Está en la página 1de 12

BAB IV ANALISA HASIL KEGIATAN

4.1 Identifikasi Masalah


Setelah dilakukan analisis hasil kegiatan Puskesmas selama tahun 2009 dengan menggunakan analisis fishbone dan pohon masalah maka diperoleh permasalahan permasalahan sebagai berikut beserta penyebab masalah serta akar penyebab masalahnya NO.
1.

MASALAH
PROMKES "endahnya #umlah Posyandu mandiri. 1. 2.

PENYEBAB MASALAH
"endahnya kesadaran dan kemampuan kader untuk meningkatkan kiner#anya. )urangnya peran serta masyarakat. a. b. $.

AKAR MASALAH
)ualitas S1M kader rendah. 0anyaknya kader dan masyarakat yang ker#a di gudang. 2rek-ensi pembinaan kader dari Puskemas atau 1inas )esehatan kurang. Pemberian Penghargaan kader tidak berkelan#utan. )urangnya Sosialisasi dan penyuluhan %SI &ksklusif oleh bidan. 0anyaknya ibu yang beker#a di gudang

d.

a. "endahnya $akupan bayi yang mendapatkan %SI &ksklusif. 2. Upaya Penyehatan Lingkunagn. ' (akupan dari )esehatan *ingkungan masih kurang )urangnya pengetahuan ibu tentang pentingnya %SI &ksklusif dan $ara pemberiannya. b.

1. ,enaga Pelaksana kesling masih dirangkap oleh pera-at bukan tenaga ahli )esling. 2. )oordinasi *intas se$tor Masih kurang

a. Pelaksana kesling adalah pera-at yang tidak full time dan memegang Program lain. b. Masih banyak masy. yang belum memahami tentang )esling. $. Pelaksana program )esliang belum me mahami tentang prog. )esling itu sendiri. a. b. Pemetaan ibu hamil belum berkelan#utan. )urangnya penyuluhan pentingnya pemeriksaan kehamilan. )urangnya sosialisasi ke-enangan dukun. )ader dan petugas kurang melakukan pendataan. )urangnya komunikasi antara bidan 0PS dengan petugas Puskesmas. 3umlah dukun 42 orang dalam satu ke$amatan. )ultur budaya masyarakat )urangnya pengetahuan tentang fa$tor resiko persalinan dukun. 2a$tor biaya masih tinggi. )emitraan dukun dan

!. KIA an KB ' "endahnya (akupan ) 4 1. 2. !. 4. /. Pendataan bumil belum Maksimal. )urangnya kesadaran Masyarakat untuk memeriksakan diri pada a-al kehamilannya. Masih banyaknya #umlah dukun yang tidak melaporkan ibu hamil baru. Ibu hamil banyak yang beker#a di gudang. sehingga )1 tidak terdeteksi. 0elum semua 0PS melaporkan 0umil kepada petugas.

$. d. e.

a. b. $. d. e.

' "endahnya $akupan *I+%)&S.

Masih banyaknya persalinan ditolong oleh dukun.

f. g.

bidan belum ter#alin dengan baik. Pemetaan ibu hamil belum ditindaklan#uti. )antong persalinan belum di#alankan se$ara maksimal.

' Pen$apaian %kseptor baru Semua Metode kurang.

Pola pen$atatan dan pelaporan belum akurat.

a. Petugas tidak mere9isi ulang data P7S dan :7S dan %kseptor. b. 0elum melakukan pemetaan $. 0PS dan 1PS belum tertib administrasi. d. 0anyaknya took yang men#ual %lkon ; pil )0 < se$ara liar. e. 2unsi PP)01 belum ber#alan maksimal. a. b. Pelaksanaan Papsmear tidak ada peminat. )urangnya sosialisasi petugas kesehatan ke masyarakat dan lintas se$tor. )urangnya pengetahuan masyarakat tentang pentingnya Papsmear. 0elum tersedianya dana untuk Papsmear. 1ana 4akin tidak ada )eterlambatan pengusulan biaya pembelian PM, untuk balita. MP'%SI 0uffer Stoke tidak men$ukupi sasaran yang ada.

' 3umlah kasus )omplikasi semua metode yang ditangani kurang.

Petugas tidak melakukan pemeriksaan Papsmear se$ara (ontinue.

$. d.

a. b.

$. 4. GI!I "endahnya penanganan 04M gakin %lokasi dana tidak sesuai dengan kebutuhan. a. d. /. P"M # I$uni%a%i ' "endahnya $akupan Imunisasi 50'0 pada usia 0' 6 hari.

Petugas tidak melakukan )+1 ; kun#ungan rumah 0'6 hari <. Ibu menolak bayinya di Imunisasi 50'0 pada usia 0'6 hari. )urangnya sosialisasi tentang pentingnya Imunisasi di Masyarakat. Pok#a Posyandu belum ber#alan sesuai maksimal. %danya penolakan orangtua si bayi untuk di Imunisasi.

Petugas tidak menindaklan#uti bayi yang lahir didukun.

a. b. $.

' Pen$apaian desa 7(I kurang dari 100 8.

)urangnya pengetahuan dan kesadaran ibu tentang pentingnya Imunisasi.

a. Sosialisasi tentang penyakit ,0 dan )usta kurang b. 0eban ker#a pemegang program yang merangkap program lain. $. )er#asama lintas sektoral yang masih kurang. a. )urang adanya

# TB an Ku%ta

' Penemuan Penderita ,0 1an )usta masih kurang

)urangnya informasi dari petugas tentang ,0 dan )usta kepada masyarakat.

b.

penga-asan. 0osan terlalu lama minum obat.

a. Pembinaan kader masih kurang. b. Petugas kurang faham tentang M,0S. ' Penderita ,0 masih ada yang 1> minum obat. )esadran penderita tentang pentingnya minum obat se$ara rutin kurang

a. b.

? ISPA %ngka penemuan Pneomonia oleh petugas dan kader masih kurang

1. )emampuan mendiagnosa Pneomonia masih rendah. 2. Pengetahuan kader tentang penyakit pneumonia masih kurang.

)omitmen Petugas )urang. Pusling di posyandu belum ber#alan dengan baik. )oordinator 7)S masih merangkap program lain. )oordinasi antar lintas program dan se$tor masih kurang.

a. b.

=.

Peng&'atan "endahnya kun#ungan 0P baru. Upaya Ke%ehatan Penge$'angan # UKS an Re$a(a ' (akupan pelayanan kesehatan rema#a masih kurang.

)iner#a belum maksimal. 0elum terbentuk team pelaksana Posyandu 7sila. a. )urangnya sosialisasi petugas tentang pentingnya pemeriksaan gigi pada bumil b. 0umil takut memeriksakan giginya di 0P. 4igi. a. Petugas belum mensosialisasikan tentang pentingnya pemeriksaan gigi pada apras. b. )urangnya tenaga di 0P 4igi. $. %nak takut berobat di 0P 4igi. a. b. Petugas *aboratorium bukan dari %nalis. )urangnya komitmen petugas.

6.

,enaga pelaksana 7)S masih tidak 2ull ,ime.

? U%i)a ' (akupan Posyandu 7sila rendah. ? Gigi ' "endahnya kun#ungan bumil di 0P 4igi.

0elum semua desa melaksanakan posyandu usila. )urangnya ker#asama bidan )I% dengan 1okter gigi.

' "endahnya kun#ungan apras di 0P 4igi.

)urangnya ker#asama petugas kesehatan dengan guru ,).

' Petugas 7)S masih mrangkap Program lain. ' )oordinasi lintas sektor dan program masih kurang

? La'&*at&*iu$ ' "endahnya angka pemeriksaan *aboratorium. ? Ke%ehatan O)ah Raga

)emampuan petugas kurang

,enaga pelaksana 7)S masih belum 2ull time.

BAB V PRIORITAS MASALAH +AN PEME,AHAN MASALAH


RANK MASALAH PENYEBAB MASALAH AKAR PENYEBAB MASALAH PEMECAHAN MASALAH

1.

"
PROMKES Rendahnya jumlah Posyandu mandiri.

.
1. Rendahnya kesadaran dan kemampuan kader untuk meningkatkan kinerjanya. 2. Kurangnya peran serta masyarakat. a.

/
Kualitas SDM kader rendah. b. Banyaknya kader dan masyarakat yang kerja di gudang. c. rek!ensi pembinaan kader dari Puskemas atau Dinas Kesehatan kurang. d. Pemberian Penghargaan kader tidak berkelanjutan. 1. Kurangnya Sosialisasi dan penyuluhan "S# $ksklusi% oleh bidan. 2. Banyaknya ibu yang bekerja di gudang

0
a. Sosialisasi yang berkelanjutan kepada kader. b. Menyesuaikan jad!al dan menumbuhkan kesadaran untuk ikut memiliki posyandu. c. kerjasam dengan lintas sector untuk mengadakan pertemuan. a. Sosialisasi "S# $ksklusi% di Posyandu&pengajian& PKK& dll. b. Memberikan pengertian pada ibu tentang pentingnya "S# $ksklusi%. a. Melakukan pemetaan secara terpadu. b. Melakukan penyuluhan kepada masyarakat tentang pentingnya pemeriksaan a!al kehamilan. c. Melakukan sosialisasi kepada dukun tentang ke!enangan dukun. d. Kader dan petugas harus mengadakan pendataan secara rutin. e. Bekerjasama dengan pihak gudang agar melaporkan bumil pada petugas kesehatan.

Rendahnya cakupan bayi yang mendapatkan "S# $ksklusi%.

Kurangnya pengetahuan ibu tentang pentingnya "S# $ksklusi% dan cara pemberiannya.

2.

KIA dan KB ' Rendahnya (akupan K' )

1. Pendataan bumil belum Maksimal. 2. Kurangnya kesadaran Masyarakat untuk memeriksakan diri pada a!al kehamilannya. *. Masih banyaknya jumlah dukun yang tidak melaporkan ibu hamil baru. ). #bu hamil banyak yang bekerja di gudang& sehingga K1 tidak terdeteksi. +. Belum semua BPS melaporkan Bumil kepada petugas.

a. b. c. d. e.

Pemetaan ibu hamil belum berkelanjutan. Kurangnya penyuluhan pentingnya pemeriksaan kehamilan. Kurangnya sosialisasi tentang ke!enangan dukun. Kader dan petugas kurang melakukan pendataan. Kurangnya komunikasi antara bidan BPS dengan petugas Puskesmas.

' Rendahnya (akupan ,inakes

Masih banyaknya persalinan ditolong oleh dukun.

a. b. c. d. e. %. g.

-umlah dukun )2 orang dalam satu kecamatan. Kultur Budaya masyarakat Kurangnya pengetahuan tentang %actor resiko persalinan dukun. actor biaya masih tinggi. Kemitraan dukun dan bidan belum terjalin dengan baik. Pemetaan ibu hamil belum ditindaklanjuti. Kantong persalinan belum dijalankan secara maksimal.

a. Sosialisasi Ke!enangan dukun. b. Penyuluhan kepada masyarakat tentang pentingnya ,inakes. c. Penyuluhan tentang %actor resiko persalinan dukun. d. .abulin e. Menjalin kemitraan dengan dukun. %. Sosialisasi tanda / tanda persalinan dan mengakti%kan system rujukan g. Menindak lanjuti pemetaan ibu hamil. h. Mengakti%kan kembali pemakaian kantong persalinan.

' Pencapaian "kseptor Baru semua metode masih kurang.

Pola pencatatan dan pelaporan belum akurat.

' -umlah kasus komplikasi semua metode yang ditangani kurang.

Petugas tidak melakukan pemeriksaan Papsmear secara (ontinue.

a. Petugas melakukan pendataan ulang P1S&21S dan "kseptor KB. b. Membuat peta sasaran untuk P1S&21S dan akseptor KB. c. BPS dan DPS supaya melaporkan ke Puskesmas. d. Sosialisasi kepada toko dan mem%ungsikan PPKBD. e. Kerjasama petugas kesehatan dan PPKBD. 1. Pelaksanaan Papsmear tidak a. Sosialisasi tentang ada peminat. Papsmear ke 2. Kurangnya sosialisasi petugas masyarakat. kesehatan ke masyarakat dan b. Sosialisasi dan lintas sector. kerjasama dengan *. Kurangnya pengetahuan lintas sector. masyarakat tentang c. Mengajukan dana pentingnya Papsmear. untuk -PS dan D"1 ). Belum tersedianya dana ke tingkat Kabupaten. untuk Papsmear. 1. Dana 5akin tidak ada 2. Keterlambatan pengusulan biaya pembelian PM. untuk balita. a. Mengusulkan pembelian PM. dengan dana -PKMM. Kerjasama dengan lintas sector dan stake holder

1. Petugas tidak mere0isi ulang data P1S dan 21S dan "kseptor. 2. Belum melakukan pemetaan BPS dan DPS belum tertib administrasi. *. Banyaknya toko yang menjual "lkon 3 pil KB 4 secara liar. ). ungsi PPKBD belum berjalan maksimal.

*.

GIZI Rendahnya penanganan B5M gakin

"lokasi dana tidak sesuai dengan kebutuhan.

b.

c.

d.

e.

3 pengusaha&pejab at 4 untuk menjadi orang tua asuh bagi balita B5M dari keluarga tidak mampu. Menghimbau agar tenaga medis dan paramedic memiliki minimal satu balita asuh B5M untuk di Bantu. Memberikan terapi medis sejalan dengan terapi diitnya& sehingga bila penyakit yang diderita balita sudah sembuh& asupan makanan lebih mudah. Melakukan monitoring BB dan .B balita dengan lebih teliti& sehingga balita .1dan .2 bisa dideteksi lebih didni agar tidak menjadi kasus B5M baru. a. Petugas harus melakukan K91. b. Melakukan penyuluhan tentang 6B'7.

).

P2M * Imunisasi ' Rendahnya cakupan #munisasi 6B'7 pada usia 7' 8 hari. ' Pencapaian desa 1(# kurang dari 177 :.

Petugas tidak menindaklanjuti bayi yang lahir didukun.

1. Petugas tidak melakukan K91 3 kunjungan rumah 7'8 hari 4. 2. #bu menolak bayinya di #munisasi 6B'7 pada usia 7'8 hari. a. Kurangnya sosialisasi tentang pentingnya #munisasi di Masyarakat. b. Pokja Posyandu belum berjalan sesuai maksimal. c. "danya penolakan orangtua bayi untuk imunisasi.

Kurangnya pengetahuan dan kesadaran ibu tentang pentingnya #munisasi.

a. Melakukan sosialisasi tentang pentingnya #munisasi di masyarakat. b. Miningkatkan kerjasama antara petugas kesehatan dengan pokja posyandu. c. Petugas memberikan konseling ulang secara maksimal kepada orang tua si bayi.

; TB dan Kusta ' Penderita .B dan Kusta kurang.

Kurangnya in%ormasi dari petugas tentang .B dan Kusta kepada masyarakat.

1. Sosialisasi tentang penyakit .B dan Kusta kurang 2. Beban kerja pemegang program yang merangkap program lain. *. Kerjasama lintas sektoral yang masih kurang. 1. Kurang adanya penga!asan. 2. Bosan terlalu lama minum obat.

' Penderita .B masih ada yang D< minum obat.

Kesadran penderita tentang pentingnya minum obat secara rutin kurang

* ISPA ' "ngka penemuan Pneomonia oleh petugas dan kader masih kurang

1. Kemampuan mendiagnosa Pneomonia masih rendah. 2. Pengetahuan kader tentang penyakit pneumonia masih kurang.

1. Pembinaan kader masih kurang. 2. Petugas kurang %aham tentang M.BS.

a. Penyuluhan secara rutin melalui posyandu. b. ,ebih akti% dalam sur0ey kontak dan sur0ey lainnya. c. Menggalang kerjasama dengan lintas sector. a. Memberikan konseling pada penderita tentang pentingnya minum obat secara rutin. b. Memilih PM< yang baik bagi penderita. a. Re%resing petugas tentang M.BS. b. Pembinaan kader.

+.

Upa a K!s!"atan P!n#!m$an#an * 1KS dan .enaga pelaksana Remaja 1KS masih tidak ' (akupan ull .ime. pelayanan kesehatan remaja masih kurang.

1. Koordinator 1KS masih merangkap program lain. 2. Koordinasi antar lintas program dan sector masih kurang.

a. Penataan 1lang Petugas sehinga mengurangi petugas merangkap program lain. b. Pendekatan dengan lintas sector dan program dengan sering bermusya!arah. Pengusulan untuk pembentukan team pelaksana Posyandu 1sila.

; USILA ' (akupan Posyandu 1sila rendah. ; GIGI ' Rendahnya kunjungan bumil di BP 5igi.

Belum semua desa melaksanakan posyandu usila. Kurangnya kerjasama bidan K#" dengan Dokter gigi.

Belum terbentuk team pelaksana Posyandu 1sila.

1. #bu hamil belum di a. Melakukan kolaborasi Kolaborasikan dengan dokter dengan dokter gigi. gigi. b. Melakukan sosialisasi 2. Kurangnya sosialisasi petugas tentang pentingnya tentang pentingnya pemeriksaan gigi pemeriksaan gigi pada bumil pada ibu hamil. *. Bumil takut memeriksakan c. Menambah tenaga di giginya di BP. 5igi. BP gigi 3 1 Pera!at gigi 4. d. Melakukan sosialisasi kepada anak dan orang tua tentang pentingnya

pemeriksaan gigi. ' Rendahnya kunjungan apras di BP 5igi. Kurangnya kerjasama petugas kesehatan dengan guru .K. 1. Petugas belum mensosialisasikan tentang pentingnya pemeriksaan gigi pada apras. 2. Kurangnya tenaga di BP 5igi. *. "nak takut berobat di BP 5igi. a. Pengusulan tenaga pera!at gigi. b. Melakukan sosialisasi kepada masyarakat bah!a di posyandu ada pemeriksaan gigi.

;La$%&at%&ium ' Rendahnya Kemampuan angka petugas kurang pemeriksaan ,aboratorium. ; Kesehatan <lah Raga '.enaga Pelaksana masih belum ull .ime.

1. Petugas ,aboratorium bukan dari "nalis. 2. Kurangnya komitmen petugas. ' Petugas 1KS masih merangkap program lain ' Koordinasi ,intas Program dan sector masih kurang.

a. 1sulan .enaga "nalis. b. Pembinaan Petugas. c. Pelatihan Petugas a. Penataan 1lang Petugas sehinga mengurangi petugas merangkap program lain. b. Pendekatan dengan lintas sector dan program dengan sering bermusya!arah.

=.

Usa"a P!n !"atan Lin#'un#an ' (akupan dari Kesehatan ,ingkungan masih kurang.

1. .enaga pelaksana Kesling masih dirangkap oleh pera!at bukan tenaga ahli Kesling. 2. Koordinasi lintas sector kurang.

1. Pelaksana Kesling adalah Pera!at yang tidak ull .ime dan memegang program lain. 2. Masih banyak masyarakat yang belum memahami tentang Kesling. *. Pelaksanaan program Kesling masih belum memamahami tentang program kesling itu sendiri.

a. Penataan 1lang Petugas sehinga mengurangi petugas merangkap program lain. b. Sering berkoordinasi dengan coordinator Kesling di Dinkes. c. Pendekatan yang lebih sering kepada masyarakat atau lintas sector untuk keberhasilan program kesling. a.Petugas lebih disiplin !aktu dalam bekerja. b.Pusling di Posyandu di <ptimalkan.

8.

P!n#%$atan ' Rendahnya kunjungan BP baru.

Kinerja belum maksimal.

1. Komitmen Petugas kurang 2. Pusling di posyandu belum berjalan dengan baik.

BAB (I RENCANA USULAN KEGIATAN ) RUK * Rencana 1sulan Kegiatan 3 R1K 4 ini mencakup semua kegiatan yang termasuk dalam 1paya Kesehatan Pengembangan dan Penunjang. Perencanaan ini disusun sebagai Rencana .ahunan Puskesmas yang dibiayai oleh Pemerintah Daerah& pemerintah pusat ataupun sumber dana lainnya. Rencana usulan kegiatan tersebut kami susun sebagai berikut.

BAB (II RENCANA PELAKSANAAN KEGIATAN Berdasarkan Rencana 1sulan Kegiatan 3 R1K 4 yang telah kami susun& maka langkah selanjutnya adalah menyusun Rencana Pelaksanaan Kegiatan 3 RPK 4 sebagai tindak lanjut perencanaan yang sudah ada. RPK yang kami susun adalah sebagai berikut >

BAB (III PENUTUP Demikian ,aporan .ahunan ini kami susun sesuai dengan kondisi Puskesmas kami. Semoga dapat menjadi acuan kinerja bagi kami di tahun 277? dan berman%aat bagi pembaca. Dari laporan ini terlihat bah!a Puskemas Mayang perlu berbenah diri untuk meningkatkan kinerja sehingga dapat memberikan kualitas pelayanan Prima bagi masyarakat. <leh karena itu& kami mohon kritik dan masukan yang membangun yang sangat berharga bagi kami demi kebaikan dan kemajuan Puskesmas Mayang ke depan.

Mayang& 2*Maret 277? Kepala Puskesmas Mayang

Dr. 2#S91 2#D<D< $P. 9RP... 1*. 1. 77)7. 18@.

También podría gustarte