Está en la página 1de 9

Makalah Perkembangan Kehidupan Pribadi dan Karir Remaja

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan kehidupan merupakan tahap yang berkesinambungan seiring berjalannya waktu dalam setiap diri individu. Diawali dari masa kanak-kanak, remaja, dewasa hingga usia lanjut. Dalam perkembangannya setiap individu dipengaruhi oleh banyak faktor berupa faktor internal yang berasal dari dalam dirinya sendiri dan faktor eksternal yang berasal dari luar dirinya seperti lingkungan sosialnya. Oleh karena itu, maka manusia pada hakikatnya memiliki dua peran yaitu sebagai makhluk individu dan makhluk sosial. Sebagai mahkluk individu manusia dikaitkan dengan pemenuhan kebutuhan hidupnya sendiri dan sebagi makhluk social manusia membutuhklan manusia lain atau lingkungan social untuk kelangsungan hidupnya. Terkait dengan hal di atas maka perkembangan kehidupan pribadi seorang individu perlu dipahami. Perkembangan kehidupan pribadi merupakan perkembangan yang terjadi dalam diri individu dalam kaitannya dengan pemenuhan kehidupannya sebagai pribadi yang utuh yang membutuhkan banyak hal dalam kehidupannya baik dari aspek emosional, social, ekonomi, dan sebagainya. Perkembangan kehidupan pribadi seseorang berkaitan dengan perkembangan kehidupan sosialnya baik dalam pendidikan, pergaulan, maupun karier. Berkaitan dengan karier, maka masa yang paling rentan dalam penentuan karier seseorang adalah pada masa remaja. Pada masa anak-anak karir yang akrab dikenal sebagai cita-cita hanya sebuah obsesi yang belum dipikirkan realitasnya di kemudian hari. Pada masa remaja lah karir akan dipikirkan dengan matang oleh setiap individu karena masa ini juga merupakan masa persiapan menuju kehidupan dewasa yang menuntut seseorang untuk hidup mandiri dalam

segala hal. Oleh karena itu, pemilihan perencanaan karir dibutuhkan sebaik mungkin agar bisa menjadi bekal di kemudian hari. Karier yang direncanakan dan direalisasikan pada saat remaja dengan baik akan berdampak baik pula di masa depannya nanti. Sehingga karir remaja mutlak diperhatikan oleh setiap orang dalam kehidupannya karena hal itu akan berdampak pada keadaan hidupnya di masa mendatang. Oleh karena itu, penulis menyusun makalah ini selain untuk memenuhi tugas mata kuliah Perkembangan Peserta Didik juga untuk memberi pengetahuan kepada pembaca mengenai kehidupan pribadi dan kerier dengan judul Perkembangan Kehidupan Pribadi dan Karir Remaja.

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Kehidupan Pribadi Dan Karakteristiknya Kehidupan pribadi sukar untuk di rumuskan, ia amat kompleks dan unik. Pada hakikatnya manusia merupakan pribadi yang utuh dan memiliki sifat-sifat sebagai makhluk individu dan makhluk sosial. Dalam kedudukannya sebagai makhluk individu,s eseorang menyadari bahwa dalam kehidupannya memiliki kebutuhan penting bagi diri pribadi, baik fisik maupun nonfisik. Dalam pertumbuhan fisiknya, manusia memerlukan kekuatan dan daya tahan tubuh serta perlindungan keamanan fisiknya. Kehidupan pribadi seseorang individu merupakan kehidupan yang utuh dan lengkap dan memiliki ciri khusus yang unik. Kehidupan seseorang menyangkut berbagai aspek, antara lain aspek emosional, social pisikologis dan sosil budaya, dan kemampuan intelektual yang terpadu secara integratif dengan faktor. Kekhususan kehidupan pribadi bermakna bahwa segala kebutuhan dirinya memerlukan pamenuhan yang terkait dengan masalah-masalah yang tidak dapat disamakan dengan individu yang lain (Hartinah 2010:159-160).

Disamping itu, dalam kehidupan ini di perlukan keserasian antara kebutuha fisik dan nonfisiknya. Kebutuhan fisik tiap orang perlu pemenuhan, misalnya seseorang perlu bernafas dengan lega, perlu makan enak dan cukup, perlu kenikmatan, dan perlu keamanan. Kebutuhan aspek sosio-psikologis, setiap pribadi membutuhkan kemampuan untuk menguasai sikap dan emosinya serta sarana komunikasi utuk bersosialisasi. Dengan

demikian, masalah kehidupan pribadi merupakan bentuk integrasi antara faktor fisik, sosial budaya, dan faktor psikologis. Disamping itu, seseorang individu juga membutuhkan pengakuan dari pihak lain tentang harga dirinya, baik dari keluarganya sendiri maupun dari luar keluarganya.

2.2 Faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan Pribadi Perkembangan pribadi menyangkut perkembangan pribadi berbagai aspek, yang akan di tujukan dalam perilaku. Perilaku seseorang yang menggambarkan perpaduan berbagai aspek itu terbentuk didalam lingkungan. Seseorang individu pertama tumbuh dan berkembang di lingkungan keluarga. Tugas keluarga dalam hal ini misalnya sebagai penyelenggara pendidikan yang bertanggung jawab, mengutamakan pembentukan pribadi anak. Dengan demikian, faktor utama yang mempengaruhi perkembangan pribadi anak adalah kehidupan keluarga beserta berbagai aspeknya yaitu perkembangan psikofisis di pengaruhi oleh status sosil ekonomi, filsafat hidup keluarga, dan pola hidup keluarga seperti kedisiplinan, kepedulian terhadap kesehatan, dan ketertiban menjalankan ajaran agama (Sunarto dan A. Hartono 2006:188). Perkembangan kehidupan seseorang di tentukan oleh factor keturunan lingkungan. Aliran nativisme menyatakan bahwa seorang individu akan menjadi orang sebagai mana adanya yang telah di tentukan oleh kemampuan dan sifatnya dibawa sejak lahir. Sedangkan aliran empirisme mengatakan bahwa seorang individu di ibaratkan sebagai kertas atau lilin yang masih putih bersih. Ia akanmanusia seperti yang di kehendaki oleh lingkungan. Kedua

aliran itu menggambarkan bahwa factor bakat dan pengaruh lingkungan sama-sama mempunyai pengaruh terhadap perkembangan pribadinya. Proses pendidikan Indonesia menganut aliran konvergensi,seperti di nyatakan oleh Ki Hajar Dewantara dalam Sunarto dan A. Hartono (2006:189) yaitu ing ngarsa sung tulada, ing madya mangun karsa, tut euri handayani.

2.3 Perbedaan Individu Dalam Perkembangan Pribadi Lingkungan kehidupan sosial budaya yang mempengaruhi perkembangan pribadi seseorang amatlah kompeks dan heterogen.baik lingkungan alami maupun lingkungan yang diciptakan untuk maksud pembentukan pribadi anak-anak dan remaja,masing-masing memiliki ciri yang berbeda-beda.oleh karena itu,secara singkat dapat di katakan bahwa perkembangan pribadi setiap individu berbeda-beda pula sesuai dengan lingkungan dimana mereka di besarkan.

2.4 Pengaruh Perkembangan Kehidupan Pribadi Terhadap Tingkah Laku Hartinah (2010:161) mengatakan bahwa kehidupan merupakan rangkaian

berkesinambungan dalam proses pertumbuhan dan perkembangan.keadaan kehidupan sekarang dipengaruhi oleh keadaan sebelumnya, dan keadaan yang akan datang banyak ditentukan oleh keadaan kehidupan saat ini. Dengan demikian, tingkah laku seseorang juga dipengaruhi oleh hasil proses perkembangan kehidupan sebelumnya dan dalam perjalananya berintegrasi dengan kejadian-kejadian saat sekarang. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa sejak awal perkembangan kehidupan pribadi terbentuk secara terpadu dan harmonis,maka dapat diharapkan tingkah laku yang merupakan pengejauantahan berbagai aspek pribadi itu akan baik.kehidupan pribadi yang mantap memungkinkan seorang anak akan berprilaku mantap, yaitu: mampu menghadapi dan

memecahkan

berbagai

permasalahan

dengan

pengendalian

emosi

secara

matang,

tertib,disiplin dan penuh tanggungjawab.

2.5 Upaya Pengembangan Kehidupan Pribadi Kehidupan pribadi yang merupakan rangkaian proses pertumbuhan dan

perkembangan, perlu dipersiapkan dengan baik. Untuk itu Hartinah (2010:162) mengatakan perlu dilakukan pembiasaan dalam hal: a. b. Hidup sehat dan teratur serta pemanfaatan waktu secara baik. Mengerjakan tugas dan pekerjaan praktis sehari-hari secara mandiri dengan penuh tanggungjawab. c. Hidup bermasyarakat denagan melakukan pergaulan dengan sesama,terutama dengan teman sebanya. d. Cara-cara pemecahan masalah yang dihadapi e. f. Mengikuti aturan kehidupan keluarga dengan penuh tanggungjawab dan disiplin Melakukan peran dan tanggungjawab dalam kehidupan berkeluarga.

2.6 Perkembangan Karir Remaja Dalam Rumini dan S. Sundari (2004:53) dikatakan penggunaan istilah untuk menyebutkan masa peralihan dari masa anak dengan masa dewasa, ada yang memberi istilah puberty (Inggris), puberteit (Belanda), pubertas (Latin). Istilah-istilah di atas tidak lain merupakan kata lain untuk remaja. Erikson dalam Rumini dan S. Sundari (2004:74) menulis masa remaja mempunya tujuan utama dari seluruh perkembangannya adalah pembentukan identitas diri. Identitas diri ini mencakup banyak hal antara lain pendidikan, karir, dan sebagainya. Pendidikan merupakan persiapan menuju suatu karir. Remaja, yang dilihat dari segi usia mencakup 12-21 tahun, menurut Ginzberg dalam Sunarto dan A. Hartono

(2006:202) perkembangan karir anak remaja itu berada pada tahap eksploitasi, terurama sub tahap tentatif dan sebagian dari subtahap transisi. Perkembangan karir remaja yang ada pada periode pilihan tentatif (11-17 tahun) ditandai oleh meluaskan pengenalan anak terhadap berbagai masalah dalam memutuskan pekerjaan apa yang akan dikerjakan nya di masa mendatang. Periode tentatif ini meliputi 4 tahapan menurut Ginzberg dalam Sunarto dan A. Hartono (2006:202-203), yaitu: a. Tahapan minat (umur 11-12 tahun) Remaja sudah mulai mempunyai rencana dan kemungkinan pilihan karir yang didasarkan pada minat. b. Tahap kapasitas (12-14 tahun) Remaja mulai menggunakan keterampilan dan kemampuan pribadinya sebagai pertimbangan dalam melakukan pilihan dan rencana-rencana karir. c. Tahap nilai (15-16 tahun) Dalam tahap ini remaja tekah menganggap penting peranan nilai-nilai pribadi dalam proses pilihan karir. d. Tahap transisi (17-18 tahun) Dalam tahap transisi ini remaja mulai bergerak dari pertimbangan-pertimbangan realitis yang masih berada di pinggir kesadaran kedalam posisi yang lebih sentral.

2.6 Masalah Yang Dihadapi Dalam Perkembangan Karir Remaja Dalam proses perkembangan karir, remaja sering mengalami berbagai masalah dan hambatan. Masalah dan hambatan-hambatan itu dapat berasaldari dalam dirinya sendiri,dari luar dirinya atau lingkungannya,ataupun kedua-duanya. Masalah yang berasal dari dalam

dirinya antara lain sering terjadi bahwa minat remaja tidak sesuai dengan kemampuannya. Oleh karena itu, untuk menghadapi remaja yang mengalami masalah atau kesulitan dalam memilih karier, Shertzer dalam Hartinah (2010:172) menyarankan hal-hal berikut: a. Pelajari diri sendiri, karena kesadaran diri tentang bakat, kemampuan, dan ciri-ciri pribadi yang dia miliki merupakan kunci dari ketetapan perencanaan karier. b. di bidang apa kamu merasah paling sreg (confortable). c. Tulislah rencana dan cita-citamu secara formal.

d. Biasakan dirimu dengan tuntutan pekerjaan tertentu yang kamu minati. e. f. Tinjau dan bicarakan lagi rencana kariermu itu dengan orang lain. Jika ternyata kariermu tidak cocok, hentikan. Rumini dan S. Sundari (2004:80) juga menyatakan remaja secara relatif telah menguasai atau setidak-tidaknya menyusun rencana atau planning alternatif pilihan, misalnya jurusan, teman, pekerjaan, dan banyak lagi. Artinya remaja harus mempersiapkan banyak hal untuk menunjang perkembangan karirnya. Dalam sistem pendidikan di Indonesia, remaja

dapat dibantu dalam mengatasi masalah perkembangan dan pilihan karier melalui kegiatan layanan bimbingan karier di SLTP dan SLTA. Layanan bimbingan karier itu dilakukan melalui kegiatan-kegiatan (Sunarto dan A. Hartono 2006:205): a. b. Pemahaman diri: bakat, kemampuan, minat, keterampilan, dan ciri-ciri pribadi. Pemahaman lingkungan: lingkungan pendidikan dan lingkungan pekerjaan serta berbagai kondisinya. c. Cara-cara mengatasi masalah dan hambatan dalam perencanaan dan pemilihan karier sehubungan dengan kemungkinan keterbatasan lingkunan dan keadaan diri. d. Perancanaan masa depan. e. Usaha penyaluran, penempatan, pengaturan, dan penyesuaian.

BAB III KESIMPULAN 3.1 Kesimpulan Perkembangan kehidupan pribadi merupakan suatu hal yang kompleks karena mencakup banyak aspek dalam kehidupan, baik social, ekonomi, pendidikan, karir, dan sebagainya. Oleh karena itu perkembangan kehidupan pribadi harus dibina sebaik mungkin agar tercipta pribadi yang baik atau positif bagi aspek kehidupan yang lain. Dalam kaitannya dengan perkembangan karir remaja, perkembangan kehidupan pribadi berperan dalam mempersiapkan diri untuk menyusun, merencanakan, merancang ataupun menggapai karir remaja yang baik. Dengan karir remaja yang baik, maka ini bisa menjadi bekal yang baik untuk kehidupan mendatang dalam usia dewasa.

3.2 Saran Kita harus bisa bisa menjaga perkembangan kehidupan pribadi dan karir ke arah yang positif, dalam arti baik bagi kehidupan kita sekarang maupun pada masa yang akan datang, khususnya untuk kita calon pendidik yang akan mengaplikasikannya dalam lembaga tempat kita mendidik nantinya. Jadi, marilah kita memahami perkembangan kehidupan dengan baik dan memaknainya dengan hal yang baik pula agar kelak kita beroleh sebuah warna yang positif dalam lingkungan keluarga maupun lingkungan sosial masyarakat.

DAFTAR PUSTAKA Hartinah, Sitti. 2010. Pengembangan Peserta Didik. Bandung: PT Rafika Aditama. Rumini, Sri dan Siti Sundari. 2004. Perkembangan Anak dan Remaja. Jakarta: Rineka Cipta. Sunarto dan Agung Hartono. 2006. Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: Rineka Cipta. Tim Dosen PSKGJ Unimed. 2009. Perkembangan Peserta Didik. Medan: PSKGJ Unimed.

También podría gustarte