Está en la página 1de 6

Nama : Evan Gunara NPK : 359525

NERACA ARUS DANA Pengertian Neraca Arus Dana Neraca Arus Dana (NAD) adalah suatu sistem data finansial yang menggambarkan transaksi finansial antara berbagai sektor ekonomi melalui atau menggunakan berbagai jenis instrumen finansial pada periode waktu tertentu. Secara sederhana NAD menjelaskan bagaimana investasi dibiayai oleh tabungan. Kemudian NAD akan menjelaskan lebih rinci berbagai transaksi finansial yang dilakukan oleh berbagai sektor ekonomi domestik untuk membiayai investasinya. Klasifikasi Investasi: 1. Investasi Finansial 2. Investasi Non Finansial, terdiri dari: Modal tetap, Inventori, dan Barang berharga lainya. Modal tetap terdiri dari Tangible (franchise/waralaba) dan Intangible (mesin, gedung, mobil) Inventori terdiri dari: Barang jadi, Barang setengah jadi, Bahan baku, dan Bahan penolong Barang berharga lainya dapat berupa barang antik, lukisan, berlian, keris dan lain sebagainya.

Latar Belakang Penyusunan NAD Permasalahan: 1. Kompleksitas masalah makroekonomi terutama dari sisi finansial sehingga sulit di capture dengan suatu sistem data. 2. Perlunya alat analisis yang mampu memotret kenyataan finansial sebagai informasi pendukung kegiatan usaha di sektor riil, terutama dari sisi pembiayaan. Hambatan: 1. Transaksi finansial relatif lebih fluktuatif dibandingkan transaksi di sektor riil. 2. Tidak banyak data finansial yang tercatat dalam bentuk arus uang (flows) 3. Transaksi finansial lebih banyak dicatat secara parsial pada setiap sektor institusi (tidak integrated)

Solusi: 1. Ketersediaan sistem data NAD sangat diperlukan untuk menggambarkan aktifitas finansial yang semakin kompleks. 2. NAD menyediakan informasi mengenai surplus-defisit sektor institusi dan struktur pembiayaan finansial untuk pembiayaan usahanya. 3. NAD mengintegrasikan transaksi finansial, interaksi dan peran suatu sektor institusi terhadap sektor institusi lainnya.

Sektor institusi dalam NAD: 1. Otoritas moneter (BI) 2. Bank 3. Pemerintah 4. Rumah tangga 5. Luar Negeri 6. Bisnis

Instrumen Finansial dalam NAD: 1. Uang dan Simpanan 2. Kredit 3. Cadangan Valas 4. Surat Berharga 5. Modal saham dan penyertaan (Saham go public dan saham public)

MACRO ACCOUNTING AND MICRO ACCOUNTING Pengertian Akuntansi Makro Akuntansi Nasional (akuntansi makro) merupakan bidang akuntansi khusus diterapkan pada lembaga, yang bertugas melayani perekonomian nasional. Unsur-unsur yang tercakup: rekening pendapatan dan produksi nasional, rekening antar industri, rekening arus dana, rekening neraca pembayaran, dan rekening neraca nasional.

Definition of Macro Accounting Accounting for the total or aggregate economic activities of a nation. Macro accounting forms the basis for the official statistics that summarize a nation's economic development and performance, and looks at the whole economic picture rather than focusing on individuals or single companies. Used to measure a nation's economic stability by analyzing its major indicators, such as gross national product, the consumer price index, the unemployment rate, and national debt, among others. These numbers are usually released periodically and together provide a good picture of a country's economy. Also known as "national accounting.

Pengertian Akuntansi Mikro Akuntansi dapat didefinisikan sebagai suatu proses pengidentifikasian, pengukuran, pengakuan, dan penyajian suatu objek pelaporan keuangan dengan cara tertentu untuk menyediakan informasi relevan kepada pihak yang berkepentingan sebagai dasar dalam pengambila keputusan. Definition of Micro Accounting Accounting at a personal, corporate or government level. Micro accounting can also refer to accounting at the individual or subunit component level of an enterprise or entity. It is diametrically opposed to macro accounting, which is concerned with accounting at the aggregate or national level. As conventional accounting is more like micro accounting than macro accounting (which is closer to economics), most accounting professionals are employed in micro accounting. As a result, the number of accounting positions at the individual enterprise level also vastly outnumbers those at the macro level.

Pengertian Ekonomi Makro dan Ekonomi Mikro 1. Ekonomi Makro

Ilmu ekonomi makro mempelajari variabel-variabel ekonomi secara agregat (keseluruhan). Variabel-variabel tersebut antara lain : pendapatan nasional, kesempatan kerja dan atau pengangguran, jumlah uang beredar, laju inflasi, pertumbuhan ekonomi, maupun neraca pembayaran internasional. Ilmu ekonomi makro mempelajari masalah-masalah ekonomi utama sebagai berikut :

Sejauh mana berbagai sumber daya telah dimanfaatkan di dalam kegiatan ekonomi.

Apabila seluruh sumber daya telah dimanfaatkan keadaan ini disebut full employment. Sebaliknya bila masih ada sumber daya yang belum dimanfaatkan berarti perekonomian dalam keadaan under employment atau terdapat pengangguran/belum berada pada posisi kesempatan kerja penuh.

Sejauh mana perekonomian dalam keadaan stabil khususnya stabilitas di bidang moneter.

Apabila nilai uang cenderung menurun dalam jangka panjang berarti terjadi inflasi. Sebaliknya terjadi deflasi.

Sejauh mana perekonomian mengalami pertumbuhan dan pertumbuhan tersebut disertai

dengan distribusi pendapatan yang membaik antara pertumbuhan ekonomi dan pemerataan dalam distribusi pendapatan terdapat trade off maksudnya bila yang satu membaik yang lainnya cenderung memburuk. 2. Ekonomi Mikro Sementara ilmu ekonomi mikro mempelajari variabel-variabel ekonomi dalam lingkup kecil misalnya perusahaan, rumah tangga.

Dalam ekonomi mikro ini dipelajari tentang bagaimana individu menggunakan sumber daya yang dimilikinya sehingga tercapai tingkat kepuasan yang optimum. Secara teori, tiap individu yang melakukan kombinasi konsumsi atau produksi yang optimum bersama dengan individuindividu lain akan menciptakan keseimbangan dalam skala makro dengan asumsi ceteris paribus.

Perbedaan ekonomi mikro dan ekonomi makro Dilihat dari Harga Ekonomi Mikro Harga ialah nilai dari Ekonomi Makro suatu Harga adalah nilai dari komoditas secara agregat (keseluruhan) tentang kegiatan

komoditas (barang tertentu saja) Unit analisis Pembahasan ekonomi Contohnya penawaran, perilaku tentang secara permintaan perilaku produsen,

kegiatan Pembahasan individual. ekonomisecara dan

keseluruhan.

dan Contohnya pendapatan nasional,

konsumen, pertumbu8han ekonomi, inflasi, pasar, pengangguran, investasi dan

penerimaan, biaya dan laba atau rugi kebijakan ekonomi. perusahaan Tujuan analisis Lebih memfokuskan pada analisis Lebih memfokuskan pada analisis tentang cara mengalokasikan sumber tentang pengaruh kegiatan

daya agar dapat dicapai kombinasi ekonomi terhadap perekonomian yang tepat. secara keseluruhan

Masalah-masalah yang dihadapi pemerintah di bidang ekonomi 1. Masalah kemiskinan

Upaua penanggulangan kemiskinan dapat dilakukan melalui berbagai cara, misalnya program IDT (Inpres Desa Tertinggal), KUK (Kredit Usaha Kecil), KMKP (Kredit Modal Kerja Permanen) PKT (Program Kawasan Terpadu), GN-OTA dan program wajib belajar. 2. Masalah Keterbelangkangan

Masalah yang dihadapi adalah rerndahnya tingkat pendapatan dan pemerataannya, rendahnya pelayanan kesehatan, kurang terpeliharanya fasilitas umum, rendahnya tingkat disiplin masyarakat, renddahnya tingkat keterampilan, rendahnya tingkat pendidikan formal, kurangnya modal, produktivitas kerja, lemahnya manajemen usaha. Untuk mengatasi masalah ini pemerintah berupaya meningkatkan kualitas SDM, pertukranan ahli, transper teknologi dari Negara maju. 3. Masalah pengangguran dan kesempatan kerja

Masalah pengangguran timbul karena terjadinya ketimpangan antara jumlah angkatan kerja dan kesempatan kerja yang tersedia. Untuk mengatasi masalah ini pemerintah melakukan pelatihan bagi tenaga kerja sehingga tenaga kerja memeiliki keahlian sesuai dengan lapangan kerja yang tersedia, pembukaan investasi baru, terutama yang bersifat padat karya, pemberian informasi yang cepat mengenai lapangan kerja 4. Masalah kekurangan modal

Kekurangan modal adalah suatu cirri penting setiap Negara yang memulai proses pembangunan. Kekurangan modal disebabkan tingkat pendapatan masyarakat yang rendah yang menyebabkan tabungan dan tingkat pembentukan modal sedikit. Cara mengatasinya memlaui peningkatan kualitas SDM atau peningkatan investasi menjadi lebih produktif.

Peran dan Fungsi Pemerintah di Bidang Ekonomi 1. Fungsi stabilisasi, yaitu fungsi pemerintah dalam menciptakan kestabilan

ekonomi, sosial politik, hokum, pertahanan dan keamanan. 2. Fungsi alokasi, yaitu fungsi pemerintah sebagai penyedia barang dan jasa public,

seperti pembangunan jalan raya, gedung sekolah, penyediaan fasilitas penerangan, dan telepon. 3. Fungsi distribusi, yaitu fungsi pemerintah dalam pemerataan atau distribusi

pendapatan masyarakat.

También podría gustarte