0 calificaciones0% encontró este documento útil (0 votos)
358 vistas7 páginas
Dokumen tersebut merangkum hasil pengamatan tiga jenis preparat jaringan tumbuhan, yaitu pinus merkusii, saccharum offianarum, dan ricinus communis di bawah mikroskop. Pengamatan menunjukkan adanya trachea, trakeida, serabut xylem, sel panjang, sel gabus, sel silika pada ketiga preparat. Jaringan-jaringan tersebut berperan sebagai penyusun tubuh tumbuhan.
Dokumen tersebut merangkum hasil pengamatan tiga jenis preparat jaringan tumbuhan, yaitu pinus merkusii, saccharum offianarum, dan ricinus communis di bawah mikroskop. Pengamatan menunjukkan adanya trachea, trakeida, serabut xylem, sel panjang, sel gabus, sel silika pada ketiga preparat. Jaringan-jaringan tersebut berperan sebagai penyusun tubuh tumbuhan.
Dokumen tersebut merangkum hasil pengamatan tiga jenis preparat jaringan tumbuhan, yaitu pinus merkusii, saccharum offianarum, dan ricinus communis di bawah mikroskop. Pengamatan menunjukkan adanya trachea, trakeida, serabut xylem, sel panjang, sel gabus, sel silika pada ketiga preparat. Jaringan-jaringan tersebut berperan sebagai penyusun tubuh tumbuhan.
A. Pelaksanaan Praktikum 1. Tujuan praktikum : Mengetahui sistem jaringan yang menyususn tumbuhan tingkat tinggi. 2. Hari, tanggal praktikum : Kamis, 18 oktober 2012 3. Tempat praktikum : Laboratorium Biologi FKIP Universitas Mataram.
B. Landasan Teori Berbagai jaringan tumbuhan ditata dalam pola tertentu. Kelompok jaringan terorganisasi menjadi organ organ pada tumbuhan yaitu berupa akar, batang dan daun yang merupakan organ utama pada tumbuhan tingkat tinggi. Dimana secara umum jaringan penyusun tumbuhan terbagi atas jaringan meristem dan jaringan dewasa (kimball, 1998 : 113). Seperti halny tubuh manusia dan hewan, tubuh tumbuhan pun tersusun atas sel, jaringan, organ, dan sistem organ. Jaringan adalah kumpulan sel yang mempunyai bentuk dan fungsi yang sama. Berbagai jaringan bersatu membentuk suatu alat tubuh atau organ yang menjalani fungsi tertentu. Organ organ akan membentuk sisitem organ, antar organ dalam sistem organ terjadi koordinasi. Pada tumbuhan, jaringan dapat dikelompokan berdasarkan kemampuannya memperbanyak diri, yaitu jaringan meristem dan jaringan permanen (saktiono, 1992 : 11 -12). Jaringan terluar dari tubuh tumbuhan umumnya berupa epidermis, tetapi jika jaringan epidermis mengalami kerusakan, maka sering digantikan oleh jaringan gabus (felem) yang di hasilkan oleh kambium gabus (felogen). Fungsi utama epidermis adalah sebagai jaringan pelindung, namun pada lokasi tertentu epidermis mengalami perubahan (diferensiasi) membentuk sel khusus sesuai dengan fungsi. Pada daun, epidermis dapat berdiferensiasi menjadi stoma, trikoma atau kelenjar juga balliform cell. Pada batang, epidermis dapat berubah JARINGAN TUMBUHAN BIOLOGI UMUM Page 28
menjadi duri temple dan sel sel pendek serta pada mahkota bunga, epidermis menjadi papillae (sumarjan, 2007 :26).
C. Alat dan Bahan 1. Alat : a. Mikroskop b. Kaca benda c. Kaca penutup d. Pipet tetes e. Gelas kimia f. Silet. 2. Bahan a. Preparat awetan meserasi kayu (pinus merkusii) b. Penampang bujur tangensial epidermis batang (saccharum offianarum) c. Preparat awetan (ricinus communis) d. Aquadest
D. Cara Kerja 1. Pinus Merkusii a. Mengamati preparat awetan pinus merkusi dengan menggunakan mikroskop, b. Mengamatinya dengan perbesaran lemah hingga perbesaran kuat, c. menggambarkan hasil pengamatan dan memberikan keterangan pada hasil pengamatan. 2. saccharum Offianarum a. Mengamati preparat awetan saccharum offianarum dengan menggunakan mikroskop, b. Mengamatinya dengan perbesaran lemah hingga perbesaran kuat, c. Menggambarkan hasil pengamatan dan memberikan keterangan pada hasil pengamatan.
JARINGAN TUMBUHAN BIOLOGI UMUM Page 29
3. Ricinus Communis a. Mengamati preparat awetan ricinus communis dengan menggunakan mikroskop, b. Mengamatinya dengan perbesaran lemah hingga perbesaran kuat, c. Menggambarkan hasil pengamatan dan memberikan keterangan pada hasil pengamatan.
E. Hasil Pengamatan 1. Meserasi kayu pinus merkusii (awetan) Keterangan 1. Trakea 2. Trakeida 3. Serabut xylem 4. Parenkim kayu 5. Peforasi 6. Noktah 7. Dinding sel 8. Lumen.
Perbesaran 15x10
Gambar pembanding
Keterangan 1. Serabut xylem 2. Dinding sel 3. Noktah
anonim. 2012 :1 JARINGAN TUMBUHAN BIOLOGI UMUM Page 30
2. Menampang bujur tangensial epidermis batang saccarum offianarum Keterangan 1. dinding sel 2. sel silika 3. sel gabus 4. sel panjang.
F. Pembahasan Pada acara IV ini dilakukan pengamatan terhadap beberapa jenis preparat sel tumbuhan untuk mengetahui jaringan yang menyusun tubuh tumbuhan. Preparat sel tumbuhan yang di gunakan adalah awetan meserasi kayu pinus mercussi (pinus), saccharum offianarum (tebu) dan ricinus communis (jarak). Pada pengamatan pinus mercusi awetan, yang terlihat adalah tracea. Tracea pada pengamatan tersebut berbentuk mirip tabung yang memiliki dinding sel tebal dan di dalamnya terdapat noktah. Tracea memiliki ukuran paling besar diantara sel lainnya. Pada pengamatan kali ini terlihat pula tracheida yang bertumpuk dan kedua ujungnya runcing. Pada traceida biasanya terdapat noktah dan lumen. Biasanya pada pengamatan pinus mercussi terdapat serabut xylem dan juga parenkim kayu yang berbentuk kotak yang mengandung butiran amilum untuk cadangan makanan. Pada pengamatan saccarum offianarum ditemukan bentuk atau struktur sel yang panjang dan terlihat keriting. Dinding sel saccarum offianarum memiliki dinding sel yang tebal dan keriting. Sel sel tersebut terbagi menjadi tiga bagian. Satu bagian sel berbentuk panjang dan dua lainnya berbentuk pendek dan menyatu . bagian sel yang panjang di sebut sel panjang. Dua sel pendek lainnya disebut sel gabus dan sel silika. Sel gabus penampakannya lebih jernih dibandingkan dengan sel silikat. Adapun sel sel tersebut bersatu membentuk suatu jaringan yang bernama jaringan epidermis. Jaringan epidermis tersebut merupakan jaringan epidermis batang, jaringan ini berfungsi untuk melindungi tumbuhan. Sel sel pada jaringan ini terlihat rapat sehingga tidak memiliki ruang antar sel. Pada pengamatan ricinus communis terlihat adanya trachea yang bentuknya seperti tabung, mengalami perforasi, dinding tebal, terdapat noktah, ukuranya paling besar diantara sel yang lain. Trachea mempunyai lubang pada ujungnya, adanya lubang dari serangkaian sel membentuk seperti pembuluh yang kemudian disebut trachea. Lubang pada ujung trachea disebut bidnag perforasi.
JARINGAN TUMBUHAN BIOLOGI UMUM Page 33
G. Kesimpulan Berdasarkan hasil pengamatan dan pembahasan dapat di simpulkan bahwa : a. Jaringan merupakan kumpulan dari beberapa sel yang mempunyai bentuk dan fungsi yang sama, b. Xylem terdiri dari trakea, trakeid, serta unsur lain seperti serabut xylem dan parenkim xylem, c. Terdapat sel panjang dan sel pendek pada saccarum offianarum , d. Trachea pada ricinus communis berbentuk seperti tabung dan berdinding tebal.