Está en la página 1de 9

Adopsi Kebijakan

Dr. Slamet Rosyadi 2012

Adopsi Kebijakan
Bukan sekedar alternatif kebijakan, tetapi tindakan atas alternatif kebijakan yg dipilih. Adopsi kebijakan cermin kemenangan satu kelompok, kekalahan kelompok lainnya. Otoritas Formal sbg penentu adopsi kebijakan (pejabat publik: legislator, eksekutif, administrator, dan hakim). Bobot otoritas publik menentukan legitimasi kebijakan. - kebijakan yg ditetapkan di legislatif lebih legimate karena legislatif mencerminkan kepentingan publik (Negara Demokrasi). - kebijakan yg dibuat oleh birokrasi publik akan legitimate jika memiliki otoritas formal, memenuhi prosedur dan standar substantif.

Teori Pengambilan Keputusan: Rasionalitas Komprehensif (1)


Pembuatan keputusan dihadapkan pada satu masalah tertentu. Tujuan, nilai, sasaran mengarahkan pembuat keputusan. Beberapa alternatif utk mengatasi masalah perlu diselidiki. Konsekuensi-konsekuesi yg timbul dari setiap alternatif diteliti. Setiap alternatif & konsekuensi dapat dibandingkan dengan alternatif lainnya utk memaksimalkan tujuan. KEPUTUSAN RASIONAL keputusan yg efektif uk mencapai tujuan tertentu.

Kritik-kritik thd model rasional komprehensif


1. Masalah tidak sepenuhnya jelas & konkrit mjd problem manusia dlm membuat keputusan. Ct. kemiskinan itu disebabkan oleh lemahnya SDM ataukah karena kebijakan pemeritah. Rasionalitas komprehensif tdk realistik krn manusia dihadapkan pada imperfect information dan cost utk mencari informasi (takes much time). Situasi konflik daripada kesepakatan nilai menyulitkan pembuat keputusan. Motivasi pengambilan keputusan seringkali self-interested daripada publik interest seeking. Kemampuan membuat keputusan kurang. Multiple values shg sulit utk mengukur cost-benefit. Investasi besar dlm program seringkali tdk lagi mempertimbangkan alternatif yg telah ditetapkan. Informasi mahal dari segi biaya, waktu dan ketersediaannya.

2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.

rasionalitas
(Herbert Simon rasionalitas yg terkekang-bounded rationality)
Pembuatan Keputusan Manusia Didorong oleh

Nalar, rasionalitas, Konteks: ide Rasionalitas ekonomi Perilaku Manusia Dlm organisasi, jika Tdk sepenuhnya Rasional, setidak nya dilakukan dgn Niat baik (manusia Administratf)

Hasrat, insting Konteks: Freud, Pareto, Lasswell

Akan tetapi Simon mengatakan kita Harus mengakomodasi Akal dan perasaan

Konsep Rasionalitas Yg terkekang Ct. Peradilan kasus korupsi

Model Inkremental (Tambal Sulam)


Pemilihan tujuan atau sasaran dan analisis empirik dlm membuat keputusan diperlukan. Membuat pertimbangan beberapa alternatif dgn alternatif yg sudah ada (meneruskan dan menyempurnakan). Mengevaluasi beberapa konsekuensi yg dianggap penting. Pembatasan masalah scr berkesinambungan. Tidak ada keputusan tunggal yg dianggap tepat. Pendekatan remedial dlm membuat keputusan.

Perspektif teoritik : skala perubahan & konsensus


BESAR Mengurangi Konflik, memelihara stabilitas

SKALA PERUBAH AN

KECIL LOW TINGGI

KONSENSUS TUJUAN

Penyelidikan Campuran (mixedscanning)


Pembuat keputusan tidak sepenuhnya rasional (makro) juga tidak sepenuhnya inkremental (mikro & pragmatis). Pendekatan rasional dan inkremental sangat situasional tergantung pada permasalahan yg dihadapi. Kelemahan: sulit untuk mempraktekan pendekatan mixedscanning.

Nilai-nilai yg Berpengaruh dlm pembuatan Keputusan (James Anderson)


Nilai-nilai Politik kepentingan parpol & kelompok pendukungnya. Ct. PP 37/2006 Nilai-nilai organisasi pertimbangan kelanjutan kekuasaan dan hak-hak istimewa. Ct. Penolakan RUU Kementrian Negara Nilai-nilai pribadi melindungi dan mengembangkan kepentingan ekonomi, reputasi atau kedudukan sejarah seseorang. Ct. Pembelian hak monopoli. Nilai-nilai kebijakan tidak sekedar kalkulasi ekonomi, tetapi juga didasari atas kepentingan publik dan moralitas. Ct. Pengunduran diri Menpora Andi M Nilai-nilai ideologi nilai-nilai dan kepercayaan yg menjadi pedoman perilaku hidup. Ct. Liberalisasi Politik di Indonesia.

También podría gustarte