Está en la página 1de 17

INJEKSI

Pendahuluan Salah satu tugas terpenting dari seorang perawat adalah memberikan obat yang aman dan akurat kepada klien. Obat merupakan alat utama terapi untuk mengobati klien yang memiliki masalah klien. Obat bekerja menghasilkan efek terapeutik yang bermanfaat. Walaupun obat menguntungkan klien dalam banyak hal, beberapa obat dapat menimbulkan efek samping yang serius atau berpotensi menimbulkan efek yang berbahaya bila tidak tepat diberikan. Seorang perawat memiliki tanggung jawab dalam memahami kerja obat dan efek samping yang ditimbulkan, memberikan obat dengan tepat, memantau respon klien, dan membantu klien menggunakannya dengan benar dan berdasarkan pengetahuan. Adapun rute pemberian obat dibedakan atas beberapa rute antara lain secara iral, parenteral, pemberian topical, inhalasi, dan intraokuler. Rute pemberian obat dipilih berdasarkan kandungan obat dan efek yang diinginkan juga kondisi fisik dan mental klien. Definisi Injeksi Injeksi adalah sediaan steril berupa larutan, emulsi atau suspensi atau serbuk yang harus dilarutkan atau disuspensikan lebih dahulu sebelum digunakan, yang disuntikkan secara merobek jaringan ke dalam kulit atau melalui kulit atau selaput lendir. emberian injeksi merupakan prosedur in!asif yang harus dilakukan dengan menggunakan teknik steril. Tujuan Injeksi ada umumnya Injeksi dilakukan dengan tujuan untuk mempercepat proses penyerapan "absorbsi# obat untuk mendapatkan efek obat yang cepat. Indikasi Injeksi biasanya dilakukan pada pasien yang tidak sadar dan tidak mau bekerja sama karena tidak memungkinkan untuk diberikan obat secara oral. Apabila klien tidak sadar atau bingung, sehingga klien tidak mampu menelan atau mempertahankan obat dibawah lidah. Oleh karena itu, untuk memenuhi kebutuhan obat klien dilakukan

denganpemberian obat secara injeksi. Selain itu, indikasi pemberian obat secara injeksi juga disebabkan karena ada beberapa obat yang merangsang atau dirusak getah lambung "hormon#, atau tidak direarbsorbsi oleh usus. emberian injeksi bisa juga dilakukan untuk anastesi lokal. Kontra Indikasi Resiko infeksi dan obat yang mahal. $lien berulang kali disuntik. Rute S%, I&, dan itradermal dihindari pada klien yang cenderung mengalami perdarahan. Resiko kerusakan jaringan pada injeksi S%. Rute I& dan I' berbahaya karena absorbsinya cepat. Rute ini menimbulkan rasa cemas yang cukup besar pada klien , khususnya anak( anak. Peralatan Alat yang digunakan untuk injeksi terdiri dari spuit dan jarum. Ada berbagai spuit dan jarum yang tersedia dan masing(masing di desain untuk menyalurkan !olume obat tertentu ke tipe jaringan tertentu. A. Spuit Spuit terdiri dari tabung "barrel# berbentuk silinder dengan bagian ujung "tip# di desain tepat berpasangan dengan jarum hypodermis dan alat pengisap "plunger# yang tepat menempati rongga spuit. Spuit, secara umum, diklasifikasikan sebagai )uer *lok atau non)uer(lok. +omenklatur ini didasarkan pada desain ujung spuit. Adapun tipe(tipe spuit yaitu, a# Spuit )uer(lok yang ditandai dengan -,. persepuluh b# c# d# Spuit tuberkulin yang ditandai dengan -,-. "seperseratus# untuk dosis kurang dari . ml Spuit insulin yang ditandai dalam unit ".--# Spuit insulin yang ditandai dengan unit "/-# Spuit terdiri dari berbagai ukuran, dari -,/ sampai 0- ml. 1idak la2im menggunakan spuit berukuran lebih besar dari / ml untuk injeksi S% atau I&. 'olume spuit yang lebih besar akan menimbulkan rasa ynag tidak nyaman. Spuit yang lebih besar disiapkan untuk injeksi I'. erawat berlatih memberi penilaian ketika menentukan spuit dab jarum mana yang paling efektif.

erawat mengisi spuit dengan melakukan aspirasi, menarik pengisap keluar sementara ujung jarum tetap terendam dalam larutan yang disediakan. erawat dapat memegang bagian luar badan spuit dan pegangan pengisap. 3ntuk mempertahankan sterilitas, perawat menghindari objek yang tidak steril menyentuh ujung spuit atau bagian dalam tabung, hub, badan pengisap, atau jarum. 4. 5arum Supaya indi!idu fleksibel dalam memilih jarum yang tepat, jarum dibingkus secara indi!idual. 4eberapa jarum tudak dipasang pada spuit ukuran standar. $lebanyakan jarum terbuat sari stainless steel dan hanya digunakan satu kali. 5arum memiliki tiga bagian, hub, yang tepat terpasang pada ujung sebuah spuit6 batang jarum "shaft#, yang terhubung dengan bagian pusat6 dan be!el, yakni bagian ujung yang miring. Setiapum memiliki tiga karaktreisrik utama, kemiringan be!el, panjang batang jarum, dan ukuran atau diameter jarum. 4e!el yang panjang dan lebih tajam, sehingga meminimalkan rasa ridak nyaman akibat injeksi S% dan I&. anjang jarum ber!ariasi dari 7 sampai / inci. erawat memilih panjang jarum berdasarkan ukuran dan berat klien serta tipe jaringan tubuh yang akan diinjeksi obat. Semakin kecil ukuran jarum, semakin besar ukuran diameternya. Seleksi ukuran jarum bergantung pada !iskositas cairan yang akan disuntikkan atau diinfuskan. Proses Injeksi &emberikan injeksi merupaka prosedur in!asif yang harus dilakukandengan menggunakan teknik steril. Setelah jarum menembus kulit, muncul resiko infeksi. erawat memberi obat secara parenteral melalui rute S%, I&, dan I'. Setiap tipe injeksi membutuhkan keterampilan yang tertentu untuk menjamin obat mencapai lokasi yang tepat. 8fek obat yang diberikan secara parenteral dapat berkembang dengan cepat, bergantung pada kecepatan absorbsi obat. erawat mengobser!asi respons klien dengan ketat. Setiap rute injeksi unik berdasarkan tipe jaringan yang akan diinjeksi obat. $arakteristik jaringan mempengaruhi absorbsi obat dan awitan kerja obat. Sebelum menyuntikkan sebuah obat, perawat harus mengetahui !olume obat yang diberikan, karaktersitik dan !iskositas obat, dan lokasi struktur anatomi tubuh yang berada di bawah

tempat injeksi. $onsekuensi yang serius dapat terjadi, jika injeksi tidak diberikan secara tepat. $egagalan dalam memilih tempat unjeksi yang tepat, sehubungan dengan penanda anatomis tubuh, dapat menyebabkan timbulnya kerusakan saraf atau tulang selama insersi jarum. Apabila perawat gagal mengaspirasi spuit sebelum menginjeksi sebiah obat, obat dapat tanpa sengaja langsung di injkesi ke dalam arteri atau !ena. &enginjeksi obat dalam !olume yang terlalu besar di tempat yang dipilih dapat menimbulkan nyeri hebat dan dapat mengakibatkan jaringan setempat rusak. 4anyak klien, khususnya anak(anak takut terhadap injeksi. $lien yang menderita penyakit serius atau kronik seringkali diberi banyak injeksi setiap hari. eraway dapat berupaya meminimalkan rasa nyeri atau tidak nyaman dengan cara, a# b# 9unakan jarum yang tajam dan memiliki be!el dan panjang serta ukurannya paling kecil, tetapi sesuai. 4eri klien posisi yang nyaman untuk mengurangi ketegangan otot c# tubuh e# Alihkan perhatian klien dari injeksi dengan mengajak klien bercakap(cakap f# g# Insersi jarum dengan perlahan dan cepat untuk meminimalkan menarik jaringan egang spuit dengan mantap selama jarum berada dalam jaringan h# ijat(pijat tempat injeksi dengan lembut selama beberapa detik, kecuali dikontraindikasikan Macam-macam injeksi emberian obat secara parenteral "harfiah berarti :di luar usus;# biasanya dipilih bila diinginkan efek yang cepat, kuat, dan lengkap atau obat untuk obat yang merangsang atau dirusak getah lambung "hormone#, atau tidak direarbsorbsi usus "streptomisin#, begitupula pada pasien yang tidak sadar atau tidak mau bekerja sama. $eberatannya adalah lebih mahal dan nyeri, sukar digunakan oleh pasien sendiri. Selain itu, adapula bahaya terkena infeksi kuman "harus steril# dan bahaya merusak pembuluh atau saraf jika tempat suntikan tidak dipilih dengan tepat. a. subkutan "hypodermal#. ilih tempat injkesi yang tepat dengan menggunakan penanda aanatomis

Injeksi di bawah kulit dapat dilakukan hanya dengan obat yang tidak merangsang dan melarut baik dalam air atau minyak. 8feknya tidak secepat injeksi intramuscular atau intra!ena. &udah dilakukan sendiri, misalnya insulin pada penyakit gula. 1empat yang paling tepat untuk melakukan injeksi subkutan meliputi area !askular di sekitar bagian luar lengan atas, abdomen dari batas bawah kosta sampai krista iliaka, dan bagian anterior paha. 1empat yang paling sering direkomendasikan untuk injeksi heparin ialah abdomen. 1empat yang lain meliputi daerah scapula di punggung atas dan daerah !entral atas atau gloteus dorsal. 1empat yang dipilih ini harus bebas dari infeksi, lesi kulit, jaringan parut, tonjolan tulang, dan otot atau saraf besar dibawahnya. Obat yang diberikan melalui rute S% hanya obat dosis kecil yang larut dalam air "-,/ sampai . ml#. 5aringan S% sensitif terhadap larutan yang mengiritasi dan obat dalam !olume besar. $umpulan obat dalam jaringan dapat menimbulkan abses steril yang tak tampak seperti gumpalan yang mengeras dan nyeri di bawah kulit. b. Intrakutan "<di dalam kulit# erawat biasanya memberi injeksi intrakutan untuk uji kulit. $arena keras, obat intradermal disuntikkan ke dalam dermis. $arena suplai darah lebih sedikit, absorbsi lambat. ada uji kulit, perawat harus mampu melihat tempat injeksi dengan tepat supaya dapat melihat perubahan warna dan integritas kulit. =aerahnya harus bersih dari luka dan relatif tidak berbulu. )okasi yang ideal adalah lengan bawah dalam dan punggung bagian atas. c. Intramuskuler "i.m# Rute I& memungkinkan absorbsi obat yang lebih cepat daripada rute S% karena pembuluh darah lebih banyak terdapat di otot. 4ahaya kerusakan jaringan berkurang ketika obat memasuki otot yang dalam tetapi bila tidak berhati(hati ada resiko menginjeksi obat langsung ke pembuluh darah. =engan injeksi di dalam otot yang terlarut berlangsung dalam waktu .-(>- menit. 9una memperlambat reabsorbsi dengan maksud memperpanjag kerja obat, seringkali digunakan larutan atau suspensi dalam minyak, umpamanya suspensi penisilin dan hormone kelamin. 1empat injeksi

umumnya dipilih pada otot pantat yang tidak banyak memiliki pembuluh dan saraf. 1empat injeksi yang baik untuk I& adalah otot 'astus )ateralis, otot 'entrogluteal, otot =orsogluteus, otot =eltoid. d. Intra!ena "i.!#, Injeksi dalam pembuluh darah menghasilkan efek tercepat dalam waktu .? detik, yaitu waktu satu peredaran darah, obat sudah tersebar ke seluruh jaringan. 1etapi, lama kerja obat biasanya hanya singkat. %ara ini digunakan untuk mencapai penakaran yang tepat dan dapat dipercaya, atau efek yang sangat cepat dan kuat. 1idak untuk obat yang tak larut dalam air atau menimbulkan endapan dengan protein atau butiran darah. 4ahaya injeksi intra!ena adalah dapat mengakibatkan terganggunya 2at(2at koloid darah dengan reaksi hebat, karena dengan cara ini :benda asing; langsung dimasukkan ke dalam sirkulasi, misalnya tekanan darah mendadak turun dan timbulnya shock. 4ahaya ini lebih besar bila injeksi dilakukan terlalu cepat, sehingga kadar obat setempat dalam darah meningkat terlalu pesat. Oleh karena itu, setiap injeksi i.! sebaiknya dilakukan amat perlahan, antara /-(@- detik lamanya. e. Intra arteri. Aanya boleh dilakukan oleh tenaga ahli dengan prosedur dan teknik sterilissasi. Resiko tinggi masukkanya mokroorganisme maupun 'irus intra oseus. Hal-hal yan !erlu di!erhatikan emberian obat secara injeksi dapat berfungsi sebagaimana mestinya, maka kita harus memperhatikan beberapa hal berikut ini , a# b# c# d# e# 5enis spuit dan jarum yang digunakan 5enis dan dosis obat yang diinjeksikan 1empat injeksi Infeksi yang mungkin terjadi selama injeksi $ondisiBpenyakit klien Salah satu efek yang bisa ditimbulkan dari pemberian obat secara injeksi adalah dapat menimbulkan infeksi. Adapun cara(cara yang dilakukan untuk mencegah terjadinya infeksi selama injeksi dilakukan yaitu ,

Pence ah infeksi

a# b#

3ntuk mencegah kontaminasi larutan, isap obat dari ampul dengan 3ntuk mencegah kontaminasi jarum, cegah jarum menyentuh daerah

cepat. 5angan biarkan ampul dalam keadaan terbuka yang terkontaminasi "mis, sisi luar ampul atau !ial, permukaan luar tutup jarum, tangan perawat, bagian atas wadah obat, permukaan meja# c# 3ntuk mencegah spuit terkontaminasi jangan sentuh badan pengisap "plunger# atau bagian dalam karet "barrel#. 5aga bagian ujung spuit tetap tertututp penutup atau jarum. d# 3ntuk menyiapkan kulit, cuci kulit yang kotor karena kototran, drainase atau feses dengan sabun dan air lalu keringkan. )akukan gerakan mengusap dan melingkar ketika membersihkan luka menggunakan swab antiseptic. 3sap dari tengah dan bergerak keluar dalam jarak dua inci.

P"#SED$" TIND%K%N PEM&E"I%N S$NTIK%N ' INJEKSI (

%) INJEKSI INT"% *EN% .. ersiapan Alat a. Spuit dengan jarum no.CC(C/ b. $apas alkohol c. Obat dari ampul atau !ial d. Sarung tangan bersih e. %atatan pengobatan f. 1ourniDuet g. 4ak injeksi h. 4engkok i. erlak asien a. Sapa pasien dengan senyum ramah b. 5elaskan prosedur tindakan dan bersikap jujur sesuai dengan tingkat perkembangan anak c. )ibatkan keluarga dalam usaha meningkatkan kerjasama d. 4eri kesempatan anak untuk memilih C. $erja .# 1utup tirai atau pintu C# %uci tangan ># Ambil obat sesuai dosis E# /# 0# akai sarung tangan osisikan pasien nyaman dan rileks 1entukan !ena yang akan ditusuk " !ena basilika dan !ena

chefalika#, syarat !ena, tidak bercabang, bukan bekas tusukan, kulit tdak berbulu. @# 4ila !ena sudah ditemukan " misal !ena basilika# atur lengan lurus dan pasang tourniDuet sampai !ena benar(benar dapat dilihat dan diraba ?# Siapkan spuit yang sudah berisi obat, bila masih terdapat udara

dalam spuit, maka udara harus dikeluarkan F# 4ila klien terpasang !einflon, buka jarum spuit kemudian masukkan spuit tanpa jarum ke dalam !einflon dan suntikkan obat. .-# 1usukkan jarum ke dalam !ena dengan posisi jarum sejajar dengan !ena dengan sudut >-(E/ ..# )akukan aspirasi dengan cara menarik pengopang spuit. 4ila darah sudah terhisap lepaskan tourniDuet dan dorong obat pelan(pelan ke dalam !ena .C# Setelah obat masuk !ena, segera tarik spuit, usap dengan kapas alkohol dengan sedikit menekan .># $embalikan pasien pada posisi yang nyaman. 5ika injeksi pada !astus lateralis, anjurkan pasien menggerakkan kaki .E# 1utup dan buang spuit, ampul B !ial ditempat yang telah tersedia "sampah medis untuk benda tajam# ./# Obser!asi respon pasien terhadap penyuntikan .0# )epas sarung tangan dan cuci tangan .@# =okumentasikan prosedur "/1G.W, 1epat obat, tepat dosis, tepat pasien, tepat waktu, tepat cara pemberian dan waspada# .?# Obser!asi efek samping obat "kemerahan, nyeri dan panas# >. 1erminasi a. 4erikan pujian pada anak atas tindakan terbaiknya b. )uangkan waktu bersama anak setelah tindakan c. 3capkan terima kasih &) INJEKSI INT"% M$S+$,%" .. ersiapan Alat a. Spuit dengan jarum no.CC(C/ b. $apas alkohol c. Obat dari ampul atau !ial "-./ m)# d. Sarung tangan bersih

e. %atatan pengobatan f. 4ak injeksi g. 4engkok h. erlak asien a. Sapa pasien dengan senyum ramah b. 5elaskan prosedur tindakan dan bersikap jujur sesuai dengan tingkat perkembangan anak c. )ibatkan keluarga dalam usaha meningkatkan kerjasama d. 4eri kesempatan anak untuk memilih C. $erja .# 1utup tirai atau pintu C# %uci tangan ># Ambil obat sesuai dosis E# /# akai sarung tangan $aji Area penyuntikan, tidak ada lesi, tidak terdapat infeksi,

tidak terdapat penonjolan tulang, tidak terdapat saraf dan pembuluh darah 0# a. osisikan pasien nyaman dan rileks disesuaikan dengan area 'entro gluteal, posisi tengkurap atau miring dengan lutut penyuntikan yang akan digunakan, fleksi b. 'astus lateralis, posisi flat, supine dengan lutut sedikit fleksi c. d. =orso gluteal, posisi prone dengan lutut fleksi =eltoid, posisi duduk atau berbaring dengan lengan fleksi,

rileks atau diletakkan diatas abdomen @# )akukan H(track dengan tangan tidak dominan ?# 4ersihkan tempat penyuntikan dengan kapas alkohol dengan mengusap secara sirkular arah keluar sekitar / cm F# )etakkan kapas alkohol pada tangan non dominan. 4uka tutup spuit dan pegang spuit pada tangan dominan " antara ibu jari dan

telunjuk # .-# Injeksikan jarum dengan sudut F-I "!astus latralis jarum masuk dengan kedalaman .,/(C,/ cm6 !entro gluteal jarum masuk dengan kedalaman, .,C/( C,/ cm6 dorso gluteal jarum masuk dengan kedalaman, .,C/(>,@/ cm6 deltoid jarum masuk dengan kedalaman, .,C/(C,/ cm# ..# Setelah jarum masuk ke dalam otot, pindahkan tangan non dominan kebawah spuit " untuk memfiksasi agar posisi jarum tidak bergerak# dan tangan dominan pindah ke bagian pengokang spuit untuk siap mengaspirasi .C# Aspirasi spuit untuk memastikan jarum tidak menusuk pembuluh darah, jika tidak terdapat darah injeksikan obat tersebut dengan kecepatan .- detikBm). 5ika terdapat darah segera cabut spuit dan ganti pada posisi penyuntikan lainnya .># 1arik spuit, usap dengan kapas alkohol dengan sedikit menekan .E# $embalikan pasien pada posisi yang nyaman. ./# 1utup dan buang spuit, ampul B !ial ditempat yang telah tersedia "sampah medis untuk benda tajam# .0# Obser!asi respon pasien terhadap penyuntikan .@# )epas sarung tangan masukkan kedalam larutan klorin dan cuci tangan .?# =okumentasikan prosedur "/1G.W, 1epat obat, tepat dosis, tepat pasien, tepat waktu, tepat cara pemberian dan waspada# .F# Obser!asi efek samping obat "kemerahan, nyeri dan panas# >. 1erminasi a. 4erikan pujian pada anak atas tindakan terbaiknya b. )uangkan waktu bersama anak setelah tindakan c. 3capkan terima kasih

+) INJEKSI S$& +$T%N

.. ersiapan Alat a. Spuit dengan jarum no.CC(C/ b. $apas alkohol c. Obat dari ampul atau !ial "-./ m)# d. Sarung tangan bersih e. %atatan pengobatan f. 4ak injeksi g. 4engkok h. erlak asien a. Sapa pasien dengan senyum ramah b. 5elaskan prosedur tindakan dan bersikap jujur sesuai dengan tingkat perkembangan anak c. )ibatkan keluarga dalam usaha meningkatkan kerjasama d. 4eri kesempatan anak untuk memilih C. $erja .# 1utup tirai atau pintu C# %uci tangan ># Ambil obat sesuai dosis E# ilih tempat penyuntikan , deltoid, abdomen di tempat yang tidak ada lesi, tidak terdapat infeksi, tidak terdapat penonjolan tulang, tidak terdapat saraf dan pembuluh darah /# 0# @# osisikan pasien nyaman dan rileks akai sarung tangan 4ersihkan tempat penyuntikan dengan kapas alkohol dengan

mengusap secara sirkular arah keluar sekitar / cm atau swab satu kali arah proksimal ke distal ?# )etakkan kapas alkohol pada tangan non dominan. 4uka tutup spuit dan pegang spuit pada tangan dominan " antara ibu jari dan telunjuk #

F# =engan tangan non dominan cubit area deltoid .-# Injeksikan obat dengan sudut E/(F-I ..# Aspirasi spuit untuk memastikan jarum tidak menusuk pembuluh darah, jika tidak terdapat darah injeksikan obat tersebut. 5ika terdapat darah segera cabut spuit dan ganti pada posisi penyuntikan lainnya .C# 1arik spuit, usap dengan kapas alkohol dengan sedikit menekan .># $embalikan pasien pada posisi yang nyaman .E# 1utup dan buang spuit, ampul B !ial ditempat yang telah tersedia "sampah medis untuk benda tajam# ./# Obser!asi respon pasien terhadap penyuntikan .0# )epas sarung tangan dan cuci tangan .@# =okumentasikan prosedur "/1G.W, 1epat obat, tepat dosis, tepat pasien, tepat waktu, tepat cara pemberian dan waspada# .?# Obser!asi efek samping obat "kemerahan, nyeri dan panas# >. 1erminasi a. 4erikan pujian pada anak atas tindakan terbaiknya b. )uangkan waktu bersama anak setelah tindakan c. 3capkan terima kasih D) INJEKSI INT"% DE"M%, - INT"% +$T%N .. ersiapan Alat

a. Spuit dengan jarum no.CC(C/ b. $apas alkohol c. Obat dari ampul atau !ial "untuk usia J. tahun,-.-/m), untuk usia K. tahun,-..- m)# d. Sarung tangan bersih e. %atatan pengobatan f. ensil kulit g. 4ak injeksi h. 4engkok

i. erlak asien b. 5elaskan prosedur tindakan dan bersikap jujur sesuai dengan tingkat perkembangan anak c. )ibatkan keluarga dalam usaha meningkatkan kerjasama d. 4eri kesempatan anak untuk memilih C. $erja .# 1utup tirai atau pintu C# %uci tangan ># Ambil obat sesuai dosis E# /# 0# @# ilih tempat penyuntikan " permukaan kulit yang terang, sedikit osisikan pasien nyaman dengan siku ekstensi dan letakkan akai sarung tangan 4ersihkan tempat penyuntikan dengan kapas alkohol dengan rambut, tidak ada lesi atau udem # >(E jari dibawah ante kubital lengan diatas permukaan yang rata

a. Sapa pasien dengan senyum ramah

mengusap secara sirkular arah keluar sekitar / cm atau swab satu kali arah proksimal ke distal ?# )etakkan kapas alkohol pada tangan non dominan. 4uka tutup spuit dan pegang spuit pada tangan dominan " antara ibu jari dan telunjuk # F# =engan tangan non dominan regangkan permukaan kulit .-# Injeksikan obat dengan sudut /(./I, jarum masuk L > mm. &asuknya jarum bisa tampak dari permukaan kulit ..# Aasil yang tepat adalah terdapat undulasi pada tempat penyuntikan .C# 1arik spuit, usap dengan kapas alkohol tetapi tidak boleh ditekan .># $embalikan pasien pada posisi yang nyaman, berikan tanda pada kulit dengan menggunakan pensil. Anjurkan klien untuk tidak membasuh tempat penyuntikan tersebut

.E# 1utup dan buang spuit, ampul B !ial ditempat yang telah tersedia "sampah medis untuk benda tajam# ./# )epas sarung tangan dan cucu tangan .0# 8!aluasi , hasil tes positif jika terdapat kemerahan, bengkak . .@# =okumentasikan prosedur "/1G.W, 1epat obat, tepat dosis, tepat pasien, tepat waktu, tepat cara pemberian dan waspada# .?# Obser!asi efek samping obat "kemerahan, nyeri dan panas# >. 1erminasi a. 4erikan pujian pada anak atas tindakan terbaiknya b. )uangkan waktu bersama anak setelah tindakan c. 3capkan terima kasih

E) INJEKSI INT"%#SSE$S .. ersiapan Alat

a. Spuit dengan jarum no..?(.0 b. $apas alkohol c. %airan infus d. Sarung tangan bersih e. %atatan pengobatan g. 4ak injeksi h. 4engkok i. erlak asien b. 5elaskan prosedur tindakan dan bersikap jujur sesuai dengan tingkat perkembangan anak c. )ibatkan keluarga dalam usaha meningkatkan kerjasama d. 4eri kesempatan anak untuk memilih C. $erja

a. Sapa pasien dengan senyum ramah

.. 1utup tirai atau pintu C. %uci tangan >. Ambil cairan infus sesuai dosis E. /. 0. @. . ?. 4uka tutup spuit dan pegang spuit pada tangan dominan " antara ibu jari dan telunjuk # F. =engan tangan non dominan fiksasi siku kaki yang akan di lakukan tindakan. .-. Injeksikan obat dengan sudut F-I, jarum masuk L M sampai. cm. &asukkan sampai menemukan permukaan yang keras, lakukan penusukan perlahan. ... )epaskan sluit dengan jarum nya, dan sambungkan dengan selang infus. .C. )akukan balutan pada lokasi penusukan dengan prinsip steril dan lakukan fiksasi. .>. 1utup dan buang spuit, ampul B !ial ditempat yang telah tersedia "sampah medis untuk benda tajam# .E. )epas sarung tangan dan cucu tangan ./. 8!aluasi , hasil tes positif jika terdapat kemerahan, bengkak . .0. =okumentasikan prosedur "/1G.W, 1epat obat, tepat dosis, tepat pasien, tepat waktu, tepat cara pemberian dan waspada# .@. Obser!asi efek samping obat "kemerahan, nyeri dan panas# >. 1erminasi a. 4erikan pujian pada anak atas tindakan terbaiknya ilih tempat penyuntikan "C cm di bawah lutut# dengan posisi osisikan pasien nyaman dengan lutut fleksi dan letakkan akai sarung tangan 4ersihkan tempat penyuntikan dengan kapas alkohol dan lutut fleksi. penyangga atau bantalan yang nyaman

bethadine dengan mengusap secara sirkular arah keluar sekitar .- cm

b. 5aga kestreilan balutan dan obser!asi berkala c. )uangkan waktu bersama anak setelah tindakan d. 3capkan terima kasih

También podría gustarte