Documentos de Académico
Documentos de Profesional
Documentos de Cultura
Desain Existing Jembatan Rangka Batang 5 bentang dengan setiap bentang 45 M Terdapat 4 Pilar di tengah Desain Jembatan Busur Metode jembatan busur baja dapat digunakan untuk bentang panjang(230 M) Bisa direncanakan tanpa pilar jembatan yang berada disungai sehingga penampang basah sungai tidak terganggu Bentuknya yang lebih indah
Rincian permasalahan : Bagaimana asumsi pembebanan pada jembatan tersebut? Bagaimana menganalisa gaya-gaya dalam struktur jembatan tersebut? Bagaimana merencanakan box baja yang akan digunakan untuk struktur jembatan tersebut? Bagaimana mengontrol desain box baja terhadap kekuatan dan kestabilan struktur? Bagaimana penggambaran teknik jembatan dan bagian-bagiannya hasil dari perhitungan dan desain struktur?
Merencanakan dimensi profil-profil jembatan busur box baja, perletakan, Abudment jembatan dan pondasi untuk jembatan Ngrame II.
Memperdalam pengetahuan dan teknik desain jembatan busur box baja . Mendapatkan desain jembatan busur box baja yang mampu menahan beban yang ada,sesuai dengan peraturan/persyaratan untuk jembatan busur box baja dan didapatkan desain jembatan yang indah serta monumental.
Perencanaan hanya ditinjau dari aspek teknis saja dan tidak dilakukan analisa dari segi biaya maupun waktu. Perhitungan sambungan dibatasi pada bagian-bagian tertentu yang dianggap mewakili secara keseluruhan. Tidak memperhitungkan kondisi beban pada waktu pelaksanaan. Tidak Memperhitungkan metode pelaksanaan. Tidak mempertimbangkan segi arsitektural.
Nama Jembatan Lokasi Jembatan Tipe Jembatan Lebar Jembatan Tinggi Fokus Bentang Jembatan
: Jembatan Ngrame II : Kec Pungging kabupaten Mojokerto : Busur Box Baja (Trough Arch) : 12 meter : 45 meter : 230 meter
POTONGAN MELINTANG
SKALA 1 : 1000
SKALA 1 : 1000
Diagram Alir:
start
Pengumpulan data dan literature : 1. Data umum jembatan, data eksisting, data tanah. 2. Buku-buku yang berkaitan. 3. Peraturan-peraturan yang berkaitan.
Merencanakan dimensi awal jembatan 1. Menentukan tinggi penampang 2. Menentukan lebar jembatan
Menentukan pembebanan jembatan : 1. Beban mati 2. Beban hidup 3. Beban angin 4. Beban gempa
Analisa struktur 1. Analisa tegangan terhadap beban-beban 2. Perhitungan gaya-gaya yang bekerja 3. Pemodelan struktur dengan program SAP 2000
Not OK
Perencanaan struktur bawah jembatan 1. Perencanaan kepala jembatan dan penulangannya 2. Perencanaan pondasi
Finish
BEBAN TETAP
BEBAN LALULINTAS
BEBAN MATI TAMBAHAN
1. BERAT TROTOAR 2. BERAT SANDARAN 3. BERAT AIR HUJAN
BEBAN LINGKUNGAN
BEBAN ANGIN BEBAN GEMPA
BERAT SENDIRI
1. BERAT PROFIL 2. BERAT ASPAL 3. BERAT PLAT BETON
BEBAN LAJUR D
BEBAN TRUCK
Tebal minimum pelat lantai kendaraan menurut BMS 1992 (Pasal 6.7.1.2)
ts 200 mm ts 100 + 40.b1 = 100 + 40 x 1,5 = 160 Dimana : ts = tebal pelat lantai kendaraan b1 = bentang pelat lantai antara pusat tumpuan Jadi, digunakan tebal pelat = 250 mm
Gelagar Memanjang
Dipilih Profil WF 500 x 200 x 9x 14
Lendutan :
(udl kel )
5 384 qL E Ix
1 48
P1 E Ix
Gelagar Melintang
Dipilih Profil WF 900 x 300 x 18x 34
Lendutan ijin ;
1 800
f = 45 m h = 2,5 m
syarat : 1/6 < f/L < 1/5 syarat : 1/80 < h/L < 1/70
Panjang penggantung dicari dengan menggunakan perhitungan pendekatan persamaan sumbu geometrik busur. Persamaan parabola :
Yn =
4.f.x(Lx) L2
Penggantung menggunakan : Tie Rods A 36 tipe U U diameter 75 mm Perhitungan desain didasarkan atas gaya axial tarik akibat beban dari gelagar melintang