Está en la página 1de 10

BEBERAPA SEAT FISIK

TANAH LATOSOL (Oxic Dys G


YANG DIS
oleh
M. ANIS AZIZI
JURUSAN TANAH
FAKULTAS PERTAMAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
1995
RINGKASAN
M. ANIS AZIZI. Beberapa Sifat Fisik dan Kimia Tanah Latosol (Oxic Dystropept)
Pmn g yang Disawahkan @i bawah bimbingan Basuki Surnawinata).
Proses penggenangan dan pengeringan secara silih berganti (siklus reduksi-
oksidasi) yang terjadi pada tanah yang disawahkan akan merubah sifat-sifat tanah
aslinya dan ini akan membuat tanah sawah atau tanah yang pernah disawahkan
mempunyai sifat-sifat yang berbeda dibanding tanah lainnya. Sifat-sifat yang dijum-
pai pada tanah sawah antara lain adalah terdapatnya lapisan tapak bajak dan konkresi
atau karatan besi dan mangan. Sifat-sifat yang terdapat pada tanah sawah ini diduga
dapat mengganggu pertumbuhan tanaman lahan kering bila budidaya sawah yang
dilaksanakan menggunakan sistem pergiliran tanaman antara padi sawah dengan
tanaman lahan kering. Seperti misalnya lapisan tapak bajak, lapisan ini mempunyai
indeks kekerasan yang tinggi sehingga akan menghambat pertumbuhan akar tanaman
lahan kering. Berdasarkan ha1 itulah penelitian ini dilaksanakan, yaitu penelitian
tentang sebab-sebab dan proses-proses yang mendasari terbentuknya sifat-sifat tanah
yang disawahkan.
Penelitian ini dilakukan dengan mengambil 2 (dua) profil tanah sawah
Latosol Coklat Kemerahan Parung yang mempunyai tingkat kedalaman air tanah
berbeda, dan 1 (satu) profil tanah yang tidak disawahkan. Profil yang disebut
terakhir digunakan sebagai pernbanding. Ketiga profil tersebut berada dalam satu
unit lereng, dengan profil tanah yang tidak disawahkan berada pada posisi paling
atas, kemudian diikuti oleh profil tanah sawah yang mempunyai kedalaman air tanah
dalam dan terakhir atau yang berada pada posisi paling bawah adalah profil tanah
sawah dengan kedalaman air tanah dangkal.
Hasil penelitian menunjukkan Tanah Latosol Coklat Kemerahan Parung yang
disawahkan mempunyai sifat morfologik dan pedogenik yang berbeda dibanding
tanah yang tidak disawahkan. Hasil pengamatan morfologi memperlihatkan pada
tanah yang disawahkan terbentuk lapisan tapak bajak dan konkresi besi dan mangan
yang terjadi pada horison B. Bobot isi tanah pada lapisan tapak bajak merupakan
yang tertinggi dibanding lapisan-lapisan lainnya. Bila dihubungkan dengan data-data
yang ada pada penelitian ini nampaknya peningkatan bobot isi tanah pada lapisan
tapak bajak bukan disebabkan oleh tertimbunnya liat tapi lebih disebabkan oleh
akumulasi Fe dan Mn pada lapisan ini.
Secara umum bobot isi tanah Latosol Coklat Kemerahan Parung yang disa-
wahkan lebih tinggi dibanding yang tidak disawahkan. Lapisan tapak bajak menga-
lami peningkatan bobot isi tanah yang paling tinggi dibanding lapisan-lapisan di
bawah atau di atasnya. Selain itu pada tanah yang disawahkan juga memperlihatkan
adanya pergerakan liat yang terbawa melalui air drainase.
Besi dan mangan juga mengalami pencucian pada saat penggenangan (reduk-
si) dan kemudian tertimbun dalam horison B. Pada saat pengeringan (reoksidasi)
timbunan besi dan mangan tersebut mengering dan mengerak yang kemudian
membentuk konkresi atau karatan.
BEBERAPA SWAT FISIK DAN KIMIA
TANAH LATOSOL (Oxic Dystropept) PARUNG
YANG DISAWAHKAN
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat untuk
Memperoleh Gelar Sarjana Pertanian
Institut Pertanian Bogor
oleh
M. ANIS AZIZI
JTJRUSAN TANAH
FAKULTAS PERTANIAN
XNSTITUT PERTANIAN BOGOR
1995
Judul : BEBERAPA SIFAT FISIK DAN KIMIA TANAH LATOSOL
(Oxic Dystropept) PARUNG YANG DISAWAHKAN
Nama Mahasiswa : M. ANIS AZIZI
Nomor Pokok : A25 0459
Ir. Basuki Sumawinata MAgr.
NIP. 130 937 095
Tanggal Lulus : 9
i J ' I , ; ,- 15

También podría gustarte