Está en la página 1de 2

IV. ALAT DAN BAHAN 4.1 ALAT 1. Kuvet 2. Labu ukur 3. Pipet gelas ( volume pipet ) 4.

Pipet piston ( clinipette ) 5. Spektrofotometer 4.2 BAHAN 1. Aquadest 2. KMnO4 4.3 GAMBAR

Kuvet

Labu ukur Pipet

gelas ( volume pipet )

Pipet piston ( clinipette )

Spektrofotometer

V. PROSEDUR Prosedur pertama adalah larutan baku induk KMnO4 dibuat dengan konsentrasi tertentu sehingga diperoleh absorbansi larutan A = 0,8 1,0. Kemudian dibuat berbagai pengenceran larutan KMnO4 dengan menggunakan pipet gelas dan pipet piston pada kuvet masing masing sebanyak 10 kuvet dengan perbandingan pada pengenceran I : larutan baku induk KMnO4 100 L dan aquadest 1000 L , penegnceran II : larutan baku induk KMnO4 200 L dan aquadest 1000 L , pengenceran III : larutan baku induk KMnO4 300 L dan aquadest 1000 L , pengenceran IV : larutan baku induk KMnO4 400 L dan aquadest 1000 L , pengenceran V : larutan baku induk KMnO4 200 L dan aquadest 1000 L .

setelah dilakukan penegnceran diukur absorbansinya ( A ) untuk setiap pengenceran pada pajang gelombang 546 nm ( dilakukan duplo ). Selanjutnya adalah membandingkan pengukuran untuk setiap absorbansi ( A) untuk setiap pemipetan dengan menilai harga standar ( SD ) atau koefisien variasinya.

También podría gustarte