Está en la página 1de 21

PENGAWASAN PROSES PEMBELAJARAN Oleh Zulkarnaini*) 1. Pendahuluan Pengawasan adalah bagian keempat dari empat kegiatan proses pembelajaran.

Proses pembelajaran diawali dengan perencanaan, dilanjutkan dengan pelaksanaan, diteruskan dengan penilaian. Bagian akhirnya adalah pengawasan. Hal itu ditegaskan oleh PP !"#$$%, pasal !, ayat &'), Setiap satuan pendidikan melakukan perencanaan proses pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran, penilaian hasil pembelajaran, dan pengawasan proses pembelajaran untuk terlaksananya proses pembelajaran yang efektif dan efisien Perencanaan proses pembelajaran dilakukan oleh kepala satuan pendidikan bersama dengan pendidik. Perencanaan itu berbentuk silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran &(PP). Pada pasal #$, PP !"#$$% ditegaskan,

Perencanaan

proses pembelajaran meliputi silabus dan rencana pelaksanaan

pembelajaran yang memuat sekurang-kurangnya tujuan pembelajaran, materi ajar, metode pengajaran, sumber belajar, dan penilaian hasil belajar ). Pelaksanaan proses pembelajaran dilakukan oleh pendidik berdasarkan perencanaan proses pembelajaran. *ujudnya nyatanya adalah peristiwa di ruangan belajar dan pemberian tugas terstruktur dan tugas mandiri kepada peserta didik. Peristiwa di kelas meliputi kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir. Penilaian proses dan hasil belajar di tingkat satuan pendidikan dilakukan oleh pendidik dan satuan pendidikan. *ujud nyata penilaian itu adalah ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan semester, dan ulangan kenaikan kelas. Pengawasan dilakukan oleh kepala satuan pendidikan dan pengawas sekolah. *ujud dari pengawasan itu adalah pemantauan, super+isi, e+aluasi, pelaporan, dan tindak lanjut. ,eempat kegiatan proses pembelajaran itu merupakan satu kesatuan dengan penanggung jawab yang jelas. Perencanaan merupakan dasar utama dari semua kegiatan. Perencanaan yang benar diasumsikan bermuara kepada pelaksanaan yang benar. Perencanaan dilakukan oleh kepala satuan pendidikan dan pendidik. -ilabus mata pelajaran dan silabus muatan lokal disusun oleh guru bersama timnya yang diketuai oleh kepala satuan pendidikan. .ika silabus belum
*)Zulkarnaini, *idyaiswara /adya 0P/P -umbar, HP $1 blog5 http5""6ulkarnainidiran.wordpress.com 22%$33, e4mail5 melayu6ul7yahoo.com.au,

memenuhi standar yang diharuskan, penanggung jawabnya adalah kepala satuan pendidikan. -elain itu, silabus merupakan perangkat kurikulum yang kategori tanggung jawabnya berada di tangan kepala satuan pendidikan. 0agi pula, di dalam ,urikulum 8ingkat -atuan Pendidikan &,8-P), silabus merupakan dokumen dua kurikulum, sedangkan penanggung jawab penyusunan kurikulum di tingkat satuan pendidikan adalah kepala satuan pendidikan. (ecana pelaksanaan pembelajaran &(PP) disusun oleh pendidik berdasarkan karakteristik peserta didik yang berada di kelasnya. Penyusunan (PP pada dasarnya dilakukan secara indi+idu, meskipun tidak dilarang secara berkelompok. .ika (PP yang bermasalah berarti yang beratanggung jawab adalah pendidik. .adi di dalam perencanaan proses pembelajaran sudah terlihat dikotomus &pemisah) tanggung jawab antara kepala satuan pendidikan dengan pendidik. -ilabus tanggung jawab kepala satuan pendidikan dan (PP tanggung jawab pendidik. Pelaksanaan proses pembelajaran oleh pendidik, bertumpu kepada perencanaan yang disusun oleh satuan pendidikan dan pendidik. ,egiatan ini berangkat dari keberadaan silabus dan (PP. Pelaksanaannya akan terlihat nyata di ruang kelas, dalam bentuk interaksi dengan peserta didik, dan dalam suasana yang menyenangkan. -eperti yang ditegaskan oleh Peraturan Pemerintah 9omor ! 8ahun #$$%, pasal !, ayat & ) tentang -tandar 9asional Pendidikan seperti berikut ini.

Proses

pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara

interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik). Penilaian proses dan hasil belajar pada tataran satuan pendidikan dilakukan oleh pendidik, satuan pendidikan, dan pemerintah. Pada tataran satuan pendidikan hal itu dilakukan oleh pendidik dan satuan pendidikan. Penegasan itu termaktub pada PP !"#$$% tentang -tandar 9asional Pendidikan,pasal 2', ayat & ) sepeti berikut ini. Penilaian pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah terdiri atas: a! penilaian hasil belajar oleh pendidik" b! penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan" dan c! penilaian hasil belajar oleh Pemerintah# 0ebih lanjut
*)Zulkarnaini, *idyaiswara /adya 0P/P -umbar, HP $1 blog5 http5""6ulkarnainidiran.wordpress.com 22%$33, e4mail5 melayu6ul7yahoo.com.au,

rincian dari pasal 2' ayat & ) ini diuraikan secara rinci di dalam Peraturan /enteri Pendidikan 9asional 9omor #$ 8ahun #$$3 tentang -tandar Penilaian. Perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian dalam proses pembelajaran perlu diawasi. Hal itulah yang keempat, yakni pengawasan proses pembelajaran. Bahan sajian sederhana ini berbicara tentang pengawasan proses pembelajaran. Pembahasan akan dilakukan dengan sistematika berpikir seperti berikut ini. & ) ruang lingkup kerja kepengawasan: &#) program atau perencanaan pengawasan: &') pelaksanaan, pelaporan, dan tindaklanjut kegiatan kepengawasan. ;engan tiga sistematika berpikir itu, diharapkan bahan ini dapat dijadikan sebagai landasan berpikir untuk melaksanakan kegiatan kepengawasan pada satuan pendidikan baik oleh pengawas sekolah maupun oleh kepala satuan pendidikan. 2. Ruang Lingkup Ke !a Kepengawasan <da lima lingkup kerja kepengawasan proses pembelajaran. ,elima lingkup itu adalah pemantauan, super+isi, e+aluasi, pelaporan, dan tindak lanjut. Hal itu tertuang di dalam Peraturan /enteri Pendidikan 9asional 9omor = "#$$3 tentang -tandar Proses seperti berikut ini. Pe"an#auan & ) Pemantauan proses pembelajaran dilakukan pada tahap perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian hasil pembelajaran. &#) Pemantauan dilakukan dengan cara diskusi kelompok ter>okus, pengamatan, pencatatan, perekaman, wawancara, dan dokumentasi. &') ,egiatan pemantauan dilaksanakan oleh kepala dan pengawas satuan pendidikan. Supe $isi & ) -uper+isi proses pembelajaran dilakukan pada tahap perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian hasil pembelajaran. &#) -uper+isi pembelajaran diselenggarakan dengan cara pemberian contoh, diskusi, pelatihan, dan konsultasi. &') ,egiatan super+isi dilakukan oleh kepala dan pengawas satuan pendidikan. E$aluasi & ) ?+aluasi proses pembelajaran dilakukan untuk menentukan kualitas pembelajaran secara keseluruhan, mencakup tahap perencanaan proses pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran, dan penilaian hasil pembelajaran. &#) ?+aluasi proses pembelajaran diselenggarakan dengan cara5 a) membandingkan proses pembelajaran yang dilaksanakan guru dengan standar proses, b) mengidenti>ikasi kinerja guru dalam proses pembelajaran sesuai dengan kompetensi guru.
*)Zulkarnaini, *idyaiswara /adya 0P/P -umbar, HP $1 blog5 http5""6ulkarnainidiran.wordpress.com 22%$33, e4mail5 melayu6ul7yahoo.com.au,

'

&') ?+aluasi proses pembelajaran memusatkan pada keseluruhan kinerja guru dalam proses pembelajaran. Pelap% an Hasil kegiatan pemantauan, super+isi, dan e+aluasiproses pembelajaran dilaporkan kepada pemangku kepentingan. &indak lan!u# & ) Penguatan dan penghargaan diberikan kepada guru yang telah memenuhi standar. &#) 8eguran yang bersi>at mendidik diberikan kepada guru yang belum memenuhi standar. &') @uru diberi kesempatan untuk mengikuti pelatihan"penataran lebih lanjut. ,elima lingkup &pematauan, super+isi, e+aluasi, pelaporan, dan tindak lanjut) kepengawasan merupakan kegiatan yang berentetan. <da hubungan hierarkis dari lima kegiatan itu. ,egiatan diawali dengan pematauan. Hal yang dipantau adalah perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian proses pembelajaran. Hasil pemantauan itu tampil dalam wujud data berupa kondisi ril, kenyataan yang sebenarnya, dan >akta autentik. Hasil pematauan itu bisa berupa catatan, rekaman, dan dokumentasi. Antuk mendapatkannya dilakukan dengan berbagai cara atau teknik. 8entu saja cara dan teknik itu memerlukan instrument pemantauan. Bnstrumen itu pada hakikatnya adalah instrument pengumpulan data, in>ormasi, dan >akta tentang kondisi ril dari perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian proses pembelajaran. ;ata atau in>ormasi yang diperoleh melalui pemanantauan diolah dan dita>sirkan agar bermakna. Hasil pena>siran terhadap data atau in>ormasi tersebutlah memerlukan tindakan selanjutnya. .ika data mengatakan bahwa perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian proses pembelajaran telah memenuhi standar, tentu pengawas &kepala satuan pendidikan dan pengawas sekolah) berupaya untuk mengembangkan ke tingkat yang lebih tinggi di atas standar. ,alau data menyatakan belum memenuhi standar, upaya yang dilakukan adalah meningkatkannya menjadi standar. ,egiatan4kegiatan itulah yang dilakukan di dalam super+isi. .adi, super+isi hanya dapat dilkukan jika ada data dan in>ormasi bermakna dari hasil pemantauan. -uper+isi pendidikan &akademik dan menejerial) menurut ;epdiknas &#$$!) adalah kegiatan yang berurusan dengan perbaikan dan peningkatan proses dan hasil belajar serta pengelolaan sekolah &satuan pendidikan). Bnti dari kegiatan super+isi adalah pe 'aikan dan peningka#an. ;ata yang diperoleh dari kegiatan pemantauan dijadikan landasan untuk melakukan super+isi &memperbaiki dan
*)Zulkarnaini, *idyaiswara /adya 0P/P -umbar, HP $1 blog5 http5""6ulkarnainidiran.wordpress.com 22%$33, e4mail5 melayu6ul7yahoo.com.au,

meningkatkan). .ika data mengin>ormasikan hal yang kurang baik, kegiatan super+isinya adalah memperbaiki. ,alau data mengin>ormasikan hal yang telah baik, kegiatan super+isinya adalah meningkatkan. -uper+isi pembelajaran diselenggarakan dengan cara pemberian contoh, diskusi, pelatihan, dan konsultasi &Permendiknas 9o. = "#$$3). ,egiatan super+isi yang dilakukan oleh kepala satuan pendidikan dan pengawas sekolah adalah kegiatan untuk memperbaiki dan atau meningkkatkan. Hal yang diperbaiki atau ditingkatkan adalah perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian proses pembelajaran. Cara yang digunakan adalah dengan pemberian contoh, disksusi, pelatihan, dan konsultasi. Pemilihan cara ini tentu sangat ditentukan oleh keadaan dan kebutuhan pendidik. Bisa jadi seorang pendidik hanya memerlukan contoh untuk meningkatkan kemampuan merencanakan, sedangkan pendidik yang memerlukan diskusi, konsultasi, dan pelatihan. -elain itu, kiat kepala satuan pendidikan dan pengawas sekolah dalam mengemban tugasnya juga sangat berpengaruh terhadap pemilihan cara yang tepat. Hal yang esensial dalam pemantauan adalah instrumen, pengumpulan data, pengolahan data, dan pena>siran data. -edangkan di dalam super+isi hal esensialnya adalah penguasaan pengawas sekolah terhadap substansi perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian proses pembelajaran serta teknik &kiat) melakukan super+isi. -ecara standar, perencanaan proses pembelajaran hanya dua, yakni silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran &(PP). <kan tetapi, sesuai dengan paradigma kurikulum, setiap satuan pendidikan berhak menyusun dan melaksanakan kurikulum sesuai dengan keadaan dan kebutuhannya. .ika seorang pengawas sekolah mengawasi sepuluh sekolah misalnya, bisa jadi akan terdapat +ariasi dari perencanaan proses pembelajaran dari sepuluh sekolah itu. Oleh karena itu, seorang pengawas perlu mengenali jenis dan macam perencanaan proses pembelajaran pada setiap satuan pendidikan yang diawasinya. <rtinya, pengeawas ini. Pada saat pengawas sekolah menyeragamkan jenis dan bentuk perencanaan proses pembelajaran di sekolah binaannya, akan terjadi benturan dengan pendidik dan kepala satuan pendidikan. -atuan pendidikan memiliki otoritas atau sekolah tidak bisa menggeneralisasi dan menguni>oromisasi &menyeragmkan) hal yang berhubungan dengan perencanaan proses pembelajaran

*)Zulkarnaini, *idyaiswara /adya 0P/P -umbar, HP $1 blog5 http5""6ulkarnainidiran.wordpress.com

22%$33, e4mail5 melayu6ul7yahoo.com.au,

kewenangan untuk menyusun kurikulum di+ersi>ikasi. Hal itu dibenarkan oleh undang4undang dan peraturan yang berlaku. Oleh karena itu, pengawas sekolah seyogianya memiliki in>ormasi yang lengkap tentang bentuk dan jenis perencanaan proses pembelajaran pada sekolah yang diawasi atau dibinanya. Hal ini tentu tidak sulit dilakukan, jika terjadi kolaborasi antara pengawas sekolah dengan kepala satuan pendidikan. Pengawas dan kepala satuan pendidikan memiliki tugas yang sama dalam kepengawasan karena itu kolaborasi sangatlah membantu dalam aplikasi tugas. Hal yang sama tentu berlaku untuk esensi super+isi yang kedua yakni teknik atau cara melakukan. Cara melakukan super+isi terhadap pendidik di sekolah < bisa berbeda dengan yang pendidik di sekolah B, C, dan ;. Hal itu sangat dipengaruhi oleh keadaan dan kebutuhan masing4masing pendidik pada satuan pendidikan. Hal yang tidak boleh diabaikan adalah kultur atau budaya satuan pendidikan. .adi, seorang pengawas sekolah selain mengenali bentuk dan jenis perencanaan proses pembelajaran juga sangat perlu memahami kultur satuan pendidikan yang berkaitan dengan proses pembelajaran. Hal yang sama juga berlaku untuk pelaksanaan proses pembelajaran dan penilian porses serta hasil belajar. -etiap satuan pendidikan memiliki kekhasannya masaing4masing. Pengenalan dan pemahaman terhadap kondisi4kondisi ini akan dapat memperlancar tugas pengawas sekolah dalam melakukan super+isi tehadap perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian proses pembelajaran. /enurut PP !"#$$% tentang -tandar 9asional Pendidikan, $valuasi pendidikan adalah kegiatan pengendalian, penjaminan, dan penetapan mutu pendidikan terhadap berbagai komponen pendidikan pada setiap jalur, jenjang, dan jenis pendidikan sebagai bentuk pertanggungjawaban penyelenggaraan pendidikan . Permendiknas = "#$$3 tentang -tandar Proses menyatakan, D $valuasi proses pembelajaran dilakukan untuk menentukan kualitas pembelajaran secara keseluruhan, mencakup tahap perencanaan proses pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran, dan penilaian hasil pembelajaran ) ?+aluasi dilakukan terhadap perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian proses pembelajaran. ,egiatan e+aluasi berlangsung setelah pelaksanaan super+isi. .ika pemantauan merupakan gambaran kondisi awal, super+isi adalah memperbaiki atau meningkatkan, dan e+aluasi adalah menentukan kualitas. <rtinya untuk melihat
*)Zulkarnaini, *idyaiswara /adya 0P/P -umbar, HP $1 blog5 http5""6ulkarnainidiran.wordpress.com 22%$33, e4mail5 melayu6ul7yahoo.com.au,

apakah perencanaan, pelaksnaan, dan penilaian proses pembelajaran telah memenuhi standar kualitas atau belum. ;engan demikian e+aluasi berada pada tataran untuk melihat hasil super+isi. ?+aluasi proses pembelajaran diselenggarakan dengan cara5 &a) membandingkan proses pembelajaran yang dilaksanakan guru dengan standar proses: &b) mengidenti>ikasi kinerja guru dalam proses pembelajaran sesuai dengan kompetensi guru &Permendiknas 9o.= "#$$3). Proses pembelajaran diatur dengan standar proses. ,etika e+aluasi dilakukan, kegiatannya adalah membandingkan hal yang dilakukan guru dalam proses pembelajaran dengan yang diamanatkan oleh standar proses. .ika memenuhi harapan standar proses berarti kinerja guru telah memenuhi standar. -elain itu juga dibandingkan dengan kompetensi guru seperti yang diamanatkan oleh Permendiknas 9o. 2"#$$3 tentang ,uali>ikasi dan ,ompetensi @uru. Bntinya adalah apakah guru telah memenhuhi empat komeptensi &keribadian, pedagogis, pro>esional, dan sosial) dalam melaksanakan proses pembelajaran. .ika sudah memenuhi itu berarti kompetensi sudah memadai, jika belum berarti perlu tindak lanjut. Produk akhir dari e+aluasi adalah gambaran keseluruhan kinerja pendidik dalam proses pembelajaran &merencanakan, melaksanakan, dan menilai). ;ari produk itu akan terlihat pendidik yang telah memenuhi standar proses dan kompetensi dan pendidik yang belum memenuhi standar proses dan kompetensi. Pada satuan pendidikan yang administrasi ketengaannya tertata baik, biasnya setiap pendidik memiliki laporan kinerja tahunan atau sejenis rapor pendidik. ;engan demikian kepala satuan pendidikan, pengawas sekolah, dan pemangku pendidikan memiliki peta yang jelas tentang kompetensi pendidik di sekolah itu. Pelaporan hasil pengawasan merupakan bagian yang amat penting dari kegiatan pengawasan. 8erlaksana tidaknya pengawasan satuan pendidikan teraktulisasi dalam laporan. ,egiatan kepengawasan dilaksanakan tetapi tidak ada laporan, dari kaca administrasi sama dengan tidak ada kegiatan. -elain itu, laporan adalah bentuk pertanggungjawaban pengelola pendidikan tehadap pemangku kepentingan. Hal yang tidak dapat diabaikan adalah, menyusun dan menyampaikan laporan adalah kewajiban bagi setiap orang yang diberi kepercayaan untuk melakukan kegiatan. Oleh karena itu, pelaporan adalah bagian yang amat penting dari kegiatan kepengawasan.
*)Zulkarnaini, *idyaiswara /adya 0P/P -umbar, HP $1 blog5 http5""6ulkarnainidiran.wordpress.com 22%$33, e4mail5 melayu6ul7yahoo.com.au,

-ubstansi laporan kepengawasan adalah hasil pemantauan, hasil super+isi, dan hasil e+aluasi. -eperi dijelaskan sebelumnya, antara pemantauan, super+isi, dan e+aluasi proses pembelajaran memiliki hubungan hierarkis, hubungan atas bawah. -elain itu, di dalamnya ada data atau in>ormasi yang bermakna. Hal yang dilaporkan adalah data atau in>ormasi yang telah diberi makna oleh pengawas atau kepala satuan pendidikan. ;ata dan in>ormasi itu diharapkan dapat dijadikan landasan untuk mengambil keputuan bagi pengampu pendidikan atau yang berkepentingan dengan pendidikan. 8entu saja, laporan ditata dalam bentuk sistematika yang sesuai dengan kaidah4kaidah laporan >ormal. Bagian akhir akhir dari kegiatan kepengawasan adalah tindak lanjut. 8indak lanjut yang dilakukan meliputi tiga hal yakni5 &a) penguatan dan penghargaan diberikan kepada pendidik yang telah memenuhi standar: &b) teguran yang bersi>at mendidik diberikan kepada pendidik yang belum memenuhi standar: dan &c) pendidik diberi kesempatan untuk mengikuti pelatihan"penataran lebih lanjut. Pada hakikatnya, tindak lanjut adalah kesinambungan dari kegiatan e+aluasi. Hasil e+aluasi mengin>ormasikan pendidik yang memenuhi standard an pendidikan yang belum memenuhi standar. .adi, batas kewenangan pengawas dan pengawasan proses pembelajaran tergambar pada kegiatan akhir ini yakni tindak lanjut. (. P %g a" Pengawasan
(.1 K%nsep )asa P %g a"

<da dua macam program pengawasan sekolah yaitu program tahunan dan program semesteran. Pogram tahunan disusun untuk tingkat kabupaten atau kota oleh beberapa orang pengawas yang ditugaskan khusus oleh koordinator pengawas sesuai dengan kewenangannya. Program tahunan ini menjadi acuan bagi pengawas di daerah tersebut untuk menyusun program semesteran. Program semesteran pengawasan sekolah disusun oleh masing4masing pengawas sekolah sebelum yang bersangkutan melakukan pengawasan. Program ini berisi pengawasan seluruh sekolah binaan yang menjadi tanggung jawabnya. Program pengawasan sekolah bukanlah pogram yang berdiri sendiri. Baik program tahunan maupun program semesteran merupakan kelanjutan dari program sebelumnya. Program tahun ini kelanjutan atau kesinambungan dari program tahun lalu. Begitu pula halnya dengan program semesteran. Oleh karena itu, untuk

*)Zulkarnaini, *idyaiswara /adya 0P/P -umbar, HP $1 blog5 http5""6ulkarnainidiran.wordpress.com

22%$33, e4mail5 melayu6ul7yahoo.com.au,

menyusun program tahunan diperlukan analisis hasil pengawasan tahun lalu dan analisis kebijakan yang berlaku pada saat program itu dibuat. Berdasarkan hal di atas, konsep dasar program kepengawasan sekolah tersebut adalah5 & ) program pengawasan ada dua macam yakni program tahunan dan perogram semesteran. Program tahunan untuk kolekti> kabupaten atau kota, program semesteran untuk indi+idu pengawas bagi sekolah4sekolah di bawah tanggung jawabnya: &#) program kepengawasan sekolah menjadi pedoman atau acuan bagi pengawas dalam melaksanakan tugasnya: kebijakan yang berlaku saat ini. (.2 Langkah*langkah Men+usun P %g a" Kepengawasan (.2.1 Langkah*langkah Men+usun P %g a" &ahunan Penyusunan program tahunan pengawasan sekolah tingkat kabupaten atau kota adalah bersi>at penugasan yang diberikan kepada pengawas sekolah yang bersangkutan sesuai dengan kewenangannya oleh koordinator pengawas sekolah. 0angkah4langkah yang dilakukan dalam kegiatan penyusunan program tahunan adalah seperti berikut ini. ,1- Mengiden#i.ikasi /asil Pengawasan Se'elu"n+a dan Ke'i!akan Bidang Pendidikan. /engidenti>ikasi hasil pengawasan sebelumnya adalah mendata atau menandai keberhasilan dan ketidakberhasilan program pengawas sebelumnya. ,eberhasilan akan dintandai dengan pencapaian tujuan atau terpenuhinya kriteria keberhasilan yang ditetapkan di dalam program. ,eberhasilan dalam pelaksanaan program tahun lalu tentu didukung oleh berbagai >aktor. Eaktor4>aktor pendukung itu juga dicatat atau diidenti>ikasi. ,eberhasilan pelaksaan program dengan >aktor pendukungnya itu menjadi modal untuk mengembangkan program tahun ini. ,etidakberhasilan dalam pelaksanaan program tahun lalu tentu didukung oleh berbagai >aktor penyebab. -isi4sisi ketidakberhasilan tersebut dicatat atau diidenti>ikasi beserta >aktor4>aktor penyebabnya. ,etidakberhasilan bersama >aktor penyebabnya itu menjadi tantangan dalam melaksanakan program tahun yang akan datang. .adi, keberhasilan dan ketidakberhasilan beserta >aktor yang mempengaruhinya menjadi landasan
*)Zulkarnaini, *idyaiswara /adya 0P/P -umbar, HP $1 blog5 http5""6ulkarnainidiran.wordpress.com 22%$33, e4mail5 melayu6ul7yahoo.com.au,

&') program pengawas

sekolah disusun berdasarkan analisis hasil kepengawasan tahun lalu dan analisis

untuk menyusun program tahun yang akan datang. -edangkan kriteria identi>ikasi ini meliputi ketepatan metodologi dan kelengkapan serta ketepatan data hasil identi>ikasi Eaktor4>aktor yang berpengaruh &yang mendukung keberhasilan dan ketidakberhasilan) terhadap pelaksanan program kepengawasan tersebut biasanya meliputi5 &a) sumberdaya pendidikan seperti sarana" prasarana, manusia, dana, dan lingkungan: &b) program sekolah seperti program kepala sekolah, program tatausaha, program kurikuler, dan program ekstrakurikuler: &c) proses pembelajaran yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian: dan &d) hasil belajar seperti hasil ulangan harian, hasil ulangan umum, hasil ujian akhir sekolah dan hasil ujian akhir nasional, dan hasil kegiatan pengembangan diri atau ekstrakurikuler. -elain menganalisis hasil pengawasan tahun lalu dengan segala aspeknya, juga dilakukan analisis terhadap kebijakan yang berlaku. ,ebijakan itu dapat bersumber dari undang4undang, peraturan pemerintah, keputusan presiden, keputusan menteri, keputusan4keputusan lain di tingkat kabupaten dan kota yang terkait dengan pendidikan. Hal itu perlu dianalisis karena akan berpengaruh terhadap pelaksanaan tugas pengawasan. ,2- Meng%lah dan Menganalisis /asil Pengawasan Se'elu"n+a /engolah dan menganalisis hasil pengawasan tahun lalu meliputi beberapa kegiatan. ,egiatan4kegiatan itu antara lain5 &a) mengelompokkan masalah berdasarkan ruang lingkupnya: &b) menganalisis &menguraikan) masalah menjadi lebih rinci: &c) menempatkan atau mencari >aktor penyebab setiap masalah yang dianalisis: &d) mencari alternati> saran atau pemecahan masalah. Hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan >ormat tertentu. ,riteria untuk pengolahan dan analisis ini adalah ketepatan metodologi dan kelengkapan seluruh komponen yang diolah dan dianalisis. ,(- Me u"uskan Ran0angan P %g a" &ahunan (ancangan program tahunan pengawasan sekolah disusun dengan isi &komponen atau unsur4unsur) yang lengkap. Ansur4unsur itu antara lain meliputi5 latar belakang, tujuan, sasaran, hasil yang diharapkan, metodologi, jadwal pelaksanaan, pelaksana, biaya, sarana, dan kriteria keberhasilan &dapat ber+ariasi tiap kabupaten"kota).
*)Zulkarnaini, *idyaiswara /adya 0P/P -umbar, HP $1 blog5 http5""6ulkarnainidiran.wordpress.com

(ancangan ini disusun dengan

22%$33, e4mail5 melayu6ul7yahoo.com.au,

sistematika

yang

logis

dan

dapat

diukur

keberhasilan

dan

ketidakberhasilannya. ;engan demikian, untuk penganalisisan dalam rangka penyususnan program tahun berikut akan dapat dilaksanakan dengan mudah. ,riteria yang digunakan untuk penyusunan rancangan ini adalah kelengkapan komponen atau isi dan ketepatan perumsuannya. &=) Mengk%% dinasikan Ran0angan P %g a" (ancangan program tahunan ini perlu dikoordinasikan dengan atasan pengawas seperti ,epala ;inas Pendidikan ,abupaten",ota. Pengkoordinasian ini diperlukan untuk mendapat masukan dan dukungan dari atasan. ;engan dukungan dan masukan itu, program akan mendapat legalisasi secara administrati>. &%) Me"an#apkan dan Men+e"pu nakan Ran0angan P %g a" /emantapkan dan menyempurnakan rancangan program tahunan adalah pekerjaan yang terakhir dalam menyusun program tehunan kepengawasan. ,egiatan pada tahap ini adalah mere+isi program. Hal4hal yang perlu diperbaiki, ditambah, dkurangi, dan disempurnakan akan berlangsung pada >ase ini. -emua masukan, terutama yang datang dari atasan dijadikan bahan untuk mere+isi program. /asukan atau in>ormasi dari satuan pendidikan yang akan menjadi sasaran pengawasan, ditampung dan diakomodasi pada >ase ini. -elain itu, berbagai kemungkinan seperti perkembangan baru, in>ormasi baru, teknologi, dan sejenisnya yang juga pantas dijadikan pertimbangan untuk memperbaiki program. <rtinya, >ase ini adalah >ase >inal dalam penyusunan program tahunan sehingga program itu benar4benar bedaya guna dan berhasil guna. Prosedur penyusunan program tahunan akan terlihat seperti diagram berikut ini.

*)Zulkarnaini, *idyaiswara /adya 0P/P -umbar, HP $1 blog5 http5""6ulkarnainidiran.wordpress.com

22%$33, e4mail5 melayu6ul7yahoo.com.au,

HASIL PENGAWASAN TAHUN SEBELUMNYA

KEBIJAKAN PENDIDIKAN

IDENTIFIKASI

ANALISIS DATA

IDENTIFIKASI

PERUMUSAN RANCANGAN PROGRAM

PEMANTAPAN/PENYEMPURNAAN PROGRAM
&@ambar5 ;epdiknas, #$$!)

(.2.2 Langkah*langkah Men+usun P %g a" Se"es#e an Program semester pengawasan sekolah disusun oleh masing4masing pengawas sekolah. Program ini berisi pengawasan seluruh sekolah yang menjadi tanggung jawabnya. 0angkah4langkah penyusunannya adalah seperti berikut ini. & ) /enjabarkan program tahunan dan dikaitkan dengan identi>ikasi masalah dari sekolah binaan. -emua masalah dari sekolah binaan dikelompokkan atau diklasi>ikasi ke dalam kelompok5 sumberdaya sarana"prasarana: sumberdaya manusia: sumberdaya lingkungan: program sekolah: proses belajar mengajar: dan hasil belajar. &#) /engolah dan menganalisis hasil identi>ikasi yang dikaitkan dengan hasil penjabaran program tahunan. Pengolahannya meliputi pengelompokan masalah ke dalam kelompok yang sama di setiap sekolah. ,emudian juga dikelompokkan sesuai dengan skala prioritas. ;engan demikian akan diperoleh masalah sejenis dan masalah yang mendesak untuk dimasukkan ke dalam program semesteran. &') /empelajari +isi dan misi sekolah binaan yang menjadi tanggung jawab pengawas. -etiap sekolah memiliki +isi, misi, dan tujuan yang berbeda. Oleh karena itu pemahaman yang mendalam terhadap +isi, misi, dan
*)Zulkarnaini, *idyaiswara /adya 0P/P -umbar, HP $1 blog5 http5""6ulkarnainidiran.wordpress.com 22%$33, e4mail5 melayu6ul7yahoo.com.au,

tujuan setiap sekolah sangatlah diperlukan. ;engan adanya +ariasi +isi, misi, dan tujuan sekolah yang menjadi binaan pengawas, maka program semester disusun secara spesi>ik setiap sekolah. &=) /erumuskan rancangan program semester dengan kriteria antara lain5 &a) disusun berdasarkan ketentuan yang ada: &b) sekurang4kurangnya berisi identitas sekolah yang akan dikunjungi: nama pengawas, waktu atau jadwal kunjungan: +isi dan misi sekolah: identi>ikasi masalah: deskripsi kegiatan yang terdiri dari tujuan, sasaran, indikator keberhasilan, deskripsi kegiatan, dan waktu kegiatan &%) /enyampaikan dan mengkoordinasikan kepada koordinator pengawas sehingga mendapat masukan dan dukungan. Bedasarkan masukan itu dilakukan re+isi program semester sehingga menjadi program semester yang mantap dan siap untuk dilaksanakan. Prosedur penyusunan program smesteran akan terlihat seperti diagram beirkut ini.
PROGRAM PENGAWASAN TAHUNAN KABUPATEN/KOTA VISI DAN MISI SEKOLAH BINAAN

ANALISIS HASIL PENGAWASAN PADA SEKOLAH BINAAN TAHUN SEBELUMNYA

IDENTIFIKASI MASALAH PADA SEKOLAH BINAAN

DESKRIPSI KEGIATAN PENGAWASAN SEMESTER PADA SEKOLAH BINAAN


&@ambar5 ;epdiknas, #$$!)

1. Pelaksanaan2 Pelap% an2 dan &indak Lan!u# Kegia#an Kepengawasan 1.1 Pelaksanaan Pengawasan <da tiga hal penting yang direncanakan dalam pengawasan proses pembelajaran. ,etiga hal penting itu adalah pemantauan, super+isi, dan e+aluasi. Pada bagian sebelumnya telah dijelaskan hal4hal yang direncanakan dan dilakukan dalam ketiga kegiatan itu. Perencanaan pemantauan direalisasikan dalam bentuk tindakan pemantauan. 8indakan pemantauan dilaksanakan sesuai dengan yang
*)Zulkarnaini, *idyaiswara /adya 0P/P -umbar, HP $1 blog5 http5""6ulkarnainidiran.wordpress.com 22%$33, e4mail5 melayu6ul7yahoo.com.au,

'

direncanakan. Cara, teknik, prosedur, dan instrumen yang digunkanakan mengacu kepada program atau rencana yang dibuat. ;engan acuan itu setiap akti>itas pemanataun akan dapat dikendalikan dan diukur. Produknya atau hasilnya adalah data atau in>ormasi dalam bentuk dokumen, rekaman, atau catatan. .adi, pada dasarnya memantau adalah melaksanakan program pemantauan untuk mengumpulkan in>ormasi atau data yang bertujuan untuk mendapatkan gambaran kondisi ril proses pembelajaran pada satuan pendidikan. Pelaksanaan pengawasan yang kedua adalah super+isi. -uper+isi adalah upaya untuk membantu pendidik memperbaiki dan atau meningkatkan kualitas proses dan hasl pembelajaran. Pelaksanaan super+isi terkait dengan hasil pemantauan. .ika hasil pemantauan menggambarkan kondisi yang kurang atau belum baik, maka super+isi ditetapkan untuk memperbaiki kualitas proses pembelajaran. ,alau hasil pemantauan mendeskripsikan kondisi yang telah baik, super+isi ditetapkan untuk meningkatkan kualitas proses pembelajaran. Pelaksnaan super+isi tentu saja mengacu kepada program super+isi yang telah disusun. ;engan demikian, tindakan4tindakan dalam super+isi akan terlihat sebagai tindakan yang terkendali dan terukur secara standar. Hasil keigiatan super+isi adalah terjadinya perbaikan dan atau peningkatan. Perbaikan dan peningkatan akan terlihat pada komepetensi pendidik yang bermuara kepada proses dan hasil. Hasil super+isi akan terlihat pada kemampuan atau kompetensi pendidik dalam merencanakan, melaksanakan, dan menilai proses" hasil pembelajaran. 8olok ukur keberhasilan super+isi berada pada ketiga tataran kegiatan itu yakni peningkatan kemampuan pendidik dalam merencanakan, melaksanakan, dan menilai proses"hasil pembelajaran. .adi, pada dasarnya hasil super+isi akan terlihat pada proses dan hasil. Proses dapat diamati pada akti>itas pendidik dan hasil pada produk kerjanya. Pelaksanaan pengawasan ketiga adalah e+aluasi. ?+aluasi dilakukan terhadap kompetensi pendidik dalam merencanakan, melaksanakan, dan menilai proses"hasil belajar. ?+aluasi dikaitkan dengan standar nasional pendidikan yakni standar proses dan komepetnsi pendidik. -tandar proses diatur dengan Peraturan /enteri Pendidikan 9asional 9omor =
*)Zulkarnaini, *idyaiswara /adya 0P/P -umbar, HP $1 blog5 http5""6ulkarnainidiran.wordpress.com

8ahun #$$3. <pakah perencanaan,


22%$33, e4mail5 melayu6ul7yahoo.com.au,

pelaksanaan, dan penilaian proses"hasil pembelajaran telah memenuhi tuntutan


=

standar prosesF .ika sudah berarti kompetensi pendidik telah memenuhi salah satu ukuran keberhasilan dan e+aluasi. ,ompetensi pendidik &guru) diatur dengan 2 8ahun #$$3. <pakah capaian Peraturan /enteri Pendidikan 9asional 9omor

kompetensi pendidik sudah berada pada tara> seperti yang diharapkan oleh peraturan iniF .ika sudah berari kompetensi pendidik telah tere+aluasi dengan benar dan tepat. Berdasarkan uraian di atas, terlihat bahwa pelaksanaan pengawasan proses pembelajaran merupakan rangkaian tali4temali dalam bentuk siklus atau putaran. Pemantauan dilakukan untuk mengumpulkan in>ormasi atau data. Bn>ormasi atau data memperlihatkan gambaran nyata proses pembelajaran. ;ari gambaran nyata itu dilakukan super+isi dalam bentuk perbaikan dan atau peningkatan kualitas proses pembelajaran. Hasil super+isi, kemudian die+aluasi, dilihat dengan patron standar yakni stadar proses dan standar kompetensi pendidik. Begitulah seterusnya. -ecara menyeluruh &kon>rehensi>) kegiatan kepengawasan yang berlangsung pada satu periode, ditandai dengan penyusunsn program sampai kepada tindak lanjut. ;i dalamnya akan ada penilaia, pembinaan, pemantauan, analisis hasil, e+aluas, dan pelaporan. @ambaran siklusnya pada suatu periode akan terlihat seperti diagram berikut ini.

P %g a" PENGAWASAN

&3N)AK LANJ4&

PEN3LA3AN

LAPORAN

PEMB3NAAN

PENGAWASAN SEKOLA/
E5AL4AS3 PEMAN&A4AN

ANAL3S3S /AS3L PENGAWASAN

*)Zulkarnaini, *idyaiswara /adya 0P/P -umbar, HP $1 blog5 http5""6ulkarnainidiran.wordpress.com

22%$33, e4mail5 melayu6ul7yahoo.com.au,

&@ambar5 ;epdiknas, #$$!)

1.2 Pelap% an <da tiga substansi isi laporan pengawasan proses pembelajaran. ,etiga substansi itu adalah hasil pemantauan, hasil supser+isi, dan hasil e+aluasi. ;i dalam hasil pemnatauan terdapat hasil kerja penilaian terhadap proses pembelajaran. .ika pemantauan diberi makna mengumpulkan in>ormasi atau data, maka penilaian dimaknai sebagai proses pengolahan dan pena>siran data yang dapat dijadikan landasan untuk perlakuan selanjutnya. Bsi laporan tentang pemantauan merupakan deskripsi dari data dan in>ormasi, prosedur dan hasil pengolahan data, prosedur pena>siran data, hasil pena>siran data sebagai data yang bermakna, dan rekomendasi untuk pelaksanaan super+isi. Bsi laporan super+isi sekurang4kurangnya menyangkut empat hal. ,eempat hal itu adalah tujuan, sasaran, , prosedur pelaksanaan, dan hasil. 8ujuan super+isi pada dasarnya hanya menyalin dari yang telah ada pada program super+isi. 8ujuan tersebut tentunya harus tegas, tajam, jelas, terukur, dan tidak mengandung makna ganda atau mendua makna. -asaran harus terukur baik secara kualitati> maupun secara kuantitati>. -asaran yang terukur akan dapat menjadi pedoman untuk menentukan keberhasilan dan ketidakberhasilan dalam super+isi. Prosedur pelaksanaan diuraian secara jelas sehingga menggambarkan langkah4langkah nyata dalam super+isi. Ease4>ase pekerjaan dalam super+isi tergambar pada bagian ini sehingga setiap >ase akan terlihat sebagai bagian dari >ase yang lain. Hasil super+isi dideskripsikan dengan bahasa yanga jelas, mudah dipahami, dan dapat ditangkap maknanya. Bsi laporan e+aluasi sekurang4kurangnya memuat tiga hal pokok. ,etiga hal pokok itu adalah prosedur atau teknik e+aluasi, instrumen yang digunakan dalam e+aluasi, dan hasil e+aluasi. Prosedur e+aluasi diuraikan secara ringkas dan komunikati>. 8ahapan4tahapan dalam e+aluasi digaambarkan secara jelas sehingga terlihat hubungan kausal antara satu tahap dengan tahap yang lain. Bnstrumen &alat) e+aluasi diampilkan dan dijelaskan secara komunikati> sehingga >ungsi isntrumen &alat) tersebut terlihat dengan jelas. <rtinya, bahwa alat e+aluasi yang digunakan benar4benar ber>ungsi, berdayaguna, dan berhasil guna untuk keprluan e+aluasi. Hasil e+aluasi merupakan jasmen dari e+aluator terhadap kebrhasilan peroses pembelajaran. Oleh karena itu, hasil e+aluasi benar4benar diungkapkan dengan jelas
*)Zulkarnaini, *idyaiswara /adya 0P/P -umbar, HP $1 blog5 http5""6ulkarnainidiran.wordpress.com 22%$33, e4mail5 melayu6ul7yahoo.com.au,

dan mudah dipahami. Hal itu penting karena hasil e+aluasi ini akan bermuara kepada tindak lanjut. -istematika laporan disesuaikan dengan keadaan dan kebutuhan. ,ela6iman suatu laporan selalu ditata dengan urutan sistematik yang terdiri dari bagian awal bagian isi dan lampiran. Bagian awal meliputi halaman judul, da>tar kata pengantar, da>tar isi, da>tar lampiran. Bagian isi meliputi pendahuluan, uraian dan pembahasan, serta penutup. 0ampiran disesuaikan dengan kebutuhan seperti isntrumen yang digunakan, data yang tidak bisa dimasukkan ke batang tubuh laporan, gambar4gambar, diagram, dan sebagainya. Bahasa laporan hendaklah menggunanakn bahasa Bndonesia yang baik dan benar. Bahasa Bndoensia yang baik adalah bahasa Bndonesia yang sesuai dengan konteks, situasi, dan kondisi. Bahasa Bndonesia yang benar adalah bahasa Bndonesia yang sesuai dengan kaidah bahasa Bndonesia baku. Hal yang paling penting dari itu, bahasa yang digunakan dalam laporan adalah bahasa yang komunikati>, dapat dipahami, dan dapat dicerna dengan mudah oleh pembaca. 8ujuan dari sebuah laporan adalah agar orang lain &pembaca) memahami isi atau substansi laporan dan hasilnya dapat diman>aatkan sebagai landasan untuk perlakukan berikutnya. 1.( &indak Lan!u# 8indak lanjut adalah bagian terakhir dari kegiatan pengawasan proses pembelajaran. 8indak lanjut merupakan jasti>ikasi, rekomendasi, dan eksekusi yang disampaikan oleh pengawas atau kepala satuan pendidikan tentang pendidik yang menjadi sasaran kepengawasannya. -eperti diuraikan sebelumnya, ada tiga alternati> tindak lanjut yang diberikan terhadap pendidik. ,etiga tindak lanjut itu adalah5 & ) Penguatan dan penghargaan diberikan kepada guru yang telah memenuhi standar: &#) 8eguran yang bersi>at mendidik diberikan kepada guru yang belum memenuhi standar: dan &') pelatihan"penataran lebih lanjut. Pendidik perlu penguatan atas kompetensi yang dicapainya. Penguatan adalah bentuk pembenaran, bentuk legalisasi, dan bentuk pengakuan atas kompetensi yang dicapainya. Pengakuan seperti ini diperlukan oleh pendidik, bukan hanya sebagai moti+asi atas keberhasilannya, tetapi juga sebagai kepuasan ind+idu dan kepuasan pro>esional atas kerja kerasnya. Penguatan seperti ini jarang, bahkan
*)Zulkarnaini, *idyaiswara /adya 0P/P -umbar, HP $1 blog5 http5""6ulkarnainidiran.wordpress.com 22%$33, e4mail5 melayu6ul7yahoo.com.au,

@uru diberi kesempatan untuk mengikuti

hampir tidak diterima oleh pendidik. Penghargaan bagi pendidik yang telah memenuhi standar perlu diberikan. Hal itu akan membedakan antara pendidik yang berkompetensi standar dengan yang belum standar. Bnetuk penghargaan yang diberikan sesuai dengan kondisi pada satuan pendidikan bersangkutan atau ditentukan oleh kepala satuan pendidikan dan pengawas sekolah yang menjadi pengawasnya. Hal ini pun jarang bahkan hampir tidak diperoleh guru selama ini. Oleh Peraturan /enteri Pendidikan 9asional 9omor = "#$$3 tentang -tandar Proses, hal ini sangat ditekankan. 8eguran yang bersi>at mendidik diberikan kepada guru yang belum memenuhi standar. 8eguran dapat dilakukan dengan cara lisan atau tertulis. Bdealnya, untuk memenuhi persyaratan administrati>, teguran syogiyanya disampaikan secara tertulis. Hal itu akan dapat dipertanggungjawabkan dan dapat pula terdokumentasi. .ika teguran itu behasil memoti+asi pendidik, dokumennya akan bermakna positi> baik bagi yang menegur maupun yang ditegur. ,alau teguran itu tidak berhasil memoti+asi agar pendidik berupaya mencapai standar dalam kerjanya, tentu dapat dilanjutkan dengan teguran berikutnya. Bntinya, teguran yang bersi>at mendidik adalah teguran yang diharapkan dapat menimbulkan perubahan dan yang ditegur tidak merasa dilecehkan atau tidak merasa tersinggung. 8indak lanjut yang terakhir adalah merekomendasikan agar pendidik diberi kesempatan untuk mengikuti pelatihan atau penataran. (ekomendasi itu bukan hanya bermakna bagi pendidik, tetapi juga bermakna bagi institusi tempat pendidik bertugas untuk meningkatkan kinerjanya. 6. Si"pulan Bahan sederahana ini dapat disimpulkan sebagai berikut. & ) <da empat kegiatan dalam proses pembelajaran pada setiap satuan pendidikan. ,eempat kegiatan itu adalah perencanaan proses pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran, penilaian hasil belajar, dan pengawasan proses pembelajaran. &#) Perencanaan proses pembelajaran dirancang bersama4sama oleh pendidik, kepala satuan pendidikan, dan pemangku kepentingan lannya pada satuan pendidikan. Pelaksanaan proses pembelajaran dan penilaian hasil pembelajaran dilakukan oleh pendidik sesuai dengan bidang tugasnya.
*)Zulkarnaini, *idyaiswara /adya 0P/P -umbar, HP $1 blog5 http5""6ulkarnainidiran.wordpress.com 22%$33, e4mail5 melayu6ul7yahoo.com.au,

&') Pengawasan

proses

pembelajaran

dilakukan

oleh

kepala

satuan

pendidikan dan pengawas sekolah. Hal itu sesuai dengan bidang tugasnya masing4masing. &=) ,egiatan kepengawasan yang dilakukan meliputi pemanataun, super+isi, e+aluasi, pelaporan, dan tindak lanjut. Pemantauan, super+isi, dan e+aluasi dilakukan terhadap perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian hasil pembelajaran. Pelaporan disusun dengan substansai hasil pemantauan, hasil super+isi, dan hasil e+aluasi. 8indak lanjut diberikan dalam bentuk penguatan, penghargaan, teguran, dan saran mengikuti pelatihan. &%) Pengawasan proses pembelajaran perlu program. ,husus untuk pengawas sekolah ada dua bentuk program yakni program tahunan dan program semesteran. Program tahunan disusun untuk tingkat kabupaten" kota. Program semesteran disusun untuk sekolah binaan masing4masing pengawas sekolah. &2) Penyusunan program tahunan didasarkan kepada hasil pengawasan tahun sebelumnya dan kebijakan pendidikan yang berlaku. Program semesteran disusun berdasarkan program tahunan, +isi dan misis sekolah, dan hasil analisis kepengawasan sekolah binaan tahun sebelumnya. Padang, #3 /aret #$ $

)A7&AR BA8AAN ;epartemen Pendidikan 9asional, #$$%. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. .akarta5 ;irektoran .enderal Peningkatan /utu Pendidik dan 8enaga ,ependidikan ;epartemen Pendidikan 9asional, #$$2. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 200 tentang Standar Isi. .akarta5 ;irektoran .enderal Peningkatan /utu Pendidik dan 8enaga ,ependidikan
*)Zulkarnaini, *idyaiswara /adya 0P/P -umbar, HP $1 blog5 http5""6ulkarnainidiran.wordpress.com 22%$33, e4mail5 melayu6ul7yahoo.com.au,

;epartemen

Pendidikan 9asional, #$$2. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 2! Tahun 200 tentang Standar "ompetensi #ulusan. .akarta5 ;irektoran .enderal Peningkatan /utu Pendidik dan 8enaga ,ependidikan ;epartemen Pendidikan 9asional, #$$3. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 12 Tahun 200$ tentang "ompetensi Penga%as Sekolah . .akarta5 ;irektoran .enderal Peningkatan /utu Pendidik dan 8enaga ,ependidikan ;epartemen Pendidikan 9asional, #$$3. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 1! Tahun 200$ tentang "ompetensi "epala Sekolah. .akarta5 ;irektoran .enderal Peningkatan /utu Pendidik dan 8enaga ,ependidikan ;epartemen Pendidikan 9asional, #$$3. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 200$ tentang Standar Penilaian. .akarta5 ;irektoran .enderal Peningkatan /utu Pendidik dan 8enaga ,ependidikan ;epartemen Pendidikan 9asional, #$$3. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor &1 Tahun 200$ tentang Standar Proses. .akarta5 ;irektoran .enderal Peningkatan /utu Pendidik dan 8enaga ,ependidikan ;epartemen Pendidikan 9asional, #$$1. "umpulan Modul 'ahan ()ar *iklat +alon Penga%as Sekolah. .akarta5 ;irektoran .enderal Peningkatan /utu Pendidik dan 8enaga ,ependidikan Zulkarnaini, dkk. #$$!. Super,isi (kademik- Modul Pembela)aran *iklat Penga%as Sekolah. Padang5 0embaga Penjaminan /utu Pendidikan &0P/P) Pro+insi -umatera Barat Zulkarnaini, #$$2. Teknik Pen.usunan Program Super,isi bagi Penga%as Sekolah. Padang5 0embaga Penjaminan /utu Pendidikan &0P/P) Pro+insi -umatera Barat Zulkarnaini, #$$%. Teknik Pen.usunan #aporan /asil Super,isi Penga%as Sekolah. Padang5 0embaga Penjaminan /utu Pendidikan &0P/P) Pro+insi -umatera Barat

LAMP3RAN*11 PROGRAM PENGAWASAN SEMES&ERAN ,8ON&O/-ekolah 5 ................................................ .......... Pengawas sekolah5 ,epala ................................... sekolah5 .......................................................... 8ahun Pelajaran 5 ..........".......... <lamat 5 ................................................. -emester 5 @anjil"@enap .........
*)Zulkarnaini, *idyaiswara /adya 0P/P -umbar, HP $1 blog5 http5""6ulkarnainidiran.wordpress.com 22%$33, e4mail5 melayu6ul7yahoo.com.au,

#$

A. 5isi da" Misi Sek%lah Binaan ,1- 5isi9 .............................................................................................................................. .............. ,2- Misi9 ..................................................................................................................................... ...... ...................................................................................................................................... ..... ............................................................................................................................ ............... ............................................................................................................................ ............... B. 3den#i.ikasi Masalah &yang harus dipecahkan melalui kegiatan pengawasan sekolah) . ................................................................................. #. ................................................................................. '. ................................................................................ =. ................................................................................ 8. )esk ipsi Kegia#an N%. &u!uan Sasa an 3ndika#% Ke'e hasilan )esk ipsi Kegia#an ,Me#%de Ke !a:&eknikWak#u

# ' = % dst. ..............................,..................#$ $ Pengawas -ekolah, /engetahui ,oordinator Pengawas, 4444444444444444444444444444444444444444444444 9BP 444444444444444444444444444 9BP

*)Zulkarnaini, *idyaiswara /adya 0P/P -umbar, HP $1 blog5 http5""6ulkarnainidiran.wordpress.com

22%$33, e4mail5 melayu6ul7yahoo.com.au,

También podría gustarte