Está en la página 1de 17

TUGAS TEKNIK PELAKSANAAN KOSNTRUKSI

disusun oleh : 1. ANDIKA WIDIA PUTRA NIM : D100080014

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA DESEMBER 2013

Crane
1. Pengertian 2. Jenis Crane 3. Prosedur kerja 4. Prosedur Pemeriksaan kualitas

1. Pengertian
Crane adalah Alat pengangkutan vertikal atau alat pengangkut yang biasa digunakan didalam proyek konstruksi. Dimana cara kerjanya adalah dengan mengangkat secara vertikal material yang akan dipindahkan, dan memindahkan secara horisontal, kemudian menurunkan material ditempat yang diinginkan.

2. Jenis crane
Crane dengan penggerak :
a) Crane Beroda Crawler b) Truck Crane c) Wheel Mounted Crane

Tower Crane :
a) b) c) d) Free Standing Crane Rail Mounted Crane Tied in Crane Climbing Crane

3. Prosedur Kerja
Crane dengan penggerak :
a) Crane Beroda Crawler
Tipe ini mempunyai bagian atas yang dapat bergerak 360. Dengan roda crawler maka crane tipe ini dapat bergerak didalam lokasi proyek saat melakukan pekerjaannya. Pengaruh permukaan tanah terhadap alat tidak akan menjadi masalah karena lebar kontak antara permukaan dengan roda cukup besar, artinya crane dapat berdiri stabil. Pada saat pengangkutan material, hal-hal yang diperlukan adalah posisi alat pada waktu bekerja harus benar-benar water level. Keseimbangan alat dan penurunan permukaan tanah akibat beban dari alat tersebut. Pada permukaan yang jelek atau permukaan dengan kemungkinan terjadinya penurunan, maka alat harus berdiri diatas suatu alas.

Crane dengan penggerak :


b) Truck Crane
Crane jenis ini dapat berpindah tempat dari satu proyek ke proyek lainnya, tanpa bantuan dari alat pengangkutan. Mobilitas alat ini cukup tinggi. Akan tetapi beberapa bagian dari crane tetap harus dibongkar untuk mempermudah perpindahan. Sebelum menuju suatu proyek tertentu, rute perjalanan perlu dikenal untuk mengetahui adanya rintangan seperti kabel listrik yang rendah. Seperti halnya crawl crane truk crane ini juga mempunyai bagian atas yang dapat berputar 360.

Crane dengan penggerak :


c) Wheel Mounted Crane
Wheel mounted crane merupakan crane denagn penggerak roda ban. Lengan crane tipe ini adalah boom hidrolis. Crane ini juga dikenal sebagai hydraulic crane atau telescopic crane. Struktur atas crane ini dilengkapi dengan telescopic boom. Silinder hidrolis tunggal untuk pengangkat dan kait. Boom crane jenis ini dapat diperpanajang atau diperpendek sesuai dengan kebutuhan tanpa perlu adanya pembongkaran boom. Crane ini mampu bergerak dan fleksibel sehingga dapat dikemudikan dijalan.

Tower Crane
a) Free Standing Crane

Free standing crane berdiri diatas pondasi yang khusus dipersiapkan untuk alat tersebut. Jika crane harus mencapai ketinggian yang besar, maka digunakan pondasi tiang pancang. Syarat dari pondasi crane adalah pondasi tersebut harus mampu menahan momen akibat angin dan ayunan beban , berat crane dan berat material yang diangkat.

Tower Crane
b) Rail Mounted Crane
Penggunaan rel pada rail monted crane mempermudah alat bergerak sepanjang rel khusus. Desain pemasangan rel harus memperhatikan ada tidaknya tikungan, karena tikungan akan mempersulit gerakan crane. Agar tetap seimbang gerakan crane tidak dapat terlalu cepat. Kelemahan dari crane jenis ini adalah harga rel yang cukup mahal. Rel harus diletakkan pada permukaan yang datar sehingga tiang tidak miring. Keuntungan adanya rel adalah jangkauan crane menjadi lebih besar.

Tower Crane
c) Tied in Crane
Crane mampu berdiri bebas pada ketinggian kurang dari 100 m, jika diperlukan crane dengan ketinggian lebih dari 100m maka crane harus ditambatkan atau dijangkar pada struktur bangunan yang dikenal dengan tied in crane. Fungsi dari penjangkaran adalah untuk menahan gaya horisontal. Dengan demikian crane tipe ini dapat mencapai ketinggian sampai 200m.

Tower Crane
d) Climbing Crane
Dengan lahan yang terbatas maka alternatif penggunaan crane adalah crane panjat atau climbing crane. Crane tipe ini duletakkan dalam struktur bangunan, yaitu core atau inti bangunan. Crane bergerak naik bersamaan dengan struktur naik. Pengangkatan crane dimungkinkan dengan adanya dongkrak hidrolis atau hydarulic jacks.

Tower Crane

Tower Crane

4. Prosedur Pemeriksaan Kualitas


Material yang diangkut oleh crane tidak boleh melebihi kapasitasnya karena dapat menyebabkan terjadinya jungkir. Dalam pemilihan kapasitas crane hal-hal yang perlu diperhatikan adalah :
a).Berat,dimensi dan daya jangkau pada beban terberat b).Ketinggian maksimum. c).Perakitan alat di proyek. d).Berat alat yang harus ditahan oleh strukturnya. e).Ruang yang tersedia untuk alat. f).Luas area yang harus dijangkau alat. g).Kecepatan alat untuk memindahkan material. sedangkan faktorluar yang harus diperhatikan antara lain adalah kekuatan angin terhadap alat, ayunan beban pada saat dipindahkan, kecepatan pemindahan material, dan penereman mesin dalam pergerakannya

Sumber penulisan :
1. Buku Alat Berat Untuk Proyek Konstruksi (oleh : Ir. Susy Fatena Rostiyanti, M.Sc.)

2. https://www.google.com/search image

También podría gustarte