Está en la página 1de 11

ANALISA LIFE CYCLE ASSESSMENT (LCA) DAN LIFE CYCLE COST (LCC) PADA PEMASARAN ONLINE DAN OFFLINE

PADA PRODUK KUSTOMISASI KAOS


Jurusan Teknik Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya Kampus ITS Sukolilo Surabaya 60111 Email : nunik.ambarsari@gmail.com ; m_anityasari@yahoo.com.au

Nunik Ambarsari, Maria Anityasari

Abstrak
Seiring dengan pertumbuhan ekonomi dan perkembangan teknologi yang begitu pesat di Indonesia, membuat gaya hidup dan pola konsumsi masyarakat menjadi semakin meningkat. Hal inilah yang menyebabkan para produsen mengubah media pemasaran serta semakin meningkatkan pelayanan mereka dengan menawarkan pilihan kustomisasi pada konsumen. Di sisi lain, kebutuhan konsumen semakin lama semakin meningkat, maka untuk meningkatkan kepuasan para konsumen disediakan layanan berupa kustomisasi dalam jumlah masal (mass customization) dan media pemasarannya juga didukung secara online dan offline. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisa dampak lingkungan dan biaya pada pemasaran offline dan online untuk produk kustomisasi kaos baik dari sisi konsumen maupun produsen. Metode yang akan digunakan dalam melakukan penelitian ini adalah Life Cycle Assessment (LCA) dan Life Cycle Cost (LCC). Metode LCA ini nantinya akan digunakan untuk mengetahui seberapa besar dampak lingkungan yang ditimbulkan dari pemasaran dan pembelian produk kustomisasi kaos baik melalui offline maupun online. Sedangkan untuk metode LCC ini digunakan untuk menghitung biaya apa saja yang akan dikeluarkan apabila menggunakan media offline dan online baik dari sudut pandang produsen maupun konsumen. Dari penelitian ini diketahui impact yang paling besar untuk pemasaran online terdapat pada proses penerimaan pesanan sebesar 5,6 Pt sedangkan untuk pemasaran offline terdapat pada proses distribusi ke toko sebesar 0,16 Pt, impact yang paling besar untuk pembelian online terdapat pada proses browsing sebesar 2,71 Pt, dan untuk pembelian offline semua proses memberikan impact yang sama besar yaitu 0,191 Pt. Hasil LCC dari penelitian ini adalah pemasaran offline membutuhkan biaya Rp 3.421.195/bulan dan untuk pemasaran online membutuhkan biaya Rp 2.245.400/bulan. Sedangkan untuk pembelian secara online membutuhkan biaya sebesar Rp18.616,013 dan untuk pembelian secara offline dengan menggunakan media transportasi mobil dan sepeda motor membutuhkan biaya masing-masing sebesar Rp 12.412,94 untuk transportasi mobil dan Rp 3.307,06 untuk transportasi sepeda motor. Kata kunci : Mass Customization, Life Cycle Assessment (LCA), Life Cycle Cost (LCC),

Pemasaran Online Dan Offline Abstract


The fast movement of economic and techonology has increase public life style and consumption patern. This condition causes the producer to change marketing media and increase service by offering customization option to the customer. On the other hand, customer needs is also increasing. Therefore, to increase customer satisfaction, a mass customization service supported with online and offline marketing is provided.This research is conducted to analyze environmental impact and the offline and online marketing cost for customize shirt from the customer and producer perspective. This research uses Life Cycle analysis (LCA) and Life cycle Cost (LCC) method. The LCA method will be use to identify environmental impact caused by the activity of purchasing and marketing through offline and online mechanism. The LCC method will be use to calculate the expenses of using offline and online media from the prespective of customer and producer.From this research, it was found that the biggest impact on online marketing is the order receiving process, which scores 5,6 Pt. While on offline marketing, the biggest impact is the distribution process which scores 0,16 Pt. On online purchasing, the biggest impact is the browsing process, which scores 2,71 Pt. On offline purchasing, all process gives the same score of 0,191 Pt. The LCC result of this research is that offline marketing requires the cost of Rp 3.421.195/month and online marketing requires Rp 2.245.400/month. The online purchasing requires Rp 18.616.013/month and offline purchasing using car and motor cycle requires Rp 12.412,94 and Rp 3.307,06 each.

Keywords: Mass Customization, Life Cycle Assessment (LCA), Life Cycle Cost (LCC), Online And Offline Marketing

1. Pendahuluan Kottler (1989) menyatakan kemajuan teknologi dan globalisasi mengakibatkan perubahan pasar dan permintaan masyarakat. Perilaku yang tercipta atas adanya perubahan tersebut antara lain permintaan yang menjadi lebih fleksibel. Konsumen semakin mengharapkan mutu dan pelayanan yang lebih tinggi dan adanya penyesuaian-penyesuaian terhadap produk sesuai dengan kebutuhan dan keinginan mereka. Untuk dapat memenuhi fleksibilitas produk sesuai dengan kebutuhan masing-masing konsumen, maka proses mass customization dapat menjadi salah satu cara agar perusahaan dapat meningkatkan pelayanan dan memberikan nilai tambah pada konsumen. Menurut Tseng & Piller (2003) menyatakan perubahan strategi dari produksi masal menjadi kustomisasi masal pada awalnya dianggap tidak mungkin untuk dilakukan, karena kedua hal tersebut merupakan sesuatu yang berlawanan dimana produksi dilakukan secara masal namun tidak lupa untuk melakukan kustomisasi sesuai dengan kebutuhan konsumen. Namun pada kenyataannya, meluasnya kustomisasi masal ini dianggap sebagai faktor utama keberhasilan perusahaan. Beberapa perusahaan yang telah menerapkan kustomisasi masal antara lain, Dell, Motorola, HewlettPackard, General Motor dan lain-lain. Kustomisasi masal itu sendiri merupakan gabungan konsep antara mass production dan make to order, yang mana dalam kustomisasi masal tersebut produsen melakukan produksi barang maupun jasa yang disesusaikan dengan keinginan konsumen dalam jumlah masal. Untuk mass production, produk hanya diproduksi secara masal saja dan make to order,produk akan diproduksi apabila ada permintaan dari konsumen. Sedangkan untuk mass customization, produk yang diproduksi secara masal tersebut disesuaikan dengan permintaan kustomer. Piller (2010) menyatakan mass customization dapat membuat siklus hidup produk menjadi lebih lama, hal ini disebabkan karena konsumen menjadi lebih puas dengan produk yang disesuaikan dengan keinginan mereka. Di Indonesia kustomisasi masal ini sudah dilakukan pada produk-produk handicraft dan fashion. Pada penelitian ini, fokus kustomisasi masal adalah produk kaos. Pada perkembangannya kaos merupakan sebuah benda yang dapat membuat kelekatan yang sangat kental pada pemakainya. ElcoGarment

menyatakan desain kaos (t-shirt) kemudian menjadi semacam aktualisasi pemakainya dan desain tersebut akan terus digemari serta berubah-ubah sesuai keinginan pemakainya. Dengan berdasar latar belakang itulah, perusahaan terus mengembangkan desain kaos dan juga menyediakan layanan kustomisasi kaos dalam jumlah masal untuk meningkatkan kepuasan konsumen. Kustomisasi pada produk ini ditujukan untuk meningkatkan peluang konsumen agar dapat menuangkan kreatifitas dan kepuasan pada saat terlibat dalam proses kustomisasinya sehingga diharapkan konsumen akan lebih loyal terhadap perusahaan tersebut. Penelitian ini difokuskan pada pemasaran online dan offline karena dalam aplikasi kedua pemasaran tersebut terdapat kelebihan dan kekurangan yang nantinya dapat menimbulkan dampak lingkungan dan biaya yang disebabkan oleh produsen maupun konsumen. Pada awalnya interaksi antara konsumen dan perusahaan dilakukan secara offline. Namun saat ini, interaksi tersebut juga dapat dilakukan secara online. Perubahan interaksi tersebut didasarkan pada perkembangan pengguna internet yang tiap tahunnya semakin meningkat. Berikut ini data peningkatan jumlah pengguna internet di seluruh dunia menurut Internet World Stats :
Tabel 1.1 Data Jumlah Pengguna Internet di Seluruh Dunia

(sumber : Internet World Stats 2011)

Data pengguna internet di Asia terhadap pengguna internet di seluruh dunia pada tahun 2011 adalah sebagai berikut :

Gambar 1.2 Data Pengguna Internet di Asia Terhadap Pengguna Internet di Seluruh Dunia (sumber : Internet World Stats 2011)

Data pengguna internet 10 negara di Asia pada tahun 2011 adalah sebagai berikut :

yang efektif dan efisien bagi konsumen maupun produsen. 2. Metodologi Penelitian Metode penelitian ini dibagi menjadi lima tahap yaitu sebagai berikut: Tahap Identifikasi dan Perumusan Penelitian Tahap ini merupakan tahap awal dalam melakukan penelitian. Tahap pendahuluan terdiri dari : 1. Penentuan topik dan objek penelitian Pada tahap ini penentuan topik dan objek penelitian didasarkan pada peningkatan permintaan kustomisasi dan perkembangan teknologi di Indonesia. Pada penenlitian ini topik yang diambil berkaitan dengan bentuk pemasaran yang disediakan oleh perusahaan untuk melayani permintaan produk kustomisasi konsumen. 2. Identifikasi permasalahan Tahap yang dilakukan setelah penentuan topik ini yaitu mengidentifikasi permasalahan yang didasarkan pada perkembangan media pemasaran dan teknologi dalam mendukung kustomisasi produk. Permasalahan yang akan menjadi fokus penelitian disini adalah menganalisa media pemasaran yang sesuai untuk produk kustomisasi baik dilihat dari segi produsen maupun konsumen. 3. Studi literatur Studi literatur disini diperlukan sebagai acuan dalam menyelesaikan permasalahan yang dihadapi serta untuk mengumpulkan berbagai dasar teori atau metode yang akan digunakan untuk menyelesaikan permasalahan dalam penelitian. Literatur yang akan digunakan berasal dari beberapa sumber referensi seperti buku, jurnal, dan penelitian terdahulu yang terkait dengan topik utama dalam penelitian ini. 4. Penentuan batasan dan asumsi penelitian Batasan dan asumsi penelitian harus ditentukan saat melakukan penelitian agar penelitian terfokus dan jelas. Tahap Pemodelan Proses Pemasaran dan Pembelian Online-Offline Sebelum dilakukan tahapan pengumpulan data, maka dilakukan terlebih dahulu proses 3

Gambar 1.3 Data Pengguna Internet 10 negara di Asia Tahun 2011 (sumber : Internet World Stats 2011)

Dari ketiga data di atas menunjukkan bahwa pengguna internet baik di seluruh dunia maupun di Indonesia mengalami kenaikan yang cukup signifikan. Hal inilah yang mendasari dimulainya pemasaran online di perusahaan. Selladurai (2004) menyatakan penggunaan internet sebagai media pemasaran online merupakan salah satu faktor utama yang berkontribusi besar dalam membantu pertumbuhan mass customization, seperti halnya yang dilakukan oleh perusahaan Dell. Walaupun media pemasaran online dan offline menjadi upaya peningkatan profit dan pelayanan perusahaan, kedua media tersebut juga dapat menimbulkan dampak lingkungan dan biaya. Dampak lingkungan dan biaya tersebut timbul dari penggunaan fasilitas dalam pengoperasian proses pemasaran baik dari sisi produsen dan konsumen. Oleh karena itu, penelitian ini bermaksud untuk menganalisa bagaimana pemasaran online dan offline untuk produk kustomisasi kaos baik bagi konsumen maupun produsen. Untuk menyelesaikan permasalahan pada penelitian ini, maka metode yang digunakan adalah Life Cycle Assessment (LCA) dan Life Cycle Cost (LCC). Metode LCA ini digunakan untuk mengetahui aktivitas-aktivitas apa saja yang terlibat dalam interaksi online maupun offline serta dampak apa saja yang akan ditimbulkan dari penggunaan kedua media pemasaran tersebut untuk kustomisasi produk kaos. Sedangkan metode LCC ini akan digunakan untuk menganalisa media pemasaran

pembuatan model pemasaran online dan offline untuk produsen serta pembuatan model pembelian online dan offline untuk konsumen. Untuk pembuatan model pemasaran produsen didasarkan pada wawancara dengan produsen yang terkait. Sedangkan untuk model pembelian didasarkan pada kebiasaan konsumen dalam melakukan pembelian dengan media online dan offline. Tahap Pengumpulan dan Pengolahan Data Setelah melakukan identifikasi terhadap objek penelitian dan permasalahan yang akan diselesaikan dalam penelitian ini maka langkah selanjutnya adalah pembuatan model pembelian dan pemasaran online dan offline, kemudian dilakukan tahap pengumpulan data yang diperlukan untuk mendukung penelitian ini dan pengolahan data yang dilakukan untuk mendapatkan hasil analisa dengan metode yang telah ditentukan sebelumnya. Berikut detail dari tahap pengumpulan dan pengolahan data : 1. Pembuatan kuisoner model pembelian dan pemasaran online dan offline. Pada tahap ini dilakukan pembuatan kuisioner model berdasarkan sistem pemasaran online dan offline yang dilakukan oleh Sawoong Surabaya. Sedangkan model pembelian secara online dan offline didasarkan pada kebiasaan konsumen dalam melakukan pembelian kaos kustomisasi secara online dan offline. 2. Pengumpulan data Pada tahap ini dilakukan pengumpulan data yang diperlukan dalam penelitian dan mendukung penyelesaian permasalahan. Data yang dibutuhkan diperoleh dengan cara melakukan survey terhadap konsumen yang senang berbelanja secara online maupun secara offline dan pengamatan terhadap produsen yang menyediakan pelayanan kustomisasi kaos baik secara online dan offline. Adapun data-data yang dikumpulkan dalam melakukan penelitian ini adalah sebagai berikut : Data karakteristik konsumen di Indonesia. Data parameter-parameter yang terkait dengan pemasaran secara offline dan online.

Data biaya-biaya yang terkait dalam pemasaran offline dan online yang dilihat dari sudut pandang produsen. Data biaya-biaya yang terkait dalam belanja secara offline dan online yang dilihat dari sudut pandang konsumen. 3. Pengolahan data Setelah mendapatkan data yang sesuai dengan penelitian yang sedang dilakukan maka langkah selanjutnya adalah melakukan pengolahan data dengan menggunakan metode-metode yang relevan dengan permasalahan yang dihadapi. Dalam penelitian ini, metode yang akan digunakan adalah Life Cycle Assessment (LCA) dengan software SimaPro 7.1 dan Life Cycle Cost (LCC). Tahap Analisa dan Interpretasi Data Pada tahap analisis dan interpretasi data ini akan dilakukan analisis antara pemasaran secara offline dan online dilihat dari segi produsen dan konsumen. Analisis ini digunakan untuk menggambarkan aplikasi kustomisasi yang ada di Indonesia beserta media kustomisasi, menggambarkan kelebihan dan kekurangan media pemasaran online dan offline baik dari segi produsen dan konsumen, serta membandingkan apakah pemasaran secara online akan lebih efisien dan lebih efektif untuk produk kustomisasi kaos dibandingkan pemasaran secara offline. Tahap Analisis dan Kesimpulan Tahap kesimpulan dan saran merupakan tahap akhir dari penelitian tugas akhir. Tahap ini berisikan semua kesimpulan yang diperoleh dari hasil pengumpulan, pengolahan, dan analisis terhadap data penelitian. Tahap saran ini berisi mengenai rekomendasi bagi usaha yang menyediakan jasa kustomisasi dan saran untuk penelitian selanjutnya. 3. Pemodelan Proses Pemasaran dan Pembelian Online dan Offline Pemodelan proses pemasaran ini dilakukan untuk membantu terbentuknya kuisioner yang akan ditujukan baik kepada produsen maupun konsumen. 3.1 Pemodelan Pemasaran Produsen (Sawoong Surabaya) Dalam menawarkan produknya Sawoong memiliki 2 media pemasaran, yaitu 4

secara online dan offline. Media pemasaran online dalam hal ini Sawoong menggunakan website (www.sawoong.com) dan facebook. Sedangkan untuk media pemasaran secara offline, Sawoong menggunakan outlet atau toko dan hingga saat ini Sawoong telah memiliki 4 outlet yang terletak di Royal Plaza, CITO (City of Tomorrow), JMP (Jembatan Merah Plaza), dan House of Sampoerna. Fokus penelitian ini akan difokuskan pada outlet Sawoong yang terletak di Royal Plaza. Berikut ini model skema proses pemasaran online dan offline pada Sawoong Surabaya :

ada beberapa model perilaku konsumen yang dapat mempengaruhi keputusan pembelian. Berikut ini model perilaku konsumen menurut Kotler :

Gambar 3.5 Model Perilaku Konsumen Menurut Kotler (Sumber : Kotler, 1997)

Gambar 3.1 Model Proses Pemasaran Online Sawoong Surabaya

Gambar 3.2 Model Pemasaran Offline Sawoong Surabaya

Dari pemodelan proses pemasaran tersebut terdapat proses return, dimana proses ini terkadang terjadi pada produk kustomisasi karena ketidaksesuaian produk dengan yang dipesan oleh kustomer. Untuk persentase return sebanyak 10% tersebut disesuaikan dengan banyaknya return yang diterima oleh Sawoong Surabaya. 3.2 Pemodelan Pembelian oleh Konsumen Dalam melakukan proses pembelian produk, konsumen saat ini dapat memanfaatkan pelayanan pembelian produk baik secara online maupun secara offline. Berikut ini model proses pembelian kustomisasi kaos baik secara online dan offline akan ditampilkan oleh gambar 4.5. Keputusan konsumen dalam melakukan pembelian dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti harga, produk, tempat dan lain-lain. Namun, menurut Kotler selain faktor tersebut

Dari model perilaku tersebut proses keputusan pembeli dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya adalah rangsangan pemasaran, rangsangan lain, dan karakteristik pembeli itu sendiri. Namun karakteristik konsumen yang digunakan dalam model pembelian penelitian ini hanya akan menggunakan faktor rangsangan lain dan karakteristik pembeli. Karakteristik pembeli yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Pendapatan Karakterisitik pendapatan ini sesuai dengan model perilaku konsumen menurut Kolter, yaitu pada faktor karakteristik pembeli, yaitu faktor pribadi. Faktor pribadi ini didalamnya menyangkut usia, pekerjaan, keadaan ekonomi konsumen, dan gaya hidup. Untuk itulah pada penelitian ini, karakteristik pendapatan digunakan karena karakteristik ini dapat mempengaruhi keputusan konsumen dalam membeli. Untuk range pendapatan yang digunakan dalam model pembelian pada gambar 4.4 tersebut disesuaikan dengan upah minimum rata-rata Surabaya, yaitu Rp 1.115.000 (menurut www.hrcentro.com) 2. Teknologi Untuk karakteristik teknologi ini digunakan sesuai dengan model perilaku konsumen menurut Kotler pada faktor rangsangan lain. Karakteristik teknologi ini digunakan untuk mengetahui bagaimana karakteristik konsumen dalam meyikapi adanya 2 media pemasaran yang ada, yaitu secara online maupun secara offline. 3. Usia Karakteristik usia juga digunakan dalam penelitian ini sesuai dengan model 5

penelitian ini. Karena menurut Kotler, pembelian seseorang terhadap barang dan jasa akan berubah-ubah selama hidupnya. Dan untuk kustomisasi ini lebih dikhususkan untuk konsumen dengan umur 15-30 tahun, karena menurut observasi yang peneliti lakukan dengan pihak Sawoong Surabaya, usia dengan rentang 15-30 tahun paling banyak melakukan kustomisasi kaos. 4. Gender Dalam model Kotler tidak disebutkan bahwa gender dapat mempengaruhi keputusan pembelian, namun menurut observasi yang peneliti lakukan dengan pemilik Sawoong, faktor gender juga dapat mempengaruhi perilaku konsumen dalam membeli dan mengkustomisasi kaos. Model pembelian dan pemasaran secara online dan offline dibuat terlebih dahulu untuk memudahkan peneliti dalam melakukan pengambilan data pada konsumen dan produsen

Gambar 3.3 Model Pembelian Kustomisasi Kaos Secara Online dan Offline

4. Pengumpulan dan Pengolahan Data Jumlah responden yang digunakan untuk mendukung pengolahan data penelitian ini adalah sebanyak 30 konsumen, dimana terbagi menjadi 2, yaitu data konsumen yang menggunakan media online dan konsumen yang menggunakan media offline. Responden yang terpilih untuk mengisi kuisioner ini adalah orang-orang yang telah melakukan kustomisasi produk. Pencarian responden ini dilakukan di mall Royal Plaza Surabaya. Namun, dalam melakukan pencarian data terdapat beberapa kesulitan yang diahadapi, seperti konsumen masih sedikit yang pernah melakukan kustomisasi kaos dan bila ada konsumen yang mengkustomisasi kaos, media yang paling sering digunakan adalah media offline. .

4.2 Life Cycle Assessment Proses Pemasaran dan Pembelian Online dan Offline Untuk mengetahui dampak lingkungan apa saja yang ditimbulkan dari pemasaran online dan offline baik dari sudut pandang konsumen maupun produsen, akan dilakukan dengan menggunakan software SimaPro 7.1. Software SimaPro 7.1 ini merupakan salah satu software generasi terbaru dan biasanya digunakan dalam membantu analisa Life Cycle Assessment (LCA). Dimana software ini membantu menganalisis aspek-aspek lingkungan dari produk maupun jasa secara sistematis dan konsisten. Berikut ini contoh pengolahan data produsen yang menggunakan media pemasaran online ke dalam software SimaPro 7.1. Pada dasarnya, proses pemasaran online yang dilakukan oleh Sawoong ada 6 proses, yaitu input data produk ke website, pengoperasian website, penerimaan pesanan, penerimaan pembayaran, kustomisasi dan pengiriman produk. Namun dari keenam proses tersebut yang akan diinputkan hanya 4 proses saja yaitu input data produk, pengoperasian website, penerimaan pesanan, dan penerimaan pembayaran. Proses yang diinputkan ke dalam SimaPro 7.1 hanya 4 proses saja karena proses tersebut membutuhkan energi listrik dan fasilitas seperti komputer dalam pelaksanaannya. Dari keempat proses pemasaran online, fasilitas yang digunakan dalam menjalankan proses tersebut adalah komputer, CPU, keyboard, mouse, lampu, printer, dan energi listrik. Untuk input energinya menggunakan energi listrik low voltage dan besar kWh-nya disesuaikan dengan lama pemakaian Sawoong dalam menjalankan tiap prosesnya.

Gambar 4.1 Proses Input Data Produk

Pada gambar 4.1, energi listrik yang dikonsumsi oleh Sawoong adalah sebesar 0,21 kWh, dikarenakan lama pihak Sawoong dalam melakukan proses input data adalah 30 menit. Untuk mengetahui kWh yang digunakan adalah dengan : 6

Daya konsumsi komputer : 200 Watt (2 buah) Daya konsumsi lampu : 20 Watt (1 buah) Lama input data produk : 30 menit = 0,5 jam Sehingga perlu dilakukan konversi untuk mengetahui kWh yang dikonsumsi oleh pihak Sawoong pada proses input data untuk tiap kali prosesnya. kWh yang dikonsumsi : 0,5 x (420 Watt/1000) = 0,21 kWh

Sehingga perlu dilakukan konversi untuk mengetahui kWh yang dikonsumsi oleh pihak Sawoong pada proses penerimaan pesanan untuk tiap kali prosesnya. kWh yang dikonsumsi : 0,5 x (420 Watt/1000) = 0,21 kWh

Gambar 4.4 Input Proses Penerimaan Pembayaran

Gambar 4.2 Input Proses Pengoperasian Website

Pada gambar 4.2, energi listrik yang dikonsumsi oleh Sawoong adalah sebesar 3,36 kWh, dikarenakan lama pihak Sawoong dalam melakukan proses pengoperasian website adalah 8 jam. Untuk mengetahui kWh yang digunakan adalah dengan : Daya konsumsi komputer : 200 Watt (2 buah) Daya konsumsi lampu : 20 Watt (1 buah) Lama input data produk : 8 jam Sehingga perlu dilakukan konversi untuk mengetahui kWh yang dikonsumsi oleh pihak Sawoong pada proses pengoperasian website untuk tiap kali prosesnya. kWh yang dikonsumsi : 8 x (420 Watt/1000) = 3,36 kWh

Pada gambar 4.4, energi listrik yang dikonsumsi oleh Sawoong adalah sebesar 0,07 kWh, dikarenakan lama pihak Sawoong dalam melakukan proses penerimaan pembayaran adalah 10 menit. Untuk mengetahui kWh yang digunakan adalah dengan : Daya konsumsi komputer : 200 Watt (2 buah) Daya konsumsi lampu : 20 Watt (1 buah) Lama input data produk : 10 menit = 0,167 jam Sehingga perlu dilakukan konversi untuk mengetahui kWh yang dikonsumsi oleh pihak Sawoong pada proses penerimaan pesanan untuk tiap kali prosesnya. kWh yang dikonsumsi : 0,167 x (420 Watt/1000) = 0,07 kWh Setelah melakukan proses input data, kemudian input data yang telah ada digabungkan menjadi proses pemasaran online, seperti yang ditunjukkan oleh gambar 4.5.

Gambar 4.3 Input Proses Penerimaan Pesanan

Pada gambar 4.3, energi listrik yang dikonsumsi oleh Sawoong adalah sebesar 0,21 kWh, dikarenakan lama pihak Sawoong dalam melakukan proses penerimaan pesanan adalah 30 menit. Untuk mengetahui kWh yang digunakan adalah dengan : Daya konsumsi komputer : 200 Watt (2 buah) Daya konsumsi lampu : 20 Watt (1 buah) Lama input data produk : 30 menit = 0,5 jam

Gambar 4.5 Penggabungan 4 Proses dalam SimaPro

Proses input data ini dilakukan juga untuk produsen yang menggunakan media pemasaran offline dan konsumen yang menggunakan media pembelian baik secara online maupun secara offline. 4.3 Life Cycle Cost Proses Pemasaran dan Pembelian Online dan Offline

Untuk mengetahui manakah pemasaran yang lebih efisien maka dilakukan analisis life cycle cost untuk produsen maupun konsumen. Berikut ini merupakan perhitungan LCC untuk produsen dengan menggunakan media pemasaran online : Dalam perhitungan LCC ini maka diperlukan data biaya-biaya yang terkait dengan pemasaran online. Berikut ini biaya-biaya yang terkait dengan pemasaran online : 1. Biaya listrik Daya listrik yang digunakan oleh Sawoong adalah daya listrik rumah tangga 2200VA, sehingga tarif listriknya adalah Rp 795/kWh. Berikut perhitungan biaya listrik : Komputer (2 buah) Menurut sumber Universitas of Warloo, daya yang dibutuhkan oleh komputer adalah sebesar 200 Watt. (200 Watt x 8,5 jam)/1000 = 1,7 kWh Biaya listrik komputer per bulan = 1,7 kWh x Rp 795 x 30 hari x 2 buah = Rp 81.090 Lampu 20 Watt sebanyak 1 buah (20 Watt x 8 jam)/1000 = 0,16 kWh Biaya listrik lampu per bulan = 0,16 kWh x Rp 795 x 30 hari = Rp 3.816 Kipas angin 1 buah (55 Watt x 8 jam)/1000 = 0,44 kWh Biaya listrik kipas angin per bulan = 0,44 kWh x Rp 795 x 30 hari = Rp 10.494 Total biaya listrik per bulan = Rp 81.090 + Rp 3.816 + Rp 10.494 = Rp 95.400 2. Biaya internet Biaya yang dikeluarkan untuk internet per bulannya adalah Rp 150.000 3. Biaya gaji karyawan = Rp 1.000.000 x 2 karyawan = Rp 2.000.000 Jadi LCC dari pemasaran online adalah LCC produsen online = Rp 2.245.400 Tahapan perhitungan LCC ini sama seperti tahapan untuk menghitung LCC produsen online, hanya saja biaya yang terkait pada tiap proses berbeda-beda. Berikut ini LCC produsen yang menggunakan media pemasaran offline dan

LCC konsumen yang menggunakan pembelian secara online dan offline. LCC produsen offline = Rp 3.421.195 LCC konsumen online = Rp 15.625.383 LCC untuk konsumen pengguna sepeda motor = Rp 3.307,06 untuk satu kali pembelian kaos LCC untuk konsumen pengguna mobil = Rp 21.082,5 untuk satu kali pembelian kaos 5. Analisa dan Interpretasi Data Analisa data ini akan terbagi menjadi dua, yaitu analisa LCA dan analisa LCC. Berikut ini merupakan analisa Life Cycle Assessment (LCA) disesuaikan ouput dari software SimaPro 7.1 : 5.1 Analisa LCA Untuk analisa LCA ini akan terbagi menjadi 3, yaitu analisa network, characterization impact assessment, dan single score impact assessment. Network

Gambar 5.1 merupakan network dari pemasaran online yang dilakukan oleh Sawoong. Network ini menunjukkan semua aliran proses dalam pemasaran online. Pemasaran online ini terdiri dari beberapa proses yang dapat menimbulkan dampak ke lingkungan, yaitu proses input data produk, pengoperasian website, penerimaan pesanan, dan penerimaan pembayaran. Dari network ini juga terlihat fasilitas dan energi yang dibutuhkan dalam pelaksanaan untuk tiap prosesnya. Fasilitas yang digunakan rata-rata untuk tiap prosesnya adalah sama, yaitu seperti penggunaan komputer, CPU, mouse, keyboard, dan lampu. Dalam network ini 8

Gambar 5.1 Network Pemasaran Online

juga dapat terlihat proses yang paling banyak menimbulkan dampak ke lingkungan. Hal ini dapat dilihat dari bar merah di sebelah kanan dan proses yang paling banyak menimbulkan dampak lingkungan adalah proses penerimaan pesanan. Characterization Impact Assessment

Gambar 5.2 ini menggambarkan hasil pengolahan impact assessment dengan software SimaPro 7.1 didasarkan pada jenis impact yang terjadi pada pemasaran online. Dalam grafik ini terlihat untuk tiap prosesnya impoact yang dihasilkan hampir sama semua, hal ini dikarenakan pada setiap prosesnya fasilitas yang digunakan semua sama, yaitu komputer, lampu, dan printer, sehingga terlihat impact yang sama untuk tiap prosesnya. Namun untuk beberapa impact seperti human toxicity wat dan slags/ashes untuk proses penerimaan pesanan jumlahnya lebih besar dibandingkan dengan proses yang lain. Single Score Impact Assessment

Gambar 5.2 Impact Assessment-Characterization Pemasaran Online

besar adalah proses penerimaan pesanan sebesar 5,6 Pt. Hal ini dikarenakan ada perbedaan penggunaan fasilitas di proses penerimaan pesanan, yaitu ada,nya penggunaan printer. Sedangkan impact yang paling tinggi pada proses penerimaan pesanan adalah impact acidification sebesar 1,8 Pt. Analisa produsen offline dan konsumen online dan offline juga hampir sama dengan seperti analisa untuk produsen online. Berikut ini hasil analisa untuk produsen dan konsumen : Produsen dengan pemasaran online Pada pemasaran ini impact yang dihasilkan sebesar 1,8 Pt yaitu pada proses pemesanan dan jenis impact yang paling banyak dihasilkan adalah acidification impact. Produsen dengan pemasaran offline Pada pemasaran ini impact yang dihasilkan sebesar 0,16 Pt yaitu pada distribusi ke toko dan jenis impact yang paling banyak dihasilkan adalah human toxicity soil. Konsumen dengan pembelian online Pada pemasaran ini impact yang dihasilkan sebesar 2,71 Pt yaitu pada proses browsing dan jenis impact yang paling banyak dihasilkan adalah radioactive waste. Konsumen dengan pembelian offline Pada pemasaran ini impact yang dihasilkan sebesar 0,0322 Pt untuk pengguna mobil dan 0,191 untuk pengguna sepeda motor dan jenis impact yang paling banyak dihasilkan adalah human toxicity soil. 6. Kesimpulan dan Saran Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Karakteristik konsumen yang dapat mempengaruhi dalam penggunaan media online dan offline dalam melakukan pembelian kustomisasi kaos adalah pendapatan, teknologi, usia, dan gender. 2. Hasil analisa LCA dari produsen adalah untuk produsen dengan pemasaran online, impact yang paling tinggi terdapat pada proses penerimaan pesanan sebesar 5,6 Pt dan jenis impact yang paling tinggi adalah acidification sebesar 1,8 Pt. Sedangkan untuk produsen dengan pemasaran offline, impact yang paling tinggi terdapat pada proses distribusi ke toko sebesar 0,16 Pt dan jenis impact yang paling tinggi dalam

Gambar 5.9 ini menggambarkan hasil pengolahan impact assessment dengan software SimaPro 7.1 didasarkan pada tiap proses yang terjadi pada pemasaran online. Dari tiap-tiap proses ini akan dapat diketahui jenis-jenis impact yang terjadi dalam satuan Pt. Grafik ini menggambarkan dengan pengkategorian untuk tiap proses sehingga dapat diketahui impact apa saja yang ditimbulkan oleh suatu proses. Proses yang menimbulkan dampak lingkungan paling

Gambar 5.3 Impact Assessment-Single Score Pemasaran Online

proses tersebut adalah human toxicity soil yaitu sebesar 0,14 Pt. 3. Hasil analisa LCA dari konsumen adalah untuk konsumen yang menggunakan media online, impact yang paling tinggi terdapat dalam proses browsing yaitu sebesar 2,71 Pt dan jenis impact yang paling tinggi dalam proses tersebut adalah radioactive waste sebesar 0,91 Pt. Sedangkan untuk konsumen yang menggunakan media offline dengan menggunakan mobil dan sepeda motor, jenis impact yang paling tinggi yaitu human toxicity soil sebesar 0,0322 Pt dan 0,191 Pt. 4. LCC produsen (Sawoong Surabaya) untuk pemasaran online adalah Rp 2.245.400/bulannya. Sedangkan untuk LCC pemasaran offline perbulannya membutuhkan biaya sebesar Rp 3.421.195 5. LCC untuk konsumen yang menggunakan pembelian secara online membutuhkan biaya sebesar Rp 15.625,383 untuk satu kali pembelian kaos. Sedangkan untuk konsumen yang menggunakan pembelian secara offline membutuhkan biaya untuk satu kali pembelian kaosnya sebesar Rp 3.307,06 untuk media transportasi sepeda motor dan Rp 21.082,5 untuk media transportasi mobil. Saran Adapun saran yang dapat diberikan dari penelitian ini adalah sebagai berkut: 1. Penelitian lebih lanjut dapat meneliti tentang bagaimana mendesain konfigurator (suatu fasilitas untuk mendukung kustomisasi secara online) yang baik dan dapat mendukung proses pemasaran dari produsen. 2. Penelitian lebih lanjut dapat meneliti mengenai pengaruh kustomisasi dan pengaruh media pemasarannya terhadap profit penjualan yang diperoleh produsen. 7. Daftar Pustaka Anityasari, M., Latiffiani, E., Mass Customization and Sustainable Manufacturing : Opportuinities and Challenges, Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri, Insitut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya, Surabaya

Barringer, H.P., 2003, A Life Cycle Cost Summary, International Conference of Maintenance Societies (ICOMS) Bjork, H. & Rasmuson, A., 2002, A Method For Life Cycle Assessment Environmental Optimisation Of A Dynamic Process Exemplified By An Analysis Of An Energy System With A Superheated Steam Dryer Integrated In A Local District Heat And Power Plant, Chemical Engineering Journal, Vol. 87, pp. 381-394. Da Silveira, G.J.C., Borenstein, D. & Fogliatto, F.S., 2001, Mass Customization : Literature Review and Research Directions, International Journal of Production Economics , Vol .72, pp.1-13. Fogliatto, F.S. & Silveira, G.J.C, 2007, Mass Customization : A Method For Market Segmentation and Choice Menu Design, International Journal of Production Economics, Vol. 111, pp. 606-622. Golongan Tarif (TTL 2010) PT.PLN Persero http://www.pln.co.id/?p=553 diakses 20 Mei 2011. Graedel, T.E, 1998, Streamlined Life-Cycle Assessment, Prentice Hall, New Jersey Haryati, S.S, 2003, Analisa Peningkatan Performansi Produk Fruit Tea Botol dan Fruit Tea Genggam Kemasan Tetra Pack Terhadap Lingkungan Selama Siklus Hidupnya Dengan Pendekatan Metode Life Cycle Assessment dan Life Cycle Costing, Tugas Akhir Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya, Surabaya. Helms, M.M., Ahmadi, M., Jih, W.J.K. & Etkin, L.P., 2008, Technologies In Support Of Mass Customization Strategy : Exploring The Linkages Between E-Commerce And Knowledge Management, , Computers in Industry, Vol. 59, pp. 351-363. Huang, X., Kristal, M.M. & Schoeder, R.G., 2008, Linking Learning and Effective Process Implementation to Mass Customization Capability, Journal of 10

Operations Management, Vol. 26, pp. 714729. Idawati, P., 2009, Perancangan Sistem Efisiensi AC (Air Conditioner) Pada Bangunan Dengan Menggunakan Pendekatan LCC (Life Cycle Cost) dan LCA (Life Cylce Assessment) (Studi Kasus : Gedung Kuliah Jurusan Teknik Industri ITS Surabaya), Tugas Akhir Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya, Surabaya. Kottler, P.,1989, From Mass Marketing to Mass Customization, Planning Review, Vol. 17, pp. 10-13. Kottler, P., 2003, Marketing Management, Prentice Hall, New Jersey. Kwon, W.S. & Lennon, S.J., 2009, What Induces Online Loyalty?Online Versus Offline Brand Images, Journal of Business Research, Vol. 62, pp. 557-564. U.S Environmental Protection Agen Science Applications International Corporation. LCAccess LCA 101.2001. Retrieved http ://www.epa.gov/ORD/NRMRL/lcaccess/lca 101.htm Lee, S.E. & Chen, J.C., 2000, Mass Customization Methodology for an Apparel Industry with a Future, Journal of Industrial Technology, Vol. 16, pp. 1-8.

Pine, B.J., 1993, Mass Customization : The New Frontier in Business Competition, Cambridge, MA : Harvard University Press. Selladurai, R.S., 2002, Mass Customization in Operations Management : Oxymoron Or Reality, 2003, Indiana University Northwest. Shankar, V., Smith, A.K. & Rangaswamy, A., 2003, Customer Satisfaction and Loyalty in Online and Offline Environments, International Journal of Research in Marketing, Vol. 20, pp. 153-175. Song, Q. & Shepperd, M., 2006, Mining Web Browsing Patterns For E-Commerce, Computers in Industry, Vol.57, pp. 622635. Sukarno, G. & Wardani, L.M., 2008, Peran Mass Customization dan Basic Market Orientation Dalam Meningkatkan Kinerja Pemasaran, The 2nd National Conference UKWMS. Swaminathan, J., 2001, Enabling Customization Using Standard Operations, California Management Review, Vol. 43, pp. 25-36. Thirumalai, S. & Sinha, K.K., 2009, Customization of the Online Purchase Process in Electronic Retailing and Customer Satisfaction : An Online Field Study, Journal of Operations Management, Vol. 27, pp. 1-32 Tseng, M.M., Piller, F., 2003, The customer centric entreprise : Advances in mass customization and personalization, Springer, New York. Utne, IB, 2009, Life Cycle Cost (LCC) As A Tool For Improving Sustainability In The Norwegian Fishing Fleet, Journal of Cleaner Production, Vol. 17, pp. 335-344. Widiyaningsih, W., 2004, E-Commerce, Universitas Gunadarma, diakses 23 Februari 2011<wiwied.staff.gunadarma.ac.id/Downl oads/files/.../slide_E-Commerce.pdf>

Lu, Y., Cao, Y., Wang, B. & Yang, S., 2010, A Study On Factors That Affect Users Behavioral Intention To Transfer Usage Rom The Offline To The Online Channel, Computers in Human Behavior, Vol. 27, pp. 355-364 Malhotra, Y., 2000, Knowledge Management for E-Business Performance : Advancing Information Strategy to Internet Time Information Strategy, The Executives Journal, Vol. 16, pp. 5-16. Piller, F. & Tseng, M.M, 2010, Handbook of Research in Mass Customization and Personalization Vol. 1, World Scientific Publishing Co.Pte.Ltd.

11

También podría gustarte