Está en la página 1de 6

RESUME FAHAM TASAWUF AL-JILI

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Akhlak Tasawu Dosen Pengampu :Safruroh, M.Pd.I

!isusun "leh# A!e Tau i$A%i in

&R'(RAM STUD) TAR*I)AH &E+DIDIKA+ A(AMA ISLAM ,&AII+STITUT A(AMA ISLAM DARUSSALAM .IAMIS / JAWA *ARAT 0123

FAHAM TASAWUF AL-JILLI a. Riwayat hidup Al-Jili Nama Al-Jili diambil dari tempat kelahirannya di GIlan. Nama lengkapnya adalah Abdul Karim bin Ibrahim Al-Jili. Ia lahir pada tahun 136 di Jilan !Gilan"# $ebuah pr%&in$i di $ebelah $elatan Ka$'ia danwa'at pada tahun 1(1) *. Ia adalah $e%rang $u'i yang terkenal dari +aghdad. Riwayat hidupya tidak banyak diketahui %leh para ahli $e,arah# tetapi $ebuah $umber mengatakan bahwa ia pernah melakukan per,alanan ke India pada tahun 13-) *. Kemudian bela,ar ta$awu' dibawah bimbingan Abdul .adir AlJailani# $e%rang pendiri dan pemimpin tarekat .addiriyah yang $angat terkenal. /i$am%ing itu ia berguru pada 0yekh 0yara'uddin I$ma1il bin Ibrahim Al-Jabrti di 2abid ! 3aman " pada tahun 1343 5 1(63 *. b. A,aran 7a$awu' Al-Jili A,aran ta$awu' Al-Jili yang terpenting adalah paham insal kamil ! manu$ia $empurna ". *enurut Al-JIli# insan kamil adalah nukhah atau copy 7uhan# $eperti di$ebutkan dalam hadit$.

D EF C GH I J>K DL 9M GN = A: 9B 9 ? 9@ 9> < = >8 9: 9; 9.


Allah menciptakan Adam dalam bentuk yang Muharahman. Oadi$ lainnya P

DR Q DL 9M GN = A: 9B 9 ? 9@ 9> < = >9 8: 9; 9.


Allah menciptakan Adam dalam bentuk diri- ya. 0ebagaimana diketahi# 7uhan memiliki $i'at-$i'at $eperti hidup# pandai# mampu berkehendak# dan mendengar. *anu$ia !Adam" pun memiliki $i'at-$i'at $eperti itu. Sr%$e$ yang ter,adi $etelah ini adalah memiliki $i'at-$i'at $perti itu. Sr%$e$ yang ter,adi $etelah ini adalah $etelah 7uhan menTiptakan $ubtan$i# hu!iyah 7uhan dihadapkan dengan hu!iyah Adam# aniyah-Nya di$andingkan dengan aniyah Adam# dan Uat-Nya dihadapkan pada Uat Adam# dan akhirnya Adam berhadan dengan 7uhan dalam $egala OakikatNya. *elalui k%n$ep ini# kita memahami bahwa Adam# dilihat dari $i$i penTiptaannya# merupkan $alah $e%rang insan kamil dengan $egala ke$empurnaannya $ebab pada dirinya terdapat $i'at dan nama Ilahiah. Al-Jili berpendapat bahwa nama-nama dan $i'at-$i'at Ilahiah itu pada da$arnya merupakan milik insan kamil $ebagai $uatu keme$tian yang inheren dengan e$en$inya $ebagai $i'at dan nama-nama ter$ebut tidak memiliki tempat berwu,ud# melainkan insan kamil.

Al-Jili mengemukakan bahwa perumpamaan hubungan 7uhan dengan insa kamili adalah bagaikan Teriman yang $e$e%rang tidak akan dapat melihat bentuk dirinya# keTuali dengan menggunakan Termin itu. /engan demikian pula halnnya dengan insan kamil. Ia tidak melihat dirinya# keTuali dengan Termin nama 7uhan# $ebagaimana 7uhan tidak dapat melihat dirinya# keTuali melalui Termin insan kamil. Inilah mak$u ayat berikut ini.

9 Y V 9^o Q^X I> DV = Y^_ 9X G[ GD >Y 9n: 9E 9F 9b 9Y 9l\ GZ D C 9i Gj 9 ^k G> 9b 9 Yl\ 9: GE Dl Gm IV G> 9C 9f Gg 9Y 9^h 9c 9 ^d 9e DJ G >b 9 a D L G[ G9 >b 9 ` D ME^_ I J> A: 9B 9 W 9X 9Y 9 Z[ G9 >Y\] G H 9B 9 V I> D r>sF[>" .[ pM Gn =t 9 Y pZM G: =q 9 P "

Al-Jili berkata bahwa duplika$i al-kamal !ke$empurnaan" adalah $ama $emua dimiliki %leh manu$ia# bagaikan Termin yang $aling berhadapan. Ketidak$empurnaa manu$ia di$ebabkan %leh yang ber$i'at "ardhi, terma$uk manu$ia yang berada dalam kandungan ibunya. Al-#amal dalam k%n$ep Al-Jili mungkin dimiliki %leh manu$ia $eTara pr%'e$$i%nal ! bi al-fiil$, $eperti yang terdapat dalam para wali dan para nabi me$kipun dalam inten$ita$ yang berbeda. Inten$ita$ alkalam yang paling tinggi terdapat dalam diri Nabi *uhammad 0Au. 0ehingga# manu$ia lain# baik nabi-nabi ataupun wali-wali# bila dibandingkan dengan *uhammad# bagaikan al-kamil !yang $empurna " dengan al-akmal !yang paling $empurna" atau al-fadil !yang utama" dengan alafdhal !yang paling utama. Insan kamil menurut Al-Jili adalah perenTanaan dUat Allah !nuktah al-hav" melalaui pr%$e$ empat ta%alli $eperti ter$ebut diata$# $ekaligu$ $ebagai pr%$e$ mau%udat yang terhimpun dalam diri Nabi *uahammad 0Au. *enurut Arberry# k%n$ep iin$an kamil Al-Jili dekat dengan k%n$ep hulul Al-Oalla, dan k%n$ep ittihad Ibn Arabi# yaitu integra$i $i'at lahut dan nna$ut dalam $uatu pribadi $ebagia panTaran dari Nur *uhammad. Adapun Ibn Arabi mentran$'er k%n$ep hallal Al-Oalla, dalam paham ittihad ketika menggambarkan insan kamil $ebagai wali-wali Allah# yang diliputi %leh Nur *uhammad 0Au. /engan demikian# dari $udut pandang manu$ia# 7uhan merupakan Termin bagi manu$iauntuk melihat dirinya. 0ebaliknya# karena 7uhan mengharu$kan diri-Nya agar $i'at-$i'at dan nama-

nama-Nya tidak dilihat# 7uhan menTiptakan insan kamil $ebagai Termin bagi diri-Nya. /ari $ini tampak hubungan antara 7uhan dan insan kamil. Insan kamil bagi Al-Jili merupakan pr%$e$ tempat beredarnya $egala yang berwu,ud ! aflak al!u%ud" dari awal $ampai kahir. /ia adalah $atu !!ahid" $e,ak wu,ud dan untuk $elamannya. /i $amping itu# insan kamil dapat munTul dan menampakan dirinyadalam berbagai maTam. Ia diberi nama dengan namayang tidak diberikan kepada %rang lain. Nama a$linya *uhammada# nama keh%rmatannya Abu Al-.a$im# dan gelarnya 0yam$u A$-/in. Al-,ili menun,ukan penghargaan dan pengh%rmatan yang tingggi kepada Nabi *uhammad 0Au. 0ebagai insan kamil yang paling $empurna. Al- ,illi mengungkapkan pengalamannya w 0atu ketika aku bertemu dengann Nabi *uhammad dalam bentuk $yekhku# yaitu 0yara' Ad-/in I$mail Al-Jabarti. Aku tidak tahu bahwa dia adalah Nabi *uhammad dan yang aku ketahui bahwa dia adalah $yekhku.inilah $atu penglihatan yang aku dapati di 2abid pada tahun itu.x*akn adari kandungan peri$tiwa itu bahwa Nabi *uhammad 0Au memiliki kemampuan mengambil bentuk dalam berbagai bentuk. Apabila Nabi munTul dalam bentuk a$linya $ebagimana $aat hidupnya# beliau dipanggil dengan nama *uhammad. Akan tetapi# bila beliau munTul dalm bentuk lain dan diketahui bahwa dia adalh *uhammad # ia dipanggil dengan nama $e$uai dengan nama bentuk itu. Nama yang dimaka$ud dalam k%ntek$ ini adalah hakikat *uhammad. *enurut Al-Jili# ada perbedaan antara mimpi dan pertemuan mi$tik# yaitu bahwa dalam mimpi# *uhammad ma$uk dalam diri $e$%rang yang $edang tidur. Oal inii tentu akan membuatnya $adar akan hakikat *uhammad $ehingga ia tidak dapat memper%lehnya dan ketika %rang itu bangun# lalu ia mena'$irkan hakikat yang tingkatannya $ebata$ mimpi $a,a. 0ebaliknya# dalam pertemuan mi$tik lang$ung maka $etelah melihatnya dalam diri# ia tidak b%leh bertingkah laku dihadapannya $ebagai tingkah laku $ebelumnya. yntuk mendekatkan diri kepada 7uhan# $%rang 0u'i haru$ menempuh ,alan pan,ang berupa $ta$iun-$ta$iun atau dalam i$tilah Arab di$ebut ma&amat. A-Jili dengan membwa 'il$a'at insan kamil merumu$kan beberapa ma&am yang haru$ dilalui $e%rang $u'i# yang menurut i$rtilanhnya di$but Al-Martabah atau ,en,ang atau tingkat. 7ingkat-tingkat itu adalah P 1. I$lam. z. Iman.

3. 0halah. (. Ih$an. . 0yahadah. 6. 0huiddiviyah# ). .urban. Pertama, Islam, yang dida$arkan pada lima p%k%k atau rukun dalam pemahaman kaum $u'i tidak hanya dilakukan $eTar ritual $a,a# tetapi haru$ dipahami dan dira$akan lebih dalam. *i$alnya pua$a# menurut Al-Jili# merupakan i$yart untuk menghindari tuntunan kemanu$iaan agar $i shiam memiliki $i'at-$i'at ketuhanan# yaitu dengan Tara meng%$%ngkan ,iwanya dari tuntunan-tuntunan kemanu$iaan# maka teri$ilah ,iwa-,iwa %leh $i'at ketuhanan. #edua, iman, yakni membenarkan dengan $epenuh keyakina akan rukun iman dan melak$anakan da$ar-da$ar I$lam. #etiga, ash-shalah, yakni dengan ma&am ini# $e%rang $u'i menTapai tingkat ibadah yang teru$meneru$ kepada Allah dengan penuh pera$aan khauf dan ira,a1. 7u,uan ibadah pada ma&am ini adalah menu,u nuth&ah ilahiyah pada lubuk hait $ang hamba# $ehingga ketika menTapai kasyaf, ia akan menaati $yariat7uhan dengan baik. #eempat, ihsan, yakni m&am ini menun,ukan bahwa $e%rang $u'i telah menTapau tingkat mrnyak$ikan e'ek !atsar$ nama dan $i'at 7uhan# $ehingga dalam ibadahnya# ia mera$a $eakanakan berada dihadapan-Nya. Ser$yaratan yang haru$ ditempuh pada ma&am ini adalah adalah $ikap isti&amah dalam tobat, inabah, 'uhud, ta!akal, taf!idh, rida, dan ikhlas. #elima, syahadah, 0e%rang $u'i pada ma&am ini ia telah menTapai iradah yang berTirikan# yaitu mahabbah kepada 7uhan tanpa pamrih# mengingatNya $eTara teru$-meneru$# dan meninggalkan hal-hal yang men,adi keinginan pribadi. 0yahadah terbagi dalam dua tingkatan# yaitu menTapai mahabbah kepada 7uhan tanpa pamrih# yang merupakan tingkat paling rendah# dan menyak$ikan 7uhanpada $emua makhluknya $eTara ainl ya&in, merupakan tingkat paling tinggi#

#eenam, shiddi&iyah. I$tilah ini menggambarkan tingkat penTapaian hakikat yang makri'at# yang diper%lah $eTara bertahap dari# al-ya&in, "ain al-ya&in, dan ha&&-ya&in. Keriga tahapan ter$ebut diper%leh $eTara bertahap. #etu%uh, (urbah,. *avam ini merupakan ma&am yang memungkinkan $e%rUng $u'i dapat menampakkan diri dalam $i'at dan nama yang mendekati $i'at dan nama 7uhan.

También podría gustarte