Está en la página 1de 51

ANATOMI, FISIOLOGI, DAN PEMERIKSAAN TELINGA

FADILAH FITRIANA 1120221151

ANATOMI TELINGA

Klasifikasi : Telinga luar / auris externa Telinga tengah / auris media Telinga dalam / auris interna

TELINGA LUAR
1. Auricula Kerangka tulang rawan elastin yang tertutup kulit. Untuk mengumpulkan suara dan lokalisasi suara. 2. Meatus acusticus externus Tulang rawan elastin 1/3 luar dan tulang keras 2/3 dalam. Terdapat kulit, rambut, kelenjar sebasea, kelenjar seruminosa. Panjang 2,5-3 cm.

TELINGA TENGAH
1. Membrana tympanica Bentuk oval, posisi miring (obliq). Lapisan : cuticular, fibrous, mucosa. Perdarahan : a.maxillaries, a.auricularis posterior. Persarafan : n.auriculotemporalis, n.vagus, n.tympanicus. Diameter dewasa normal 10-11mm

I. II. III. IV.

Antero-Superior Antero-Inferior Postero-Inferior Postero-Superior

TELINGA TENGAH
2. Cavum tympani : Bentuk kubus ireguler. Berhubungan dgn nasofaring melalui tuba auditiva. Berhubungan dgn antrum mastoid melalui aditus ad antrum. Berisi : Ossicula auditiva : maleus, incus, stapes. Ligamentum : malei lateral, malei superior, incudis post. Tendo : m.tensor timpani, m.stapedius. Saraf : chorda tympani, n. stapedius.

TELINGA TENGAH
3. Ossicula auditiva Malleus : terletak paling lateral dan melalui manubriumnya menempel pada permukaan dalam membran tympani, ujungnya yang paling menonjol ke lateral disebut umbo. Incus : terletak sebelah medial malleus. Stapes : terletak paling medial dan melalui basisnya menutup fenestra vestibulae (foramen ovale).

TELINGA TENGAH
4. Tuba eustacius Menghubungkan daerah nasofaring dengan telinga tengah. Terdiri dari : - pars osseus: 1/3 bag. lateral ( 12 mm). - Parscartilaginosa/membranasea: 2/3 bag medial ( 24 mm) dan selalu tertutup. Fungsi : - Mengatur tekanan di telinga tengah. - Drainage cairan dari telinga tengah. - Proteksi kuman dari nasofaring ke telinga tengah.

TELINGA TENGAH
4. Mastoid Melekat : m.sternokleidomastoideus dan m. digastrikus venter posterior. Antrum merupakan penghubung os mastoid dengan cavum timpani.

TELINGA DALAM
1. Labirin oseosa Cochlea - Berbentuk konus (seperti rumah keong). - Modiolus adalah tulang pusat, sebagai sumbu dimana cochlea melingkar seperti spiralis. - Membrane basilaris membagi saluran didalam cochlea menjadi dua (scala timpani dan scala vestibuli). - Penampang melintang koklea terdiri atas tiga bagian yaitu : skala vestibuli, duktus koklearis, skala timpani.

Skala vestibuli (perilimf) Skala Media (endolimf)

Skala Timpani (perilimf)

TELINGA DALAM
1. Labirin oseosa Vestibulum - Letaknya diantara cochlea (depan) dan canalis semicircularis (belakang). - Terdiri dari : - Sacculus bereaksi terhadap gerakan vertikal /linier vertikal. - Utriculus bereaksi terhadap gerak horizontal /linier

TELINGA DALAM
1. Labirin oseosa Canalis semisirkularis - Terdiri dari : canalis anterior, posterior, lateral. - Mendeteksi akselerasi (percepatan) atau deselerasi (perlambatan) anguler kepala, misalnya ketika memulai atau berhenti berputar, jungkir balik, atau memutar kepala.

TELINGA DALAM
2. Labirin membranosa Duktus semicircularis Utriculus dan sacculus : terdapat makula (sel reseptor, sel penyokong, neuroepitel) yang dipersarafi oleh cabang nervus vestibularis. Duktus koklearis Meatus acusticus internus

FISIOLOGI TELINGA

FISIOLOGI MENDENGAR
Gelombang suara Getaran membran timpani Getaran tulang-tulang telinga tengah Getaran jendela oval Gerakan cairan di dalam koklea Getaran membran basilaris

FISIOLOGI MENDENGAR
Perubahan posisi rambut-rambut tersebut dalam kaitannya dengan membran tektorial di atasnya tempat rambut-rambut tersebut terbenam Perubahan potensial berjenjang di sel-sel resptor Perubahan kecepatan pembentukan potensial aksi yang terbentuk di saraf auditorius Perambatan potensial aksi ke korteks auditorius di lobus temporalis otak untuk persepsi suara

FISIOLOGI KESEIMBANGAN
Aparatus vestibular : utrikulus, sakulus dan duktus semisirkularis. Fungsi : sensasi posisi ruang dan selama gerakan. Gerakan akselerasi atau deselerasi linier kepala (jalan) bagian atas membran otolit tertinggal sel rambut menekuk ke belakang jika kecepatan berjalan dipertahankan lapisan gelatinosa segera menyusul rambutrambut tidak lagi menekuk ketika orang tersebut berhenti berjalan.

FISIOLOGI KESEIMBANGAN
Gerakan akselerasi dan deselerasi anguler atau rotational kepala endolimf duktus semisirkular bergerak kupula bergerak sesuai gerakan kepala stereosilia sel rambut bergerak nervus vestibular nervus vestibulokoklear impuls ke otak.

PEMERIKSAAN TELINGA

ANAMNESA TELINGA
Keluhan utama : 1. Gangguan pendengaran/pekak (tuli) 2. Suara berdenging/berdengung (tinitus) 3. Rasa pusing yang berputar (vertigo) 4. Rasa nyeri di dalam telinga (otalgia) 5. Keluar cairan dari telinga (otore)

GANGGUAN PENDENGARAN (TULI)


Satu telinga/dua telinga ? Timbul tiba-tiba/bertambah berat secara bertahap dan sudah lama diderita ? Riwayat trauma kepala, telinga tertampar, trauma akustik, terpajan bising ? Obat ototoksik/Infeksi virus ? Gangguan pendengaran sejak bayi ?

TELINGA BERBUNYI (TINITUS)


Suara berdengung /berdenging ? Dirasakan di kepala atau di telinga ? Disertai gangguan pendengaran ? Pusing berputar ?

RASA PUSING BERPUTAR (VERTIGO)


Gangguan keseimbangan dan rasa ingin jatuh ? Rasa mual ? Muntah ? Rasa penuh di telinga ? Telinga berdenging ? Posisi kepala ?

NYERI DALAM TELINGA (OTALGIA)


Satu / dua telinga ? Sudah berapa lama ? Nyeri alih ke telinga ?

KELUAR CAIRAN DARI TELINGA (OTORE)


Apakah sekret keluar dari satu / dua telinga ? Disertai rasa nyeri atau tidak ? Sudah berapa lama ? Sekret sedikit / banyak ? Baunya seperti apa ? Barcampur darah ? Cairan seperti air jernih ?

PEMERIKSAAN TELINGA
Alat yang digunakan : Headlamp Corong telinga Otoskop Aplikator kapas Alat pengait serumen Suction Garpu tala

CAKUPAN PEMERIKSAAN
Pemeriksaan luar Pemeriksaan otoskop Pemeriksaan garpu tala

PEMERIKSAAN LUAR
Inspeksi pada pina: Melihat ukuran dan bentuk pina. Melihat deformitas, nodul, peradangan, tofi atau lesi. Melihat adanya pengeluaran cairan. Palpasi pada pina : melihat adanya nyeri tekan, pembengkakan, atau nodulus.

PEMERIKSAAN OTOSKOP
Untuk melihat kanalis eksternus dan membran timpani. Cara pemeriksaan : Kanal diluruskan dengan menarik daun telinga ke atas,luar, dan belakang.

PEMERIKSAAN OTOSKOP
Menilai kanalis eksternal Cairan (discharge) atau serumen. Menilai membran timpani Perforasi deskripsikan lokasi, ukuran dari perforasi tersebut dan gambarannya pada telinga tengah. Refleks cahaya

TES RINNE
- Untuk membandingkan hantaran melalui udara dan tulang pada telinga yang diperiksa. - Cara : garpu tala digetarkan, tangkainya diletakkan di prosesus mastoideus, setelah tidak terdengar garpu tala dipegang didepan telinga. - Hasil : bila masih terdengar disebut Rinne (+), bila tidak terdengar disebut Rinne (-).

TES WEBBER
Untuk membandingkan hantaran tulang telinga kiri dengan telinga kanan. Cara: garpu tala digetarkan, tangkai garpu tala diletakan digaris tengah kepala dan tanyakan pada pasien sisi mana yang mendengarkan suara lebih keras. Hasil: weber lateralisasi bunyi terdengar lebih keras pada salah satu telinga. weber tidak ada lateralisasi bunyi tidak dapat dibedakan kearah telinga mana terdengar.

TES SCHWABACH
Untuk membandingkan hantaran tulang orang yang diperiksa dengan pemeriksa yang pendengarannya normal. Cara: garpu tala digetarkan, tangkai garpu tala diletakkan pada prosesus mastoideus sampai tidak terdengar bunyi, kemudian tangkai pelana segera dipindahkan pada prosesus mastoideus pemeriksa yang pendengarannya normal. Hasil: Schwabach memendek bila pemeriksa masih mendengar bunyi. Schwabach memanjang bila pasien masih mendengar bunyi. Schwabach sama dengan pemeriksa bila pasien dan pemeriksa sama-sama mendengar bunyi.

TERIMA KASIH

También podría gustarte