Documentos de Académico
Documentos de Profesional
Documentos de Cultura
Tujuan Percobaan Menentukan komposisi campuran KMnO4 dan K2Cr2O7 dengan pengukuran absorbans. Teori Dasar Jika dalam larutan terdapat dua komponen maka akan ada dua kemungkinan. Kemungkinan pertama yaitu adanya interaksi antar komponen yang dapat merubah spektrum absorpsi sehingga warna atau sifat penyerapan dapat berubah. Kemungkinan kedua adalah tidak terjadi interaksi sehingga tidak ada perubahan sifat. Pada kemungkinan kedua ini untuk analisis dua komponen tanpa pemisahan dapat dilakukan secara spektrofotometri. Untuk analisis dua komponen tanpa pemisahan dapat dengan cara memilih panjang gelombang dimana komponen yang satu menyerap lebih kuat serta dimana terdapat keadaan sebaliknya. Atau dengan melakukan perhitungan dengan persamaan Hukum Lambert-Beer pada larutan yang mengandung n komponen:
II.
III.
Data pengamatan a. Keaditifan absorbans larutan KMnO4 + K2Cr2O7 No Zat Absorbansi (393nm) Absorbansi (526nm) 1 KMnO4 0.0001 M 1.1909E-2 0.37808 2 K2Cr2O7 0.0016 M 2.49650 2.1266E-2 3 Campuran 2.70480 0.40767 b. Penentuan absorbansi KMnO4 pada bernagai konsentrasi No [KMnO4] M Absorbansi (393nm) Absorbansi (526nm) 1 0.0001 1.1909E-2 0.37808 2 0.0002 5.3889E-2 0.78400 3 0.0003 8.4206E-2 1.19430 4 0.0004 1.3665E-2 1.48280 c. Penentuan absorbansi KMnO4 pada bernagai konsentrasi No [K2Cr2O7] M Absorbansi (393nm) Absorbansi (526nm) 1 0.0013 1.43620 -7.9424E-2 2 0.0014 1.63130 -7.644E-2 3 0.0015 2.30750 -7.2064E-2 4 0.0016 2.49650 2.1266E-2
No 1 IV.
Zat Sampel
393 nm 1.91580
526 nm 0.72314
Absorban
0.00025
0.0003
0.00035
[KMnO4] M
data 4 di abaikan. Karena turun terlalu drastis. k = 361.49 Penentuan nilai K dari KMnO4 pada = 526nm
1.6 1.4 1.2
Absorbansi
1 0.8 0.6 0.4 0.2 0 0 0.00005 0.0001 0.00015 0.0002 0.00025 0.0003 0.00035 0.0004 0.00045 y = 3724.5x + 0.0287 R = 0.9939
[KMnO4] M
k = 3724.5
Absorbansi
[K2Cr2O7] M
Absorbansi
[K2Cr2O7] M
k = 306.45
Penentuan konsentrasi KMnO4 dan K2Cr2O7 pada campuran sampel Absorbansi campuran pada = 393nm adalah 1.91580
[KMnO4] = 0.0005 M
[K2Cr2O7] = 0.000148 M
V.
Pembahasan Pada percobaan ini untuk melakukan analisis dua komponen tanpa pemisahan harus melalui beberapa syarat. Syarat-syarat suatu larutan mengandung dua komponen dianalisis tanpa pemisahan adalah aditif, kedua komponen tidak saling bereaksi, puncak absorbansi tidak berimpit, dan panjang gelombang dari kedua komponen berbeda. Aditif terpenuhi jika tidak ada interaksi antar komponen yang dapat merubah spektrum absorpsi. Sifat aditif dapat ditandai bahwa total absorbansi larutan campuran sama dengan jumlah absorbansi dari tiap komponennya. AT = A1 + A2.
Gambar 1. contoh spektrum absorpsi dua komponen Untuk melakukan pengukuran absorbansi digunakan metode spektrofotometri UV-Vis. Dalam percobaan ini panjang gelombang yang digunakan untuk larutan KMnO4 adalah 526 nm karena larutan ini berwarna ungu dan menyerap warna dari komplemennya. Sedangkan panjang gelombang yang digunakan untuk larutan K2Cr2O7 adalah 393 nm dimana larutan ini berwarna jingga dan menyerap warna dari komplemennya. Pada campuran larutan KMnO4 dengan K2Cr2O7 menghasilkan warna merah. Analisis dua komponen tanpa pemisahan memiliki keuntungan yaitu ketelitian yang lebih tepat, efisien terhadap waktu. Kekurangannya adalah tidak semua campuran komponen dapat dianalisis dan harus memahami penggunaan instrumen yang rumit.
Dari percobaan di dapatkan konsentrasi KMnO4 sebesar 0.0005 M dengan galat sebesar 150%. Sedangkan Konsentrasi K2Cr2O7 sebesar 0.000148 M dengan galat sebesar 0.937%.
VI.
Kesimpulan a. Konsentrasi KMnO4 di dalam sampel sebesar 0.0005 M dengan galat sebesar 150%. b. Konsentrasi K2Cr2O7 di dalam sampel sebesar 0.000148 M dengan galat sebesar 0.937%.
VII.
Daftar Pustaka Harvey, David. Modern Analytical Chemistry. 1st ed. McGraw Hill. 2000. USA. Page 386