Está en la página 1de 17

TOKSIKOLOGI LINGKUNGAN

Oleh Prabasthoro Fendy K M0410047

POLUTAN

Polutan adalah suatu zat yang menjadi sebab pencemaran terhadap lingkungan. Jadi, polutan disebut juga sebagai zat pencemar. Suatu zat atau bahan dapat disebut sebagai zat pencemar atau polutan apabila zat atau bahan tersebut mengalami hal-hal sebagai berikut. Jumlahnya melebihi jumlah normal/ambang batas. Berada pada tempat yang tidak semestinya. Berada pada waktu yang tidak tepat.

1.

2.
3.

MACAM-MACAM POLUTAN
Berdasarkan wujudnya, polutan dapat dibedakan menjadi3 (tiga), yaitu:
1.

2.

3.

Polutan padat, misalnya kertas, kaleng, besi, logam, plastik, dan Iain-Iain. Polutan cair, misalnya tumpahan minyak, pestisida, detergen, dan sebagainya. Polutan gas, misalnya CFC, karbon dioksida, karbon monoksida, metana, dan Iain-Iain.

Berdasarkan sifatnya, polutan dapat dibedakan menjadi 2, yaitu: Polutan biodegredable adalah polutan yang dapat diuraikan oleh proses alam. Contoh: kayu, kertas, bahan, sisa makanan, sampah, dedaunan, dan IainIain. Polutan non biodegredable adalah polutan yang tidak dapat diuraikan oleh proses alam sehingga akan tetap berada pada lingkungan tersebut untuk jangka waktu yang sangat lama. Contoh: gelas, kaleng, pestisida, residu radioaktif, dan logam toksik.

1.

2.

Polutan non biodegredable merupakan jenis polutan yang sangat berbahaya bagi oragnisme maupun lingkungan jika terserap/ terpapar ke dalamnya. Karena beberapan jenis polutan ini tidak bisa dikeluarkan dalam tubuh. Sehingga akan terus berda di dalam jaringan tubuh. Dalam jangka waktu lama akan mengendap dan menyebabkan kerusakan jaringan, karena zat tgersebut bersifat racun/toksik

Menurut Darmono (1995) sifat logam berat tidak dapat dihancurkan secara alami dan cenderung terakumulasi dalam rantai makanan melalui proses biomagnifikasi. Pencemaran logam berat menimbulkan permasalahan :
1.

Berhubungan dengan estetika (perubahan bau, warna dan rasa air), Berbahaya bagi kehidupan tanaman dan binatang, Berbahaya bagi kesehatan manusia, Menyebabkan kerusakan pada ekosistem.

2. 3. 4.

BIOAKUMULASI
Bioakumulasi adalah penimbunan (akumulasi) suatu substansi atau senyawa dalam jaringan makhluk hidup.
Proses dimana substansi kimia mempengaruhi makhluk hidup dan ditandai dengan peningkatan konsentrasi bahan kimia di tubuh organisme dibandingkan dengan konsentrasi bahan kimia itu di lingkungan. Sumber akumulasi berasal dari air, udara dan air

Menurut MADER (1996), bioakumulasi merupakan peningkatan konsentrasi polutan yang diikuti perpindahan dari lingkungan ke organisme pertama pada rantai makanan.

Sumber: Cunningham, 2008

1.

2.

3.

Proses bioakumulasi melibatkan tahap-tahap antara lain: Pengambilan (Uptake), yaitu masuknya bahan-bahan kimia (melalui pernafasan, atau adsorbsi melalui kulit, pada ikan biasanya dapat melalui insang) Penyimpanan (Storage), yaitu penyimpanan sementara di jaringan tubuh atau organ. Kadar bahan kimia ini akan terus bertambah di dalam tubuh organisme dan bila kadarnya sampai melebihi kadar bahan tersebut di lingkungan (air atau udara) maka proses bioakumulasi telah terjadi Eliminasi, dapat berupa pemecahan bahan kimia menjadi senyawa yang lebih sederhana, dapat dilakukan dengan proses biologik disebut metabolisme

Proses penyerapan bahan kimia ke dalam tubuh organisme melalui sel umumnya melibatkan proses difusi, yaitu proses perpindahan dari tempat yang berkonsentrasi tinggi ke konsentrasi yang lebih rendah. Kemampuan bahan kimia untuk berpindah tempat itu disebut potensial kimia. Bahan yang lipofilik akan dengan mudah terserap masuk ke dalam sel suatu oganisme karena ada kesamaan sifat lingkungan dengan sel sehingga dapat dengan mudah menembus lapisan lemak pada membran sel. Bahan yang hidrofilik umumnya mempunyai peluang yang kecil untuk terbioakumulasi karena mengalami kesulitan melewati membran sel

Jika bahan kima yang masuk ke dalam tubuh hanya sedikit atau proses penyerapan hanya bersifat sementara, bahan kimia tidak terikat kuat di dalam sel dan dapat dieliminasi oleh tubuh. Perkecualian untuk jenis logam berat seperti merkuri (Hg), copper (Cu), cadmium (Cd), kobalt (Co) dan timbal (Pb), walau bersifat hidrofilik tetapi dapat terikat erat dengan tempat-tempat tertentu dalam tubuh sehingga dapat terakumulasi

BIOKONSENTRASI

Biokonsentrasi merupakan kondisi peningkatan konsentrasi polutan di lingkungan. Biasanya kadar polutan akan di atas kadar normal yang diperbolehkan. Organisme yang mengalami pemaparan bahan toksik terus menerus akan mengalami bioakumulasi. Sumber polutan berasal dari air

BIOTRANSFORMASI

Biotransformasi merupakan kondisi perpindahan konsentrasi polutan dari lingkungan menuju organisme tertentu.

BIOMAGNIFIKASI

Biomagnifikasi adalah peningkatan konsentrasi substansi atau senyawa dalam jaringan makhluk hidup, dengan semakin tingginya tingkatan trofik dalam jaring makanan, sebagai akibat dari:

1.

2. 3.

Persistensi (tidak dapat diuraikan oleh proses lingkungan) Energetika rantai makanan Rendah (atau tidak ada) laju degradasi internal / ekskresi zat (sering dikarenakan oleh air yang tidak larut)

Sumber: Cunningham, 2008

Pada biomagnifikasi, terlihat adanya peningkatan konsentrasi bahan kimia pada tiap tingkatan trofik, jadi semakin tinggi tingkatan trofiknya akan diikuti peningkatan kadar bahan kimia tersebut. Fenomena biomagnifikasi ini berimplikasi pada manusia karena manusia menduduki posisi puncak tingkat trofik pada hampir semua rantai makanan dalam ekosistem. Jadi dengan demikian, manusia adalah makhluk yang menanggung resiko biomagnifikasi paling tinggi.

También podría gustarte