Está en la página 1de 13

Riska Rachma M.

083l2244006
Pend. lPA NR08
PEMBlNAAN ETlKA LlNGKUNGAN
SALAH SATU ALTERNATlF MENGURANGl KERUSAKAN LlNGKUNGAN HlDUP
ABSTRAK
Permasalahan lingkungan hidup yang terjadidi dunia dewasa initidak terlepas
dari peranan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat pesat.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tersebut di satu sisi membantu
umat manusia dalam rangka meningkatkan kesejahteraan dan memperbaiki kualitas
kehidupan, tetapi di sisi lain penggunaan teknologi yang tidak beraturan, mempunyai
implikasi terjadinya degradasi sumber daya alam dan kerusakan llingkungan hidup.
Berbagai pihak beranggapan bahwa kerusakan lingkungan hidup yang terjadi akibat
penggunaan teknologi oleh manusia dapat di atasi dengan mudah melalui rekayasa
teknilogi pula. Pendapat ini menempatkan permasalahan kerusakan lingkungan
hidup sebagai masalah teknis semata. Sedangkan apabila kita perhatikan
kerusakan lingkungan hidup yang terjadi pada saat ini sebagian besar bersumber
pada perilaku manusia yang kurang bertanggung jawab,tidak peduli pada
lingkungan dan hanya mementingkan dirinya sendiri. Oleh karena itu dalam upaya
mengatasi permasalahan kerusakan lingkungan hidup yang semakin mengkhatirkan
kehidupan makhluk yang ada dibumi ini termasuk didalamnya manusia, disamping
penanganan secara teknis, yang lebih utama untuk diperhatikan adalah penanganan
terhadap manusie yang mempunyai perilaku yang kurang bertanggung jawab, tidak
peduli pada lingkungan dan mementingkan diri sendiri tersenbut Salah satu upaya
yang dapat dilakukan yaitu pembinaaan etika lingkungan pada masyarakat baik
yang ada di pedesaan maupun yang ada di perkotaan, mulai dari anak-anak sampai
orang dewasa.
Kata Kunci: Etika lingkungan, Kerusakan lingkungan
A. Pendahuluan
Masalah yang sangat besar dan segera perlu ditangani oleh bangsa lndonesia saat
ini adalah masalah yang timbul sabagai akibat semakin besarnya jumlah penduduk.
Jumlah penduduk yang terus bertambah besar, semakin meningkatkan kebutuhan
sandang, pangan, papan, pelayanan kesehatan, pendidikan, penyediaan lapangan
kerja, keamanan, dan lain sebagainya. Di seluruh dunia tekanan akibat semakin
banyaknya jumlah penduduk semakin dirasakan. Manusia sejak jaman purbakala
telah memanfaatkan dan menggunakan alam lingkungan dalam usaha untuk
memenuhi kehidupannya yang lebih enak, kecukupan, dan sejahtera.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dibarengi dengan
pertumbuhan industri secara besar-besaran untuk memenuhi kebutuhan penduduk
yang jumlahnya cukup banyak, telah mengakibatkan semakin rusaknya lingkungan
dan semakin menurunnya kualitas lingkungan hidup. Manusia melupakan bahwa
sumberdaya alam yang ada di planet bumi ini sebagai daya dukung untuk
memberikan kehidupannya sangat terbatas. Akhir-akhir ini malapetaka yang berupa
banjir, kekeringan, pencemaran air, pencemaran tanah, polusi udara, keracunan
oleh pestisida, kenaikan suhu akibat pemanasan global telah banyak diberitahukan
oleh media massa. Hal tersebut merupakan ancaman yang serius bagi
kelangsungan kehidupan kita yang menghendaki hidup sejahtera di bumi ini.
Laporan hasil studi "The Club of Roma" tahun l97l, memprediksi bahwa sekitar
tahun 2050 sistem kehidupan di bumi akan menghadapi "total collape" kalau kelima
faktor pendukung kehidupan manusia tetap berkembang secara eksponensial
seperti sekarang ini. Kelima faktor tersebut yaitu pertumbuhan penduduk,
peningkatan produksi pangan, peningkatan produksi industri, penggunaan
sumberdaya alam dan pencemaran lingkungan yang saling berhubungan dan
mempengaruhi. Oleh karena itu kita harus waspada dan mulai sekarang berusaha
mengatasi krisis/lingkungan tersebut dengan merencakan kehidupan yang lebih
memperhatikan keseimbangan lingkungan. Timbulnya krisis lingkungan ini
disebabkan oleh adanya konsep tentang, hubungan antara manusia dengan
lingkungan alam yang salah.
l. Masalah kerusakan lingkungan pada hakekatnya adalah masalah kemanusiaan
yang erat hubungannya dengan sistem nilai, adat istiadat dan agama dalam
mengendalikan eksistensinya sebagai pengelola lingkungan hidup. Oleh karena itu
cara mengatasinya tidak hanya dengan melakukan usaha yang bersifat teknis
semata, melainkan yang lebih utama haruslah ada usaha yang bersifat educatif dan
persuasif. Dengan demikian akan dapat dilakukan usaha kearah perubahan sikap
dan perilaku yang sudah lama berurat dan berakar dalam masyarakat. Usaha atau
kegiatan yang dimaksud yaitu Pembina Etika Lingkungan pada Masyarakat.
Berdasarkan uraian di atas maka pada kesempatan Pertemuan llmiah Tahunan
(PlT) lGl ke Xl di Padang ini penulis membuat makalah dengan judul: "Pembinaan
Etika Lingkungan sebagai Salah Satu Alternatif Menjaga Kelestariam Lingkungan".
Secara berturut-turut makalah ini akan membahas tentang; (l). Hubungan Manusia
dengan Lingkungan Hidup, (2). Kerusakan lingkungan hidup, (3) Akar Permasalahan
Lingkungan Hidup, (4) Pembinaan Etika Lingkungan Hidup.
B. Hubungan Manusia dengan Lingkungan Hidup
l. Pengertian dan Unsur-Unsur Lingkungan Hidup. Menurut Undang-Undang No; 23
tahun l997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup, yang dimaksud dengan
Lingkungan Hidup adalah kesatuan ruang dengan segala benda dan keadaan
makhluk hidup termasuk di dalamnya manusia dan perilaku yang melangsungkan
perikehidupan dan kesejahteraan manusia dan makhluk hidup lainnya. Berdasarkan
pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa di dalam lingkungan hidup, secara
garis besar terdapat tiga komponen/unsur penting yaitu: (a) unsur fisik (abiotik, (b)
unsur hayati (biotik), dan (c) unsur budaya.
a. Unsur fisik (abiotik).
Unsur fisik yang terdapat dalam lingkungan hidup terdiri atas tanah, air, udara, sinar
matahari, senyawa kimia dan sebagainya. Fungsi unsur fisik dalam lingkungan hidup
adalah sebagai media untuk berlangsungnya kehidupan. Tanah merupakan unsur
fisik lingkungan hidup yang mampu mendukung pertumbuhan tanaman. Hubungan
makhluk hidup dengan tanah sangatlah erat, karena mereka berasal dan hidup dari
dan di atas tanah. Kelangsungan hidup manusia di antaranya tergantung dari tanah
dan sebaliknya tanah pun memerlukan perlindungan manusia untuk
keberlanjutannya sebagai tanah yang memiliki fungsi. Air merupakan sumber
penghidupan manusia. Secara alamiah sumber-sumber air merupakan kekayaan
alam yang dapat diperbaharui dan mempunyai daya regenerasi yaitu selalu dalam
sirkulasi dan lahir kembali mengikuti daur hidrologi. Air selalu berada dalam daur
hidrologi, sehingga jumlahnya relatif tetap. Kebutuhan manusia akan air menjadi
sangat berarti jika dihubungkan dengan: (l) pertambahan jumlah penduduk, (2)
kebutuhan pangan, (3) peningkatan industri, dan (4) kelangsungan ekosistem. Udara
nerupakan sumber kehidupan yang utama bagi semua makhluk hidup. Bumi kita
terbungkus oleh gas yang secara keseluruhan di sebut atmosfer. Atmosfer terdiri
atas berbagai macam gas, antara lain nitrogen, oksigen, karbondioksida, uap, dan
lain-lain. Nitrogen dan oksigen menempati hampir 99% dari seluruh gas yang ada.
Sinar matahari merupakan energi utama untuk menggerakkan dan mengubah
segala kehidupan yang ada di muika bumi. Jika unsur ini tidak ada, maka semua
kehidupan yang terdapat di muka bumi akan terhenti.. Jadi makhluk hidup sangat
tergantung dari keberadaan unsur fisik tersebut.
b. Unsur Hayati (biotik)
Unsur hayati dalam lingkungan hidup terdiri atas semua makhluk hidup yang
terdapat di bumi mulai dari tingkatan rendah sampai tingkatan tinggi, dari bentuk
yang paling kecil hingga yang paling besar. Sebagai contoh, adalah mnusia, hewan,
tumbuhan, dan jasad renik. Unsur hayati inilah yang saling berhubungan sehingga
membentuk jalinan mulai dari yang sederhana hingga yang sangat rumit. Dalam
jaringan makanan, unsur hayati memiliki tingkatan mulai dari produsen sampai
dengan konsumen tingkat tinggi sebagaimana yang terurai dalam susunan
ekosistem yaitu; (l) Produsen, merupakan organisme autotrofik yang mengolah
makanan sendiri melalui tumbuhan berklorofil (hijau daun) dengan bantuan sinar
matahari dan bahan anorganik. Kelompok produsen ini adalah tumbuh-tumbuhan,
(2) Konsumen, merupakan organisme yang tidak dapat mengolah makanan sendiri
melainkan tergantung kepada organisme lainnya. Konsumen tingkat selanjutnya
adalah organisme yang memangsa organisme lainnya sebagai predator dan
seterusnya sampai dengan tingkat tertinggi, (3) Pengurai, adalah organisme yang
hidup dengan cara menguraikan bahan organik yang berasal dari jasad organisme
yang telah mati, contohnya yaitu bakteri dan jamur.
c. Unsur budaya
Di samping lingkungan fisik alamiah, manusia memiliki lingkungan lain sebagai corak
pelengkap dalam kehidupan yang disebut dengan lingkungan budaya. Lingkungan
budaya merupakan abstraksi yang berwujud nilai, norma, gagasan dan konsep
dalam memahami dan menginterpretasikan lingkungan. Unsur budaya dalam
lingkungan hidup adalah merupajan sistem nilai, gagasan, keyakinan yang dimiliki
manusia dalam menentukan perilakunya sebagai makhluk sosial (masyaratkat).
Unsur budaya dalam lingkungan hidup merupakan faktor yang dapat merusak
lingkungan dan dapat menentukan keseimbangan tatanan lingkungan dimana
manusia sebagai pemegang kendali. Lingkungan yang telah mendapat dominasi dari
intervensi manusia biasa dikenal dengan lingkungn binaan dan lingkungan budaya.
Kehadiran lingkungan budaya ini dapat menjadi potensi gangguan bagi
keseimbangan, keselarasan, dan kelestarian yang semula terdapat dalam
lingkungan alam. Kemampuan manusia dalam berinovasi dan discoveri
menunjukkan eksistensinya pada lingkungan sabagai makhluk yang telah mampu
berprestasi dalam beradaptasi, berinteraksi, dan memanfaatkan lingkungan dan
bahkan pada tingkatan tertentu dapat memanipulasi lingkungan.
2. Hubungan Perilaku Manusia dengan Lingkungan Binaan
Di halaman depan telah dijelaskan bahwa unsur-unsur lingkungan hidup dibedakan
menjadi 3 yaitu: (l) Lingkungan abiotik, (2) Lingkungan biotic, dan (3) Lingkungan
budaya (cultural). Ketiga komponen lingkungan hidup tersebut secara skematis
dapat digambarkan sebagai suatu rangkaian yang saling berkaitan (interaksi) dan
saling ketergantungan (interdependensi). Komponen Lingkungan abiotik
bersinggungan dengan komponen lingkungan biotic membentuk lingkungan biofisik
(a-b), komponen lingkungan abiotik bersinggungan dengan komponen lingkungan
cultural membentuk lingkungan fisiko-cultural (a-c), demikian pula komponen
lingkungan biotic bersinggungan dengan komponen lingkungan cultural membentuk
lingkungan bio-cultural (b-c). Secara garis besar ketiga komponen lingkungan hidup
tersebut dapat diringkas menjadi dua bagian, yaitu komponen bio-geofisikal (lingkungan
alam) dan komponen lingkungan sosial-budaya yang menjadi inti hubungan manusia
dengan lingkungannya (hubungan perilaku manusia dan lingkungan binaan). Dengan
demikian dapat dikatakan bahwa baik tidaknya kondisi lingkungan hidup sangat dipengaruhi
oleh perilaku manusia.
C. Kerusakan Lingkungan Hidup.
Kerusakan lingkungan hidup berangkat dari perubahan lingkungan yang disebabkan oleh
proses alam dan karena perbuatan manusia. Sebagian besar kerusakan alam yang terjadi
pada saat ini disebabkan oleh ulah manusia.
l. Kerusakan Lingkungan Hidup disebabkan oleh Proses Alam.
Kondisi geografis lndonesia yang terletak di antara dua benua yaitu Benua Asia dan
Benua Australia serta dua samudra yaitu Samudra lndia dan Samudra Pasifik
menyebabkan di lndonesia sering terjadi berbagai macam bencana alam yang
berdampak pada kerusakan lingkungan. Bencana alam tersebut antara lain yaitu;
a. Letusan Gunung Berapi.
Letusan gunung api merupakan gejala alam yang kita sebagai manusia tidak
mampu untuk membendung atau mencegahnya. Tentu saja akibat dari letusan
gunung api ini dapat merusak lingkungan hidup. Kerusakan lingkungan tersebut
antara lain:
l) Letusan gunung api melemparkan berbagai material padat yang terdapat di
dalamnya seperti batuan, kerikil dan pasir yang dpat menimpa perumahan,
daerah pertanian, hutan dan sebagainya.
2) Hujan abu vulkanik yang menyertai letusan dapat menyebabkan terganggunya
pernafasan juga pemandangan yang gelap. Disamping itu timbunan abu yang
tebal dapat menutupi areal pertanian dan perkebunan yang dapat mengurangi
peoduksi
3) Lava panas yang meleleh akan merusak bahkan mematikan apa ssaja yang
dilaluinya. Setelah dingin, lava dingin tersebut akan membeku menjadi batuan
yang keras yang dapat menghambat pertumbuhan tanaman.
4) Awan panas yang berhembus dengan kecepatan tinggi dan tidak terlihat mata
dapat menewaskan makhluk hidup yang dilaluinya.
5) Aliran lahar dapat menyebabkan pendangkalan sungai, sehingga ketika hujan
turun menimbulkan banjir.
6). Gas yang mengandung racun dpat mengancam keselamatan makhluk di
sekitar gunung api.
b. Gempa Bumi
Gempa bumi merupakan sentakan lapisan bumi yang bersumber dari lapisan di
sebelah dalam merambat ke permukaan bumi. Getaran bumi yang demikian hebat
jika melanda daerah pemukiman penduduk padat akan menjadi bencana yang hebat.
Pada saat gempa berlangsung terjadi beberapa peristiwa sebagai akibat langsung
maupun tidak langsung, diantaranya adalah:
l) Tanah di pemukiman menjadi merekah, sehingga dapat menyebabkan jalan raya
terputus.
2) Akibat guncangan yang hebat maka dapat terjadi tanah longsor yang menimbun
segala sesuatu di bawahnya.
3) Gempa juga dapat mengakibatkan berbagai bangunan roboh.
4) Akibat pengiring gempa dapat terjadi kebakaran karena sambungan pendek aliran
listrik.
5) Dapat terjadi banjir sebagai akibat dari rusaknya tanggul bendungan sehingga
tanggul tersebut bobol dan terjadi banjir.
6) Gempa yang tejadi di dasar laut dapat menyebabkan tsunami, yaitu selombang
pasang di laut dan melanda daerah pantai.
c. Badai Siklon
l) Siklon adalah tekanan udara rendah berupa angin tipun atau badai, terdapat dua
jenis siklon yaitu siklon di daerah lintang tropik dan siklon di daerah tropik.
2) Siklon gelombang di daerah lintang sedang dan lintang tinggi, bentuknya dari
mulai yang lemah sampai yang kuat, sehingga sangat merusak lingkungan yang
dilaluinya.
3) Siklon tropik biasanya terjadi di permukaan laut, dengan kekutan dari yang sedang
sampai dengan yang sangat kuat.
4) Tornado, merupakan siklon yang hebat dari angin yang sangat kuat.
2. Kerusakan Lingkungan Hidup Disebabkan Oleh Kegiatan Manusia
a. Kerusakan hutan
Hutan merupakan pau-paru dunia yang dapat menyeimbangkan oksigen di udara
yang dibutuhkan oleh manusia dan hewan. Namun demikian karena hutan menjadi
sumber utama kebutuhan manusia dan agak mudah didayagunakan oleh manusuia
maka hutan telah banyak mengalami kerusakan. Bentuk kerusakan hutan yang
diakibatkan oleh kegiatan manusia antara lain:
l) Pemanfaatan sumber daya hutan secara berlebihan sebagai contoh adalah
penebangan pepohonan di hutan untuk keperluan industri kertas, kayu bakar,
peralatan rumah tangga dan bahan bangunan.
2) Pengalihan fungsi hutan menjadi lahan pertanian, pemukiman atau kegiatan
pertambangan. Pengalihan fungsi ini dilakukan dengan cara menebang atau
membakar pepohonan yang ada di hutan sehingga akibatnya terjadi penyempitan
lahan hutan. Bagaimana akibatnya jika hutan kita rusak atau bahkan musnah? Akibat
yang akan diderita karena kerusakan hutan antara lain:
Punahnya berbagai jenis hewan dan tumbuhan, sehingga menyebabkan
berkurangnya keanekaragaman hayati
Terjadi perubahan iklim karena pengaturan klimatologis seperti hujan, suhu, dan
sinar matahari menjadi tidak lagi berfungsi.
Terjadi kekeringan pada musim kemarau dan akan terjadi banjir pada musim hujan.
terjadi lahan kritis dimana tanah menjadi tidak subur, sehingga tanaman tidak dapat
tumbuh dengan baik.
b. Pencemaran Lingkungan.
Pencemaran lingkungan adalah masuknya limbah hasil kegiatan manusia ke
dalam suatu wilayah tertentu sehingga kualitas lingkungan wilayah tersebut
menjadi berubah tidak sesuai lagi dengan peruntukannya. Sebagai contoh,
peruntukan air sungai di antaranya untuk mandi, tetapi karena telah tercemar dan
dapat menimbulkan penyakit seperti gatal-gatal, maka tidak dapat lagi digunakan
untuk mandi. Berubahnya tatanan lingkungan oleh kegiatan manusia atau proses
alam sehingga kualitas lingkungan menurun sampai ke tingkat tertentu atau tidak
sesuai lagi dengan peruntukan sehingga tidak berfungsi. Sementara itu, limbah
adalah benda atau zat yang timbul dari hasil kegiatan manusia yang tidak
digunakan lagi, sehingga dibuang. Limbah tersebut terbagi atas limbah padat,
cair, dan gas. Pencemaran adalah terkontaminasinya suatu zat oleh zat lainnya
sehingga melebihi ambang batas kadar zat yang dikandung. Adapun
pencemaran lingkungan akibat dari kegiatan manusia antara lain yaitu:
pencemaran tanah, pencemaran air, pencemaran udara.
l). Pencemaran Tanah
Tanah merupakan sumber daya alam yang sangat penting. Tanah merupakan
tempat di mana tumbuhan dapat hidup, disamping manusia sangat
membutuhkan tanah untuk permukiman. Di dalam banyak mengandung zat
organik maupun organik yang diperlukan oleh tanaman. Oleh karena jika telah
tercemar oleh zat lain, maka tanah menjadi tidak subur dan bisa menjadi tanah
yang mati. Pencemaran tanah dapat terjadi antara lain karena kegiatan manusia
baik di bidang pertanian maupun pertambakan sering kurang memperhatikan
aturan-aturan yang telah ditentukan. Misalnya didalam menggunakan pupuk
berlebihan, pestisida juga berlebihan. Disamping itu pencemaran tanah terjadi
karena penduduk dalam membuang sampah dan limbah tidak pada tempatnya
misalnya pembuangan sampah sampah padat berupa plastik, limbah dari
industri, limbah pertambangan dan sebagainya dibuang di sembarang tempat.
Hal ini menunjukkan bahwa mayarakat kurang peduli pada lingkungan
sekitarnya. Apabila tanah telah mengalami pencemaran maka akibatnya adalah
produktifitas tanah tersebut menjadi menurun, sehingga kebutuhan bahan
makanan pokok terganggu.
2). Pencemaran Air
Dalam kehidupan di masyarakat, air memegang banyak peranan untuk
kebutuhan keluarga (minum, masak, mandi mencuci), untuk kebersihan kota atau
desa, untuk irigasi, menyiram tanaman, untuk penyejuk udara, untuk keperluan
industri dan lain-lain. Air yang diperlukan untuk memnuhi kebutuhan hidup
tersebut adalah air yang memenuhi syarat-syarat tertentu (belum mengalami
pencemaran). Berikut ini salah satu contoh parameter yang digunakan untuk
menentukan kualitas air menurut Pedoman Baku Mutu Lingkungan. Air yang
berasal dari sumber air menurut kegunaannya dapat digolongkan menjadi 4
yaitu:
Golongan A, yaitu air yang dapat digunakan sebagai air minum secara
langsung tanpa pengolahan terlebih dahulu.
Golongan B, yaitu air yang dapat dipergunakan sebagai air baku untuk diolah
sebagai air minum dan keperluan rumah tangga.
Golongan C, yaitu air yang dapat dipergunakan untuk keperluan perikanan dan
peternakan.
Golongan D, yaitu air yang dapat dipergunakan untuk keperluan pertanian,
usaha perkotaan, imdustri, dan listrik tenaga air.
3) Pencemaran udara
Pencemaran udara biasanya disebakan oleh buangan emisi atau bahan
pencemar yang diakibatkan oleh proses produksi seperti buangan pabrik,
kendaraan bermotor dan rumah tangga. Pencemaran udara ini berdampak
antara lain:
Efek Rumah Kaca
Sinar matahari yang menembus permukaan bumi sebagian diserap oleh bumi,
sebagian lagi dipantulkan kembali ke udara. Gas karbondioksida (CO2) yang
dihasilkan dari asap kendaraan bermotor, pabrik atau dapur rumah tangga
disebut gas rumah kaca. Gas rumah kaca yang berlebihan di udara akan
berkumpul membentuk sebuah lapisan yang bening dan tidak berwarna. Lapisan
udara tersebut memayungi dan menyelimuti bumi. Lapisan udara yang
mengandung gas rumah kaca, memiliki sifat dapat ditembus oleh sinar matahari
tetapi tidak dapat memantulkannya kembali ke udara. Dengan demikian sinar
matahari yang jatuh ke permukaan bumi akan terperangkap gas rumah kaca.
Dampak efek rumah kaca terhadap kehidupan di muka bumi adalah terjadi
penurunan kualitas udara karena suhu udara meningkat sehingga akan terjadi
perubahan iklim dunia.
Kerusakan Lapisan Ozon
Saat ini lapisan ozon sudah menipis, bahkan di atas kutub selatan sudah
mebentuk lingkaran yang kosong dan cukup besar. Apakah lapisan ozon itu?
Lpisan ozon berada di lapisan udara stratosfer. la memiliki rumus kimia O3 nama
latinnya adalah ozon. ltulah sebabnya dinamakan lapisan ozon. Lapisan ozon
merupakan suatu lapisan udara, yang memiliki sifat menyerap sinarviolet yang
berasal dari sinar matahari. Dengan adanya lapisan ozon sinar ultraviolet tidak
semuanya jatuh ke permukaan bumi. Hanya sebagian kecil saja sinar ultraviolet
yang sampai ke permukaan bumi sesuai dengan yang dibutuhkan oleh manusia.
Pengaruh lapisan ozon terhadap kehidupan manusia adalah sebagai berikut:
Bila sinar ultraviolet terlalu banyak jatuh ke permukaan bumi, maka akan
membahayakan makhluk hidup bahkan akan menimbulkan kematian.
Ketika sinar ultraviolet mengenai lapisan ozon, maka sebagian besar akan
terserap. Hanya sebagian kecil saja yang sampai ke permukaan bumi.
Bila lapisan ozon tidak ada maka sinar ultraviolet sebagian besar akan sampai
ke permukaan bumi. Bila hal itu terjadi, maka di permukaan bumi tidak akan ada
kehidupan seperti sekarang.
Proses rusaknya ozon adalah sebagai berikut:
- Lapisan ozon akan bereaksi dengan zat-zat tertentu yang sampai ke lapisan itu.
Zat yang bereaksi dengan lapisan itu diantaranya adalah flourokarbon.
- Flourokarbon banyak terdapat pada barang buatan manusia seperti lemari es,
mesin pendidngin udara, busa, semprotan minyak wangi, dan semprotan
insektisida.
- Flourokarbon yang membubung ke udara akan masuk kelapisan ozon
selanjutnya flourokarbon akan mengambil lapisan ozon, sehingga lapisan
menjadi berkurang.
- Jika hal itu terjadi, secara terus menerus maka lapisan ozon akan rusak makin
lama akan makin tipis, bahkan akan makin hilang.
D. Pembinaan Etika Lingkungan Hidup
Berdasarkan uraian di atas terlihat bahwa akar permasalahan kerusakan
lingkungan hidup disebabkan oleh falsafah manusia yang diterapkan dalam
memanfaatkan sumberdaya alam kurang benar. Oleh karena itu untuk mengatasi
permasalahan kerusakan lingkungan tersebut perlu diubah filsafat/pandangan
manusia dalam memanfatkan sumberdaya alam yang sangat terbatas ini. Salah
satu alternatif yang dapat dilakukan untuk mengurangi kerusakan lingkungan
hidup yaitu pembinaan etika lingkungan bagi seluruh masyarakat.
Etika Lingkungan
Sebagaimana pengertian etimologis dari etika yaitu "adat istiadat" atau
kebiasaan" maka lebih jauh dapat dijelaskan bahwa etika berkaitan dengan tata
cara hidup yang baik, baik pada diri seseorang maupun masyarakat. Kebiasaan
hidup yang baik ini dibakukan dalam bentuk kaidah, aturan atau norma.
Kaidah norma atau aturan ini sesungguhnya ingin mengungkapkan, menjaga dan
melestarikan nilai tertentu yang dianggap baik dan penting oleh masyarakat.
Secara lebih luas, etika dapat dipahami sebagai pedoman bagaimana manusia
harus hidup, dan bertindak sebagai orang yang baik. Kaidah dan norma inilah
yang membuat masyarakat primitif yang masih ada di daerah pelosok dan
terpencil di lndonesia ini. Jauh berbeda dengan masyarakat moderen yang
kaidah dan norma dan aturannya dianggap lebih oleh masyarakat primitif, yang
justru menimbulkan permasalahan bagi kehidupan mereka sendiri. Etika
lingkungan merupakan suatu bagian untuk mengisi kekurangan sisi spiritual dari
pemanfaatan sumberdaya alam untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
Menurut tahapannya, etika lingkungan dapat terwujud dalam lima tahapan
(Nugroho dalam Gunawan, 2003) sebagai berikut;
l. Egoisme; merupakan tataran etika yang paling rendah yakni yang berdasarkan
pada ke-aku-an disebut juga individualisme.
2. Humanisme; merupakan solidaritas sesama manusia. Hal ini sudah ada
kepedulian terhadap orang lain selain dirinya sendiri.
3. Sentientisme; kesetiakawanan terhadap pengada insani (berperasaan).
4. Vitalisme; kesetiakawanan terhadap sesama pengada insani, baik yang
berperasaan maupun yang tidak berperasaan (tumbuh-tumbuhan).
5. Altruisme; merupakan etika lingkungan yang paling tinggi, yakni solidaritas
kepada semua pangada baik yang insani maupun ragawi, sebagai sesama
ciptaan tuhan dii bumi ini karena ketergantungan diri kepada semua yang ada
baik makhluk hidup maupun benda mati.
F. Penutup
Memahami semakin meningkatmya perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi yang dikuasi oleh manusia dapat dipastikan akan semakin
meningkatkan kerusakan lingkungan hidup di bumi ini, yang akhirnya akan
menurunkan tingkat kesejahteraan dan kualitas kehidupan kita. Kerusakan
lingkungan ini terjadi terjadi karena manusia dalam menggunakan teknologi
untuk memanfaatkan sumberdaya alam kurang mempunyai kepedulian terhadap
kelestarian lingkungan. Oleh karena itu kondisi ini perlu segera diatasi apabila
kita tidak menginginkan kerusakan lingkungan ini lebih parah lagi. Salah satu
cara untuk mengendalikan kerusakan lingkungan tersebut antara lain, yaitu
dengan pembinaan etika lingkungan pada masyarakat, agar dapat mengubah
sikap dan perilaku manusia yang semula kurang ramah, kurang bertanggung
jawab, dan kurang peduli terhadap lingkungan menjadi, menjadi manusia yang
bertanggung jawab, peduli, ramah dan arif terhadap lingkungan. Sehingga kita
nanti dapat memberikan warisan lingkungan yang lestari pada anak cucu kita di
masa-masa yang akan datang.

También podría gustarte