Está en la página 1de 3

Laporan Praktikum Klimatologi Tropika Asisten : Enggar Arini

Nama NRP

: Alvin Gustomy : G24110065

DIPOLE MODE INDEX (DMI) DAN KORELASINYA DENGAN KONDISI CURAH HUJAN

PEMBAHASAN Indian Ocean Dipole (IOD) merupakan gejala penyimpangan cuaca yang dihasilkan oleh interaksi antara permukaan samudera dan atmosfer di kawasan Samudera Hindia sekitar garis khatulistiwa (tropis) dan di sebelah selatan Jawa. Interaksi itu menghasilkan tekanan tinggi di Samudera Hindia bagian timur (bagian Selatan Jawa dan Barat Sumatra) yang menimbulkan aliran massa udara yang berhembus ke barat. Akibatnya, zona hujan pun akan bergeser ke arah barat sehingga Indonesia akan mengalami kekeringan. Indeks perbedaan suhu permukaan air laut ini disebut Dipole Mode Index (DMI). Semakin besar nilai indeks DMI, semakin kuat sinyal IOD dan semakin dahsyat akibat yang ditimbulkan (Dipo 2011). Praktikum DMI dan korelasinya dengan kondisi curah hujan diperoleh enam gambar yang terdiri dari grafik time series SST wilayah Barat dan Timur Samudra Hindia, grafik DMI, dan gambar korelasi SST wilayah Barat Samudra Hindia dengan curah hujan musiman untuk wilayah Indonesia, Australia, dan Asia.

Gambar 1. Time series SST wilayah Barat Samudra Hindia

Gambar 2. Time series SST wilayah Timur Samudra Hindia

Dipole Mode Index


4 3 2 1 0 DMI

Mei-72

Mei-79

Mei-86

Mei-93

Mei-00

Mei-07

Sep-88

Jan-70

Jan-77

Jan-84

Jan-91

Jan-98

Jan-05

Sep-74

Sep-81

Sep-95

Sep-02

-1 -2 -3 -4

Gambar 3. Dipole Mode Indeks (DMI)

Sep-09

Jan-12

Gambar 1 dan 2 merupakan grafik time series wilayah Barat dan Timur Samudra Hindia dari Januari 1950 sampai Desember 2010. Wilayah Timur Samudra Hindia yaitu Indonesia, sedangkan wilayah Barat Samudra Hindia merupakan daerah Afrika. Berdasarkan gambar 1 dan 2 dapat diketahui bahwa terjadi kecenderungan SST meningkat sejak Januari sampai Desember 2010. Setelah diperoleh time series SST, diperoleh DMI untuk mengetahui indeks perbedaan suhu permukaan air laut. Berdasarkan gambar 3 (DMI), diketahui bahwa semakin besar nilai indeks atau di atas nilai normal (garis merah), maka semakin kuat sinyal Indian Ocean Dipole dan semakin besar akibat yang ditimbulkan (Ina et al. 2008). Setelah itu, korelasi antara SST wilayah barat Samudra Hindia (Bulan Juli) dengan CH Musiman (SON) dari data CRU TS 2.1 untuk wilayah Indonesia (gambar 4), Australia (gambar 5), dan Asia (gambar 6) digunakan untuk mengetahui keterkaitannya.

Gambar 4. Korelasi SST barat Samudra Hindia (Bulan Juli) CH Musiman (SON) Indonesia

Gambar 5. Korelasi antara SST barat Samudra Hindia (Bulan Juli) CH Musiman (SON) Australia

Gambar 6. Korelasi antara SST wilayah barat Samudra Hindia (Bulan Juli) dengan CH Musiman (SON) untuk wilayah Asia Berdasarkan gambar 4, diketahui bahwa korelasi antara SST wilayah barat Samudra Hindia (Bulan Juli) dengan CH Musiman (SON) wilayah Indonesia berkorelasi positif di wilayah barat Sumatera, sedangkan wilayah Indonesia lainnya tidak memiliki korelasi bahkan berkorelasi negatif. Kemudian, gambar 5 menunjukkan korelasi antara SST wilayah barat Samudra Hindia (Bulan Juli) dengan CH Musiman (SON) wilayah Australia yang sebagian besar wilayah Australia cenderung berkorelasi positif, sedangkan wilayah selatan Australia berkorelasi negatif. Gambar 6 menunjukkan korelasi antara SST wilayah barat Samudra Hindia (Bulan Juli) dengan CH Musiman (SON) wilayah Asia yang berkorelasi positif tersebar di sebagian besar wilayah Asia, selatan, utara, maupun timur. Hal ini menunjukkan

bahwa, SST akan berkorelasi positif dengan CH Musiman (SON) apabila wilayah tersebut berada dekat Samudra Hindia. Semakin dekat wilayah dengan Samudra Hindia, maka korelasinya akan semakin positif.

SIMPULAN IOD merupakan fenomena yang ditandai dengan adanya perbedaan anomali suhu permukaan laut yang berinteraksi dengan angin zonal dan konveksi. Berdasarkan DMI time series SST pada wilayah barat dan timur Samudra Hindia dari Januari 1950 sampai Desember 2010 diketahui tercatat sinyal kuat IOD di atas nomal. Semakin kuat sinyal IOD yang tercatat, maka semakin besar akibat yang ditimbulkan. Selain itu, korelasi antara SST wilayah barat Samudra Hindia (Bulan Juli) dengan CH Musiman (SON) untuk wilayah Indonesia, Australia, dan Asia, diketahui bahwa semakin dekat wilayah dengan Samudra Hindia maka korelasinya akan semakin positif.

DAFTAR PUSTAKA Dipo, Pramudyo. 2011. Karakteristik Oseanografi Fisik di Perairan Samudra Hindia Timur pada saar Fenomena Indian Ocean Dipole (IOD) Fase Positif Tahun 1994/1995, 1997/1998 dan 2006/2007. Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis. 3(II): 71-84. Ina, J et al. 2008. Pengaruh El-Nino, La-Nina, dan Indian Ocean Dipole terhadap Curah Hujan di Wilayah Indonesia. Jurnal BIONATURA UNPAD. 10(II): 1-6.

También podría gustarte