Está en la página 1de 17

ANTIBIOTIK

A. DEFINISI Kata antibiotik berasal dari bahasa yunani yaitu -anti (melawan) dan -biotikos (cocok untuk kehidupan). Istilah ini diciptakan oleh Selman tahun 1942 untuk menggambarkan semua senyawa yang diproduksi oleh mikroorganisme yang dapat menghambat pertumbuhan mikroorganisme lain. amun istilah ini kemudian digeser dengan amun dalam ditemukannya obat antibiotik sinetis. !enggunaan istilah antimikroba cenderung mengarah ke semua "enis mikroba dan termasuk di dalamnya adalah antibiotik# anti "amur# anti parasit# anti proto$oa# anti %irus# dll. pembahasan ini hanya membicarakan proses penghambatan antibiotik dalam membunuh bakteri &ikroorganisme yang dihambat oleh antibiotik khusunya adalah bakteri. &aka dari itu antibiotik bersinosim dengan anti'bakteri. (ntibiotik berbeda dengan istilah disinfectant karena desi)ektant membunuh kuman dengan cara membuat lingkungan yang tidak wa"ar bagi kuman. Sedangkan ker"a dari antibiotik adalah cenderung bersi)at *oksisitas Selekti) dalam arti dapat membunuh kuman tanpa merugikan inang. B. KLASIFIKASI ANTIBIOTIK !embagian antibiotik dapat dibagi berdasarkan luasnya akti%itas antibiotik# akti%itas dalam membunuh serta berdasarkan mekanisme obat antibiotik tersebut. +erdasarkan luasnya akti%itas# antibiotik dibagi men"adi antibiotik spektrum luas dan spektum sempit. Istilah luas mengandung arti bahwa antibiotik ini dapat membunuh banyak "enis bakteri sedangkan sebaliknya# istilah sempit hanya digunakan untuk membunuh bakteri yang spesi)ik yang telah diketahui secara pasti. !enggunaan spektrum luas digunakan apabila identi)ikasi kuman penyebab susah dilakukan namun kerugiaanya dapat menghambat pula bakteri )lora normal dalam tubuh. +erdasarkan akti%itas dalam membunuh# antibiotik dibagai men"adi Bactericidal dan Bacteristatic. (ntibiotik yang mempunyai si)at bakterisidal membunuh bakteri target dan cenderung lebih e)ekti) serta tidak perlu menggantungkan pada sistem imun manusia. Sangat perlu digunakan pada pasien dengan penurunan sistem imun. ,ang termasuk baterisidal adalah -'lactam# aminoglycoside# dan .uinolone. +akteriostatik "ustru beker"a menghambat pertumbuhan bakteri dan dapat meman)aatkan sistem imun host obat bakteriostatik yang khas adalah tetracycline# sulfonamide# tetracycline# dan clindamycin +edasarkan mekanisme ker"a# antibiotik dibagi men"adi / "enis# yaitu 0 (. +. 1. 2. 3. !enghambatan sintetis dinding bakteri !enghambat membran sel !enghambatan sintetis protein di ribosom !enghambatan sintetis asam nukleat !enghambatan metabolik (antagonis )olat) Karena

2ari masing'masing golongan terdapat mekanisme ker"a# )armakokintetik# )armakodinamik# serta akti%itas antimikroba yang berbeda'beda. !erbedaan ini menyebabkan perbedaan kegunaan di dalam klinik perbedaan ini "uga maka mekanisme resisistensi dari masing'masing golongan "uga mengalami perbedaan. C. RESISTENSI OBAT ANTIBIOTIK 4esistensi obat antibiotik oleh mikroba dapat dibagai men"adi berikut 1. &ikroba menghasilkan en$im yang merusak akti%itas obat.

Tanti nurlina

Page 1

&isal 0 Stapilokokus yang resisten terhadap penicillin menghasilkan -lactamase yang merusak obat'obat lactam 2. &ikroba merngubah permeabilitas terhadap obat. 5. &ikroba mengembangkan suatu perubahan terhadap struktur sasaran bagi obat &isal 0 +erubahnya strukutr protein reseptor pada ribosom 56S menyebabkan mikroba resisten terhadap golongan aminoglikan 4. &ikroba mengembangkan perubahan "alur metabolitk yang dihambat &isal 0 +akteri yang resisten Sul)onamides tidak memerlukan !(+ ekstraseluler dimana awalnya bakteri ini sangat membutuhkannya /. &ikroba mengembangkan perubahan en$im yang tetap dapat melakukan )ungsi metaboliknya tetapi lebih sedikit dipengaruhi oleh obat. (sal resistensi'resistensi di atas dapat bersi)at genetik maupun non genetik. ,ang non genetik dapat berasal dari berubahnya bentuk suatu mikroba men"adi inakti) sehingga resisten terhadap obat'obat yang ker"anya pada proses replikasi bakteri. Sedangkan genetik dapat diturunkan dari mikroba satu ke keturunannya melalui mutasi kromosom atau dari satu mikroba ke mikroba lain melalui plasmid. 4esistensi silang sa"a ter"adi dari satu "enis antibiotik ke "enis lain. &isal suatu mikroba resisten terhadap suatu "enis antibiotik dapat resisten terhadap "enis yang lain. 4eaksi silang ini dapat ter"adi pada "enis'"enis yang berhubungan sacara kimia maupun tidak D. GOLONGAN INHIBITOR SINTETIS DINDING BAKTERI +akteri mempunyai lapisan luar yang kaku yang disebut dinding sel. 2inding sel terdapat pada baik bakteri yang gram (7) maupun bakteri gram ('). 2inding ini ber)ungsi mempertahankan bentuk sel dari perbedaan tekanan osmotic internal dan eksternal yang sangat tinggi. !ada kedua bakteri mempunyai suatu lapisan yang bernama Peptidoglycan. 8apisan ini ber)ungsi mensintetis dinding bakteri melalui reaksi yang disebut *4( S!3!*I2(SI. 8apisan ini lebih tebal pada bekteri gram (7) dan pada gram (') di antara peptidoglycan dan dinding terdapat lapisan membran lemak sehingga terdapat gambaran membran bilayer. !reoses penghambatan sintetis dinding bakteri dapat melalui 2 "alur. 9alur pertama berasal dari penghambatan proses transpeptidasi. Semua obat -lactam dapat menghambat proses ini. ,ang termasuk dalam antibiotik lactam adalah golongan Penicillin, Cephalosporins, Carbapemems, dan Monobactam. 9alur berikutnya melalui penghambatan sintetis peptidoglycan. ,ang termasuk "alur kedua ini adalah Vancomycin dan Bacitracin. !embagian kelompok ini dapat dilihat pada gambar di bawah.

Tanti nurlina

Page 2

PENGHAMBAT SINTETIS DINDING BAKTERI

An ibio i% "#Lac a!

Non "#Lac a! Baci racin

Penicillin #mpicillin, #mo$icillin, #"locillin, Carbenicillin, Clo$acillin, %iclo$acillin, Methicillin, Me"locillin, &afcillin, '$acillin, Penicillin G, Penicillin V, Piperacillin, (icarcillin

Ce&'alos&ori n

Carba&ene! *mipenem

Monobac a! #"treonam Vanco!$cin

Generasi I

Cefadro$il, Cephradrin, Cephalotin, Cephale$in, Cephapirin Cefaclor, Cefamandol, Cefmeta"ole, Cefodo$im, Cefonicid, Cefo$itin, Cefpro"il, Cefotetan, Cefuro$ime Cefi$ime, Cefota$ime, Cefta"idime, Cefti"o$ime, Ceftria$one, %an Mo$alaktam Cefclidine, Cefepime, Cefluprenam, Cefoselis, Cefo"opran, Cefpirome, Cef)uinome

Generasi II

Generasi III

Generasi IV

PENICILLIN !enicillin yang paling terkenal dan pertama ditemukan adlah penicillin-G yang ditemukan oleh :lamming pada 1929. Senyawa ini dihasilkan dari pembenihan spesies !enisillium notatum. Si)at dari penicillin-G adalah kepekaannya terhadap penghacuran cincin -lactam oleh senyawa -lactamase dan tidak akti) secara relati%e terhadap kebanyakan bakteri gram negati). !engembangan terhadap Penicillin menghasilkan turunan'turunan penicillin yang lebih stabil terhadap asam dan akti) terhadap bakteri gram (') maupun gram (7). 1. Struktur kimia Semua Penicillin mempunyai struktur dasar yang sama. *erdapat cincin +eta lactam yang dikelilingi oleh cincin tia$olodin. +eberapa turunan Penicillin didapatkan dengan menambahkan senyawa lain pada gugus 4. Struktur penicillin dapat dilihat pada gambar.

Struktur dasa Penicillin. *erdapat cincin -'lactam (kiri) yang dikelilingi cincin tia$olid (kanan). 2. 4esistensi &ekanisme resistensi terhadap Penicillin dapat dibagi dalam beberapa mekanisme 0 a. +akteri'bakteri tertentu seperti taphylococcus aureus# beberapa !aemophilus influen"ae dan gonokokus menghasilkan senyawa -lactamse yang memecah cincin -lactam. Kontrol pembentukan

Tanti nurlina

Page 5

-lactamase dikontrol oleh kromosom dan plasmid. -lactam dilindungi oleh rantai samping 4;.

a)cillin tahan terhap -lactamase karena cincin

b. +eberapa mikroba kurang mempunyai reseptor spesi)ik dan kurangnya permeabilitas terhadap lactam. c. <rganisme yang dormant seperti Mycoplasma + resistant terhadap penicillin karena tidak mensintetis peptidoglycan =at'$at penghambat -lactamase seperti cla,ulanic acid, sulbactam dan# ta"obactam dapat menghambat akti%itas -lactamase yang dihasilkan bakteri yang resisten. !emberian tunggal obat ini kurang menun"ukkan akti%itas antibakteri. -lactamase. 5. :armakokinetik (bsorpsi peroral berbeda'beda dari masing'masing obat penicillin tergantung dari kestabilan asam dan ikatan proteinnya. !emberian minimal harus diberikan 1 "am sebelum atau sesudah makan untuk mengurangi ikatan pada makanan. (bsorpsi parenteral biasanya cepar. !emberian I& sering menimbulkan iritasi dan nyeri pada tempat suntikan. !emberian I? bolus intermittent dengan tetesan kontinue cenderung disukai. Penicillin tidak larut dalam sel dan tidak masuk dalam sel inang. !emberian @ gr perhari dapat menghasilkan kadar 1'@ AgBml dalam darah. Penicillin yang terikat kuat pada protein ( o$acillin, diclo$acillin) menghasilkan kadar obat bebas yang lebih rendah daripada yang terikat lemah ( #mpicillin, Penicillin-G) Kadar penicillin pada "aringan setara dengan yang ada di serum. !ada mata# protat# dan susunan syara) pusat kadar ini lebih rendah daripada di serum. amun pada cairan serebospinal kadar dapat mencapai 6#2 AgBm8 "ika diberikan @ gr parenteral sehingga tidak diperlukan suntika intratekal. 3kskresi dilakukan kebanyakan oleh gin"al. Sekitar 16C diekskresi di glomerulus dan 96C melalui tubulus dengan kecepatan 2 grB"m kecuali na)cillin dimana D6C diekskresi di dalam saluran empedu. Eaktu paruh Penicillin-G adalah F'1 "a dan pada gagal gin"al dapat mecapai 16 "am. #mpicillin diekskresi lebih lama. Sekresi di tubulus dapat dihambat dengan pemberian probensid dan digunakan pada "ika ingin mncapai kadar sistemik dan cairan serebospinal yang tinggi. !ada neonantus pemberian ini lebih lambat. 3kskresi "uga dapat melalui sputum dan air susu dan dapat menimbulkan alergi pada bayi yang menyusui. 4. Kegunaan Klinik <bat ini dikenal karena paling luas kegunaannya. Semua penicillin oral harus diberikan minimal 1 "am sebelumBsesudah makan. a. !enicillin'G <bat ini masih digunakan pada in)eksi pneumococcus# streptococcus# meningococcus# staphilococcus yang tidak menghasilkan -lactamase, gonococcus# (reponema pallidum# Bacillus anthracic dan bakreti gram (7) lainnya# clostridium, actinomyces, listeria# dan bacterioid. Kebanyakan dosis yang digunakan adalah dosis sehari (@ gram) dan umumnya diberikan secara bolus intermittent I?. Penicillin-V diindikasikan pada in)eksi ringan saluran perna)asan dengan dosis harian 1'4 g. !emberian oral tidak boleh diberikan terhadap in)eksi yang berat. amun kombinasi obat ini dengan obat'obat -lactam, misalnya cla,ulanic acid dan amo$cillin dapat e)ekti) terhadap in)eksi saluran perna)asaan oleh > in)luen$a penghasil

Tanti nurlina

Page 4

b. +en$athine !enicillin <bat ini berbentuk garam yang mempunyai kelarutan dalam air yang sangat rendah dan menghasilkan kadar rendah tetapi bertahan lama. Kegunaannya adalah diberikan secara 1#2 "uta unit I& untuk pro)ilaksi rein)eksi streptokokus selama 5'4 minggu. c. (mpicillin# (moHicillin# carbenicillin# *icarcillin# !iperacillin# me$locillin# ($locillin <bat ini berbeda dengan penicillin-G karena punya akiti%itas lebih besar terhadp bakteri gram ('). #mpicillin dan amo$icillin mempunyai akti%itas sama. amun amo$icillin lebih mudah diserap dalam usus. 2iberikan secara oral untuk ISK oleh bakteri koli)ormis gram (') dan in)eksi bakteri campuran saluran na)as (sinusitis# otitis# bronchitis). 2osis yang diberikan adalah 2/6'/66 mg 5H sehari. <bat ini kurang e)ekti) terhadap enterobacter# pseudomonas dan gastroenteritis salmonella nonin%asi%e. Carbenicillin lebih e)ekti) terhadap pseudomonas dan proteus namun lebih cepat men"adi resisten. !emberian dengan dosis 12'56gBhari I? biasanya diberikan berkombinasi dengan antibiotik golongan lain untuk pengobatan sepsis pseudomonas pada luka baker. (icarcillin menyerupai carbenicillin tetapi dosisnya lebih rendah (266'566mgBkgBhari). <bat yang lain mempunyai akti%itas yang kebanyakan sama d. !enicillin yang resisten terhadap -lactamase Golongan yang resisten terhadap -lactamase adalah '$acillin, Clo$acillin, %iclo$acillin, dan &afcillin. Indikasi penggunaan hanya digunakan pada in)eksi sta)lokokus penghasil -lactamase. 2osis yang digunakan adalah 6#2/'6#/ g setiap 4'@ "am peroral. Intuk in)eksi yang berat diberikan D' 12 gBhari nafcillin intermittent bolus I? tiap 2'4 "am (1'2 g tiap pemberian). Methicillin "arang digunakan karena bersi)at ne)rotoksis. /. 3)ek Samping a. >ipersensiti%itas b. d. eurotoksis pada dosis tinggi (J26.666 unit intratekal atau J26"uta parenteral) e)rotoksis (&ethycillin) c. 2yspepsia e. Gangguan pendarahan (1abenicillin) CEPHALOSPORIN 1ephalosporin dihasilkan oleh "amur 1ephalosporium. Senyawa ini mirip dengan !enicillin namun lebih resisten terhadap -+actamase dan cenderung lebih akti) terhadap bakteri gram (7) maupun gram ('). 1. S*4IK*I4 KI&I( Strutur ini mirip dengan penicillin yaitu adanya cincin -+actam tetapi dilekati cincin dihydrithia$ide dan terdapat gugusan 41 dan 42 yang memungkinkan untuk dibuat turunan'turunan cephalosporin dengan akti%itas yang lebih tinggi dan toksisitas yang lebih rendah.

Tanti nurlina

Page /

Struktur kimia cephalosporin 2. (K*I?I*(S ( *I&IK4<+( 2( 43SIS*3 SI (kti%itas dan cara ker"a antimikroba beserta mekanisme resistensi cephalosporin analog dengan penicillin. 5. 13!>(8<S!<4I G3 34(SI !34*(&( ,ang termasuk obat ini adalah 1e)adroHil (2urice))# 1ephradrin# 1ephalotin (cephalothinK Ke)lin)# 1ephaleHin# (Ke)leH)# 1ephapirin (cephapirinK 1e)adryl). ' (K*I?I*(S ( *I&IK4<+( <bat ini sangat akti) terhadap kokus gram positi) seperti pneumokokus# streptokokus %iridan# gourp streptokokus ( hemolitikum dan sensiti) kecuali B fragilis ' :(4&(K<8<GI L 2<SIS Oral 0 1e)aleHin# 1e)radrin# dan 1e)adroHil diabsorpsi di usus ber%ariasi. !emberian /66 mg peroral hanya menghasilkan kadara 1/'26 AgBm8. Kadar dalam urin biasanya sangat tinggi namun di "aringan biasanya kadarnya lebih rendah. 2osis 1e)aleHin dan ce)adrin diberikan 4 H 6#2/'6#/ g dan ce)adroHil diberikan 5 H 6#/'1 g. 3kskresi terutama di urin dan dapat dihambat dengan pemberian probenesid. !ada penderita gagal gin"al dosis harus dikurangi IV ( in)us I? diberikan sebanyak 1 gram dan mencapai kadar puncak ce)a$olin sebanyak 96'126 AgBm8# ce)alotin dan ce)a$olin sebanyak 46'@6 AgBm8# 2osisnya untuk 1e)a$olin 1'2 g BD "am# ce)alotin dan ce)apirin adalah 1'2 gB@ "am IM ( "arang dilakukan ' !3 GGI (( K8I IK Ealau obat ini punya spectrum luas dan tidak terlalu toksis# namun obat ini "arang digunakan selain sebagai obat alternati%e untuk beberapa in)eksi. 2apat digunakan untuk ISK# luka kecil yang terdapat sta)ilokokus# dan in)eksi ringan lainnya. Intuk pro)ilaksis pembedahan# 1e)a$olin lebih banyak digunakan karena lebih murah serta dapat mengurangi resistensi terhadap obat lain. 9angan digunakan untuk pengobatan in)eksi berat. 1ephalosporin generasi pertama tidak dapat melakukan pentrasi ke SS! dan tidak bisa digunakan untuk pengobatan meningitis. 4. 13!>(8<S!<4I G3 34(SI K32I( aureus. Gram negati) yang "uga dapat dihambat antara lain -. coli, .lebsiella pneumoniae# dan Proteus mirabilis. Kokus anaerob (Peptococcus, Peptostreptococcus) biasanya

Tanti nurlina

Page @

1ontoh dari cephalosporin generasi kedua adalah ce)aclor (Ke)lor# 4aniclor)# ce)amandol# ce)meta$ole# ce)odoHim# ce)onicid (monocid)# ce)oHitin# ce)pro$il (ce)$il)# ce)otetan# ce)uroHime (ce)tin). ' (K*I?I*(S ( *I&IK4<+( (kti%itas obat ini biasanya mirip dengan generasi pertama namun mempunyai spektrum yang lebih luas terhadap bakteri gram (') 0 enterobacter, .lebsiella# dan Proteus indol'positi). Intuk pengobatan ! influen"a ce)amandol# ce)uroHime# ce)onicid# dan ce)oranid lebih e)ekti). Intuk pengobatan B fragilis "ustru ce)oHitin# ce)meta$ole# dan ce)otetan lebih e)ekti). Semua generai kedua tidak akti) terhadap enterokokus dan P aeruginosa ' :(4&(K<8<GI L 2<SIS Oral ( 1e)aclor# ce)uroHim# ce)pro$il dapat diberikan peroral. 2osis untuk dewasa biasanya 16'1/ mgBkgBhari diberikan dalam 2'4 dosis terbagi. IV ( Setelah 1 gr I? dapat menghasilkan kadar serum M/' 12/ AgBm8. IM ( +iasanya sangat sakit. !ada gagal gin"al dibutuhkan penyesuaian dosis ' !3 GGI (( K8I IK Karena akti%itasnya terhadap > in)luen$a# 1e)aclor sering digunakan untuk sinusitis dan otitis media pada pasien alergi atau tidak ada respon terhadap (mpicillin. >anya ce)uroHim yang dapat menembus sawar otak. 1e)oHitin# ce)meta$ole# dan ce)otetan yang e)ekti) terhadap + )ragilis dapat digunakan untuk in)eksi bakteri anaerob tersebut seperti peritonitis dan di%ertikulitis. /. 13!>(8<S!<4I G3 34(SI K3*IG( ,ang termasuk generasi ke 5 cephalosporin adalah ce)iHime# ce)otaHime# 1e)ta$idime# ce)ti$oHime# ce)triaHone# dan moHalaktam. ' (K*I?I*(S ( *I&IK4<+( ,ang khas untuk generasi ketiga adalah mencangkupi gram negati) yang luas dan dapat menembus sawar otak. Selain itu secara menetap generasi ketiga "uga akti) terhadap enterobacter citrobacter# S marcescens# dan !ro%idencia# serta >aemophilus dan eisseria penghasil -+actamase. ' :(4&(K<8<GI L 2<SIS Kadar dalam darah adalah @6'146 AgBm8 setelah pemberian in)us I? 1 gram. Kadar ini akan sama di semua "aringan dan dapat mencapai sistem syara) pusat. Eaktu paruh untuk ce)triaHone (M'D "am) setelah pemberian 1/'56 gBkgBhari dibagi dalam dosis tiap 12'24 "am# namun pada meningitis dosis ini diberikan setiap 12 "am. <bat lain punya waktu paruh 1'1#M "am dapat disuntikan setiap @'D "am dengan dosis 2'12 gramBhari 3kskresi utama melalui empedu# "adi pada gagal gin"al obat ini memerlukan penyesuaian dosis. ' !3 GGI (( K8I IK Karena penetrasi ke sawar otak# obat generasi ketiga sering digunakan untuk mengobati meningitis termasuk yang disebabkan oleh meningokokusm > in)luen$a# dan bakteri gram (') usus yang rentan. !ada sepsis yang tidak diketahui penyebabnya obat ini "uga sering digunakan. @. 3:3K S(&!I G 3)ek samping terhadap cephalosporin yang dapat muncul pada umumnya antara lain adalah 0 a. (lergi

Tanti nurlina

Page M

b. >ipoprotrombinemia dan kelainan perdarahan 0 diberikan %itamin K 16 mg 2 H seminggu untuk pencegahan c. 2isul)iram'like e))ect (penghambatan metabolisme alkohol) sehingga "angan dberikan untuk orang alkoholisme OBAT -LACTAM LAINN)A &< <+(1*(& <bat ini mempunyai cincin -+actam monosiklik dan ternyata "uga resisten terhadap -+actamase serta akti) terhadap beberpa gram (') seperti pseudomonas dan Serratia. Kelemahan obat ini adalah tidak ada akti%itas terhadap bakteri gram (7) dan bekteri anaerob. 1ontoh golongan ini adalah ($treonam (a$actam). Kadar dalam serum adalah 166 AgBm8 setelah pemberian 1'2 gram setiap D "am. Eaktu paruh 1'2 "am dan pada gagal gin"al dapat meman"ang 1(4+(!3 3& <bat ini adalah obat baru dengan cincin -+actam. 1ontohnya adalah Imipenem. <bat ini mempunyai spektrum luas terhadap bakteri gram (7)# gram (')# dan anaerob. <bat ini "uga punya kelebihan resisten terhadap -+actamase. amun obat ini diinakti)kan di tubulus sehingga konsentrasi dalam urin men"adi rendah. !enetrasi baik di "aringan tubuh dan cairan serebrospinal. 2osis biasanya 6#/'1 gram I? setiap @ "am (waktu paruh 1 "am). Kegunaan secara pasti belum ditentukan namun mungkin digunakan atas pengobatan terhadap in)eksi yang telah resisten. Se"ak !seudomonas cepat men"adi resisten terhadap imipenem# pemberian kombinasi obat ini dengan aminoglican perlu dilakukan. 3)ek samping masih terbatas pada mual# muntah# diare# dan kulit kemerahan serta pada gagal gin"al ge"ala ini semakin terlihat. VANCOM)CIN ?ancomycin dan bacitracin merupakan penghambat sintetis dinding sel namun bukan termasuk golongan -+actam. ?ancomycin dihasilkan oleh Sterptomyces. <bat ini akti) terhadap bakteri gram (7) khususnya staphylococcus. S r*% *r %i!ia. Struktur kimia %ancomycin terdiri dari suatu glicopeptida dengan erat molekul 1/66 larut dalam air dan stabil. &ekanisme obat ini adalah penghambatan sintetis peptidoglican di tingkan membrane sel. A% i+i as An i!i%roba. ?ancomycin bersi)at bakterisid untuk gram (7) pada konsentrasi 6#/'5 AgBm8. +anyak staphylococcus yang sudah resisten terhadap na)silin dapat dibunuh dengan obat ini serta resistensi %ancomycin ter"adi sangat lambat dan "arang. Far!a%o%ine i%. ?ancomycin tidak diabsopsi di usus. !engobatan peroral digunakan untuk mengobati enterokolitis. !emberian I? dengan dosis 6#/ gram dapat mencapai kadar serum 16'26 AgBm8 (waktu paruh 1'2 "am). 3kskresi dilakukan oleh gin"al. Pen,,*naaan Klini%. Indikasi ?ancomycin adalah untuk sepsis atau endocarditis yang disebabkan oleh staphylocoocus yang sudah resisten terhadap obat lain dengan dosis 6#/ gram I? tiap @'D "am. !engobatan peroral dengan dosis 6#12/'6#/ gram tiap "am digunakan untuk enterokolitis terutama Clostridium difficle. E-e% Sa!&in,. 9arang ter"adi e)ek samping. :lebitis pada tempat suntikan dan demam mungkin ter"adi. Ge"ala flushing yang luas dapat "uga ter"adi (red man syndrome).

Tanti nurlina

Page D

BACITRACIN +acitracin merupakan campuran polipeptida siklik yang dihasilkan dari (racy Bacillus subtilis. (kti) terhadap mikroba gram (7). Karena e)ek toksisnya yang sistemik bacitracin "arang digunakan. (kti%itas obat ini sama seperti %ancomycin yaitu untuk gram (7) khususnya staphylococcus. <bat ini susah diabsorpsi di usus kulit# mukosa# atau yang lain "adi sering digunakan untuk pengobataan topical dengan dosis /66 unitBgram untuk menekan lesi permukaan kulit# pada luka# atau pada mukosa. 3)ek sampingnya adalah kerusakan gin"al secara mencolok# menyebabkan proteinuria# hematuria# dan retensi nitrogen sehingga suah tidak digunakan. 4eaksi alergi pada penggunakan topikal "arang ter"adi. E. GOLONGAN INHIBITOR SINTETIS PROTEIN *elah dibuktikan secara klinik bahwa *etracyclin# amonoglycoside# 1hloramphenicol# &acrolides# dan 8yncomicin dapat menghambat sintetis protein melalui ker"a di ribosom. Sel bakteri secara umumnya mempunyai beberapa tipe ribosom antara lain ribosom 56S# ribosom /6S# dan ribosom M6S. 4ibosom D6S yang terdapat manusia# tidak terdapat pada bakteri sehingga golongan obat ini cenderung tidak berpengaruh terhadap sintetis protein dalam "aringan manusia.
PENGHAMBAT SINTETIS PROTEIN DI RIBOSOM Te rac$cline A!ino,l$cosi.e Macroli.e %emeclocycline, %o$ycycline, Minocycline, (etracycline #mikacin, Gentamycin, &eomycin, Metilmicin, (obramycin treptomcin,

#"itromycin, Clarithromycin, -rythromycin (hiamphenicol Clindamycin

C'olra!&'enicol L$nco!$cin

+agan pembagian golongan obat penghambat sintetis protein Ker"a penghambatan di masing'masing ribosom mempunyai mekanisme yang berbeda. Golongan yang beraksi di ribosom 56S dan M6S adalah golongan tetracycline dan amiglycoside. Sedangkan golongan lain beraksi di ribosom /6S. !enghambat sintetis protein terbagi dalam / kelompok yaitu 0 *etracyclin# (moniglycoside# &acrolide# 1hloramphenicol# dan 8yncomycin. TETRAC)CLINE *etracycline yang pertama kali ditemukan adalah chlortetracycline yang diisolasi dari treptomycecs aureofaciens. 1. S*4IK*I4 KI&I(

Tanti nurlina

Page 9

Semua tetracycline mempunyai struktur yang sama. <bat ini tersedia sebagai hidroklorida yang lebih larut. 8arutan tersebut bersi)at asam dan mudah berikatan erat dengan ion'ion logam ber%alensi 2 dan dapat mengganggu absorpsi dan akti%itas.

Struktur kimia tetracyclines 2. (K*I?I*(S ( *I&IK4<+( *etracycline cenderung merupakan antibakteri spektrum luas. +ersi)at bakteristatik baik untuk gram (7) dan gram (') # bakteri anaerob# riketsia# clamidia# micoplasma# serta untuk beberapa proto$oa misalnya amuba. *etracyclin memasuki mikroba melalui di)usi pasi) dan transport akti% sehingga pada mikroba yang rentan terdapat penumpukan obat ini di dalam sel. *etracycline kemudian terikat re%ersible ke reseptor pada subunit 56S ribosom dalam posisi yang menghambat pengikatan aminoasil't4 ( ke tempat akseptor pada komplek m4 ( ribosom. 3)ek lan"ut adalah mencegah penambahan asam amino baru ke rantai peptide yang tumbuh. 5. 43SIS*3 SI 4esistensi muncul dengan perubahan permeabilitas pasi) dan "uga tidak adanya transport akti) terhadap tetracycline. 4esistensi ini muncul dipengaruhi genetik. Kontrol resistensi oleh plasmid "uga dapat resisteni terhadap obat golongan lain. !enggunaan secara luas tetracycline bertanggung "awab terhadap resistensi terhadap obat lain. 4. :(4&(K<KI 3*IK (bsopsi tetracycline di usus ber%ariasi antara beberapa obat. +eberapa ada yang tetap di usus dan dikeluarkan di tin"a. <bat chlortetracycline hanya 56C diasorpsi. 9enis lain hanya @6'D6C untuk oHytetracycline dan demeclocycline# 96'166C untuk doHycycline dan minocycline. (bsorpsi paling baik di usus halus bagian atas dan baiknya pada saat tidak makan karena dapat diganggu "ika ada kation ber%alensi dua (1a 27# &g27# :e27)# terutama dalam susu dan antasida. !emberian parenteral tetracycline biasanya diracik dengan bu))er khusus 2alam darah ter"adi ikatan protein berbagai tetracycline sebesar 46'D6C. 2engan dosis oral /66 mg tiap @ "am dapat mencapai kadar 4'@ AgBm8 untuk tetracycline hydrochlorid dan oHytetracycline. 2oycycline dan minocycline agak lebih rendah. Suntikan I? membuat kadar lebih tinggi untuk sementara waktu. 2istribusi tidak dapat mencapai cairan serebrospinal. &inosiklin khas karena konsentrasi yang tinggi di air mata dan air liur. *etracycline dapat melintasi plasenta dan air susu# 3kskresi terutama di empedu dan urin. 2i empedu ekskresinya lebih banyak dan mungkin diabsorpsi kembali di usus untuk mempertahankan kadar di serum. Sekitar /6C "enis tetracycline diekskresi di glomerulus gin"al dan dipengaruhi oleh keadaan gagal gin"al. 2oHicycline dan minocycline diekskresi lebih lambat sehingga di dalam serum lebih lama /. K3GI (( K8I IK *etracycline merupakan obat spektrum luas pertama dan telah digunakan sewenang'wenang. &erupakan obat terpilih untuk in)eksi &ycoplasma pneumoniae# 1lamidia# serta ricetsia. <bat ini "uga berguna untuk in)eki

Tanti nurlina

Page 16

bakteri campuran in)eksi saluran perna)asan misalnya sinusitis dan bronchitis. 2apat digunakan untuk in)eksi ?ibrio dan kolera namun resistensi telah dilaporkan. *etracycline e)ekti) untuk in)eksi in)eksi melalui hubungan seksual yang disebabkan clamidia. 2oHycycline e)ekti) terhadap leptospirosis. Intuk proto$oa yang dapat dihabat oleh tetracycline adalah 3ntamoeba hitolitika atau !lasmodium )alciparum (2oHicycline). @. 3:3K S(&!I G a. b. 3)ek samping pencernakan seperti mual# muntah dan diare karena engubah )lora normal. >al ini merupakan alasan penghentian dan pengurangan pemberian tetracycline. !enumpukan di tulang dan gigi tetracycline sering ter"adi. Kontra indikasi pemberian pada ibu hamil karena dapat menumpuk di gigi "anin yang menyeabkan kekuning'kuningan pada gigi serta penumpukan di tulang yang menyebabkan gangguan pertumbuhan pada "anin dan anak umur dibawah D tahun. c. d. e. ). >epatotoksis "uga dapat diberikan "ika diberikan pada dosis besar atau telah ter"adi insu)iciensi hepar sebelumnya. *rombosis %ena dapat ter"adi pada pemberian I? >iper)otosensiti) terutama demeclocycline 4eaksi %estibular seperti pusing# %ertigo# mual# muntah (minocycline)

AMINOGL)COSIDE (minoglycoside berasal dari berbagai spesies treptomyces. Sampai saat ini yang masuk kelompok ini adalah Stretomycin# neomycin# gentamycinm dan lain'lain. Semua obat ini menghambat sintetis protein dan punya kelemahan dalam berbagai macam resistensi. Semua aminoglykoside punya potensi ototoksis dan ne)rotoksik. !enggunaan pada umumnya digunakan terhadap bakteri enteric gram (') terutama pada bakteriemia# sepsis# atau endocarditis. 1. S*4IKI4 KI&I( (minoglycoside memiliki inti heksosa di samping streptidin atau deoHistreptamin. 2imana gula amino terikat dengan ikatan glikosida. (minoglycoside larut dalam air# stabil dalam larutan dan lebih akti) dalam keadaan p> alkali daripada asam. Struktur kimia (minoglycoside secara umum

2. &3K( IS&3 K349( &ekanisme ker"a aminoglycoside adalah pernghambatan irre%ersible sintetis protein. 2iawali dengan proses tranpot akti) yang bergantung pada oksigen sehingga tidak e)ekti) terhadap kuman anaerob. !roses selan"utnya adalah berikatan dengan subunit 56S ribosom. !roses sintetis dihambat degan cara mengganggu Nkomplek

Tanti nurlina

Page 11

awalO pembentukan peptide# menginduksi kesalahan baca m4 (# serta pemecahan polisom men"adi monosom yang tidak ber)ungsi 5. 43SIS*3 SI a. (danya en$im yag menginakti)asikan aminogycoside dengan adenilasasi# asetilasi# dan )os)orilasi. b. !erubahan permeabilitas c. !erubahan reseptor di ribosom 4. S*43!*<&,1I Streptomycin dihasilkan dari treptomyces grieus. *urunannya adalah dihidrostreptomycin. (kti%itas antibakteri dan resistensi masih sama dengan "enis yang lain. Streptomycin e)ekti) untuk mikobakteria dan beberapa spesies lain (in)eksi pes# tularemia# dan bruselosis dengan dosis 1 gramBhari ) serta pengobatan kombinasi untuk memperkuat e)ekti)itas antibakteri yang lain. 3)ek Samping yang bias timbul adalah alergi dan gangguan %estibular'%ertigo dan keseimbangan /. G3 *(&I1I 2( *<+4(&,1I +aik gentamycin dan tobramycin e)ekti) terhadap gram (7) dan gram negati). Spktrum akti%itas kedua obat ini sama dengan menghambat banyak strain sta)ilokokus# koli)orm# dan bakteri gram (') lainnya. Kombinasi yang e)ekti) adalah dengan dengan karbenisilin atau tikarsilin untuk pengobatan pseudomonas# proteus# enterobacter# dan klebsiella. amun banyak sterptokokus resisten terhadap gentamycin. !emberian I& atau I? gentamycin atau tobramycin biasanya digunakan untuk in)eksi berat (sepsis) pseudomonas# enterobacter# proteus yang telah resisten dengan obat lain. 2engan dosis /'M mgBkgBhari I& atau I? obat ini dipadukan dengan cephalosporin atau penicillin untuk pengobatan yang lebih e)ekti). Kombinasi dengan penicillin'G dapat digunakan untuk endocarditis yang disebabkan oleh S %iridans dan S )aecalis. Gentamycin 6#1'6#5C dalam krim atau obat salep sering digunakan untuk luka bakar# luka# dan lesi kulit yang terin)eksi. 3)ek samping kedua obat analog dengan aminoglycoside lain# seperti ne)rotoksisitas dapat ter"adi. @. K( (&,1I L 3<&,1I Kedua obat ini "uga berhubungan erat karena mempunyai resistensi silang yang lengkap. eomycin susah diasorpsi secara oral# ekskresi terutama di glomerulus. !enggunaan secara perenteral obat ini telah lama dihindari karena e)ek ne)rotoksis dan ototoksis yang "elas setelah pemberian. !eggunaan paling sering adalah untuk topical atau suntikan ke dalam sendi# rongga pleura# atau rongga abses dimana ada in)eksi. !enggunaan peroral masih digunakan untuk mengurangi )lora usus sebelum pembedaha. M. (&IK(1I (mikacin merupakan turunan dari kanamycin yang kurang toksis namun lebih resisten terhadap en$im penginakti) gentamycin sehingga digunakan terapi kedua setelah gentamycin. !enggunaan amikacin e)ekti) untuk banyak bakteri !roteus# !seudomonas# 3nterobacter# dan Serratia.

Tanti nurlina

Page 12

D.

3*I8&,1I Keuntungan etilmycin adalah obat ini cenderung lebih tahan terhadap kerusakan yang ditimbulkan oleh bakteri yang resisten terhadap gentamycin dan tobramycin. Indikasi terutama pada in)eksi iatro)enik serta in)eksi yang beresiko untuk ter"adi sepsis.

MACROLIDES &acrolides termasuk golongan senyawa yang mempunyai cincin makrolide. 1ontoh obat ini yang terkenal adalah erythromycin. !enggunaan macrolide terbatas pada in)eksi korinebakterium# klamidia# mycoplasma dan legionella. 1ontoh macrolide adalah #"itromycin, Clarithromycin, -rythromycin, dan piramycin 34,*>4<&,1I 3rythromycin merupakan obat macrolide yang dihasilkan dari treptomyces erythreus. (kt%itas dapat hilang pada suhu 2661 dan p> asam. Sediaan pada umumnya berupa garam. 3rythromycin masih e)ekti) terhadap organisme gram positi)# terutama pneumokokus# streptokokus## dan korinebakterium. <rganisme lain seperti mycoplasma# 1lamydia trachomatis# dan >elicobacterium "uga peka. 4esistensi di"umpai pada beberapa pneumokokus dan streptokokus dengan perubahan pada reseptor. 2ikontrol dengan genetik dan plasmid Karena tidak tahan asam# erythromycin basa dirusak di dalam lambung dan pemberian peroral harus diberikan dalam bentuk enteric coating atau dalam bentuk stearat ester. 2osis peroral 2 gBhari mencapai kadar serum 2 AgBm8. Se"umlah besar hilang dalam )eses. 2istribusi tidak dapat menembus sawar otak. <bat ini menembus plasenta dan mencapai "anin. 3kskresi dilakukan dalam empedu 3rythromycin digunakan dalam in)eksi 1orynebacterium (di)teri# sepsis# eritrasma)# In)eksi klamedia pada saluran perna)asan# neonantus# mata# atau genialia# !neumonia oleh &ycoplasma dan 8egionella. 2osis oral diberikan 6#2/'6#/ gram tiap @ "am. 3)ek samping yang bisa muncul berupa anoreksia# mual# muntah# dan si)at toksis terhadap hepar. S!I4(&,1I Spiramycim punya spectrum yang sama dengan erythromycin namun lebih lemah. Keutungannya adalah daya penetrasi yang kuat di "aringan mulut# tenggorokan dan saluran na)as sehingga sering digunakan untuk IS!( yang sukar dicapai dengan antibiotik lain. CHLORAMPHENICOL 1hloramphenicol berasal dari isolasi tretomyces ,ene"uelae. Si)at kristal chloramphenicol sangat larut dalam alcohol dan sukar larut dalam air. amun 1hloramphenicol suksinat sangat larut dalam air. <bat ini mempunyai e)ek kuat penghambat sintetis protein mikroba. <bat ini bersi)at bakteriostatik untuk kebanyakan bakteri# namun tidak e)ekti) untuk klamidia. &ekanisme resistensi muncul dengan berkurangnya permeabilitas terhadap chloramphenicol dan munculnya senyawa cholramphenicol acetyltransferase yang dapat menginakti)asikan obat ini. <bat ini sangat e)ekti) untuk in)eksi antara lain 0

Tanti nurlina

Page 15

a. b. c. d.

Salmonella simtomatik In)eksi serius > in)luen$a seperti meningitis# In)eksi meningokokus dan pneumokokus pada SS! In)eksi anaerobik pada SS!

!emberian diberikan secara oral (2 gramBhari) maupun parenteral (chloramphenicol suksinat 2/'/ mgBkgBhari). <bat ini dapat mencapai SS! dengan kadar yang sama dengan di dalam serum. <bat ini mudah diinakti)asikan di dalam hati. 3kskresi terutama di tubulus gin"al dab sebagian kecil di empedu. 2osis tidak perlu dikurangi pada gagal gin"al namun sangat dikurangi pada gagal hati. CLINDAM)CIN/L)NCOM)CIN 1lindamycin merupakan turunan dari lyncomycin. Keduanya mempunyai akti%itas yang menyerupai erythromycin namun clindamycin lebih kuat dalam mengatasi in)eksi banyak bakteri kokus gram (7)# kecuali enterokokus# >aemopgilusm iseria# dan &ycoplasma yang resisten. !emberian secara oral 6#1/'6#5 gram tiap @ "am sedangka untuk I? diberikan @66 mg tiap D "am. <bat ini tidak dapat mencapai SS!. 3kskresi terutama di dalam hati# empedu dan urin. Indikasi yang penting adalah untuk mengobati in)eksi anaerob berat oleh Bacterioid dan kuman anaerob lainnya. !enggunaan lainnya sering kali digunakan pada in)eksi yang berasal dari saluran genital wanita seperti sepsis karena keguguran atau abses pel%is. F. GOLONGAN INHIBITOR F0NGSI DAN SINTETIS ASAM N0KLEID <bat'obat penghambat sintetis 2 ( terdiri dari 5 golongan mekanisme# yaitu penghambat replikai 2 (# penghambat polymerase r (# dan penghambat metabolisme nukleotid. <bat golongan inhibitor replikasi 2 ( beker"a dengan mem'blok aksi gyrase dan 2 ( topoisomerase. Sedangkan golongan inhibitor polymerase menghambat dengan cara berikatan kuat dengan r ( polymerase. Golongan inhibotor metabolik nukleid seperti (cyclo%ir menghambat sintetis 2 ( dengan cara kon%ersi senyawa ini men"adi tiphosphate dan menghambat thymidine kinase dan polymerase 2 ( sehingga ada penambahan 2(*! ke dalam 2 ( dan kekurangan tymine untuk replikasi 2 ( Golongan ri)amycin menghambat dengan cara melekat pada en$im polymerase r ( sehingga 2 ( yang telah bertrankripsi tidak bisa diubah men"adi m4 (. Golongan terakhir menghambat 2 ( girase sehinga tidak ter"adi proses trankripsi pembelahan 2 (.
PENGHAMBAT SINTETIS DNA

In'ibi or Re&li%asi DNA 1*inole /loro)unolone Ne roi!i.a2ole Metronida"ole

In'ibi or Poli!erase rNA Ri-a!$cin

In'ibi or Mo abolis!e N*%elo i. Ac$clo+ir

Tanti nurlina

Page 14

+agan pembagian golongan penghambat sintetis 2 (

10INOLONE Puinolone merupakan turunan obat dari nalidiHic acid. <bat'obat pendahulu .uinolone ini mempunyai spektrum yang lebih kecil dan biasanya digunakan untuk antiseptik saluran kemih. *urunan terbaru yang mempunyai akti%itas antimikroba lebih baik terbagi men"adi beberapa generasi# antara lain 0 (. Generasi I 0 cinoHacin# )lume.uine# nalidiHic acid# oHolinic acid# piromidic acid# pipemidic acid# rosoHacin

+. Generasi II 0 cipro)loHacin# enoHacin# )leroHacin#


pe)loHacin# ru)loHacin

lome)loHacin# nadi)loHacin# nor)loHacin# o)loHacin#

1. Generasi III 0 balo)loHacin# gati)loHacin# grepa)loHacin# le%o)loHacin# moHi)loHacin# pa$u)loHacin# spar)loHacin#


tema)loHacin# tosu)loHacin 2. Genrasi I? 0 clina)loHacin# garenoHacin# gemi)loHacin# sita)loHacin# tro%a)loHacin# pruli)loHacin# !emberian .uinolone diberikan secara oral dan ekskresi terutama di gin"al. Puinolone sering digunakan dalam in)eksi saluran kemih walaupun disebabkan karena in)eksi bakteri yang kebal terhadap bermacam'macam obat. or)loHacin 466 mg atau cipro)loHacin /66 mg diberikan peroral 2 kali sehari. Selain itu "uga dapat diberikan untuk diare in)eksi# in)eksi tulang# sendi# intra abdominal# serta pada in)eksi mikobakterium METRONIDA3OLE &etronida$ole sering digunakan sebagai obat antiproto$oa untuk pengobatan tricomoniasis# giardia lambia# + coli# serta in)eksi amubiasis lainnya. amun selain itu metronida$ole mempunyai e)ek antibakteri trhadap banyak kuman anaerob. &etronida$ole diberikan secara oral dan kemudian tersebar di "aringan tubuh sampai ke serebrospinal. 3kskresi terutama di urin. Intuk pengobatan in)eksi anaerob# metronida$ole sering digunakan untuk menurunk)an in)eksi pasca operasi apendektomi# bedah kolon# dll. +eberapa in)eksi seperti + )ragilis# klstridia kadang'kadang masih menun"ukkan respon. RIFAM)CIN 4i)amycin masih terbukti akti) terhadap beberapa kokus gram (7) dan (')# serta beberapa bakteri enteric# mikobakterium# klamidia# dan poH%irus. Sayangnya banyak laporan mengenai resistensi bakteri yang cepat terhadap pengobatan tunggal ri)amycin sehingga tidak boleh diberikan sendiri. 4i)amycin diabsopsi baik secara peroral# dan diekskresikan melalui hati ke dalam empedu. 4i)amycin diberikan dengan dosis @66 mgBhari dapat diberikan untuk pengobatan *+ bersamaan dengan pemberian I ># etambutol# dll. 3)ek sampingnya menimbulkan warna oranye pada urinm keringat# air mata yang sebenarnya tidak berbahaya.

Tanti nurlina

Page 1/

G. GOLONGAN PENGHAMBAT MEMBRAN SEL

PENGHAMBAT MEMBRAN SEL


Pol$!$5in Pol$enes I!i.a2ole

,ang termasuk golongan obat ini adalah polymyHin# polyenes# imida$ole# dll. Ker"a golongan ini adalah mengganggu intregitas )ungisonal membran sitoplasma sehingga ter"adi kematian pada bakteri. !olymyHin beker"a pada membran bakteri gram (') yang kaya )os)atidil dan beker"a seperti detergen. !olyenes "uga beker"a hampir sama namun melekat pada "amur karena "amur mengandung ergosterol sehingga akan terbentuk sebuah pori. &ekanisme lain ditun"ukkan oleh imida$ole dengan cara penghambatan sintetis ergosterol. POL)M)4IN !olymyHin merupakan golongan polipeptida basa dan akti) terhadap bakteri gram ('). <bat ini mempunyai e)ek ne)rotoksis yang hebat sehingga banyak ditinggalkan kecuali polymyHin + dan 3. !olymyHin beker"a sebagai bakterisidal dan tidak dapat diabsorpsi di dalam usus sehingga diberikan secara parenteral. Ealaupun begitu konsentrasi di dalam darah dan "aringan cenderung rendah karena diikat erat oleh sel' sel mati. 3kskresi terutama di gin"al. !enggunaan polymyHin sekarang dibatasi pada penggunaa topical. 8erutan polymyHin + 1'16 mgBm8 diberikan pada permukaan yang terin)eksi# atau disuntikkan ke dalam pleura ataupun sendi. 3)ek samping yang ditakutkan pada pemberian sistemik adalah e)ek ne)rotoksisnya. H. GOLONGAN INHIBITOR METABOLISME Golongan ini mempunyai e)ek ker"a seperti pada golongan penghambat sintetis 2 (# yaitu penghambatan dalam proses pembentukan purin. ,ang termasuk golongan ini adalah sul)onamide dan trimetropim. Suatu kombinasi antara golongan sul)onamide Q thrimethropim dapat mengoptimalkan ker"a golongan ini dengan contoh co' tromoHa$ole.

PENGHAMBAT METABOLIK
S0LFONAMIDE
Mafenide, il,er ulfadia"ine, uccinysulfathia"ole, ulfacetamide, ulfadia"ine, ulfametho$a"ole, ulfasala"ine, ulfiso$a"ole Pyrimethamine, thrimethropim

THRIMETHROPIM Ca!&*ran
Co-trimo$a"ole

Tanti nurlina

Page 1@

+agan pembagian golongan penghambat metabolik S0LFONAMIDE Sul)onamide secara struktural analog dengan asam p'amino ben$oat (!(+(). <bat ini beker"a secara bakteriostatik. 1ara ker"anya adalah pengubahan sul)onamide oleh en$im dihidro)olat sintase men"adi analog asam )olat yang tidak ber)ungsi. ormalnya en$im inilah yang bertugas mengubah !(+( men"adi asasm dihidro)olat. 9adi sul)onamide hanya e)ekti) terhadap bakteri'bakteri yang tidak dapat membuat !(+( atau membutuhkan !(+( ekstrasel. 4esistensi muncul apabila bakteri tersebut bermutasi memproduksi !(+( yang berlebihan# perubahan struktur en$im. Sul)onamide kebanyakan diberikan secara peroral dan dapat didistribusikan ke semua "aringan termasuk ke cairan serebrospinal. 3kskresi terutama dilakukan oleh glomerulus gin"al dengan kadar dalam urin bias mencapai 16'26 kali konsentrasi dalam darah. !enggunaan sul)onamide sering digunakan secara peroral untuk in)eksi saluran kemih yang belum diobati sebelumnya# in)eks clamidia pada mata dan saluran genital. In)eksi bakteri seperti streptokokus +'hemolitikum# meningokokus dulu digunakan namun sekarang sudah banyak ter"adi resisten. 3)ek samping yang dilaporkan adalah pengendapan sul)onamide di saluran kemih sehingga dapat menyebabkan obstruksi. 3)ek ini dapat dicegah dengan pemberian sul)onamide paling larut. 3)ek lainnya adalah gangguan hematopoetik berupa anemia (heolitik atau aplastik) granulositopenia# trombositopenia# dan reaksi leukomoid. THRIMETHROPIM *hrimethropim beker"a dengan cara penghambatan ker"a en$im asam dihidro)olat reduktase yang bertugas mengubah asam dihidro)olat men"adi asam tetrahidro)olat. (bsorpsi baik melalui usus dan distribusi luas seperti sul)onamide. Si)atnya lebih larut dalam lipid. !engobatan dengan thrimethropim tunggal dapat diberikan untuk in)eksi saluran kemih akut. Selain itu karena thrimethropim dapat terakumulasi pada cairan prostate dan cairan %agina# thrimethropim sering digunakan pada in)eksi prostate dan %agina. 3)ek samping serupa dengan sul)onamide berupa gangguan hematopoetik seperti anemia megaloblastik# leukopenia# dan granulositopenia. CO#TRIMO4A3OLE Gabungan kombinasi antara sul)onamide dan thrimethripim ini sering kali digunakan. Karena thrimethropim punya kelarutan lipid yang besar# perbandingan thrimethropi 0 sul)onamide R 1 0 / untuk tiap co'trimoHa$ole. !enggunaan obat ini biasanya berupa pengobatan pilihan untuk in)eksi pneumonia oleh ! carinii# entriris karena Shigella dan in)eksi salmonella sistemik setelah resisten terhadap (mpicillin dan khoramphenicol. !enggunaan lain adalah pengobatan in)eksi saluran kemih dan prostate

Tanti nurlina

Page 1M

También podría gustarte