Está en la página 1de 12

Laporan Praktikum FISIOLOGI 2

Blok Kardiovaskuler

Disusun oleh : KELOMPOK B7 Ketua Sekretaris Anggota : : : Nur Fitri Azhri Nur Isnaeny Evry K. Novita Fitri Nur Adilah Yasmin Nurin Pascarini Jusaim Raden Agil Widjaya Radian Rendra Tukan Rahmad Handy Saputra Sri Wahyuningsih Tiara Windasari Agustin (1102012204) (1102012203) (1102012201) (1102012202) (1102012205) (1102012221) (1102012222) (1102012223) (1102012265) (1102012279)

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS YARSI 2013/2014

III. 2. KESANGGUPAN KARDIOVASKULER I. Teori Dasar Tekanan darah pada pembuluh darah dipengaruhi oleh berbagai faktor. Faktor dasar yang mempengaruhinya adalah cardiac output, total tahanan perifer pembuluh darah di arteriola, volume darah, dan viskositas darah. Dengan faktor tersebut, tubuh kita melakukan kontrol agar tekanan darah menjadi normal dan stabil. Pengaturan pembuluh darah yang bekerja dalam mengontrol tekanan darah yaitu pengaturan lokal, saraf dan hormonal. Kontrol lokal (intrinsik) adalah perubahan-perubahan di dalam suatu jaringan yang mengubah jari-jari pembuluh, sehingga alirah darah ke jaringan tersebut berubah melalui efek terhadap otot polos arteriol jaringan. Kontrol lokal sangat penting bagi otot rangka dan jantung, yaitu jaringan-jaringan yang aktivitas metabolik dan kebutuhan akan pasokan darahnya sangat bervariasi, dan bagi otak, yang aktivitas metabolic keseluruhannya dan kebutuhan akan pasokan darah tetap konstan. Pengaruh-pengaruh lokal dapat bersifat kimiawi atau fisik. Tes peninggian tekanan darah dengan pendinginan (Cold-pressure test) Perubahan temperatur lingkungan menjadi dingin merupakan salah satu contoh pengaruh fisik lokal pada otot, sehingga tekanan darah dapat berubah. Bila pada pendinginan, tekanan sistolik naik lebih besar dari 20 mmHg dan tekanan diastolik lebih dari 15 mmHg dibandingkan dengan tekanan basal, maka o.p tergolong hiperreaktor. Bila kenaikan tekanan darah o.p masih di bawah angka-angka tersebut, o.p tergolong hiporeaktor. Percobaan naik turun bangku (Harvard Step Test) Saat berolahraga, terjadi peningkatan metabolisme dalam tubuh. Hal ini mempengaruhi tekanan darah, dan termasuk sebagai pengaruh lokal kimiawi. Sebab olahraga menyebabkan: a. Penurunan O2 oleh karena sel-sel yang aktif melakukan metabolism menggunakan lebih banyak O2 untuk fosforilasi oksidatif untuk menghasilkan ATP. b. Peningkatan CO2 sebagai produk sampingan fosforilasi oksidatif c. Peningkatan asam lebih banyak asam karbonat yang dihasilkan dari peningkatan produksi CO2 akibat peningkatan aktivitas metabolic. Juga terjadi penimbunan asam laktat apabila yang digunakan untuk menghasilkan ATP adalah jalur glikolitik. d. Peningkatan K+ -- potensial aksi yang terjadi berulang-ulang dan mengalahkan kemampuan pompa Na+ untuk mengembalikan gradient konsentrasi istirahat, menyebabkan peningkatan K+ di cairan jaringan. e. Peningkatan osmolaritas ketika metabolism sel meningkat karena meningkatnya pembentukan partikel-partikel yang secara osmotis aktif. f. Pengeluaran adenosin sebagai respon terhadap peningkatan aktivitas metabolism atau kekurangan O2, terutama di otot jantung. g. Pengeluaran prostaglandin Tekanan sistolik dan diastolik dalam keadaan istirahat dan dalam keadaan setelah beraktivitas (misalnya: olahraga) akan berbeda karena saat olahraga terjadi peningkatan aliran balik vena. Efek aktivitas otot rangka selama berolahraga adalah salah satu cara untuk mengalirkan simpanan darah di vena ke jantung. Penekanan vena eksternal ini menurunkan kapasitas vena dan meningkatkan tekanan vena. Peningkatan aktivitas otot mendorong lebih banyak darah keluar dari vena dan masuk ke jantung.
2

Pada Harvard Step Test menggunakan parameter waktu lama kerja dan frekuensi denyut nadi, Denyut nadi dapat diketahui dengan menghitung denyut arteri radialis, suara detak jantung, atau dengan bantuan eleftrokardiogram. Dengan memakai kedua factor tersebut dapat dihitung indeks kesanggupan badan, yang dibedakan antara kesanggupan kurang sampai kesanggupan amat baik. (Andrajati, Retnosari dkk. 2008) II. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Tujuan : Mengukur tekanan darah arteri brachialis pada sikap berbaring. Memberikan rangsangan endingin pada tangan selama satu menit. Mengukur tekanan arteri brachialis selama perangsangan pada sub.2. Menetapkan waktu pemulihan tekanan darah arteri brachialis. Menggolongkan orag percobaan dalam golongan hiperreaktor atau hiporeaktor. Melakukan percobaan naik turun bangku. Menetapkan indeks kesanggupan badan manusia dengan cara lambat dan cara cepat. Menilai indeks kesanggupan badan manuisa berdasarkan hasil sub.7

III. Alat yang diperlukan : 1. Sfimomanometer dan stetoskop 2. Ember kecil berisi air es dan thermometer kimia 3. Pengukur waktu (arloji atau stopwatch) 4. Bangku setinggi 19 inchi 5. Metronom (frekwensi 120x/menit) IV. Tata Kerja III. 2.1. Tes Peninggian tekanan darah dengan pendinginan ( Cold Pressure Test ) 1. Suruh o.p berbaring telentang dengan tenang selama 20 menit. P. III. 2. 1. Mengapa o.p. harus berbaring selama 20 menit? 2. Selama menunggu pasanglah manset sfigmomanometer pada lengan kanan atas o.p. 3. Setelah o.p. berbaring 20 menit, tetapkanlah tekanan darahnya setiap 5 menit sampai terdapat hasil yang sama 3 kali berturut-turut (tekanan basal). P. III. 2. 2. Apa kontraindikasi untuk melakukan Cold Pressure Test? 4. Tanpa membuka manset seluruh o.p. memasukkan tangan kirinya kedalam air es (4oC) sampai pergelangan tangan. 5. Pada detik ke 30 dan detik ke 60 pendinginan, tetapkanlah tekanan sistolik dan diastoliknya. P. III. 2.3. Bagaimana caranya supaya saudara dapat mengukur tekanan darah o.p. dengan cepat? P. III. 2. 4. Apa yang diharapkan terjadi pada tekanan darah o.p. selama pendinginan, terangkan mekanismnya.
3

6. Catatlah hasil pengukuran tekanan darah o.p. selama pendinginan. Bila pada pendinginan tekanan diastolic naik lebih besar dari 20 mmHg dan tekanan sistolik lebih dari 15 mmHg dari tekanan basal, maka o.p. termasuk golongan hiperreaktor. Bila kenaikan tekanan darah o.p. masih dibawah angka-angka tersebut diatas, maka o.p. termasuk golongan hiporeaktor. (Proc. Staff Meet, Mayo Clinic 7:332, 1932) P. III. 2. 5. Apa gunanya kita mengetahui bahwa seseorang termasuk golongan hiperreaktor atau hiporeaktor? 7. Suruhlah o.p. segera mengeluarkan tangan kirinya dari es dan tetapkanlah tekanan sistolik dan diastoliknya setiap 2 menit sampai kembali ke tekanan darah basal. 8. Bila terdapat kesukaran pada waktu mengukur tekanan sistolik dan diastolic pada detik ke 30 dan detik ke 60 pendinginan, percobaan dapat dilakukan dua kali. Pada percobaan pertama hanya dilakukan penetapan tekanan sistolik pada detik ke 30 dan detik ke 60 pendiginan. Suruhlah o.p. segera mengeluarkan tangan kirinya dari es dan tetapkanlah tekanan sistolik dan diastolicnya setiap 2 menit sampai ke tekanan darah basal. Setelah tekanan darah kembali ke tekanan basal, lakukan percobaan yang kedua untuk menetapkan tekanan diastolic pada detik ke 30 dan detik ke 60 pendinginan. III.2.2. Percobaan naik turun bangku ( Harvard Step Test ) 1. Suruhlah o.p. berdiri menghadap bangku setinggi 19 inchi sambil mendengarkan setakan sebuah metronome dengan frekwensi 120 kali per menit. 2. Suruh o.p. menempatkan salah satu kakinya di bangku, tepat pada suatu detakan metronome. 3. Pada detakan berikutnya (dianggap sebagai detakan kedua) kaki lainnya dinaikkkan ke bangku sehingga o.p. berdiri tegak diatas bangku. 4. Pada detakkan ketiga, kaki yang pertama kali naik diturunkan. 5. Pada detakan keempat, kaki yang masih diatas bangku diturunkan sehingga o.p. berdiri tegak lagi didepan bangku. 6. Siklus tersebut dilakukan terus menerus sampai o.p. tidak kuat lagi tetapi tidak lebih dari 5 menit. Catat berapa lama percobaan tersebut dilakukan dengan menggunakan stopwatch. 7. Segera setelah itu, o.p. disuruh duduk. Hitunglah dan catatlah frekwensi denyut nadinya selama 30 detik sebanyak 3 kali masing-masing dari 1-130 dari 2-230mdan dari 3330. 8. Hitunglah indeks kesanggupan o.p. serta berikan penilaiannya menurut 2 cara berikut ini : a. Cara lambat : Indeks kesanggupan badan =
( )

Penilaian : Kurang dari 55 = Kesanggupan kurang 55-64 = Kesanggupan sedang 65-79 = Kesanggupan cukup 80-89 = Kesanggupan baik Lebih dari 90 = Kesanggupan amat baik

b. Cara cepat : Pemulihan denyut nadi dari 1 menit hingga 11 40-44 45-49 50-54 55-59 60-64 65-69 70-74 75-79 5 5 5 5 5 5 5 5 20 15 15 15 15 10 10 10 30 30 25 25 20 20 20 15 45 40 40 35 30 30 25 25 60 50 45 45 40 35 35 30 70 64 60 55 50 45 40 40 85 75 70 60 55 55 50 45 100 85 80 70 65 60 55 55 110 100 90 80 75 70 65 60 125 110 100 90 85 75 70 65 130 115 105 95 90 80 76 70 Dengan rumus menit 80-84 85-89 5 5 10 10 15 15 25 20 30 30 35 35 45 40 50 45 55 55 60 60 65 65

Lamanya Percobaan 0-29 030-059 10-129 130-159 20-229 230-259 30-329 330-359 40-429 430-459 50

905 10 15 20 25 35 40 45 50 55 60

Indeks kesanggupan badan = Dengan daftar

Petunjuk-petuntuk : Carilah baris yang berhubungan dengan lamanya percobaan. Carilah lajur yang berhubungan dengan banyaknya denyut nadi selama 30 pertama. Indeks kesanggupan badan terdapat di persilanagn baris dan lajur.

Penilaian : Kurang dari 50 = kurang 50-80 = sedang

Lebih dari 80 = baik P. III. 2. 6. Hitung indeks kesanggupan badan seseorang dengan cara lambat dan cepat dengan data sebagai berikut : Lama naik turun bangku : 4 Denyut nadi pada : 1-130 = 75 2-230 = 60
5

3-330 = 40 DATA PERCOBAAN KESANGGUPAN KARDIOVASKULER

Tekanan basal setelah 20 menit istirahat Waktu 0 menit 5 menit 5 menit Tekanan Sistole 100 mmHg 100 mmHg 100 mmHg Diastole 60 mmHg 60 mmHg 60 mmHg

Tekanan darah saat tangan dimasukkan kedalam air es Waktu 30 detik 60 detik Tekanan Sistole 120 mmHg 130 mmHg Diastole 90 mmHg 100 mmHg

Tekanan darah setelah tangan dikeluarkan dari air es Waktu 2 menit 2 menit 2 menit 2 menit Nama o.p. : Agil Pembahasan : Pada data hasil percobaan di atas, terlihat secara umum bahwa tekanan darah basal sistol dan diastol o.p. Agil mengalami peningkatan setelah tangan dimasukkan ke dalam air es. Hal ini sesuai dengan mekanisme homeostatis tubuh manusia. Saat tubuh manusia berada pada temperatur yang relatif lebih rendah, pembuluh-pembuluh darah akan menyempit (vasokonstriksi), terutama pembuluh darah perifer. Tujuan vasokonstriksi tersebut adalah untuk menjaga panas tubuh agar tidak keluar. Vasokonstriksi tersebut berdampak pada naiknya tekanan darah sistol dan diastol. Kemungkinan lain yang menyebabkan tekanan darah o.p naik adalah sebelum o.p. memasukkan tangan kirinya ke dalam air es atau sebelum menjalani percobaan, o.p. merasa takut atau grogi akan dinginnya es yang akan melingkupi tangannya sehingga tekanan darah o.p. meningkat. Di samping itu, adanya respon stress yang ditimbulkan tubuh saat tangan o.p. dimasukkan dalam es yang bersuhu 4oC juga mungkin menjadi alasan naiknya tekanan darah o.p. Suhu yang sangat
6

Tekanan Sistole 110 mmHg 110 mmHg 100 mmHg 100 mmHg Diastole 80 mmHg 70 mmHg 70 mmHg 60 mmHg

dingin ini akan menyebabkan tubuh tidak mampu mempertahankan kondisi homeostasis, sehingga menimbulkan respon stress. Respon stress ini akan memacu disekresikannya hormon adrenalin yang memacu peningkatan aktivitas kardiovaskuler termasuk peningkatan tekanan darah. Bila pada pendinginan tekanan sistolik naik lebih besar dari 20 mmHg dan tekanan distolik lebih dari 15 mmHg dari tekanan basal, maka o.p. termasuk golongan hiperreaktor yang dapat diprediksi memiliki potensi hipertensi. Bila kenaikan tekanan darah o.p. masih dibawah angkaangka tersebut diatas, maka o.p. termasuk golongan hiporeaktor. Contohnya pada o.p Agil dimana tekanan darah sistolnya naik (dari 100 mmHg menjadi 120mmHg pada detik ke 30 dan menjadi 130mmHg pada detik ke 60) 30mmHg dan tekanan darah diastolnya naik sebesar 30 mmHg sehingga dapat disimpulkan o.p Agil termasuk golongan hiperreaktor.

Kesimpulan : 1. Efek pendinginan dapat menyebabkan tekanan darah seseorang menjadi meningkat disebabkan oleh terjadinya vasokonstriksi pembuluh darah. 2. o.p. Agil termasuk golongan hiperreaktor yang dapat diprediksimemiliki potensi hipertensi.

DATA PERCOBAAN NAIK TURUN BANGKU ( HARVARD STEP TEST)

Nama o.p Waktu Nadi I Nadi II Nadi III a. Cara lambat Indeks kesanggupan badan = Penilaian : Handy Tiara = =

Handy 3 menit 62 55 52

Tiara 1 menit 20 detik 62 47 45

= =

= 53, 25 25,97

Handy : indeks kesanggupan tubuh kurang. Tiara : indeks kesanggupantubuh kurang.

b. Cara cepat Indeks kesanggupan badan = Penilaian : Handy : indeks kesanggupan tubuh sedang. Tiara : indeks kesanggupantubuh kurang. Handy Tiara = = = =
( )

= 52,7 = 23, 4

Pembahasan : Dari percobaan Harvard Step Test, kita dapat menentukan indeks kesanggupan badan seseorang dalam melakukan aktivitas otot. Terlihat dengan jelas bahwa indeks kesanggupan badan sangat bergantung dari lama orang tersebut mampu terus menerus naik-turun bangku dan frekuensi denyut nadinya segera setelah ia melakukan aktivitas tersebut. Semakin lama ia mampu bertahan naik-turun bangku dan semakin cepat frekuensi denyut nadinya pulih ke frekuensi normal, maka semakin baik pula kesanggupannya.
8

Pada prinsipnya olahraga diharapkan dapat meningkatkan kapasitas fungsional individu dan menurunkan kebutuhan oksigen otot jantung yang diperlukan pada tingkatan latihan fisik, baik pada orang sehat maupun orang sakit. Pada latihan fisik akan terjadi dua perubahan pada sistem kardiovaskular yaitu peningkatan curah jantung dan redistribusi aliran darah dari organ yang kurang aktif ke organ yang aktif. Peningkatan curah jantung dilakukan dengan meningkatan isi sekuncup dan denyut jantung. Kesanggupan badan seseorang dinyatakan dengan Indeks Kesanggupan Badan (IKB) yang dapat dihitung dengan menggunakan rumus di atas. Semakin besar nilai dari IKB seseorang maka kesanggupan badannya semakin baik. Kesimpulan : 1. Kesanggupan badan seseorang dapat dinyatakan dengan Indeks Kesanggupan Badan (IKB). Semakin besar nilai IKB semakin baik kesanggupan badan seseorang. 2. Dengan cara cepat dapat disimpulkan : indeks kesanggupan tubuh Handy kurang. indeks kesanggupan tubuh Tiara kurang. 3. Dengan cara cepat dapat disimpulkan : indeks kesanggupan tubuh Handy sedang. indeks kesanggupan tubuh Tiara tubuh kurang.

PERTANYAAN DAN JAWABAN Menjawab Pertanyaan Cold Pressure Test P. III. 2. 1. Mengapa o.p. harus berbaring selama 20 menit? Agar o.p. merasa rileks dan nyaman, tekanan darahnya stabil sehingga hasil test lebih baik P. III. 2. 2. Apa kontraindikasi untuk melakukan Cold Pressure Test? Orang dengan penyakit jantung atau vaskuler, terutama penderita Sindrom Raynauld, yang memiliki masalah pada tekanan darah, diabetes, epilepsi, kehamilan, dan luka serius P. III. 2.3. Bagaimana caranya supaya saudara dapat mengukur tekanan darah o.p. dengan cepat? Sudah siap sebelum percobaan dilakukan sehingga lebih sigap saat detik ke 30 dan 60 pengukuran tekanan dapat dilakukan P. III. 2. 4. Apa yang diharapkan terjadi pada tekanan darah o.p. selama pendinginan, terangkan mekanismnya. Ketika tubuh berada di temperature yang rendah, tubuh akan melakukan kompensasi yaitu vasokontriksi yang bertujuan untuk menahan panas tubuh agar tidak keluar, namun saat pembuluh darah kontriksi hal ini menyebabkan kenaikan tekanan sistol dan diastole tubuh. Bila tekanan sistol naik 20 mmHg dan diastole naik 15 mmHg dari tekanan basal maka o.p. tersebut hiperreaktor sementara bila perubahan sistol dan diastole dibawah angka tersebut maka termasuk hiporeaktor. P. III. 2. 5. Apa gunanya kita mengetahui bahwa seseorang termasuk golongan hiperreaktor atau hiporeaktor? Bila seseorang termasuk golongan hiperreaktor, orang tersebut diprediksi memiliki kecenderungan hipertensi. Bila seseorang termasuk golongan hiporeaktor maka orang tersebut diprediksi tidak memiliki kecenderungan hipertensi. Harvard Step Test P. III. 2. 6. Hitung indeks kesanggupan badan seseorang dengan cara lambat dan cepat dengan data sebagai berikut : Lama naik turun bangku: 4 Denyut nadi pada
10

1 130 2 230 3 330 Jawaban:

= 75 = 60 = 40

FREKUENSI INDEKS DENYUT NADI KETERANGAN KESANGGUPAN WAKTU SELAMA 30 DETIK IKB BADAN (IKB) PERCOBAAN PADA MENIT KE(detik) 13CARA CARA CARA CARA 2230 130 330 LAMBAT CEPAT LAMBAT CEPAT 240 75 60 40 68 15 CUKUP SEDANG 1. Cara lambat : Indeks Kesanggupan Badan = lama naik turun dalam detik x 100 2 x jumlah ketiga denyut nadi per 30
240 100 68 2 175

68 (Kesanggupan Kardiovaskuler CUKUP) 2. Cara cepat : Indeks Kesanggupan Badan = lama naik turun dalam detik x 100 5.5 x harga denyut nadi per 30pertama
240 100 58 5,5 75

b58 (Kesanggupan Kardiovaskuler SEDANG)

Kesimpulan 3. Efek pendinginan dapat menyebabkan tekanan darah seseorang menjadi meningkat disebabkan oleh terjadinya vasokonstriksi pembuluh darah. 4. Kesanggupan badan seseorang dapat dinyatakan dengan Indeks Kesanggupan Badan (IKB). Semakin besar nilai IKB semakin baik kesanggupan badan seseorang.

11

DAFTAR PUSTAKA Andrajati, Retnosari dkk. 2008. Penuntun Praktikum Anatomi Fisiologi Manusia. Depok: Departemen Farmasi FMIPA UI. Guyton and Hall. 2007. Fisiologi Kedokteran. Jakarta: EGC. Modir JG, Wallace MS. 2010. Analgesia: Methods and Protocole, Methods in Molecular Biology, Volume 617, chapter 13: Human Experimental Pain Models 2: The Cold Pressor Model, p166. LCC: Springer Science+Business Media. Sherwood, Lauralee. 2001. Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem. Jakarta: EGC.

12

También podría gustarte