Documentos de Académico
Documentos de Profesional
Documentos de Cultura
: DIGI / Jepang
Kapasitas timbang
: 30 ton
Skala terkecil
: 10 kg
Nomor seri
: 02718278
Kelas
: III
Type
: DI 880
2. Merk / Buatan
: GSC/Taiwan
Kapasitas timbang
: 10 ton
Skala terkecil
: 10 kg
Nomor seri
: 964715
Kelas
: III
Type
: GSC 9600
1. Bagian-bagian timbangan:
Gandar Horizontal
Fungsinya meneruskan gaya dari tuas-tuas penumpu ke gander timbangan.
Tuas Penumpu
Fungsinya untuk landasan yang langsung meneruskaan beban dari truk/lori
yang ditimbang.
Gandar Vertikal
Fungsinya untuk meneruskan gaya dari gandar kearah penunjuk skala.
Skala Penimbangan
Page 28
Jembatan Timbang
Sebagai penerima beban atau tempat truk/lori di timbang.
Page 29
DIGITAL
c
A
B
e
Page 30
Fungsi halaman belakang Pabrik adalah untuk menampung tebu baik yang
diangkut oleh truk maupun yang diangkut oleh lori.
Tebu yang masuk ke halaman pabrik diatur sedemikian rupa dengan
system FIFO (First in first out) yaitu tebu yang masuk pertama akan di giling
pertama. Hal ini untuk mengurangi terlalu lamanya waktu tinggal tebu di halaman
pabrik.
Untuk menghitung jumlah tebu yang digiling dapat dilihat dari jumlah
netto tebu yang di giling baik dari truk maupun dari lori/jam. Sedangkan untuk
mengatur tebu yang akan di giling sama dengan cara pengaturan memakai system
FIFO (First in firs out).
3. 3. Stasiun Gilingan
Stasiun gilingan berfungsi untuk memerah nira yang terkandung dalam sel
tebu semaksimal mungkin dengan kehilangan seminimal mungkin secara efektif
dan efisien. Tebu yang masuk ke pabrik diangkat dan diletakkan dimeja tebu.
Selanjutnya tebu di bawa oleh cane carrier menuju cane knife untuk dicacah dan
dilanjutkan oleh unigrator untuk dipukul atau ditumbuk agar sel-sel tebu semakin
terbuka. Tebu yang sudah terbuka selnya dibawa ke gilingan I untuk diperah
niranya. Ampas tebu yang keluar dari gilingan I dibawa oleh intermediate menuju
kegilingan II, hal ini berlanjut sampai dengan gilingan V sedangkan ampas
gilingan V dibawa ke ketelan sebagai bahan bakar ketel.
3.3.1. Alat Pengangkat Tebu (Cane Crane)
Fungsi alat ini adalah memindahkan atau mengangkat tebu dari truk/lori ke
atas meja tebu.
Cara kerja alat:
Tebu yang telah ditimbang diletakkan di sebelah meja tebu kemudian seling
atau rantai di pasangkan pada pengunci rantai lalu diangkat. Sedangkan untuk lori
setelah tebu di dekatkan disebelah meja tebu rantai dimasukkan ke bawah tebu
dengan bantuan pengait/cantolan
Page 31
: Demag - Jerman
Tahun Pembuatan
: 1979
Daya angkat
: Max 8 Ton
Penggerak
: Elektromotor
2. Pabrik Pembuat
: CV. A J P Surabaya
Tahun pembuatan
: 1990
Daya angkat
: Max 5 Ton
Penggerak
: Elektromotor
B
G
H
Page 32
F. Rell
C. Tahanan motor
G. Tali baja
H. Rol
I. Rantai
J. Tempat operator
: 9000 mm x 6000mm
Buatan
: PG Olean-Situbondo
Tahun pembuatan
: 1983
Penggerak
: Elektromotor
B. Panjang x Lebar
: 8000 mm x 6000 mm
Buatan
: CV. A J P Surabaya
Tahun pembuatan
: 1990
Penggerak
: Elektromotor
Page 33
A
B
D. Perata tebu
B. Cane caiier
E. Elektromotor
C. Rantai
3.3.3. Cane leveler
Fungsi alat ini adalah meratakan tebu yang akan jatuh ke cane carrier.
PG Olean Situbondo memiliki satu buah leveler.
Data teknis alat :
Buatan
: PG Olean Situbondo
Penggerak
: Elektromotor
RPM
: 21 rpm
Jumlah sirip
: 10 sirip
Tahun
: 1984
Page 34
: 1 buah
Jumlah pisau
: 44 buah
Page 35
Dibuat oleh
: CV. PONCO
Tahun pembuatan
: 1992
Panjang
: 1980 mm
Kecepatan putaran
: 600 rpm
Penggerak
: Elektromotor 25 Kw
2 3
7
7
8
Page 36
: 1982
Type
Panjang
: 1980 mm
Jumlah pisau
: 44 buah
Kecepatan putaran
: 600 rpm
Penggerak
: Elektromotor 450 Kw
Alat ini bisa dikatakan berhasil apabila tebu yang dipecah sel-selnya telah
berbentuk serabut dan halus.
Page 37
Housing
1
2
3
5
6
7
Gambar. 3.6. Unigrator
1. Hammer
2. Sirip pegangan hammer
3. Poros penggerak
4. Poros Unigrator
5. Pegas Penahan Anvil
6. Anvil
Strata 1 Teknik Mesin Fakultas Teknik
Universitas Jember
Page 38
7. Corong ampas
2
Page 39
Page 40
2.
3.
Plat ampas buat baru atau yang lama di revisi sesuai dengan gambar
stelan.
4.
C
D
K
A
E
J
F
Page 41
Pompa minyak
Berfungsi memompa minyak ke dalam accumulator.
3.
Katup pengatur
Berfungsi mengatur tekanan minyak yang masuk accumulator sehingga
Manometer
Berfungsi untuk mengetahui tekanan minyak pada masing-masing
Accumulator.
5. Rumah torak
Strata 1 Teknik Mesin Fakultas Teknik
Universitas Jember
Page 42
..
6
Minyak
Minyak
2
3
7
1
8
Page 43
: Edwards Hydraulic
Tahun pembuatan
: 1980
Jumlah
: 10 unit
Tekanan kerja
: Accumulator system
Penggerak
: Elektromotor 25 Amp
Putaran
: 1450 rpm
Page 44
3
4
Gambar. 3.10 Cane Carrier I
3. Rantai pehubung
4. Gearbox
5. Elektromotor
6. Roda penahan
Page 45
Page 46
1
3
: PG Olean Situbondo
Type
Jenis rantai
Penggerak
: Elektormotor
Page 47
A1
A2
A3
A4
ampas ke ketel
N4
Gil I
Gil II
Gil III
Gil IV
N5
Gil V
N3
Nira mentah
Gambar. 3.13 Aliran nira dan imbibisi
Keterangan :
A = Ampas
N = Nira
Page 48
: PG Olean Situbondo
: 1400 mm x 2000
Jenis rantai
Penggerak
: Elektro motor
Type
Lebar x panjang
: 2000 x 2500 mm
Tinggi
: 600 mm
Page 49
: 2 buah
Ukuran screen
: 1815 mm X 1500 mm
Ukuran
peti
Page 50
C
D
Page 51
C. Pembuangan kotoran
D. Saluran Pengeluaran nira
Bagian dan fungsi alat :
A. Saluran nira mentah untuk laluan nira mentah masuk.
B. Saringan DSM Saringan untuk menyaring nira mentah.
C. Pembuangan kotoran Tempat laluan ampas dan kotoran lain
di buang ke intermediate I kembali.
D. Saluran pengeluaran nira Tempat laluan nira yang dipompa ke
peti nira mentah.
3. 4. Stasiun Pemurnian
3.4.1 Proses Pemurnian
Tujuan dari proses pemurnian adalah untuk memisahkan zat bukan gula
yang terdapat pada nira mentah sebanyak-banyaknya dengan biaya sekecilkecilnya dan dengan menghidari kerusakan sukrosa seminimal mungkin.
Proses pemurnian nira di PG Olean Situbondo menggunakan sistim
sulfitasi. Nira mentah dari gilingan diukur volumenya terlebih dahulu. Nira
mentah yang telah diukur volumenya dipompa menuju Pemanas Pendahuluan I
(PP I) sampai suhu 75o C, kemudian dialirkan ke Defikator I dan II dengan
dicampur susu kapur sampai pH 7,0. Selanjutnya dialirkan ke Defikator III sampai
pH 8,5 8,6. Dari defikator III nira dialirkan ke peti sulfitasi sampai pH 6,9 7,2.
Nira yang sudah tersulfitasi dipanaskan lagi pada badan Pemanas pendahuluan II
(PP II) sampai suhu 1050 C, dari PP II dialirkan ke Prefloc Tower untuk
penambahan floculan guna mempercepat proses pengendapan. Selanjutnya nira
dialirkan ke peti pengendapan Single Tray Clarifier .
Disini nira dipisahkan, nira jernih lewat over flow dimasukkan ke saringan
nira jernih DSM Screen . Nira jerni kemudian dipanaskan pada Pemanas
Pendahuluan III sampai suhu 1100 C dan untuk selanjutnya diuapkan di stasiun
penguapan. Nira kotor ditampung dipeti penampung nira kotor dan dipompa ke
feed mexer untuk dicampur ampas halus dari bagacillo. Nira kemudian ditapis
Strata 1 Teknik Mesin Fakultas Teknik
Universitas Jember
Page 52
dengan Vacum Filter, fitrat yang dihasilkan dikembalikan ke bak nira mentah
tertimbang., sedangkan kotaran berupa blotong dibuang.
3.4.2 Alat Ukur Volume Nira Mentah
Fungsi alat ini adalah untuk mengetahui berapa besar volume nira mentah
yang diperoleh dari proses pemerahan. Untuk menentukan volume nira mentah
PG Olean Situbondomenggunakan alat ukur Magnetric Flow Meter.
Page 53
Data alat:
Nama alat
Merk
: ABB Limited
Made in
: Ukraine
No seri
: MF/E1511WW 10 A 00 EH1301111
Frekwensi
: 47 T 0440 H2
: 200 m3/jam
Cara kerja.
Nira mentah yang masuk melalui Magnetic Flow meter akan disensor oleh
magnetic dan dikirim ke digital angka pengukur volume, maka volume nira yang
melewati alat tersebut dapat langsung diketahui volumenya.
Untuk mengetahui jumlah volume nira mentah selama delapan jam cukup
dengan mengurangi angka yang tertera pada jam yang ke 8 (delapan) dengan
angkah yang terdata pada jam pertama.
3.4.3 Badan Pemanas Nira
Fungsi alat ini adalah tempat memanaskan nira pada suhu tertentu
PG Olean Situbondomemiliki 12 unit Juice Heater dengan perincian :
1. Pemanas Pendahuluan I terdiri dari 5 juice heater (dipakai secara
bergantian ). Nira mentah yang telah diukur volumenya dipompa ke
Pemanas Pendahuluan I dan dipanaskan dengan suhu 70 750 C.
Tujuan pemanasan ini mempercepat reaksi nira dengan Ca(OH)2 (susu
kapur)
2. Pemanas Pendahuluan II terdiri dari 5 juice heater (dipakai secara
bergantian ). Nira mentah yang telah tersulfitir dipompa menuju Pemanas
Pendahuluan II untuk dipanaskan dengan suhu antara 102 -105 0 C. Tujuan
pemanasan ini untuk mempercepat reaksi pembentukan pengendapan.
3. Pemanas Pendahuluan III (akhir ) terdiri dari 2 unit Juice Heater (dipakai
secara bergantian) Nira jerni dari peti pengendapan dipompa menuju
Strata 1 Teknik Mesin Fakultas Teknik
Universitas Jember
Page 54
Page 55
4
5
6
7
8
x
9
10
11
12
13
2. Tutup atas
3. Sekat atas
Page 56
Pan
LP
Dia.
Pemanas
M2
I
I
I
I
I
II
II
II
II
II
III
III
120
118
137
100
112
139
139
133
120
175
130
130
Pipa
Jumlah
Tahun
mm
Pipa
Pembuatan
33 / 33
33 / 33
33 / 36
33 / 36
33 / 36
33 / 36
33 / 36
33 / 36
33 / 36
33 / 36
33 / 36
33 / 36
384
384
425
312
325
400
400
384
384
504
452
452
1984
1979
1977
1977
1979
1990
1987
1983
1972
2005
1977
1977
Panjang
Pipa
mm
3110
3060
3110
3098
3348
3360
3360
3348
3100
3110
1850
1850
Jumlah
sirkulasi
6
6
6
6
6
6
6
6
6
6
6
6
Page 57
1.
3
4
Gambar. 3.18 Condespot
Keterangan :
1. Saluran pemasukan air embun
2. Pelampung
3. Saluran pengeluaran air embun
4. Velve/Klep
Page 58
4
6
1
2
Gambar. 3.19 Pompa Centrifugal
5
3
Keterangan :
1. Rotor
2. Rumah pompa
Strata 1 Teknik Mesin Fakultas Teknik
Universitas Jember
Page 59
3. Elektromotor
Gb. 3. 20 Pompa r
Fungsi pompa rotasi adalah untuk memindahkan cairan kental antara lain nira
kental dan tetes.
2. Blower
Fungsi blower adalah untuk menghisap udara dan ampas halus yang akan
di kirim peti nira kotor.
6
8
7
3
2
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Keterangan
Elektromotor
Van belt
Poros pengerak
Impeller/Kipas
Saluran pemasukan
Saluran pengeluaran
Rumah pompa
Corong ampas halus
Page 60
Page 61
: T ( 1,5) x L (2,6)
Volume kerja
: 8 M3
RPM
: 1450
E M Penggerak
: Elektromotor 11 kw
B. Peti Defekator II
Ukuran badan
: T ( 1,85) x L (1,55)
Volume kerja
: 3,3 M3
RPM
: 1450
E M Penggerak
: Elektromotor 10 kw
: T ( 1,25) x L (1,15)
Volume kerja
: 1,41 M3
RPM
: 1450
E M Penggerak
: Elektormotor 10 kw
D. Sulfur tower :
Jumlah
: 1 buah
Tinggi tower
: 9000 mm
Volume
: 900 mm x 650 mm
Diameter
: 900 mm
Jumlah tray
: 10 buah
1
2
1
Page 62
4
5
6
7
Gambar. 3.22 Defekator
Keterangan :
1. Elektromotor
2. Peti Penampung
3. Saluran masuk nira
4. Saluran pengeluaran nira
5. Poros
6. Baling-baling
7. Saluran tap-tapan
Bagian alat dan fungsinya :
1. Elektromotor fungsinya untuk menggerakkan pengaduk.
2. Peti Penampung fungsinya untuk tempat reaksi nira.
3. Saluran masuk nira fungsinya untuktempat laluan nira masuk.
4. Saluran pengeluaran nira fungsinya untuk tempat laluan nira keluar.
5. Poros fungsinya untuk pegangan baling-baling pengaduk.
6. Baling-baling fungsinya untuk mengaduk nira.
7. Saluran tap-tapan fungsinya untuk pengeluaran nira pada saat di tap.
Bagian dan Fungsi alat Sulfur tower
1. Pipa Ventury fungsinya menciptakan kevakuman pada sulfur tower.
2. Pembuangan gas SO2 fungsinya membuang gas SO2 yang berlebih.
3. Saluran masuk fungsinya fungsinya laluan masuk nira.
4. Saluran pengeluaran fungsinya laluan nira keluar.
Strata 1 Teknik Mesin Fakultas Teknik
Universitas Jember
Page 63
1
2
3
3
Strata 1 Teknik Mesin Fakultas Teknik
Universitas Jember
Page 64
4
5
Keterangan :
1. Ventury
8. Saluran SO2
9. Dom Kompresor
10. Saluran Outpout
11. Kompresor
10
9
11
12
1
13
Jumlah
: 1 (satu) unit
Kapasitas
: 3000 TCD
Page 65
Diameter
: 6800 mm
Tinggi
: 3870 mm
Elmot Penggerak
RPM Pengaduk
: 6 putaran/ jam
1
2
Page 66
5
6
7
4. Scraper
7. Gear box
8. Elektromotor
Page 67
1. Pipa pemasukan saluran nira fungsinya untuk pemasukan nira dari bejana
pengembang (Flas tank)
2. Pipa saluran nira jernih fungsinya untuk pengeluaran nira jernih hasil
endapan.
3. Saluran pengambilan contoh fungsinya untuk mengontrol/ mengambil
contoh nira.
4. Scraper fungsinya untuk menyapu kotoran/endapan.
5. Poros penggerak scraper untuk menggerakkan scraper.
6. Pipa saluran nira kotor fungsinya untuk laluan nira kotor hasil
pengendapan
7. Gear box fungsinya untuk merubah RPM yang tinggi menjadi rendah.
8. Elektromotor fungsinya sebagai penggerak poros penggerak scraper.
9. Roda gigi fungsinya sebagai penghantar penggerak motor ke poros
penggerak scraper.
3.4.8 Alat Penapisan
PG Olean Situbondodalam penapisan menggunakan 2 buah Rotary Vacum
Filter. Fungsi alat ini adalah untuk menapis nira kotor.
Agar nira kotor dapat ditapis dengan baik oleh RVF maka nira kotor dari
single tray, pada peti nira kotor dipompa ke mud mixer dan dicampur dengan
bagasilo. Nira kotor yang telah bercampur ampas halus dialirkan ke tempat
pencelupan drum RVF. Kotoran akan melekat pada drum dan menjadi blotong
sedangkan nira tapis dikembalikan pada peti nira tertimbang.
Cara kerja alat :
Kinerja drum RVF pada saat berputar dibagi menjadi tiga bagian :
1. Bagian pertama (bawa)adalah Daerah Vacum Rendah.
Pada daerah ini nira kotor akan menempel pada drum karena dihisap oleh
tekanan vacum rendah. (-15 s/d -20 cm Hg )
2. Bagian kedua adalah Daerah Vacum Tinggi.
Page 68
Pada daerah ini nira kotor yang sudah menempel pada drum akan dihisap
sehingga nira akan terhisap sebanyak mungkin. Untuk menghisap nira
sebanyak mungkin maka nira dispray dengan air panas agar gula yang
tersisa dapat terlarut dan pol blotong rendah. (-40 s/d -60 cm Hg)
3. Bagian daerah ketiga adalah Daerah Non Vacum.
Pada daerah ini, karena tidak adanya vacum maka blotong yang melekat
pada drum akan mudah dilepas oleh scraper dan jatuh ke tempat
penampungan.
Data alat Rotary Vacum filter :
a. Penapis I
Merk /Type
Ukuran drum
: 7200 mm x 3000 mm
Ukuran saringan
: 3045 x 480 mm
Jumlah Srceen
: 40 bh
Bahan saringan
: Stainless Steel
R p m drum
: 12 30 putaran/jam
b. Penapis II
Merk /Type
: Sanki
Ukuran drum
: 6000 mm x 3000 mm
Ukuran saringan
: 3045 x 480 mm
Jumlah Srceen
: 40 bh
Bahan saringan
: Stainless Steel
R p m drum
: 12 30 putaran/jam
4
4
6
Strata 1 Teknik Mesin Fakultas Teknik
Universitas Jember
Page 69
7
8
9
10
10
12
11
2. Drum
3. Saringan
6. Scraper
7. Corong blotong
8. Elektromotor
Page 70
Page 71
5
6
7
8
9
10
2. Pemasukan kapur
4. Saringan getar
5. Peti pengendap
8. Pengaduk
Page 72
62
22
52
42
32
5. Air pendingin
2. Eklektromotor
6. Sublimator
3. Tempat pembakaran
4. Sekat
Bagian dan fungsi alat :
1. Tempat belerang tempat penjatah belerang sebelum di bakar
2. Elektromotor untuk menggerakkan penjatah belerang (rotary)
3. Tempat pembakaran tempat pembakaran belerang.
4. Sekat untuk menyempurnakan reaksi SO2
5. Air pendingin untuk mendinginkan temperatur gas SO2
Page 73
Kapasitas
: 1,6 m3 = 25 kg /jam
2,9 m3 = 50 kg/jam
3. 5. Stasiun Penguapan
Dalam proses penguapan PG Olean Situbondo menggunakan system
Quandrople effect . Nira dari pemanas pendahuluan III dialirkan lewat pipa
pemasukan nira ke badan penguapan I. Nira masuk melalui bagian bawah dan
melewati pipa-pipa sirkulasi dimana nira mendapat pemanasan, sehingga terjadi
penguapan. Nira kemudian keluar melalui saluran pengeluaran dan masuk ke
badan penguap berikutnya, sampai pada badan penguapan terakhir.
Bahan pemanas yang dipakai adalah uap bekas dari gilingan dan turbin
generator. Uap bekas masuk melalui samping bawah badan pemanas, uap nira
hasil badan penguapan I keluar lewat saluran pengeluaran yang berada diatas dan
digunakan sebagai pemanas dibadan berikutnya. Proses berlajut sampai pada
badan penguapan terakhir. Uap nira badan terakhir dialirkan ke kondensor untuk
pengembunan.
Strata 1 Teknik Mesin Fakultas Teknik
Universitas Jember
Page 74
untuk
laluan
nira
masuk.
2
3. Pipa siraman
13. Pipa pengeluaran nira untuk laluan nira keluar.
4. Pipa amoniak
5. Kaca penduga
14. Pipa air condens untuk laluan air condens hasil pengembunan.
3
6. Menhole
15. Manometer untuk mengukur tekanan uap nira dan pemanas.
7. Pipa jiwa
16. Termometer - untuk mengukur suhu.
8. In pout uap
pemanas
4
9. Ruang pemanas
5
10. Pipa pemanas
6
11. Pembagi nira
12. Pipa air condenst
13. Input nira
7
8
14. Pipa tap-tapan
11
12
Strata 1 Teknik Mesin Fakultas Teknik
13
Universitas
Jember
14
Page 75
15
Gambar. 3. 28 Evaporator
Data-data alat :
Tabel 3.5.1. Data Evavorator
Nomer
Luas pemanas
Diameter pipa
1
1500 m2
2
1500 m2
3
1500 m2
4
1000 m2
33/36 mm
33/36 mm
33/36 mm
33/36 mm
2500 mm
2500 mm
2240 mm
2050 mm
5788 bh
5789 bh
6900 bh
4832 bh
pemanas
5
1000 m2
33/36
mm
1820
mm
5300 bh
Page 76
Stainless
Stainless
Stainless
Stainless
Stainles
stell
stell
stell
stell
s stell
2. Penakap nira
Fungsi alat pengangkap nira adalah untuk menangkap percikan nira yang
terbawa oleh uap nira. Sapvanger di pasang pada setiap badan penguapan,
sedangkan uap nira dari badan akhir memakai penangkap nira tersendiri di luar
badan penguap.
3.5.3 Perjalan Uap dan Nira pada Evaporator
Jumlah badan penguap di PG Olean Situbondo memiliki 5 (lima) unit.
Dalam setiap pengoperasiannya dipakai 4 (empat) unit dan 1 (satu) cadangan
untuk pembersihan.
Nira dari pemanas pendahuluan III masuk badan I dan dengan pemanas
uap bekas, air dalam nira diuapkan hingga terbentuk uap nira. Uap nira yang
dihasilkan oleh badan I dipergunakan untuk memanaskan nira pada badan II. Bila
uap nira yang dihasilkan badan I masih berlebih untuk penguapan badan II, maka
kelebihan tersebut di pergunakan oleh St masakan (bleeding).
Nira dari badan I masuk ke badan II dan pemanas yang dipergunakan dari
uap nira badan I. Dari badan II nira masuk ke badan III dan diuapkan dengan
Strata 1 Teknik Mesin Fakultas Teknik
Universitas Jember
Page 77
pemanas uap nira badan II. Nira dari badan III masuk ke badan IV dan diuapkan
dengan pemanas uap nira badan III. Sedangkan uap nira dari badan IV dialirkan
ke penangkap nira sebelum masuk bejana pengembunan (condensor).
Skema perjalanan uap nira dan nira pada proses penguapan.
Bleding PP. I
Bleding Masakan
Uap
bekas
II
III
IV
Page 78
111
1
2
Penangkap nira
Uap nira Evaforator
Air jatuhan
Keterangan :
1. Air Pendingin
Nira
2. Air Injeksi
3. Nozel
Gambar. 3.31 Jet Condensor
Bagian alat dan fungsinya :
1. Penangkap nira untuk menangkap percikan nira yang terbawa uap
nira.
2. Pipa air jatuhan untuk laluan air yang jatuh dari jet condenser.
3. Pipa air pendingin untuk laluan air pendingin.
4. Pipa air injeksi untuk laluan air injeksi.
5. Nozel untuk mengatur pancaran air.
Cara kerja alat :
Uap nira masuk melalui atas badan jet condensor. Pada badan bagian
bawah air injeksi dipancarkan dengan sudut tertentu sedangkan di bagian atas
Strata 1 Teknik Mesin Fakultas Teknik
Universitas Jember
Page 79
badan juga di pancarkan air dengan sudut tertentu yang berfungsi sebagai
pendingin uap nira. Dengan adanya perbedaan suhu tersebut maka akan terjadi
pengembunan.
Data alat :
1. Tingggi badan
: 3000 mm
3. Volume air
: 1000 m3
2. Diameter badan
: 1400 mm
: 12 meter
1
1
3
2
Gambar.3.32 Pompa injeksi
3
1. Saluran air pengumpan
2. Poros digerakkan Elektromotor
3. Impeller
3.5.5 Alat Pengeluaran Air Embun
Alat pengeluaran air embun pada badan I dan II memakai condenspot.
Sedangkan pada badan III dan IV memakai gaya grafitasi. Dimana air yang jatuh
ditampung pada bejana kemudian dipompa ke peti penampungan air condens.
1
2
3
Page 80
Gambar. 3. 33
Keterangan :
1. Pipa pengeluaran air embun
2. Kaca penglihat
3. Kempu
4. Pompa
5. Pipa pengeluaran
4. Elektromotor
Page 81
B. Manometer logam
Page 82
Cara kerja :
Tekanan yang masuk pipa bourdon akan mengembangkan pipa dan akan
menarik sektor. Sektor yang tertarik akan menggerakkan roda gigi yang
dihubungkan dengan jarum penunjuk. Sehingga jarum penunjuk bergerak sesuai
tekanan.
3.6. Stasiun Masakan
Fungsi stasiun masakan adalah tempat pembentukan Kristal gula.
PG Olean Situbondodalam hal ini memiliki 7 unit pan kristalisasi dengan type
Calendria. Masing masing pan masak menggunakan jet kondensor sendiri-sendiri.
Page 83
Page 84
Page 85
Volume
Luas pemanas
Type
Produk gula
1
2
3
4
5
6
7
300 HL
300 HL
300 HL
250 HL
250 HL
350 HL
350 HL
180 m2
180 m2
180 m2
100 m2
100 m2
200 m2
200 m2
Calendria
Calendria
Calendria
Calendria
Calendria
Calendria
Calendria
A
A
A
A
C
D
D
Page 86
Gambar. 3.38 Palung pendingin type U
Cara kerja palung pendingin adalah gula yang berada dalam peti
penampung diaduk oleh pengaduk berbentuk ulir yang digerakkan oleh
electromotor. Selain akan dingin kristal gula juga akan membesar karena akan
mengikat molekul gula yang masih ada dalam larutan, selain itu agar tidak terjadi
pengendapan.
Tabel 3.6.3 Data Palung pendingin
No Palung
1 s/d 7
8&9
10 s/d 18
Hasil Masakan
A
C
D
Volume
300 HL
275 HL
275 HL
Jenis Pendingin
Udara Terbuka
Udara Terbuka
Udara Terbuka
Page 87
3.7.1 Puteran
Puteran berfungsi untuk memisahkan kristal gula dengan larutannya.
3.7.1.1 High Grade Fugal :
Bagian dan fungsi alat :
1. Elektromotor sebagai penggerak poros basket.
2. Rem Untuk menghentikan poros basbet.
3. Klep pemasukan masakan Pengatur masukan masakan.
4. Pipa air Untuk saluran air siraman.
5. Pipa uap Untuk saluran uap pemanas.
6. Poros Tempat kedudukan basket.
Strata 1 Teknik Mesin Fakultas Teknik
Universitas Jember
Page 88
: Centryfugal TSK
Model
Jumlah
: 5 unit
Kapasitas
: 440 lt/cycle
Ukuran basket
Penggerak
Putaran
: 1450 rpm
2
3
4
5
6
7
8
9
Strata 1 Teknik Mesin Fakultas Teknik
10
Universitas Jember
11
13
Page 89
12
2. Tempat masakan
3. Kampas Rem
5. Poros penggerak
7. Penggerak scraper
9. Working screen
11. Katup pengeluran
menurun hingga kecepatan 150 rpm saat melakukan scrap hingga kecepatan 50
rpm. Kemudian katup akan membuka dan kristal gula yang bersih akan turun.
3.7.1.2 Low grade fugal
Strata 1 Teknik Mesin Fakultas Teknik
Universitas Jember
Page 90
1
2
5
3
11
4
7
9
10
12
13
14
15
Gambar. 3.40 Low Grade Fugal
Bagian dan fungsi alat :
1. Feed mixer
2. Valve
3. Pipa air
4. Corong
5. Pipa uap
6. Pembilas saringan
7. Working screen
8. Backing screen
9. Basket
Page 91
: BMA Braumachweiq
Jumlah
: 4 unit
Kapasitas
: 3 5 ton/jam
Putaran
: 2850 rpm
Ukuran basket
: 850 x 430 mm
Elektromotor
: 30 PK
: BMA Braumachweiq
Jumlah
: 5 unit
Kapasitas
: 3 5 ton/jam
Putaran
: 2850 rpm
Ukuran basket
: 850 x 430 mm
Elektromotor
: 37 kw
Jumlah
: 2 unit
Kapasitas
Putaran
: 2200 rpm
Ukuran basket
: 939 x 475 mm
Elektromotor
: 45 kw
Cara kerja :
Puteran Low Grade digunakan untuk memisahkan kristal yang terbentuk pada
masakan C dan D dari larutan berupa klare dan tetes.
Masakan yang masuk melalui corong dalam tromol akan mendapat gaya
centrifugal dari puteran tromol, sehingga larutan akan melewati saringan dan
kristal akan bergerak ke atas.
Strata 1 Teknik Mesin Fakultas Teknik
Universitas Jember
Page 92
2
2
3
4
5
6. Pegas
7. Elektromotor
8. Stang eksentrik
Page 93
5. Saluran udara dan debu gula tempat laluan debu gula yang ditarik
Exhaust Fan
6. Kain sebagai sekat penghubung lubang penarik udara dan debu gula.
7. Pegas dipakai penahan getaran talang.
8. Stang exentric pembuat getaran pada talang.
9. Saluran pengeluaran gula tempat laluan gula yang keluar dari talang.
Cara kerja alat:
Gula yang telah berada dalam talang akan berloncatan maju karena getaran.
Ketika berloncatan, bagian sugar dryer diberi hembusan udara kering dan
panas. Sehingga kering dan gula debu beterbangan. Disaat beterbangan gula debu
akan dihisap dan ditangkap oleh cyclone sehingga jatuh pada penampung debu.
3.7.3 Saringan gula
Fungsi saringan gula (Vibrating screen) untuk memisahkan gula kasar/krikilan
dan gula halus dari produk yang standart
5
6
7
Page 94
10
2. Badan saringan
3. Saringan I
4. Saringan II
8. Pegas
9. Elektromotor
2
Page 95
4
3
5
6
7
2. Roda penghantar
3. Elektromotor
4. Lobang amberan
5. Peti
6. Pengaduk
7. Lobang pengeluaran
Page 96
2
3
5
2. Lengan timbangan
4. Saluran pengeluaran
5. Penumpu
3.Gandar timbangan
Palung
pendingin
Timbangan
tetes
Puteran
DI
Bak
penampung
Peti penampung
tetes
Strata 1 Teknik Mesin Fakultas Teknik
Universitas Jember
Tangki tetes
Page 97
Page 98
tinggi
Luas
171,946
Volume
Kapasitas
Tangki I
14,8 m
7,15 m
m2
171,946
1229,4 m3
1500 ton
Tangki II
14,8 m
7,5 m
m2
136,778
1229,6 m3
1600 ton
Tangki III
Jedingan
13,2 m
56 x 17 m
7.5 m
2,5 m
m2
952 m2
1025,8 m3
2380 m3
5924,8 m3
1300 ton
2500 ton
6900 ton
Page 99