Dengan otonomi yang telah dimiliki oleh masing-masing daerah, maka kota Painan membentuk perangkat daerah untuk kemajuan kota Painan. Perangkat di sini seperti badan pertimbangan daerah (BPD) yang keanggotaanya terdiri dari pimpinan dewan perwakilan rakyat daerah, dan unsure fraksi yang belum terwakili dlam pimpinan dewan perwakilan rakyat daerah. Kota Painan dalam membangun bersama masyarakat untuk kemajuan daerah ini, maka pemerintahan daerah denfan perangkatnya meningkatkan sarana prasarana tercermin dari setiap kepala daerah yang memerintah mulai dari Aminuddin st. Syarif sampai sekarang. Seingga ada 13 orang bupati yang telah memerintah daerah ini Pembangunan dilakukan oleh pimpinan daerah banyaknya bangunan fisik yang dilaksanakan seperti gedung dan pelebaran jalan untuk kelancaran perekonomian masyarakat menuju pusat kota Painan sehingga gaya hidup masyarakat ikut berpartisipasi. Sesuai dengan kebijaksanaan pemerintaan daerah (PEMDA) kota Painan merupakan pusat bagi kegiatan daerah sekitar kota ini Di tinjau dari segi pendidikan di sini anak-daerah sekitar Painandan mereka menganggap sekolah di painan lebih baik ketimbang daerahnya sendiri. Sementara anak kota sendiri sekolah di luar daerahnya sepaerti Padang, UGM dan Medan. Keberhasilan Painan dalam pembangunan telah dicapai, namun status Painan masih sebagai Kota Kabupaten, belum sebagai Kota Administratif. Kondisi ini dapat dipahami, karena Painan belum sanggup untuk mandiri.