1. Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Kesehatan merupakan faktor yang sangat penting dalam tahapan hidup manusia. Dengan kondisi yang sehat, manusia dapat melakukan aktivitas sehari- harinya dengan baik, tanpa terganggu oleh kesehatan tubuh yang kurang optimal. Masyarakat di Indonesia masih terbilang terbelakang dalam hal menjaga kesehatan, mereka masih kurang menyadari akan pentingnya untuk menjaga kesehtan diri, keluarga dan lingkungannya, yaitu memahami akan pentingnya promotiv dan preventif atau lebih kita kenal dengan lebih baik mencegah daripada mengobati. Dengan kurangnya kesadaran tersebut mengakibatkan masyarakat di Indonesia terutama masyarakat awam sangatlah mudah untuk terjangkit penyakit. Melihat semua masalah kesehatan tersebut, perlu adanya perbaikan dibidang kesehatan. Untuk itu, sangatlah perlu terselengaranya berbagai upaya kesehatan, baik upaya kesehatan perorangan maupun upaya kesehatan masyarakat yang sesuai dengan azas penyelenggaraan. Pembangunan kesehatan merupakan upaya untuk memenuhi salah satu hak dasar rakyat, yaitu hak untuk memperoleh pelayanan kesehatan sesuai dengan UUD 1945 pasal 28 H ayat (1) dan Undang- undang nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan. Pembangunan kesehatan harus dipandang sebagai investasi untuk peningkatan kualitas sumber daya manusia dan sekaligus investasi untuk mendukung pembangunan ekonomi dan pendidikan, serta berperan penting dalam upaya penanggulangan kemiskinan. Oleh karenanya, pembangunan kesehatan bukanlah tanggung jawab pemerintah saja namun merupakan tanggung jawab bersama pemerintah dan masyarakat termasuk swasta. Penyelenggaraan pembangunan kesehatan meliputi upaya kesehatan dan sumber dayanya, harus dilakukan secara terpadu dan berkesinambungan guna mencapai hasil yang optimal. Upaya kesehatan yang semula dititikberatkan pada upaya penyembuhan penderita secara berangsur-angsur berkembang ke arah
keterpaduan upaya kesehatan yang menyeluruh. Oleh karena itu, pembangunan kesehatan yang menyangkut upaya peningkatan kesehatan (promotive), pencegahan (preventive), penyembuhan penyakit (curative), dan pemulihan kesehatan (rehabilitative) harus dilaksanakan secara menyeluruh, terpadu, dan berkesinambungan dan dilaksanakan bersama antara pemerintah dan masyarakat. UU Kesehatan No. 23 tahun 1992 mengamanatkan bahwa pelayanan kesehatan yang bermutu dan merata harus makin ditingkatkan. Upaya memperluas jangkauan pelayanan kesehatan kepada masyarakat telah diwujudkan dengan dibangunnya Pusat Kesehatan Masyarakat atau Puskesmas yang tersebar diseluruh pelosok tanah air. Dimana Puskesmas merupakan unit fungsional terdepan yang mandiri dalam pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya.
Puskesmas adalah unit organisasi pelayanan kesehatan terdepan yang mempunyai misi sebagai pusat pengembangan pelayanan kesehatan, yang melaksanakan pembinaan dan pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan terpadu untuk masyarakat yang tinggal di suatu wilayah kerja tertentu. Puskesmas sebagai fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama mempunyai tiga fungsi yaitu sebagai pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan, memberdayakan masyarakat dan keluarga, dan memberikan pelayanan kesehatan tingkat pertama. Upaya pelayanan kesehatan tingkat pertama yang diselenggarakan Puskesmas bersifat holistik, komprehensif, terpadu, dan berkesinambungan. Puskesmas merupakan organisasi fungsional yang langsung memberikan pelayanan kesehatan menyeluruh bagi masyarakat di wilayah kerjanya dalam bentuk usaha-usaha kesehatan pokok. Pelayanan kesehatan yang diberikan oleh puskesmas adalah pelayanan promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif. Untuk mencapai cakupan pelayanan kesehatan yang luas dan merata, secara organisatoris Puskesmas ditunjang oleh Puskesmas Pembantu, Puskesmas Keliling, Posyandu, dan bidan di desa. Berdasarkan Buku Pedoman Kerja Puskesmas yang terbaru ada 18 usaha pokok kesehatan yang dapat dilakukan oleh Puskesmas, itupun sangat bergantung kepada faktor tenaga, sarana dan prasarana serta biaya yang tersedia berikut kemampuan manajemen dari tiap-tiap Puskesmas. Puskesmas merupakan salah satu sarana pelayanan kesehatan
masyarakat terdepan dalam sistem pelayanan kesehatan yang berfungsi sebagai ujung tombak sistem pelayanan kesehatan di Indonesia, sehingga Puskesmas selain bertanggung jawab dalam menyelenggarakan pelayanan kesehatan masyarakat juga bertanggung jawab dalam menyelenggarakan pelayanan kedokteran.
1.2 Definisi Puskesmas Puskesmas adalah unit pelaksana teknis (UPT) dinas kesehatan kabupaten/kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja. UPT tugasnya adalah menyelenggarakan sebagian tugas teknis Dinas Kesehatan, sedangkan pembangunan kesehatan maksudnya adalah penyelenggara upaya kesehatan yang pertanggung jawaban secara keseluruhan ada di Dinkes dan sebagian ada di Puskesmas Wilayah Kerja. Wilayah ini dapat berdasarkan kecamatan, penduduk, atau daerah terpencil. Puskesmas merupakan organisasi fungsional yang langsung memberikan pelayanan kesehatan menyeluruh bagi masyarakat di wilayah kerjanya dalam bentuk usaha-usaha kesehatan pokok. Pelayanan kesehatan yang diberikan oleh puskesmas adalah pelayanan promotif (promosi peningkatan kesehatan), preventif (upaya pencegahan), kuratif (pengobatan) dan rehabilitatif (pemulihan kesehatan). Dengan demikian puskesmas dapat dikatakan adalah sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan dasar. Menurut Depkes 1991, Puskesmas adalah suatu kesatuan organisasi fungsional yang merupakan pusat pengembangan kesehatan masyarakat yang juga membina peran serta masyarakat disamping memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat di wilayah kerjanya dalam bentuk kegiatan pokok. Sedangkan menurut Departemen Kesehatan RI (2004), Puskesmas adalah unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah kesehatan. a. Unit Pelaksana Teknis Sebagai Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan kabupaten/kota (UPTD), Puskesmas berperan menyelenggarakan sebagian dari tugas teknis operasional
dinas kesehatan kabupaten/kota dan merupakan unit pelaksana tingkat pertama serta ujung tombak pembangunan kesehatan di Indonesia. b. Pembangunan Kesehatan Pembangunan kesehatan adalah penyelenggaraan upaya kesehatan oleh Bangsa Indonesia untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang, agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal. c. Pertanggungjawaban Penyelenggaraan Penanggung jawab utama penyelenggaraan seluruh upaya pembangunan kesehatan di wilayah kabupaten/kota adalah dinas kesehatan kabupaten / kota, sedangkan puskesmas bertanggung jawab hanya untuk sebagian upaya pembangunan kesehatan yang dibebankan oleh dinas kesehatan kabupaten / kota sesuai dengan kemampuannya. d. Wilayah Kerja Secara Nasional standar wilayah kerja puskesmas adalah satu Kecamatan, tetapi apabila di satu Kecamatan terdapat lebih dari satu puskesmas, maka tanggung jawab wilayah kerja dibagi antar puskesmas, dengan memperhatikan keutuhan konsep wilayah (desa/kelurahan atau RW). Masing-masing puskesmas tersebut secara operasional bertanggung jawab langsung kepada Dinas K esehatan kabupaten/kota.
1.3 Kedudukan dan Wilayah Kerja Puskesmas berkedudukan sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan di masyakat serta pusat upaya pengembangan kesehatan terdepan sebagaimana yang ditetapkan dalam Sistem Kesehatan Nasional. Kedudukan puskesmas dalam sistem kesehatan tingkat Kabupaten/Kota adalah sebagai perangkat Pemerintah Kabupaten/Kota yang bertanggung jawab kepada Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dan merupakan unit pelayanan kesehatan tingkat pertama dalam sistem rujukan.Wilayah kerja puskesmas meliputi suatu kecamatan atau sebagian dari kecamatan. Apabila di satu kecamatan terdapat lebih dari satu Puskesmas, maka tanggung jawab wilayah kerja dibagi antar Puskesmas, dengan memperhatikan keutuhan konsep wilayah (desa/kelurahan atau RW). Masing-
masing Puskesmas tersebut secara operasional bertanggung jawab langsung kepada dinas kesehatan kabupaten/kota. Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi pertimbangan penentuan wilayah kerja puskesmas. Faktor faktor tersebut diantaranya: kepadatan penduduk, luas daerah, letak geografis, dan keadaan infrastruktur lain. Untuk perluasan wilayah jangkauan pelayanan kesehatan maka puskesmas perlu ditunjang dengan unit pelayanan yang lebih sederhana yang disebut puskesmas pembantu (Pustu) dan puskesmas keliling (Pusling) ditambah dengan polindes.
1.4 Fungsi Puskesmas Dalam mewujudkan peranan Puskesmas, maka fungsi Puskesmas adalah: a. Pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan Puskesmas selalu berupaya menggerakkan dan memantau penyelenggaraan pembangunan lintas sektor termasuk oleh masyarakat dan dunia usaha di wilayah kerjanya, sehingga berwawasan serta mendukung pembangunan kesehatan. Di samping itu Puskesmas aktif memantau dan melaporkan dampak kesehatan dari penyelenggaraan setiap program pembangunan di wilayah kerjanya. Khusus untuk pembangunan kesehatan, upaya yang dilakukan puskesmas adalah mengutamakan pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit tanpa mengabaikan penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan. b. Pusat pemberdayaan masyarakat Puskesmas selalu berupaya agar perorangan terutama pemuka masyarakat, keluarga dan masyarakat termasuk dunia usaha memiliki kesadaran, kemauan, dan kemampuan melayani diri sendiri dan masyarakat untuk hidup sehat, berperan aktif dalam memperjuangkan kepentingan kesehatan termasuk pembiayaannya, serta ikut menetapkan, menyelenggarakan dan memantau pelaksanaan program kesehatan. Pemberdayaan perorangan, keluarga dan masyarakat ini diselenggarakan dengan memperhatikan kondisi dan situasi, khususnya sosial budaya masyarakat setempat.
c. Pusat pelayanan kesehatan strata pertama Puskesmas bertanggung jawab menyelenggarakan pelayanan kesehatan tingkat pertama secara menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan. Pelayanan kesehatan tingkat pertama yang menjadi tanggungjawab puskesmas meliputi: 1) Pelayanan kesehatan perorangan Pelayanan kesehatan perorangan adalah pelayanan yang bersifat pribadi (private goods) dengan tujuan utama menyembuhkan penyakit dan pemulihan kesehatan perorangan, tanpa mengabaikan pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit. Pelayanan perorangan tersebut adalah rawat jalan dan untuk puskesmas tertentu ditambah dengan rawat inap. 2) Pelayanan kesehatan masyarakat Pelayanan kesehatan masyarakat adalah pelayanan yang bersifat publik (public goods) dengan tujuan utama memelihara dan meningkatkan kesehatan serta mencegah penyakit tanpa mengabaikan penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan. Pelayanan kesehatan masyarakat tersebut antara lain promosi kesehatan, pemberantasan penyakit, penyehatan lingkungan, perbaikan gizi, peningkatan kesehatan keluarga, keluarga berencana, kesehatan jiwa serta berbagai program kesehatan masyarakat lainnya.
1.5 Jenis Pelayanan Setiap puskesmas mempunyai jenis pelayanan yang standar sesuai wilayah kerja masing-masing. Beberapa puskesmas melaksanakan jenis kegaitan pengembangan dan penunjang sesuai kemampuan sumber daya manusia dan sumber daya material yang dimilikinya. Pelayanan di puskesmas diselenggarakan dengan prinsip komprehensif, integratif, berkesinambungan, dan adanya dukungan sistem rujukan yang berurutan. Pelayanan yang diberikan meliputi upaya peningkatan kesehatan (promotif), pencegahan penyakit (preventif), penyembuhan penyakit (kuratif), dan pemulihan kesehatan (rehabilitatif).
Berikut beberapa contoh ringkasan pelayanan A. Pelayanan puskesmas didalam gedung (rawat jalan) 1. Ruangan Kartu/Loket 2. Poli wanita 3. Poli pria 4. Poli MTBS 5. Poli Gigi 6. Poli KIA-KB 7. Pojok Gizi 8. Ruangan Tundakan / UGD 9. Apotek 10. Gudang Obat 11. Gudang Inventaris 12. Ruangan Tata Usaha 13. Ruangan Imunisasi 14. Ruangan Laboratorium Sederhana 15. Ruangan Kepala Puskesmas
B. Pelayanan Puskesmas di luar gedung 1. Posyandu Balita 2. Posyandu Lansia 3. Penyuluhan Kesehatan 4. Pelacakan Kasus 5. Survey PHBS 6. Rapat Koordinasi
C. Program Pokok Puskesmas 1. Promosi Kesehatan (Promkes) Penyuluhan Kesehatan Masyarakat Sosialisasi Program Kesehatan 2. Pencegahan Penyakit Menular (P2M) Surveilens Epidemiologi
Pelacakan Kasus : TBC, Kusta, DBD, Malari, Flu Burung, ISPA, Diare, PMS 3. Pengobatan Poli wanita Poli pria Poli MTBS Poli Gigi Unit Gawat Darurat Puskesmas Keliling 4. Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) KB ANC (Antenatal Care) , PNC (Post Natal Care), KB (Keluarga Berencana), Persalinan, Rujukan Resti, Kemitraan Dukun 5. Upaya Peningkatan Gizi Penimbangan, Pelacakan Gizi Buruk, Penyuluhan Gizi 6. Kesehatan Lingkungan Pengawasan SPAL (saluran pembuangan air limbah), SAMI-JAGA (sumber air minum-jamban keluarga), TTU (tempat umum), Institusi Survey Jentik Nyamuk 7. Pencatatan dan Pelaporan Sistem Pencatatan dan Pelaporan Terpadu Puskesmas (SP2TP)
D. Program Tambahan/Penunjang Puskesmas: 1. Kesehatan Mata 2. Kesehatan Jiwa 3. Kesehatan Lansia 4. Kesehatan Reproduksi Remaja 5. Kesehatan Olahraga (Program penunjang biasanya sebagai tambahan, sesuai kemampuan puskesmas dalam melakukan pelayanan).
1.6 Visi Puskesmas Visi pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh Puskesmas adalah tercapainya Kecamatan Sehat menuju terwujudnya Indonesia Sehat. Kecamatan Sehat adalah gambaran masyarakat kecamatan masa depan yang ingin dicapai melalui pembangunan kesehatan, yakni masyarakat yang hidup dalam lingkungan dan dengan perilaku sehat, memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata serta memiliki derajat kesehatan yang setinggi-tingginya. Indikator Kecamatan Sehat yang ingin dicapai mencakup 4 indikator utama yakni (1) lingkungan sehat, (2) perilaku sehat, (3) cakupan pelayanan kesehatan yang bermutu serta (4) derajat kesehatan penduduk kecamatan. Rumusan visi untuk masing-masing Puskesmas harus mengacu pada visi pembangunan kesehatan Puskesmas di atas yakni terwujudnya Kecamatan Sehat, yang harus disesuaikan dengan situasi dan kondisi masyarakat serta wilayah Kecamatan setempat.
1.7 Misi Puskesmas Misi pembangunan kesehatan disenggarakan oleh puskesmas adalah mendukung tercapainya misi kesehatan nasional, yaitu : 1. Menyelenggarakan upaya kesehatan esensial yang bermutu, merata dan terjangkau sesuai dengan kebutuhan masyarakat. 2. Meningkatkan status kesehatan masyarakat di wilayah kerjanya dengan membina peran serta masyarakat. 3. Perkembangan kesehatan masyarakat dengan mengembangkan upaya kesehatan inovatif dan pemanfaatan teknologi tepat guna. 4. Memelihara dan meningkatkan mutu, pemerataan dan keterjangkauan pelayanan kesehatan yang diselenggarakan 5. Memelihara dan meningkatkan kesehatan perorangan, keluarga dan masyarakat beserta lingkungannya
1.8 Tujuan Pelayanan Kesehatan Oleh Puskesmas Tujuan pelayanan kesehatan oleh puskesmas sejalan dengan visi dan misi puskesmas yaitu meningkatkan derajat kesehatan masyarakat di wilayah kerjanya dan mendukung tercapainya tujuan pembangunan kesehatan nasional yakni meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang yang bertempat tinggal di wilayah kerja puskesmas agar terwujud derajat kesehatan yang setinggi-tingginya dalam rangka mewujudkan Indonesia sehat.
1.9 Tujuan Penulisan Fakultas Kedokteran dalam sistem pendidikannya berorientasi kepada masyarakat, dalam hal ini Fakultas Kedokteran menempatkan mahasiswa yang menjalani Kepaniteraan Klinik Senior pada puskesmas. Tujuan penulisan laporan ini adalah sebagai laporan tertulis dalam menjalani Kepaniteraan Klinik Senior di Puskesmas dan melengkapi tugas Kepaniteraan Klinik Senior pada Bagian/SMF Ilmu Kedokteran Keluarga/Family Medicine yang dilaksanakan selama 2 minggu di Puskesmas Kuta Alam. Selain itu, penulisan ini akan dapat menambah ilmu dan pengalaman serta melatih diri untuk terjun langsung ke masyarakat unutk dapat berbaur dan mengenal akar permasalahan dalam bidang kesehatan, melatih diri untuk mendapat pengalaman bila menjadi dokter yang bertugas sebagai calon pemimpin di tingkat kecamatan yaitu puskesmas, dan mengetahui secara aktual dan jelas kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan di puskesmas.
2. Puskesmas Kuta Alam 2.1 Geografi dan Demografi Puskesmas Kuta Alam adalah puskesmas induk yang terletak di Jalan Tgk. Hasyim Banta Muda No. 11 Kelurahan Kp. Mulia Kecamatan Kuta Alam yang berjarak kurang lebih 2 km dari pusat kota Banda Aceh atau sekitar 1,5 km dari rumah sakit propinsi. Puskesmas Kuta Alam pertama kali dibangun 1972 dan sekarang sementara dalam masa rehabilitasi. Sehingga bangunan puskesmas
sementara ditepatkan satu bangunan induk yang berlantai dua, dan bantuan 2 unit rumah untuk 1 ruang laboratorium, dan 1 ruang Apotek. .
Gambar 2.1.Gedung Puskesmas Kuta Alam
Puskesmas Kuta Alam juga memiliki puskesmas pembantu 1 (satu) unit, yang berada di Kelurahan Beurawe. Untuk mendukung tugas-tugas operasionalnya Puskesmas Kuta Alam ini dilengkapi dengan 2 (dua) unit Mobil Puskesmas Keliling dan 9 (sembilan) unit kendaraan roda 2. Secara Geografis batas wilayah kerja Puskesmas Kuta Alam adalah : Sebelah Utara berbatasan dengan Selat Malaka. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Baiturrahman. Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Kuta Raja.
Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Syiah Kuala. Wilayah kerja Puskesmas Kuta Alam mencakup 6 (enam) kelurahan. Jumlah penduduk yang berada di wilayah kerja tersebut adalah 24759 jiwa, yang terdiri dari 13816 orang laki-laki dan 12822 orang wanita yang tergabung dalam 8559 kepala keluarga dan jumlah penduduk kerja Kuta Alam dapat dilihat pada tabel 2.1
Tabel 2.1. Gambaran Wilayah Kerja Puskesmas Kuta Alam tahun 2013
No.
Karakteristik Daerah Kuta Alam Peunayong Kp. Mulia Kp. Keuramat Kp. Laksana Beurawe 1. Luas Wilayah 58,80 36,10 69,50 48,80 20,50 78,20 2. Jumlah Dusun 5 5 5 5 5 4 3. Jumlah Penduduk 4355 4663 2290 4881 4627 5822 4 KK 866 547 1019 1111 1205 1001 Sumber Data : kantor camat Kuta Alam
2.2 Struktur Organisasi Puskesmas Kuta Alam Dari segi sumber daya manusia Puskesmas Kuta Alam memiliki tenaga kerja (personalia) sebanyak 42 orang, yang terdiri dari : 1. Kepala UPTD Puskesmas : 1 orang 2. Kepala subbag TU : 1 orang 3. Dokter : 1 orang 4. Perawat : 14 orang 5. Dokter Gigi : 1 orang 6. Perawat Gigi : 2 orang 7. Sarjana Kesehatan Masyarakat : 2 orang 8. Penyuluhan Kesehatan : 1 orang 9. Bidan : 10 orang 10. Pranata Laboratorium : 2 orang 11. Asisten apoteker : 2 orang
12. Sanitarian : 3 orang 13. Nutrisionis : 1 orang 14. Petugas Kebersihan : 1 orang
Susunan organisasi Puskesmas Kuta Alam terdiri dari : 1. Kepala Puskesmas 2. Unit Tata Usaha yang bertanggung jawab membantu kepala puskesmas dalam pengelolaan : a) Data dan informasi. b) Perencanaan dan penilaian. c) Umum dan kepegawaian. d) Perlengkapan. 3. Unit Pelaksana Teknis Fungsional Puskesmas, yang dilaksanakan oleh enam unit kegiatan pokok puskesmas 4. Jaringan Pelayanan Puskesmas, yang dilaksanakan oleh unit bidan di desa/komunitas
2.3 Kegiatan Puskesmas Sesuai dengan tenaga dan fasilitas yang ada pada Puskesmas Kuta Alam, adapun usaha kegiatan pokok yang dilaksanakan oleh Puskesmas Kuta Alam selama tahun 2013 adalah:
2.3.1 Upaya Kesehatan Wajib yang meliputi A. Upaya Promosi Kesehatan Penyuluhan kesehatan masyarakat merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari setiap program. Setiap petugas kesehatan yang berhubungan langsung dengan masyarakat memiliki tugas penyuluhan. Untuk dapat melaksanakan fungsinya dengan baik, setiap petugas harus memiliki pengetahuan dan keterampilan di bidang teknis medis dan bidang penyuluhan kesehatan meliputi: a. Keluarga Berencana
b. Makanan ibu hamil dan menyusui c. Gizi pada anak balita d. Kebersihan lingkungan dan personal hygiene e. Pembinaan kesehatan remaja. Kegiatan-kegiatan yang dijalankan adalah pembinaan kesehatan melalui penyuluhan di dalam gedung (Puskesmas) dan di luar gedung (Posyandu, sekolah, meunasah, dll) yang pelaksanaannya bisa melibatkan perorangan/kelompok. Dan hambatan yang akan didapat adalah terbatasnya dana untuk mengadakan pelatihan-pelatihan dan penyuluhan.
B. Upaya Kesehatan Lingkungan Tujuan dari program kesehatan lingkungan adalah untuk meningkatkan kesehatan lingkungan pemukiman melalui upaya sanitasi dasar, pengawasan mutu lingkungan dan tempat-tempat umum untuk terciptanya lingkungan sehat, bersih, indah. Kegiatan upaya penyehatan lingkungan ini juga bertujuan untuk merubah, menanggulangi dan menghilangkan unsur fisik yang dapat memberikan pengaruh buruk terhadap kesehatan masyarakat, dengan harapan angka kesakitan terutama penyakit menular dapat diminimalkan atau dihilangkan. Kegiatan yang dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut antara lain : Penyehatan sarana air bersih. Pengawasan pengelolaan sampah. Penyehatan pembuangan kotoran. Penyehatan lingkungan pemukiman. Pengawasan peredaran dan penggunaan pestisida. Pengawasan sanitasi tempat-tempat umum dan tempat pembuatan penjualan makanan dan minuman (TTU dan TPM).
C. Upaya Kesehatan Ibu & Anak, serta Keluarga Berencana
Upaya kesehatan ibu dan anak merupakan upaya dibidang kesehatan yang menyangkut pelayanan dan pemeliharaan ibu hamil, ibu bersalin, ibu menyusui, bayi, anak balita dan pra sekolah. Tujuan dari program ini adalah untuk menurunkan angka kematian dan kesakitan ibu, bayi dan anak, sehingga tercapainya kemampuan hidup sehat melalui peningkatan derajat kesehatan yang optimal bagi ibu dan keluarganya untuk menuju Norma Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera (NKKBS) serta meningkatkan derajat kesehatan anak untuk menjamin proses tumbuh kembang optimal yang merupakan landasan bagi peningkatan kualitas manusia seutuhnya. Kegiatan ini selain dilaksanakan di puskesmas juga dilaksanakan diluar puskesmas yaitu di posyandu dalam ruang lingkup Puskesmas Kuta Alam. Kegiatan KIA di Puskesmas Kuta Alam meliputi : 1. Pemeriksaan dan pelayanan ibu hamil, ibu bersalin, ibu menyusui, anak balita dan anak pra sekolah. Kegiatan ini dilaksanakan rutin setiap kunjungan pasien ke Puskesmas dan ke Posyandu 2. Pemberian imunisasi TT pada ibu hamil. 3. Pemberian imunisasi BCG, HB-0, DPT-HB 3x, hepatitis B 3x, polio 4x dan campak pada anak dibawah usia 1 tahun. Kegiatan ini dilaksanakan setiap hari kerja di Puskesmas Kuta Alam dan 1 kali setiap bulan di posyandu pada saat petugas puskesmas turun ke desa. 4. Pemberian makanan pendamping ASI (MP ASI). 5. Pemberian tablet besi (Fe) pada ibu hamil. 6. Pemberian vitamin A dilaksanakan pada bulan promosi vitamin A di puskesmas dan posyandu. 7. Pengamatan perkembangan anak pra sekolah. Kegiatan ini dilaksanakan bersamaan dengan imunisasi anak ke puskesmas dan kunjungan ke posyandu melalui pemantauan Buku Ibu dan Anak. 8. Penyuluhan gizi ibu hamil, ibu nifas, ibu menyusui, bayi dan anak dilakukan untuk meningkatkan status gizi ibu, bayi dan anak serta mencegah timbulnya penyakit akibat defisiensi gizi. 9. Meningkatkan pengetahuan dan peran serta kader posyandu dalam menunjang program kesehatan ibu dan anak.
10. Memonitor kinerja peran bidan desa. 11. Memantau resiko tinggi ibu hamil, ibu bersalin dan nifas di wilayah kerja. 12. Menaikkan kohort bulanan bayi dan ibu. 13. Membuat laporan AMP (Audit Maternal Perinatal). 14. Mengirim kasus KIA yang tidak bisa ditangani di puskesmas. 15. Melaksanakan autopsi verbal. 16. Pencatatan dan laporan. Keberhasilan program KB akan berpengaruh secara timbal balik dengan penurunan angka kematian bayi, angka kematian balita dan angka kematian ibu. Ini berarti diperlukan peningkatan program KB, terutama melalui upaya pelestarian pemakaian alat kontrasepsi efektif terpilih yang diikuti dengan pengayoman medis bagi peserta/akseptor yang memerlukan. Tujuan Keluarga Berencana adalah untuk meningkatkan taraf kehidupan rakyat dengan cara menurunkan angka kelahiran disamping itu untuk meningkatkan derajat kesehatan ibu, anak dan keluarga pada khususnya. Kegiatan KB yang dilaksanakan di Puskesmas Kuta Alam adalah : a. Komunikasi informasi dan edukasi (konseling akseptor). b. Pembinaan dan pengayoman medis kontrasepsi peserta KB. c. Pelayanan kontrasepsi kepada akseptor dengan metode yang diinginkan. d. Pencatatan dan pelaporan.
D. Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat Program perbaikan gizi keluarga bertujuan untuk menurunkan angka penyakit gizi kurang yang umumnya banyak diderita oleh masyarakat yang berpenghasilan rendah (baik di desa maupun di kota) terutama pada anak balita dan ibu. Untuk mewujudkan program ini, usaha-usaha yang dilakukan adalah : 1. Kegiatan di dalam gedung Puskesmas meliputi: a. Melaksanakan penimbangan bayi dan balita b. Penyuluhan bagi ibu yang mempunyai bayi dan balita c. Membuat balok SKDN
d. Pemberian vitamin A dosis tinggi untuk anak balita pada bulan Februari dan Agustus e. Memberikan tablet Fe untuk bumil dan buteki f. Pencatatan dan pelaporan 2. Kegiatan di luar gedung Puskesmas meliputi: a. Melaksanakan penimbangan bayi dan balita di posyandu b. Penyuluhan gizi bagi ibu yang memiliki bayi dan balita c. Pemberian makanan tambahan bayi, balita, dan anak sekolah d. Pemberian vitamin A kepada bayi dan anak balita setiap bulan Februari dan Agustus, serta pemberian KVA (Kapsul Vitamin A) untuk ibu nifas e. Pemberian tablet besi (Fe) untuk ibu hamil f. Melaksanakan PWS-Gizi/Pemantauan Status Gizi (PGS) g. Pencatatan dan pelaporan Sasaran pelaksanaan program gizi adalah : 1. Menurunkan prevalensi KKP pada balita. 2. Menurunkan prevalensi KVA di daerah rawan dengan pemberian vitamin A dosis tinggi. 3. Penurunan prevalensi anemia gizi pada ibu hamil.
E. Upaya Pecegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular Memberantas penyakit menular berarti menghilangkan atau mengubah cara berpindahnya penyakit menular dan atau infeksi. Penularan tersebut dapat terjadi baik secara langsung maupun tidak langsung. Kegiatan ini dititikberatkan kepada beberapa penyakit terutama yang banyak terdapat didaerah pedesaan atau daerah yang padat penduduknya dengan sanitasi yang jelek serta gizi masyarakat yang masih rendah. Memberantas penyakit menular berarti menghilangkan atau mengubah cara perpindahan penyakit menular dan atau infeksi. Penularan itu dapat terjadi secara langsung atau tidak langsung. Unit P 2 M melakukan kegiatan-kegiatan untuk mencapai tujuan di atas, diantaranya sebagai berikut : Kegiatan pencegahan penyakit yaitu imunisasi.
Memberikan penyuluhan tentang bahaya penyakit menular dan akibatnya. Kegiatan pengobatan penyakit. Memberikan pelayanan pengobatan bagi penderita penyakit menular, seperti malaria, diare, TBC Paru, DHF, kusta dan rabies. Program pemberantasan demam berdarah dan malaria. Telah dilakukan penyemprotan (fogging). Memberikan imunisasi atau kekebalan terhadap bayi, anak dan ibu hamil serta calon pengantin. Pelacakan kasus bila ada kasus. Hambatan yang didapat terutama kurangnya kesadaran dan kepedulian masyarakat untuk berpartisipasi dalam kegiatan penyuluhan.
F. Upaya Pengobatan Upaya pengobatan di Puskesmas adalah segala bentuk pelayanan pengobatan yang diberikan kepada seseorang untuk menghilangkan penyakit atau gejala-gejalanya serta pertolongan gawat darurat yang dilakukan oleh tenaga kesehatan. Program ini merupakan kegiatan yang dilaksanakan setiap hari kerja. Bentuk pelayanan di Puskesmas Kuta Alam diarahkan kepada kemampuan pengenalan (diagnosa) penyakit dan pengobatan sederhana. Pelayanan yang diberikan pengobatan rawat jalan, dengan pemberian obat-obatan selama tiga sampai lima hari sedangkan penanganan dan pengobatan yang membutuhkan spesialisasi dan tindakan lebih lanjut, akan dikirim atau dirujuk ke fasilitas kesehatan yang memiliki sarana kesehatan yang lebih lengkap. Puskesmas Kuta Alam tidak hanya melayani pasien umum tetapi juga melayani pasien ASKES, JAMKESMAS dan JKA.
Tabel 2.2 Jumlah kunjungan pasien berdasarkan jenis jaminan di poliklinik Pria dan wanita UPTD Puskesmas Kuta Alam periode 7 April 2014-19 April 2014
Jaminan Jumlah Pasien (orang) JKA 320 Askes 182 Jamkesmas 44 Umum 0
Gambar 2.2. Gambar grafik Kunjungan di Poli Umum wanita dan pria berdasarkan jenis jaminan kesehatan
Tabel. 2.3 Jumlah pasien berdasarkan 10 penyakit terbanyak di Puskesmas Kuta Alam pada tanggal 7 April 2014-19 April 2014: 0 50 100 150 200 250 300 350 JKA Askes Jamkesmas Umum Grafik Jumlah Pasien Jumlah Pasien (orang) No Jenis penyakit Jumlah pasien
Gambar 2.3 Gambar Grafik Distribusi Frekuensi Jenis Penyakit di Puskesmas Kuta Alam. (Data diambil 7 April-19 April 2014)
Di bagian tindakan telah dilakukan pertolongan pertama pada kasus trauma, sementara untuk trauma yang serius pasien dirujuk ke RSUD Zainoel Abidin Banda Aceh. 18% 17% 13% 8% 7% 7% 6% 3% 3% 18% Jenis Penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Akut Hipertensi Diabetes mellitus Dispepsia Kelainan kulit Diare Kelainan tulang dan sendi 1 Infeksi Saluran Pernapasan Akut 97 2 Hipertensi 92 3 Diabetes mellitus 73 4 Dispepsia 41 5 Kelainan kulit 39 6 Diare 36 7 Kelainan tulang dan sendi 34 8 Trauma 18 9 Low Back Pain 17 10 Lain-lain (termasuk pemeriksaan kesehatan) 99 Total 546
Hambatan yang ada yaitu kurang tersedianya obat-obatan bahkan sering kekurangan obat-obatan, sementara sterilisasi alat-alat dan bahan-bahan di ruang P 3 K tidak dilakukan sebagaimana mestinya. Seharusnya setiap kali alat-alat setelah digunakan harus disterilkan dengan cara pemanasan atau dibawa ke tempat sterilisasi alat yang sesuai dengan standardisasi kesehatan.
G. Upaya Kesehatan Pengembangan 1. Usaha Kesehatan Sekolah Tujuan program ini untuk meningkatkan derajat kesehatan serta membina dan mengembangkan nilai dan tingkah laku menuju hidup sehat pada anak usia sekolah. Kegiatan ini dilaksanakan dengan mengadakan kunjungan-kunjungan ke sekolah-sekolah dengan melakukan: a. Penyuluhan kesehatan dan penyelenggaraan pendidikan kesehatan. b. Pemeriksaan kesehatan umum meliputi mata, hidung, telinga, kuku, gusi, gigi, mulut, serta personal higiene secara keseluruhan. c. Pengukuran tinggi badan dan berat badan. d. Kegiatan perbaikan gizi melalui PMT-AS. e. Pelatihan dokter kecil. f. Penjaringan anak sekolah. g. Imunisasi (BIAS) DT, Campak dan TT. h. Pengobatan i. Rujukan. Hambatan yang dirasakan adalah terbatasnya dana dan belum tersedianya fasilitas UKS pada sekolah-sekolah yang ada di wilayah kerja puskesmas.
2. Upaya Perawatan Kesehatan Masyarakat Tujuan program ini antara lain :
a. Masyarakat memahami pengertian sehat dan sakit. b. Meningkatkan kemampuan individu, masyarakat untuk melaksanakan upaya perawatan dasar untuk mengatasi masalah kesehatan. c. Tertangani kelompok keluarga rawan yang memerlukan pembinaan dan asuhan keperawatan. d. Terlayaninya kelompok khusus (panti) yang memerlukan pembinaan dan asuhan keperawatan dasar. e. Terlayaninya kasus-kasus tertentu yang memerlukan penanganan tindak lanjut dan asuhan keperawatan di puskesmas dan rumah. Kegiatan perawatan masyarakat di puskesmas meliputi : a. Penyuluhan di dalam dan diluar gedung puskesmas. b. Pelayanan kesehatan. c. Melayani kelompok keluarga rawan yang memerlukan pembinaan. d. Rujukan. e. Pelatihan kader. f. Pembentukan Pos Upaya Kesehatan Kerja (UKK) setempat.
3. Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut Usaha kesehatan gigi dan mulut adalah usaha kesehatan gigi dasar paripurna yang ditunjukkan kepada individu, keluarga dan masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Kuta Alam dengan prioritas masyarakat yang berpenghasilan rendah, khususnya masyarakat yang rawan terhadap penyakit gigi dan mulut. Usaha yang dilaksanakan meliputi : a. Pembinaan/pengembangan dengan memberikan penyuluhan kepada masyarakat. b. Perawatan gigi secara kontinyu. c. Pelayanan kepada penderita yang berobat. d. Rujukan.
4. Upaya Kesehatan Mata
Usaha kesehatan mata dilaksanakan sebagai suatu usaha untuk peningkatan fungsi puskesmas dalam bidang pelayanan kebutaan dasar dan produktifitas masyarakat. Untuk mencapai tujuan tersebut, dilakukan kegiatan : 1. Penyuluhan tentang kesehatan mata. 2. Pengobatan penyakit mata ringan. 3. Pemberian vitamin A dosis tinggi untuk balita setiap bulan Februari dan Agustus. 4. Pemberian vitamin A dosis tinggi untuk ibu bersalin dan ibu nifas. Untuk kasus-kasus penyakit yang tidak dapat tertangani, pasien akan dirujuk ke rumah sakit lain yang mempunyai pelayanan untuk spesialisasi mata.
5. Usaha Kesehatan Jiwa Upaya kesehatan jiwa Puskesmas adalah upaya kesehatan jiwa yang dilaksanakan di tingkat Puskesmas secara khusus atau terintegrasi dengan program lainnya. Kegiatan usaha Kesehatan Jiwa di Puskesmas Kuta Alam meliputi : 1. Pengenalan dini gangguan jiwa 2. Memberikan upaya pertolongan pertama pada pasien gangguan jiwa 3. Memberikan rujukan ke RSUZA Banda Aceh bila diperlukan. 4. Pencatatan dan pelaporan
6. Upaya Kesehatan Usia Lanjut Berdasarkan Undang-undang No. 9 tahun 1960 tentang pokok-pokok kesehatan setiap warga negara berhak memperoleh derajat kesehatan setinggi- tingginya, maka dalam upaya pemerataan pelayanan kesehatan bagi seluruh penduduk Indonesia dilakukan pembinaan bagi usia lanjut yang bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan usia lanjut agar selama mungkin dapat aktif, mandiri dan berguna.
Kegiatan yang dilakukan antara lain : a. Penyuluhan kesehatan/gizi.
b. Deteksi dan diagnosa dini penyakit-penyakit pada usila. c. Pemeriksaan berkala. d. Proteksi dan tindakan khusus usila. e. Konseling.
7. Upaya Kesehatan Manajemen Terpadu Balita Sakit Adapun tujuan program ini adalah untuk mengajarkan proses manajemen kasus kepada perawat, bidan dan tenaga kesehatan lain yang menangani balita sakit dan bayi muda di fasilitas pelayanan kesehatan seperti puskesmas maupun melalui kunjungan rumah. Kegiatan yang dilakukan antara lain adalah sebagai berikut : a. Menilai tanda-tanda dan gejala penyakit, status imunisasi, status gizi dan pemberian vitamin A. b. Membuat klasifikasi. c. Menentukan tindakan sesuai dengan klasifikasi anak dan memutuskan apakah seorang anak perlu dirujuk. d. Memberi pengobatan pra rujukan yang penting, seperti dosis pertama antibiotik, vitamin A dan perawatan anak untuk mencegah turunnya gula darah serta merujuk. e. Melakukan tindakan di fasilitas kesehatan seperti pemberian oralit, vitamin A dan imunisasi. f. Mengajari ibu cara memberi obat di rumah. g. Memberi konseling kepada ibu mengenai pemberian makanan pada anak. h. Melakukan penilaian ulang dan memberi perawatan yang tepat pada saat anak datang kembali untuk pelayanan tindak lanjut.
8. Upaya Program Kesehatan Peduli Remaja (PKPR) PKPR adalah pelayanan kesehatan kepada remaja yang mengakses semua golongan remaja, dapat diterima, sesuai, komprehensif, efektif dan efisien. Kegiatan PKPR di Puskesmas yaitu: a. Pemberian informasi dan edukasi b. Pelayanan klinis medis termasuk pemeriksaan penunjang dan rujukannya
c. Konseling d. Pendidikan Keterampilan Hidup Sehat (PKHS) e. Pelatihan pendidik/konselor sebaya f. Pelayanan rujukan
H. Pelayanan Penunjang Kesehatan Masyarakat 1. Laboratorium Sederhana Upaya ini dilakukan untuk menunjang usaha pemberantasan penyakit menular, penyelidikan, epidemiologi dan pembinaan kesehatan. Tujuan pengadaan laboratorium sederhana untuk memberikan pelayanan laboratorium secara cepat dan mudah. Kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan di laboratorium Puskesmas Kuta Alam selama tahun 2014 adalah : a. Pemeriksaan golongan darah tepi. b. Pemeriksaan urin/feses/darah rutin, sputum serta plano tes. c. Pemeriksaan malaria. d. Pemeriksaan bilirubin, reduksi. e. Pemeriksaan jemaah haji. f. Pemeriksaan HIV g. Pemeriksaan kimia darah seperti total kolesterol, HDL, LDL dan asam urat
2. Upaya Pencatatan dan Pelaporan Untuk mengamati dan menilai status puskesmas, dilakukan suatu sistem pencatatan dan pelaporan terpadu puskesmas, dimana semua kegiatan yang dilakukan oleh puskesmas baik yang didalam maupun luar gedung harus dicatat dan dilaporkan. Pelaporan yang diperlukan dibuat secara terpadu meliputi data kegiatan untuk monitoring dan perancanaan kegiatan selanjutnya. Laporan- laporan kegiatan yang dilakukan adalah :
a. Laporan Bulanan - Laporan bulanan penyakit (LB I)
- Laporan bulanan obat (LB II). - Laporan bulanan gizi, KIA, imunisasi dan P 2 M (LB III). - Laporan bulanan kegiatan puskesmas (LB IV). - PKPR - UKS dan UKGS - Kesehatan pelayanan ASKES. - Laporan Program Jaminan Kesehatan Masyarakat Miskin (JAMKESMAS) dan JKA. b. Laporan Triwulan - Promosi kesehatan. - TB Paru c. Laporan Tahunan - laporan tahunan Puskesmas (LT1) - Laporan tahunan pegawai (LT2) - Laporan tahunan alat (LT3) d. Laporan Kejadian Luar Biasa (KLB)
3. Penutup 3.1 Kesimpulan Puskesmas adalah unit organisasi fungsional pelayanan kesehatan terdepan yang mempunyai misi sebagai pusat pengembangan pelayanan kesehatan, yang melaksanakan pembinaan dan pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan terpadu untuk masyarakat yang tinggal di suatu wilayah kerja tertentu dalam bentuk kegiatan pokok.. Program kerja tahunan Puskesmas Kuta Alam secara operasional kegiatannya dilaksanakan oleh staff puskesmas yang terorganisir dalam struktur organisasi Puskesmas Kuta alam Kotamadya Banda Aceh. Managerial puskesmas sebagai top manager sangat menentukan keberhasilan suatu Puskesmas dalam menjalankan program-programnya. Seluruh kegiatan pokok di Puskesmas Kuta Alam berjalan dengan baik secara rutin, terorganisir dan lancar.
Peningkatan disiplin terhadap staf Puskesmas, pengertian dan kesadaran akan fungsinya sebagai seorang pelayan kesehatan masyarakat perlu terus diupayakan agar pelayanan kesehatan, pengelolaan administrasi dan kepegawaian dapat berjalan dengan baik. Dalam pencapaian sebuah keberhasilan dalam pelaksanaan program- programnya, tentu masih dijumpai kendala-kendala yang memerlukan perbaikan dan perhatian untuk lebih meningkatkan pelayanan kepada masyarakat di masa yang akan datang.
3.2 Hambatan Secara umum, dalam pelaksanaan program kerja Puskesmas Kuta Alam dijumpai beberapa permasalahan/hambatan diantaranya: Tidak sedikit peserta ASKES dan JKA yang langsung meminta rujukan ke rumah sakit tanpa berkeinginan untuk dilakukan pengobatan dahulu di puskesmas. Masih terbatasnya jumlah alat yang tersedia guna menunjang pelayanan medis untuk masyarakat sehingga tidak dapat memberikan pelayanan yang optimal. Kurangnya tenaga kesehatan untuk mengoperasikan peralatan yang tersedia.
3.3 Saran Perlu perhatian serta dukungan dari semua pihak baik dari Dinas Kesehatan dan Pemda Kota Banda Aceh serta masyarakat agar program- program kesehatan di Puskesmas Kuta Alam dapat dilaksanakan dengan baik dan sebagaimana mestinya sehingga dapat menyelesaikan masalah- masalah kesehatan yang ada di wilayah kerja puskesmas. Perlunya sarana dan dana yang memadai serta mencukupi untuk menjaga kelangsungan kegiatan operasional kesehatan di wilayah kerja puskesmas. Memberikan pelatihan bagi petugas puskesmas.
Menambah tenaga dokter umum dan dokter gigi di puskesmas agar dapat meningkatkan pelayanan kesehatan bagi masyarakat Kecamatan Kuta Alam.
Banda Aceh, April 2014 Mengetahui Dokter Pembimbing III Dokter Pembimbing II
dr. Wilda Febrya Minin dr. Yulidar Nip.Peg.800/SPK/2941/2011 Nip: 1962072020011220001
Kepala UPTD Puskesmas Kuta Alam/ Dokter Pembimbing I
dr. Prita Amelia Siregar Nip. 19620321 100112 2 001