Está en la página 1de 15

Monoplane Occlusion

Konsep oklusi monoplane adalah hasil pernyataan Sheppard Enter Bolus, Exit Balance". Pernyataan ini mempertanyakan perlunya oklusi seimbang .

Pounds Concept
Pound mengusulkan oklusi monoplane yang menekankan pentingnya fonetik dan estetika gigi anterior. Gigi posterior di lain sisi memiliki lingual cusp atas yang tajam dan fossa central yang lebih lebar. Cusp bukal dari gigi posterior bawah dikurangi untuk menghindari tekanan oklusal non-vertikal. Secara efektif, itu adalah lingualized occlusion dimana tidak ada kontak bukal gigi atas dan bawah dan permukaan oklusal dikurangi sehingga seperti terletak pada segitiga yang terbentuk antara ujung mesial kaninus dan dua sisi retromolar pad

Pounds concept of tooth arrangement

Cusp form gold occlusal concept


Menggunakan gigi dengan bentuk cusp 33 dibuat pada permukaan emas. Menurut konsep ini, gigi-gigi anterior disusun berdasarkan persyaratan estetika dan fonetik dan gigi-gigi posterior disusun berdasarkan vertikal lap sehingga ada disoklusi karena kaninus selama gerakan eksentrik mandibula

Hardys concept
Ia mengusulkan suatu bidang oklusal datar yang diatur dengan gigi nonanatomis untuk oklusi gigi tiruan lengkap

Occlusal Pivot by Sear


Poros digunakan untuk menempatkan mandibula dalam kesetimbangan dengan mengkonsentrasikan beban pada daerah molar. Skema ini mengurangi cedera TMJ dan juga mengurangi stres pada regio anterior

Occlusal Pivot by Sear

Kurths Concept
Kurth mengusulkan non-balanced occlusion dengan gigi posterior datar pada horizontal plane tanpa landai balancing. Gigi diatur pada bidang datar secara anteroposterior dengan kurva lateral reverse. Kurva lateral reverse ini bukan kurva kompensasi.

Philip M. Jones schemes of nonbalanced occlusion


Dalam skema ini, gigi non-anatomis disusun dengan modifikasi berikut: Sebuah artikulator yang berbeda yang bisa memuat gips besar yang digunakan. Gigi rahang atas dan bawah diatur tanpa vertical lap. Hubungan rahang menentukan jumlah horizontal overlap

Gigi posterior rahang atas ditetapkan terlebih dahulu. Bidang oklusalnya harus memenuhi persyaratan berikut :
Pesawat oklusal harus membagi ruang antar rahang sama besar Pesawat oklusal harus sejajar dengan dasar basis gigi tiruan. Pesawat oklusal harus berada di pertemuan 1/3 atas dan tengah dari retromolar pad

Selama penyusunan akhir, harus ada intercuspation lengkap antara gigi posterior atas dan bawah kecuali M2 Permukaan oklusal gigi M2 atas harus 2 mm di atas dataran oklusi dan sejajar dengan permukaan oklusal gigi M2 bawah Modifikasi ini dilakukan agar premolar dan M1 menjadi alat mastikator utama M2 hanya sebagai pengisi ruang nonfungsional

Philip M. Jones concept of non-balanced occlusion

Faktor Pertimbangan
Gigi tiruan antagonis tidak boleh berkontak ketika rahang berada dalam oklusi eksentrik, karena bisa memberi tekanan destabilisasi pada basal seat area. Anatomi basal seat tidak memungkinkan kontak gigi ketika mandibula berada di posisi eksentrik. Kontak gigi harus terjadi hanya ketika mandibula dalam hubungan sentris dengan maksila. Pasien harus didorong untuk mengulang gerakan mandibula sampai tidak ada ketidaknyamanan dalam hubungan sentris

Referensi
Nallawasmy, Deepak. Textbook of Prosthodontics. New Delhi : Jaypee Publishers. 2004 : 196-198

También podría gustarte