Documentos de Académico
Documentos de Profesional
Documentos de Cultura
Ansietas (anxiety) HDR Situasional (Situational Low Self Esteem) Berduka Antisipasi (grieving) Gangguan citra tubuh (body image disturb) Keputusasaan (Hopelessness) Ketidakberdayaan (Powerlessness) Risiko penyimpangan perilaku sehat (Risk for prone health behavior) Koping individu tidak efektif (infective coping) Koping keluarga tidak efektif (Disable family coping Penampilan peran tidak efektif (ineffective role performance) Sindroma post trauma
Tingkatan Ansietas
1. Ansietas ringan berhubungan dengan ketegangan dalam kehidupan sehari-hari dan menyebabkan seseorang menjadi waspada dan meningkatkan lahan persepsinya. Ansietas memotivasi belajar dan menghasilkan pertumbuhan dan kreativitas.
Tingkatan Ansietas
2. Ansietas sedang memungkinkan seseorang untuk memusatkan pada hal yang penting dan mengesampingkan yang lain, sehingga seseorang mengalami perhatian yang selektif namun dapat melakukan sesuatu yang lebih terarah.
Tingkatan Ansietas
3. Ansietas Berat sangat mengurangi lahan persepsi seseorang. Seseorang cenderung untuk memusatkan pada sesuatu yang terinci dan spesifik dan tidak dapat berfikir tentang hal lain. Semua perilaku ditujukan untuk mengurangi ketegangan. Orang tersebut memerlukan banyak pengarahan untuk dapat memusatkan pada suatu area lain.
Tingkatan Ansietas
4. Tingkat Panik terperangah, ketakutan dan teror. Rincian terpecah dari proporsinya, tidak mampu melakukan sesuatu walaupun dengan pengarahan. Panik melibatkan disorganisasi kepribadian. Terjadi peningkatan aktivitas motorik, menurunnya kemampuan berhubungan dengan orang lain, persepsi menyimpang, kehilangan pemikiran rasional.
Faktor Predisposisi
1. Faktor Biologis 2. Faktor Psikologis - Pandangan Psikoanalitik - Pandangan Interpersonal - Pandangan Perilaku 3. Sosial budaya
Faktor Presipitasi
1. Ancaman terhadap integritas seseorang meliputi ketidakmampuan fisiologis yang akan datang atau menurunnya kapasitas untuk melakukan aktivitas hidup sehari-hari 2. Ancaman terhadap sistem diri seseorang dapat membahayakan identitas , harga diri, dan fungsi sosial yang terintegrasi seseorang
Sumber Koping
Personal ability Sosial Support Material Assets Positive beliefs
Mekanisme Koping
Konstruktif negosiasi/ kompromi meminta saran perbandingan yang positif, penggantian rewards Destruktif Denial Supresi Proyeksi Menyerang Menarik diri
Tindakan keperawatan
Bina hubungan saling percaya Mengkaji keluhan utama klien Mengkaji faktor predisposisi klien, meliputi : biologis, psikologis dan sosiokultural. Mengkaji stresor presipitasi klien, meliputi : nature, origin, time dan number. Mengkaji penilaian kilen terhadap stresor, meliputi : kognitif, afektif, fisiologis, perilaku dan respon sosial. Mengkaji sumber koping yang dimiliki oleh klien, meliputi : kemampuan personal, dukungan sosial, aset material, dan keyakinan positif. Mengkaji mekanisme koping yang digunakan klien. Menentukan masalah keperawatan klien Memberikan intervensi generalis pada klien
Intervensi Keperawatan
Kaji kebutuhan rasa aman klien Sediakan waktu untuk ekspress feeling Latihan Teknik Relaksasi dan reduksi Stress Membuat rencana latihan Teknik Relaksasi dan reduksi stress Mempraktikkan teknik relaksasi dan reduksi stress dalam kehidupan sehari-hari