Está en la página 1de 3

Antologi Puisi Cinta dan Kehidupan

Antologi puisi adalah kumpulan puisi yang dihasilkan oleh beberapa orang penyair yang
dijadikan satu dalam satu buku atau lainnya.
Berikut beberapa contoh puisi - puisi yang aku jadikan antologi puisi.
Mestinya Engkau Memilih Kenyataan
Karya: Dedet Setiadi
Mestinya engkau memilih kenyataan
Bukan sebagai sajak bayang-bayang
Tertulis di dinding retak
Yang memanjang
Berdirilah di puncak malam
Dan jangan terpejam tataplah !ahajmu
Berulang-ulang
Terus berulang-ulang
Mungkin kau akan menemukan rembulan
Membakar banyak kisah
Dalam hidupmu
Dan sebenarnya itulah sajakmu"
#idup tak sekadar menakar luka
Berhentilah mengaduh
Agar !aktu tak lagi memukulmu
$ebagai keloneng pilu
%ada &ajar kelak
'iscaya kau akan menemukan janjimu
$udah mengeras jadi batu
(Dikutip dari harian )ndo %os edisi *+ $eptember *,+- hal. +./
Bersalaman Dengan Tubuhmu
Karya: Abdullah Mubaqi
Bu jika aku kembali
Kan kau temukan aku sendiri
Berbicara dengan perbotan rumah
$epeda motor ayah
0uga kursi-kursi yang menguping
Ketika kau tiupkan angin ke telinga
Bu jika aku kembali
Kan kau temukan aku sendiri
Di pojok kamarku
Memeluk kepala yang beradu punggung
Yang matanya sembab
Menerima hujan yang menetes darimu
Bu jika aku kembali
Kan kau temukan aku sendiri
Memanggil nama-nama
Yang selalu kau ceritakan se!aktu kecil
Bu jika aku kembali
Aku ingin memba!a tangan kita
Yang saling salam
Tubuh kita yang saling menyulam
Kelak ketika orang-orang berduka atas api
Aku akan tersenyum sebab telapak tanganmu
Memancarkan air dan dari tubuhmu
$amudera tumpah
(Dikutip dari harian )ndopos edisi 1 $eptember *,+- #al. +./
Mencintai 2aktu
Karya: Nurani Fitrie
Mencintaimu adalah
$emacam mencintai !aktu3
Tak perlu dicari a!al ujung
0uga akar-muasalnya.
Tak pernah menoleh kebelakang
Tapi selalu meninggalkan kenangan
Yang berkesan dan beberapa
4asa sakit yang
$eringkali mengerikan
Mencintaimu barangkali
#arus kugunakan mesin !aktu3
Agar aku bisa pergi lebih dulu
Ke tempat dan ke !aktu
Dimana kau akan singgah
$ementara
5ntuk kemudian berjalan bersama
Menuju yang tak diketahui
Atau mengucapkan perpisahan
Yang tak pernah terpaksa
$eperti !aktu
(Dikutip dari harian )ndopos edisi +* 6ktober *,+- #al. +./
Menyusun %erahu
Karya: Eko Roesbiantono
$iapakah ia berkisah masa lalu tiada henti
Menyimpan bintang-bintang di malam hari.
%ara nelayan telah pergi ke pesisir menyusun perahu
Merangkul hujan pada musim ketika kau sembunyi
Di balik kamar rumahmu. %ara nelayan menggambari
6mbak dan lautan pada putih layarnya
7maka mari kuucapi kau menjadi senyap
%asir pesisir menyimpan bintang-bintang
Di malam hari terinjak dan terhambur
Dalam sabar berlayar8 ucapmu
Tiba-tiba senyap berbisik pada jam pasir
Yang menyimpan desir pesisir9
7pada hambur sebutir pasir diriku
Tiada kuasa hanya angin menderu
Di kering pasir pesisir aku tiba-tiba sunyi
#anya haus embun pagi.8
:alu ombak berujar9
7berlayarlah jika kau ingin
Mencapai lenyap pasir
Berlayarlah dalam pikir dan d;ikir
:alu pada senyap
Makna terucap.8
(Dikutp dari harian indopos edisi +* 6ktober *,+- #al. +./
Di Dalam $ebuah Do<a
Karya: Fatih Kudus Jaelani
Di dalam sebuah do<a
Kami tak meminta apa-apa
$elain mengucapkan aamiin
Dan menerima segalanya
$ebab siapa tahu
#idup kami akan lama
:alu yang terkabulkan
Telah habis kami minta
(Dikutip dari harian indopos edisi = 6ktober *,+- hal. +./

También podría gustarte