Está en la página 1de 22

ANALISIS USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH (UMKM) : UMKM SEBAGAI PASAR POTENSIAL PERBANKAN Udin Wiratno dan

Wa an D!" anto P"n#"rtian UMKM SME (Small Medium Enterprise) atau yang lebih dikenal oleh masyarakat dengan sebutan usaha kecil dan menengah (UKM) adalah bentuk kegiatan usaha yang sudah tidak asing lagi dalam lingkup perekonomian. Berdasarkan UU No. 2 !ahun 2 " yang termasuk kedalam UMKM adalah usaha yang memenuhi kriteria sebagai berikut# Krit"ria U$a!a Mi%ro adalah sebagai berikut# memiliki kekayaan bersih paling banyak $p% . . & (lima puluh 'uta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha( atau memiliki hasil pen'ualan tahunan paling banyak $p) . . & (tiga ratus 'uta rupiah). Krit"ria U$a!a K"&i' adalah sebagai berikut# memiliki kekayaan bersih lebih dari $p% . . & (lima puluh 'uta rupiah) sampai dengan paling banyak $p% . . & (lima ratus 'uta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha( atau memiliki hasil pen'ualan tahunan lebih dari $p) . . & (tiga ratus 'uta rupiah) sampai dengan paling banyak $p2.% . . & (dua milyar lima ratus 'uta rupiah). U$a!a M"n"n#a! adalah sebagai berikut# memiliki kekayaan bersih lebih dari $p% . . & (lima ratus 'uta rupiah) sampai dengan paling banyak $p* . . . & (sepuluh milyar rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha( atau memiliki hasil pen'ualan tahunan lebih dari $p2.% . . & (dua milyar lima ratus 'uta rupiah) sampai dengan paling banyak $p% . . . & (lima puluh milyar rupiah). Ta("' ) Krit"ria U$a!a Mi%ro K"&i' dan M"n"n#a! USAHA USAHA KRITERIA UMKM USAHA KECIL MIKRO MENENGAH Kekayaan Bersih (tidak termasuk tanah + bangunan) .asil ,en'ualan !ahunan (/mset0tahun) ,aling banyak $p. % 'uta ,aling banyak $p.) 'uta -ebih dari $p. % 'uta -ebih dari $p. % 'uta sampai dengan paling sampai dengan paling banyak $p. % 'uta banyak $p. * Milyar -ebih dari $p.) 'uta sampai dengan paling banyak $p. 2&% Milyar -ebih dari $p. 2&% Milyar sampai dengan paling banyak $p. % Milyar

Selain pengertian UMKM yang dikeluarkan resmi oleh pemerintah& B,S 'uga mengeluarkan pengertian 1ndustri Kecil dan Menengah atau yang lebih dikenal 1KM. Menurut B,S yang termasuk 1KM yaitu# Kera'inan rumah tangga& dengan 'umlah tenaga ker'a di ba2ah ) orang termasuk tenaga ker'a yang tidak dibayar.

Usaha kecil& dengan 'umlah tenaga ker'a sebanyak % 3 4 orang. Usaha menengah& sebanyak 2 344 orang.

5eperindag 'uga mengeluarkan kriteria yang termasuk UMKM. 6tas dasar pandangan yang berbeda setiap orang dapat menentukan kriteria UMKM& dimulai dari pemerintah sampai pada peneliti. Namun& bank sebagai pihak yang menyalurkan kredit& ketentuan UMKM harus 'elas. Sebagai acuan& bank dapat menentukan kriteria kredit UMKM atas dasar tiga poin di atas. 7ang perlu diperhatikan dalam penentuan kriteria kredit UMKM oleh perbankan adalah bah2a penentuan kriteria UMKM berdasarkan nilai ekonomi akan mengalami perubahan seiring dengan kema'uan ekonomi suatu negara. Sebagai contoh kriteria penentuan 'umlah modal yang termasuk kedalam UMKM di negara ma'u berbeda dengan negara berkembang. Usaha kecil dan menengah atau UMKM bisa disebut 'uga usaha rakyat. 1stilah ini muncul karena adanya stigma bah2a usaha kecil dan menengah biasanya usaha yang di'alankan secara tradisional& keberadaannya mendominasi perekonomian nasional dan tersebar sampai pelosok nusantara. ,asar UMKM sangat luas sehingga untuk melihat potensinya harus dilakukan penelusuran lebih mendalam. K"adaan UMKM Na$iona' Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh B,S tahun 2 8 'umlah usaha kecil dan menengah di 1ndonesia mencapai 49&8: yaitu sebesar 9".424.8)8 usaha. Sedangkan 'umlah usaha besar di 1ndonesia hanya %&9: yaitu ber'umlah *9).*82 usaha. ;enis usaha UMKM dapat dikelompokan berdasarkan bidang usaha.

Statistik Usaha Kecil dan Menengah 2 8 32 <& Kementerian Koperasi dan UMKM. http#00222.depkop.go.id0documents0cat=>ie20)%3statistik0)<3statistik3ukm0*"83statistik3ukm32 pd?.html

"02

Ga*(ar ) Pro+or$i S"%tor E%ono*i UMKM B"rda$ar%an ,-*'a! Unit U$a!a Ta!-n .//0 Kelompok UMKM yang bergerak dibidang pertanian& peternakan& kehutanan dan perikanan mencapai %)&%<: dengan 'umlah 28.2**.8 8 usaha. Kelompok UMKM dibidang perdagangan& hotel dan restoran mencapai 2<&*4: dengan 'umlah *).) ).48" usaha. Kelompok UMKM yang bergerak dalam bidang industri pengolahan menempati posisi ke dua mencapai *8&%": dengan 'umlah ).2*4.%< usaha.

Kelompok UMKM yang bergerak di bidang penyediaan akomodasi makanan dan minuman menempati posisi ketiga terbesar mencapai *)&) : dengan 'umlah 2.449."%" usaha. Sedangkan UMKM yang bergerak dalam bidang usaha listrik dan air bersih menempati kelompok usaha paling sedikit yaitu & ): dengan 'umlah * .8<< usaha.

Bentuk usaha UMKM yang paling besar adalah bidang pedagang besar dan eceran (retail). Usaha perdagangan dalam lingkup UMKM cenderung sederhana karena biasanya tidak memberikan nilai tambah pada produk yang diperdagangkan. Bisnis yang di'alankan oleh pelaku usaha masing sedikit yang menghasilkan produk baru dan hanya sebatas pada pendistribusian barang. Bisnis dalam bidang perdagangan lebih mengandalkan keunggulan pada rantai pasok dan tempat (place) yang strategis. ,ro?it margin pada usaha perdagangan besar dan eceran kecil (retail). Sistem bisnis pada usaha perdagangan besar dan eceran mengandalkan >olume usaha dan kecepatan transaksi perdagangan. Untuk industri pengolahan makanan berlaku sebaliknya. 1ndustri pengolahan makan mempunyai pro?it margin yang besar. @olume bisnis pada usaha ini relati? kecil dan bersi?at sangat localize namun pro?it marginnya tinggi. ,engembangan paling mudah pada industri pengolahan makanan untuk usaha rumah makan lebih banyak dilakukan dengan friendchise.

Sensus Ekonomi 2 8& B,S. http#00222.bps.go.id0aboutus.phpAseB

Ga*(ar . P"r$"nta$" UMKM M"n-r-t P-'aBisnis UMKM yang menghasilkan produk& misalnya bidang industri pengolahan masih sedikit yang sadar terhadap pengembangan dan pengelolaan brand untuk memperkuat citra produk yang dihasilkan. Masih kurangnya kesadaran akan pencintraan produk (brand building) dan penciptaan value added pada rantai distribusi bagi bidang usaha perdagangan menyebabkan UMKM kurang mempunyai daya saing. *. Sebanyak *9.)82.4 % usaha atau 8)&" : kegiatan usaha UMKM terkonsentrasi di pulau ;a2a dengan komposisi sebaran 9.): terdapat di ;a2a barat& 9.*: terdapat di ;a2a !imur. Land area di pulau ;a2a kurang dari * : dengan tingkat populasi sekitar % :.

2. Sebanyak ).44%.8<" usaha atau *<&<%: kegiatan usaha UMKM terkonsentrasi di pulau Sumatra dengan bidang usaha pertanian dan perkebunan. Land area di Sumatera kurang dari 22: dengan tingkat populasi sekitar 2 :. ). Sebanyak *.%<9. ** usaha atau 8&44: kegiatan usaha UMKM terkonsentrasi di Sula2esi dengan bidang usaha utama pertanian perkebunan dan perikanan. Land area di pulau Sula2esi kurang dari 4: dengan tingkat populasi sekitar ":. Land area menun'ukan potensi sumber daya yang dimiliki oleh suatu daerah. 5ilihat dari sumber daya alamnya daerah yang potensial untuk mengembangkan UMKM diantaranya yaitu Kalimantan& Sumatera& Sula2esi dan ,apua. ;a2a dan Bali merupakan daerah sentra UMKM& populasi kedua 2ilayah tersebut sangat tinggi sedangkan sumber daya alamnya atau land area sudah 'auh berkurang. 5ari data diatas tren pengembangan UMKM akan berpindah dari pulau ;a2a ke Sumatera& Sula2esi dan Kalimantan. ;umlah UMKM yang sangat banyak hingga mencapai 9".424.8)8 mengindikasikan UMKM adalah kekuatan ekonomi nasional. ,eran UMKM dalam perekonomian dapat dilihat dari nilai barang yang dihasilkan& kontribusi untuk menghasilkan de>isa dan penyerapan tenaga ker'a yang diserap oleh industri kecil dan menengah. P"ran UKM da'a* P"r"%ono*ian Selama ini usaha kecil dan menengah telah men'adi tumpuan perekonomian nasional. ;umlah usaha kecil dan menengah mencapai 9".424.8)8 unit usaha menguasai sekitar 44: kegiatan ekonomi nasional. Calaupun nilai barang yang dihasilkan per unit usaha kecil namun dengan 'umlah yang sangat banyak UMKM mampu menghasilkan nilai produk yang sangat tinggi. Kontri(-$i UKM t"r!ada+ PDB ,ada krisis ekonomi *44" ketika sektor moneter 'atuh& perekonomian digerakan oleh kegiatan usaha kecil dan menengah. ,ada saat sekarang ketika krisis ?inansial global memukul perekonomian nasional kegiatan usaha UMKM men'adi penopang perekonomian nasional. Karena 'umlahnya yang sangat banyak usaha kecil mampu memberi kontribusi besar terhadap ,5B.

Usaha Kecil dan Menengah !ahun 2 8 D 2 <& Kementrian Koperasi dan UMKM. http#00222.depkop.go.id0documents0cat=>ie20)%3statistik0)<3statistik3ukm0*"83statistik3ukm32 pd?.html

"02

Ga*(ar 1 P"r$"nta$" Kontri(-$i UKM t"r!ada+ PDB Secara keseluruhan pada tahun 2 % dan 2 8 usaha kecil dan menengah memberikan kontribusi terhadap ,5B mencapai %)&%9: dan %)&2": dimana kondtribusi usaha kecil

sebesar )<: dan usaha menengah sebesar *%:. Sedangkan kontribusi usaha besar terhadap ,5B pada tahun 2 % dan 2 8 sebesar 98&98: dan 98&<2:. Nilai barang yang dihasilkan industri kecil pada tahun 2 8 mencapai *.2%" triliun industri dan menengah %2* triliun. 5ilihat dari nilai barang yang dihasilkan pasar industri kecil lebih besar dibandingkan dengan industri menengah. Namun keberadaan industri kecil sulit di'angkau karena tersebar didesa sampai kota. 1ndustri menengah merupakan downstream dari industri besar sehingga keberadaannya tidak 'auh dari industri besar. Keberadaan industri menengah lebih terkonsentrasi di kota besar. Sedangkan keberadaan industri kecil cenderung independen dalam hal keterkaitannya dengan industri lainnya. Keberadaan industri kecil membentuk komunitas sendiri dengan channel yang terbatas.

Usaha Kecil dan Menengah !ahun 2 8 D 2 <& Kementerian Koperasi dan UMKM. http#00222.depkop.go.id0documents0cat=>ie20)%3statistik0)<3statistik3ukm0*"83statistik3ukm32 pd?.html

"02

Ga*(ar 2 Kontri(-$i UKM dan U$a!a B"$ar t"r!ada+ PDB ,otensi usaha kecil dan menengah terlihat dari nilai barang yang dihasilkan per tahun. ;umlah kontribusi usaha kecil dan menengah terhadap ,5B nilainya mencapai *.<<4 triliun. 5ata tersebut menun'ukan usaha kecil dan menengah merupakan pasar potensial bagi perbankan. 6kti>itas usaha UMKM yang terpecah men'adi usaha kecil yang tersebar diberbagai daerah 'uga merupakan pasar potensial bagi pena2aran 'asa bank dengan memberikan kemudahan transaksi untuk meningkatkan usaha. Kontri(-$i UMKM t"r!ada+ Ni'ai E%$+or 5ilihat dari sisi makro ketika ter'adi krisis ekonomi *44" dan krisis ?inansial global 2 " usaha kecil dan menengah adalah 'enis usaha yang tahan terhadap tekanan ekonomi global. 5engan nilai barang yang dihasilkan mencapi *.2%" triliun usaha kecil men'adi penopang perekonomian nasional. .al itu dikarenakan lingkup kegiatan usaha usaha kecil bersi?at lokal. Kegiatan usaha usaha kecil tidak berhubungan langsung dengan kegiatan ekonomi global. ,ernyataan diatas diperkuat oleh data sebagai berikut#

Sensus Ekonomi !ahun 2

8 32

<& Kementerian Koperasi dan UMKM.

http#00222.depkop.go.id0documents0cat=>ie20)%3statistik0)<3statistik3ukm0*"83statistik3ukm32 pd?.html

"02

Ga*(ar 3 Kontri(-$i UKM T"r!ada+ Ni'ai E%$+or Na$iona' Kontribusi usaha kecil dan menengah terhadap nilai ekspor nasional sebesar ) triliun. ,ersentase kontribusi usaha kecil dan menengah terhadap nilai ekspor hanya sebesar & 9:. Nilai ekspor nasional didominasi oleh usaha besar yaitu 8%8 triliun atau "9:. Kontribusi UMKM terhadap nilai ekspor yang kecil dan berbanding terbalik dengan kontribusi terhadap ,5B menun'ukan kegiatan ekonomi nasional selama ini ditopang oleh UMKM. UMKM tidak menghasilkan de>isa namun tingkat produkti>itas UMKM mampu menggerakan ekonomi lokal dengan meningkatkan pendapatan masyarakat sehingga mendorong tingkat konsumsi dan in>estasi. .al ini dapat dilihat dari penyerapan tenaga ker'a yang dihasilkan oleh UMKM.

Sensus Ekonomi !ahun 2 8 32 <& Kementerian Koperasi dan UMKM. http#00222.depkop.go.id0documents0cat=>ie20)%3statistik0)<3statistik3ukm0*"83statistik3ukm32 pd?.html

"02

Ga*(ar 0 ,-*'a! T"na#a K"r4a U$a!a K"&i' dan M"n"n#a! Ta!-n .//35.//0 ,ada tahun 2 8& UMKM mampu menyerap tenaga ker'a sebesar "%.9*8.94) orang atau 48&*" persen dari total penyerapan tenaga ker'a yang ada& 'umlah ini meningkat sebesar 2&82 persen atau 2.*"2.< orang dibandingkan tahun 2 %. Kontribusi usaha kecil tercatat sebanyak " .4)).)"9 orang atau 4*&*9 persen dan usaha menengah sebanyak 9.9").* 4 orang atau %& % persen. Untuk usaha kecil sektor perhutanan dan perikanan, pertanian, peternakan, tercatat memiliki peran terbesar dalam penyerapan tenaga ker'a yaitu sebanyak )<.48%."<" orang atau 98&4* persen dari total tenaga ker'a yang diserap. 5ata diatas menyatakan bah2a UMKM adalah usaha padat karya. UMKM menyerap tenaga ker'a sekitar %*:. 5ipandang dari sisi makro usaha padat karya memberikan keuntungan ekonomi berupa penyerapan tenaga ker'a sehingga 'umlah pengangguran berkurang. ;enis usaha padat karya UMKM menyimpan peluang tersembunyi bagi perbankan. P"n6a'-ran Kr"dit P"r(an%an t"r!ada+ S"%tor UMKM 5alam dunia perbankan& B$1 adalah bank pertama yang serius dan konsisten menggarap pasar UMKM. Keseriusan B$1 membuahkan hasil dengan men'adi bank dengan laba tertinggi pada tahun 2 ". 5i tengah krisis ekonomi nasabah dan debitur UMKM men'adi penopang B$1 sehingga selama ini bank tersebut cenderung tidak terpengaruh oleh keadaan ekonomi global.

Prod-% UMKM P"r(an%an Keberhasilan B$1 men'adi salah satu ?aktor bagi perbankan nasional untuk segera mengakuisisi pasar UMKM. ,ertumbuhan kredit UMKM tidak terlepas dari keberadaan produk UMKM. Untuk mengakuisisi pasar UMKM bank mengembangkan produk khusus UMKM. Melalui di>ersi?ikasi produk UMKM yang mena2arkan ?itur dan layanan berbeda satu dengan lainnya pelaku usaha UMKM dapat dengan mudah mendapatkan ?asilitas dari bank yang sesuai dengan kebutuhannya. Sekarang setiap bank mempunyai produk yang khusus untuk melayani pasar UMKM.

Ta("' . Prod-% UMKM P"r(an%an Na$iona'


BANK Ban% Mandiri PRODUK SME Kredit 1n>estasi 7ITUR -imit kredit di atas $p. * 'uta sampai dengan $p. % Milyar Kredit diberikan dalam >aluta $upiah atau >aluta asing ;angka 2aktu pan'ang (lebih dari * tahun) -imit kredit diatas $p * 'uta s0d $p % Miliar. Kredit dapat diberikan dalam >aluta $upiah atau >aluta asing. ;angka 2aktu sampai dengan maksimal * tahun dan dapat diperpan'ang sesuai kebutuhan. Si?at kredit re>ol>ing atau non re>ol>ing ,roses cepat dan mudah ,embiayaan dapat berupa >aluta $upiah maupun >aluta asing. -imit kredit di atas $p. * 'uta sampai dengan $p. % milyar Kredit diberikan dalam >aluta $upiah ;angka 2aktu kredit maksimal * tahun Kredit 1n>estasi dan Kredit Modal Ker'a kepada Koperasi dengan limit sesuai kebutuhan koperasi Kredit kepada anggota koperasi dengan limit sesuai kemampuan membayar 5apat tanpa agunan ;angka 2aktu * tahun dan dapat diperpan'ang Suku bunga lebih ringan apabila seluruh transaksi dilakukan di rekening giro -imit kredit maksimal $p. 2% 'uta ;angka 2aktu kredit modal ker'a sesuai siklus usaha dan tidak dapat diperpan'ang dan 'angka 2aktu kredit in>estasi sesuai siklus usaha dan maksimum % tahun Suku bunga lebih ringan dari kredit umum karena mendapat subsidi dari pemerintah Komoditi yang dibiayai Kelapa Sa2it dan Karet -uas lahan minimal 2 ha& maksimal 9 ha per petani Suku bunga& setinggi3tingginya -,S G %:& suku bunga kepada petani * : 6gunan adalah kebun petani plasma yang dibiayai ;enis kredit adalah Kredit 1n>estasi TARGET SEGMEN ,elaku usaha UMKM yang membutuhkan kredit in>estasi.

Kredit Modal Ker'a

,elaku usaha UMKM yang membutuhkan kredit nodal ker'a. ,emilik deposito Bank Mandiri dalam bentuk badan usaha maupun perorangan. ,asar tradisional + modern ,usat Niaga 0 perdagangan0bisnis (mall 0 plaFa 0 trade center 0 pusat grosir) 5i komplek pertokoan& perkantoran& perumahan Koperasi Karya2an dan Non Koperasi Karya2an. ,embiayaan kepada koperasinya dan kepada anggota koperasinya. 1ndi>idu atau badan usaha yang membutuhkan modal ker'a dengan limit di atas $p. * 'uta sampai dengan $p. 2 milyar ,etani0peternak0pekebun0nelayan0pembudidaya ikan yang tergabung dalam kelompok tani0kelompok usaha bersama0kelompok pembudidaya ikan ,etani0peternak0pekebun0nelayan0pembudidaya ikan sebagai anggota koperasi Koperasi ,rimer dalam rangka pengadaan pangan ,erkebunan rakyat melalui perluasan& perema'aan dan rehabilitasi tanaman perkebunan yang didukung kredit in>estasi

Kredit 6gunan 5eposito Kredit Multi Euna Usaha

Kredit Koperasi Mandiri

Kredit Cirausaha Mandiri Kredit Ketahanan ,angan dan Energi (KK,3E)

Kredit ,engembangan Energi Nabati (K,EN3$,)

,engelolaan kebun plasma Hsingle managementH dengan kebun inti Ra(oBan% Indon"$ia BII Ban% Dana*on CIMB Nia#a ,embiayaan $esi Eudang Kredit UMKM 5anamon Simpan ,in'am (5S,) UMKM + Iommercial UMKM UMKM $ekanan .is2ana Migas Ban% B-%o+in Kredit Ketahanan ,angan Kredit Ketahanan ,angan !ebu $akyat Kredit ,undi OCBC NISP Kredit usaha kecil UOB B-ana Kredit usaha kecil BCA UMKM BNI UMKM Sumber# Cebsite Bank $esponden N06 Kredit Usaha Kecil (KUK) dengan pagu kredit $p. % 't s.d % 't. Kredit Usaha Menengah dengan pagu kredit $p. % 't s.d % miliar 6kses perbankan untuk usaha mikro dan kecil. $p. % N06 'uta s0d $p. % Milyar ,embiayaan trading komuditas. ,elaku usaha UMKM yang membutuhkan dana % sampai % miliar. ,enghasilan bulanan $p.9 rb hingga $p. 2.% 'uta Usaha kecil dan menengah. Usaha kecil dan menengah. UMKM yang men'adi rekanan baik perusahaan pemerintah maupun s2asta. Modal Ker'a dan in>estasi untuk angkutan BBM& S,BU& agen minyak tanah& gas elpi'i dan pelumas. K1 0 KMK kepada petani& peternak& nelayan& petani ikan& kelompok (tani& peternak& nelayan& dan petani ikan) Koperasi dan atau Kelompok !ani N06 N06 N06 N06 N06

,la?on < : dari nilai proyek. ,embiayaan sebesar " : dari total biaya diluar pembelian tanah dan biaya peri'inan N06 N06 ,erdagangan& termasuk pembelian kios untuk usaha B,$& Koperasi atau ,;!K1 untuk diteruskan kepada Sasaran N06 N06 N06 N06

5alam persaingan mengakuisisi pasar UMKM perbankan mena2arkan berbagai produk untuk meningkatkan layanan terhadap pelaku usaha UMKM. ,engembangan produk perbankan untuk pasar UMKM seperti pada tabel di atas menggambarkan bah2a perbankan nasional menyadari potensi UMKM dan serius menggarap pasar tersebut. !ingkat persaingan perbankan dalam mengakuisisi pasar UMKM sudah mulai meningkat. ,erkembangan peningkatan persaingan perbankan dalam merambah segmen UMKM harus disikapi cerdik oleh perbankan. Mengingat pasar UMKM yang sangat luas dan masih banyak potensi usaha yang belum terlihat& perbankan tidak boleh ter'ebak pada persaingan yang terkonsentrasi hanya pada salah satu sektor usaha. P"r%"*(an#an Kr"dit UMKM ,ada tahun 2 ) perbankan nasional mulai meyadari potensi pasar UMKM. -angkah B$1 yang konsisten melayani pasar UMKM mulai diikuti oleh bank lainnya. ,enyaluran kredit perbankan kepada sektor UMKM pada tahun 2 ) mencapai $p. *2%."<" miliar. .ingga tahun 2 " total kredit yang disalurkan pada pasar UMKM mencapai $p. 28).)84 miliar. ,enyaluran kredit perbankan pada sektor UMKM terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun seiring dengan banyaknya bank yang mulai merambah pasar UMKM.

1ndikator ,erbankan 1ndonesia& Bank 1ndonesia. http#00222.bi.go.id02eb0id0,erbankan01ndikatorG,erbankan0

Ga*(ar 8 P"r%"*(an#an P"n6a'-ran Kr"dit P"r(an%an +ada S"%tor UMKM 5iperkirakan penyaluran kredit perbankan pada sektor UMKM untuk tahun 2 4 'uga akan terus mengalami pertumbuhan. ,asar UMKM men'adi solusi tunggal penyaluran kredit supaya bank tidak kelebihan beban operasional dengan tetap menyalurkan kredit ditengah krisis ?inansial global. Bagi perbankan pasar UMKM 'uga merupakan solusi untuk mengurangi resiko kredit yang terkonsentrasi pada industri tertentu. ,asar UMKM bagi perbankan masih cukup besar. ,enyaluran kredit sebesar $p. 28).)84 miliar masih cukup kecil dibanding dengan nilai produk yang dihasilkan oleh sektor UMKM yang mencapai $p. *.<<4 triliun. ,asar UMKM mempunyai cakupan luas. Untuk menyederhanakan pasar UMKM dapat dibagi berdasarkan sektor ekonomi. Berdasarkan data Bank 1ndonesia tahun 2 <32 " penyaluran kredit perbankan pada pasar UMKM terkonsentrasi di sektor perdagangan. Sampai pada bulan ;anuari 2 4 penyaluran kredit perbankan pada sektor perdagangan mencapai $p. *%2.**% miliar. ,enyaluran kredit pada sektor perindustrian sampai ada bulan ;anuari 2 4 mencapai $p. 99.< < miliar. Sedangkan penyaluran kredit UMKM pada sektor 'asa dunia usaha mencapai $p. 9 . 22 miliar.

Statistik ,erbankan 1ndonesia& Bank 1ndonesia. http#00222.bi.go.id02eb0id0Statistik0StatistikG,erbankan0StatistikG,erbankanG1ndonesia0

Ga*(ar 9 P"n6a'-ran Kr"dit P"r(an%an Na$iona' +"r S"%tor E%ono*i Nilai barang yang dihasilkan UMKM per sektor ekonomi menun'ukan produkti>itas yang men'adi potensi bagi penyaluran kredit perbankan. Sektor perdagangan dan perindustrian adalah sektor yang paling banyak mendapatkan penyaluran kredit. Sektor perdagangan adalah segmen terbesar ke dua pada pasar UMKM dengan 'umlah unit usaha mencapai *).) ).48" usaha. Nilai barang yang disampaikan pada sektor perdagangan dan usaha pengolahan mencapai %84&4 triliun dan %29 triliun.

Berita $esmi Statistik& B,S. http#00222.bps.go.id0aboutus.phpAsearchB*

Ga*(ar : PDB UMKM +"r S"%tor E%ono*i da'a* Tri'i-n Berdasarkan 'umlah usaha& tingkat ,5B per sektor ekonomi dan penyaluran kredit perbankan& segmen UMKM yang potensial bagi penyaluran kredit perbankan diantaranya yaitu# ,enyaluran kredit perbankan pada sektor pertanian& peternakan dan kehutanan masih sedikit yaitu sebesar $p. *<.""9 miliar padahal 'umlah unit usaha pada sektor ini mencapai 28.2**.8 8 usaha dan ,5B yang dihasilkan pada tahun 2 < mencapai $p. %29& triliun. ,eluang penyaluran kredit pada sektor pertanian& peternakan dan kehutanan masih cukup luas.

5alam 'umlah unit usaha perdagangan menempati posisi kedua namun dari sisi barang yang dihasilkan per tahun sektor perdagangan menempati posisi pertama yaitu mencapai $p. %84&4 triliun. ,eluang peyaluran kredit pada sektor perdagangan masih cukup luas mengingat penyerapan kredit masih sedikit yaitu hanya $p. *9%.9)" miliar. Untuk sektor perindustrian nilai barang yang dihasilkan pada tahun 2 < mencapai $p. 2%%&9 triliun. ,enyaluran kredit pada sektor perindustrian mencapai $p. 29.8"8 miliar. Sektor konstruksi& keuangan dan pengangkutan menghasilkan nilai barang sebesar $p. 2 *&<& $p. *49& dan $p. *)%&4 triliun. ,enyaluran kredit pada sektor konstruksi dan pengangkutan masih relati? kecil yaitu sebesar $p. *.89%&) dan $p. ".*" miliar. 5ari nilai barang yang dihasilkan dan perkembangan penyaluran kredit perbankan kepada sektor UMKM& sektor perdagangan& perindustrian& pertanian& pengangkutan dan keuangan masih mempunyai pasar yang luas untuk target penyaluran kredit perbankan. Sektor perindustrian termasuk didalamnya adalah industri pengolahan makanan yang mana keberadaan industri tersebut mencapai ).2*4.%< unit usaha. Sektor usaha perdagangan didominasi oleh perdagangan hasil bumi& makanan dan retail. ;umlah usaha lebih kecil dari usaha pertanian namun nilai barang yang dihasilkan lebih besar dari sektor pertanian& kehutanan dan pertenakan. .al tersebut menun'ukan produkti>itas pada sektor perdagangan lebih besar dibanding produkti>itas pada sektor pertanian.

Statistik ,erbankan 1ndonesia& Bank 1ndonesia. http#00222.bi.go.id02eb0id0Statistik0StatistikG,erbankan0StatistikG,erbankanG1ndonesia0

Ga*(ar )/ NPL P"n6a'-ran Kr"dit UMKM $esiko di tiap3tiap sektor industri pada industri kecil dan menengah dapat dilihat dari N,masing3masing sektor berbanding dengan total kredit yang disalurkan oleh perbankan. !ingkat N,- tertinggi penyaluran kredit pada industri kecil dan menengah di sektor konstruksi mencapai """ miliar. !ingkat N,- tertinggi penyaluran kredit pada industri kecil dan menengah di sektor perdagangan& restoran dah hotel mencapai 8.) * miliar. !ingkat N,- tertinggi penyaluran kredit pada industri kecil dan menengah di sektor perindustrian mencapai ).<<9 miliar

N,- masing3masing sektor pada kredit UMKM menun'ukan tingkat kemacetan kredit yang disalurkan. Sektor 'asa sosial dan sektor 'asa dunia usaha pada industri kecil dan menengah mempunyai tingkat resiko kredit macet yang tinggi. Tin#%at Ri$i%o Pa$ar UMKM UMKM merupakan pasar potensial perbankan baik unuk penyaluran kredit maupun untuk akuisisi dana pihak ke tiga. Setelah melihat pasar UMKM persektor ekonomi melalui tingkat nilai barang yang dihasilkan& besarnya kredit yang sudah disalurkan dan tingkat N,- disimpulkan sektor usaha pada industri kecil dan menengah yang potensial bagi perbankan adalah sebagai berikut# Ta("' 1 Pot"n$i SME +"r S"%tor Tota' Kr"dit Tota' NPL PDB .//8 S"%tor E%ono*i ,an-ar6 .//: ,an-ar6 .//: NPL;Kr"dit Kr"dit;PDB (tri'i-n) (*i'iar) (*i'iar) ,ertanian %29& 8 *4. "2 *.*)9 & %4 & )8 ,ertambangan %*&<4 *.8%< * & 8 & )2 ,erindustrian 2%%&9< 99.< < ).<<9 & "9 &*<% -istrik 2&"2 %94 " & *% &*4% Konstruksi 2 *&<< *%.<4< """ & %8 & <" ,erdagangan %84&44 *%2.**% 8.) * & 9* &28< ,engangkutan *)%&4 ".992 )49 & 9< & 82 ;asa dunia Usaha *49& " 9 . 22 *.* " & 2" &2 8 ;asa social *"%&92 <.8 * 2< & )8 & 9* -ain3lain N06 ))%. 4 8.<)8 & 2 N06
Statistik ,erbankan 1ndonesia& Bank 1ndonesia. http#00222.bi.go.id02eb0id0Statistik0StatistikG,erbankan0StatistikG,erbankanG1ndonesia0

Sektor perdagangan dengan nilai barang yang dihasilkan sebesar %84&44 triliun dengan tingkat kemacetan sebesar & 9<: dari total kredit adalah pasar yang paling potensial bagi perbankan. Sektor 'asa dunia usaha dan 'asa sosial dapat men'adi pasar potensial perbankan. Nilai barang yang dihasilkan pada sektor tersebut mencapai *49& " triliun dan *"%&92 triliun dengan tingkat kemacetan sebesar & 2": dan & )8:. Kara%t"ri$ti% UMKM !idak seperti industri besar yang keberadaannya terkonsentrasi di kota& keberadaan UMKM tersebar menyeluruh dari daerah pedesaan& urban maupun perkotaan. 5alam struktur perekonomian UMKM adalah cikal bakal dari industri besar. 5i negara ma'u persentase industri kecil dan menengah yang men'adi perusahaan besar lebih tinggi dibandingkan dengan UMKM di negara berkembang. 5i 1ndonesia sendiri selama ini pemerintah maupun pelaku bisnis bangga dengan usaha kecil dan menengah. $asa bangga tersebut tidak diiringi semangat mengembangkan usaha kecil dan menengah men'adi perusahaan besar. ,ada umumnya usaha kecil dan menengah mempunyai kendala di bidang sebagai berikut# P"r*oda'an # 5isamping kurang mencukupinya 'aminan yang dimiliki oleh usaha kecil dan menengah untuk memin'am modal ke bank& di daerah selama ini sulit mendapatkan akses modal karena kurangnya in?ormasi mengenai permodalan. Jaktor lain penyebab permasalahan permodalan pada usaha kecil dan menengah

adalah adanya persepsi dikalangan pelaku UMKM bah2a memin'am ke bank mempunyai risiko yang lebih besar dan memberatkan. Mana4"ria' # Mana'emen men'adi permasalahan yang paling utama dalam pengembangan usaha kecil dan menengah. @isi dan misi serta pengelolaan bisnis usaha kecil dan menengah tidak dilakukan dengan sistem man'emen dan perancanaan bisnis dengan baik. .al tersebut menyebabkan kebanyakan usaha kecil dan menengah tidak dapat berkembang. Mana'emen masih dikelola secara tradisional dimana harta pribadi dan modal usaha masih tercampur. !idak adanya pemisahan harta pribadi dengan modal usaha menggambarkan tidak adanya rencana bisnis dan in>estasi untuk mengembangkan usaha. !ata kelola keuangan pribadi dan usaha yang tercampur 'uga seringkali men'adi penyebab kebangkrutan pada bisnis UMKM dimana penggunaan modal usaha untuk kepentingan pribadi tidak terkontrol dengan baik. Networking # Kebanyakan usaha kecil dan menengah terutama di daerah tidak mempunyai akses langsung ke pasar. 1ndustri kecil dan menengah sulit untuk melakukan ekspansi pasar lebih luas. Sehingga lingkup usaha industri kecil dan menengah hanya bersi?at lokal. Networking men'adi salah satu unsur modal intangiable yang menentukan perkembangan bisnis UMKM. Melalui networking pelaku bisnis dapat mengembangkan 2acana bisnis guna pengembangan bisnis di masa yang akan datang. Leadership # Leadership dalam lingkup ini adalah karakter dan pengetahuan pelaku bisnis UMKM dalam mengelola usahanya. Leadership dalam UMKM bukan menyangkut 'enis3'enis gaya kepemimpinan. Leadership dalam UMKM menyangkut apakah pelaku sekaligus pemimpin bagi usahanya berkeinginan membesarkan usahanya& apa yang dicita3citakan oleh pemilik usaha yang dalam hal ini sekaligus sebagai pengelola mengenai perkembangan usahanya kedepan& apakah pelaku mempunyai semangat bela'ar untuk mencapai cita3citanya. Ino<a$i # 5alam lingkungan bisnis modern ino>asi men'adi ?aktor utama peningkatan daya saing. Kebanyakan usaha kecil dan menengah dan industri di 1ndonesia masih kurang sadar dengan peningkatan daya saing. ,ersepsi mengenai ino>asi membutuhkan biaya besar merupakan kendala bagi pengembangan ino>asi baik dari sisi pengembangan produk& sistem distribusi& organisasi dan teknologi.

Jaktor utama yang men'adi kendala usaha kecil dan menengah adalah pengelolaan usaha atau mana'erial. Secara berurutan kendala usaha kecil dan menegah yang kedua sampai ke lima yaitu networking& leadership& ino>asi dan permodalan. Karena usaha kecil dan menengah mendominasi perekonomian dimana keberadaanya mencapai 49: dari keseluruhan usaha maka kelima ?aktor utama kendala usaha kecil dan menengah tersebut sering dikatakan sebagai ?aktor umum yang men'adi kendala untuk meningkatkan daya saing industri nasional. Kara%t"ri$ti% Bi$ni$ UMKM Bentuk dan sistem bisnis UMKM sangat unik dimana keberadaan UMKM terdapat dimana3mana& dikelola dengan tradisional dan turun temurun& serta tidak didukung dengan knowledge untuk menambah nilai ekonomi suatu produk& namun demikian bisnis yang di'alankan secara sederhana ini mendominasi perekonomian nasional. Berdasarkan bentuk dan sistem bisnis tersebut seringkali UMKM dipersepsikan sebagai segmen yang tidak menarik seperti sebagai berikut#

UMKM sebagai sektor yang complicated, high risk dan low profit. UMKM atau yang biasa disebut usaha kecil dan menengah sering kali tidak dikelola secara pro?esional. ,engelolaan harta pribadi dan aset usaha seringkali digabung men'adi satu. Keadaan tersebut yang menyebabkan bank selama ini cenderung untuk men'auhi segmen UMKM. Seringkali memiliki 'aminan terbatas. Usaha kecil dan menengah seringkali tidak memiliki 'aminan yang cukup untuk pla?on pin'aman yang dia'ukan. UMKM sangat sulit untuk men'adi bisnis yang besar (korporasi). ,ara pelaku bisnis yang termasuk dalam golongan UMKM sering kali merasa puas atas prestasi yang telah diraih berkaitan dengan usahanya. Jaktor yang membuat UMKM kesulitan untuk men'adi besar diantaranya terbatasnya channel dengan dunia luar& keterbatasan modal& dan keterbatasan pengetahuan.

Seharusnya UMKM atau yang sering disebut sebagai usaha kecil dan menengah dapat men'adi besar namun berbagai kendala mana'emen dan permodalan menyebabkan usaha kecil dan menengah ini seringkali kali kalah bersaing dengan perusahaan besar. Calaupun berbagai kendala untuk ma'u yang menghadang industri kecil dan menengah sangat banyak namun industri tersebut tetap mempunyai prospek yang cerah bagi penyaluran kredit perbankan. ,ada umumnya industri kecil dan menengah mempunyai lingkup bisnis bersi?at lokal& namun bagi industri tertentu khususnya yang berhubungan dengan kera'inan& banyak industri kecil yang mempunyai pasar ekspor. 5ari pen'abaran diatas disimpulkan perilaku industri kecil secara umum adalah sebagai berikut# Karena pasarnya yang bersi?at lokal dengan skala usaha yang relati? kecil& kedua hal tersebut men'adikan industri kecil dan menengah cenderung tidak terpengaruh oleh keadaan ekonomi global. ,engelolaan perusahaan belum di'alankan secara pro?esional. Bentuk mana'emen masih bersi?at family business. Belum ada >isi dan misi yang 'elas mengenai rencana 'angka pan'ang perusahaan. .al ini menyebabkan kontinuitas usaha UMKM biasanya terkendala oleh regenerasi saat peralihan pengelolaan usaha dari generasi perintis ke generasi penerus. Usaha kecil dan menengah menyerap tenaga ker'a lebih banyak dari usaha besar. Seperti diungkapkan didepan& perilaku dan karakter usaha kecil dan menengah berbeda dengan usaha besar. ,erilaku yang tercermin dari pengelolaan bisnis& permodalan& networking dan leadership dan ino>asi menggambarkan karakter usaha kecil dan menengah bah2a unik dan komplek. Ta("' 2 Kara%t"ri$ti% dan Strat"#i P"nd"%atan Ban% t"r!ada+ UMKM KARAKTERISTIK BISNIS Modal kecil (terbatas). ,erputaran modal cepat. !idak ada pemisahan antara harta pribadi dengan harta usaha. Mana'emen tradisional (pencatatan& pelaporan dan S/, belum memenuhi setandar 1S/). -ingkup bisnis bersi?at lokal. ;enis usaha padat karya. Kesinambungan usaha tidak pasti (regenerasi tidak 'elas). Keberadaanya tersebar di desa sampai kota.

Positioning bank pada segmen UMKM dapat ditentukan berdasarkan perilaku dan karakteristik bisnis UMKM. Positioning bank terhadap segmen usaha kecil dan menengah diimplementasikan melalui pendekatan3pendekatan seperti pada tabel diatas. Pot"n$i UMKM (a#i P"r(an%an Selama ini perbankan hanya bertumpu pada industri besar baik dalam penyaluran kredit maupun dalam akuisisi dana pihak ketiga. Konsekuensi perilaku perbankan diatas adalah dana pihak ketiga maupun penyaluran kredit terkonsentrasi pada industri atau perusahaan tertentu. 5ana yang diperoleh bank men'adi mahal ketika akuisisi 5,K terkonsentrasi pada suatu kelompok nasabah atau debitur. Bank harus membutuhkan dana yang besar dan pemantauan ekstra untuk meminimalisir risiko likuiditas mengingat keadan ekonomi global sangat berpengaruh terhadap industri besar. Seperti yang ter'adi sekarang& bank mengalami kesulitan likuiditas sebagai dampak dari krisis ?inansial global. 5ampak krisis ?inansial global terhadap industri besar terasa pada penurunan permintaan dari luar negeri yang terus menurun. ,ada titik tertentu dimana pendapatan perusahaan tidak bisa menutup biaya produksi maka pembayaran utang pada bank akan tertunda. Ke'adian tersebut akan menaikan N,-& mengurangi laba& dan meningkatkan risiko likuiditas bank. Untuk meminimalisir risiko bank harus memecah porto?olio kredit maupun kolektibilitas dana pihak ketiga. Usaha kecil dan menengah adalah solusi atas peningkatan risiko bank sebagai dampak dari globalisasi ekonomi. 5ilihat dari ,5B tahun 2 % sampai 2 < usaha kecil dan menengah berkontribusi besar dalam struktur ,5B. Usaha kecil dan menengah secara berkontribusi sebesar )&)): untuk tahun 2 %& )&2*: untuk tahun 2 8 dan )&%<: untuk tahun 2 <.

,erkembangan 1ndikator Makro UKM !ahun 2 "& Berita $esmi Statistik& B,S. http#00222.bps.go.id0aboutus.phpAtabelB*+id=subyekB**

Ga*(ar )) S-*("r P"rt-*(-!an E%ono*i .//3 5 .//8 ,ada tahun 2 8 usaha kecil dan menengah berkontribusi )&2*: dari ,5B nasional yang besarnya %&%*:. Sedangkan pada tahun 2 < usaha kecil dan menengah berkontribusi )&%<: dari ,5B nasional yang besarnya 8&)2:. 5ata diatas menun'ukkan 2alaupun akselerasi pertumbuhan kelompok usaha kecil dan usaha besar pada umumnya tidak secepat usaha menengah& namun dengan peranannya yang cukup besar dalam penciptaan nilai tambah nasional sumbangan kedua kelompok usaha ini terhadap la'u pertumbuhan ekonomi men'adi cukup signi?ikan peranannya. P"ran UMKM da'a* E%ono*i Lo%a' Sebelum ter'un ke segmen UMKM bank harus memahami perputaran ekonomi lokal. .al ini dikarenakan ketika bank ter'un ke segmen UMKM berarti bank masuk ke dalam

perputaran ekonomi lokal suatu daerah yang perilaku dan karakternya berbeda dengan industri besar. 5alam lingkup perekonomian usaha kecil dan menengah merupakan sektor yang menggerakan kegiatan ekonomi lokal. ,ergerakan ekonomi lokal dimotori usaha kecil dan menengah. Sebagai titik sirkulasi kegiatan ekonomi usaha kecil dan menengah mampu men'aga tingkat daya beli masyarakat. Sirkulasi ekonomi yang dimulai dari produksi& distribusi dan konsumsi yang bersi?at lokal menghasilkan pendapatan dasar masyarakat. ,roses ini dapat dilakukan dengan pertukaran sumber daya alam murni maupun melalui proses produksi untuk menghasilkan nilai tambah suatu barang. Kemampuan perputaran ekonomi lokal tergantung pada seberapa 'auh kebutuhan masyarakat dapat terpenuhi oleh akti>itas ekonomi tersebut. 5engan mendasarkan pemenuhan kebutuhan yang dapat dipenuhi dengan akti>itas ekonomi berarti kekuatan ekonomi lokal terletak pada sumber daya alam dan pengelolaannya. Ketika kebutuhan dasar (makan minum pakaian dan perumahan) terpenuhi kebutuhan yang bersi?at physical (hiburan& kenyamanan& prestis) men'adi kebutuhan baru. Setelah kebutuhan baru terpenuhi akan muncul keinginan baru yang harus dipenuhi 'uga. ,erputaran ekonomi lokal tidak dapat memenuhi semua kebutuhan dan keinginan masyarakat yang terus bertambah. Untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan tersebut ekonomi lokal harus berinteraksi dengan otoritas ekonomi lokal lainnya sehingga tercipta koneksi yang membentuk perputaran ekonomi global. ,erputaran ekonomi lokal terbentuk atas dasar pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat. /leh karena itu bentuk kegiatan pada ekonomi lokal didominasi oleh pertukaran barang atau kegiatan usaha perdagangan. ;adi terbentuknya usaha kecil dan menengah dimulai dari pemenuhan atas kebutuhan dasar masyarakat dengan melakukan kegiatan pertukaran barang dan 'asa. ,eran sentral usaha kecil dan menengah dalam ekonomi lokal adalah pemenuhan atas kebutuhan dasar yang menghasilkan pendapatan dan konsumsi dasar masyarakat. P"ranan UMKM (a#i Ban% da'a* P"r"%ono*ian Bank memegang peran sebagai penyedia kebutuhan uang seiring dengan peningkatan kebutuhan masyarakat. Kebutuhan akan uang berbanding lurus dengan peningkatan pemenuhan kebutuhan masyarakat. ,erusahaan besar adalah konektor kegiatan ekonomi lokal dengan ekonomi global. Keberadaan perusahaan besar sebagai konektor dengan sendirinya mentransmisikan kegiatan produksi& konsumsi dan distribusi men'adi bentuk baru yang disebut itegrasi ekonomi global.

Ga*(ar ). Sir%-'a$i Bi$ni$ UMKM d"n#an Ban% dan P"n#ar-!n6a t"r!ada+ P"r"%ono*ian

Keseimbangan porsi kegiatan ekonomi lokal yang dimotori oleh usaha kecil dan menengah dan ekonomi global yang dimotori oleh perusahaan besar sangat penting untuk men'aga stabilitas eknomi. Ketidakseimbangan pertumbuhan& 'umlah uang dan kegiatan bisnis kedua kegiatan ekonomi diatas akan men'adi gap yang akan menimbulkan lack of capital sehingga pada saat ekonomi lokal tidak bisa menopang kegiatan ekonomi global atau sebaliknya perekonomian akan mengalami penyesuaian yang biasa disebut dengan depresi ekonomi. 5alam struktur ekonomi bank mempunyai peranan >ital. Selain mendistribusikan modal bank 'uga sebagai economic guard ber'alannya la'u perputaran ekonomi. 5i era globalisasi seperti sekarang sangat tepat 'ika sebuah bank ter'un ke segmen usaha kecil dan menengah untuk mengurangi risiko atas kegiatan ekonomi global. P"r*a$a'a!an UMKM da'a* H-(-n#ann6a d"n#an Ban% Usaha kecil dan menengah sering kali mempunyai masalah dalam hubungannya dengan bank. ,ermasalahan yang umum ter'adi antara bank dengan usaha kecil dan menengah adalah permasalahan persepsi dan misunderstanding antara keduabelah pihak. Bank seringkali menyamakan karakter bisnis UMKM dengan karakter bisnis segmen korporasi. .al ini menyebabkan pendekatan yang dimulai dari prosedur produk yang dita2arkan serta administrasi yang dita2arkan oleh bank men'adi kendala bagi usaha kecil dan menengah dalam men'alin hubungan dengan bank. Kendala usaha kecil dan menengah dalam berhubungan dengan bank diantaranya yaitu# .arus memiliki 'aminan untuk memperoleh kredit bank ;enis 'aminan tertentu sa'a yang dapat diterima Bank tidak terlalu memperdulikan usaha kecil karena tidak memiliki kemampuan ?inansial yang besar Birokrasi yang berbelit3belit Kurangnya kepercayaan perbankan terhadap usaha kecil Bunga yang tinggi 6dministrasi yang rumit Kurangnya pelayanan untuk usaha kecil ,ersyaratan yang bermacam3macam !idak mengetahui prosedur untuk memperoleh kredit bank ,rosesnya lama Komunikasi yang belum didasari saling pengertian men'adi masalah ketika bank menyalurkan pembiayaan ke segmen usaha kecil dan menengah. Baik bank maupun pelaku usaha kecil dan menengah tidak dapat mengidenti?ikasi kebutuhan dan kemampuan kredit yang dia'ukan. ,ermasalahan yang sering dihadapi setelah penyaluran kredit kepada pelaku usaha maupun penyelesaian kredit bermasalah diantaranya adalah sebagai berikut# !ingginya bunga yang dibebankan ,endapatan yang semakin berkurang ,asar semakin sulit 5ebitur tidak memiliki aset yang sesuai sebagai 'aminan ,roses pemin'aman modal kurang ditanggapi !erbatasnya modal !idak memiliki dana segar !erlalu banyak persyaratan dari bank

6danya misunderstaning antara bank dengan UMKM adalah tantangan bagi bank yang akan merambah segmen tersebut. Bank dapat memenuhi ketidakpuasan layanan perbankan dari incumbent. Ban% M"ra*(a! S"#*"n UMKM Setelah berbagai dampak krisis ekonomi yang disebabkan oleh ge'olak ekonomi dari luar negeri perbankan mulai melirik segmen UMKM supaya ketergantungan penyaluran kredit maupun penghimpunan dana tidak tergantung pada in>estor atau ekonomi luar negeri. Keberhasilan B$1 men'adi inspirasi perbankan untuk merambah segmen UMKM. !entunya bank sekarang tidak bisa menggunakan strategi yang sama ketika B$1 masuk menggarap segmen UMKM pada ) tahun silam. Strat"#i Bi$ni$ -ingkungan bisnis pada tiga puluh tahun yang lalu tentunya berbeda dengan lingkungan bisnis sekarang. ,erubahan lingkungan bisnis tentunya memba2a peluang dan ancaman. ,eluang bagi yang dapat meman?aatkannya dan ancaman bagi yang tidak siap menghadapi perubahan. Sebelum merambah segmen UMKM sebaiknya sebuah bank menetapkan terlebih dahulu strategi bisnis. Jormulasi strategi meliputi pengamatan lingkungan& identi?ikasi peluang dan strategi implementasi. Untuk identi?ikasi peluang dan pengamatan lingkungan adalah sebagai berikut# Lo6a'ita$ dan Profitabilitas UMKM 5alam hubungannya dengan bank UMKM adalah konsumen yang loyal dan profitable. Ketika BI6 mencoba merambah pedesaan dengan mena2arkan layanan kemudahan transaksi dan bunga rendah (diba2ah bank B$1)& kebanyakan pelaku usaha atau usaha kecil dan menengah tetap setia men'alin hubungan dengan Bank B$1. Ke'adian diatas menyatakan bah2a pengaruh bunga terhadap segmen UMKM tidak terlalu signi?ikan dan dalam hubungannya dengan bank segmen UMKM lebih mengutamakan kualitas yang bersi?at kekeluargaan. .al tersebut menegaskan bah2a UMKM merupakan segmen yang profitable. Calaupun dikenakan biaya bunga yang tinggi dan dengan >olume bisnis yang kecil UMKM masih dapat men'adi konsumen bank. P"r-(a!an T"%no'o#i ,erbankan merupakan industri yang sangat erat kaitannya dengan teknologi in?ormasi dan komunikasi. ,erkembangan teknologi komunikasi dan in?ormasi memberi pengaruh pada kemudahan transaksi perbankan. BI6 adalah salah satu bank yang mengandalkan teknologi in?ormasi dan komunikasi sebagai daya saing untuk menghadapi persaingan dengan bank lain. Strategi BI6 diikuti oleh Bank Mandiri& Bank 5anamon& Bank B11 dan bank lainnya yang menggunakan teknologi untuk meningkatkan daya saing perusahaan. 6!M& eBanking& dan credit card adalah beberapa contoh produk perbankan yang meman?aatkan teknologi untuk memudahkan transaksi sebagai bentuk layanan moderen yang sudah umum dita2arkan. P"r-(a!an Str-%t-r dan ,erilaku Ma$6ara%at Salah satu ?aktor yang paling dominan mempengaruhi perubahan perilaku masyarakat adalah teknologi. Untuk mena2arkan 'asa yang cocok dengan kebutuhan dan keinginan masyarakat& bank harus mengetahui perilaku masyarakat. ,erubahan perilaku masyarakat perlu diidenti?ikasi oleh bank. Meru'uk pada

perkembangan sekarang perubahan perilaku masyarakat yang ada hubungannya dengan bisnis perbankan adalah sebagai berikut# o Kemudahan dan keamanan layanan transaksi (tidak suka memba2a uang kas banyak). o Membentuk suatu komunitas dengan identitas tertentu yang mempererat hubungan antar anggota komunitas. o Menginginkan layanan yang customize yang sesuai dengan karakter indi>idu atau masyarakat tertentu. C"'a! 6an# Da+at Di*an=aat%an Ban% -nt-% Ma$-% %" S"#*"n UMKM 5ari perubahan perilaku masyarakat mengenai hubungannya dengan bank seperti telah di'abarkan diatas dapat ditarik celah peluang yang dapat diman?aatkan bank dalam merambah segmen UMKM.

Ga*(ar )1 Kon$"+ ,a$a La6anan P"r(an%an da'a* Lin#%-+ K'a$t"r Ind-$tri UMKM adalah segmen retail dengan >olume usaha kecil. ,roduk 'asa perbankan yang dita2arkan pada segmen UMKM harus memenuhi kebutuhan dan men'adi problem solving UMKM yang selama ini dialami dalam hubungannya dengan bank. alue added dita2arkan sebagai bentuk di?erensiasi produk bank. Secara umum layanan yang dapat dita2arkan bank kepada segmen UMKM diantaranya# La6anan Tran$a%$i K"-an#an# Menyediakan layanan transaksi usaha secara aman dan nyaman. .al ini dapat dilakukan dengan memasang mesin 6!M di lokalsi3lokasi bisnis UMKM seperti didekat pasar tradisional. La6anan Ko*-ni%a$i# -ayanan komunikasi diberikan untuk membantu pelaku usaha UMKM dalam hubungannya dengan bank. Komunikasi dapat dilakukan

pada saat pena2aran produk& transaksi dan setelah transaksi baik funding maupun lending. La6anan P"nda*+in#an# -ayanan pendampingan yang dita2arkan bank dapat berupa saran bisnis dan mana'emen. Komunikasi antara bank dengan pelaku UMKM harus di3maintain dan ditingkatkan sehingga terbentuk suasana kekeluargaan namun dengan hubungan yang mengedepankan pro?esionalitas. Strategi layanan pada segmen retail adalah ?leksibilitas dan durabilitas. Untuk melakukan pendekatan pada segmen UMKM bank harus mengedepankan pendekatan personal dan membangun komunikasi dengan meningkatkan intensitas kun'ungan. Untuk men'angkau segmen UMKM bank harus membuka cabang atau unit di lokasi sentra UMKM yang kebanyakan terdapat di daerah.

Ta("' 3 La6anan P"r(an%an -nt-% S"#*"n SME Berdasarkan konsep diatas bank dapat mena2arkan 'asa perbankan dengan model baru sesuai dengan layanan keuangan yang dibutuhkan usaha kecil dan menengah. 5engan meman?aatkan teknologi komputerisasi dan in?ormasi bank dapat melakukan langkah3 langkah sebagai berikut untuk menambah nilai (value added) dari 'asa yang dita2arkan. Bank dapat menggalang atau membuat klaster nasabah atau debitur usaha kecil dan menengah. Berdasarkan data debitur atau nasabah bank dapat membangun multidimensional networking antara nasabah atau debitur yang tergolong UMKM dengan industri atau lembaga lainnya untuk meningkatkan daya saing UMKM. Menyediakan layanan terpadu untuk akses pasar melalui layanan UMKM maupun yang menayangkan etalase produk dari nasabah atau debitur yang tergolong usaha kecil dan menengah.

Mengadakan pertemuan pasar dengan mengundang debitur maupun nasabah dengan yang tergolong UMKM maupun usaha besar.

-ayanan yang dita2arkan oleh bank harus dapat memenuhi kebutuhan segmen UMKM. Berdasarkan karakter dan kebutuhan UMKM& sebenarnya UMKM membutuhkan layanan 'asa perbankan baik funding maupun lending yang terintegrasi. -ayanan yang terintegrasi yaitu layanan yang memberikan kemudahan transaksi& pembela'aran dalam hubungannya dengan bank& peningkatan pengetahuan dari sisi mana'emen dan bisnis serta meningkatkan networking antar komunitas bisnis. -ayanan perbankan tersebut harus dikomunikasikan secara sederhana melalui pendekatan kekeluargaan. ,erbankan sudah memandang usaha kecil dan menengah sebagai pasar potensial dalam penyaluran kredit maupun pengumpulan dana pihak ketiga. Bank B$1 adalah pelopor masuknya perbankan ke pasar tersebut. Sekarang Bank B$1 men'adi market leader pada pasar usaha kecil dan menengah. Melalui keuletan mengembangkan 'aringan cabang yang sampai ke pelosok desa& Bank B$1 berhasil menguasai pasar UMKM. 5engan men'adi bank terbesar ketiga di 1ndonesia dan masuk % Jortune dengan kategori perusahaan yang mencapai laba tertinggi& kesetiaan B$1 terhadap pasar UMKM membuktikan bah2a pasar UMKM adalah pasar yang potensial bagi perbankan. Melalui pemahaman pasar& pelaku usaha (konsumen0nasabah0debitur) bank dapat menentukan mekanisme layanan yang harus diberikan sesuai dengan kebutuhan pasar UMKM. 6spek penilaian dan prosedur adalah mekanisme penting untuk menun'ang layanan dan keberhasilan bank dalam mengakuisisi pasar UMKM. Sampai saat ini belum ada mekanisme yang e?ekti? dan e?isien untuk mengembangkan prosedur dan penilaian penentuan kelayakan bagi usaha kecil dan menengah. Mengingat peran sentral atas mekanisme tersebut kerangka penilaian diatas dapat di'adikan acuan untuk pengembangan lebih lan'ut guna mendapatkan mekanisme sistem yang e?ekti? untuk melayani pasar UMKM.

También podría gustarte