Está en la página 1de 7

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR Modulus kelenturan (M-3)

NAME NIM JOB FAKULTAS DATE PARTNER

: INAYAH ROHMANIYAH : 5415117403 : MODULUS KLENTURAN : TEHNIK SIPIL : 20/12/2012 : JANUAR HAPPY BORNET

TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA 2012

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR


NAME NIM JOB FAKULTAS DATE PARTNER INAYAH ROHMANIYAH 5415117403 MODULUS KELENTURAN(K-1) TEKNIK SIPIL 20/12/2012 JANUAR HAPPY BORNET

A. Tujuan Praktek

Adapun tujuan dari praktek ini adalah sebagai berikut: Menentukan modulus kelenturan suatu bahan.

B. Kerangka Teori Bila suatu batang diletakkan di atas dua tumpuan, dan di tengah-tengah batang itu dikenakan gaya tarik, atau dikenakan beban, maka batang akan mengalami lenturan. Besar kelenturan adalah:

B.(L) 3 B.(L) 3 4.B.E.I 4.E.b.(h) 3


B.(L) 3 4. f .b.(h) 3
h = Tebal batang b = Lebar batang

Modulus kelenturan E

Dimana : E = Modulus kelenturan B = Beban

L = Lebar bentang (diukur dari dua tumpuan) I = Moment kelembaman terhadap garis netral F = Besar lenturan

C. Alat dan Bahan

Pada praktek kali ini alat dan bahan yang digunakan adalah : 1.Batang yang akan dicari modulus kelenturannya. 2.Beban. 3.Tumpuan. 4.Kaca, skala, dan garis rambut.

D. Langkah Kerja

Adapun langkah kerja yang harus dilakukan adalah sebagai berikut : 1. Mengukur tebal dan lebar batang masing-masing lima kali. 2. Meletakkan batang di atas tumpuan. 3. Mengukur panjang batang, ambil 100 cm. 4. Meletakkan garis rambut di tengah-tengah batang. 5. Mendekatkan garis rambut dengan cermin berskala. Membaca kedudukan garis rambut. Mengusahakan tidak terjadi kesalahan paralaks. 6. Menambah beban satu-persatu, dan mencatat kedudukan garis rambut pada setiap penambahan beban. 7. Mengurangi beban satu-persatu, dan mencatat kedudukan garis rambut pada setiap pengurangan beban. 8. Lakukan percobaan tersebut terhadap bahan lain.

E. Hasil Praktek

Data Pengamatan : Lebar Bahan (b) : 1. 1,97 cm 2. 2,05 cm 3. 2.1 cm 4. 2.13 cm 5. 2.1 cm X = 2,07 cm Tebal Bahan (h): 1. 1,855 cm 2. 1,93 cm 3. 1,93 cm 4. 1,93 cm 5. 1,94 cm X = 1,94 cm Rata Rata (mm) 0 0,4 1,15 1,55 2,05 2,65 3,0 Rata-rata :

Beban (kg) 0 0,5 1,0 1,5 2,0 2,5 3,0

Ked. Garis Rambut (mm) Penambahan 0 0,4 1,2 1,6 2,1 2,7 3,0 Pengurangan 0 0,4 1,1 1,5 2,1 2,6 3,0

Selisih Kelenturan (mm) 1 kg 1,15 1,15 0,95 1,15 0,95 1,08 2 kg 2,05 2,25 1,95 2,07 3 kg 3,0 3,0

F. Pertanyaan dan Jawaban 1. Hitunglah modulus kelenturan bahan dengan beban 1 kg, dan perhitungan ralatnya? Jawab :

B.(L) 3 E 4 f .b.(h) 3
B = 1kg L = 1m = 100cm f = 1,08mm = 0,108 cm b = 2,07 cm h = 1,917 cm

Teori Ralat

2. Hitunglah modulus kelenturan bahan dengan beban 2 kg, dan perhitungan ralatnya? Jawab :

B.(L) 3 4 f .b.(h) 3

B = 2 kg L = 1m = 100cm f = 2,07 mm = 0,207 cm b = 2,07 cm h = 1,917 cm

Teori Ralat

3. Hitunglah modulus kelenturan bahan dengan beban 3 kg, dan perhitungan ralatnya? Jawab :

B.(L) 3 4 f .b.(h) 3

B = 3 kg L = 1 m = 100 cm f = 3,0 mm = 0,3 cm b = 2,07 cm h = 1,917 cm

Teori Ralat Rata-rata:

4. Apa yang dimaksud dengan lenturan dan apa satuannya? Jawab : Lenturan : kemampuan suatu benda padat untuk berubah bentuk (deformasi) akibat adanya tegangan dari luar Satuannya : kg/cm2

5. Apa yang terjadi di dalam batang bila benda mengalami lenturan? Jawab : Benda akan mengalami deformasi atau perubahan struktur partikel penyusunnya G. Kesimpulan

Setelah praktikum dilakukan, kita dapat menarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Menurut Hook, bila seutas kawat mendapat gaya tarik maka kawat tersebut akan bertambah panjang secara linear. 2. Modulus elastisitas linear dari kawat yang mendapatkan gaya tarik dikenal dengan istilah modulus Young.

H. Daftar Pustaka

Modul Praktikum Fisika Dasar. UNJ. Jakarta. Sears, Zemansky, 1994, Fisika Untuk Universitas 2, Bina Cipta, Bandung.

También podría gustarte