Está en la página 1de 27

A.

KONSEP DASAR PENYAKIT


1. PENGERTIAN
a. Anemia berarti kekurangan sel darah merah dapat disebabkan oleh
hilangnya darah terlalu cepatatau kerena terlalu lambatnya produksi sel
darah merah (Guyton 1!!"#$%&'
b. Anemia adalah ge(ala dari kondisi yang mendasari seperti kehilangan
komponen darah elemen tak adekuat atau kurangnya nutrisi yang
dibutuhkan untuk pembentukan sel darah merah yang mengakibatkan
penurunan kapasitas pengangkut oksigen darah ()oenges 1!!!#$*! '.
c. Anemia adalah berkurangnya hingga di ba+ah nilai normal sel darah
merah kualitas hemoglobin dan ,olume packed red bloods cells
(hematokrit' per 1-- ml darah (Price .--*#.$*'.
d. Anemia adalah keadaan rendahnya (umlah sel darah merah dan kadar
/0 atau hematokrit diba+ah normal. Anemia bukan merupakan
penyakit melainkan merupakan pencerminan keadaan sutu penyakit
atau gangguan 1ungsi tubuh. (2melt3er .--.#!%$ ' .
e. Anemia ialah keadaan dimana massa eritrosit dan4atau massa
hemoglobin yang beredar tidak dapat memenuhi 1ungsinya untuk
menyediakan oksigen bagi (aringan tubuh. (0akta .--%#1.'
1. Anemia adalah istilah yang menun(ukan rendahnya hitungan sel darah
merah dan kadar hemoglobin dan hematokrit di ba+ah normal
(2melt3er .--. # !%$'.
.. Epidemiologi
Pre,alensi anemia aplastik yang tinggi terdapat di bagian tropik yang
dapat mencapai hingga 5- 6 di daerah tertentu. Pre,alensi anemia aplastik
lebih rendah di dapat (uga di daerah 7editeranian 2audi Arabia dan
beberapa bagian di India. Anemia aplastik adalah anemia yang ter(adi
akibat rusaknya sumsum tulang belakang yang paling banyak didapat.
Pemba+a si1at diturunkan secara dominan. Insiden diantara orang
Amerika berkulit hitam adalah sekitar & 6 sedangkan status homo3igot
yang diturunkan secara resesi1 berkisar antara -% 8 1$ 6. (Noer
2(ai1ullah /.7 1!!! hal $%$'.
3. PENYEBAB
Penyebab dari anemia antara lain #
a. Gangguan produksi sel darah merah yang dapat ter(adi karena;
Perubahan sintesa /b yang dapat menimbulkan anemia
Perubahan sintesa )NA akibat kekurangan nutrient
9ungsi sel induk (stem sel ' terganggu
In1litrasi sum:sum tulang
b. ;ehilangan darah
Akut karena perdarahan
;ronis karena perdarahan
/emo1ilia (de1isiensi 1aktor pembekuan darah'
c. 7eningkatnya pemecahan eritrosit (hemolisis' yang dapat ter(adi
karena;
9aktor ba+aan misalnya kekurangan en3im G*P)
9aktor yang didapat yaitu bahan yang dapat merusak eritrosit
d. 0ahan baku untuk membentuk eritrosit tidak ada
Ini merupakan penyebab tersering dari anemia dimana ter(adi
kekurangan 3at gi3i yang diperlukan untuk sintesis eritrosit antara lain
besi ,itamin 01. dan asam 1olat.
4. TANDA dan GEJALA
Tanda dan Ge(ala yang muncul mere1leksikan gangguan 1ungsi dari
berbagai sistem dalam tubuh antara lain penurunan kiner(a 1isik gangguan
neurologik (syara1' yang dimani1estasikan dalam perubahan perilaku
anore<ia (badan kurus' pica serta perkembangan kogniti1 yang abnormal
pada anak. 2ering pula ter(adi abnormalitas pertumbuhan gangguan 1ungsi
epitel dan berkurangnya keasaman lambung. =ara mudah mengenal anemia
dengan $> yakni lemah letih lesu lelah lalai. ;alau muncul $ ge(ala ini
bisa dipastikan seseorang terkena anemia. Ge(ala lain adalah munculnya
sklera (+arna pucat pada bagian kelopak mata ba+ah'.
Anemia bisa menyebabkan kelelahan kelemahan kurang tenaga dan kepala
terasa melayang. ?ika anemia bertambah berat bisa menyebabkan stroke
atau serangan (antung.(Price .---#.$*:.*5'
Manifestasi klinis
Aea Manifestasi klinis
;eadaan umum Pucat penurunan kesadaran keletihan
berat kelemahan nyeri kepala demam
dipsnea ,ertigo sensiti,e terhadap dingin
00 turun.
;ulit ?aundice (anemia hemolitik' +arna kulit
pucat sianosis kulit kering kuku rapuh
koylonychia clubbing 1inger =RT @ .
detik elastisitas kulit munurun perdarahan
kulit atau mukosa (anemia aplastik'
7ata Penglihatan kabur (aundice sclera
kon(ungti,a pucat.
Telinga Aertigo tinnitus
7ulut 7ukosa licin dan mengkilat stomatitis
perdarahan gusi atro1i papil lidah
glossitis lidah merah (anemia de1iciency
asam 1olat'
Paru 8 paru )ipsneu takipnea dan orthopnea
;ardio,askuler Takikardia lesu cepat lelah palpitasi
sesak +aktu ker(a angina pectoris dan
bunyi (antung murmur hipotensi
kardiomegali gagal (antung
Gastrointestinal Anoreksia mual:muntah
hepatospleenomegali (pada anemia
hemolitik'
7uskuloskletal Nyeri pinggang sendi
2ystem persyara1an 2akit kepala pusing tinnitus mata
berkunang:kunang kelemahan otot
irritable lesu perasaan dingin pada
ekstremitas.
(0akta .--%#1$'
!. PATO"ISIOLOGI
Timbulnya anemia mencerminkan adanya kegagalan sumsum tulang atau
kehilangan sel darah merah berlebihan atau keduanya. ;egagalan sumsum
tulang dapat ter(adi akibat kekurangan nutrisi pa(anan toksik in,asi tumor
atau kebanyakan akibat penyebab yang tidak diketahui. 2el darah merah
dapat hilang melalui perdarahan atau hemolisis (destruksi' pada kasus yang
disebut terakhir masalah dapat akibat e1ek sel darah merah yang tidak
sesuai dengan ketahanan sel darah merah normal atau akibat beberapa 1aktor
diluar sel darah merah yang menyebabkan destruksi sel darah merah.
>isis sel darah merah (disolusi' ter(adi terutama dalam sistem 1agositik atau
dalam sistem retikuloendotelial terutama dalam hati dan limpa. 2ebagai
hasil samping proses ini bilirubin yang sedang terbentuk dalam 1agosit akan
masuk dalam aliran darah. 2etiap kenaikan destruksi sel darah merah
(hemolisis' segera direpleksikan dengan meningkatkan bilirubin plasma
(konsentrasi normalnya 1 mg4dl atau kurang B kadar 1$ mg4dl
mengakibatkan ikterik pada sclera.
(2melt3er C 0are. .--. # !%$ '.
PAT#$AY
)e1isiensi 01.
asam 1olat besi
;egagalan
produksi 2)7 o4
sum:sum tulang
Perdarahan4hemo1ilia
)estruksi 2)7
berlebih
Penurunan 2)7
As. >ambung
meningkat
Peristaltik
menurun
Anoreksia
mual
7akanan
susah
dicerna
Pe%&a'an
n%tisi
k%an( dai
ke&%t%'an
K)nsti*asi
Penurunan
ker(a GI
Gastro intestinal
;er(a
lambung
menurun
/ipoksia 7ekanisme an aerob ATP berkurang ;elelahan
Int)leansi
akti+itas
Asam laktat Pusing
Energy untuk
membentuk antibodi
berkurang Resik) infeksi
,. KLASI"IKASI
Klasifikasi ane-ia -en%%t fakt) -)f)l)(i .
a. Anemia hipokromik mikrositer : MCV < 80 fl dan MCH < 27 pg
2el darah merah memiliki ukuran sel yang kecil dan pe+arnaan yang
berkurang atau kadar hemoglobin yang kurang (penurunan 7=A dan
penurunan 7=/'
/b berkurang
2uplai D
.
dan nutrisi ke
(aringan berkurang
22P
G(.
*ef%si
/ain(an
see&al
Reaksi antar
sara1 berkurang
N0ei
Anemia
PK Ane-ia
sesak
P)la nafas
tidak efektif
1' Anemia de1isiensi besi
.' Thalasemia ma(or
%' Anemia akibat penyakit kronik
5' Anemia sideroblastik
b. Anemia normokromik normositer : MCV 80!" fl dan MCH 27#$ pg
2el darah merah memiliki ukuran dan bentuk normal serta
mengandung (umlah hemoglobin dalam batas normal.
1' Anemia pasca perdarahan akut
.' Anemia aplastik
%' Anemia hemolitik didapat
5' Anemia akibat penyakit kronik
$' Anemia pada gagal gin(al kronik
*' Anemia pada sindrom mielodisplastik
"' Anemia leukemia akut
%. Anemia normokromik makrositer : MCV & !" fl
2el darah merah memiliki ukuran yang ukuran yang lebih besar dari
pada normal tetapi tetapi kandungan hemoglobin dalam batas normal
(7=/ meningkat dan 7=A normal'.
1' 0entuk megaloblastik
1. Anemia de1isiensi asam 1olat
.. Anemia de1isiensi 01. termasuk anemia pernisiosa
.' 0entuk non:megaloblastik
1. Anemia pada penyakit hati kronik
.. Anemia pada hipotiroidisme
%. Anemia pada sindrom mielodisplastik
Klasifikasi ane-ia -en%%t fakt) eti)l)(i .
a. Anemia karena prod'ksi eritrosit men'r'n
1. kekurangan bahan unuk eritrosit (anemia de1isiensi besi dan
anemia deisiensi asam 1olat4 anemia megaloblastik'
.. gangguan utilisasi besi (anemia akibat penyakit kronik anemia
sideroblastik'
%. kerusakan (aringan sumsum tulang (atro1i dengan penggantian
oleh (aringan lemak#anemia aplastik4hiplastik penggantian oleh
(aringan 1ibrotic4tumor#anemia leukoeritoblastik4mielopstik'
5. 9ungsi sumsum tulang kurang baik karena tidak diketahui.
(anemia diserotropoetik anemia pada sindrom mielodiplastik'
b. (ehilangan eritrosit dari t'b'h.
1. Anemia pasca perdarahan akut.
.. Anemia pasca perdarahan kronik
%. )eningkatan penghan%'ran eritrosit dalam t'b'h *hemolisis+
1. 9aktor ekstrakorpuskuler
: Antibody terhadap eritrosit# (Autoantibodi:AI/A
isoantibodi:/)N'
: /ipersplenisme
: Pemaparan terhadap bahan kimia
: Akibat in1eksi
: ;erusakan mekanik
.. 9actor intrakorpuskuler
: Gangguan membrane (hereditary spherocytosis hereditary
elliptocytosis'
: Gangguan en3im (de1isiensi piru,at kinase de1isiensi
G*P)'
: Gangguan hemoglobin (hemoglobinopati structural
thalasemia'
(0akta .--%#1$1*'
Ane-ia 0an( te/adi aki&at -en%%nn0a *)d%ksi SDM antaa lain .
Anemia defisiensi besi
Anemia de1isiensi besi merupakan ge(ala kronis dengan keadaan
hipokromik (konsentrasi /b kurang' mikrositik yang disebabkan oleh
suplai besi kurang dalam tubuh. kurangnya besi berpengaruh dalam
pembentukan /b sehingga konsentrasinya dalam 2)7 berkurang hal
ini akan mengakibatkan tidak adekuatnya pengangkutan oksigen
keseluruh (aringan tubuh. Pada keadaan normal kebutuhan besi orang
de+asa adalah .: 5 gm. Pada laki:laki kebutuhan besi adalah $-
mg4kg00 dan pada +anita %$ mg4kg00 ( >a+rence 7 Tierney .--%'
dan hamper .4% terdapat dalam /b. Absorbsi besi ter(adi dilambung
duodenum dan (e(unum bagian atas adanya erosi eso1agitis gaster
ulser duodenum kanker dan adenoma kolon akan mempengaruhi
absobsi besi.
Anemia megaloblastik
Anemia yang disebabkan karena rusaknya sintesis )NA yang
mengakibatkan tidak sempurnanya 2)7. ;eadaan ini disebabkan
karena de1isiensi ,itamin 01. dan asam 1olat.karakteristik 2)7 ini
adalah adanya megaloblas abnormal Prematur dengan 1ungsi yang
tidak normal dan dihancurkan semasa dalam sumsum tulang sehingga
ter(adinya eritropoeisis dengan masa hidup eritrosit yang lebih
pendek.yang akan mengakibatkan leucopenia trombositopenia .
Anemia defisiensi ,itamin -.2
7erupakan gangguan autoimun karena tidak adanya 1aktor intrinsik
yang diproduksi di sel parietal lambung sehingga ter(adi gangguan
absobsi ,itamin 01. .
Anemia de1isiesi asam 1olat
;ebutuhan 1olat sangat kecil biasanya ter(adi pada orang yang kurang
makan sayuran dan buah:buahan gangguan pada pencernaan alkolik
dapat meningkatkan kebutuhan 1olat +anita hamil masa
pertumbuhan. )e1isiensi asam 1olat (uga dapat mengakibatkan
sindrom malabsobsi
Anemia aplastik
Ter(adi akibat ketidak sanggupan sumsum tulang untuk membentuk sel
8 sel darah. ;egagalan tersebut disebabkan oleh kerusakan primer
atau 3at yang dapat merusak sumsum tulang (7ielotoksin'.
Ane-ia kaena -enin(katn0a dest%ksi ata% ke%sakan SDM da*at
te/adi kaena 'i*eaktifn0a RES.
7eningkatnya destruksi 2)7 dan tidak adekuatnya produksi 2)7
biasanya karena 1aktor:1aktor #
;emampuan respon sumsum tulang terhadap penurunan 2)7 kurang
karena meningkatnya (umlah retikulosit dalam sirkulasi darah
7eningkatnya 2)7 yang masih muda dalam sumsum tulang
dibandingkan yang matur atau matang .
Ada atau tidaknya hasil destruksi 2)7 dalam sirkulasi (peningkatan
kadar bilirubin'
Ane-ia 0an( te/adi aki&at -enin(katn0a dest%ksi1ke%sakan SDM
antaa lain.
Anemia hemolitik
anemia hemolitik ter(adi akibat peningkatan hemolisis dari eritrosit
sehingga usia 2)7 lebih pendek yang disebabkan oleh # $6 dari (enis
anemia herediter /b abnormal membran eritrosit rusak thalasemia
anemia sel sabit reaksi autoimun toksik kimia pengobatan in1eksi
kerusakan 1isik .
Anemia sel sabit
anemia sel sabit adalah anemia hemolitk berat yang ditandai dengan
2)7 kecil sabit dan pembesaran lim1a akibat kerusakan molekul /b
2. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK1PEN3NJANG
Pemeriksaan laboratorium pada pasien anemia menurut ()oenges 1!!! #
$".'
?umlah eritrosit # menurun (AP' menurun berat (aplastik'B 7=A
(,olume korpuskular rerata' dan 7=/ (hemoglobin korpuskular
rerata' menurun dan mikrositik dengan eritrosit hipokronik ()0'
peningkatan (AP'. Pansitopenia (aplastik'.
Nilai normal eritrosit ((uta4mikro lt' # %! (uta per mikro liter pada
+anita dan 51 :* (uta per mikro liter pada pria
?umlah darah lengkap (?)>' # hemoglobin dan hemalokrit menurun.
?umlah retikulosit # ber,ariasi misal # menurun (AP' meningkat
(respons sumsum tulang terhadap kehilangan darah4hemolisis'.
Pe+arna sel darah merah # mendeteksi perubahan +arna dan bentuk
(dapat mengindikasikan tipe khusus anemia'.
>E) # Peningkatan menun(ukkan adanya reaksi in1lamasi misal #
peningkatan kerusakan sel darah merah # atau penyakit malignasi.
7asa hidup sel darah merah # berguna dalam membedakan diagnosa
anemia misal # pada tipe anemia tertentu sel darah merah mempunyai
+aktu hidup lebih pendek.
Tes kerapuhan eritrosit # menurun ()0'.
2)P # (umlah sel total sama dengan sel darah merah (di1erensial'
mungkin meningkat (hemolitik' atau menurun (aplastik'
Nilai normal >eokosit (per mikro lt' # *--- 8 1-.--- permokro liter
?umlah trombosit # menurun caplastikB meningkat ()0'B normal atau
tinggi (hemolitik'
Nilai normal Trombosit (per mikro lt' # .--.--- 8 5--.--- per mikro
liter darah
/emoglobin elektro1oresis # mengidenti1ikasi tipe struktur
hemoglobin.
Nilai normal /b (gr4dl' # 0ilirubin serum (tak terkon(ugasi'#
meningkat (AP hemolitik'.
9olat serum dan ,itamin 01. membantu mendiagnosa anemia
sehubungan dengan de1isiensi masukan4absorpsi
0esi serum # tak ada ()0'B tinggi (hemolitik'
T0= serum # meningkat ()0'
9eritin serum # meningkat ()0'
7asa perdarahan # meman(ang (aplastik'
>)/ serum # menurun ()0'
Tes schilling # penurunan eksresi ,itamin 01. urine (AP'
Guaiak # mungkin positi1 untuk darah pada urine 1eses dan isi gaster
menun(ukkan perdarahan akut 4 kronis ()0'.
Pemeriksaan andoskopik dan radiogra1ik # memeriksa sisi perdarahan #
perdarahan GI
Analisa gaster # penurunan sekresi dengan peningkatan p/ dan tak
adanya asam hidroklorik bebas (AP'.
Aspirasi sumsum tulang4pemeriksaan4biopsi # sel mungkin tampak
berubah dalam (umlah ukuran dan bentuk membentuk membedakan
tipe anemia misal# peningkatan megaloblas (AP' lemak sumsum
dengan penurunan sel darah (aplastik'.
4. KOMPLIKASI
Anemia (uga menyebabkan daya tahan tubuh berkurang. Akibatnya
penderita anemia akan mudah terkena in1eksi. Gampang batuk:pilek
gampang 1lu atau gampang terkena in1eksi saluran napas (antung (uga
men(adi gampang lelah karena harus memompa darah lebih kuat. Pada
kasus ibu hamil dengan anemia (ika lambat ditangani dan berkelan(utan
dapat menyebabkan kematian dan berisiko bagi (anin. 2elain bayi lahir
dengan berat badan rendah anemia bisa (uga mengganggu
perkembangan organ:organ tubuh termasuk otak. Anemia berat gagal
(antung kongesti dapat ter(adi karena otot (antung yang anoksik tidak
dapat beradaptasi terhadap beban ker(a (antung yang meningkat. 2elain
itu dispnea na1as pendek dan cepat lelah +aktu melakukan akti,itas
(asmani merupakan mani1estasi berkurangnya pengurangan oksigen
(Price CEilson .--*'
5. PENATALAKSANAAN
Tu(uan utama dari terapi anemia adalah untuk identi1ikasi dan pera+atan
karena penyebab kehilangan darahdekstruksi sel darah atau penurunan
produksi sel darah merah.pada pasien yang hipo,elemik#
pemberian tambahan oksigen pemberian cairan intra,ena
resusitasi pemberian cairan kristaloid dengan normal salin.
tran1usi kompenen darah sesuai indikasi
(=atherino.--%#51*'
E,aluasi Air+ay 0reathing =irculation dan segera perlakukan setiap
kondisi yang mengancam (i+a. ;ristaloid adalah cairan a+al pilihan.
()aniel dire,isi tanggal .. Dktober .--!'
Acute anemia akibat kehilangan darah#
1. Pantau pulse oksimetri pemantau (antung dan 2phygmomanometer.
.. 0erikan glukokortikoid serta agen antiplatelet (aspirin' sesuai indikasi.
%. 0erikan . botol besar cairan intra,ena dan berikan 1:. liter cairan
kristaloid dan (uga pantau tanda:tanda dan ge(ala gagal (antung
kongesti1 iatrogenik pada pasien..
5. 0erikan plasma beku segar (99P' 1aktor:1aktor koagulasi dan platelet
(ika diindikasikan.
$. Pasien dengan hemo1ilia harus memiliki sampel terhadap 1aktor
de1iciency yang dikirim untuk pengukuran.
*. Pasien hamil dengan trauma yang ada kecurigaan terhadap adanya
9eto:trans1er darah ibu harus diberikan imunoglobulin Rh:(Rhogam'
(ika mereka Rh negati1.
". 2etelah pasien stabil mulailah langkah:langkah spesi1ik untuk
mengobati penyebab pendarahan.
()aniel dire,isi tanggal .. Dktober .--!'
Terapi yang diberikan pada pasien dengan anemia dapat berbeda:beda
tergantung dari (enis anemia yang diderita oleh pasien. 0erikut ini
beberapa terapi yang diberikan pada pasien sesuai dengan (enis anemia
yang diderita#
a. Anemia )e1iciensi 0esi
2etelah diagnosa ditegakkan maka dibuat rencana pemberian
terapi berupa#
Terapi kausal# tergantung pada penyebab anemia itu sendiri
misalnya pengobatan menoragi pengobatan hemoroid bila
tidak dilakukan terapi kausal anemia akan kambuh kembali.
Pemberiian preparat besi untuk mengganti kekurangan besi di
dalam tubuh. 0esi per oral (ferro's s'lphat dosis #/200 mg0
ferro's gl'%onate0 ferro's f'marat0 ferro's la%tate0 ferro's
s''%%inate'. 0esi parentral e1ek sampingnya lebih berbahaya
besi parentral diindikasikan untuk intoleransi oral berat
kepatuhan berobat kurang kolitis ulserati1 dan perlu
peningkatan /b secara cepat seperti pada ibu hamil dan
preoperasi. (preparat yang tersedia antara iron de/tran
%omple/0 iron sorbitol %itri% a%id %omple/+Pengobatan
diberikan sampai * bulan setelah kadar hemoglobin normal
untuk cadangan besi tubuh.
Pengobatan lain misalnya# diet ,itamin = dan trans1usi darah.
Indikasi pemberian trans1usi darah pada anemia kekurangan
besi adalah pada pasien penyakit (antung anermik dengan
ancaman payah (antung anemia yang sangat simtomatik dan
pada penderita yang memerlukan peningkatan kadar
hemoglobin yang cepat.dan (enis darah yang diberikan adalah
PR= untuk mengurangi bahaya o,erload. 2ebagai premediasi
dapat dipertimbangkan pemberian 1urosemid intra,ena.
(0akta .--%#%*'
b. Anemia Akibat Penyakit ;ronis
)alam terapi anemia akibat penyakit kronik beberapa hal yang
perlu mendapat perhatian adalah#
?ika penyakit dasar daat diobati dengan baik anemia akan
sembuh dengan sendirinya.
Anemia tidak memberi respon pada pemberian besi asam 1olat
atau ,itamin 01..
Trans1usi (arang diperlukan karena dera(aat anemia ringan.
2ekarang pemberian eritropoetin terbukti dapat menaikkan
hemoglobin tetapi harus diberikan terus menerus.
?ika anemia akibat penyakit kronik disertai de1isiiensi besi
pemberian preparat besi akan meningkatkan hemoglobin tetapi
kenaikan akan berhenti setelah hemoglobin mencapai kadar !:
1- g4dl. (0akta .--%#51'
c. Anemia 2ideroblastik
0eberapa hal yang perlu diperhatikan pada pengobatan anemia
sideroblastik adalah#
Terapi untuk anemia sideroblastik herediter bersi1at simtomatik
dengan trans1usi darah.
Pemberian ,ittamin 0* dapat dicoba karena sebagian kecil
penderita responsi1 terhadap pirido<in. (0akta .--%#55'
d. Anemia 7egaloblastik
Terapi utama anemia de1isiensi ,itamin 01. dan de1iciensi asam
1olat adalah terapi ganti dengan ,itamin 01. atau asam 1olat
meskipun demikian terapi kausal dengan perbaikan gi3i dan lain:
lain tetap harus dilakukan#
Respon terhadap terapi# retikulosit mulai naik hari .:% dengan
puncak pada hari ":&. /b harus naik .:% g4dl tiap . minggu.
Neuropati biasanya dapat membaik tetapi kerusakan medula
spinalis biasanya irre,errsible. (0akta .--%#5&'
Fntuk de1iciensi asam 1olat berikan asam 1olat $ mg4hari
selama 5 bulan.
Fntuk de1iciensi ,itamin 01.# hydro<ycobalamin
intramuskuler .-- mg4hari atau 1--- mg diberikan tiap
minggu selama " minggu. )osis pemeliharaan .-- mg tiap
bulan atau 1--- mg tiap % bulan.
e. Anemia Perniciosa
2ama dengan terapi anemia megaloblastik pada umumnya maka
terapi utama untuk anemia pernisiosa adalah#
Terapi ganti (replacement' dengan ,itamin 01.
Terapi pemeliharaan
7onitor kemungkinan karsinoma gaster. (0akta .--%# 5!'
1. Anemia /emolitik
Pengibatan anemia hemolitik sangat tergantung keadaan klinik
kasus tersebut serta penyebab hemolisisnya karena itu sangat
ber,ariasi dari kasus per kasus. Akan tetapi pada dasarnya terapi
anemia hemolitik dapat dibagi men(adi % golongan besar yaitu#
Terapi ga+at darurat
Pada hemolisis intra,askuler dimana ter(adi syok dan gagal gin(al
akut maka harus diambil tindakan darurat untuk mengatasi syok
mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit sertaa
memperbaiki 1ungsi gin(al. ?ika ter(adi anemia berat
pertimbangan trans1usi darah harus dilakukan secara sangat hati:
hati meskipun dilakukan cross matchng hemolisis tetap dapat
ter(adi sehingga memberatkan 1ungsi organ lebih lan(ut. Akan
tetapi (ika syok berat telah teer(adi maka tidak ada pilihan lain
selain trans1usi.
Terapi ;ausal
Terapi kausal tentunya men(adi harapan untuk dapat memberikan
kesembuhan total. Tetapi sebagian kasus bersi1at idiopatik atau
disebabkan oleh penyebab herediter:1amilier yang belum dapat
dikoreksi. Tetapi bagi kasus yang penyebabnya telah (elas maka
terapi kausal dapt dilaksanakan. (0akta .--%#*!'
Terapi 2uporti1:2imtomatik
Terapi ini diberikan untuk menek proses hemolisis terutama di
limpa. Pada anemia hemolitik kronik 1amilier:herediter sering
diperlukan trans1usi darah teratur untuk mempertahankan kadar
hemoglobin. 0ahkan pada thalasemia mayor dipakai teknik
supertrans1usi atau hipertrans1usi untuk mempertahankan keadaan
umum dan pertumbuhan pasien.
Pada anemia hemolitik kronik dian(urkan pemberian asam 1olat
-1$:-% mg4hari untuk mencegah krisis megaloblastik.
0. ;DN2EP )A2AR A2F/AN ;EPERAEATAN
6. Pen(ka/ian
a' Primer Assesment
1' )ata sub(ekti1
Ri+ayat penyakit saat ini# pingsan secara tiba:tiba atau penurunan
kesadaran kelemahan keletihan berat disertai nyeri kepala
demam penglihatan kabur dan ,ertigo.
Ri+ayat sebelumnya # gagal (antung dan4atau perdarahan massi1.
.' )ata ob(ekti1
Air+ay
Tidak ada sumbatan (alan napas (obstruksi'
0reathing
2esak se+aktu beker(a dipsnea takipnea dan orthopnea
=irculation
=RT @ . detik takikardi bunyi (antung murmur pucat pada kulit
dan membrane mukosa (kon(uncti,a mulut 1aring bibir' dan
dasar kuku. (catatan# pada pasien kulit hitam pucat dapat tampak
sebagai keabu:abuan' kuku mudah patah berbentuk seperti
sendok (clubbing 1inger' rambut kering mudah putus menipis
perasaan dingin pada ekstremitas.
)isability (status neurologi'
2akit4nyeri kepala pusing ,ertigo tinnitus ketidak mampuan
berkonsentrasi insomnia penglihatan kabur kelemahan
keletihan berat sensiti1 terhadap dingin.
b' 2ekunder Assessment
1' Eksposure
Tidak ada (e(as atau kontusio pada dada punggung dan abdomen.
.' 9i,e inter,ention
/ipotensi takikardia dispnea ortopnea takipnea demam
hemoglobin dan hemalokrit menurun hasil lab pada setiap (enis
anemia dapat berbeda. 0iasnya hasil lab menun(ukkan (umlah
eritrosit menurun (umlah retikulosit ber,ariasi misal # menurun
pada anemia aplastik (AP' dan meningkat pada respons sumsum
tulang terhadap kehilangan darah4hemolisis.
%' Gi,e com1ort
Adanya nyeri kepala hebat yang bersi1at akut dan dirasakan secara
tiba:tiba nyeri yang dialami tersebut hilang timbul.
5' /ead to toe
)aerah kepala # kon(uncti,a pucat sclera (aundice.
)aerah dada # tidak ada (e(as akibat trauma bunyi (antung
murmur bunyi napas +hee3ing.
)aerah abdomen # splenomegali
)aerah ekstremitas # penurunan kekuatan otot karena kelemahan
clubbing 1inger (kuku sendok' perasaan dingin pada ekstremitas.
$' Inspect the posterior sur1ace
Tidak ada (e(as pada daerah punggung.
7. Dia(n)sa Ke*ea8atan
)iagnosa kepera+atan yang muncul pada pasien dengan anemia meliputi #
1. Pola na1as tidak e1ekti1 berhubungan dengan hiper,entilasi ditandai
dengan dipsneu takikardia
.. Perubahan per1usi (aringan serebral berhubungan dengan penurunan
D. ke otak ditandai dengan penurunan kesadaran nyeri kepala
%. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
kegagalan untuk mencerna atau ketidak mampuan mencerna
makanan 4absorpsi nutrient yang diperlukan untuk pembentukan sel
darah merah ditandai dengan mual:muntah anoreksia penurunan 00
5. ;onstipasi berhubungan dengan perubahan proses pencernaan
$. Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera biologis (asam laktat'
*. Intoleransi akti,itas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara
suplai oksigen (pengiriman' dan kebutuhan.
". Risiko tinggi terhadap in1eksi berhubungan dengan tidak adekuatnya
pertahanan sekunder (penurunan hemoglobin leucopenia atau
penurunan granulosit (respons in1lamasi tertekan'
&. P; Anemia
3. Ren9ana Ke*ea8atan
1. P)la nafas tidak efektif &.d 'i*e+entilasi ditandai den(an
dis*nea: takikadia
Tu(uan # 2etelah dilakukan askep selama %<.5 (am diharapkan pola
na1as pasien kembali e1ekti1 dengan kriteria hasil #
: pasien melaporkan sesak napas berkurang
: perna1asan teratur
: takipneu atau dispneu tidak ada
: tanda ,ital dalam batas normal (T) 1.-:!-4!-:*- mm/g nadi &-:
1-- <4menit RR # 1&:.5 <4menit suhu %*$ 8 %"$ ='
Inte+ensi .
Mandii .
1' Pantau tanda:tanda ,ital
1nt'k mengetah'i keadaan 'm'm pasien
.' 7onitor usaha pernapasan pengembangan dada keteraturan
pernapasan napas bibir dan penggunaan otot bantu pernapasan
1nt'k mengetah'i dera2at gangg'an 3ang ter2adi0 dan menent'kan
inter,ensi 3ang tepat
%' 0erikan posisi semi1o+ler (ika tidak ada kontraindikasi
1nt'k meningkatkan ekspansi dinding dada
5' A(arkan klien napas dalam
1nt'k meningkatkan ken3aman
$' Tanyakan mengenai kondisi pasien setelah diberi inter,ensi
Mengetah'i inter,ensi dapat bermanfaat 'nt'k pasien dan mengka2i
apakah kel'han sesak pasien s'dah berk'rang.
K)la&)asi
6. 0erikan D. sesuai indikasi
1nt'k memen'hi keb't'han 42
7. 0antu intubasi (ika pernapasan semakin memburuk dan siapkan
pemasangan ,entilator sesuai indikasi
1nt'k membant' pernapasan adek'at
2. Pe%&a'an *ef%si /ain(an see&al &e'%&%n(an den(an
*en%%nan O7 ke )tak ditandai den(an *en%%nan kesadaan:
n0ei ke*ala
Tu(uan # 2etelah diberikan askep selama % < .5 (am diharapkan ter(adi
peningkatan per1usi (aringan dengan kriteria hasil#
: menun(ukkan per1usi adekuat
: pasien mengatakan nyeri kepala berkurang
: TTA dalam batas normal (T)(15-4!-:!-4*-mm/g' Nadi (*-:
1--<4menit' RR (1&:..<4menit' 2uhu (%*$:%"$
-
=''
: 7embrane mukosa +arna merah muda
: G=2 @ 1%
Inte+ensi .
Mandii .
1. A+asi tanda ,ital ka(i pengisian kapiler +arna kulit4membrane
mukosa dasar kuku.
memberikan informasi tentang dera2at5keadek'atan perf'si
2aringan dan membant' menet'kan keb't'han inter,ensi.
2. Tinggikan kepala tempat tidur sesuai toleransi.
meningkatkan ekspansi par' dan memaksimalkan oksigenasi 'nt'k
keb't'han sel'ler. Catatan : kontraindikasi bila ada hipotensi.
3. 2elidiki keluhan nyeri kepala
iskemia serebral mempengar'hi stat's kesadaran pasien
k)la&)asi .
1. ;olaborasi penga+asan hasil pemeriksaan laboraturium. 0erikan
sel darah merah lengkap4packed produk darah sesuai indikasi.
mengidentifikasi defisiensi dan keb't'han pengobatan 5respons
terhadap terapi.
.. 0erikan oksigen tambahan sesuai indikasi.
memaksimalkan transport oksigen ke 2aringan.
3. Pe%&a'an n%tisi k%an( dai ke&%t%'an t%&%' &e'%&%n(an
den(an ke(a(alan %nt%k -en9ena ata% ketidak -a-*%an
-en9ena -akanan1a&s)*si n%tient 0an( di*el%kan %nt%k
*e-&ent%kan sel daa' -ea' ditandai den(an -%al;-%nta':
an)eksia: *en%%nan BB
T%/%an . 2etelah diberikan askep selama % < .5 (am diharapkan intake
nutrisi pasien adekuat dengan kriteria hasil#
: mual muntah (:'
: makan habis 1 porsi
Inte+ensi .
Mandii .
1. ;a(i ri+ayat nutrisi termasuk makan yang disukai.
mengidentifikasi defisiensi0 mem'dahkan inter,ensi
.. Dbser,asi dan catat masukkan makanan pasien.
menga6asi mas'kkan kalori ata' k'alitas kek'rangan kons'msi
makanan.
%. 0erikan makan sedikit dengan 1rekuensi sering dan atau makan
diantara +aktu makan.
men'r'nkan kelemahan0 meningkatkan pemas'kkan dan men%egah
distensi gaster.
5. Dbser,asi dan catat ke(adian mual4muntah 1latus dan dan ge(ala lain
yang berhubungan.
ge2ala 78 dapat men'n2'kkan efek anemia *hipoksia+ pada organ.
$. 0erikan dan 0antu hygiene mulut yang baik B sebelum dan sesudah
makan gunakan sikat gigi halus untuk penyikatan yang lembut.
0erikan pencuci mulut yang di encerkan bila mukosa oral luka.
meningkatkan nafs' makan dan pemas'kkan oral. Men'r'nkan
pert'mb'han bakteri0 meminimalkan kem'ngkinan infeksi. 9eknik
pera6atan m'l't kh's's m'ngkin diperl'kan bila 2aringan
rap'h5l'ka5perdarahan dan n3eri berat.
K)la&)asi .
1. ;olaborasi pada ahli gi3i untuk rencana diet.
membant' dalam ren%ana diet 'nt'k memen'hi keb't'han
indi,id'al.
.. Pantau hasil pemeriksaan laboraturium.
meningkatakan efekti,itas program pengobatan0 termas'k s'mber
diet n'trisi 3ang dib't'hkan.
%. 0erikan obat sesuai indikasi.
keb't'han penggantian tergant'ng pada tipe anemia dan ata'
adan3an mas'kkan oral 3ang b'r'k dan defisiensi 3ang
diidentifikasi.
4. N0ei ak%t &e'%&%n(an den(an a(en 9edea &i)l)(is <asa-
laktat= ditandai den(an *eilak% distaksi <(elisa'=: *asien
-en(el%' n0ei ke*ala: *asien Na-*ak -ein(is:
dis*ne%1taki*ne%
Tu(uan # 2etelah diberikan askep selama % <.5 (am diharapkan nyeri
pasien terkontrol dengan kriteria hasil#
: klien melaporkan nyeri berkurang
: klien tidak meringis
: RR dalam batas normal (1&:..<4menit'
Inte+ensi .
Mandii #
1. ;a(i keluhan nyeri catat intensitasnya (dengan skala -:1-'
karakteristiknya lokasi lamanya.
memperm'dah melak'kan inter,ensi dan melihat ketepatan
inter,ensi.
.. Dbser,asi adanya tanda:tanda nyeri non:,erbal seperti ekspresi
+a(ah posisi tubuh gelisah menangis atau meringis perubahan
1rekuensi (antung pernapasan tekanan darah.
mer'pakan indi%ator5dera2at n3eri 3ang tidaklangs'ng dialami.
%. A(arkan teknik relaksasi na1as dalam
meng'rangi rasa n3eri 3ang bersifat ak't
K)la&)asi .
1. ;olaborasi pemberian obat sesuai indikasi seperti analgetik
'nt'k meng'rangi rasa sakit5n3eri
!. Int)leansi akti+itas &e'%&%n(an den(an ketidaksei-&an(an
antaa s%*lai )ksi(en <*en(ii-an= dan ke&%t%'an ditandai
den(an kele-a'an: kelela'an: keleti'an: les%: dan l%n(lai
Tu(uan # 2etelah diberikan askep selama % < .5 (am diharapkan dapat
mempertahankan4meningkatkan ambulasi4akti,itas dengan kriteria hasil#
: melaporkan peningkatan toleransi akti,itas (termasuk akti,itas
sehari:hari'
: TTA dalam batas normal (T)
1.-:1--4
"-:&-
mm/g' nadi (*-:1--
<
4menit' napas (
1&:.. <
4menit' suhu (%*$:%"$
-
=''
Inte+ensi .
Mandii .
1. ;a(i kemampuan A)> pasien.
mempengar'hi pilihan inter,ensi5bant'an.
2. ;a(i kehilangan atau gangguan keseimbangan gaya (alan dan
kelemahan otot.
men'n2'kkan per'bahan ne'rolog3 karena defisiensi ,itamin -.2
mempengar'hi keamanan pasien5risiko %edera.
3. Dbser,asi tanda:tanda ,ital sebelum dan sesudah akti,itas.
manifestasi kardiop'lmonal dari 'pa3a 2ant'ng dan par' 'nt'k
memba6a2'mlah oksigen adek'at ke 2aringan.
4. 0erikan lingkungan tenang batasi pengun(ung dan kurangi suara
bising pertahankan tirah baring bila di indikasikan.
meningkatkan istirahat 'nt'k men'r'nkan keb't'han oksigen t'b'h
dan men'r'nkan regangan 2ant'ng dan par'.
5. Gunakan teknik menghemat energi an(urkan pasien istirahat bila
ter(adi kelelahan dan kelemahan an(urkan pasien melakukan
akti,itas semampunya (tanpa memaksakan diri'.
meningkatkan akti,itas se%ara bertahap sampai normal dan
memperbaiki ton's otot5stamina tanpa kelemahan. Meingkatkan
harga diri dan rasa terkontrol.
6. PK Ane-ia
Tu(uan # 2etelah dilakukan askep selama %<.5 (am diharapkan pera+at
dapat menangani dan meminimalisir komplikasi dari anemia dengan
kriteria hasil#
: /b 1.:1* g6
: ;on(ungti,a tidak pucat
: Pasien melaporkan kelelahan berkurang
: Perdarahan tidak ter(adi
Inte+ensi .
Mandii .
1. ;a(i kon(ungti,a pasien dan keluhan letih. >aporkan (ika kondisi yang
letih berlebihan dan sangat pucat pada kon(ungti,a.
1nt'k menent'kan inter,ensi 3ang tepat. Men%egah ter2adin3a
komplikasi lebih lan2't dengan mengetah'i tanda dan ge2ala a6al.
.. Dbser,asi ketat tanda perdarahan B ptekie purpura perdarahan gusi
epistaksis hematemesis melena
Men%egah ter2adin3a perdarahan lan2't 'nt'k menent'kan inter,ensi
3ang ses'ai.
%. Pertahankan tirah baring
9irah baring 'nt'k memper%epat pem'lihan kondisi dan mend'k'ng
pengobatan ses'ai indikasi
K)la&)asi .
1. 0erikan trans1usi sesuai indikasi
1nt'k meningkatkan 2'mlah sel darah merah
.. Periksa lab darah
1nt'k mengetah'i 2'mlah sel darah merah sehingga mem'ngkinkan
inter,ensi ses'ai indikasi
%. Ahli gi3i menetapkan diet sesuai indikasi
:iet 3ang ses'ai dapat memper%epat pem'lihan dan membant' proses
pen3emb'han
4.E+al%asi
2etelah dilakukan implementasi sesuai dengan batas +aktu yang ditetapkan dan
situasi kondisi klien maka diharapkan klien#
1. Pola na1as pasien kembali e1ekti1 dengan kriteria hasil #
pasien melaporkan sesak napas berkurang
perna1asan teratur
takipneu atau dispneu tidak ada
tanda ,ital dalam batas normal (T) 1.-:!-4!-:*- mm/g nadi &-:
1-- <4menit RR # 1&:.5 <4menit suhu %*$ 8 %"$ ='
.. Perubahan per1usi (aringan cerebral teratasi dengan kriteria hasil#
menun(ukkan per1usi adekuat
pasien mengatakan nyeri kepala berkurang
TTA dalam batas normal (T)(15-4!-:!-4*-mm/g' Nadi (*-:
1--<4menit' RR (1&:..<4menit' 2uhu (%*$:%"$
-
=''
7embrane mukosa +arna merah muda
G=2 @ 1%
%. Intake nutrisi pasien adekuat dengan kriteria hasil#
mual muntah (:'
makan habis 1 porsi
5. Nyeri pasien terkontrol dengan kriteria hasil#
klien melaporkan nyeri berkurang
klien tidak meringis
RR dalam batas normal (1&:..<4menit'
$. Intoleransi akti,itas teratasi dengan kriteria hasil#
melaporkan peningkatan toleransi akti,itas (termasuk akti,itas
sehari:hari'
TTA dalam batas normal (T)
1.-:1--4
"-:&-
mm/g' nadi (*-:1--
<
4menit' napas (
1&:.. <
4menit' suhu (%*$:%"$
-
=''
*. )apat menangani dan meminimalisir komplikasi dari anemia dengan
kriteria hasil#
/b 1.:1* g6
;on(ungti,a tidak pucat
Pasien melaporkan kelelahan berkurang
Perdarahan tidak ter(adi
DA"TAR P3STAKA
-akta0 8 Made.200#.Hematologi (linik :asar.;akarta:<7C
Catherino 2effre3 M.200#.<mergen%3 medi%ine handbook 1=A:>ipipin%ott
?illiams
)oenges 7arylinn E. .---. @en%ana As'han (epera6atan: )edoman 'nt'k
)eren%anaan dan )endok'mentasian )era6atan )asien0 Ed. % EG=#
?akarta.
;ahsasi )aniel. .--!. Anemia Acute.
http#44emedicine.medscape.com4article41$!&-%:media
emergencyGmedicine. )iakses pada tanggal 1- Dktober .-11
Nanda..--$.Panduan :iagnosa (epera6atan Aanda definisi dan (lasifikasi
200"200B.Editor # 0udi 2entosa.?akarta#Prima 7edika
Price 2.A .--- Pato1isiologi # ;onsep ;linis Proses:Proses Penyakit ?akarta #
EG=
2melt3er =.2..--1. -'k' A2ar (epera6atan Medikal -edah -r'nner dan
='ddarth. <disi 8. ;akarta : <7C

También podría gustarte