Está en la página 1de 6

KAPAL UAP SEDERHANA MAKALAH PERCOBAAN

Makalah percobaan ini dibuat untuk memenuhi nilai ujian praktek mata pelajaran IPA(fisika)

Disusun oleh : KELOMPOK Afwannafi Destia Dwi Ramadhani Indra Ferdyansah Ade Lesmana

SMP ISLAM RAUDLATUL JANNAH BEKASI 2014

PERCOBAAN KAPAL UAP SEDERHANA


A. Judul Percobaan
Kapal Uap Sederhana

B. Tujuan Percobaan
1. Siswa dapat mengetahui model sederhana dari Kapal Uap . 2. Siswa dapat menyelidiki pengaruh besarnya konversi energi panas menjadi energi uap . 3. Siswa dapat menyelidiki pengaruh besarnya konversi energi panas menjadi energi gerak . 4. Siswa dapat membuktikan dasar teori newton melalui alat yang sederhana yaitu Kapal Uap . 5. Siswa dapat mengembangkan kreativitas dalam memanfaatkan brang bekas yang sudah tidak terpakai .

C. Rangkaian Percobaan

D. Alat dan Bahan yang digunakan


Bahan yang digunakan dalam percobaan ini adalah sebagai berikut : Kaleng bekas yg masih utuh Paku kecil Sterofom bekas Lakban hitam Lilin Korek api

Kawat Air Alat yang digunakan adalah sebagai berikut: Tang pemotong Gunting/cutter

E. Prosedur atau Cara Kerja


Pada percobaan ini kita harus memperhatikan prosedur kerja sebagai berikut: Siapkan peralatan&bahan sesuai daftar .

Buatlah beberapa lubang pada bagian atas kaleng .

Buatlah penyangga kawat pada bagian kaleng untuk menyangga kaleng .

Potong lilin sedemikian sehingga tinggi lilin tidak melebihi kawat penyangga kapal .

Pastikan bahwa kaleng sudah teris dengan air sedikit . Setelah itu susunlah kaleng, lilin, dan sterofom menjadi kapal uap sederhana. Sehingga menjadi seperti ini

Tunggu kira-kira 5 menit. Setelah kaleng terpanasi oleh lilin, otomatis air yang ada di dalam kaleng tersebutakan mendidih dan menghasilkan uap (asap). Lalu uap(asap) itulah yang menghasilkan dorongan kebelakang. Alhasil kapal uap tersebut akan maju ke depan secara perlahan tapi pasti .

F. Landasan Teori
Landasan teori untuk percobaan ini ialah: 1. Hukum aksi-reaksi (Hukum Newton III), kapal uap juga menggunakan konsep hukum III Newton. Mesin kapal uap memberikan gaya aksi dengan menyemburkan gas keluar lewat belakang kapal dan gas tersebut memberikan gaya reaksi dengan mendorong kapal ke depan. Bunyi hokum Newton III: Jika suatu benda mengerjakan gaya pada benda kedua maka benda kedua tersebut mengerjakan juga gaya pada benda pertama, yang besar gayanya = gaya yang diterima tetapi berlawanan arah. Perlu diperhatikan bahwa kedua gaya tersebut harus bekerja pada dua benda yang berlainan. F aksi = - F reaksi 2. Tekanan uap adalah suatu uap pada kesetimbangan dengan fase bukan uapnya. Massa jenis adalah pengukur massa setiap satuan volume benda. Semakin tinggi massa jenis suatu benda maka semakin besar pula massa setiap volumenya. Rumus untuk menentukan massa jenis adalah Dengan: = massa jenis, m = massa, V = volume. 3. Perpindahan kalor pada kapal uap termasuk jenis perpindahan kalor secara konveksi. Perpindahan kalor secara konveksi terjadi pada zat cair dan gas dan hal ini terjadi karena adanya perbedaan massa jenis dalam zat tersebut. Rumus perpindahan kalor: Q = m . c . T dengan ketentuan: = Kalor yang diterima atau dilepas suatu zat (Joule, Kilojoule, Kalori, Kilokalori) = Massa zat (Gram, Kilogram) = Kalor jenis (Joule/kilogramC, Joule/gramC, Kalori/gramC) = Perubahan suhu (C) (t2 - t1)

G. Hasil Percobaan
Berikut cara kerja mesin uap . Mesin uap bekerja karena perubahan tekanan dan volume sejumlah kecil air bermassa tetap. Air dari pengembun melalui ketel uap masuk kekamar pemuaian dan kembali ke pengembun. Air dalam pengembun bertekanan kurang dari tekanan atmosfer dan bertemperatur kurang dari titik didih normal. Dengan memakai pompa air dimasukkan dalam ketel yang bertekanan dan temperaturnya lebih tinggi. Di dalam ketel mula-mula air dipanaskan sampai mencapai titik didihnya, kemudian kedua proses ini diuapkan kira-kira pada tekanan yang tetap. Selanjutnya uap yang sangat panas pada tekanan yang sama, dibiarkan mengalir ke dalam silinder. Dalam hal ini uap memuai dengan proses yang mendekati

proses adiabatik untuk mendorong piston. Proses ini berlangsung sampai tekanan dan temperaturnya menurun mendekati tekanan dan temperatur turbin di dalam pengembun. Akhirnya, uap mengembun menjadi air dengan tekanan dan temperatur semula. Maka siklus sudah lengkap atau kembali ke awal. Dalam kejadian sebenarnya, pada mesin uap terdapat beberapa proses yang menyebutkan analisis tepat sukar dilakukan. Proses tersebut sebagai berikut. o Percepatan dan tubulensi karena perbedaan tekanan untuk mengalirkan uap dari bagian dasar ke bagian lainnya. o Gesekan o Hantaran kalor melalui dinding ketika pemuaian uap o Pemindahan kalor karena temperatur.

H. Kesimpulan
Dari percobaan diatas pada kapal uap ternyata membuktikan bahwa adanya hubungan antara hukum aksi reaksi, tekanan uap, massa jenis dan perpindahan kalor yang menyebabkan kapal uap tersebut bisa berjalan.

I. Daftar Pustaka
Daftar referensi yang digunakan dalam percobaan ini antara lain:

1. Referensi Artikel

www.slideshare.net www.scribd.com www.budakfisika.blogspot.com www.kevinrgsinaga.blogspot.com

También podría gustarte