Está en la página 1de 4

Pekerja Sebagai Agregat Beresiko Terhadap Health Hazard Yesi Gustiani/ 1106018133/KKMP/ Kelas B/ FG 4 Individu sebagai pekerja beresiko

terhadap adanya health hazard. Health hazard merupakan jenis bahaya yang berdampak pada kesehatan, menyebabkan gangguan kesehatan, dan penyakit akibat kerja. Meskipun suatu saat pekerja tersebut pensiun atau berhenti bekerja, resiko gangguan kesehatan dari paparan kerja pada masa ia bekerja akan terus dirasakan. Bahkan tidak hanya pada dirinya, namun akan berdampak juga pada pasangan, anak, atau tetangganya yang berada satu lingkungan dengannya (Stanhope dan Lancaster, 2 ". #arateristik agregat pekerja #arakteristik agregat pekerja atau penduduk yang bekerja saat ini cenderung terjadi peningkatan pada jumlah pekerja perempuan, orang tua, dan orang$orang dengan penyakit kronis yang merupakan bagian dari angkatan kerja. #elompok pekerja tersebut akan terus tumbuh karena berbagai alasan, diantaranya yaitu karena perubahan dalam perekonomian, perpanjangan masa hidup, undang$undang, dan penerimaan masyarakat terhadap perempuan yang bekerja (Stanhope dan Lancaster, 2 !. !.

%alam era dimana permintaan untuk pekerja diperkirakan akan melebihi pasokan yang tersedia, industri atau perusahaan manapun harus memperhatikan dan mempersiapkan dengan matang terkait strategi untuk meningkatkan status kesehatan, umur panjang kerja, dan kepuasan pekerja. #arena pada dasarnya para pekerja memiliki keluarga yang menjadi tanggungj&abnya sehingga tidak hanya dirinya saja yang dipikirkan namun juga keluarganya terkait pemenuhan kebutuhan dan pera&atan kesehatan. Seperti pada kasus, nampaknya para pekerja sudah tidak lagi mementingkan kesehatan, keselamatan, bahkan kenyamanan dalam bekerja. 'erbukti dengan rutinitas kerja yang dilakukan tanpa alat pelindung diri dan dengan posisi duduk yang kurang baik. Sehingga pembentukan karakter perlu dilakukan untuk mencapai keoptimalan kerja. 2. (aktor resiko agregat pekerja Semakin berkembangnya perusahaan atau industri telah disertai oleh banyaknya bahaya kerja baru seperti bahan kimia yang kompleks, non ergonomi !or"station design (adaptasi tempat kerja atau peralatan kerja untuk memenuhi kebutuhan kesehatan dan

keselamatan karya&an!, dan stres kerja. (aktor resiko yang dapat mempengaruhi bahaya kesehatan kerja tersebut dapat berupa )aktor )isika, kimia, biologi, mekanik dan ergonomik, serta psikososial. (aktor resiko ini dapat menjadi hal yang mungkin terjadi pada pekerja pada kasus pekerja *'. %(#. (aktor )isika diantaranya yaitu paparan terhadap kebisingan, getaran, radiasi, temperatur, listrik, dan udara bertekanan. (aktor kimia terdiri dari paparan terhadap cairan, debu, asap, serat, kabut gas, dan uap. (aktor biologi dapat terjadi akibat paparan dengan serangga, tungau, lumut, ragi, jamur, bakteri, dan virus. (aktor mekanik dan ergonomic diantaranya yaitu sikap tubuh, pergerakan, gerakan berulang, pencahayaan dan penglihatan. Sedangkan )aktor psikososial terjadi bila adanya kebimbangan tekanan kerja, kebosanan, atau bekerja pada hari libur (Stanhope dan Lancaster, 2 +. Masalah kesehatan agregat pekerja Masalah kesehatan pada agregat pekerja dapat dikatakan sebagai penyakit akibat kerja. Masalah kesehatan ini muncul bias jadi karena kelalaian pekerja. Seperti para pekerja *'. %(# yang lalai terhadap perlindungan dirinya. Menurut *eraturan Menteri 'enaga #erja ,I -omor *er$ ".men."/0" tentang #e&ajiban Melapor *enyakit 1kibat #erja bah&a yang dimaksud dengan penyait akibat kerja adalah setiap penyakit yang disebabkan oleh pekerjaan atau lingkungan kerja. Beberapa ciri penyakit akibat kerja yaitu dipengaruhi oleh populasi pekerjaan, disebabkan oleh penyebab yang spesi)ik, ditentukan oleh pemajanan di tempat kerja, dan ada atau tidaknya kompensasi. 2ontohnya adalah keracunan timbal (*b!, asbestosis, dan silicosis (B. Sugeng, 2 dan Makh)udli, 2 /!. +! dalam (3)endi !.

%alam *eraturan Menteri 'enaga #erja dan 'ransmigrasi -omor4 *3,$ ".M3-."/0" dicantumkan + jenis penyakit, sedangkan pada #eputusan *residen ,I -omor 22."//2+ tentang penyakit yang timbul karena hubungan kerja memuat jenis penyakit yang sama dengan tambahan penyakit yang disebabkan bahan kimia lainnya termasuk bahan obat. 5enis$jenis penyakit akibat kerja tersebut adalah sebagai berikut 4 a. *neumoconiosis disebabkan oleh debu mineral pembentukan jaringan parut (silikosis, antrakosilikosis, asbestosis! dan silikotuberkulosis yang silikosisnya merupakan )aktor penyebab cacat atau kematian.

b. *enyakit paru dan saluran perna)asan (bronkopulmoner! yang disebabkan oleh debu dan logam keras c. *enyakit paru dan saluran perna)asan (bronkopulmoner! atau byssinosis yang disebabkan oleh debu kapas, vlas, henep (serat yang diperoleh dari batang tanaman #anna$is sati%a&' dan sisal (serat yang diperoleh dari tumbuhan (ga%e sisalana, biasanya dibuat tali!. d. 1sma akibat kerja yang disebabkan oleh penyebab sensitisasi dan 6at perangsang yang dikenal yang berada dalam proses pekerjaan. e. 1lveolitis allergika yang disebabkan oleh )aktor dari luar sebagai akibat penghirupan debu organik. ). *enyakit yang disebabkan oleh berilium (Be!, kadmium (2d!, )os)orus (*!, kromium (2r!, mangan (Mn!, arsenik (1s!, raksa atau merkurium (7g!, timbel atau plumbum (*b!, )lourin ((!, atau persenya&aannya yang beracun 8 g. *enyakit yang disebabkan oleh ben6ene atau homolognya yang beracun8 nitrogliserin atau ester asam nitrat lainnya8 alcohol, glikol, atau keton8 karbon bisul)ide8 gas atau uap penyebab as)iksia atau keracunan seperti karbon8 Monoksida, hydrogen sianida, hydrogen sul)ide atau derivatnya yang beracun, amoniak, seng, braso, dan nikel8 derivate halogen dari persenya&aan hidrokarbon ali)atk atau aromatik yang beracun. h. #elainan pendengaran yang disebabkan oleh kebisingan i. *enyakit yang disebabkan getaran mekanik (kelainan$kelainan otot, urat, tulang persendiat, dan pembuluh darah tepi atau sara) tepi!. j. *enyakit yang disebabkan oleh pekerjaan dalam udara yang bertekanan tinggi. k. *enyakit yang disebabkan oleh radiasi elektromagnetik dan radiasi yang mengion l. *enyakit kulit (dermatosis! yang disebabkan oleh penyebab )isik, kimia&i, atau biologis. m. #anker kulit epitelioma primer yang disebabkan oleh ter, pic, bitumen, minyak mineral, antasena, atau persenya&aan, produk, dan residu dari 6at$6at tersebut. n. #anker paru atau mesotelioma yang disebabkan oleh asbes.

o. *enyakit in)eksi yang disebabkan oleh virus, bakteri, atau parasit yang didapat dalam suatu pekerjaan yang memiliki risiko kontaminasi khusus. p. *enyakit yang disebabkan oleh suhu tinggi atau rendah, panas radiai, atau kelembapan udara yang tinggi. 9. *enyakit yang disebabkan oleh bahan kimia lainnya yang termasuk obat. %ari uraian diatas dapat disimpulkan bah&a beberapa perusahaan atau industri pasti pasti terkenal akan tingkat bahaya tinggi yang berhubungan dengan pekerjaan mereka, termasuk *'. %(# yang terdapat pada kasus. Semakin besar perusahaan dalam menarik pekerja dengan intensitas kerja yang tinggi, maka tentunya harus diimbangi dengan program$ program kesehatan dan keselamatan kerja bagi pekerja dengan seoptimal mungkin. Sehingga kesehatan dan keselamatan kerja akan tercapai dengan maksimal. Referensi: 3)endi, (erry. : Makh)udli. (2 /!. Ke)era!atan "esehatan "omunitas* teori dan )ra"ti"

dalam "e)era!atan+ 5akarta 4 Salemba Medika. Stanhope, M. : Lancaster, 5. (2 'he Mosby ;ear Book. !. #ommunit, - )u$li health nursing' .th ed. St Louis

También podría gustarte