 durasi terapi omepra4ol
perlu dilan=utkan hingga total
durasi terapi sama dengan &4
hari%
Pusing1 demam1
batuk kering1 pilek
dan hidung
tersumbat%
Sub=ekti6 /
Pasien mengalami
pusing1 demam1
batuk1 pilek dan
hidung terseumbat
se=ak kemarin%
:b=ekti6 / .
Do7e6 8ap '00
mg
S)dd I
Tu4alos
s)dd I
Di6th1a0 ta36aha0 dra(i
tera-i D/:e4 (Dose too Low) :
Durasi terapi 8e6ado7il untuk
menangani ISP berdasarkan
algoritma terapi belum 8ukup1
dimana durasi terapi yang
dibutuhkan adalah &0 hari1 sehingga
terapi 8e6adro7il perlu dilan=utkan
hingga total terapi sama dengan &0
hari%
(anyak pikiran1
susah tidur1 mual
dan muntah%
Sub=ekti6 /
Pasien mengaku
sulit tidur dimalam
hari dan
mengalami mual
dan sesekali
muntah% Ee=ala
timbul terutama
pada malam hari%
:b=ekti6 / .
Stela4ine Tab
& mg%
S 0.0.&%
Tera-i ya02 tida1 di-erl1a0
!Unnecesary Drug Therapy) :
(erdasarkan algoritma terapi P#D1
obat.obat antipsycotic tidak masuk
dalam terapi P#D% Penggunaan
obat.obat antipsycotic dalam terapi
P#D yang diinduksi oleh stres
masih kontroAesi (ppl% et al.,
,0&,)%
Sulit tidur yang dialami pasien
kemungkinan disebabkan oleh asam
lambung pasien meningkat yang
menyebabkan rasa tidak nyaman di
perut dan menginduksi timbulnya
mual dan muntah%
7, Pe02ata(a0 DRP
dapun pengatasan DRP yang ter=adi antara lain /
&% 'ose too High (Dosis :bat Terlalu Tinggi)
Propepsa Syr '00 mg2' mB (Sukral6at)
Dosis de<asa sukral6at sehari pakai dalam terapi P#D yang
dibutuhkan adalah 4 gram1 yang dapat dibagi men=adi & gram setiap *
=am1 atau , gram tiap &, =am (Dipiro% et al., ,00- J ;elni8k et al%1
,00')% Pasien mendapatkan dosis sukral6at &1' gram sekali pakai dan
41' gram sehari pakai% (erdasarkan algoritma terapi P#D dosis sekali
pakai yang diterima pasien masih berada dalam rentang dosis la4im1
akan tetapi dosis sehari pakai dinilai terlalu tinggi% Penggunaan
sukral6at dengan dosis lebih dari 4 gram sehari dapat memi8u
ter=adinya konstipasi dengan persentase , K (Ba8y% et al%1 ,0&,)%
Pertimbangan pengatasan DRP tersebut adalah dengan merubah
6rekuensi pemberian dan dosis sukral6at men=adi dua kali sehari &
sendok makan (3) atau setara dengan ,0 mB%
,% 'ose too *o+ (Dosis :bat Terlalu Rendah)
a% Pumpitor (:mepra4ole ,0 mg)
Terapi PPI pada P#D dibutuhkan dosis ,0 mg dua kali sehari selama
&0.&4 hari ("endri8k% et al%1 ,00' J Dipiro% et al., ,00-)% Pasien
memperoleh omepra4ole ,0 mg dua kali sehari selama ' hari% Dosis
dan 6rekuensi pemberian omepra4ole sudah sesuai dengan algoritma
terapi1 akan tetapi durasi terapi masih belum adekuat%
Pertimbangan pengatasan DRP tersebut adalah dengan memberikan
pertimbangan pada dokter untuk menambahkan durasi terapi hingga
total terapi sama dengan &4 hari% Pasien memerlukan perpan=angan
durasi terapi C hari lagi dengan total omepra4ol ,0 mg yang
dibutuhkan adalah ,- kapsul%
b% Do7e6 (3e6adro7il '00 mg)
(erdasarkan algoritma terapi ISP1 terapi 8e6adro7il yang diperlukan
untuk penanganan penyakit tersebut adalah &0 hari% Pasien dalam
resep hanya memperoleh 8e6ado7il selama dua hari sa=a1 sehingga
perlu dilakukannya terapi tambahan hingga total terapi &0 hari untuk
menghindari ter=adinya resistensi dengan pengatasan in6eksi se8ara
tuntas%
Pengatasan permasalahan tersebut dengan konsultasi ke dokter untuk
mempertimbangkan melan=utkan terapi 8e6adro7il dengan dosis '00
mg dua kali sehari selama &0 hari% Pasien sudah mendapatkan * kapsul
8e6adro7il sehingga diperlukannya &4 kapsul 8e6adro7il '00 mg untuk
menyelesaikan terapi ISP hingga total terapi sama dengan &0 hari%
Selain itu perlu dilakukan konsultasi ke dokter terkait 6rekuensi
penggunaan dari 8e6adro7il% Dalam resep pasien mendapatkan
8e6adro7il dengan dosis '00 mg sekali pakai dengan 6rekuensi
pemberian tiap - =am% Dosis dalam resep yang dian=urkan masih
berada di ba<ah dosis maksimum 8e6adro7il (,g2hari)% Namun dalam
kasus ini pasien mendapatkan 8e6adro7il dengan 6rekuensi pemberian
sebanyak tiga kali% 3e6adro7il merupakan antibiotika yang termasuk
dalam golongan time.dependent, dimana potensi antibiotiknya tidak
tergantung terhadap besarnya konsentrasi di atas /inimum $nhibitor
0oncentration (;I3)1 akan tetapi tergantung terhadap <aktu dimana
konsentrasi 8e6adro7il dalam darah berada di atas ;I31 sehingga akan
lebih e6ekti6 bila diberikan dalam 6rekuensi satu hingga dua kali sehari%
8% Propepsa Syr '00 mg2' mB (Sukral6at)
Terapi sukral6at pada penderita ulkus peptikum direkomendasikan
dengan dosis 4 gram sehari terbagi tiap &, =am selama 4.- minggu
(Dipiro% et al., ,00- J ;elni8k et al%1 ,00')% Dalam resep pasien
diberikan propepsa sirup ,00 mB sehingga durasi terapi hanya selama
' hari%
Pengatasan permasalahan ini dapat dilakukan dengan konsultasi ke
dokter terkait durasi terapi yang e6ekti61 dan apabila telah disetu=ui
maka apoteker dapat menghubungi kembali pasien pada hari ke empat
untuk mengambil propepsa sirup pada hari ke lima1 hingga total terapi
4.- minggu%
)% &nnecasary 'rug Therapy (Terapi :bat yang Tidak Diperlukan)
Stela4ine (Tri6luopera4ine & mg)
(erdasarkan hasil diskusi dengan dokter penulis resep1 diperoleh
in6ormasi bah<a stela4ine diberikan untuk menghilangkan sindoma
sulit untuk tidur dan mual muntah yang dialami pasien% Penelusuran
literatur lebih lan=ut1 hingga saat ini belum dapat dikon6irmasi
hubungan sebab.akibat antara stres dengan pemi8u timbulnya P#D1
sehingga penggunaan obat.obat antipsikotik dan antidepresan dalam
terapi P#D masih kontroAersial (ppl% et al., ,0&, J ;elni8k et al%1
,00')% >ingga saat ini belum ditemukannya evidence dan algoritma
pemakaian obat antipsikotik dalam terapi P#D1 sehingga pemberian
stela4ine & mg kepada pasien dinilai tidak diperlukan%
Sindoma sulit tidur1 mual dan muntah disamping karena 6aktor stres
dapat disebabkan pula oleh ulkus peptikum yang diderita pasien% >al
ini didukung oleh ge=ala tersebut dominan mun8ul pada malam hari
dimana sekresi asam lambung meningkat pada malam hari ("endri8k%
et al%1 ,00')%
Pertimbangan pengatasan permasalahan tersebut adalah dengan
memberikan pertimbangan kepada dokter untuk tidak diberikannya
stela4ine & mg dalam terapi% ;ual dan muntah yang dialami pasien
akbiat rangsangan pada a6eren Aiseral 6aring dan EI oleh asam
lambung sehingga impuls tersebut diteruskan ke pusat muntah
(Dipiro% et al., ,00-)% ;ual muntah akan dapat hilang se8ara
sendirinya =ika 6aktor penyebab yang dalam hal ini asam lambung dan
ul8er sudah dapat diatasi% Terapi mual muntah dan stres yang diderita
pasien lebih disarankan kepada terapi non 6armakologi%
4% DR (Adverse 'rug (eaction)
Penggunaan obat1 dapat memiliki risiko DR% dapun DR yang dapat
ter=adi pada pemakaian seluruh obat.obat tersebut seperti konstipasi1 diare1
sakit kepala1 dan lain sebagainya% Pengatasan yang dapat dilakukan adalah
!IE pasien agar tidak panik dan segera menghubungi dokter apabila hal
tersebut ter=adi%
'% $nnapropriate Addherence (!etidakpatuhan Pasien)
$ika dokter menyetu=ui dilakukannya perpan=angan durasi terapi P#D dan
antibiotik 8e6ado7il1 maka regimen terapi kompleks dan <aktu pemberian
obat yang berbeda.beda memiliki risiko penurunan kepatuhan pasien dalam
terapi% >al ini dapat diatasi dengan pemberian 8atatan <aktu pemberian obat%
#,4 Pla0
A, Pe0yia-a0 O6at !Compounding'
pabila resep telah dikonsultasikan dan obat yang diperlukan tersedia pada
apotek tersebut (resep siap untuk diker=akan)1 maka selan=utnya dilakukan penyiapan
obat1 yaitu/
a% Sediaan suspensi Propepsa ,00 ml diberikan & botol ('00 mg2 ' mB)1 diberi label
etiket putih dengan keterangan diminum , kali sehari & sendok makan (3) atau
setara dengan ,0 mB1 diminum & =am sebelum makan (pada pagi dan malam hari)%
pabila perpan=angan durasi terapi hingga - minggu disetu=ui oleh dokter1 maka
pasien akan dihubungi kembali hari ke.4 untuk mengin6ormasikan bah<a
Propepsa akan habis pada hari ke.' dan mengambil kembali obat tersebut pada
hari kelima% !egiatan ini harus rutin dilakukan setiap minggu hingga total durasi
terapi sukral6at sama dengan - minggu%
Pelabelan sediaan suspensi Propepsa /
b% Do7e6 diberikan ,0 kapsul1 dikemas dengan klip obat1 diberi label etiket putih
dengan keterangan diminum , kali sehari & kapsul ('00 mg) setelah makan1
diminum sampai habis (diminum pada pagi dan malam hari)%
A-/te1 Ki3ia Far3a 242 Raya Kta
)l, Raya Kta N/ "$2Bali
A-/te1er : Da0a02 T8a0dra Adt3a8a. S,Far3. M,M. A-t,
SIPA : 445";524&&5DB5DP52$"
No / 0,* Tgl/ &&242,0&4
Nama pasien / ;rs% 5
#mur / )0 tahun
Suspensi Propepsa
Diminum , 7 sehari & sendok makan (,0 ml)
Diminum & =am Sebelum ;akan
(pada pagi dan malam hari)
Ttd poteker
A-/te1 Ki3ia Far3a 242 Raya Kta
)l, Raya Kta N/ "$2Bali
A-/te1er : Da0a02 T8a0dra Adt3a8a. S,Far3. M,M. A-t,
SIPA : 445";524&&5DB5DP52$"
No / 0,* Tgl/ &&242,0&4
Nama pasien / ;rs% 5
#mur / )0 tahun
!apsul Do7e6
Diminum , 7 sehari & kapsul
Diminum Setelah ;akan (pada pagi dan malam hari)
DI>(IS!N
Ttd poteker
8% Tu4alos diberikan &0 tablet1 dikemas dengan klip obat1 diberi label etiket putih
dengan keterangan diminum , kali sehari & tablet setelah makan (diminum pada
pagi dan malam hari)%
d% 9ita4ym diberikan &0 tablet1 dikemas dengan klip obat1 diberi label etiket putih
dengan keterangan diminum , kali sehari & tablet diminum segera setelah makan1
diminum siang dan sore hari%
A-/te1 Ki3ia Far3a 242 Raya Kta
)l, Raya Kta N/ "$2Bali
A-/te1er : Da0a02 T8a0dra Adt3a8a. S,Far3. M,M. A-t,
SIPA : 445";524&&5DB5DP52$"
No / 0,* Tgl/ &&242,0&4
Nama pasien / ;rs% 5
#mur / )0 tahun
Tablet Tusalos
Diminum , 7 sehari & tablet
Diminum Setelah ;akan (pada pagi dan malam hari)
Ttd poteker
A-/te1 Ki3ia Far3a 242 Raya Kta
)l, Raya Kta N/ "$2Bali
A-/te1er : Da0a02 T8a0dra Adt3a8a. S,Far3. M,M. A-t,
SIPA : 445";524&&5DB5DP52$"
No / 0,* Tgl/ &&242,0&4
Nama pasien / ;rs% 5
#mur / )0 tahun
Tablet 9ita4ym
Diminum , 7 sehari & tablet
Diminum Setelah ;akan (siang dan sore hari)
Ttd poteker
e% Pumpitor diberikan ,- kapsul1 dikemas dengan klip obat1 diberi label etiket putih
dengan keterangan diminum , kali sehari & kapsul & =am sebelum makan1
diminum pagi dan malam hari%
B, 7atata0 <a1t -e36eria0 /6at
Tabel )%* 3atatan <aktu pemberian obat pada pasien
Na3a
/6at
Atra0
Pa1ai
=a1t Pe36eria0 O6at
Pa2i hari Sia02 hari S/re *ari Mala3 hari
Sebelum
makan
Setelah
makan
Sebelum
makan
Setelah
makan
Sebelum
makan
Setelah
makan
Sebelum
makan
Setelah
makan
Propepsa ,7 sehari &
sendok
makan
& =am & =am
Do7e6 , 7 sehari &
kapsul
(dihabiskan)
> >
Tu4alos , 7 sehari &
tablet
> >
9ita4ym , 7 sehari &
tablet
> >
A-/te1 Ki3ia Far3a 242 Raya Kta
)l, Raya Kta N/ "$2Bali
A-/te1er : Da0a02 T8a0dra Adt3a8a. S,Far3. M,M. A-t,
SIPA : 445";524&&5DB5DP52$"
No / 0,* Tgl/ &&242,0&4
Nama pasien / ;rs% 5
#mur / )0 tahun
!apsul Pumpitor
Diminum , 7 sehari &kapsul
Diminum & =am Sebelum ;akan
(pagi dan malam hari)
Ttd poteker
Pumpitor , 7 sehari &
kapsul
& =am & =am
7, Pe0yeraha0 O6at !Dispensing' da0 K/30i1a(i I04/r3a(i Ed1a(i !KIE'
Penyerahan obat disertai dengan pemberian !IE (!omunikasi1 In6ormasi1 dan
Edukasi) kepada pasien mengenai 8ara penggunaan obat1 =angka <aktu penggunaan
obat1 e6ek samping yang mungkin mun8ul1 dan beberapa hal yang perlu dilakukan
oleh pasien yang men8akup pelaksanaan terapi non 6armakologi1 antara lain/
&)% Indikasi dan turan Pakai :bat
a% Sediaan suspensi Propepsa mengandung sukral6at yang ber6ungsi untuk melapisi
dan melindungi permukaan lambung dari produksi asam lambung yang
berlebihan% Propepsa diminum , kali sehari & sendok makan (3) atau setara
dengan ,0 mB1 diminum & =am sebelum makan (diminum pada pagi dan malam
hari)%
b% Do7e6 sebagai antibiotik diminum , kali sehari & kapsul setelah makan
(diminum pada pagi dan malam hari)% ntibiotik diminum sampai habis%
8% Tu4alos diminum , kali sehari & tablet setelah makan (diminum pada pagi dan
malam hari)% (ila keluhan pasien seperti batuk1 pilek1 hidung tersumbat1 dan
demam sudah hilang1 maka penggunaan obat ini dapat dihentikan%
d% 9ita4ym digunakan untuk membantu pen8ernaan dan meringankan ge=ala perut
kembung% Diminum , kali sehari & tablet diminum segera setelah makan
(diminum pada siang dan sore hari)%
e% Pumpitor digunakan untuk membantu mengurangi produksi asam lambung
diminum , kali sehari & kapsul1 diminum & =am sebelum makan (diminum pada
pagi dan malam hari)% :bat ini diminum sampai habis (diminum selama &4
hari)%
,)% E6ek Samping :bat
E6ek samping yang dapat ter=adi pada pemakaian seluruh obat.obat tersebut
seperti konstipasi (sembelit)1 diare1 dan sakit kepala% Diharapkan pasien pasien
agar tidak panik dan segera menghubungi dokter apabila hal tersebut ter=adi%
))% Penyimpanan :bat
:bat di simpan pada tempat yang kering pada suhu ruangan1 dalam <adah
tertutup rapat dan =auhkan dari sinar matahari%
4)% Terapi Non "armakologi
a% Pasien disarankan untuk beristirahat%
8% Pasien disarankan untuk menghindari makanan dan minuman yang dapat
merangsang pengeluaran asam lambung1 seperti makanan yang mengandung
bumbu.bumbu berlebihan1 makanan pedas1 kopi1 dan alkohol%
d% Pasien disarankan untuk tidak merokok1 karena dapat memperlambat
penyembuhan luka2ulkus%
e% >indari penggunaan obat NSID% $ika penggunaan NSID tidak dapat dihentikan
penggunaannya harus dipertimbangkan pemberian dosis rendah atau diganti
dengan parasetamol1 3:5
,
inhibitor relati6 selekti6 yang kurang menimbulkan
keluhan perut% Pemberian bersama makanan1 antagonis reseptor >
,
atau PPI
dapat menurunkan ge=ala dan kerusakan mukosa%
6% (ila setelah &4 hari keadaan pasien belum membaik (pasien masih merasakan
nyeri pada perut1 nyeri ulu hati1 mual1 dan muntah1 pasien disarankan untuk
melakukan pemeriksaan kembali ke dokter%
(Sukandar dkk1 ,00CJ !omite "armasi dan Terapi1 &CC4J Sudoyo dkk1 ,00*)
#,& M/0it/ri02 da0 E?ala(i
Setelah pasien menerima obat1 apoteker <a=ib melakukan monitoring dan
eAaluasi% ;onitoring dilakukan dengan 8ara memantau kepatuhan pasien dan
ketepatan pasien dalam menggunakan obat se8ara baik1 benar1 dan tepat serta menilai
perkembangan pasien% ;onitoring dilakukan untuk mengetahui perkembangan
kondisi kesehatan pasien setelah penggunaan obat1 bagaimana e6ikasi dari pengobatan
yang sedang di=alani1 mengetahui ada atau tidak e6ek yang tidak diinginkan dari
pengobatan tersebut serta untuk mengidenti6ikasikan DRP baru% ;onitoring dan
eAaluasi bisa dilakukan melalui telepon% dapun monitoring yang dapat dilakukan
yaitu/
#,&," Re0@a0a M/0it/ri02
&% !epatuhan pasien
!epatuhan pasien dimonitoring dengan menanyakan pasien mengenai penggunaan
obat yang diberikan kepada pasien1 apakah pasien sudah meminum obat sesuai
dengan aturan pakainya atau tidak%
,% E6ektiAitas Terapi
!ondisi klinik / ;onitoring e6ektiAitas terapi dapat dilakukan dengan
melihat kondisi ge=ala penyakit pasien sudah membaik
atau dengan menanyakan masih atau tidaknya nyeri perut1
nyeri ulu hati1 mual1 dan muntah yang dirasakan pasien%
)% E6ek samping obat
!ondisi klinik / ;onitoring e6ek samping terapi dapat dilakukan dengan
menanyakan ada atau tidaknya ge=ala.ge=ala yang
ditimbulkan akibat pengkonsumsian obat yang diberikan
seperti konstipasi1 diare1 dan sakit kepala%
4% poteker menghubungi pasien kembali pada hari ke 41 dimana pada hari ke ' sirup
propesa (mengandung sukral6at) yang diterima pasien akan habis% Sediaan
propepsa Aolumenya ,00 ml1 dengan aturan pakai , kali sehari & sendok makan
(3) atau setara dengan ,0 mB1 maka hanya 8ukup digunakan selama ' hari% Terapi
dengan menggunakan sukral6at diberikan selama 4.- minggu (Dipiro% et al., ,00- J
;elni8k et al%1 ,00')% Sehingga1 diperlukan pemeriksaan kembali oleh pasien ke
dokter mengenai penggunaan obat tersebut%
'% ;onitoring kembali dapat dilakukan pada hari ke &4% poteker menanyakan
mengenai keadaan pasien1 apakah keluhan yang dialami sudah hilang atau masih%
(ila pasien masih merasakan keluhanya1 maka apoteker dapat mengan=urkan
pasien untuk kembali periksa ke dokter1 dan apoteker menyarankan untuk
melakukan pemeriksaan endoskopi%
dapun pertanyaan yang akan ditanyakan pada pasien saat melakukan
monitoring dan eAaluasi antara lain/
&% !epatuhan pasien
a% pakah Ibu sudah meminum obat sesuai dengan aturan pakainyaG
b% pakah Ibu meminum obat tepat <aktuG
8% pakah Ibu meminum obat hingga habis (kapsul do7e61 kapsul omepra4ole1
dan sirup propepsa)G
,% E6ektiAitas Terapi
pakah Ibu masih mengalami nyeri pada bagian perut1 nyeri ulu hati1 mual1
dan muntahG
)% E6ek samping obat
Pada mengkonsumsi obat tersebut1 apakah Ibu mengalami konstipasi
(sembelit)1 diare1 dan sakit kepalaG
DAFTAR PUSTAKA
kil1 >%%;% ,00+%Tu"a" duodenum-u"u Ajar $lmu Penya"it 'alam 1disi $2%
Indonesia #niAersity Press / $akarta%
ppl1 >%1 Tobias1 >%1 Ste6an1 D%1 Ekkehard1 >%1 ndrea1 S and Ronald1 D% ,0&,%
Intera8tion o6 Re8ombinant >uman >istamine >
&
R1 >
,
R1 >
)
R1 and >
4
R Re8eptor
<ith )4 ntidepressnts and ntipsy8oti8s% 3ournal of 14perimental Phatology
and Pharmacology% 9ol )-,% P / +0.&4'%
(ennet1 P%N%1 and ;% $% (ro<n% ,00)% 0linical Pharmacologhy ,inth 1dition%
Bondon/ 3ur8hill BiAingstone%
(urns1 ;%%3%1 @ells1 (%E%1 S8h<inghammer1 T%B%1 ;alone1 P%;%1 !olesar1 $%;%1
Rots8ha6er1 $%3%1 and Dipiro1 $%T% ,00-%Pharmacotherapy5 Principles 6 Practice.
#S/ ;8Era<.>ill 3ompanies%
3hoby1 (% % ,00C% Diagnosis and Treatment o6 Strepto8o88al Pharyngitis% Am 7am
Physician. &J+C(')/)-).)C0%
3orrea P1 Pia4uelo ;(% ,00-% Natural history o6 >eli8oba8ter pylori in6e8tion% 'ig.
*iver 'is% 9ol 40%P / 4C00*%
Dipiro1 $%T%1 R%B% Talbert1 E%3% Lee1 E%R% ;at4ke1 (%E% @ells1 B%;% Posey% ,00-%
Pharmacotherapy5 A Pathophysiologic Approach +
th
Edition% Ne< Lork/ The
;a8Era<.>ill 3ompany In8%
"endri8k1 ;%1 Randall1 T%"%1 >arrison1 R%9%1 and S8heiman1 $%;%1 ,00'% Pepti8 #l8er
Disease / Euideline 3lini8al 3are% 3ournal of &/HS Peptic &lcer %uideline% P /
&.+%
Eoldman1 B% and %I% S8ha6er% ,0&,% %oldman8s 0ecil /edicine 9:8th 1dition% Ne<
Lork / ElseAier%
>erpianti1 N% ,0&,% #lkus Peptikum% (8ited &+th pril ,0&4)%
Aailable at/ http/22nikeherpianti%<ordpress%8om2,0&,2&020C2ulkus.peptikum.
pato6isiologi.dan.perbedaan.ulkus.duodenum.dengan.ulkus.
lambung2
!omite "armasi dan Terapi% &CC4% Pedoman 'iagnosis dan Terapi Penya"it 'alam%
Denpasar/ B(2S;" Penyakit Dalam1 "akultas !edokteran #niAersitas
#dayana1 Rumah Sakit #mum Pusat Sanglah%
Ba8y1 3% "%1 B% B% rmstrong1 ;% P% Eoldman1 B% B% Ban8e% ,0&,% 'rug $nformation
Handboo", 9;
th
1dition% :hio/ Be7i.3omp1 In8%
Bongo1 D%B%1 and %S% "au8i% ,0&0% Harrisons8s %astroenterology and Hepatology%
Ne< Lork / ;8Era< >ill%
;elni8k1 %1 !airys S%1 and !ermit1 N% ,00'% Protocol for 'iagnosis and Treatment
of Peptic &lcer in Adults% meri8an International >ealth llian8e / Ne< Lork%
P / &.&+%
;isnadiarly% ,00C% /engenal Penya"it Organ 0erna 5 %astritis 'yspepsia atau
maag#,$nfe"si /ycobacteria pada &lser %astrointestinal% Pustaka Populer
:bor / $akarta%
Priyatno1 dan Sri1 B%,00C%1ndos"opi %astrointestinal% $akarta/ Salemba ;edika%
Sudoyo1 %@%1 (ambang1S%1 Idrus1 % ;areelus1 S%! dan Siti%S% ,00*% -u"u Ajar
$lmu Penya"it 'alam 3ilid $ 1disi $2% $akarta/ Departemen Ilmu Penyakit Dalam
"akultas !edokteran #niAersitas Indonesia%
Sukandar1 E%L%1 R% ndra=ati1 $%I% Sigit1 !% dnyana1 % % P% Setiadi1 dan !usnandar%
,00-% IS: "armakoterapi% PT%IS"I Penerbitan $akarta / $akarta% >al /4,-.44'%
Sumandi I!% ,00-%Hubungan infe"si Helycobacter pylori dengan "adar pepsinogen
$$ serum penderita dispepsia.!arya akhir Bab2S;" Ilmu Penyakit Dalam "!
#nud.RS#P Sanglah Denpasar%(Tesis)%
T=ay1 T% >% dan !% Rahar=a% ,00+% Obat.Obat Penting1disi !eenam% $akarta /
Eramedia%>al / ,'+.,++%
La3-ira0 2
*a(il Di(1(i de02a0 D/1ter

También podría gustarte