Está en la página 1de 39

1

1. Henry Morgan -The King of All Pirates




Henry Morgan atau morgan "the terrible" adalah salah satu yang paling k ejam dari bajak
laut, dengan keberaniannya, kebrutalan, dan kecerdasan, membuat dia yang paling
ditakuti, dan dihormati sepanjang masa bajak laut. Hendry dulunya adalah seorang
WelshAdmiral dan privateer, mungkin juga salah satu yang terkenal dan sukses di antara
privateers dari Wales. Privateers adalah orang pribadi atau swasta kapal perang yang
disahkan oleh suatu negara pemerintah dengan surat marque untuk menyerang pelayaran
asing. Privateers adalah bagian dari perang angkatan laut dari beberapa negara dari 16 ke
abad ke-19.

2. Bartholomew Roberts- "Great Pirate Roberts" - Black Bart

Bartholomew Roberts, yang disebut sebagai "Great Pirate Roberts", menjelajahi laut pada
2

awal abad kedelapan belas. Ia menjelajahi pantai-pantai Amerika Utara dan
Selatan.Roberts dikenal menyimpan begitu banyak kebencian bagi orang-orang di pulau
Martinique dan Barbados, karenanya ia menciptakan bendera hitam untuk
menggambarkan hal itu. Ia adalah bajak laut yang sukses besar pada masa Golden Age of
Piracy. Dia menangkap kapal lebih banyak daripada beberapa bajak laut terbaik dari era
ini, sepertiBlackbeard atau Kapten Kidd. Ia diperkirakan telah menangkap lebih dari 470
kapal. Pada akhir hayatnya Kapten Roberts terbunuh oleh grapeshot (sejenis meriam
kapal) yang mengenainya, ketika dia berdiri di dek. Setelah itu dia dikuburkan di dalam
laut oleh para awak kapalnya dengan membungkusnya menggunakan layar kapal.
Kematian Roberts "mengejutkan dunia bajak laut, serta Angkatan Laut Inggris. Para
pedagang lokal dan warga sipil bahkan berpikir jika dia tak terkalahkan, dan beberapa
menganggapnya seorang pahlawan. Kematian Roberts dianggap banyak sejarah bahwa
ini sebagai akhir Golden Age of Piracy.

3. William Kidd - "Captain Kidd"



Pada awalnya Kidd adalah seorang pelaut yang direkrut kerajaan Inggris untuk
menumpas bajak laut. Kidd dibekali dengan kapal legendaris nya yaitu the Adventure
Galley. Kapal tersebut dilengkapi 34 meriam dan mampu membawa 80 ABK, tapi
kemudian Kapten Kidd berubah menjadi bajak laut yang bringas, cerita ini muncul
setelah Kid dituduh Inggris membajak kapal.

Quedagh Merchant adalah kapal harta karun besar dari 400 ton yang pern ah di rampas
oleh Kidd, di dalam kapal tersebut terdapat banyak Satin, Emas, Muslins, Perak dan
beberapa barang dagangan dari Hindia Timur. Ini membuat dirinya menjadi salah satu
bajak laut yang memiliki harta karun yang paling banyak.
3



4. Edward "Blackbeard" Teach

Edward "Blackbeard" Teach tidak diragukan lagi adalah salah satu bajak laut yang paling
ditakuti dan paling dibenci sepanjang masa. Dengan perawakan yang mengerikan,
janggut hitam lebat yang hampir menutupi seluruh mukanya. Dia adalah bajak laut
Inggris yang beroperasi di sekitar Hindia Barat dan pantai timur Amerika pada awal abad
18. Dia memiliki kapal kebanggaan yang bernama, Anne"s Revenge Queen.

Edward dikenal selalu membawa 2 pedang, berbagai belati dan pistol-pistol sebagai
senjatanya. Ia telah merampas lebih dari 40 kapal dagang di perairan Karibia. Ia juga
tidak segan membunuh para tawanan nya.

5. Anne Bonny


Anne Bonny adalah salah satu dari dua wanita yang menjadi bajak laut. Ketangguhan dan
keperkasaannya tidak diragukan lagi karena ia bergabung dengan Jolly rogger pirate,
salah satu kelompok bajak laut yang sangat disegani. Dalam sepak terjangnya di dunia
bajak laut ia berduet dengan rekannya sesama wanita yaitu Mary Read. Agar bisa
bergabung dalam perjalanan Rackham, Anne menyamar menjadi pria. Walaupun seorang
4

wanita, tapi Anne juga mengikuti peperangan dan melakukan kegiatan lainnya
selayaknya pria. Bahkan kru-kru Rackham "The Revenge" menghormati Anne Bonny.



6. John Rackham - "Calico Jack"

Calico Jack adalah seorang Kapten Bajak Laut Inggris yang beroperasi di Bahama pada
awal abad 18. Jack terkenal karena kisahnya yang memiliki dua awak perempuan ( Maria
Read dan kekasihnya Anne Bonny ) yang tidak biasa pada saat itu waktu dan
menciptakan gambar bendera bajak laut yaitu kepala tengkorak dengan pedang bersilang,
kelak menjadi inspirasi untuk kisah bajak laut lainnya.

Calico Jack dan krunya pernah membajak "Kingston", sebuah kapal Jamaika dan
akhirnya menjadi kapal andalan mereka. Kemudian dia menaklukan di beberapa daerah
Hindia Barat, mengambil beberapa kapal-kapal besar di daerah Bermuda. Calico Jack
juga dianggap sebagai inspirasi dari karakter Jack Sparow. Selain itu ia juga memiliki
kapal pertama dari Jack Sparow, Black Pearl



5


7. Olivier Levasseur - The Buzzard

\

Olivier Levasseur, dengan nama panggilan La Buse atau Bouche (The Buzzard), julukan
ini dikarenakan kecepatan dan kesenyapan nya dalam menghabisi musuh2nya. Pada
awalnya ia menjadi seorang perwira angkatan laut setelah menerima pendidikan militer.
Setelah perang Spanyol (1701-1714) berakhir ia diperintahkan untuk pulang ke rumah
dengan kapalnya, tetapi dia malah bergabung dengan Benjamin Hornigold yaitu sebuah
organisasi bajak laut pada 1716. Levasseur membuktikan dirinya sebagai pemimpin yang
baik di atas kapal, meskipun dia memiliki bekas luka di satu mata yang membatasi
penglihatan nya.


Pada tahun 1720, salah satu matanya telah menjadi benar-benar buta sehingga ia mulai
mengenakan penutup mata, yang mana di masa datang timbul dugaan jika setiap bajak
laut identik menggunakan salah satu penutup mata.


Puncak kejayaannya adalah ketika ia merampas kapal milik portugis yaitu Galeon Nostra
Senhora do Cabo yang berisikan penuh dengan barang berharga. Ketika jarahan dibagi,
masing-masing bajak laut menerima setidaknya 50.000 guinea emas (disesuaikan
dengan inflasi untuk 2008: 7.500.000), serta masing masing mendapat 42 berlian.
Kemudian Levasseur membagi sisa emas, perak, dan benda-benda lainnya, sedangkan
Levasseur sendiri mengambil salib emas.
..
PEROMPAK
Pembajakan laut, atau perompakan, adalah perampokan yang dilakukan di lautan, atau
kadang-kadang di pantai.
6

Dalam pekerjaan biasa dan terhormat, berarti bekerja mati-matian untuk upah yang sedikit.
Sedangkan kehidupan seorang bajak laut, adalah puncak kemenangan dan keserakahan,
kepuasan dan kekayaan, kebebasan dan lagi kekuasaan - Bartholomew Roberts
Sejarah
Bisa dikatakan bahwa sejarah perompakan terjadi secara bersamaan dengan sejarah navigasi. Di
sana, di mana terdapat kapal-kapal yang mengangkut dagangan, muncul bajak laut yang siap
memilikinya secara paksa. Telah dikenal terjadinya pembajakan sejak zaman Yunani kuno.
Termasuk dalam zaman republik Romawi mengalami pembajakan oleh para perampok laut.
Sejak itu mereka membajak semua kapal yang saat ini terapung di lautan dekat Borneo dan
Sumatra. Namun demikian, yang terbaik pada sejarahnya yang panjang tertulis pada abad ke-16
dan 17, zaman keemasan bajak laut.
Bendera Jolly Roger
Perompakan di Karibia
Bab yang bersifat paling dalam pada sejarah perompakan berhubungan dengan perkembangan
kawasan Karibia pada era itu, episode yang secara melekat berhubungan dengan sejarah
keberadaan kerajaan Spanyol di benua Amerika.
Asal dari perbajaklautan di Karibia harus dicari dalam keputusan Paus Alejandro VI, tahun 1493,
di mana Spanyol dan Portugis dianugerahkan hak untuk memiliki tanah asing yang mereka
temukan, setelah kedatangan Christopher Columbus di Dunia Baru.
Kepemilikan Spanyol bersituasi dari garis batas yang ditentukan, 100 league (3 mil) ke sebelah
barat Pulau Cabo Verde; teritori yang bersituasi dari sebelah timur garis yang tersebut di atas,
adalah teritori Portugis.
Franois I dari Perancis protes terhadap keputusan yang dibuat oleh Paus. Ia berkata kepada
Paus: Saya ingin melihat testamen Adam, apa alasannya saya tidak dimasukkan ke dalam
bagian dari dunia ini.
7

Kerajaan Inggris, masih belum mempunyai Angkatan Laut, tidak dapat turut campur dalam
masalah ini, namun tahun-tahun belakangan Drake berkata: Tidak akan ada perdamaian di
seberang garis itu.
Perancis dan Inggris akhirnya terdampar di luar garis kekayaan Amerika; dan Spanyol, dengan
politik yang salah, memperburuk lagi situasi dengan menutup perdagangan di Dunia Baru
terhadap orang-orang asing. Semua kapal asing yang berlaut di lautan Dunia Baru mulai dari
waktu itu dianggap bajak laut.
Reaksi pertama muncul dari Perancis. Karena Franois I kekurangan angkatan laut, ia
memprovokasi pelaut-pelaut swasta untuk membajak dan sekitar tahun 1537 Karibia mulai
dipenuhi oleh para bajak laut Perancis.
Setelahnya, Inggris mulai memperhatikan atensinya pada Amerika dan, bermimpi akan rampasan
harta karun, muncullah pertama kalinya bajak laut Inggris di Karibia, di bawah perlindungan
Ratu Elizabeth.
Kebanyakan dari mereka adalah bangsawan, dan jika bukan, ratu memberikan keleluasaan pada
mereka untuk masuk dalam kebangsawanan.
Pada kesempatan tertentu, duta Spanyol meminta kepada Ratu dari Inggris untuk mengeksekusi
Drake dengan alasan perampokan, setelah ia merampok beberapa tempat. Sebagai jawaban Ratu
Elizabeth menunggu pelaut itu di Tamesis untuk memberikan dukungannya pada kesatria itu di
sana.
Perompakan di Asia Tenggara
Perompakan sudah lama berlangsung di perairan Asia Tenggara. Selama abad ke-19 Selat
Malaka telah lama menjadi jalur laut penting bagi kapal-kapal yang berlayar dari India dan dari
Atas Angin ke Tiongkok. Nusantara dipenuhi oleh ribuan pulau, selat-selat sempit, dan muara
sungai, yang semuanya menjadi tempat persembunyian sempurna untuk perompak. Fakta
geografi ini, beserta dengan faktor-faktor lain, memudahkan perompakan: geografi Kepulauan
Nusantara membuat patroli laut menjadi tugas yang sangat sulit.
Perompak tradisional di Asia Tenggara adalah Orang Laut, atau disebut juga Lanun. Mereka
bermukim di perkampungan pesisir negara Malaysia, Indonesia, dan Filipina modern.
Bajak laut Tionghoa juga ditemukan dalam jumlah berarti, biasanya orang-orang terbuang dari
masyarakat Tiongkok masa dinasti Ching. Mereka menemukan relung dengan memangsa kapal-
kapal yang berdagang di Laut China Selatan dengan menggunakan Kapal Jung.
Perompakan juga dapat dilihat sebagai bentuk peperangan yang dilakukan penduduk asli untuk
melawan pengaruh Eropa, yang merusak tatanan tradisional masyarakat pedagang di Asia
Tenggara....
8

Perompakan di Asia Timur


Perompakan bajak laut Jepang
Wokou atau Bajak laut Jepang (aksara Kanji: wku; pengucapan Jepang: wak;
pengucapan Bahasa Korea : waegu) were adalah bajak laut yang merampok pesisir of
Tiongkok dan Korea mulai dari abad ketiga belas. Wokou umumnya terdiri dari bajak laut,
serdadu, ronin, pedangang dan penyelundup berkebangsaan Jepang.
Tahap awal aktivitas Wokou dimulai pada abad ketiga belas dan berlanjut sampai paruh kedua
abad keempat belas. Bajak laut jepang memusatkan perhatian di Semenanjung Korea dan
menyebar melintasi Laut Kuning ke Tiongkok. Mengikuti aktivitas bajak laut wokou pada saat
itu Dinasti Ming berusaha melarang perdagangan sipil dengan Jepang, meskipun masih
mempertahankan perdagangan antarpemerintah. Embargo ini tidak berhasil, dan memaksa para
saudagar Tiongkok melindungi kepentingan mereka. Mereka melawan perintah Kekaisaran
Dinasti Ming dan berdagang dengan Jepang secara ilegal. Perdagangan antarpemerintah tidak
mencukupi keperluan dan membuat banyak perajin bangkrut. Ini memicu tahap kedua aktivitas
para Wokou.
Tahap kedua Wokou berlangsung dari awal sampai pertengahan abad keenam belas. Dalam masa
ini komposisi dan kepemimpinan para Wokou bergeser menjadi sepenuhnya di Tiongkok. Dalam
puncak keemasannya pada dasawarsa 1550-an, Wokou beroperasi di lautan Asia Timur, bahkan
berlayar memudiki sungai-sungai besar seperti Sungai Yangtze
.
9

Bajak laut
Bajak laut (pirate) adalah para perampok di laut yang bertindak di luar segala hukum. Kata
pirate berasal dari bahasa Yunani yang berarti 'yang menyerang', 'yang merampok'. Dalam
Bahasa Indonesia dan Melayu sebutan lain untuk bajak laut, lanun
[1]
, berasal dari nama lain salah
satu suku maritim di Indonesia dan Malaysia, Orang Laut.
Tujuan mereka tidak bersifat politik, mereka mencari keuntungan sendiri dan tidak melayani
siapapun kecuali di bawah bendera Jolly Roger (bendera bajak laut). Banyak dari corsario
(corsair) berubah profesi menjadi bajak laut selama periode perdamaian antara Spanyol dan
Inggris.
Target utama penyerangan para bajak laut adalah sebagian besar kapal-kapal (dan juga daerah-
daerah kolonial) yang berada di bawah kekuasaan Spanyol atau Portugis. Ini adalah suatu hal
yang logis karena kedua kerajaan tersebut itulah yang memonopoli perdagangan antara Eropa
dan Dunia Baru.
Kapal-kapal yang mengangkut emas dan perak dari Amerika merupakan sasaran empuk para
bajak laut.
Namun demikian tak satupun bendera yang selamat dari kekejaman anjing-anjing laut. Raja-raja
Eropa mencoba untuk berjuang melawan para pembajak dengan memasok senjata dan peralatan
yang cukup pada kapal-kapalnya. Ironisnya, setiap kali diberikan kepada seorang kapten
pemerintahan pada satu armada yang siap melawan pembajak ini adalah undangan baginya
untuk menyiapkan diri, dan kenapa tidak, berganti menjadi seseorang yang tadinya mau ia lawan.
Corsario
Kapal corsario (corsair) adalah kapal yang berlaut atas perintah dari seorang raja dan melakukan
aksi-aksi perang melawan kepentingan kerajaan musuh (biasanya mencoba untuk melemahkan
kekuasaan komersial dan kolonial).
Para corsair ini dalam kekuasannya memiliki dokumen-dokumen yang memberikan kuasa
kepada kapal yang dikendalikannya untuk berbuat aksi-aksi perang tersebut.
Dokumen-dokumen tersebut dinamakan Letter of marque atau Patente de Corso. Batasan-
batasan yang digariskan pada dokumen tersebut sangat kabur (tidak jelas) dan biasanya kapten-
kapten corsario dan tripulasinya itulah yang memutuskan apa yang bisa mereka perbuat dan apa
yang dilarang.
Kekuasaan corsario dianugerahkan oleh seorang raja, walaupun dalam prakteknya biasanya, raja
mendelegasikan pada seorang gubernur.
Pada periode peperangan, delegasi corsario sering dipakai dalam ekspedisi-ekspedisi untuk
melawan kepentingan musuh yang berpotensi.
10

Ketika ini terjadi, kapten-kapten tersebut dan tripulasinya diwajibkan untuk menyerahkan semua
rampasan hartanya kepada kerajaan terkecuali sebagian kecil (yang mungkin bisa seperlima atau
lebih).
Ketika kapal-kapal corsair tidak menjadi bagian dari suatu misi kerajaan, mereka biasanya
menyerang kapal apa saja selama ini tidak berbendera sama dengan kerajaan dari mana mereka
berasal.
Mereka beraksi seperti layaknya bajak laut namun masih menyimpan hak-hak berlaut yang
bersifat corso (dilindungi oleh satu kerajaan). Harta rampasan yang diperoleh dengan cara ini
adalah untuk mereka, walaupun diwajibkan untuk menyerahkan satu bagian untuk pemerintah
koloni dari mana mereka berasal.
Kapal-kapal corsair bisa dianggap sebagai pelabuhan aman bagi mereka yang berasal dari
negara/kerajaan yang sama, dan lagi mereka mendapatkan perlindungan.
Para corsair tak dapat dihukum gantung karena alasan pembajakan karena mereka mempunyai
"izin" (kuasa hukum corso) yang dikeluarkan oleh kerajaan. Kenyataannya jelas seorang corsair
yang dikejar oleh musuh, tidak dapat mempercayai hal ini, karena ada kebiasaan menghukum
gantung corsair musuh.
Bucanero
Definisi ini mulai dikenal pada sebagian koloni Perancis yang telah berdiri pada bagian barat
koloni Spanyol (sekarang Hait). Mereka mendapatkan nama bucaneros (buccaneers), berasal
dari kata Indian, bucan, yang merujuk pada tempat di mana daging diasapkan, dengan cara
membakar kayu hijau di bawah beberapa tongkat dengan bentuk panggangan, yang mendapat
nama barbeque.
Di bagian pulau yang tidak terhuni (bagian timur dihuni oleh orang Spanyol) terjadi reproduksi
secara luar biasa hewan banteng dan sapi dan para bucanero bekerja menangkap mereka untuk
nantinya dijual kulit dan daging asapnya kepada kapal-kapal yang menghargai rasa dan
ketahanan dari daging asap ini.
Para bucanero hidup dalam alam bebas, tidak ada seorangpun yang memerintah atau menguasai
mereka. Ini mengundang segala jenis orang yang diusir, buronan, budak, Indian pemberontak,
dan orang-orang yang dikejar oleh agama.
Jumlah bucanero ini bertambah dan pada tahun 1620 mereka mulai dikejar oleh orang-orang
Spanyol. Mereka memutuskan untuk berbuat perampokan kecil di laut dan mendirikan pangkalan
operasi di pulau Tortuga, dekat dengan koloni Spanyol.
Pengakuan akan keberadaan mereka oleh Le Vasseur sebagai pemerintah pulau itu dan berangkat
dari kepentingan riilnya, membawa mereka untuk berasosiasi dalam "Hermandad de la Costa"
atau persaudaraan daratan pantai yang akan memunculkan asal dari filibusteros.
11

Filibustero
Karena di pulau Tortuga tidak terdapat buruan, para bucanero berhadapan dengan sebuah dilema
untuk terus hidup: pergi dengan Canoa untuk berburu di teritori Spanyol atau mendedikasikan
diri pada pembajakan.
Mereka yang memilih pilihan terakhir dinamakan filibusteros (freebooter). Kata Filibustero
berasal dari bahasa Belanda Vrij Buiter (yang merampas harta atau dalam bahasa Inggris,
freebooter).
Setelah mendapat pelajaran keras yang mereka dapatkan setelah diusir dari koloni Spanyol, para
freebooter ini mengerti bahwa adalah perlu untuk bersatu jika mereka ingin melawan akan
adanya kemungkinan risiko.
Kebiasaan hidup dengan kemerdekaan yang penuh, membuat mereka tidak mengizinkan untuk
diperintah oleh hukum, norma dan orang-orang di atas mereka. Maka lahirlah perkumpulan
persaudaraan itu. Para filibusteros ini menyerang kapal apa saja, dari kerajaan manapun,
walaupun kapal-kapal Spanyollah yang sering menjadi korban mereka.
Mereka seringkali menggunakan kapal kecil, sangat ringan dan mudah dikendalikan dan
seringkali mereka dimodali dan didukung secara ekstra oficial oleh potensi-potensi dari Eropa
dengan kepentingan untuk melemahkan perdagangan musuh.
Mereka seringkali menggagalkan perdagangan antar koloni dan didongengkan akan aktuasi-
aktuasi mereka yang berani dengan senjata yang minim dan tripulasi yang sedikit, mereka
menyerang galeon-galeon kapal besar yang dipersenjatai secara luar biasa, yang mengangkut
emas.
Engag
Engag adalah kata Perancis yang artinya 'yang terlibat', 'yang berkomitmen', atau 'yang siap
bekerja'.
Seorang engag artinya adalah seseorang bebas yang menandatangani kontrak selama 3 tahun di
mana dia diwajibkan bekerja sebagai pembantu untuk orang ketiga, dengan kondisi yang sama
halnya dengan perbudakan.
Ini biasanya terjadi selama 2 tahun pertama kontrak, kondisi kerjanya bagus, namun seringkali
mereka diharuskan bekerja dalam kondisi yang keras selama tahun terakhir dari kontraknya yang
mewajibkan mereka ditarik kembali/dikontrak lagi sebagai syarat perbaikan kondisi kerja
mereka.
.
Hukum dan kebiasaan bajak laut
12



Kartun bajak laut
Pulau Tortuga ('kura-kura') adalah sebuah pulau di sebelah timur laut Haiti (di mana dulu
dinamakan La espaola bersama dengan Santo Domingo yang sekarang). Luas pulau ini 220
km, termasuk pulau yang paling penting yang dijadikan tempat berkumpulnya bucaneerss
Perancis, pusat dari Persaudaraan La costa.
Kekejaman bajak laut sangat terkenal, begitu juga hukuman dari mereka. Salah satu darinya
adalah penyeretan seseorang oleh baja rangka kapal (kerangka kapal yang dimulai dari bagian
depan kapal sampai akhir). Di bagian atas kapal, seorang tahanan diikat di salah satu ujung
kerangka. Di ujung kerangka yang lain dimasukkan ke dalam laut dan dibawa ke arah
berlawanan di bawah kerangka kapal. Ketika ujung yang dibawa ini sampai ke bagian atas kapal
(bagian belakang kapal tepatnya), si tahanan diikat lagi oleh tali ini. Untuk menghindari
masuknya air laut ke mulut tahanan, mulutnya disumpal oleh lemak. Ketika perintah eksekusi
diberikan, tahanan ditarik ke atas pada bagian kakinya, lalu dibiarkan jatuh ke laut, sementara
beberapa orang menarik ujung yang lain ke arah berlawanan, sehingga tahanan terseret di bawah
perahu sampai saat ia diangkat dari ujung kapal yang berlawanan. Operasi ini dilakukan
beberapa kali. Selain ketakutan yang amat sangat yang dialami tahanan, hukuman ini bertambah
parah diakibatkan oleh penyeretan tahanan di bawah kapal yang ditutupi oleh moluscos dan
kepala-kepala paku yang menyakiti badan tahanan itu.
Hukuman yang berat lainnya adalah marron. Ini terdiri dari meninggalkan seseorang di sebuah
pulau padang pasir yang terpisah dari rute-rute navigasi. Orang itu akan ditinggalkan dengan
sedikit air, senjata api dan sedikit peluru. Orang itu akan pasti mati kelaparan atau terluka akibat
peluru (mencoba bunuh diri) ataupun terbenam saat air laut pasang bilamana ia diturunkan di
sebuah pulau kecil.
Tidak dikenal siapa yang memberikan nama La Cofrada de los Hermanos de la Costa
(persaudaraan) dan tidak juga diketahui siapa yang mendirikannya. Yang dapat diketahui
hanyalah, mereka ada sejak para bucanneers diusir dari wilayah Spanyol tahun 1620. Sama
halnya dengan perkumpulan lainnya, mereka mempunyai hukum-hukum, namun tidak tertulis.
13

Ini lebih mengarah kepada persetujuan secara umum di mana semua berada di bawah hukum itu
tepatnya untuk melindungi kebebasannya secara perorangan. Mereka terikat hanya oleh
pemikiran persaudaraan. Tidak terdapat hakim maupun pengadilan, hanya sebuah dewan yang
dibentuk oleh para filbusteros paling tua.
Ada empat norma utama:
Dilarang berpikiran jelek terhadap negara (pulau di mana mereka tinggal) maupun
agama.
Dilarang kepemilikan barang secara perorangan. Ini dimaksud dengan kepemilikan tanah
di pulau itu.
Perkumpulan persaudaraan dilarang turut campur dalam kebebasan masing-masing
individu. Masalah-masalah pribadi dipecahkan secara pribadi. Tak seorangpun
diwajibkan ikut serta pada suatu ekspedisi bajak laut. Seseorang boleh meninggalkan
perkumpulan itu kapan saja.
Tidak menerima wanita-wanita kulit putih bebas di dalam pulau itu. Larangan ini
dimaksudkan hanya untuk wanita-wanita tersebut guna menghindari pertengkaran. Hanya
wanita-wanita hitam dan wanita budak boleh berada di pulau itu.
Semua saudara itu sama (dalam hak dan kewajiban) di antara mereka dan bahkan mereka
mempunyai daftar ganti rugi untuk membayar bagi siapa yang terluka. Sebegitu jauhnya
persaudaraan di antara mereka, sebelum mereka masuk ke dalam perkelahian, setiap bucanneer
bersumpah dengan seorang rekannya dan jika salah satu dari mereka mati dalam perkelahian,
yang lain menjadi penerima warisannya.
Para bajak laut tidak mengubur hartanya. Mereka telah meresikokan jiwanya untuk mendapatkan
harta itu dan di antara mereka saling menyimpan harta itu di tempat di mana yang lain bisa
menemukannya. Biasanya mereka menghabiskan harta itu secepat mungkin atau sampai mereka
bisa memulai ekspedisi baru.
Sebelum berlabuh mereka telah menentukan berapa banyak harta yang akan diterima secara
proporsional tiap pembajak. Telah ditentukan bahwa harta karun yang mereka dapatkan, segera
menjadi barang umum dan selanjutnya masuk ke dalam proses pembagian.
Ditentukan hukuman yang keras bagi mereka yang berani mengambil bagian dari harta untuk
dirinya sendiri (tanpa sempat masuk ke dalam proses pembagian). Dan juga ditentukan
upah/hadiah bagi mereka yang pertama yang menemukan sebuah buruan atau bagi yang pertama
menginjakkan kaki di kapal yang dibajak.
Biasanya, upahnya adalah kemungkinan untuk memilih bagian dari harta karun yang didapat.
Pistol-pistol adalah bagian dari harta yang paling diminati karena kegunaannya dalam
perkelahian (misalnya Blackbeard memakai 8 pistol yang tersebar dan terpasang di pita peluru
yang tersilang di dadanya).
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
14

KODE ETIK BAJAK LAUT
Man 1.Todo memiliki suara dalam urusan momen, memiliki hak yang sama dengan ketentuan
segar atau minuman keras, dijamin setiap saat, dan menggunakannya sesuka hati, kecuali
kekurangan membuat perlu untuk kebaikan semua untuk memilih penjatahan.
2. Setiap orang berhak untuk dipanggil, menurut List, Dewan Hadiah, karena (atas dan di atas
bagian yang tepat) pada kesempatan ini berhak untuk pakaian ganti; tetapi jika merugikan
Perusahaan sebesar satu dolar perak, perhiasan atau uang, hukuman Anda akan pembuangan.
[Ini adalah kebiasaan biadab menempatkan pelaku di pantai, dalam kabel atau pulau terpencil
atau tak berpenghuni dengan senapan, amunisi beberapa, sebotol air dan sebotol mesiu, untuk
bertahan hidup dengan itu atau kelaparan. Jika benda itu dicuri dari salah satu anggota awak,
mereka akan konten untuk memotong telinga dan hidung bersalah dan membuangnya di pantai -
tidak di tempat tak berpenghuni, tetapi di suatu tempat di mana ia akan menemukan kesulitan
tentu]
3. Tak seorang pun harus bermain kartu atau dadu untuk uang.
4. Lampu harus dipadamkan pada pukul delapan malam. Jika ada anggota awak, setelah waktu
ini, masih tetap cenderung untuk minum, Anda harus melakukannya di dek.
[Roberts percaya bahwa dengan demikian menekan wakil, karena dia sendiri tidak minum, tetapi
akhirnya menemukan bahwa semua usahanya itu sia-sia]
5. Para kru harus menjaga senjata api dan pedang pendek bersih dan siap untuk layanan.
6. Hal ini tidak diperbolehkan antara awak kehadiran setiap anak atau wanita. Jika seorang pria
ditemukan merayu wanita mana pun dan mengambil ke laut, menyamar, harus dihukum mati.
7. Siapa yang desersi kapal atau pensiun ke kamar selama pertempuran harus dihukum mati atau
pembuangan.
8. Tidak ada orang yang harus membahayakan papan lain, dan setiap sengketa, di mana para
pihak gagal mencapai rekonsiliasi, harus berakhir dalam duel di pantai, dengan pedang dan
pistol: Foreman akan menemani kapal ke pantai dengan bantuan dianggap tepat, dan
menempatkan pantai penggugat dengan pantai, dan kemudian akan mengambil beberapa
langkah. Pada perintah suara, mereka akan berbalik dan menembak dengan segera. Jika kedua
err, resor untuk pedang pendek mereka, dan kemudian siapa yang akan menang pada boot lain
penurunan pertama darah.
9. Tidak ada orang yang bisa mengatakan untuk mengubah cara hidup mereka untuk bergabung
ribu pound. Jika, untuk mendapatkan jumlah itu, kehilangan anggota tubuh atau menjadi tidak
sah, memenangkan delapan ratus dolar AS dari umum yang aman, dan kurang dari itu,
proporsional, dalam kasus luka ringan.
15

10. Kapten dan Quartermaster menerima dua saham hadiah, dan master, langsung dan manusia
senjata, dan setengah bagian, petugas lainnya, dan bagian keempat.
11. Musisi harus beristirahat pada hari Sabtu, namun enam lainnya malam hari dan beristirahat
hanya jika mereka menerima izin khusus.

1. Segitiga Bermuda


Nama ini merupakan yang paling banyak disebut dalam beberapa dekade terakhir akibat banyaknya
kejadian mistrius di kawasan seluas jutaan kilometer persegi dan berada di antara tiga wilayah itu, yakni
Kepulauan Bermuda, Puerto Rico, dan Fort Lauderdale.

Nama Segitiga Bermuda mulai beken ketika satu skuadron tempur yang terdiri atas lima pembom
torpedo Angkatan Laut, hilang pada 5 Desember 1945. Hingga kini jasad 14 kru pesawat dan bangkai
kapalnya tidak ditemukan. Menurut data, hingga kini setidaknya sudah 50 kapal dan pesawat yang
dilaporkan hilang di wilayah itu.

Pada 1980-an, Segitiga Bermuda kehilangan reputasi mistisnya karena tidak lagi 'melahap' apapun yang
melintas di atasnya. Namun demikian, sejumlah teori telah berupaya mengungkap misteri itu, baik dari
segi pseudosains, paranormal, sampai UFO. Namun. Teori yang paling meyakinkan adalah yang
dikemukakan Joseph Monaghan dari Monash University. Pada 2003, ilmuwan tersebut menulis artikel
dalam American Journal of Physics. Judulnya, 'Bisakah Gelembung Metana Menenggelamkan Kapal?'

Menurut Monaghan, gelembung besar bisa terbentuk dari deposit metana padat -- yang dikenal dengan
gas hidrat. Untuk diketahui gas metan bisa memadat di bawag tekanan besar di dalam laut. Deposit
metana yang mirip es bisa pecah, berubah gas, dan menciptakan gelembung di permukaan air.
Konsentrasi gas yang lepas bisa menyebabkan kerusakan alat elektronik pada pesawat juga kapal. Tak
hanya itu, kapal bisa tenggelam di lokasi tersebut karena pengurangan kepadatan (densitas) air secara
16

mendadak.

Fenomena lain di Segitiga Bermuda disebut Flying Dutchman - lenyapnya awak kapal secara misterius.
Teori ilmiah ditawarkan untuk menjelaskan dari hilangnya para pelaut itu. Yakniinfrasonik. Beberapa
ilmuwan yakin, infrasonik itu ditimbulkan gelembung gas metana saat naik ke permukaan.

Getaran infrasonik memicu resonansi berbahaya di jantung dan pembuluh darah. Saat itu, manusia yang
terkena bisa terserang panik. Ini mungkin yang membuat para pelaut panik dan melompat ke luar kapal -
untuk melepaskan diri dari perasaan aneh yang menimpanya.

Bagaimanapun, tak ada satupun teori yang menjelaskan, mengapa pada pertengahan tahun 1980-an,
Segitiga Bermuda berhenti melahap kapal dan pesawat. Mungkin karena kemajuan teknologi pesawat
dan kapal.

2. Laut Sargasso


Banyak orang menyamakan Laut Sargasso dengan Segitiga Bermuda. Padahal perairan ini terdapat di
tenggara Segitiga Bermuda di Samudera Atlantik. Ada beberapa keunikan di wilayah ini. Samudera
bergerak searah jarum jam, tedapat banyak alga Sargassum di dalamnya.

Laut ini memiliki pusaran raksasa yang memiliki aturannya sendiri. Temperatur di luar pusaran jauh lebih
tinggi dari bagian luarnya. Sejumlah orang yang berlayar di sana mengaku melihat fatamorgana:
misalnya, Matahari terbit di Timur dan Barat dalam waktu bersamaan.

Richard Sylvester dari University of Western Australia berpendapat, pusaran raksasa Sargasso bersifat
sentrifugal -- yang lantas menciptakan pusaran kecil yang mencapai wilayah segitiga bermuda. Pusaran
17

kecil ini menimbulkan siklon mini di udara -- cukup kuat untuk mencelakakan sebuah pesawat kecil.

3. Laut Setan (Devil's Sea)


Ini adalah wilayah di Pasifik, sekitar Pulau Miyake - 100 kilometer Selatan Tokyo. 'Saudara' Segitiga
Bermuda ini tidak bisa ditemukan di peta manapun, namun para pelaut memilih untuk menghindarinya.
Badai bisa muncul secara tiba-tiba dan menghilang sama mendadaknya. Paus, lumba-lumba, bahkan
burung tak hidup di wilayah itu. Sembilan kapal menghilang dalam waktu lima tahun pada tahun 1950-
an. Yang paling terkenal adalah menghilangnya Kaiyo Maru No.5, kapal riset Jepang.

Laut Setan berada di kawasan seismik yang sangat aktif. Lantai laut bergerak konstan. Pulau vulkanik
muncul dan menghilang secara reguler. Wilayah ini juga diketahui sangat aktif aktivitas siklonnya.

4. Tanjung Harapan


Daerah ini juga dikenal sebagai Tanjung Badai. Kapal-kapal besar tenggelam dalam kurun waktu ratusan
tahun. Sebagian besar kapal hancur karena cuaca buruk, khususnya ombak mematikan, atau 'cape
roller'. Para ilmuwan menyebutnya gelombang soliter -- yang tingginya bisa mencapai 30 meter,
sejatinya terdiri dari dua ombak yang bergabung menjadi satu.

Gelombang raksasa itu menciptakan rongga besar, yang tingginya hanya sedikit lebih rendah dari
gelombang itu. Meski fenomena ombak ini bisa terjadi di laut lainnya, namun area di Tanjung Harapan
yang paling bahaya.
18


5. Bagian Timur Samudera Hindia dan Teluk Persia


Daerah ini dikenal fenomena yang sangat mengesankan dan misterius: lingkaran cahaya raksasa yang
berputar-putar di permukaan air.

Ahli kelautan Jerman, Kurt Kahle percaya, fenomena itu adalah akibat dari gempa bawah laut, yang
menimbulkan pendaran plankton. Lalu timbul gerakan seperti putaran roda. Namun, hipotesis ini
menuai kritik akhir-akhir ini karena belum mampu menjelaskan transformasi lingkaran cahaya
secaralogis. Sains modern juga belum mampu menjelaskan bentuk lingkaran sempurna obyek tersebut.
Karenanya, muncul teori baru yang sebenarnya lebih tak masuk akal: UFO.

6. Pusaran air (maelstrom)


Meski tak terlalu mengesankan seperti pusaran air di Laut Sargasso. Namun para pelaut tahu fenomena
menakjubkan tentang pusaran jenis ini. Pusaran air ini terjadi dua kali sehari, di bagian barat laut Laut
Norwegia Kata 'maelstrom' dipopulerkan oleh Edgar Alan Poe. Maelstrom adalah air yang berputar kuat
dan besar. Permukaan air dari pusaran lebihrendah puluhan meter dari permukaan air laut.
Kekuatannya puluhan kali lipat dari arus biasa.

Yang aneh, pusaran berubah arah berlawanan setiap tiga sampai empat bulan. Bisa terjadi di manapun,
termasuk Segitiga Bermuda. Diyakini, pusaran berputar berlawanan arah jarum jam di belahan bumi
19

utara dan searah jarum jam di bagian bumi selatan.


Flying Dutchman
Flying Dutchman adalah kapal hantu yang tidak akan pernah bisa berlabuh, tetapi harus
mengarungi "tujuh lautan" selamanya. Flying Dutchman selalu terlihat dari jauh, kadang-kadang
disinari dengan cahaya hantu.
20

21


Asal Usul
Menurut cerita rakyat, The Flying Dutchman adalah kapal hantu yang tidak akan pernah bisa
berlabuh, tetapi harus mengarungi tujuh lautan selamanya. Flying Dutchman selalu terlihat
dari kejauhan, kadang-kadang disinari dengan sorot cahaya redup. Banyak versi dari cerita ini.
Menurut beberapa sumber, Legenda ini berasal dari Belanda, sementara itu yang lain meng-claim
bahwa itu berasal dari sandiwara Inggris The Flying Dutchman (1826) oleh Edward Fitzball dan
novel The Phantom Ship (1837) oleh Frederick Marryat, kemudian di adaptasi ke cerita
Belanda Het Vliegend Schip (The Flying Ship) oleh pastor Belanda A.H.C. Rmer. Versi
lainnya termasuk opera oleh Richard Wagner (1841) dan The Flying Dutchman on Tappan Sea
oleh Washington Irving (1855).
Kapten Bernard Fokke
Beberapa sumber terpercaya menyebutkan bahwa pada abad 17 seorang kapten Belanda bernama
Bernard Fokke (versi lain menyebut kapten Ramhout Van Dam atau Van der Decken)
mengarungi lautan dari Belanda ke pulau Jawa dengan kecepatan luar biasa. Ia dicurigai
meminta bantuan iblis untuk mencapai kecepatan tadi. Namun ditengah pelayarannya menuju
22

Tanjung Harapan tiba-tiba cuaca buruk, sehingga kapal oleng. Lalu seorang awak kapal meminta
supaya pelayaran dihentikan . Tetapi sang kapten tidak mau, lalu dia berkata aku bersumpah
tidak akan mundur dan akan terus menembus badai untuk mencapai kota tujuanku, atau aku
beserta semua awak kapalku akan terkutuk selamanya Tiba -tiba badai menghantam kapal itu
sehingga mereka kalah melawan alam. Dan terkutuklah selama-lamanya Sang Kapten bersama
para anak kapalnya itu menjadi jasad hidup dan berlayar di tujuh lautan untuk selama-lamanya.
Konon, Kapal tersebut dikutuk untuk melayari 7 samudera sampai akhir zaman. lalu cerita itu
menyebar sangat cepat ke seluruh dunia.
Penyakit Berbahaya
Sumber lain juga menyebutkan munculnya penyakit berbahaya di kalangan awak kapal sehingga
mereka tidak diijinkan untuk berlabuh di pelabuhan manapun. Sejak itu, kapal dan awaknya
dihukum untuk selalu berlayar, tidak pernah berlabuh/menepi. Menurut beberapa versi, ini terjadi
pada tahun 1641, yang lain menebak tahun 1680 atau 1729. Terneuzen (Belanda) disebut sebagai
rumah sang legenda Flying Dutchman, Van der Decken, seorang kapten yang mengutuk Tuhan
dan telah dihukum untuk mengarungi lautan selamanya, telah diceritakan dalam novel karya
Frederick Marryat The Phantom Ship dan Richard Wagner opera. Banyak saksi yang mengaku
telah melihat kapal hantu ini. Pada tahun 1939 kapal ini terlihat di Mulkzenberg. Pada tahun
1941 seklompok orang di pantai Glencairn menyaksikan kapal berlayar yang tiba tiba lenyap
ketika akan menubruk batu karang. Penampakan The Flying Dutchman kembali terlihat oleh
awak kapal laut militer M.H.S Jubilee di dekat Cape Town di bulan agustus 1942. Bahkan ada
suatu catatan kisah tentang pelayaran Christoper Columbus, waktu itu awak kapal Columbus
melihat kapal terkatung katung dengan layar mengembang. setelah itu awak yang pertama
melihat langsung tewas seketika.
Mitos Kapal Flying Dutchman
Mitos akhir-akhir ini juga mengisahkan apabila suatu kapal modern melihat kapal hantu ini dan
awak kapal modern memberi signal, maka kapal modern itu akan tenggelam / celaka. Bagi
seorang pelaut, pertemuan yang tak diduga dengan kapal hantu The Flying Dutchman akan
mendatangkan bahaya bagi mereka dan konon, ada suatu cara untuk mengelak dari kemungkinan
berpapasan dengan kapal hantu tersebut, yakni dengan memasangkan tapal kuda di tiang layar
kapal mereka sebagai perlindungan. Selama berabad abad, legenda The Flying Dutchman
menjadi sumber inspirasi para sastrawan dan novelis. Sejak tahun 1826 Edward Fitzball telah
menulis novel The Pantom Ship (1837) yang diangkat dari pengalaman bertemu dengan kapal
seram ini. Banyak pujangga terkenal seperti Washington Irving dan Sir Walter Scott juga tertarik
mengangkat legenda ini.
== Istilah Istilah Flying Dutchman juga dipakai untuk julukan beberapa atlet sepakbola, terutama
para pemain ternama asal Belanda. Ironisnya, bintang veteran negeri Orange, Dennis Bergkamp
justru dikenal sebagai orang yang phobia atau takut untuk terbang, sehingga ia dijuluki The Non-
Flying Dutchman.

23

24




25


Kisah Kapal Hantu Flying Dutchman ini merupakan salah satu kisah yang sangat terkenal dan
telah melegenda di seluruh dunia. Sudah banyak buku ditulis dengan mengangkat cerita legenda
ini, bahkan dalam film Pirates of the Caribbean: Dead Mans Chest (2006) dan Pirates of the
Caribbean: At Worlds End (2007) kapal hantu ini juga ikut dimunculkan.

Menurut cerita rakyat, The Flying Dutchman adalah kapal hantu yang tidak akan pernah bisa
berlabuh, tetapi harus mengarungi tujuh lautan selamanya. Flying Dutchman selalu terlihat
dari kejauhan, kadang-kadang disinari dengan sorot cahaya redup.

Banyak versi dari cerita ini. Menurut beberapa sumber, Legenda ini berasal dari Belanda,
sementara itu yang lain mengklaim bahwa itu berasal dari sandiwara Inggris The Flying
Dutchman (1826) oleh Edward Fitzball dan novel The Phantom Ship (1837) oleh Frederick
Marryat, kemudian di adaptasi ke cerita Belanda Het Vliegend Schip (The Flying Ship) oleh
pastor Belanda A.H.C. Rmer. Versi lainnya termasuk opera oleh Richard Wagner (1841) dan
The Flying Dutchman on Tappan Sea oleh Washington Irving (1855).


Beberapa sumber terpercaya menyebutkan bahwa pada abad 17 seorang kapten Belanda bernama
Bernard Fokke (versi lain menyebut kapten Ramhout Van Dam atau Van der Decken)
mengarungi lautan dari Holland ke pulau Jawa dengan kecepatan luar biasa.

Ia dicurigai meminta bantuan iblis untuk mencapai kecepatan tadi. Namun ditengah
pelayarannya menuju Cape of God Hope tiba-tiba cuaca buruk, sehingga kapal oleng. Lalu
seorang awak kapal meminta supaya pelayaran dihentikan.

Tetapi sang kapten tidak mau, lalu dia berkata aku bersumpah tidak akan mundur dan akan terus
menembus badai untuk mencapai kota tujuanku, atau aku beserta semua awak kapalku akan
terkutuk selamanya Tiba -tiba badai menghantam kapal itu sehingga mereka kalah melawan
alam.

26

Dan terkutuklah selama-lamanya Sang Kapten bersama para anak kapalnya itu menjadi jasad
hidup dan berlayar di tujuh lautan untuk selama-lamanya. Konon, Kapal tersebut dikutuk untuk
melayari 7 samudera sampai akhir zaman. lalu cerita itu menyebar sangat cepat ke seluruh dunia.


Mitos akhir akhir ini juga mengisahkan apabila suatu kapal modern melihat kapal hantu ini dan
awak kapal modern memberi signal, maka kapal modern itu akan tenggelam / celaka. Bagi
seorang pelaut, pertemuan yang tak diduga dengan kapal hantu The Flying Dutchman akan
mendatangkan bahaya bagi mereka dan konon, ada suatu cara untuk mengelak dari kemungkinan
berpapasan dengan kapal hantu tersebut, yakni dengan memasangkan tapal kuda di tiang layar
kapal mereka sebagai perlindungan.

Selama berabad abad, legenda The Flying Dutchman menjadi sumber inspirasi para sastrawan
dan novelis. Sejak tahun 1826 Edward Fitzball telah menulis novel The Pantom Ship (1837)
yang diangkat dari pengalaman bertemu dengan kapal seram ini. Banyak pujangga terkenal
seperti Washington Irving dan Sir Walter Scott juga tertarik mengangkat legenda ini.

Istilah Flying Dutchman juga dipakai untuk julukan beberapa atlet sepakbola, terutama para
pemain ternama asal Belanda. Ironisnya, bintang veteran negeri Orange, Dennis Bergkamp justru
dikenal sebagai orang yang phobia atau takut untuk terbang, sehingga ia dijuluki The Non-Flying
Dutchman. Beberapa Laporan Penampakan The Flysing Dutchman yang sempat
didokumentasikan :


1823 : Kapten Oweb , HMS Leven mengisahkan telah dua kali melihat sebuah kapal kosong
terombang ambing ditengah lautan dari kejauhan, namun dalam sekejap mata kapal tersebut
kemudian menghilang.

1835 : Dikisahkan pada tahun itu, sebuah kapal berbendera Inggris yang terkepung oleh badai
ditengah samudera, didatangi oleh sebuah kapal asing yang disebut-sebut sebagai Kapal Hantu
The Flying Dutchman, kemudian secara tiba-tiba kapal asing tersebut mendekat dan seakan-akan
27

ingin menabrak kapal mereka, namun anehnya sebelum keduanya saling berbenturan kapal asing
tersebut kemudian lenyap seketika.

1881 : Tiga orang anak kapal HMS Bacchante termasuk King George V telah melihat sebuat
kapal tak berawak yang berlayar menentang arus kapal mereka. Keesokan harinya, salah seorang
daripada mereka ditemui mati dalam keadaan yang mengerikan.

1879 : Anak kapal SS Pretoria juga mengaku pernah melihat kapal hantu tersebut.


1939 : kapal ini terlihat di Mulkzenberg, beberapa orang yang menyaksikannya terkejut kerana
kapal usang tersebut tiba-tiba menghilang

1941 : Beberapa saksi mata dipantai Glencairn melaporkan sebuah kapal usang yang menabrak
batu karang dan terpecah belah, namun setelah dilakukan penyelidikan di TKP, tidak ada tanda-
tanda dari bangkai kapal tersebut.

1942 : Empat orang saksi telah melihat sebuah kapal kosong memasuki perairan Table Bay
kemudian menghilang. Seorang pegawai telah mendokumentasikan penemuan tersebut di dalam
catatan hariannya.

1942 : Penampakan The Flying Dutchman kembali terlihat oleh awak kapal laut militer M.H.S
Jubilee di dekat Cape Town di bulan agustus 1942

1959 : Awak kapal Straat Magelhaen kembali melaporkan melihat sebuah kapal misterius yang
terombang-ambing ditengah lautan dalam keadaan kosong dengan teleskopnya.


Davy Jones (The Captain Of Flying Dutchman)
Davy Jones pertama kali tercatat pada tahun 1726 . Menurut kepercayaan para pelaut zaman
dahulu, Ia merupakan seorang pelaut (bajak laut) yang mati tenggelam bersama kapalnya
kedalam dasar lautan tetapi rohnya dipercaya tetap hidup dan menjadi simbol roh dilautan.

28

Tidak ada seorang pun yang tahu siapa Davy Jones itu, bahkan ada yang menghubung
hubungkannya dengan legenda Kapal Flying Dutchman dimana Davy Jones dipercaya sebagai
kapten dari kapal hantu tersebut atau juga fenomena dihubungkan dengan fenomena yang sering
terjadi di Segitga Bermuda. tetapi melalui legenda dan dongeng para pelaut, dia disimbolkan
sebagai roh dasar laut.

Pada 1751 namanya disebutkan dalam Bab 15 dalam buku Tobias George Smollett yang berjudul
The Adventures of Peregrin Pickle: " Demi Tuhan! Jack, Anda mungkin berkata apa yang Anda
mau, tetapi aku akan terkutuk kalau itu bukan Davy Jones sendiri.


Aku mengenalnya lewat mata cawannya, tiga baris giginya, tanduk dan ekornya, dan asap biru
yang keluar dari lubang hidungnya. Apa yang dia mau dariku? aku yakin aku tidak pernah
melakukan pembunuhan, kecuali di jalan profesiku, dan aku juga tidak pernah menganiaya
siapapun sejak pertama kali aku pergi ke laut. "

Dia digambarkan sebagai sosok yang sombong dan suka meneror, "pemimpin para roh jahat dari
dasar laut, dan sering terlihat dalam berbagai bentuk, berdiri di antara tali-temali kapal pada saat
menjelang badai, bangkai kapal dan bencana lainnya. "

Pada tahun 1803 para pelaut menggunakan istilah Davy Jones's locker sebagai bahasa slang
atau istilah untuk yang pertama kali. Davy Joness Locker atau loker davy jones dalam bahasa
Indonesia adalah sebutan untuk kuburan atau tempat peristirahatan terakhir bagi semua orang
yang tewas tenggelam di laut.

"... pelaut akan bertemu kuburan bawah air, atau untuk menggunakan istilah pelaut, pergi ke
Davy Jones's locker."


29

Seperti kebanyakan kisah-kisah legenda laut yang abadi, banyak terdapat teori mengenai Davy
Jones. Ada yang bilang dia adalah seorang pelaut atau bajak laut yang meninggal di laut,
sementara yang lain menyatakan bahwa Davy Jones adalah nama seorang pemilik bar dalam
cerita balada 'Jones Ale is Newe,' dan loker mengerikan yang dia punya mungkin merupakan
tempat di mana dia menyimpan stok minumannya.

Pemilik bar di London ini pada abad ke16, dikatakan menjalankan sebuah bar di mana para
pelaut yang minum ditempatnya akan dibius dan dimasukkan ke dalam sebuah loker, dan pada
saat mereka terbangun, mereka akan menemukan diri mereka telah berada disebuah kapal di laut
dan menemukan bahwa mereka telah dipaksa masuk ke dalam Angkatan Laut oleh Press
Geng(suatu unit khusus di bawah komando seorang perwira berwenang yang tugasnya
memaksa orang-orang untuk masuk ke dalam dinas militer).

Beberapa ahli mengatakan bahwa Davy mungkin merupakan bentuk lain dari penyimpangan
duppy, (roh atau hantu dalam kepercayaan orang afrika dan Indian), dan juga mengatakan
bahwa tanda D dan V dalam kata Davy merupakan simbol dari setan.


..
BENDERA JOLLY ROGER
Bendera Kebesaran Bajak Laut Jolly Roger yang sangat terkenal hingga saat ini Barbary Corsair
merupakan salah satu bajak laut terkenal dari Afrika Utara yg kerap menyerbu kapal-kapal di daerah
Mediterania antara tahun 1520 hingga 1530.Corsair yang paling terkenal adalah Barbarossa bersaudara
dan Occhiali.Karena saking melegandanya kisah bajak laut ini,banyak rumah produksi film menganggkat
kisah-kisah perjalanan perompakan mereka,contoh film yang diadaptasi dari kisah mereka adalah Sinbad
30

(teman2 tentunya tau dong film legendaris ini).
Lain Corsair lain juga dengan Sea Dogs.Sea Dogs merupakan bajak laut seperti SirFrancis Drake,yang
secara rahasia ditugaskan oleh Ratu Elizabeth I untuk menyerang kapal-kapal Spanyol,musuh-musuh
mereka di perairan Karibia

Surat dari Marque yang dikeluarkan oleh Kerajaan memberi restu resmi kepada para penjarah
Inggris,sehingga mereka disebut pasukan pribadi (privateer). Ketika Raja James I menarik surat dari
Marque pada tahun 1603,pasukan pribadi digantikan oleh buccaneers yang tidak mengenal hukum dan
aturan seperti bajak laut Henry Morgan yang meneror Karibia dari pangkalan-pangkalan di Jamaica
seperti Port Royal.
Buccaneer berasal dari bahasa Perancis,boucan (memanggang) karena sebagian besar dari mereka
adalah pemburu miskin yang memanggang daging sapi dan babi hasil rampokan mereka. Perompakan
mencapai kejayaannya antara tahun 1690 hingga 1720,disaat sedang ramai-ramainya pelayaran kapal2
dagang antara Eropa dan koloni-koloninya di seluruh dunia.
Di Samudera Hindia terdapat Bajak Laut seperti William Kidd dari Madagaskar.Di perairan
Bahama,terdapat calico Jack Racham dan para Bajak Laut Wanita, seperti Anne Bonny dan Mary Read.
Ilustrasi kepala tanpa badan milik Si Janggut Hitam digelantungkan pada layar kapal bajak lautnya
Bajak Laut yang paling terkenal kejahatan dan kesadisannya sepanjang masa adalah Blackbeard atau Si
Janggut Hitam (nama aslinya Edward Teach),yang selalu muncul dengan gaya khasnya,yaitu kembang api
menyala yang terikat pada jenggot hitamnya yang lebat.
Kematian Bajak Laut ini sangatlah tragis,kepala tanpa badannya digelantungkan di atas layar kapal
kebesarannya,setelah ia beserta para pengikut-pengiktnya kalah dan terbunuh dalam pertempuran
hebat melawan armada Laut Inggris. Aktifitas Bajak Laut sendiri mulai berkurang setelah tahun-tahun
1720,ketika
pada era-era itu Angakatan Laut Inggris meyebar keseluruh Dunia.


31

Legenda Kraken - Sang penguasa lautan
Mungkin tidak ada monster legendaris yang lebih mengerikan dibandingkan dengan Kraken,
penguasa lautan yang membuat para pelaut bergidik ketakutan. Apa yang menarik dari legenda
Kraken adalah adanya kemungkinan kalau legenda ini mungkin memang berdasarkan pada sesuatu
yang nyata.
Kraken adalah seekor monster yang digambarkan sebagai makhluk raksasa yang berdiam di lautan
wilayah Islandia dan Norwegia. Makhluk ini disebut sering menyerang kapal yang lewat dengan cara
menggulungnya dengan tentakel raksasanya dan menariknya ke bawah.
Kata Kraken sendiri berasal dari Kata "Krake" dari bahasa Skandinavia yang artinya merujuk kepada
hewan yang tidak sehat atau sesuatu yang aneh. Kata ini masih digunakan di dalam bahasa jerman
modern untuk merujuk kepada Gurita.

Begitu populernya makhluk ini sampai-sampai ia sering disinggung di
dalam film-film populer seperti Pirates of the Caribbean atau Clash of The Titans. Jika ada makhluk
raksasa penguasa lautan, maka Krakenlah namanya.

Karakter Kraken
Kita mungkin mengira Kraken hanyalah sebuah bagian dari dongeng, namun sebenarnya tidak demikian.
Sebutan Kraken pertama kali muncul dalam buku Systema Naturae yang ditulis Carolus Linnaeus pada
tahun 1735.

Mr. Linnaeus adalah orang yang pertama kali mengklasifikasi makhluk hidup ke dalam golongan-
golongannya. Dalam bukunya itu, ia mengklasifikasikan Kraken ke dalam golongan Chepalopoda dengan
nama latin Microcosmus. Jadi, boleh dibilang kalau Kraken memiliki tempat di dalam sains modern.

Erik Ludvigsen Pontopiddan, Uskup Bergen yang juga seorang naturalis, pernah menulis di dalam
bukunya Natural History of Norway yang terbit tahun 1752 kalau Kraken "tidak bisa disangkal, adalah
monster laut terbesar yang pernah dikenal".

Menurut Pontopiddan, Kraken memiliki ukuran sebesar sebuah pulau yang terapung dan memiliki
tentakel seperti bintang laut. Ia juga menyebutkan kalau makhluk ini bisa menggulung kapal yang lewat
dengan tentakelnya dan menariknya ke dasar lautan. Namun, menurut Pontopiddan, bahaya terutama
32

dari Kraken adalah riak air yang dashyat ketika ia menyelam ke dalam laut. Riak itu bisa
menenggelamkan kapal yang ada di dekatnya.

Menariknya, selain menggambarkan Kraken sebagai makhluk yang berbahaya, Pontopiddan juga menulis
mengenai sisi lain dari makhluk misterius ini. Ia menyebutkan kalau ikan-ikan di laut suka berada di
dekat Kraken. Karena itu juga, para nelayan Norwegia yang mengetahui hal ini suka mengambil risiko
untuk menangkap ikan dengan membawa kapalnya hingga berada tepat di atas Kraken.

Jika mereka pulang dengan membawa hasil tangkapan yang banyak, para penduduk desa tahu kalau
para nelayan tersebut pastilah telah menangkap ikan tepat di atas Kraken.

Sejak lama, makhluk ini hanya dianggap sebagai bagian dari Mitologi kuno yang setara dengan sebuah
dongeng. Namun ketika sisa-sisa bangkai monster ini terdampar di pantai Albaek, Denmark, Pada tahun
1853, para ilmuwan mulai menyadari kalau legenda mengenai Kraken mungkin memang berdasarkan
pada sesuatu yang nyata, yaitu cumi-cumi raksasa (Giant Squid), cumi-cumi kolosal (Colossal Squid)
atau Gurita raksasa (Giant Octopus).

Seberapa besarkan seekor cumi atau gurita bisa bertumbuh?

Benarkan mereka bisa menyerang sebuah kapal besar seperti yang digambarkan di film-film?

Penampakan Signifikan
Pada tahun 1801, Pierre Denys de Montfort yang menyelidiki subjek mengenai Kraken menemukan
kalau di Kapel St.Thomas di St.Malo, Brittany, Perancis, ada sebuah lukisan yang menggambarkan
seekor gurita raksasa sedang menyerang sebuah kapal dengan cara menggulungnya dengan tentakelnya.
Insiden yang tergambar dalam lukisan tersebut ternyata berdasarkan pada peristiwa nyata.

Dikisahkan kalau kapal tersebut adalah kapal Norwegia yang sedang
berada di lepas pantai Angola. Ketika mendapatkan serangan tak terduga tersebut, para pelaut di atas
kapal lalu membuat sebuah kaul untuk St.Thomas yaitu jika mereka dapat terlepas dari bahaya ini,
mereka akan melakukan perjalanan ziarah.
33


Para awak kapal kemudian mengambil kapak dan mulai melawan monster itu dengan memotong
tentakel-tentakelnya. Monster itupun pergi. Sebagai pemenuhan atas kaul itu, para awak kemudian
mengunjungi Kapel St.Thomas di Britanny dan menggantung lukisan itu sebagai ilustrasi atas peristiwa
yang menimpa mereka.

Sayangnya, peristiwa yang menimpa para pelaut itu tidak diketahui persis tahun terjadinya. Namun,
paling tidak, penyerangan monster raksasa terhadap sebuah kapal tidak bisa dibilang sebagai mitos
semata.

Selain kisah lukisan di Kapel St.Thomas, Mr.Monfort juga menceritakan perjumpaan lain dengan
makhluk serupa cumi atau gurita raksasa yang dialami oleh kapten Jean-Magnus Dens dari Denmark
yang bertemu dengan makhluk itu juga di lepas pantai Angola. Makhluk raksasa itu menyerang kapal
mereka dan bahkan berhasil membunuh tiga awaknya.

Para awak kapal yang lain tidak tinggal diam dan segera mengambil meriam dan menembakkannya ke
monster itu berulang-ulang hingga ia menghilang ke dalam lautan.

Kapten Dens memperkirakan monster itu memiliki panjang 11 meter.

Kisah lain terjadi pada tanggal 30 November 1861. Ketika sedang berlayar di kepulauan Canary, para
awak kapal Perancis, Alencton, menyaksikan seekor monster laut raksasa berenang tidak jauh dari
kapal. Para pelaut segera menyiapkan peluru dan mortir yang kemudian ditembakkannya ke arah
monster itu.

Monster yang ketakutan dengan segera berenang menjauh. Namun, kapal Alencton segera diarahkan
untuk mengejarnya. Ketika mereka berhasil mendekatinya, garpu-garpu besi segera dihujamkan ke
tubuh monster itu dan jaring segera dilemparkan. Ketika para awak mengangkat jaring itu, tubuh
monster itu patah dan hancur yang kemudian segera jatuh ke dalam air dengan menyisakan hanya
sebagian dari tentakelnya.

Ketika kapal itu mendarat dan tentakel itu diperlihatkan kepada komunitas ilmuwan, mereka sepakat
kalau para awak kapal mungkin telah menyaksikan seekor cumi raksasa dengan panjang sekitar 8
meter.

Pada bulan Oktober 1873, seorang nelayan bernama Theophile Piccot dan anaknya berhasil
menemukan tentakel cumi raksasa di Newfoundland. Setelah diukur, para peneliti menyimpulkan kalau
hewan itu kemungkinan memiliki panjang hingga 11 meter.

Pada tahun 1924, Frank T.Bullen menerbitkan sebuah buku yang berjudul The Cruise of the Chacalot.
Dalam buku ini, Bullen menceritakan sebuah kisah luar biasa yang disebut terjadi pada tahun 1875.
Kisah ini membuat Kraken mendapatkan musuh abadinya, yaitu Paus Penyembur (Sperm Whale).

Menurut Bullen, pada tahun 1875 ia sedang berada di sebuah kapal yang sedang berlayar di selat
Malaka. Ketika malam bulan purnama, ia melihat ada sebuah riakan besar di air.
"Ada gerakan besar di dalam laut saat purnama. Aku meraih teropong malam yang selalu siap di
gantungannya. Aku melihat seekor paus penyembur besar sedang terlibat perang hebat dengan seekor
34

cumi-cumi yang memiliki tubuh hampir sebesar paus itu. Kepala paus itu terlihat lincah seperti tangan
saja layaknya. Paus itu terlihat sedang menggigit tentakel cumi itu dengan sistematis. Di samping
kepalanya yang hitam, juga terlihat kepala cumi yang besar. Mengerikan, aku tidak pernah
membayangkan ada cumi dengan kepala sebesar itu."
Mendengar kesaksian Bullen, kita mungkin tergoda untuk mengatakan kalau ia membesar-besarkan atau
mungkin mengarangnya saja. Namun, pada Oktober 2009, komunitas ilmuwan menyadari kalau kisah
yang diceritakan Bullen mungkin memang bukan sekedar cerita fiksi. Cumi raksasa memang
bermusuhan dengan Paus Penyembur.
Legenda Monster Laut Leviathan


Leviathan atau Leviatan / Lewiatan adalah salah satu monster laut yang paling melegenda. Dia
adalah salah satu mahluk yang disebut dalam Talmud Yahudi dan Perjanjian Lama Alkitab.
Kata Leviathan menjadi sinonim dengan mahluk atau monster laut, berwujud seekor monster
ganas yang mengarungi samudera.

Leviathan dikatakan sebagai yang terbesar, ular naga laut (Sea Serpent) yang terbesar dan
terkuat, di dalam Alkitab dilambangkan sebagai sesuatu yang jahat. http://anehdidunia.blogspot.com
35



Leviathan adalah makhluk raksasa yang hidup di lautan. Ia mempunyai kulit sangat keras yang
mampu menghancurkan semua senjata. Dan juga memiliki mata yang bercahaya yang
digunakannya untuk melihat lautan yang dalam dan gelap.


Menurut legenda Yahudi kuno, Leviathan memakan satu ekor paus dalam sehari dan memiliki
mata yang bercahaya didalam kegelapan malam ketika Leviathan melompat di samudera dan
menyerang kapal. http://anehdidunia.blogspot.com
36



Pada buku novel Moby-Dick, Leviathan merupakan ikan paus besar, dan pada bahasa Ibrani
Modern, Leviathan berarti "paus". Dalam beberapa mitologi seperti Jepang dan Canaanite,
Leviathan dikenal sebagai Dewa Lautan. Dan menurut beberapa sumber lain dikatakan bahwa
leviathan adalah ular raksasa jahat berkepala tujuh. http://anehdidunia.blogspot.com

Di dalam kebudayaan populer, Leviathan tampil sebagai summon dalam video game "Final
Fantasy" yang memberi bantuan kepada tokoh-tokoh di dalam game tersebut.
37



Dan unsur yang dikeluarkan olehnya adalah unsur air dan cahaya. Dengan air bah yang
menggulung-gulung dan tatapan matanya yang mengeluarkan cahaya, ia dengan ganas
menghancurkan musuh-musuhnya
38

Megalodon

Gigi Megalodon.
Megalodon adalah spesies ikan hiu purba raksasa yang hidup sekitar 20 hingga 1,2 juta tahun
lalu. Hiu ini berukuran lebih besar dari sebuah kapal pesiar. Namanya sendiri berarti "gigi yang
besar". Hewan ini termasuk jenis hiu perairan dalam yang jarang naik ke permukaan kecuali
untuk mencari mangsa.
Isu yang tersebar, meski hiu ini belum pernah ditemukan dalam keadaan hidup, banyak di antara
kalangan ilmuwan berpendapat bahwa hiu ini masih hidup, dan termasuk fosil hidup. Keturunan
dekat hiu ini adalah hiu putih. ia adalah Raja lautan pada zaman purba
39

También podría gustarte